Anda di halaman 1dari 7

Pentingnya ASI Ekslusif dan Dampak dari Pemberian Sufor Beserta MPASI Pada Bayi

Di Bawah Usia 6 Bulan

Apa itu ASI Ekslusif?


Bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi dan tim, selama 6 bulan. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi 0-6
bulan dan tidak bisa digantikan oleh susu formula apapun. Tidak ada susu formula yang lebih
baik dari ASI.
Pemberian ASI Ekslusif dianjurkan untuk jangka setidaknya
selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi
berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat,
sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi barusia 2 tahun atau lebih
bahkan lebih dari 2 tahun.

Manfaat ASI Eksklusif


1. Manfaat ASI Bagi Bayi
1. Sebagai nutrisi lengkap.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Meningkatkan kecerdasan mental dan emosional yang stabil serta spiritual yang
matang diikuti perkembangan sosial yang baik.
4. Mudah dicerna dan diserap.
5. Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara sempurna.
6. Memiliki komposisi lemak, karbohidrat, kalori, protein dan Vitamin.
7. Perlindungan penyakit infeksi melipiti otitis media akut, daire dan saluran
pernafasan.
8. Perlindungan alergi karena dalam ASI mengandung antibodi.
9. Memberikan rangsang intelegensi dan saraf.
10. Meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal.

2. Manfaat ASI Bagi Ibu


1. Terjalin kasih sayang.
2. Membantu menunda kehamilan (KBalami).
3. Mempercepat pemulihan kesehatan.
4. Mengurangi risiko perdarahan dankanker payudara.
5. Lebih ekonomis dan hemat.
6. Mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler.
7. Secara sikologi memberikan kepercayaan diri.
8. Memiliki efek perilaku ibu sebagai ikatan ibu dan bayi
9. Memberikan kepuasan ibu karena kebutuhan bayi dapat dipenuhi.

Komposisi ASI
1. Kolostrum
Keluar dihari ke-1 sampai ke-3 kelahiran bayi, berwarna kekuningan, kental.
Kolostrum mengandung zat gizi dan antibody lebih tinggi daripada ASI matur.
Kandungan gizi antara lain protein 8,5%, lemak 2,5%, sedikit karbohidrat 3,5%,
garam dan mineral 0,4%, air 85,1 %.
2. ASI masa transisi
Keluar dari hari ke 4 sampai hari ke 10 kelahiran bayi. Kadar protein semakin rendah
sedangkan kadar lemak, karbohidrat semakin tinggi, dan volume meningkat.
3. ASI Matur
Keluar dari hari ke-10 sampai seterusnya. Kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
Komponen laktosa (karbohidrat) adalah kandungan utama dalam ASI sebagai sumber
energi untuk otak.

Peran Keluarga Dalam Pemberian ASI eksklusif :


1. Dukung ibu dalam pemberian ASI ekslusif.
2. ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi.
3. Dukung ibu untuk memenuhi nutrisi dengan mengkonsumsi makan-makanan bergizi.
4. Pastikan ibu mendapat istirahat cukup.
5. Ciptakan suasana rumah yang tenang dan damai.

Dampak Pemberian Susu Formula Pada Bayi di Bawah Usia 6 Bulan


Pada usia yang belum genap 6 bulan, idealnya bayi hanya diberikan ASI secara
eksklusif, tanpa tambahan susu, makanan, atau minuman lainnya. Sebab, seringnya
pemberian susu terlalu dini bisa menyebabkan bayi mengalami gangguan pencernaan,
contohnya mual, muntah, kembung, kolik, diare, konstipasi, sering buang angin, sering
sendawa, dan sebagainya. Risiko alergi, gangguan gizi, dan gangguan imunitas pun akan
lebih besar mengintai bayi bila tidak mendapat ASI yang cukup.
Apabila tidak ada kendala untuk menyusui bayi, maka lebih baik menyusui kembali
bayi dengan ASI. Pemberian susu formula pada bayi sebaiknya hanya dijadikan batu loncatan
sembari ibu berfokus melakukan relaktasi (menyusui ASI kembali), jadi bukan sebagai
sumber nutrisi utama. Adapun pemilihan jenis susu formula ini pun idealnya dilakukan
berdasarkan rekomendasi langsung dari dokter atau dokter spesialis anak. Jadi, tidak boleh
sembarangan.
Susu formula telah didesain khusus dengan kandungan gizi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi seusianya. Jadi, bila bayi berusia 4 bulan, maka sementara, berilah ia susu
formula yang memang dikhususkan untuk bayi berusia 4 bulan. Memberikan bayi susu yang
tidak sesuai dengan kriteria usianya tidak selalu berbahaya. Hanya saja, tentu kandungan gizi
dalam susu tersebut akan berbeda dengan kebutuhannya, sehingga bayi berisiko mengalami
kegemukan. Tidak hanya itu, risiko gangguan pencernaan juga lebih mudah terjadi akibat
tindakan ini. Apabila tidak ada keluhan apapun yang bayi alami usai mengkonsumsi susu
tersebut, kemungkinan kondisinya tidaklah berbahaya. Namun kembali kami tekankan,
jangan terlena memberikan susu formula pada bayi tanpa melakukan relaktasi.
Beberapa fakta mengenai bahaya susu formula, yaitu meningkatkan risiko asma,
meningkatkan risiko alergi, menurunkan perkembangan kecerdasan atau kognitif,
meningkatnya risiko penyakit gangguan pernafasan akut, meningkatnya risiko infeksi,
meningkatnya risiko kegemukan atau obesitas, meningkatnya risiko penyakit jantung,
meningkatnya risiko kencing manis, menyebabkan kekurangan gizi dan gangguan
pertumbuhan.
Pemberian susu formula dengan kandungan energi dan protein yang tinggi pada awal
kehidupan dapat meningkatkan risiko terjadinya peningkatan berat badan dan kegemukan
pada anak-anak dikarenakan jumlah asupan energi yang melebihi kebutuhan, dan asupan
protein yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas adipogenik dan mendorong kenaikan berat
badan.
Susu formula tidak dapat menjadi pengganti yang sempurna bagi ASI, kebanyakan
susu formula dibuat dari bahan dasar susu sapi yang memiliki komponen berbeda dengan
susu manusia. Oligosakarida pada ASI dapat langsung diserap oleh usus bayi. Sedangkan
oligosakarida dari susu selain ASI tidak dapat membentuk perlindungan terhadap penyakit.
Komponen lainnya pada susu sapi juga dapat berefek buruk bagi bayi, seperti protein susu
sapi memungkinkan terjadinya reaksi alergi. Sehingga dalam pemberian bagi bayi sebagai
pengganti ASI dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan.

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan yang diberikan
kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain Makanan
Pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24
bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI
melainkan hanya untuk melengkapi ASI.
Makanan pendamping ASI merupakan makanan bayi kedua yangmenyertai dengan
pemberian ASI. Makanan Pendamping ASI diberikan pada bayiyang telah berusia 6 bulan
atau lebih karena ASI tidak lagi memenuhi gizi bayi.Pemberian makanan pendamping ASI
harus bertahap dan bervariasi dari mulaibentuk sari buah, buah segar, bubur kental, makanan
lumat, makanan lembek, danakhirnya makanan padat. Alasan pemberian MP-ASI pada usia 6
bulan karena umumnya bayi telah siap dengan makanan padat pada usai ini.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baikbentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. ASIhanya memenuhi
kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan.Sisanya harus dipenuhi dengan
makanan lain yang cukup jumlahnya dan baikgizinya . Oleh sebab itu pada usia enam bulan
keatas bayi membutuhkantambahan gizi lain yang berasal dari MP-ASI.

Alasan MP-ASI diberikan usia 6 Bulan


1. Bayi mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan) pada usia 3-4 bulan,bayi
mengalami peningkatan nafsu makan, tetapi bukan berarti pada saat usiatersebut bayi
siap untuk menerima makanan padat.
2. Pada usia 0-6 bulan, kebutuhan bayi bisa dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi ASI.
3. Umumnya bayi telah siap dengan makanan padat pada usia 6 bulan karenapada usia
ini, ASI hanya memenuhi 60-70% kebutuhan gizi bayi.
4. Tidak dianjurkan untuk memperkenalkan makanan semi padat atau padat pada bayi
berusia 4-6 bulan karena sistem pencernaan mereka belum siapmenerima makanan
ini.
5. Pemberian makanan sebelum usia 6 bulan, meningkatkan risiko alergi,obesitas,
mengurangi minat terhadap ASI.
6. Masih aktifnya reflex extrusion yaitu bayi akan mengeluarkan makanan yang ibu
sodorkan kemulutnya, ini meningkatkan risiko tersedak jika diberikan makanan padat
terlalu dini.

Dampak dari Pemberian MP-ASI terlalu Dini


Banyak Ibu (umumnya, bila bayi adalah anak pertama) sangat bersemangat untuk
segera meberikan MP-ASI karena dalam diri mereka ada perasaan bangga dan bahagia telah
membuat pencapaian besar. Hal ini dapat memicu orangtua memberikan MP-ASI dini.
Berikut dampak dari pemberian MP- ASIterlalu dini :
1. Bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit.
Saat bayi menerima asupan lain selain ASI, imunitas/kekebalan yang
diterimabayi akan berkurang. Pemberian MP-ASI dini berisiko membuka pintu gerbang
masuknya berbagai jenis kuman, apalagi bila MP-ASI tidakdisiapkan secara higienis.
2. Berbagai reaksi muncul akibat sistem pencernaan bayi belum siap.
Bila MP-ASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya,
makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menimbulkan berbagai
reaksi, seperti diare, sembelit/konstipasi, dan perut kembung atau bergas. Tubuh bayi
belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Berbagai enzim seperti amylase
(enzim pencerna karbohidrat) yang diproduksi pancreas belum cukup tersedia ketika bayi
belum berusia 6 bulan. Begitu pula dengan enzim pencerna karbohidrat lainnya (seperi
maltase dansukrase) dan pencerna lemak (lipase).
3. Bayi berisiko menderita alergi makanan.
Memperpanjang pemberian ASI eksklusif menurunkan angka terjadinya alergi
makanan. Pada usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”. Saat itu antibody dari
ASI masih bekerja melapisi organ pencernaan bayi dan memberikan kekebalan pasif,
mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi.
Produksi antibody dan tubuh bayi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6
bulan.
4. Bayi berisiko mengalami obesitas/kegemukan.
Pemberian MP-ASI dini sering dihubungkan dengan peningkatan berat badan dan
kandungan lemak di tubuh anak pada masa datang.
5. Produksi ASI dapat berkurang.
Makin banyak makanan padat yang diterima bayi makin tinggi potensi
bayimengurangi permintaan menyusu. Bila ibu tidak mengimitasi frekuensi bayi
menyusu dengan memerah, produksi ASI dapat menurun. Bayi yangmengonsumsi
makanan padat pada usia yang lebih muda cenderung lebihcepat disapih.
6. Persentase keberhasilan pengatur jarak kehamilan alami menurun.
Pemberian ASI eksklusif cenderung sangat efektif dan alami dalam
mencegahkehamilan. Bila MP-ASI sudah diberikan, bayi tidak lagi menyusu secara
eksklusif sehingga persentase keberhasilan metode pengaturan kehamilan alami ini akan
menurun.
7. Bayi berisiko tidak mendapat nutrisi optimal seperti ASI.
Umumnya bentuk MP-ASI dini yang diberikan berupa bubur encer/cair
yangmudah ditelan bayi. MP-ASI seperti ini mengenyangkan bayi, tetapi nutrisinya tidak
memadai.
8. Bayi berisiko mengalami invagasi usus/intususepsi.
Invagasi usus/intususepsi adalah keadaan suatu segmen usus masuk ke dalam
bagian usus lainnya sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius dan bila
tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Penyebab pasti penyakit ini belum
diketahui, tetapi hipotesis yang paling kuat adalah karena pemberian MP-ASI yang
terlalu cepat.

Kerugian Menunda Pemberian MP-ASI Setelah Bayi Berusia 6 Bulan


Berapa ibu dan orangtua menunda pemberian MP-ASI hingga usia bayi lebih dari 6
bulan dengan alasan agar bayi terhindar dari risiko menderita alergi makanan serta meberikan
kekebalan pada bayi lebih lama. Padahal sebuah tinjauan dari sebuah penelitian
menyimpulkan bahwa menunda pemberian MP- ASI hingga usia bayi melewati 6 bulan tidak
memberikan perlindungan yang berarti. Berikut kerugian jika menunda pemberian MP-ASI:
1. Kebutuhan energi bayi tidak terpenuhi. Bila kebutuhan bayi tidak terpenuhi, bayi akan
berhenti tumbuh atau tumbuh dengan tidak optimal, bahkan bila dibiarkan bayi dapat
menderita gagal tumbuh. Tingkatkan kuantitas MP-ASI seiring bertambahnya usia bayi.
2. Bayi berisiko kekurangan zata besi dan menderita ADB (anemia defisiensibesi)
3. Kebutuhan makronutrien dan mikronutrien lainnya tidak terpenuhi
sehinggamengakibatkan bayi/anak berisiko menderita malnutrisi dan
defisiensimikronutrien.
4. Perkembangan fungsi motorik oral bayi dapat terlambat.
5. Bayi berpotensi menolak berbagai jenis makanan dan sulit menerima rasamakanan baru di
kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai