PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Untuk mencapai pertumbuhan optimal, seorang bayi memerlukan semua zat gizi
makro dan zat gizi mikro yang sesuai antara jumlah dengan kebutuhannya. Tak dapat
dipungkiri, kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI.Tapi
begitu menginjak usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan Makanan
Pendamping ASI (MPASI). Nah, berikut panduan soal MPASI yang perlu DI ketahu, :
Jangan memberikan MPASI terlalu cepat (sebelum usia 6 bulan). Di samping
pencernaannya belum sempurna, tindakan itu hanya akan memperbesar potensi bayi
terkena alergi makanan. Juga, pemberian MPASI terlalu cepat akan menyebabkan insting
bayi untuk mengisap akan menurun sehingga jumlah ASI yang dikonsumsi juga
menurun. Kekurangan gizi banyak terjadi karena pemberian MPASI yang terlalu dini.
Jangan pula berikan MPASI terlambat (hanya ASI saja setelah 6 bulan ke atas). Tak baik
bagi pertumbuhannya. Bayi bisa menderita kekurangan gizi, berat dan panjangnya tidak
sesuai dengan yang seharusnya dicapai. Karena ASI sesudah usia 6 bulan tidak bisa
mencukupi kebutuhan bayi lagi. Mulai Usia 6 BulanBerikan MPASI saat bayi berusia 6
bulan ke atas. Mengapa? Biasanya saat itu, bayi sudah bisa menopang kepalanya sendiri
secara tegak dan menegakkan dadanya. Dengan demikian bisa dikatakan proses
menelannya sudah lebih baik. Sedangkan jika kepalanya masih goyang-goyang,
ditakutkan proses menelannya belum sempurna, maka dikhawatirkan akan tersedak. Juga,
fungsi pencernaan bayi pada usia tersebut sudah lebih baik
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping ASI akan
memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian makanan pendamping ASI
memiliki tujuan sebagai berikut : ( Djitowiyono, 2010:43-44 ).
Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma yang
layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan, makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan
waktu pengelohan yang singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus
tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral
dan zat-zat tambahan lainnya (Krisnatuti, 2008:18). Dengan kerteria sebagai berikut:
2) Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok.
7) Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit
kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi
setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan
pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai
usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika
bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi
setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini
(sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami
gangguan pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI
diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam
waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus
memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur
dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada
bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia 4
bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat
gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan
kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayi/anak. Pemberian MPASI yang cukup dalam hal kualitas dan
kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak
yang bertambah pesat pada periode ini.
1) MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah
dikemas /instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk
diberikan kepada bayi.
2) MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu,
dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga
harganya terjangkau. Sering juga disebut MP ASI dapur ibu, karena bahan-bahan
yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.
1) Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan
makanan yang kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus bayi
yang belum sempurna.
2) Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat
usus bayi yang masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.
4) Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI tadi,
maka frekuensi menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat menurunkan
produksi ASI.
a) Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi
dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya
penurunan produksi ASI.
f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi anak
g) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau
tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di
dalam usus.
d) Alergi Makanan Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang
dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi secara klinis
meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, gangguan pernapasan sampai
terjadi syok anafilaktik (Cox, 2006).
1) Umur bayi
3) Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c– 300c untuk metabolisme yang optimum.
Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh
melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme
(Azrul, 2003).
4) Aktifitas
Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka
makin banyak energi yang dibutuhkan (Azrul, 2003).
5) Keadaan sakit
Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan
dari pada asam amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya
memerlukan makanan yang tidak boleh dilupakan (Azrul, 2003).
Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat
cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan
tambahan mulai di berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam
mulut bayi cukup berkembang untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan
mendorong makanan keluar dari mulutnya karena mereka belum bisa
mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik (WHO, 2003)
1) ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi
sampai berumur 6 bulan
Praktek memberikan pisang pada bayi-bayi muda (dianggap bayi tidak puas
dengan pemberian ASI) seringkali kita jumpai di Indonesia. Banyak pula yang
berakhir tragis karena pisang tersebut menyumbat saluran cernanya, yang istilah
kedokterannya disebut phytobezoar sehingga harus diatasi dengan tindakan
bedah.
Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4-6 bulan.
Hilangnya refleks menjulurkan lidah pada usia 4-6 bulan.
Kematangan mekanisme menelan.
Kemampuan bayi untuk duduk.
Pertumbuhan gigi geligi.
Kemampuan bayi untuk meniru pengasuhnya.
2.5 Kapan Waktu Memperkenalkan Makanan Pendamping Asi Setelah Bayi Berusia 6
Bulan?
Pakar ASI dan pakar kesehatan menyatakan bahwa Anda harus menunggu sampai
bayi Anda berusia 6 bulan untuk memperkenalkan makanan padat, dengan kata
lain, pemberian makanan padat harus dimulai pada usia 6 bulan, bukan pada usia
4 bulan
Telah banyak penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun belakangan ini,
dan sebagian besar organisasi kesehatan telah memperbaharui rekomendasi
mereka dan mendukung hasil riset tersebut. Sayangnya, banyak penyedia jasa
kesehatan belum memperbaharui rekomendasi mereka pada para orang tua, dan
banyak sekali buku-buku yang masih ketinggalan jaman, sehingga masih banyak
yang merekomendasikan pengenalan makanan padat di usia 4 bulan.
2.6 Mengapa Perkenalan Makanan Pendamping Asi Harus Dimulai Usia 6 Bulan?
Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6 bulan berlaku bagi
bagi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk
dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan
nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling
rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare,
sudden infant death syndrome/SIDS - sindrom kematian tiba-tiba pada
bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi.
Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan
seng daripada yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi
tambahan bisa diperoleh dari sedikit porsi makanan padat. Bayi-bayi
tertentu bisa minum ASI hingga usia 12 bulan atau lebih – selama bayi
anda terus menambah berat dan tumbuh sebagaimana mestinya, berarti
ASI anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik.
Mulailah dengan 1 jenis rasa setiap mengenalkan jenis makanan baru. Jangan
mencampurkan beberapa jenis makanan sebelum diketahui pasti bahwa bayi dapat
mentoleransi masing-masing jenis makanan tersebut.
Umumnya bayi cenderung menyukai rasa manis, sebab itu jika ingin memberikan
sayuran, mulailah dengan rasa yang manis misalnya wortel atau ubi manis. Jika
bayi tidak menyukai sayuran, sebaiknya tetap konsisten diberikan karena dalam
beberapa kali pemberian, bayi akan mulai menyukainya.
Mulailah dengan tekstur yang halus kemudian lebih kasar. Perpindahan refleks
tergantung pada ketrampilan bayi. Refleks muntah (gag reflex) terjadi jika bagian
pertengahan lidah dirangsang mundur ke bagian belakang lidah setelah usia 6
bulan, sehingga memungkinkan bayi mengkonsumsi tekstur makanan yang lebih
kasar.
Coba terlebih dulu sesendok teh MP ASI, untuk mengetahui reaksi bayi. Jika
tampaknya menyukai makanan tersebut, boleh ditambahkan lagi bertahap sampai
jumlah yang dianjurkan untuk usianya (± 2-3 sendok makan).
Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia menyukai pisang tetapi esok
hari lebih menyukai apel.
Jangan memaksa bayi untuk makan, karena menyebabkan waktu makan akan
menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan untuknya.
Tanda-tanda bayi tidak ingin makan lagi, bayi menutup mulutnya dan
menghindari sendok yang diberikan.
Jadwal makan bayi sebaiknya disesuaikan dengan jadwal makan keluarga yaitu,
3x makanan pokok (sarapan pagi, makan siang, makan malam), 2x makanan
selingan (jam 10.00 dan 16.00), serta 3x ASI (saat bagun pagi, sebelum tidur
siang dan malam).
Pengenalan MP ASI tentu saja ada resikonya, antara lain intoleransi atau alergi
terhadap jenis makanan baru.
Gejalanya dapat berupa, rasa tidak nyaman di perut yang membuat bayi rewel.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebaiknya mencoba jenis makanan baru
dilakukan pada pagi hari.
Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai umur. Kebutuhan energi
bayi dan anak relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa, karena
pertumbuhannya yang pesat. Kebutuhan energi sehari anak pada tahun pertama ±
80-120 kkal/kg berat badan.
Pola makanan orang Indonesia umumnya memasok 60-70% energi total dari
karbohidrat, 15- 20% dari lemak, selebihnya 10-25% dari protein. Secara umum
makanan dikelompokkan menjadi :
Kelompok susu yang mengandung protein dengan nilai biologis tinggi, kalsium,
fosfor, riboflavin, vitamin A dan D (jika difortifikasi).
Kelompok daging dan telur yang mengandung protein bernilai biologis tinggi, zat
besi, vitamin B dan A (dari hati dan telur).
Menu seimbang harus mencakup keempat kelompok makanan tersebut, tentu saja
disesuaikan dengan bahan makanan, kebiasaan makan, dan selera makan. Bentuk
& porsi makan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan kemampuan makan
bayi/anak
2.12 PEMBERIAN MAKANAN ANAK UMUR 0-24 BULAN YANG BAIK DAN
BENAR
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan
bayi/anak perlu penanganan secara khusus.
INGAT !
Berikan kolostrum
Berikan ASI Eklusif
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi
sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain :
bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang
dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang
lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2
kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat
diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.
3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI
dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan
sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot
berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat
mengakibatkan infeksi telinga.
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran
dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang
tengah.
5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit
menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit
dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.
2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi
mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. (cara membuat terlampir).
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi
sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin.
Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping
memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang
larut dalam lemak.
4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :
1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk
dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati
bentuk dan kepadatan makanan keluarga.
INGAT !
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang,
tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
INGAT !
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberian MP-ASI yang baik dan benar kepada bayi dan anak usia 6-24 bulan
terutama dari keluarga miskin merupakan salah satu upaya memulihkan status gizi
bayi dan anak. Pemberian MP-ASI dengan menggunakan bahan makanan lokal
diharapkan memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu
dalam menyediakan MP-ASI secara mandiri yang pada gilirannya akan
meningkatkan keadaan gizi sasaran.
Untuk keberhasilan pelaksanaan pemberian MP-ASI diperlukan pemahaman dari
seluruh pihak yang terlibat, kerjasama yang erat di antara pelaksana dan pengelola
serta kesungguhan masyarakat dan keluarga untuk memberikan MP-ASI lokal
kepada anaknya secara baik dan benar.
Oleh karena itu apabila seluruh komponen yang terlibat dalam pemberian MP-
ASI melaksanakan tugas dan fungsi secara baik, maka kegiatan pemberian MP-ASI
akan memberikan andil yang sangat besar bagi upaya memulihkan status gizi bayi
dan anak dari keluarga miskin.
Dengan dilaksanakannya pedoman pemberian MP-ASI lokal ini secara baik dan
benar, maka akan diperoleh hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA