Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah usia 6
bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan
menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan. Namun sebaliknya
jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila
terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus
memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur
makanan sesuai perkembangan usia bayi
b. Tujuan pemberian makanan pendamping ASI
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping ASI akan
memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian makanan pendamping ASI
memiliki tujuan sebagai berikut
1) Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan
berbagai rasa dan bentuk.
3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi .
c. Macam-macam makanan pendamping ASI
Secara umum ada dua jenis MP-ASI
1) MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah dikemas
/instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada bayi.
2) MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari
bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga harganya terjangkau. Sering juga
disebut MP ASI dapur ibu, karena bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di
olah sendiri.
1) Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan makanan yang
kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus bayi yang belum sempurna.
2) Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat usus bayi yang
masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.
3) Terjadi malnutrisi atau gangguan pertumbuhan anak. Bila makanan yang diberikan
kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein) dan dapat
terjadi sugar baby atau obesitas bila makanan yang diberikan mengandung kalori yang terlalu
tinggi.
4) Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI tadi, maka
frekuensi menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat menurunkan produksi ASI.
5) Tingginya solute load dari MP-ASI yang diberikan, sehingga dapat menimbulkan
hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal.
e) Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko infeksi meningkat.
f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak
g) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan yang terus
menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam usus.
g. Yang harus diperhatikan dalam menentukan makanan pendamping ASI sebagai berikut :
1) Umur bayi
Metabolisme anak sebenarnya tidak sama dengan metabolisme orang dewasa, hanya anak-anak
lebih aktif perkembangannya, sehingga untuk itu diperlukan bahan ekstra. Lebuh muda usia
seorang anak maka lebih banyak zat makanan yang diperlukan untuk tiap kilogram berat
badannya
2) Berat badan bayi
Berat badan yang lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan supaya
pertumbuhan berjalan sebaik-baiknya.
3) Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c– 300c untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya
perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya
yang harus diganti dengan hasil metabolisme.
4) Aktifitas
Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka makin banyak
energi yang dibutuhkan
5) Keadaan sakit
Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan dari pada asam
amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya memerlukan makanan yang tidak boleh
dilupakan
h. Tanda-tanda Bayi Sudah Siap Diberikan MP-ASI
1) Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.
2) Sudah bisa duduk sendiri
3) Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
4) Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
5) Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
6) Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
7) Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
8) Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan
menutup mulut rapat-rapat.
i. Waktu Pemberian MP-ASI
Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat
cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di
berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang
untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya
karena mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik.
j. Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan
1) ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6
bulan
2) Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai
risiko penyakit
3) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi
untuk berkembang menjadi lebih matang
4) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang
dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
5) Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan
6) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena
kekurangan zat besi
7) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya
obesitas di masa datang
8) Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI
9) Menunda pemberian makanan padat membantu jarak pada kelahiran bayi
10) Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah.