Anda di halaman 1dari 7

Cakupan Pelayanan Kesehatan Puskesmas

Gerry Batti
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat korespodensi : Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email : gerry.2015fk058@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Pelayanan kesehatan merupakan pendekatan yang paling mudah untuk melaksanakan
tindakan perawatan kesehatan masyarakat mulai dari tingkat individu, keluarga hingga
masyarakat. Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Dalam tanggung jawabnya terhadap
perorangan, puskesmas haruslah menjalankan fungsi kuratif dan rehabilitatif. Wilayah kerja
Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan
penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas mempunyai
upaya kesehatan wajib atau yang biasa disebut basic 6.
Kata kunci : Puskesmas, fungsi, kesehatan
Abstract
Health service is the easiest way to implement the public health care from the individual, the
family to the community. Puskesmas role in carrying out some of the technical tasks of the
operational health districts or cities and a unit that implementing as well as spearhead the first
level of health development in Indonesia. In its responsibility for individual, community
health centers should be doing curative and rehabilitative functions. Puskesmas covers a
district or part of a district. The factors are population density, area, geographical situation
and the state of other infrastructure is a material consideration in determining Puskesmas.
Puskesmas has a mandatory health efforts or so-called basic six.
Key word : Puskesmas, function, health

Pendahuluan
Sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan masyarakat, konsep sehat dalam upaya
penanganan kesehatan penduduk mengalami banyak perubahan. Banyak negara berkembang
termasuk Indonesia, sampai saat ini melakukan penanganan kesehatan masih berupa
program-program dari pemerintah yang masih menekankan pada pengembangan rumah sakitrumah sakit. Program kesehatan jangka panjang tidak menguntungkan karena akan
berkumpul di tempat yang banyak uang yaitu kota-kota besar. Oleh karena itu masyarakat
dengan ekonomi kelas menengah dan di daerah biasanya mengandalkan puskesmas sebagai
pusat perawatan penyakit.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang
menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal
yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Puskesmas
sebagai sarana utama masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya harus ditingkatkan lagi
mutu dan fasilitasnya.
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan pendekatan yang paling mudah untuk melaksanakan
tindakan perawatan kesehatan masyarakat mulai dari tingkat individu, keluarga hingga
masyarakat dalam suatu bentuk yang dapat diterima dan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh penerima serta mengajak masyakat untuk terilibat sepenuhnya. 1 Hal ini
merupakan public good, yang artinya ini merupakan alat pemuas untuk kebutuhan manusia
yang umumnya disediakan oleh pemerintah, dengan melakukan pertimbangan bahwa ini
merupakan suatu yang dibutuhkan orang banyak. 2 Salah satu penyedia kesehatan adalah
pemerintah melalui puskesmas.
Paradigma Sehat
Paradigma adalah cara pandang atau pola pikir, sedangkan sehat adalah keadaan sejahtera
jasmani, rohani, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Jadi paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir terhadap sehat secara
menyeluruh, dan upaya lebih diarahkan pada promotif dan preventif, namun tidak melupakan
kuratif dan rehabilitatif.3

Puskesmas
Banyak definisi tentang puskesmas, dalam sisten kesehatan nasional, puskesmas adalah
sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwiliyah kerjanya. Menurut
departemen kesehatan RI tahun 1990 Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya daam bentuk kegiatan pokok.3 Masih banyak lagi definisi
tentang puskesmas, namun pada intinya sama. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota (UPTD). Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian
dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.4 sebagai
penyedia pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas mempunyai visi dan misi sebagai
target pencapainnya.
Sebelum tahun 2010, puskesmas mempunyai visi yaitu tercapainya kecamatan sehat
menuju terwujudnya indonesia sehat 2010. Indikator kecamatan sehat mencakup 4 indikator
yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, derajat
kesehatan penduduk.3 Namun, karena belum terwujudnya visi tersebut, sekarang visi
puskesmas menjadi indonesia sehat 2015, walaupun berganti, namun indikatornya kurang
lebih sama.
Puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu;

Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan


Pusat pemberdayaan masyarakat
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Sebagai penyedia pelayanan kesehatan strata pertama, yang menjadi tanggung jawab
puskesmas adalah;

Pelayanan kesehatan perorangan (private good), merupakan pelayanan kuratif dan


rehabilitatif dan merupakan rawat jalan.

Pelayanan kesehatan masyarakat (public good), merupakan pelayanan promotif dan


preventif.

(promosi

kesehatan,

pemberantasan

penyakit

menular, perbaikan

lingkungan, perbaikan gizi, dan lainnya).3


Dalam tanggung jawabnya terhadap perorangan, puskesmas haruslah menjalankan fungsi
kuratif dan rehabilitatif. Fungsi kuratif adalah fungsi pengobatan, di mana orang-orang yang
telah jatuh sakit akan menerima pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan
yang disesuaikan dengan kondisi pasien itu sendiri. Sedangkan fungsi rehabilitatif adalah
fungsi untuk memelihara kondisi pasien setelah ia sembuh. Pada tahap ini pasien telah
sembuh dari penyakitnya, namun dibutuhkan waktu untuk dapat pulih seperti keadaan di
mana ia belum sakit. Selama waktu tersebut, pasien haruslah menjaga agar kesembuhan
tersebut tidak kembali menjadi penyakit, namun terus meningkat hingga mencapai kondisi
pulih.5 Sedangkan dalam tanggung jawabnya kepada masyarakat, puskesmas memiliki
tanggung jawab promotif dan preventif. Fungsi promotif ditujukan kepada setiap tindakan
untuk meningkatkan kesehatan. Fungsi preventif adalah upaya pencegahan terhadap
penyakit.5
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor
kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas
merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan saran teknis dari kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas ratarata 30.000 penduduk setiap Puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan
maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana
yanng disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar
dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas bisa meliputi 1
Kelurahan. Puskesmas di ibukota Kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau
lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi
Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.6
Berdasarkan surat keputusan menteri kesehatan no. 128/2004 tentang kebijakan dasar
puskesamas, upaya kesehatan puskesmas di kelompokan menjadi 2 yakni;
1. Upaya kesehatan wajib atau yang biasa disebut basic 6, yang terdiri atas
a. Upaya promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah sebuah kegiatan yang dapat memampukan manusia untuk
mengendalikan, meningkatkan, dan memelihara kesehatannya.7
b. Upaya kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu aspek kesehatan yang melihat kehidupan manusia beserta
dengan lingkungan dan kondisinya yang dapat memberikan dampak terhadap kehidupan dan
perilakunya.8 Kesehatan pada masyarakat juga biasanya terkait dengan faktor sosio-ekonomi,
dimana masyarakat dengan ekonomi rendah kurang memahami tentang kebersihan
lingkungan. Banyak masyarakat dengan ekonomi rendah tinggal di daerah kumuh, tanpa
memperhatikan kebersihan di sekitar tempat tinggalnya, ini membuat masyarakat dengan
ekonomi rendah mudah terserang penyakit.
c. Upaya KIA termasuk KB
KIA atau kesehatan ibu dan anak merupakan hal penting, dimana masih banyak ibu dan anak
yang meninggal dunia saat kehamilan. Karena kurangnya wawasan dari ibu hamil, oleh
karena itu penting bagi para ibu hamil untuk diberi pengetahuan agar bayi tetap sehat.
Keluarga berencana adalah program pemerintah untuk mensejahterakan keluarga-keluarga.
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
Hal ini diberikan kepada masyarakat, khusunya apabila masyarakat di sekitar wilayah kerja
puskesmas tersebut mengalami kekurangan gizi. Beberapa cara untuk memperbaiki gizi di
kalangan masyarakat adalah dengan perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku
sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi.9
e. Upaya P3M
Pencegahan dan Pembasmian Penyakit Menular atau P3M adalah suatu upaya untuk
menanggulangi penyakit yang terjadi di daerah tertentu. Pada dasarnya, tindakan ini
terfokuskan menjadi tiga. Yang pertama adalah reduksi, yang artinya pengurangan jumlah
orang yang terjangkit penyakit menular. Yang kedua adalah eliminasi, yaitu pengurangan
jumlah penyakit menular secara berkesinambungan untuk dapat menekan serendah mungkin
jumlah orang yang dapat tertular. Dan yang ketiga adalah eradikasi, yakni pemberantasan dan
eliminasi yang berkesinambungan terhadap penyakit menular agar tidak menjadi masalah
kesehatan nasional.10

f. Upaya pengobatan
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuantemuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan
terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk
melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil
mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.11
2. Upaya kesehatan pengembangan
Ditetapkan berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas, serta dapat dipilih dari upaya kesehatan pokok yang telah
ada. Upaya laboratorium medis, laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan /
pelaporan, merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.3
Kesimpulan
Indonesia telah lama memiliki cita-cita untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, oleh
karena itu puskesmas sebagai penyedia pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat
harus mempunyai visi dan misi yang jelas. Selain itu, puskesmas harus lebih diperhatikan
cakupan pelayanannya, dengan dokter sebagai kepala puskesmas yang mempunyai paradigma
sehat maka masyarakatpun mempunyai paradigma yang sama. Ini hanya dengan satu tujuan,
yaitu indonesia sehat.

Daftar pustaka
1. Effendy N. Dasar-dasar keperawatna kesehatan masyarkat. Ed 2. Jakarta: EGC;
1997.h.6
2. Lubis AF. Ekonomi kesehatan. Medan: USU press; 2009.h.9-12
3. Sutanto A, Diana L, Hendrata JH, Susanto DH, Irwandy T, Suryana M, et al.
Paradigma Sehat. Jakarta: Fakultas kedokteran universitas kristen krida wacana; 2015
4. Sulostomo. Manajemen kesehatan. Jakarta: gramedia pustaka utama; 2007
5. Islam MI. Pengertian upaya kesehatan promotif preventif kuratif rehabilitatif dan
contohnya [pdf]. Traditional Copyright: All rights reserved; 2015 [diakses pada 17
November 2015]. Tersedia dari: https://id.scribd.com/doc/265606792/PengertianUpaya-Kesehatan-Promotif-Preventif-Kuratif-Rehabilitatif-Dan-Contohnya
6. Hatmoko. Sistem pelayanan kesehatan dasar puskesmas. Samarinda: Universitas
Mulawarman; 2006
7. Menteri Kesehatan Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor
74 tahun 2014 Departemen Kesehatan; 2014
8. Puspitasari DE. Kesehatan lingkungan [pdf]. Yogyakarta; 2012 [diakses pada 17
November

2015].

Tersedia

dari:

http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/Hukum_Regulasi_2011/TA.20122013/sesi_6_dep_kmpk.pdf
9. Konsep posyandu [pdf]. Jember: Universitas Jember; 2010 [diakses pada 17
November

2015].

Tersedia

dari:

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57839/16.LAMPIRAN
%20modul.pdf?sequence=16
10. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik
Indonesia nomor 82 tahun 2014 tentang penanggulangan penyakit menular [pdf].
Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2014 [diakses pada 17 November 2015].
Tersedia

dari:

http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/PMK_No._82_ttg_Penanggulanga
n_Penyakit_Menular_.pdf
11. Kapevi. Program pengobatan dasar di puskesmas. Bandung: Sekolah tinggi ilmu
kesehatan dharma husada; 2012

Anda mungkin juga menyukai