MPASI
a. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Instruksional Umum
Dengan diadakannya penyuluhan Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MPASI) ,diharapkan para ibu yang memiliki bayi dan balita dapat mengetahui Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) tersebut.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat :
a) Mengetahui apa itu MPASI
b) Mengetahui Tujuan dan Manfaat MPASI
c) Mengetahui bentuk MPASI
d) Mengetahui syarat MPASI
e) Mengetahui frekuensi dan jumlah MPASI yang diberikan
f) Mengetahui jadwal pemberian MPASI
b. Materi
Terlampir
c. Media
- Leaftlet
- Video
d. Metode
Penyuluhan
e. Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan sebelum penyuluhan ( 5 menit )
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
- Memberi salam
- Perkenalan
Kegiatan inti ( 45 menit )
- Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dan balita yang hadir di Posyanduheler
- Tanya jawab
Penutup (5 menit )
- Memberi salam
f. Pengorganisasian Kelompok
Pembawa acara :
Penyuluh :
Persiapan media :
Dokumentasi :
g. Lampiran materi
1. Pengertian MPASI
MPASI merupakan makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI.
Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan pada bayi yang telah
berusia 6 bulan atau lebih karena ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Pemberian makanan pendamping ASI harus disesuaikan dengan usia balita. Pemberian
makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi dari mulai bentuk bubur kental,
sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat.
Makanan pendamping ASI diberikan pada bayi di samping ASI.
2. Fungsi MPASI
Fungsi Makanan Pendamping ASI antara lain untuk mengenalkan jenis makanan
baru, mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, membentuk
daya pertahanan tubuh dan perkembangan system imunologis terhadap makanan
maupun minuman.
MPASI juga dapat melatih perkembangan bayi (motorik maupun emosional),
karena bayi usia 6 bulan sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan yang telah
didukung oleh perkembangan fisik seperti kekuatan leher dalam menopang kepala,
sudah berusaha untuk duduk, sudah mulai mengigit benda yang digenggamnya. Bayi
juga sudah mempunyai respon motorik halus dan kasar.
Pengaturan makanan baik untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan, serta
aktifitas fisik.Hal tersebut harus diperhatikan, mengingat usia 0-24 bulan merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai
periode emas sekaligus periode kritis. Menurut Depkes RI (2006), periode emas dapat
diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai
untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak
memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah
menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik
pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Menurut Azwar (2000) beberapa pemberian MP-ASI yang kurang baik meliputi:
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini atau terlambat, dimana pemberian MP-ASI
sebelum bayi berumur 6 bulan dapat menurunkan konsumsi ASI dan gangguan
pencernaan/diare dan jika pemberian MP-ASI terlambat (bayi sudah lewat usia 6 bulan)
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak;
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6 – 24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari
yang kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi;
Pemberian MP-ASI sebelum ASI pada usia 6 bulan, dimana pada periode ini zat-
zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Memberikan MP-ASI terlebih
dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang yang berakibat
menurunnya produksi ASI, hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
3. Tujuan
Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap anak,ortang tua
dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranyaadalah:
1. Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energy, rotein
dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral) untuk tumbuh dan berkembang secara
normal (deddy,2012:73)
2. Sebagai pelengkap maknan tambahan untuk melatih dan membiasakan anak
terhadap makanan yang akan dimakannya kemudian hari.
Tujuan pemberian makan an pendamping ASI pemberian makanan pendamping ASI
yaitu menurut WHO yaitu menurut shollihin (1999) yaitu : shollihin (1999) yaitu:
a. Untuk menambah energy
b. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
c. Sebagai makanan pelengkap
d. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan
serta melakukan adaptasi serta melakukan adaptasi pada makanan yang
mengandu pada makanan yang mengandung energi tinggi ng energi tinggi
e. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang
proses pertumbuhan agar tetap optimal.
Usia dalam Pemberian MP-ASI Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang
harus dikonsumsi oleh bayi yaitu:
a. Usia 0-6 bulan Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak
mengandung zat-zat antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat
baik untuk masa pertumbuhan otak bayi.
b. Usia 6-9 bulan Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras,
bubur encer, pisang lumat, dan pepaya lumat.
c. Usia 9-12 bulan Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan
bubur, nasi dan menginjak usia 10 bulan bayi dan menginjak usia 10 bulan bayi
mulai diperkenalka mulai diperkenalkan makanan keluarga. n makanan keluarga.
d. Usia 12-24 bulan Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-
kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan
selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2013 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi
adalah:
a. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
b. Bersih dan aman.
c. Tidak ada bakteri pathogen
d. Tidak ada bahan kimia lainnya Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
yang berbahaya
e. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
f. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
g. Makanan mudah dicerna
h. Disukai oleh anak
i. Makanan tersedia dan terjangkau
a. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang
lebih kental secara berangsur – angsur.
b. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat
menerimanya.
c. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus
dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih
dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
d. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar
( Notoatmodjo, 1998: 138 ).
a. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam
proses pertumbuhan karena yang terkandung proses pertumbuhan karena yang
terkandung dalam makanan sangat tinggi. kanan sangat tinggi.
b. Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair
akan membantu dalam proses makan secara bertahap.
c. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan
supaya mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu
yang dapat perkembangan waktu yang dapat menerima makan yang at menerima
makan yang baru.
d. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara
yang tepat dalam proses makan.
e. Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan
berurutan berurutan dari makanan makanan yang ringan kemudian kemudian
agak padat ,seperti ,seperti makan saring ,nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian
dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
f. Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi
bayi sangat bervaiasi tergantung tingkat lapar tung tingkat lapar pada bayi.
Jadwal pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar yang sesuai dengan
keadaan lapar atau haus yang sangat berkaitan dengan pengosongan lambung
sehingga saluran cerna siap untuk diidi makanan ( ferdinan ,2008 )
a. Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
b. Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa
c. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan
anak.
d. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan
perhatian
Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang
diberikan bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan
makanan tambahan yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Dibawah ini contoh jenis makanan yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
Bahan :