Anda di halaman 1dari 18

Jawaban UKBM 3.

13 Pemberian ASI

a. Pendahuluan

Seorang wanita dianugerahi payudara yang dapat berkembang sempurna. Tentunya memiliki fungsi
yang tidak dimiliki seorang pria. Tentunya payudara tersebut dapat menghasilkan air susu yang
disebut ASI (air susu ibu).

Pertanyaan:

a. Setujukah kalian dengan perilaku anak yang ada pada gambar? Berikan alasanmu!

Tidak setuju. Susu sapi memang boleh diberikan pada anak yang sudah berusia di atas 1 tahun. Pada
umur tersebut, sistem pencernaan bayi sudah mulai terbentuk dengan sempurna. Susu sapi pun tidak
lagi membuat sistem pencernaan bayi terkena infeksi. Akan tetapi, susu sapi yang dimaksud adalah susu
sapi yang sudah diproses menjadi susu UHT (ultra-high temperature), atau susu yang sudah dipanaskan
selama 2-4 detik dengan suhu yang sangat tinggi.

Susu UHT biasanya terbuat dari susu sapi yang diproses dengan cara dipanaskan dengan suhu 137
derajat Celsius selama 2-4 detik. Meski singkat, proses pemanasan tersebut dapat membunuh kuman
lebih efektif dibandingkan proses pasteurisasi.

Selain itu, proses UHT juga membuat susu dapat disimpan lebih lama dalam suhu ruangan, asalkan
kemasannya masih tertutup rapat.

Itu sebabnya, dapat dikatakan, susu UHT lebih aman untuk diberikan pada anak berusia di atas 1 tahun.

Sebuah penelitian di tahun 1992 oleh American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition
menemukan bahwa bayi yang minum susu sapi yang tidak diolah, justru menderita kekurangan zat besi,
asam linoleat dan vitamin E. Kekurangan zat besi merupakan masalah yang paling umum tetapi cukup
parah dialami, terkait konsumsi susu sapi pada bayi baru lahir. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini
dapat mengakibatkan gangguan belajar seumur hidup dan keterlambatan perkembangan motorik.
b. Apa yang sebaiknya dikonsumsi bayi untuk pertama kali sampai usia enam bulan pertamanya?

Yang sebaiknya dikonsumsi bayi untuk pertama kali sampai usia 6 bulan adalah ASI eksklusif.

Sejak lahir hingga berusia 6 bulan, bayi sebenarnya hanya memerlukan asupan ASI, tanpa tambahan
makanan atau minuman lainnya.

c. Apakah ada perbedaan antara ASI dan susu formula? Jelaskan!


Kegiatan belajar 1

a. Setelah kalian mengamati gambar, manakah yang akan kalian pilih jika nanti menjadi ibu (bagi
peserta didik perempuan) atau dukungan untuk istri menyusui (bagi calon ayah) nanti? Berikan
alasanmu!

Gambar 1 (memberi susu formula). Karena susu formula lebih baik daripada susu sapi mentah. Susu
formula sudah dibuat memang untuk kebutuhan bayi tetapi susu sapi mentah tidak dapat diberikan
untuk bayi yg umurnya kurang dari 1 tahun.

Bayi yang minum susu sapi yang tidak diolah, justru menderita kekurangan zat besi, asam linoleat dan
vitamin E. Kekurangan zat besi merupakan masalah yang paling umum tetapi cukup parah dialami,
terkait konsumsi susu sapi pada bayi baru lahir.

b. Benarkah memberikan susu formula yang berharga mahal lebih baik daripada ASI?

Satu hal yang sudah pasti dan berlandaskan ilmu pengetahuan adalah air susu ibu (ASI) adalah makanan
terbaik buat bayi. Badan kesehatan dunia WHO, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan
secara tegas menganjurkan agar bayi diberi ASI ekslusif sampai 6 bulan, setelahnya ditambah dengan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) sambil berupaya meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur
2 tahun bahkan sampai tiga tahun.1 Meskipun susu formula dibuat sedemikian rupa untuk menyamai
kandungan nutrisi ASI dengan inovasi teknologi dan pengetahuan yang mutakhir, namun secara alamiah
ASI terbukti lebih baik memberikan mamfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI
merupakan makanan yang cukup bagi bayi hingga bulan-bulan pertama kehidupan bayi, namun setelah
5-6 bulan harus didampingi oleh MP-ASI untuk mencukupi kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah 6 bulan umpamanya, bayi membutuhkan sumber zat besi yang lebih banyak
untuk menunjang pembuatan sel-sel darah merah, karena kandungan zat besi ASI relatif sedikit, apalagi
jika diet ibunya juga tidak memadai mensuplai zat besi.

Perbandingan Komposisi zat gizi (per 100 ml)

Komposisi ASI Susu Sapi Susu Formula (modifikasi susu sapi)

Energi (kcal) 62 67 60-65

Protein (g) 1,3 3,5 1,5-1,9

Karbohidrat (g) 6,7 4,9 7,0-8,6

Casein:Whey 40:60 63:37 40:60 – 63:37

Lemak (g) 3,0 3,6 2,6-3,8

Natrium (mg) 0,65 2,3 0,65-1,1

Calcium (mg) 33 125 50

Zat besi (mg) 0,15 0,10 0,45-2

Ada banyak keuntungan yang diperoleh jika bayi diberi ASI dibanding susu formula. Beberapa
diantaranya adalah imunitas yang diperoleh bayi dari ASI lebih baik; ASI juga lebih merangsang
tumbuhnya bakteri yang bermamfaat di dalam usus besar bayi dibanding susu formula seperti
Bifidobakteria dan menekan tumbuhnya bakteri yang berbahaya seperti Coliform 2. Kedua hal ini
membuat bayi yang mendapat ASI lebih tahan terhadap penyakit infeksi. Data menunjukkan bahwa
semakin lama ASI diberikan kepada bayi, semakin melindungi bayi dari penyakit diabetes tipe 1 dan tipe
2, kegemukan, asma, dan beberapa jenis kanker di kehidupan selanjutnya.

Perlu diketahui bahwa di Indonesia seperti halnya di seluruh dunia, ASI dianjurkan sebagai makanan
utama bayi dan dan tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dilarang untuk
mempromosikan/menganjurkan susu formula sebagai pengganti ASI kecuali dengan alasan yang
dibenarkan oleh undang-undang. Peraturan Pemerintah No.33 tahun 2012 dengan tegas menyatakan
bahwa setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI ekslusif kepada bayi yang dilahirkannya dan
hanya dikesampingkan jika terdapat indikasi medis, ibu tidak ada, atau ibu terpisah dari bayi.

Ayoo berlatih!

1. Apa yang disebut tentang ASI eksklusif?

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) ke bayi yang baru lahir sampai usianya 6 bulan.

Selama kurun waktu 6 bulan tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak diberikan
makanan atau minuman lainnya, termasuk air putih.

Baru setelah usia bayi di atas 6 bulan, boleh mulai diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan lain
dengan tetap masih memberikan ASI.

Hal ini disebut sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Itulah mengapa sebaiknya pemberian ASI
masih terus dilanjutkan sampai bayi genap berusia 2 tahun.

Namun, pemberian ASI ketika usia bayi lebih dari 6 bulan sampai dengan 2 tahun tidak lagi disebut
sebagai ASI eksklusif.

2. Jelaskan keajaiban manfaat ASI bagi bayi!

 Mencegah bayi menderita alergi. Pemberian susu formula, susu sapi, atau susu kedelai pada
bayi rentan membuat bayi mengalami reaksi alergi.
 Meningkatkan kecerdasan bayi. Pemberian ASI dapat meningkatkan perkembangan kognitif
bayi.
 Melindungi bayi dari obesitas. ASI eksklusif yang diberikan pada bayi dapat menurunkan
risikonya untuk mengalami kegemukan saat ia remaja atau dewasa.
 Menyusui membantu ibu menurunkan berat badan yang meningkat selama kehamilan.
 Membantu meningkatkan kontraksi rahim, mengurangi perdarahan, dan mengembalikan
ukurannya seperti semula setelah kehamilan. Ini karena menyusui meningkatkan produksi
hormon oksitosin yang mendukung hal-hal tersebut.
 Menurunkan risiko ibu mengalami depresi postpartum atau depresi pasca melahirkan.

3. Jelaskan keuntungan bagi ibu dan bayi dengan pemberian ASI!

1. Melindungi Bayi Dari Kuman

Saluran cerna bayi mulai dihuni oleh bakteri beberapa jam setelah lahir. Pemberian ASI eksklusif
membuat saluran cerna bayi dihuni oleh bakteri baik. ASI juga mengandung protein yang berfungsi
melindungi bayi dari infeksi kuman sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan
oleh penyakit seperti radang paru-paru serta mempercepat proses penyembuhan.

2. Menyediakan Nutrisi Lengkap


ASI mampu memenuhi 100% kebutuhan bayi akan nutrisi sangat lengkap sampai bayi berusia 6 bulan.

Kandungan dalam ASI meliputi air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, sel-sel darah putih,
enzim, dan asam amino. Selain tidak memerlukan tambahan makanan, kandungan ASI tersebut juga
bermanfaat untuk mencegah anak terkena penyakit asma, obesitas, diabetes, hingga penyakit
kardiovaskular saat dewasa.

3. Jaminan Asupan Higienis dan Aman

Menyusui ASI secara langsung dan eksklusif menjamin kehigienisan asupan yang dikonsumsi bayi,
khususnya dalam keadaan darurat. Berbeda dengan susu formula yang diproduksi di pabrik dan memiliki
rantai distribusi yang panjang, serta rentan tercemar oleh bakteri dari air dan botol susu yang tidak
bersih, ASI aman dikonsumsi secara langsung.

Untuk ASI perah, ibu perlu memperhatikan standar kebersihan alat dan cara penyimpanan agar tetap
layak minum.

4. Membuat Bayi Tumbuh Sehat dan Cerdas

Dalam ASI, terkandung asam lemak yang penting manfaatnya bagi perkembangan otak. Selain itu, ASI
juga dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada bayi. Pemberian ASI eksklusif sangat
penting pada 6 bulan pertama karena perkembangan otak anak terjadi paling pesat pada 5 tahun
pertama hidupnya.

5. Mencegah Diare dan Malnutrisi

Bayi yang baru lahir rentan tertular penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna.
Pemberian ASI eksklusif akan menghindarkan bayi dari penyakit yang berkaitan dengan kondisi
kebersihan seperti diare, maupun mencukupi bayi dengan nutrisi-nutrisi penting sehingga terhindar dari
malnutrisi atau kekurangan gizi.

6. Memperkuat Ikatan (bonding)

Menurut penelitian, ibu yang menyusui ASI secara langsung lebih sensitif terhadap isyarat bayinya. Ibu
menyusui juga cenderung lebih sering menyentuh, membelai, dan menatap bayinya lebih lama sehingga
bonding antara ibu dan bayi lebih erat. Kedekatan ibu-anak ini kelak bermanfaat bagi pembentukan
karakter anak ketika dewasa.

7. Mengurangi Risiko Kanker

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menyusui salah satunya adalah mengurangi risiko terkena kanker rahim
dan kanker payudara. Dengan menyusui, sel-sel payudara rutin memproduksi ASI sehingga kecil
kemungkinan untuk terjadi penyimpangan kinerja sel.
Ibu menyusui juga memiliki kadar hormon estrogen yang lebih rendah akibat berkurangnya frekuensi
menstruasi. Estrogen adalah salah satu pemicu kanker, sehingga menyusui ASI dapat memperkecil ibu
menyusui terkena kanker payudara juga kanker rahim.

8. Membantu Memberi Jarak Pada Kelahiran

Menyusui ASI secara eksklusif ternyata mampu menjadi metode kontrasepsi alami. Saat bayi menghisap
puting, hormon yang mengatur keluarnya ASI akan menekan produksi hormon yang mengatur ovulasi
(pelepasan sel telur).

Akibatnya, kesuburan ibu untuk sementara tidak kembali. Jika ibu belum menstruasi dan bayi hanya
diberi ASI saja secara langsung, maka setidaknya selama enam bulan setelah melahirkan ibu tidak akan
hamil kembali.

9. Menghemat Biaya

Dengan menyusui ASI eksklusif, ibu tidak perlu membeli susu formula dan perlengkapan menyusui
seperti plastik ASI, pumping dan botol pumping bagi ibu bekerja. Manfaat ini dapat dirasakan secara
langsung maupun secara jangka panjang pada keuangan keluarga.

10. Menjaga Lingkungan

Berbeda dengan susu formula, ASI tidak memerlukan kemasan sehingga tidak berkontribusi terhadap
jumlah sampah di bumi. Secara tidak langsung, menyusui eksklusif turut membantu melestarikan
lingkungan.

Sudahkah kalian telah mampu memahami tentang manfaat ASI? iya sudah paham.

Penting atau tidakkah ASI diberikan? Sangat penting sekali karena ASI mengandung nutrisi yang
lengkap untuk bayi.

Ayoo berlatih!!

Kegiatan belajar 2
A. Gambar diatas menunjukkan proses terbentuknya ASI. Amati dan pelajari dengan seksama.
Berdasarkan gambar diatas, bagaimana ASI diproduksi?

Cara ASI dibuat mulai dari kumpulan sel bernama alveoli yang ada dalam payudara.

Alveoli memiliki bentuk seperti anggur dengan banyak bintik-bintik yang berkumpul. Peningkatan
hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan memicu alveoli untuk membuat susu pada
payudara.

Hormon yang muncul saat kehamilan menyebabkan saluran susu berkembang dalam ukuran maupun
jumlah.

Setelah berhasil membuat susu, alveoli memerasnya dan menyalurkan ke dalam saluran susu bernama
duktus yang banyak percabangan seperti jalan raya.

Saluran duktus ini membuat ASI bisa keluar melalui puting saat bayi sudah lahir nanti. Namun terkadang,
ASI sudah keluar saat ibu masih mengandung. Biasanya terjadi saat trimester kedua dan ketiga
kehamilan.

Ini membuat ibu yang melahirkan bayi prematur (kurang dari usia 37 minggu), bisa menyusui si kecil.

Cara ASI dibuat saat bayi sudah lahir

Cara ASI dibuat tidak berhenti saat kehamilan, bahkan produksi ASI meningkat drastis saat ibu
melahirkan bayi. Baik dengan proses kelahiran normal (pervaginam) atau operasi caesar.

Tubuh ibu mulai memproduksi ASI secara penuh dalam waktu 48-96 jam setelah melahirkan.
Mengutip dari Australian Breastfeeding Association, hormon progesteron dan estrogen akan berkurang
saat ari-ari bayi atau plasenta sudah keluar dari tubuh ibu.

Kondisi tersebut akan merangsang kadar hormon prolaktin meningkat. Hormon prolaktin adalah hormon
yang merangsang tubuh ibu untuk membuat ASI.

Hormon prolaktin mendorong alveoli sebagai tempat untuk memproduksi ASI untuk mengambil protein,
gula, dan lemak dari darah ibu.

Semua bahan ini kemudian tubuh gunakan untuk membuat ASI. Jaringan-jaringan yang mengelilingi
alveoli kemudian memerah kelenjar dan mendorong ASI keluar payudara ibu.

Di sisi lain, respon otak ibu juga berperan penting dalam proses cara ASI dibuat.

Saat bayi mengisap puting ibu yang memiliki banyak saraf, otak memberi sinyal untuk melepaskan
hormon prolaktin dan oksitosin.

Prolaktin memicu alveoli membuat susu, sedangkan oksitosin membantu otot sekitar alveoli
mengeluarkan ASI.

Semua proses ini adalah let-down reflex. Saat sudah terjadi let-down reflex, ibu mungkin akan
mengalami beberapa hal berikut.

 Bayi aktif mengisap payudara dan menelan ASI (bayi puas setelah menyusu).
 ASI menetes dari payudara satunya saat ibu sedang menyusui bayi.
 Ibu merasa payudara seperti kesemutan dan sangat penuh setelah satu minggu pertama
menyusui.
 Ibu menyusui akan merasa haus dan lapar.

Let down reflex bisa terjadi tidak hanya saat ibu menyusui bayi. Ibu bisa merasakannya saat mengingat si
kecil atau melihat bayi lain. Produksi ASI ibu akan mengalami peningkatan saat usia bayi 3-5 hari.

Ibu tetap mengalami peningkatan tersebut, meski belum bisa menyusui dengan baik.

B. Seringkali seorang ibu beralasan bahwa ASInya tidak dapat keluar sehingga tidak dapat menyusui.
Benarkah demikian? Bagaimana supaya produksi ASI dapat meningkat?

1. Tingkatkan frekuensi menyusui

makan bawang putih saat menyusui

Mungkin Anda merasa bahwa produksi ASI tidak terlalu banyak atau tidak keluar setelah melahirkan.
Namun, jangan berputus asa untuk terus berusaha memberikan ASI.

Ini karena semakin sering menyusui, akan semakin banyak pula pasokan ASI di dalam payudara.
Salah satu cara agar memperlancar produksi ASI dan membuatnya lebih banyak yakni dengan
meningkatkan frekuensi menyusui.

Proses ini biasa dikenal dengan nama let down reflex yang membantu merangsang kontraksi pada otot-
otot payudara.

Alhasil, ASI bisa mengalir dengan lancar sehingga bisa menjadi cara memperbanyak dan memperlancar
produksi ASI.

Prinsip ini sama seperti hukum penawaran dan permintaan (supply and demand). Artinya, semakin
banyak permintaan jumlah persediaan juga akan mengikuti sehingga semakin meningkat pula.

Contohnya begini, jadwal menyusui bayi yakni selama 3-4 jam terhitung dari awal menyusu sampai
waktu menyusu berikutnya.

Selanjutnya, Anda bisa mencoba memberikan sedikit ASI sebagai “camilan” di rentang waktu tersebut.
Jadi, total waktu menyusui bayi bisa mencapai sekitar 8 kali selama 24 jam.

Sebaliknya, bila bayi terlihat kurang puas dan senang setelah selesai menyusu sebaiknya biarkan ia
beristirahat sejenak dan berikan ASI lagi sekitar 20-30 menit kemudian.

Seiring dengan banyak ASI yang dikeluarkan, secara otomatis payudara akan terpancing untuk
mengeluarkan lebih banyak ASI.

Bukan saat pagi, siang, dan sore hari saja, sebaiknya biarkan bayi menyusu di malam hari bila ia
menginginkannya.

Bahkan ketika bayi sedang tidur padahal ini saatnya ia menyusu, Anda bisa membangunkannya
sebentar.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Anda dianjurkan untuk membangunkan bayi jika sedang
tidur dan belum menyusui selama 4 jam.

2. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui.

Sebisa mungkin, hindari merasa terlalu cemas, stres, bahkan depresi selama masa menyusui.

Sebab tanpa sadar, berbagai kondisi tersebut bisa mempengaruhi produksi ASI sehingga menggagalkan
cara Anda untuk membuat produksi ASI agar lebih banyak.

Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan santai saat menyusui agar tubuh dan pikiran
lebih nyaman.

Anda bisa menyempatkan diri untuk melakukan meditasi, menonton film favorit, maupun melakukan
teknik pernapasan dalam.
Bukan hanya Anda yang merasa senang, hal ini juga akan berdampak pada kemampuan menyusu si kecil
sebagai cara memperbanyak produksi ASI.

3. Rutin memompa ASI agar produksi lebih banyak

Ketika bayi sedang tidak menyusu maupun sudah kenyang menyusu tapi payudara masih terasa
kencang, Anda bisa mengeluarkan ASI dengan cara dipompa.

Rasa kencang dan penuh pada payudara biasanya karena persediaan ASI belum sepenuhnya habis.

Maka itu, Anda bisa menggunakan pompa ASI untuk memerahnya. Simpan ASI perah tersebut untuk
jadwal menyusui bayi selanjutnya agar tetap awet.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semakin banyak permintaan akan semakin banyak pula
persediaannya.

Oleh karena itu, rutinlah menyusui si kecil dan memompa ASI ketika payudara mulai terasa kencang.

Cara ini bisa membantu agar produksi ASI lebih banyak karena payudara yang kosong akan terus
memproduksi ASI terus-menerus.

Memompa ASI bisa dilakukan kapan pun. Jika produksi ASI di payudara terlalu penuh, Anda bisa
memompa dan menerapkan cara menyimpan ASI sebagai persediaan.

4. Perhatikan perlekatan (latch on) bayi selama menyusu

Jika selama menyusui ASI tidak keluar terlalu banyak dan berbeda dengan saat dipompa, mungkin
perlekatan yang dilakukan bayi selama ini kurang tepat.

Percaya atau tidak, perlekatan yang sesuai saat menyusui bisa menjadi satu dari beberapa cara untuk
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI.

Latch on atau perlekatan adalah menempatkan mulut bayi dengan puting susu di posisi menyusui yang
tepat.

Tujuan utama latch on sebenarnya untuk mencegah munculnya luka, nyeri, bahkan sakit pada puting
susu ibu karena posisi isapan bayi yang kurang tepat.

Namun sebenarnya, latch on yang tepat juga bisa menjadi cara memperbanyak produksi ASI.

Seperti yang juga dijelaskan di dalam Mayo Clinic, perlekatan yang pas selama menyusui dapat menjadi
cara tepat untuk memperlancar produksi ASI.

Ini karena saat isapan bayi pada puting susu ibu tidak pas, otomatis produksi ASI yang keluar dari
payudara juga tidak begitu banyak.

Begitu pula sebaliknya, ketika latch on bayi pada puting susu ibu sudah tepat, ASI yang keluar akan lebih
optimal.
5. Menyusui dari kedua sisi payudara.

Cara untuk memperbanyak produksi ASI lainnya bisa dilakukan dengan membiarkan bayi menyusui
secara bergantian pada kedua sisi payudara.

Biarkan bayi menyusu dari sisi payudara pertama hingga berhenti dengan sendirinya baru kemudian
berikan sisi payudara yang lain.

Adanya stimulasi atau rangsangan yang sama pada kedua sisi payudara dapat menjadi cara untuk
memperlancar produksi ASI.

Terkadang yang menjadi pertanyaan yakni apa ukuran payudara yang kecil tetap bisa menyusui?
Sebenarnya, tidak perlu khawatir untuk bisa menyusui bayi dengan lancar meski ukuran payudara kecil.

Pada kenyataannya, ukuran payudara tidak mempengaruhi produksi ASI, termasuk payudara yang
berukuran kecil.

Ukuran payudara lebih banyak ditentukan oleh jaringan lemak yang ada di dalamnya. Namun, jaringan
lemak ini sama sekali tidak mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi oleh payudara.

Produksi susu lebih tergantung pada jumlah jaringan kelenjar susu, di mana kelenjar susu merupakan
tempat untuk memproduksi serta menyimpan ASI.

Jadi, jawaban dari apa payudara kecil bisa menyusui yaitu bisa dan tidak masalah untuk memberikan ASI
baik secara langsung maupun memompa ASI.

6. Usahakan kebutuhan zat gizi tercukupi dengan baik

Tak mau ketinggalan, zat gizi yang Anda dapatkan dari sumber makanan harian juga harus tercukupi
dengan baik.

Bukan hanya baik bagi kesehatan Anda, memastikan kebutuhan zat gizi telah tercukupi juga bisa
menjadi cara untuk memperbanyak dan memperlancar produksi ASI.

Makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral penting yaitu buah-buahan, sayuran hijau,
daging, ayam, ikan, telur, dan lainnya penting sebagai memperbanyak ASI.

Selain itu, ibu menyusui perlu banyak minum untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya.

Agar lebih optimal, Anda disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas per hari dan sebaiknya tidak
kurang dari jumlah tersebut.

7. Makan makanan untuk meningkatkan produksi ASI

Tubuh membutuhkan sejumlah energi yang cukup agar bisa menghasilkan banyak ASI.
Selain dari asupan
Kegiatan makanan
belajar 3 ibu menyusui setiap hari, ada beberapa jenis makanan juga yang diyakini
dapat memperbanyak produksi dan memperlancar ASI.

Berikut beberapa jenis makanan yang bisa memperbanyak persediaan ASI:

 Oatmeal, karena mengandung banyak zat besi.


 Makan bawang putih, karena memiliki kandungan senyawa galactagogue yang bisa
memperbanyak ASI.
 Aneka jenis sayuran khususnya yang berdaun gelap, seperti wortel, ubi, bayam, brokoli, daun
katuk. Berbagai jenis sayur tersebut memiliki senyawa khusus di dalamnya bisa memperbanyak
ASI.
 Biji wijen, karena banyak mengandung mineral kalsium sehingga baik untuk memperbanyak
produksi ASI serta menunjang pertumbuhan tulang dan gigi bayi.

Sumber makanan lainnya seperti kacang almond dan buah pepaya juga baik dikonsumsi jika Anda ingin
memperbanyak dan memperlancar persediaan ASI.

8. Melakukan pijat payudara untuk memperlancar produksi ASI

Sambil menyusui, Anda dapat melakukan pijat payudara Anda secara perlahan untuk memperlancar
produksi ASI.

Teknik pijat sebagai cara untuk memperbanyak atau memperlancar produksi ASI bisa dilakukan mulai
dari sisi luar payudara ke arah bagian dalam.
Ayoo berlatih!!

1. Manakah yang lebih baik kandungan ASI dibanding susu formula?

ASI vs susu formula masih menjadi perdebatan di masyarakat. Sejatinya, WHO (World Health
Organization) telah menegaskan bahwa air susu ibu (ASI) mampu memberikan asupan gizi yang lengkap
dan cukup untuk tumbuh kembang bayi. Pemberian ASI ekslusif direkomendasikan bagi bayi sampai
umur 6 bulan dan dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun dengan makanan pendamping yang sesuai.

Perkembangan susu formula (infant formula) sendiri diawali dengan banyaknya bayi yang tidak bisa
memperoleh ASI ekslusif, baik karena alasan medis, waktu, maupun keputusan pribadi si ibu. Susu
formula komersial pertama diproduksi oleh Henri Nestlé pada tahun 1867. Saat itu, susu formula dibuat
dari campuran susu sapi, tepung terigu dan malt, serta potassium bikarbonat.

Keunggulan ASI dibandingkan susu formula atau susu sapi antara lain:

ASI menyediakan zat gizi dengan komposisi, jumlah, daya cerna, dan daya serap yang baik bagi bayi.
Dibandingkan dengan susu sapi yang merupakan penyusun utama susu formula, ASI mengandung
karbohidrat (terutama laktosa dan oligosakarida) lebih tinggi. Oligosakarida dipercaya membantu
meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus yang dapat meningkatkan kesehatan saluran
pencernaan bayi. Proporsi lemak total di ASI hampir sama dengan di susu sapi, hanya saja komposisi
asam lemaknya sangat berbeda. ASI mengandung asam lemak esensial, misalnya DHA, EPA, ALA dan
omega-6, yang lebih tinggi dibanding susu sapi. Asam-asam lemak esensial ini terutama penting bagi
perkembangan otak dan organ penglihatan pada bayi. Susu sapi memiliki total protein (khususnya
casein) yang lebih tinggi dibanding ASI. Namun, casein merupakan jenis protein yang bisa menggumpal
dalam perut dan membutuhkan waktu lama bagi bayi untuk mencernanya. Masalah ini tidak muncul
pada ASI karena kandungan protein dan caseinnya yang rendah.
ASI melindungi bayi dari infeksi dan meminimalisir alergiprotein pada ASI mengandung komponen
antimikroba (immunoglobulin-A, lysozyme, dan lactoferrin) yang lebih tinggi dibanding protein susu sapi.
Protein antimikroba ini sangat esensial bagi perkembangan sistem imun tubuh bayi dan melindungi bayi
dari berbagai infeksi.

Berbagai studi menunjukkan bahwa bayi dengan ASI ekslusif memiliki daya tahan yang lebih baik
terhadap infeksi, penyakit kronis (seperti kanker dan diabetes), dan alergi dibandingkan bayi dengan
susu formula (Clark & Bungum, 2003). Howie et al. (1990) melaporkan bahwa bayi yang diberi ASI
eksklusif memiliki tingkat infeksi saluran pencernaan dan pernafasan yang lebih rendah secara signifikan
dibandingkan bayi dengan susu formula atau kombinasi ASI vs susu formula. Dari 478 bayi yang diamati
sampai usia 13 minggu, hanya 2.1% yang mengalami diare pada bayi dengan perlakuan ASI ekslusif, jauh
lebih rendah dari prevalensi diare pada bayi dengan susu formula (19.5%). Sistem imun yang lebih baik
ini berlanjut bahkan sampai 1 tahun pengamatan lanjutan. Sementara itu, ASI ekslusif pada bayi
perempuan dilaporkan mampu mengurangi resiko terkena kanker payudara sampai 25% nantinya saat
dia dewasa (USDHHS, 2000).

Komposisi ASI menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Tidak seperti susu formula yang memiliki
komposisi zat gizi yang konstan, komposisi gizi pada ASI berubah menyesuaikan kebutuhan dan
perkembangan bayi. Colostrum, cairan ASI kental berwarna kekuningan yang keluar di akhir periode
kehamilan, direkomendasikan menjadi makan terbaik pertama bagi bayi yang baru lahir. Colostrum
memiliki kandungan protein antimikroba yang tertinggi dibanding ASI biasa dan susu formula, sesuai
untuk bayi baru lahir yang masih sangat rentan terhadap infeksi dan perubahan lingkungan.

Membantu perkembangan kognitif bayi melalui interaksi fisik dan emosional dengan ibu.

Mengurangi pengeluaran keluarga untuk pembelian susu formula dan biaya pengobatan bayi.
Pengeluaran standar untuk pembelian susu formula per bulan diperkirakan mencapai Rp 500.000-
Rp600.000. Pemberian ASI tentunya akan membantu menghemat pengeluaran keluarga pada dua
komponen ini.

Dari segi lingkungan, pemberian ASI lebih ramah lingkungan karena mengurangi sampah kemasan dan
penggunaan energi untuk produksi dan distribusi susu formula.

Dengan berbagai keunggulan di atas, selayaknya ibu mengusahakan pemberian ASI ekslusif untuk
bayinya. Namun, tidak selayaknya masyarakat memandang sebelah mata ibu yang memutuskan untuk
menggunakan susu formula, baik sebagian atau sepenuhnya. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, susu formula yang ada di pasaran saat ini telah mengalami banyak perubahan.
Pengembangan susu formula selalu difokuskan agar dapat semirip mungkin dengan ASI baik dalam
komposisi zat gizi, daya cerna, keamanan, maupun fungsionalitasnya. Hal ini menjadikan susu formula
menjadi makanan pengganti terbaik di saat pemberian ASI tidak memungkinkan. Edukasi mengenai
pentingnya ASI perlu diimbangi dengan regulasi yang ketat mengenai distribusi dan pemasaran susu
formula di masyarakat dalam rangka menyukseskan program ASI ekslusif 6 bulan.

2. Apakah pemberian ASI dapat meningkatkan kualitas hidup Sumber Daya Manusia (SDM)?

Adanya SDM yang cerdas dan berkualitas merupakan impian setiap negara untuk membangun bangsa
yang lebih kuat dan maju. Hal ini bukan hanya sekedar “dream” yang disimpan dan dibuka ketika kita
teringat, tanpa merealisasikannya. Agar dream itu menjadi nyata, maka diperlukan faktor-faktor yang
menunjang. Faktor pentingnya adalah ASI.

ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan harus diberikan tanpa makanan tambahan sekurang-
kurangnya sampai usia 4 bulan dan jika mungkin sampai usia 6 bulan. ASI harus menjadi makanan utama
selama tahun pertama bayi dan menjadi makanan penting selama tahun kedua. ASI terus memberikan
faktor-faktor anti infeksi unik yang tidak dapat diberikan oleh makanan lain.

Fakta

Jika merefleksi kembali dari data BPS Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 bahwa penerapan ASI
Eksklusif masih rendah. Bayi yang berumur 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 56,6%,
Sedangkan pada tahun 2008 pemberian ASI Eksklusif sebanyak 36,72%. Walaupun angkanya menaik,
tetapi tetap saja masih tergolong rendah. Padahal dalam UU No.36 tahun 2009 Pasal 12 ayat 1, 2, dan 3
sudah jelas menyatakan bahwa pemerintah sudah mengatur tentang pemberian ASI Eksklusif. Selain itu
juga sudah ada Peraturan Pemerintah No.33 tahun 2012 yang mengatur dan sangat menjamin
kelancaran ASI Ekskusif.

Pada akhirnya, sebuah peraturan tidak cukup untuk mewujudkan peraturan tersebut, harus ada
pengawasan dilapangan. Mengingat ASI Eksklusif sangat penting untuk gizi dan tumbuh kembang bayi
serta menurunkan angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit yang rentan diderita oleh bayi
seperti Diare dan Pneumonia. Hal ini juga berkaitan dengan target MDG’s yaitu “Meningkatkan
kesehatan ibu dan anak”.

Meningkatnya iklan susu formula dan makanan tambahan yang bisa menggantikan posisinya ASI sangat
melanggar kode etik periklanan. Padahal susu jelas bahwa Colestrum( ASI) lebih aman dikonsumsi
karena praktis dan banyak mengandung zat-zat yang membantu pertumbuhan anak serta mencegahnya
dari berbagai penyakit. Kalau dikaji kembali, Makanan tambahan bisa diberikan tetapi setelah bayi
berusia lebih dari 6 bulan karena pada saat itu kemampuan usus sibayi sudah siap untuk mencerna
makanan-makanan dari luar walaupun makanan itu masih tergolong ringan.

Manfaat ASI
Berikut manfaat yang bisa diperoleh dari pemberian ASI Ekslusif yaitu:

 Mencegah terjadinya diare, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh ganguan atau
infeksi saluran pencernaan yang belum siap untuk mencerna makanan luar seperti susu, pisang,
sereal dan sebagainya.
 Memberikan sistem imun (imunitas) pada bayi sehingga bayi tidak mudah untuk terserang
penyakit.
 Mencegah bayi mengalami gizi buruk yang dilihat dari
 Berat badan
 Tinggi badan
 Lingkaran kepala
 Mengandung zat-zat nutrisi yang penting dan lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuh bayi seperti: Karbohidrat, dalam bentuk laktosa untuk pertumbuhan jaringan otak, mielin
(selaput pembungkus sel saraf), gigi dan tulang.
Protein, dalam bentuk protein whey (protein yang bentuknya lebih halus) dari pada protein
pada Air Susu Sapi (ASS) yang dalam bentuk protein kasein (protein kasar, menggumpal, dan
susah dicerna). Lemak, dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA dan Acachidonid acid yang
membantuk dalam pembentukan sel saraf terutama diotak.
Vitamin, yaitu seluruh vitamin kecuali vitamin K karena dalam usia 6 bulan ususnya belum
mampu membentuk vitamin K.
Mineral, yang kadarnya relatif rendah terutama zat besi dan kalsium sehingga kerja ginjal dan
usus tidak berat dalam mencerna susu atau membunuh bakteri.

Meningkatkan hubungan kasih sayang antara anak dengan ibu

Membuat ibu lebih sehat karena ASI yang diproduksi dikeluarkan, tidak ditahan

Mencegah terjadinya hiegine yang tidak baik yang terdapat pada makanan tambahan yang
disajikan.

SDM Yang Berkualitas

Mengingat kandungannya ada 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat, ASI
sangat diperlukan dalam pembentukan SDM yang cerdas dan berkualitas agar pembangunan terlaksana
dan kesejahteraanpun tercapai.

Hal ini bukan hanya menjadi prioritas dan usaha keras pemerintah tanpa bantuan dari masyarakatnya.

3. Apakah pemberian ASI dapat mendukung program keluarga berencana (KB)? Jelaskan alasanmu!

Iya, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. Hormon yang mempertahankan laktasi
menekan ovulasi sehingga dapat menunda kesuburan. Menyusui secara eksklusif dapat digunakan
sebagai kontrasepsi alamiah yang sering disebut metode amenorea laktasi (MAL).
Contoh permasalahan dalam sehari-hari yang penyelesaiannya menggunakan pemberian ASI

c. Penutup

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kalian telah memahami tentang ASI ✓


eksklusif?

2. Apakah kalian telah memahami manfaat ASI ✓


eksklusif?

3. Apakah kalian telah memahami proses pembentukan ✓


ASI?

4. Apakah kalian telah memahami pemberian ASI dapat ✓


meningkatkan kualitas hidup Sumber Daya Manusia
(SDM)?

5. Apakah kalian telah memahami pemberian ASI dapat ✓


mendukung program keluarga berencana (KB)?

Anda mungkin juga menyukai