Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI BALITA

Pokok Bahasan : Peningkatan Kesehatan pada Balita


Sub Pokok Bahasan : Gizi pada Balita
Sasaran :
Target Hari/Tanggal Waktu Tempat
Keluarga Tn. AA Selasa, 23 Mei 30 menit Rumah Keluarga Tn.
2015 AA

 Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin. Salah satu
target dari tujuan tersebut adalah kesehatan Balita. Hal tersebut karena masa Balita merupakan masa kritis dalam
tumbuh kembang anak, sebab pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini akan mempengaruhi pertumbuhan -
perkembangan pada masa berikutnya.
Agar anak dapat tumbuh sehat dan berkembang secara optimal, diperlukan makanan bergizi seimbang yang
berfungsi untuk menyediakan energi untuk proses tumbuh kembang, memelihara daya tahan tubuh dari berbagai
serangan infeksi dan penyakit defisiensi, membangun persediaan zat gizi yang diperlukan untuk proses pertumbuhan
pada masa pubertas dan dewasa kelak. Berdasarkan hasil pengkajian, diketahui bahwa terdapat 1 orang balita dengan
berat badan di bawah garis merah.
Berdasarkan hasil pendataan ini penyuluh mengadakan penyuluhan gizi balita pada keluarga Tn. AA .

Tujuan

1.       Umum:
Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada Balita

2.       Khusus:
Setelah dilakukan pelatihan, kader mampu memahami tentang:
  Pentingnya gizi bagi balita
  Sumber–sumber makanan bergizi
  Kebutuhan nutrisi pada balita
Materi
Materi selengkapnya terlampir

Pelaksanaan

No. Uraian Kegiatan Kegiatan Wkt


Penyuluh Audience/tersuluh
1. Kegiatan 1. Membuka dengan salam Menjawab salam 3 mnt
pembuka
Menyampaikan Tujuan Memperhatikan
3.       Melakukan Apersepsi Menjawab
2. Menyampaikan 1.       Memberikan penyuluhan Mendengarkan dan 25 mnt
materi kesehatan mengenai gizi memperhatikan
Balita
2.       Memberi kesempatan untuk Bertanya
bertanya
3. Penutup Berdoa dan menutup kegiatan Berdoa dan menjawab 2 mnt
dengan salam salam

 Metode

Ceramah dan tanya jawab


Media
Alat bantu/media yang digunakan dalam penyuluhan :poster, leaflet dsb

Setting tempat
Duduk berhadapan

Evaluasi

Pertanyaan yang diajukan pada Keluarga Tn. AA :


  Pentingnya gizi bagi balita
  Sumber – sumber makanan
  Kemungkinan penyebab BGM

Referensi:
Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet.Edisi Terbaru. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tomkins dan Watson. 1989. Malnutrition and Infection. United Nation. Switzerland.
Wong, D. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. EGC. Jakarta.
http://www.dinkes-dki.co.id/gizi.html, akses tgl 2 februari 2005.
Dan dari berbagai sumber.

Yang Dimaksud Dengan Makanan Bergizi:


Makanan yang dimakan secara beraneka ragam, makin beragam makin tinggi gizinya.
Cara Menyusun Hidangan Keluarga:
Dengan pedoman “triguna makanan “yaitu:
1.    Makanan Pokok (tenaga): buah, jagung, singkong, roti, sagu, gula, minyak, dll.
2.    Lauk pauk (pembangun):
a.    Hewani: ikan, telur, daging, dll.
b.    Nabati: tempe, tahu, oncom, dll.
3.    Sayuran dan buah-buahan (pengatur): bayam, kangkung, wortel, tomat, pisang, pepaya, jeruk, dll.

Fungsi Makanan Bergizi bagi BALITA:


Untuk Pertumbuhan dan perkembangan balita

Pengertian Tumbuh Kembang BALITA adalah:


Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi, makin bertambah besar dan bertambah
kepandaian/ketrampilan.

Cara Mengetahui Pertumbuhan BALITA;


  Timbang anak setiap bulan di posyandu/puskesmas.
  Anak sehat tambah umur, tambah berat. Lihat pertumbuhan dan perkembangan anak di KMS.

Cara Mengolah Makanan agar Tetap Sehat dan Bergizi :


 Mencuci beras jangan sampai airnya bening (dua kali).
 Sayuran dicuci dahulu baru di potong–potong.
 Masak sayuran jangan terlalu lama.
 Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan santan.
 Mengolah makanan atau memasak makanan gunakan garam beryodium.
Manfaat Pekarangan Rumah
1.       Obat tradisional: kunyit, kumis kucing, kencur, sambiloto, jahe, dll.
2.       Sayuran/buah: katuk, bayam, pepaya, daun singkong, kangkung, dll.
3.       Pelihara ternak:, bebek, kambing, sapi, ayam

Cara Penyimpan makanan ;


Makanan yang telah matang ditutup dengan tudung saji.

Cara mencegah balita sakit.


 Makan makanan bergizi.
 Timbang berat badan setiap bulan.
 Immunisasi lengkap.

Yang harus dilakukan apabila Balita sakit:


1.         Demam: kompres dan beri banyak minum.
2.         Batuk pilek: air jeruk nipis dan kecap manis sebanyak 1 sendok makan.
3.          Diare: beri banyak minum, beri oralit atau larutan gula garam.

Ada tiga kelompok balita yang kurang gizi :


1.                      Balita kurus kering
Keadaan ini menunjukan balita kurang gizi dan memerlukan pengubata. Bisa diakibatkan karena :
a.                   Tidak mendapat cukup makanan atau,
b.                   Menderita penyakit kronis atau penyakit berulang atau,
c.                    Kedua–duanya.
2. Balita kerdil
Balita ini lebih pendek dari normal, menunjukan kurang gizi di masa lampau.
3. Balita kurus dan kerdil
Balita ini lebih kurus dan lebih pendek dan menunjukan kekurangan gizi sekarang dan masa lalu. Balita ini
memerlukan pengobatan

Angka kecukupan gizi pada balita


No Umur Berat badan Tinggi badan
1 0-5 bln 5,5 kg 60 cm
2 7-12 bln 8,5 kg 71 cm
3 1-3 th 12 kg 90 cm
4 4-5 th 18 kg 110 cm

Pola makan balita


Umur JENIS MAKANAN
Balita ASI Lumat Lembek Keluarga
0-4 bln 
4-6 bln  
6-12 bln  
1-2 thn  
 2 th 

Keterangan:
 Umur 0-4 bln cukup ASI saja, makin sering ASI diberikan makin baik.
 Umur 4-6 bln, ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lumat.
 Umur 6-12 bln, ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lembek.
 Umur 1-2 th, ASI ditambah makanan keluarga.
 Umur 2 tahun atau lebih, makanan keluarga ditambah susu.

Gangguan Gizi Berat


1.       Marasmus yaitu :
Bayi tidak mendapat cukup makanan dan menjadi kelaparan, biasanya krn kegagalan pemberian ASI dengan
tanda-tanda:
a.                   Berat badan balita dibawah garis dasar grafik berat badan.
b.                   Penipisan otot dan lemak nyata, wajah seperti orang tua.
c.                    Diare.
d.                   Anemia (kurang darah).
e.                   Kurang Vitamin.
2.                   Kwashiorkor, yaitu:
Karena kekurangan zat pembangun (protein) biasanya pada umur 1–3 tahun. tanda– tandanya:
a.    Garis pertumbuhan tidak naik.
b.    Penyusutan otot.
c.     Bengkak pada muka, tungkai dan kaki.
d.    Balita nampak tidak gembira, tidak tertarik dengan lingkungan.
e.    Napsu makan hilang.
3.                   Marasmik kwashiorkor, yaitu:
Berat badannya di bawah garis dasar grafik berat badan juga terdapat edema/ bengkak.

SEPULUH HUKUM PEMBERIAN GIZI YANG BAIK PADA BALITA


1.       Jaga kesehatan ibu.
2.       Air susu ibu memberi makanan bayi.
3.       Mulailah pemberian makanan tambahan pada umur 4-6 bulan.
4.       Tambahkan makanan yang mengandung protein dan lemak.
5.       Tambahkan beberapa makanan pelindung, seperti sayuran berwarna hijau dan buah-buahan.
6.       Beri makanan balita tiga kali sehari.
7.       Beri balita makanan ringan diantara dua waktu makan, seperti buah-buahan.
8.       Letakkan makanan balita pada piring yang bersih.
9.       Lindungi balita dari sakit.
10.    Buatlah jarak kelahiran anak lebih dari tiga tahun.

Anda mungkin juga menyukai