Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN

MASALAH KESEHATAN SESUAI PRIORITAS

1. Gizi bagi bayi, balita dan ibu hamil

MASALAH 1.

A. Area / pesan pokok : Pentingnya gizi seimbang bagi bayi, balita dan ibu
hamil.

B. Tujuan pendidikan
a. TIU : Setelah dilaksanakannya promosi kesehatan ini diharapkan
sasaran promosi kesehatan yaitu orang tua (ibu-ibu dan bapak-bapak)
dapat mengetahui dan memahami perihal pentingnya gizi seimbang bagi
bayi, balita dan ibu hamil.
b. TIK : Setelah dilaksanakannya promosi kesehatan ini orang tua (ibu-
ibu dan bapak-bapak)
Dapat memahami tentang :
1. Macam-macam makanan bayi
2. Cara pengelolaan makanan bayi
3. Pengaruh status gizi tehadap pertumbuhan dan perkembangan bayi
4. Kebutuhan gizi balita
5. Pengaruh status gizi pada balita
6. Menu seimbang untuk balita dan pengelolaan gizi balita
7. Gizi seimbang pada ibu hamil berdasarkan trimesternya
8. Sumber makanan yang memiliki gizi untuk ibu hamil
C. Sasaran : Orang tua (ibu/bapak)
D. Hari / tanggal :
E. Tempat :
F. Pelaksana : Mugi asrianti
G. Waktu (durasi) : 40 menit
H. Isi / materi :

Kebutuhan gizi nutrisi bayi, balita dan ibu hamil wajib dicukupi karena memiliki
kebutuhan yang sangat banyak. Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan
dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan
makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu
dengan kadar 4-5 % dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari
kalori total dalam susu matur.

Balita usia l- 5 tahun dapat dibedakan menjadi dua. yaitu anak usia luluh dari catu
tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “harita“ dan anak usia lebih dari tiga tahun
sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah”. Balita sering disebut
konsumen pasif. sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif. Anak
dibawah lima tahun merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang
pesat namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan
gizi. Gizi ibu yang kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau sedang hamil muda dapat
berpengaruh kepada pertumbuhan semasa balita. Bila gizi buruk maka perkembangan
otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh pada kehidupannya di usia sekolah dan
prasekolah.

Kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil wajib dicukupi karena kebutuhan ibu hamil harus
bisa menutrisi janin yang ada di dalam kandungannya. Jangan sampai ibu hamil
kekurangan nutrisi sebab jika sampai kekurangan nutrisi janin yang dikandungnya tidak
sehat dan juga terkena komplikasi. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu hamil
menjaga asupan nutrisinya.

I. Metode pendidikan :
a. Ceramah
b. Tanya jawab

J. Media yang digunakan :


a. LCD
b. Laptop
c. Powerpoint
d. Leaflet
K. Rencana kegiatan :

Tahap Kegiatan Pengajaran Kegiatan Sasaran Waktu


Kegiatan

 Memberi salam pembuka  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Memperhatikan 5 menit
Pendahuluan  Menjelaskan pokok bahasan  Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan

 Menjelaskan Macam-macam  Memperhatikan


makanan bayi
 Menjelaskan Cara pengelolaan  Memperhatikan
makanan bayik
Penyajian  Menjelaskan Pengarruh status  Memperhatikan
gizi tehadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi 30 menit

 Menjelaskan Kebutuhan gizi  Memperhatikan

balita
 Menjelaskan Pengaruh status  Memperhatikan

gizi pada balita


 Menjelaskan Menu seimbang  Memperhatikan
untuk balita dan pengelolaan
gizi balita
 Menjelaskan Gizi seimbang  Memperhatikan
pada ibu hamil berdasarkan
trimesternya
 Menjelaskan Sumber makanan  Memperhatikan
yang memiliki gizi untuk ibu
hamil
 Mengucapkan terima kasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta 5 menit
Penutup sasaran promosi kesehatan
 Mengucapkan salam penutup  Mengucap salam

L. Evaluasi : Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan


dan memberi hadiah kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan :
1. Jelaskan macam-macam makanan pada bayi?
2. Jelaskan kebutuhan gizi bagi balita?
3. Sebutkan gizi seimbang pada ibu hamil trimester ke 2?

M. Lampiran materi selengkapnya


ISI PENYULUHAN

A. Gizi Seimbang Bagi Bayi

1. Prinsip Gizi bagi Bayi

Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi
memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang
berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5
% dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam
susu matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor,
kalium, dan natrium yang menujang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan
untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi
membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.

Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan secara
khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan.
Kemudian pemberian ditingkatkan 3-5 kali sehari sebelum anak berusia 24 bulan. MP-
ASl harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai dengan umur bayi dan anak
balita. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan sering.

Dalam keadaan darurat, bayi dan balita seharusnya mendapat MP-ASI untuk
mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik yang dibuat secara
lokal, perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada makanan waktu akan dihidangkan.
Variasi bahan makanan untuk bayi penting karena tidak ada satupun makanan yang
cukup untuk kebutuhan bayi, variasi bahan makanan yang diberikan sejak bayi akan
diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena variasi makanan tidak akan
menyebabkan bayi bosan.

Kebutuhan akan kalori yang diperlukan oleh bayi adalah 46% dari susu matur.
Mayoritas proteinnya yaitu yang mudah dicerna. Lemak yang diperlukan kira-kira 58%
dari kalori total dalam susu matur. Kadar kolesterol diyakini membantu bayi
mengembangkan sistem enzim yang dapat menontrol kadar kolesterol setelah dewasa.
Karbohidrat berasal dari ASI yang mengandung amilase yang dapat meningkatkan
pencernaan zat pati pada masa bayi awal ketika amilase pangkreas rendah. Mineral utama
dalam ASI yaitu kalsium, pospor, klor, kalium dan natrium. Vitamin yang ada di dalam
tubuh bayi menyesuaikan dengan diet yang dilakukan oleh ibu.

2. Macam-macam Makanan Bayi


Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya demi
pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan makanan pendamping air susu ibu (MP-
ASI). Makanan Pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar,
seperti: tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur dan buah-
buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah:

a. Makanan Saring adalah makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang
merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat halus, contoh: bubur susu,
bubur sumsum, pisang saring/dikerok, pepaya saring, tomat saring, nasi tim saring,
dan lain-lain.

b. Makanan Lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair,
contoh: bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri, dan lain-lain.

c. Makanan Padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut
makanan keluarga, contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit, dan lain-lain.

3. Cara Pengelolaan Makanan Bayi

Pengolahan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan umurnya. Ini dikarenakan
setiap bayi dalam masa perkembangan kemampuan sistem pencemaanya berbeda-beda.
Berikut pengelolaan bahan makanan berdasarkan umur:

a. Pcmberian Makanan Bayi Umur 6-9 bulan


1) Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain Pemberian ASI diteruskan

2) Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh kamana itu bayi mulai
diperkenalkan dcngan MP-ASl lumat 2 kali sehari

3) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit
dengan sumber lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/ margarin. Bahan makanan ini
dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang
larut dalam lemak.

b. Pemberian Makanan Bayi Umur 9-12 bulan

l) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur,
mendekati makanan keluarga.

2) Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi
tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat
sendiri agar kebersihannya terjamin.

3) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke


dalam makanan lembek berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti.
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap
kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari.

c. Pemberian Makanan Anak Umur 12-24 bulan

1) Pemberian ASI diteruskan

2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang kurangnya 3 kali sehari dengan
porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari

3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan,


misalnya nasi dapat diganti dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur, atau ikan. Bayam
dapat diganti dengan daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu dapat diganti dengan
bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit.

4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

4. Pengaruh Status Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan
kecerdasan. Apabila seorang anak terkena defisiensi gizi maka kemungkinan besar sekali
anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat berpengaruh terhadap nafsu makan,
kehilangan bahan makanan misalnya melalui diare dan muntah-muntah, serta
metabolisme makanan pada anak. Selain itu juga dapat diketahui bahwa infeksi
menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber
energi tubuh.

Penyakit kwashiorkor dan marasmus sering ditemukan dalam taraf yang berbeda-
beda. Penyakit ini menyebabkan penderita kehilangan bahan makanan, penghancuran
jaringan tubuh semakin meningkat, karena dipakai untuk pembentukan protein atau
enzim-enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan tubuh. Ini akan berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Selian itu yang lebih parahnya lagi.
kuman-kuman yang tidak berbahaya pada anak dengan gizi normal akan bisa
menyebabkan kematian bagi anak dengan gizi buruk. Gejala merupakan gejala penyakit
yang penting dan dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti lapar. kebanyakan makan,
salah makan dan lainlain. Gejala penyakit ini dapat berbahaya dan menyebabkan
kematian pada anak-anak kecil terutama jika didapatkan pada penderita dengan gizi
buruk. Masalah defisiensi gizi khususnya KEP menjadi perhatian karena menunjukan
adanya efek jangka penjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak manusia.
Gizi kurang banyak diderita oleh anak-anak indonesia yaitu marasmus dan kwashiorkor.
Ancaman perkembangan gangguan otak akibat kurang gizi lebih sering terjadi pada anak
yang marasmus dibanding dengan anak yang kwashiorkor.

B. Gizi Seimbang Bagi Balita

1. Prinsip Gizi bagi Balita

Secara harfiah, balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima
tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun,
karena faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia di bawah satu tahun berbeda dengan
anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya. Anak usia 1-5 tahun
dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan prasekolah.
Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya. faal tubuhnya juga
mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus
disesuaikan dengan keadaannya.
Balita usia l- 5 tahun dapat dibedakan menjadi dua. yaitu anak usia luluh dari catu
tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “harita“ dan anak usia lebih dari tiga tahun
sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah”. Balita sering disebut
konsumen pasif. sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif. Anak
dibawah lima tahun merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang
pesat namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan
gizi. Gizi ibu yang kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau sedang hamil muda dapat
berpengaruh kepada pertumbuhan semasa balita. Bila gizi buruk maka perkembangan
otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh pada kehidupannya di usia sekolah dan
prasekolah.

2. Karakteristik Balita

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan
dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak batita
diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa balita lebih
besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih
besar. Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh
karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

Pada usia prasekolah. anak menjadi konsumen aktif, yaitu mereka sudah dapat
memilih makanan yang disukainya. Masa ini juga sering dikenal sebagai “masa keras
kepala“. Akibat pergaulan dengan lingkungannya terutama dengan anakanak yang lebih
besar, anak mulai senang jajan. Jika hal ini dibiarkan, jajanan yang dipilih dapat
mengurangi asupan zat gizi yang diperlukan bagi tubuhnya sehingga anak kurang gizi.
Perilaku makan sangat dipengaruhi oleh kedaan psikologis, kesehatan, dan sosial anak.
Oleh karena itu, keadaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang sangat
penting dalam pemberian makan pada anak agar anak tidak cemas dan khawatir terhadap
makanannya. Seperti pada orang dewasa, suasana yang menyenangkan dapat
membangkitkan selera makan anak.

3. Kebutuhan Gizi Balita

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara
kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis
kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status
gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan
Kartu Menuju Sehat (KMS).

a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa,
sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan
semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.

b. Kebutuhan zat pembangun


Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya
relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi
yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.

c. Kebutuhan zat pengatur


Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan
bertambahnya usia.

Untuk pertumbuhan dan perkembangan, balita memerlukan enam zat gizi utama,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi tersebut dapat
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Agar balita dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, makan makanan yang dimakannya tidak boleh hanya sekedar
mengenyangkan perut saja. Makanan yang dikonsumsi balita seharusnya:

a. Beragam Jenisnya.

b. Jumlah atau porsinya cukup (tidak kurang atau berlebihan).

c. Higienis dan aman (bersih dari kotoran dan bibit penyakit serta tidak mengandung
bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan)

d. Makan dilakukan secara teratur.

e. Makan dilakukan dengan cara yang baik.

Keenam zat gizi utama digunakan oleh tubuh anak untuk:


a. Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk melakukan berbagai kegiatan.
seperti belayar, herolah raga, bermain, dan aktivitas lain (disebut zat tenaga). Zat
makanan yang merupakan sumber tenaga Utama adalah karbohidrat dan lemak.
Makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi
jalar, kentang, talas, gandum dan sagu. Makanan yang banyak mengandung lemak
adalah lemak hewan (gajih), mentega, minyak goreng, kelapa, dan keju.

b. Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang aus/rusak. (disebut zat
pembangun). Zat makanan yang merupakan zat pembangun adalah protein. Makanan
yang banyak mengandung protein yaitu tahu, tempe oncom, kacang-kacangan, telur,
daging, ikan, udang dan kerang.

c. Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh (disebut zat pengatur). Zat
makanan yang merupakan zat pengatur adalah vitamin, mineral dan air. Makanan
yang banyak mengandung vitamin, mineral dan air adalah sayur-sayuran dan
buahbuahan.

Kebutuhan tubuh balita akan keenam macam gizi untuk melakukan tiga fungsi
tersebut tidak bisa dipenuhi hanya dari satu macam makanan saja karena tidak ada satu
pun makanan dari alam yang mempunyai kandungan gizi lengkap. jika makanan anak
beragam, maka zat gizi yang tidak terkandung atau kurang dalam satu jenis makanan
akan dilengkapi oleh zat gizi yang berasal dari makanan jenis lain. Agar makanan yang
dimakan anak beraneka ragam, maka kita harus selalu ingat bahwa makanan yang
dimakan anak harus mengandung zat tenaga. zat pembangun dan zat pengatur. Ketiga zat
ini dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

4. Pengaruh Status Gizi pada Balita

Status gizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para orang
tua, karena kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kerusakan yang
irreversibel (tidak dapat dipulihkan). Ukuran tubuh yang pendek merupakan salah satu
indikator kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita. Kekurangan gizi yang lebih
fatal akan berdampak pada perkembangan otak. Fase perkembangan oatak pesat pada
usia 30 minggu -18 bulan. Status gizi balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan
umur anak dengan berat badan standar dengan mengunakan pedoman WHO-NCHS.
Sedangkan parameter yang cocok digunakan untuk balita adalah barat badan, tinggi
badan, dan lingkar kepala. Langkat kepala digunakan untuk memberikan gembaran
tentang perkembangan otak. Kurang gizi lini akan berpengaruh pada perkembangan fisik
dan mental anak.

5. Menu Seimbang untuk Balita dan Pengelolaan Gizi Balita

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita
adalah penode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu
telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lamar.
Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Balita membutuhkan
lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Menu seimbang untuk balita yaitu:

a. Gula & Garam


Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa
sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita karena makanan orang dewasa
belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau
bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.

b. Porsi Makan

Porsi makan anak balita )uga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan
makanan sumber energi yang lengkap giri dalam jumlah lebih kecil namun sering.

c. Kebutuhan Energi dan Nutrisi

Bahan makanan sumber energi leperti karbohidrat. protein, lemak serta vitamin.
mineral dan serat wajib dikonsumsi balita setiap hari. Lakukan pengaturan agar semua
sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.

d. Susu Pertumbuhan

Susu merupakan salah satu sumber kalsium, sehingga penting juga dikonsumsi balita.
Sedikitnya balita butuh 350 ml atau 12 oz per hari. Susu pertumbuhan merupakan susu
lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.
6. Menu seimbang yaitu gizi yang harus terpenuhi untuk menjaga keseimbangan
gizi tubuh yaitu:

a. Karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie. Selain sebagai menu utama,
karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding
roti atau donat kentang yang lezat.

b. Buah dan sayur seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat. dan wortel. Jenis sayuran
beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar
atau diolah menjadi jus.

c. Susu dan produk olahan susu. Pastikan balita mendapatkan asupan kalsium yang cukup
dari konsumsi susunya.

d. Ptotmn sepertu Ikan. susu. daging. telur. kacang. kacangan. Tunda pcmbenannya
apabila umbul alam atau dapat dnganu dengan sumber protein lain.

e. Lemak dan gula seperti yang terdapat dalam mmyak, santan, dan mentega, roti, dan
kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
Pasukan balita mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi
pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan
sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

7. Makanan yang Harus Dihindari

Beberapa makanan perlu perhatian ekstra untuk dihindari, diantaranya:

1. Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya
dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk
halim.

2. Penggunaan garam bila memang diperlukan sebaiknya dugunakan dalam jumlah


sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli
makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.

3. Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Ibu bisa membuat sendiri jajanan sehingga balita ndak tergiur untuk hann di luar
rumah.
4. Konsumsi telur dan kerang seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu
tidak jeli memilih yang segar dan atau salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur
sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.

S. Konsumsi kacang-kacangan juga dapat menjadi pencetus alergi. Sehingga sebaiknya


jangan memberikan kacang bila balita belum terampil mengunyah karena dapat
tersedak.

C. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil Berdasarkan Trimesternya :

1. Trimester Pertama ( Minggu Ke-1 Sampai dengan Minggu Ke-12 )

Saat trimester ini janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan


sehingga kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil harus tercukupi. Di dalam rahim ada
pembentukan kantung janin sampai dengan berisi dengan janin. Agar kantung janin tidak
hanya berisi kantung saja maka ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisinya agar tidak
menjadi hamil BO atau hamil kosong. Hamil kosong adalah kondisi kehamilan dimana
calon janin tidak ada di dalam kantung janin,sehingga rahim hanya berisi kantungnya
saja.

1. Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1


bulan), ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori seperti
daging merah dan daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki energi
yang cukup dan agar janin yang tengah terbentuk bisa berkembang pesat. Jumlah
kalori yang harus dikonsumsi minimal 2000 Kcal per harinya.

2. Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah
dan mual. Mengkonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dalam keadaan
hangat bisa menjadi pilihan makanan bagi ibu hamil. Banyak vitamin dan juga
mineral yang terkandung dalam sayuran hijau sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
3. Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) janin akan
mengalami pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan
tulang tersebut dibutuhkan kalsium sebanyak 1000 miligram per harinya.

4. Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang
banyak. Jumlah asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per
harinya.

5. Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang
mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk
membentuk otak pada janin, bisa dikombinasikan dengan DHA dan juga kolin
agar janin dapat memproduksi sel otak lebih sempurna.

6. Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan
nutrisi yang tinggi. Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk
menghindari bayi lahir dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A,
vitamin B1, B3, B2 dan juga B6. Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah
60 gram per hari.

2. Trimester Kedua ( Minggu Ke-13 Sampai Dengan Minggu Ke-28 )

Saat ibu hamil memasuki masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami
berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini,
pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan
trimester sebelumnya. Kandungan pun juga akan semain besar. Ibu hamil bisa
mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan
pemenuhan nutrisi yang tepat.

1. Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan
janin 4 bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori
setiap harinya. Kalori tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil.
Janin akan mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu
hamil sebaiknya jangan mengkonsumsi cokelat, teh dan juga kafein. Hal itu
dilarang karena memiliki risiko untuk mengganggu perkembangan di saraf pusat.

2. Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu kedua puluh tiga ibu hamil
harus mengkonsumsi banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu
hamil juga harus minum air putih minimal 8 gelas per hari maksimal 10 gelas per
hari agar tidak kekurangan cairan dan mencegah sembelit. Mengkonsumsi
sebanyak 100 gram manfaat zat besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam
minggu ini karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah
merah itu bermanfaat untuk pembentukan jantung dan juga perkembangan sistem
dari peredaran darah janin.

3. Pada minggu kedua puluh empat sampai dengan minggu kedua puluh delapan ibu
hamil dilarang untuk mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini terjadi kaki
bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3 dan juga
vitamin E. Fungsinya adalah membantu kecerdasan otak janin dan juga sebagai
zat antioksidan bagi tubuh ibu hamil. Jumlah yang harus dikonsumsinya adalah
sebanyak 80 gram per hari.

3. Trimester ketiga ( Minggu ke 29 sampai dengan minggu ke 40)

Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa
kehamilan ini, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan.
Nutrisi tersebut juga bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga
menyiapkan energi yang akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu
pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga
kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Dalam dua bulan terakhir sebelum
persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.

1. Kalori adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan tiba.
Jumlah kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu
kalori per harinya. Pertambahan kalori ini juga dibutuhkan pada 20 minggu
terakhir, jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 285-300
kalori per harinya. Pada tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan
pada janin tentunya pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat
untuk menambah volume darah dan juga caitran ketuban bagi ibu hamil.
2. Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi
kimia sebanyak 100 kali atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam
membantu metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak, sel
darah merah serta pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus
tercukupi sebanyak 2,2 miligram per harinya.
3. Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi
untuk membentuk senyawa bernama tiroksin. Senyawa tiroksin sangat bermanfaat
untuk mengontrol metabolisme pembentukan dari sel baru. Kekurangan senyawa
ini bisa membuat ibu hamil pertumbuhan otaknya terganggu, janin bisa tumbuh
dengan kerdil. Sebaliknya jika terlalu banyak mengkonsumsi yodium, senyawa
tiroksin akan lebih banyak di dalam tubuh. Akibatnya adalah janin akan memiliki
ukuran yang besar. Bagi ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi yodium dalam batas
ideal. Batas ideal mengkonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
4. Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin
B3 harus ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa
berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem
pernafasan janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu
hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, untuk
konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan
untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram per
hari. (Baca juga : cara mengatasi sesak nafas saat hamil)
5. Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak
mengkonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air.
Cairan yang berasal dari air putih sangat bermanfaat untuk membentuk sel baru
bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan juga melarutkan
zat metabolisme yang tinggi.
4. Sumber Makanan Yang Memiliki Gizi Untuk Ibu Hamil

Nutrisi banyak didominasi oleh makanan yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun
nutrisi juga ditemukan dalam minuman namun nutrisi ditemukan dalam makanan.
Berikut ini daftar makanan yang bisa dijadikan sebagai sumber nutrisi bagi ibu hamil :

1. Ikan Salmon
Ikan salmon merupakan sumber protein tinggi. Seperti yang dibahas sebelumnya
protein sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Ikan salmon selain mengandung protein tinggi
juga mengandung nutrisi berupa omega-3 yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil.

2. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah salah satu makanan yang dibutuhkan bagi ibu hamil. Ubi jalar
mengandung vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Selain Vitamin A, ubi
jalar juga memiliki kandungan asam folat, tinggi serat serta kandungan vitamin C yang
banyak.

3. Biji Gandum
Biji gandum sangat bermanfaat bagi ibu hamil karena tinggi serat dan juga
bernutrisi. Di dalam gandum juga terdapat vitamin E, selenium dan juga fitonutrien.
Selenium dan fitonutrien merupakan senyawa yang bisa melindungi sel-sel janin supaya
dapat berkembang dengan baik dan tidak mudah rusak.

4. Telur
Telur adalah salah satu nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh ibu hamil. Telur
juga memiliki nutrisi berupa protein yang cukup bagi ibu hamil. Di dalam satu butir telur
selain mengandung protein tinggi namun juga memiliki kalori yang tinggi. Kalori di
dalam satu butir telur sebanyak 90 kalori. Sedangkan kalori tersebut merupakan nutrisi
yang harus ada dan dipenuhi oleh ibu hamil di setiap trimesternya. Telur juga memiliki
lebih dari 12 vitamin dan juga mineral. Zat yang dibutuhkan ibu hamil seperti kolin juga
ada di dalam telur. Omega-3 pun juga ada di dalam telur. Bisa dikatakan bahwa telur
merupakan makanan dengan sumber nutrisi lengkap yang dibutuhkan bagi ibu hamil.
5. Sayuran Hijau
Sayur adalah sumber nutrisi lengkap yang harus selalu dipenuhi oleh ibu hamil.
Sayuran yang berwarna hijau sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Sayur kaya akan serat
dan juga vitamin. Sayur yang harus selalu dikonsumsi oleh ibu hamil seperti bayam,
kangkung, brokoli dan juga sawi. Di dalam sayur tersebut terdapat vitamin A, vitamin C,
vitamin K serta folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

6. Daging Tanpa Lemak


Daging tanpa lemak memiliki lemak tidak jenuh dan lemak baik yang bermanfaat
bagi ibu hamil untuk pembentukan cadangan energi.

7. Buah
Buah yang tidak menjadi pantangan bagi ibu hamil sangat bermanfaat bagi ibu
hamil. Di dalam buah mengandung banyak vitamin, mineral serta kandungan serat yang
tinggi. Buah juga kaya akan antioksidan yang bermanfaat bagi ibu hamil dalam
menangkal radikal bebas.

8. Kacang Almond Dan Susu Tanpa Lemak


Kacang almond dan susu tanpa lemak merupakan sumber kalsium yang sangat
dibutuhkan bagi ibu hamil. Seperti yang dibahas sebelumnya kalsium sangat bermanfaat
pertumbuhan tulang dan gigi bagi janin, serta pembentukan saraf dan menjaga kesehatan
saraf. Susu bisa menghindarkan ibu hamil agar tidak terkena osteoporosis. Oleh sebab
itulah kebutuhan akan kalsium harus selalu terpenuhi.

9. Kacang Merah
Kacang merah merupakan sumber zat besi yang sangat bermanfaat bagi
pembentukan sel-sel darah merah. Sel-sel darah merah sangat bermanfaat untuk
mencegah ibu hamil terkena amenia.

10. Tomat Dan Lobak


Di dalam tomat dan lobak terdapat vitamin A, vitamin B6, vitamin C dan juga
vitamin D. Vitamin tersebut merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
Manfaatnya sangat besar bagi ibu dan janin misalnya dalam membantu metabolisme ibu
hamil dalam mencukupi protein, lemak dan juga karbohidrat.

11. Nasi
Nasi merah sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Ibu hamil harus memiliki
energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Agar tidak lemas kebutuhan
karbohidrat harus selalu terpenuhi. Yang harus diingat adalah nasi merah lebih baik
dibandingkan dengan nasi putih. Nasi putih memiliki kadar glukosa tinggi yang tidak
baik bagi perkembangan janin di dalam kandungan.

5. Akibat Kekurangan Gizi

Banyak yang bisa diakibatkan karena kekurangan nutrisi. Akibat tersebut sangat fatal
bagi ibu hamil dan juga janin yang ada di dalam kandungannya. Akibat dari kekurangan
nutrisi adalah sebagai berikut ini :

1. Malnutrisi
Malnutrisi adalah penyakit kekurangan gizi yang bisa terjadi pada janin dan juga ibu
hamil. Akibatnya adalah ibu hamil dan janin bisa sangat rentan terkena berbagai
penyakit. Organ janin pun tidak bisa berfungsi secara sempurna akibat malnutrisi.

2. Janin Dengan Berat Badan Rendah


Karena kurang dalam mengkonsumsi nutrisi, ibu hamil akan melahirkan bayi dengan
berat badan rendah. Bayi jika berat badannya rendah akibatnya adalah janin harus berada
di inkubator untuk meningkatkan berat badannya.

3. Anak Memiliki IQ Yang Rendah


Karena kekurangan nutrisi selama kehamilan, janin yang akan dilahirkan oleh ibu hamil
akan memiliki IQ yang rendah. Hal itu dikarenakan nutrisi yang bermanfaat untuk
perkembangan saraf pusat dan kecerdasan otak janin tidak terpenuhi.
4. Down Sindrome
Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anak dilahirkan dengan keterbelakangan mental.

5. Anak Tumbuh Dengan Lambat


Karena selama kehamilan nutrisi tidak terjaga, janin selama ada di dalam kandungan dan
setelah dilahirkan akan tumbuh dengan melambat. Selain itu bayi juga akan memiliki
penglihatan buruk, kesulitan dalam belajar serta memiliki anemia.

6. Ibu Hamil Akan Kekurangan Energi


Jika ibu hamil kurang dalam mencukupi asupan nutrisi akibatnya adalah ibu hamil akan
merasa lemas dan tidak berenergi.

7. Anemia Dan Tranfusi Darah


Jika kekurangan nutrisi berupa zat besi dan beberapa nutrisi yang bermanfaat dalam
pembentukan sel darah merah. Bisa mengakibatkan ibu dan janin yang dikandung
mengalami anemia. Akibatnya adalah setelah persalinan ibu hamil harus melakukan
transfusi darah untuk memperbaiki sel darah merah yang keluar saat masa persalinan.
Janin yang dikandung pun juga akan anemia.

Itulah beberapa akibat dari kekurangan nutrisi, untuk menghindari itu semua sebaiknya
mulai dari sekarang ibu hamil mulai memperhatikan kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA

Atikah, Erna. (2011). Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan.Yogyakarta; Nuha
Medika

Anda mungkin juga menyukai