Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No.

x, 20xx: xxx - xxx

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DI PUSKESMAS

Adelia Ayu Widiyaningsih


Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jalan Besar Ijen No. 77C, Kota Malang.

E-mail: adelia_p17210223062@poltekkes-malang.ac.id

IMPAIRED CHILD GROWTH AND DEVELOPMENT

Abstract: Perkesmas is a field in health nursing which is a combination of nursing and


public health that aims to increase community independence in overcoming optimal
public health nursing problems. Public Health Care (Perkesmas) is an effort of the
Puskesmas development program whose activities are integrated in mandatory health
efforts and other development health efforts. The implementation of Perkesmas cannot be
separated from the role of nurses in puskesmas, health nurses in Puskesmas have at least
six roles and functions, namely as nursing care providers, case finders, Health Educators,
Coordinators and Collaborators, Counselors and as Role Models. The purpose of writing
this article is to find out an overview of the role of nurses in the implementation of public
health care (perkesmas).

Keywords: perkesmas, puskesmas, nurse role

Abstrak: Perkesmas merupakan suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang


merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan
kesehatan masyarakat yang optimal. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
merupakan upaya program pengembangan Puskesmas yang kegiatan nya terintegrasi dalam
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan lainnya. Pelaksanaan
Perkesmas tak lepas dari peran perawat di puskesmas, perawat perkesmas di Puskesmas
minimal mempunyai enam peran dan fungsi yaitu sebagai pemberi Asuhan keperawatan,
penemu kasus, Pendidik Kesehatan, Koordinator dan Kolaborator, Konselor dan sebagai
Panutan. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui gambaran peran perawat dalam
kegiatan pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas).

Kata kunci: perkesmas, puskesmas, peran perawat

PENDAHULUAN upaya promotif dan preventif, untuk mencapai


derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
Pusat Kesehatan Masyarakat tingginya di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan untuk
yang menyelenggarakan upaya kesehatan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan mencegah dan menanggulangi timbulnya
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,

131
Judul Singkat…. (Fulanet. al)

kelompok, dan masyarakat. Sedangkan upaya meningkat sehingga tidak ada lagi upaya yang
kesehatan perseorangan merupakan suatu dapat dilakukan selain meningkatkan kinerja
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan petugas kesehatan secara optimal dan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat sebaik-baiknya.
penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan (Permenkes No. 75 tahun 2014). Pada Pasal 46 UU Kesehatan disebutkan
bahwa Untuk mewujudkan derajat kesehatan
Perawat sebagai bagian dari tenaga yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,
kesehatan profesional memiliki peran sebagai diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu
pemberi asuhan,pendidik, advokat klien, dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
manajer kasus, serta peneliti dan pengembang Pada pasal 47 disebutkan bahwa “upaya
praktik keperawatan (Gangadharan, Narwal, & kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
Gangadharan, 2017; Pasthikarini, Wahyuningsih, kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif,
& Richard, 2018). Sistem pelayanan keperawatan kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
diupayakan agar pelayanan keperawatan lebih terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan”. Di
mudah untuk diakses, meningkatnya perawatan Indonesia organisasi pelayanan kesehatan jika
diri, kemandirian masyarakat, tersedianya proses dilihat dari pengelolanya terdiri dari pemerintah
deteksi dini masalah kesehatan dan terjaminya dan swasta, organisasi yang dikelola pemerintah
pemerataan pelayanan kesehatan yang lebih baik. antara lain puskesmas, rumah sakit dan balai
(Tongmuangtunyatep et al., 2017) kesehatan sedangkan yang disediakan swasta
antara lain klinik, praktik dokter, praktik bidan,
Perawat sebagai salah satu tenaga rumah sakit bersalin, rumah sakit, apotek, serta
kesehatan di puskesmas menjalankan tugas sesuai laboratorium swasta.
dengan peran dan fungsinya. Kementerian
Kesehatan Indonesia menegaskan ada 12 aspek Puskesmas dalam memberi pelayanan
peran perawat puskesmas dan enam diantaranya kesehatan dan sebagai penyediaan sarana dan
merupakan peran wajib yang dijalankan perawat prasarana guna melindungi, menunjang dan
puskesmas termasuk pemberi asuhan meningkatkan kesehatan manusia menjadi
keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, salah satu bentuk perlindungan hukum dalam
koordinator dan kolaborator, konselor dan mendapatkan perhatian hukum. Puskesmas
sebagai panutan (Depkes, 2004). Perawat
merupakan salah satu dalam prasarana
Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan
pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan pelayanan kesehatan yang menjadi andalan
keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan,
masyarakat. Untuk mencapai kemandirian sarana peran serta masyarakat, dan pusat
masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan pelayanan pertama yang menyeluruh dari
seperti rumah sakit dan puskesmas (Kepmenpan suatu wilayah.
No.4 Tahun 2001).
Puskesmas merupakan garda terdepan
Adapun tujuan dari pelayanan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas
di masyarakat yaitu untuk memenuhi kebutuhan dapat mewujudkan perannya dengan maksimal
individu atau masyarakat untuk mengatasi, kepada masyarakat apabila didukung oleh tenaga
menetralisasi atau menormalisasi semua masalah kesehatan yang handal dan memadai. Tenaga
atau semua penyimpangan tentang kesehatan kesehatan yang dibutuhkan di Puskemas menurut
yang ada dalam masyarakat. Dengan Permenkes No.75 Tahun 2014 pasal 16 terdiri
meningkatnya tingkat pendidikan dan keadaan dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga
sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan dan kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
tuntutan masyarakat akan kesehatan semakin

132
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, rendah dan di pedesaan. Artinya, transisi
tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. epidemiologi terjadi di semua lapisan penduduk
Dalam penulisan artikel ini penulis ingin dan semua wilayah (Riskedas 2007 dan 2013
mengetahui peran perawat dalam pelaksanaan dalam Kementerian PPN/Bappenas, 2018).
kegiatan perkesmas.
PEMBAHASAN
Terjadinya pergeseran pola penyebab
penyakit di Indonesia untuk semua umur dari
Tujuan pembahasan ini untuk
penyakit menular ke penyakit tidak menular.
mendapatkan eksplorasi yang mendalam tentang
Beberapa permasalahan yang terjadi di
peranan perawat dalam menjalani peran dan
puskesmas di Indonesia diantaranya kematian
fungsinya di Puskesmas. Tujuan lainnya untuk
ibu, masalah gizi maupun masalah penyakit
menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-
menular dan PTM. Beberapa target MDGs tidak
pertanyaan penelitian, menunjukkan bagaimana
tercapai, khususnya penurunan kematian ibu dan
temuan-temuan itu diperoleh, menerangkan arti
pengurangan stuntingpada balita. Sementara itu,
hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian yang
penyakit tidak menular (PTM) dan cedera
dilaporkan dapat memecahkan masalah,
meningkat signifikan, yang tidak hanya terjadi
perbedaan dan persamaan dengan penelitian
pada kelompok penduduk mampu dan perkotaan,
terdahulu serta kemungkinan pengembangannya
tetapi juga di kalangan penduduk sosio-ekonomi

133
Judul Singkat…. (Fulanet. al)

Association with Diarrhoeal Morbidity and


Nutritional Status of Bangladeshi Children” 66
(11). Nature Publishing Group: 1242–46.
doi:10.1038/ejcn.2012.94.

Rompré, Annie, Pierre Servais, Julia Baudart,


Marie Renée De-Roubin, and Patrick
Laurent. 2002. “Detection and Enumeration
of Coliforms in Drinking Water: Current
Methods and Emerging Approaches.”
Journal of Microbiological Methods 49 (1):
PENUTUP 31–54. doi:10.1016/S0167-7012(01)00351-7.

Milwati, Susi, Sugianto Hadi, and Ngesti W Utami.


Berisi hal yang menyatakan hubungan
2015. “Penerapan Promosi Kesehatan Metode
antarvariabel yang diteliti dan saran. Dibuat Demonstrasi Dan Keterampilan Pemeriksaan
dalam satu paragraf, tidak dalam bentuk poin- Payudara Sendiri (SADARI) Bagi Ibu-Ibu PKK
poin. Di Kota Malang.” Jurnal Informasi Kesehatan
Indonesia 1 (2): 142–47.

O’connor CT, Soepanto A. 1999. Kunci Bergambar


untuk Anopheles Betina dari Indonesia. Ditjen
DAFTAR PUSTAKA P2M & PL Depkes. Jakarta.

Islam, M A, T Ahmed, A S G Faruque, S Rahman, S Baroji dan Federick. 1997. Fauna Anopheles di
K Das, D Ahmed, V Fattori, R Clarke, H P Daerah Endemis Malaria Kabupaten Jepara,
Endtz, and A Cravioto. 2012. “Microbiological Jawa Tengah. Bull. Penelit. Kesehatan. 20(3): h:
Quality of Complementary Foods and Its 34-42

Catatan:
- Untuk Daftar Rujukan sangat disarankan menggunakan aplikasi reference manager seperti Mendeley,
Zotero, EndNote, atau yang lain dengan menggunakan Vancouver style.
- Jika Anda mengalami kesulitan dalam menempatkan gambar atau tabel pada manuskrip ini, Anda dapat
menyisipkannya pada bidang di bawah ini disertai keterangan letak gambar baik di manuskrip maupun
pada bidang di bawah ini.
https://drive.google.com/open?id=16B3y1UBy9nkwypmim3-rREK3iKkr_1eN  GANTI BARU

134

Anda mungkin juga menyukai