tp
s:
//n
tb
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//n
tb
.b
ps
.g
o.id
. id
. go
ps
PROFIL KESEHATAN
b
b.
ISSN/ISBN : 978-602-1059-40-1
No. Publikasi : 52000.2135
Katalog BPS : 4201003.52
Naskah : Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Desain Tata Letak : Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Diterbitkan oleh : © Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat
TIM PENYUSUN
id
Pengolah Data : Rika Verlita, SST
.
Gambar Kulit go
: Ayub Abdul Rahman, SST
.
ps
Penyunting : 1. M. Ikhsany Rusyda, SST, M.Si
b
.id
umur harapan hidup, konsumsi kalori dan protein per kapita, keluhan
o
.g
dan upaya kesehatan, jaminan kesehatan, umur perkawinan pertama
s
perempuan, dan keluarga berencana di Nusa Tenggara Barat pada
bp
tahun 2020. Data yang disajikan bersumber dari Survei Sosial Ekonomi
.
tb
kabupaten/kota.
s:
WAHYUDIN
Hal
Kata Pengantar………………………………………………..… v
Daftar Isi…………………………………………………………… vii
Daftar Tabel……………………………………………………… ix
Daftar Gambar..…………………………………………………. xi
Daftar Lampiran.……………………………..………………… xiii
1
.id
PENDAHULUAN………………………………………
o
Latar Belakang……………………………………………..………
.g 3
s
Cakupan dan Sumber Data…………………………..………… 5
bp
ULASAN RINGKAS……………………………………. 11
//n
13
s:
Keluhan Kesehatan………………………………………………. 17
Jaminan Kesehatan………………………………………..…….. 22
Rawat Inap………………………………………………….………. 25
Persalinan Ibu…………………………………………..…………. 32
Keluarga Berencana…………………………………….……….. 35
LAMPIRAN………………………………………….….. 41
Hal
Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan 17
Kesehatan Selama Sebulan Terakhir Menurut
Kabupaten/Kota dan Tipe Daerah di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, 2020
Tabel 2.2 Persentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan 24
Kepemilikan Jaminan Kesehatan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, 2020
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Menurut Jenis Jaminan Kesehatan 25
.id
yang Digunakan dalam Berobat Jalan di Provinsi Nusa
o
Tenggara Barat, 2020 .g
s
Tabel 2.4 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun 35
bp
Hal
Gambar 2.1 Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) Provinsi Nusa 13
Tenggara Barat dan Nasional, 2010-2020
Gambar 2.2 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) per Kapita Sehari 15
Menurut Kelompok Makanan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, 2018-2020
Gambar 2.3 Rata-rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita Sehari 16
Menurut Kelompok Makanan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, 2018-2020
.id
Gambar 2.4 Angka Kesakitan (Morbiditas) Penduduk Menurut 18
o
.g
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
2020
s
bp
.id
Terakhir Menurut Tempat Melahirkan, 2020
o
Gambar 2.15 Persentase Penduduk Perempuan Berumur 15-49
.g 33
Tahun yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun
s
Terakhir Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, 2020
bp
Digunakan, 2020
Gambar 2.18 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air 37
Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Minum,
2020
Gambar 2.19 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat 39
Buang Air Besar, 2020
Gambar 2.20 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset yang 40
Digunakan, 2020
Hal
Tabel 1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 43
Selama Sebulan Terakhir Menurut Kabupaten/Kota dan
Tipe Daerah, 2020
Tabel 2 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 44
Selama Sebulan Terakhir Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Kelamin, 2020
Tabel 3 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 45
dan Menyebabkan Terganggunya Kegiatan Sekolah atau
.id
Pekerjaan Sehari-hari Selama Sebulan Terakhir (Angka
o
Kesakitan) Menurut Kabupaten/Kota dan Tipe Daerah,
2020
s .g
bp
.id
Tabel 14 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Selama 58
o
Setahun Terakhir Menurut Kabupaten/Kota dan Tempat
.g
Rawat Inap, 2020
s
bp
.id
Minum, 2020
o
Tabel 26 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota
.g 78
Fasilitas Tempat Buang Air Besar dan Kabupaten/Kota,
s
2020
bp
PENDAHULUAN
tb
//n
s:
tp
ht
LATAR BELAKANG
.id
go
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
s.
Indonesia Tahun 1945. Kesehatan yang dimaksud dalam undang-undang
p
.b
tersebut adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
tb
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara ekonomi dan
//n
sosial.
s:
.id
langkah-langkah perlindungan kesehatan bagi anak. Anak dengan kehidupan
go
yang sehat akan tumbuh menjadi generasi muda yang produktif dan berdaya
s.
saing di masa datang.
p
.b
.id
pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2020.
go
s.
KONSEP DAN DEFINISI
p
.b
skor atau nilai tiga buah variabel yaitu kepadatan penduduk, persentase
ht
rumah tangga pertanian, dan akses fasilitas umum. Jumlah skor ketiga
variabel tersebut kemudian digunakan untuk menentukan apakah
suatu desa/kelurahan termasuk daerah perkotaan atau perdesaan.
Perkotaan, status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan
yang memenuhi kriteria wilayah perkotaan. Wilayah perkotaan, apabila
dari variabel kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian
dan keberadaan/akses terhadap fasilitas perkotaan yang dimiliki
mempunyai total skor 10 atau lebih.
Perdesaan, status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan
yang belum memenuhi kriteria klasifikasi wilayah perkotaan. Wilayah
perdesaan, apabila dari variabel kepadatan penduduk, persentase
.id
tangga dalam publikasi ini akan disebut juga sebagai penduduk.
go
Umur penduduk, dihitung dengan metode pembulatan ke bawah atau
s.
umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
p
.b
.id
alam, tidak nafsu makan, sulit buang air besar, sakit kepala karena
go
demam, gangguan sendi, tuli, katarak, sakit maag, perut mules, masuk
s.
angin, tidak bisa kencing, bisul, sakit maag, asma, nafas sesak/cepat,
p
.b
sakit gigi, sakit kepala berulang dan keluhan fisik karena menstruasi
tb
atau hamil.
//n
.id
Klinik, fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
go
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
s.
dasar dan/atau spesialistik.
p
.b
dari satu dokter praktik, seperti dokter umum dan dokter gigi, maupun
//n
dokter spesialis. Termasuk dalam konsep ini adalah klinik yang berdiri
s:
tp
sendiri.
ht
.id
dengan cara dan pengobatan yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun
go
secara empiris yang dapat
s.
dipertanggungjawabkan dan diterapkan dengan norma yang berlaku di
p
.b
masyarakat.
tb
sehari-hari.
Jaminan kesehatan, program bantuan sosial untuk pelayanan
kesehatan. Menurut UU no. 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan
sosial nasional, jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Umur perkawinan pertama, umur pertama kali responden melakukan
hubungan suami istri. Apabila sulit untuk mendapatkan informasi umur
pertama kali responden melakukan hubungan suami istri, pendekatan
waktu pernikahan (ijab kabul) dapat digunakan untuk penghitungan
umur perkawinan pertama.
.id
suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
go
Kontrasepsi, cara mencegah kehamilan dengan menggunakan
s.
alat/obat pencegah kehamilan seperti spiral, kondom, pil anti hamil, dll
p
.b
dll.
s:
tp
ht
ULASAN RINGKAS
tb
//n
s:
tp
ht
.id
66,51 tahun, artinya bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2020 mempunyai
usia harapan hidup selama 66,51 tahun.
go
s.
Gambar 2.1 Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) Provinsi Nusa Tenggara
p
.b
71,47
72,00 71,06 71,20 71,34
//n
70,00
tp
68,00
ht
66,28 66,51
65,87
66,00 65,38 65,48 65,55
64,90
64,13 64,43 64,74
63,82
64,00
62,00
60,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
NTB Nasional
.id
peningkatan kesehatan secara nasional.
Gambar 2.2 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) per Kapita Sehari Menurut
Kelompok Makanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018-
2020
2451,65
2441,93
2316,43
1016,03
1007,59
997,84
713,82
709,53
.id
623,44
508,41
499,78
470,89
go
226,15
222,02
214,51
p s.
.b
Gambar 2.3 Rata-rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita Sehari Menurut
Kelompok Makanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2018-
2020
74,29
73,66
68,04
.id
23,85
23,65
23,44
go
21,41
21,11
19,12
18,11
17,47
18,8
s.
10,23
9,99
8,81
p
.b
tb
Selain asupan gizi, derajat kesehatan dapat diukur melalui ada tidaknya
keluhan kesehatan yang dialami oleh penduduk. Seseorang yang mempunyai
keluhan kesehatan dapat merasa terganggu maupun tidak dalam
pelaksanaan aktivitas kesehariannya seperti bekerja, sekolah maupun
kegiatan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas
masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial.
.id
Kabupaten/kota Perkotaan go Perdesaan Total
s.
(1) (2) (3) (4)
p
.b
.id
Gambar 2.4 Angka Kesakitan (Morbiditas) Penduduk Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2020 go
p s.
30,00 27,39
.b
23,07 23,72
22,53
tb
25,00 21,09
//n
15,00
tp
10,00
ht
5,00
.id
kurangnya asupan gizi dan sebagainya. Sedangkan angka morbiditas
go
terendah terdapat di Kabupaten Lombok Utara yakni sebesar 15,13 persen.
ps.
Kondisi sakit yang berlarut-larut dapat mempengaruhi produktivitas
.b
gangguan kesehatan yang mereka alami agar sembuh dan dapat beraktivitas
tp
dapat dilakukan secara mandiri (mengobati sendiri), berobat jalan atau rawat
inap.
.id
Laki-laki 75,77
go
s.
Perempuan 74,16
p
.b
tb
Perkotaan 74,25
//n
s:
Perdesan 75,50
tp
ht
Total 74,90
.id
0,20%
go
Mengobati sendiri
s.
64,60%
p
.b
tb
//n
s:
keluhan kesehatan tapi tidak berobat jalan adalah mengobati sendiri (64,60
persen) dan merasa tidak perlu berobat jalan (31,50 persen). Disamping itu,
masih terdapat sekitar 1,16 persen penduduk yang tidak berobat jalan karena
merasa tidak memiliki biaya untuk berobat.
.id
RS Pemerintah 5,09 go
p s.
RS Swasta 1,71
.b
tb
Puskesmas/Pustu 38,27
tp
ht
UKBM 5,53
Lainnya 4,74
Jaminan Kesehatan
.id
bantuan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam bentuk jamkesda,
go
tetap mendapatkan pelayanan manfaat seperti pelayanan pencegahan dan
s.
pengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai. Untuk
p
.b
- Penyuluhan kesehatan;
tp
.id
Kabupaten/kota
Mempunyai go
Tidak Mempunyai
Jaminan Total
s.
Jaminan Kesehatan
Kesehatan
p
.id
(1) (2)
BPJS Kesehatan PBI
go 20,01
s.
BPJS Kesehatan Non PBI 8,08
p
.b
Jamkesda 3,29
tb
Rawat Inap
7,79
8,00 6,42
7,00
4,98
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
.id
1,00
0,00
Laki-laki Perempuan go
Laki-laki+Perempuan
s.
Sumber: Susenas Maret, 2020
p
.b
tb
menjadi rujukan utama bagi penduduk yang ingin menjalani perawatan rawat
s:
inap yaitu sebesar 43,65 persen. Seperti yang kita ketahui bahwa
tp
ht
43,66
43,64
43,65
38,55
36,21
34,80
13,19
12,71
11,92
8,69
6,89
5,80
4,55
3,41
2,57
1,86
1,53
0,68
0,11
0,07
0,04
RS RS Swasta Praktik Klinik/Praktik Puskesmas/ Pengobatan Lainnya
.id
Pemerintah Dokter/ Dokter Pustu Tradisional
Bidan Bersama
Laki-laki Perempuan go
Laki-laki+Perempuan
p s.
Sumber: Susenas Maret, 2020
.b
tb
kebutuhan medis dan tidak ada batasan waktu. Durasi rawat inap pada
s:
terlibat, usia, jenis peyakit, dan keparahannya. Dampak dari lamanya rawat
inap dapat memberikan kerugian bagi pasien, baik dalam bentuk medis
maupun ekonomi.
62,09
70,00
60,00
50,00
40,00
10,00 0,56
.id
0,00
go
1-3 hari 4-6 hari 7-29 hari
s. 30+ hari
membayar tagihan rawat inap. Lebih dari separuh penduduk yang rawat inap
ht
Namun masih ada penduduk yang membayar tagihan rawat inap tanpa
jaminan kesehatan yaitu 37,60 persen dari seluruh penduduk yang mendapat
pengobatan rawat inap. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh ketersediaan
fasilitas kesehatan yang melayani pengguna jaminan kesehatan, kemudahan
memanfaatkan jaminan kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
pengguna jaminan kesehatan.
Tidak menggunakan
jaminan kesehatan
37,60%
.id
Menggunakan jaminan
kesehatan
go 62,40%
p s.
Sumber: Susenas Maret, 2020
.b
tb
BPJS PBI sebesar 65,51 persen dan peserta BPJS Non-PBI 29,89 persen dari
s:
Persentase penduduk yang menggunakan BPJS PBI untuk rawat inap lebih
ht
.id
BPJS Non PBI 29,89
go
s.
Jamkesda 4,24
p
.b
.id
Gambar 2.13 Persentase Penduduk Perempuan Berumur 15-49 Tahun ke
go
Atas yang Pernah Kawin Menurut Kelompok Umur
Perkawinan Pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2020
p s.
.b
tb
<=18 tahun;
//n
19-20 tahun;
24,67%
Sumber: Susenas Maret, 2020
Persalinan Ibu
.id
49 tahun yang melahirkan di fasilitas kesehatan (selain rumah dan lainnya)
go
dalam dua tahun terakhir adalah sebesar 93,16 persen. Fasilitas kesehatan
p s.
yang paling banyak dipilih sebagai tempat melakukan persalinan adalah
.b
Melahirkan, 2020
tp
ht
Puskesmas 27,15
Pustu 1,66
Polindes/Poskesdes 25,17
Rumah 6,00
Lainnya 0,10
.id
go
p s.
.b
Perawat
tb
0,08%
//n
1,07% beranak/paraji
tp
2,37%
Dokter
ht
Berat bayi lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam waktu satu jam
pertama setelah lahir. Berat bayi lahir berdasarkan berat badan dapat
.id
go
p s.
.b
tb
//n
Tidak ditimbang
< 2,5 kg Tidak tahu 0,82%
s:
9,50% 0,61%
tp
Jika dilihat dari berat badan bayi yang baru dilahirkan selama dua tahun
terakhir, 89,07 persen bayi lahir dengan berat normal yakni diatas 2,5
kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar bayi mendapat gizi
yang cukup saat masih di dalam kandungan ibu. Kecukupan gizi bayi saat
dalam kandungan merupakan hal yang penting agar bayi dapat lahir dengan
normal dan sehat, serta juga meminimalisir penyebab stunting. Akan tetapi,
masih terdapat 0,82 persen bayi yang tidak ditimbang ketika baru lahir. Hal
ini dapat terjadi karena ibu melahirkan bukan di fasilitas kesehatan atau tidak
dibantu oleh tenaga kesehatan.
.id
sebesar 20,05 persen dan yang tidak/belum pernah menggunakan KB sebesar
28,52 persen. go
s.
p
Tabel 2.4 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun Menurut
.b
Penggunaan Alat KB
tp
Kelompok Umur
Ya, pernah Ya, sedang Tidak Total
ht
IUD/AKDR/Spiral 8,74
.id
Suntikan 62,57
15,85
go
Susuk
Pil 9,11
s.
Kondom pria/karet KB 0,57
p
.b
Lainnya 0,09
tp
ht
.id
permukaan. Kedua sumber air minum tersebut dianggap kurang higienis
go
sehingga dapat menyebebkan masalah pencernaan jika dikonsumsi secara
s.
terus menerus.
p
.b
Gambar 2.18 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Utama yang
tb
17,90%
Air permukaan (sungai,
danau/waduk, kolam,
irigasi)
0,75%
Air hujan
0,04%
Air kemasan
Sumur bor/pompa bermerk
22,40% 6,42%
.id
pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan untuk semua. Pada RPJMN
go
Tahun 2020-2024, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan target akses
p s.
sanitasi yang aman dan berkelanjutan yaitu sebesar 90 persen akses sanitasi
.b
tb
masyarakat dapat dimulai dari lingkup rumah tangga. Sanitasi yang baik
pada rumah tangga selain terkait dengan ketersediaan air bersih, juga
mencakup fasilitas tempat buang air besar. Dengan adanya fasilitas tempat
BAB yang layak, faktor risiko penyebaran penyakit dapat ditekan, khususnya
yang ditularkan melalui air (waterborne disease) seperti kolera dan disentri
yang bisa menyebabkan kematian.
Tidak ada
fasilitas
11,79%
Ada, ART tidak
menggunakan
0,35% Sendiri
69,35%
MCK
Komunal/umum
1,45%
Bersama
17,06%
.id
go
p s.
Sumber: Susenas Maret 2020
.b
tb
Sementara itu, 1,45 persen rumah tangga tidak memiliki fasilitas buang
//n
yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Dalam artian, pada waktu-waktu
tp
Plengsengan
dengan tutup
0,13%
Plengsengan
Leher angsa tanpa tutup
99,24% 0,42%
Cemplung cubluk
0,21%
.id
go
p s.
Sumber: Susenas Maret 2020
.b
tb
Selain itu, jenis kloset yang digunakan pada fasilitas tempat buang air
//n
besar mencerminkan akses terhadap sanitasi yang layak oleh suatu rumah
s:
angsa atau plengsengan dengan tutup. Kloset jenis leher angsa akan
ht
mencegah bau tinja keluar dari kloset karena adanya genangan air sehingga
bau tinja tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
LAMPIRAN
tb
//n
s:
tp
ht
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 51,88
go 34,67 39,15
s.
Bima 44,55 38,70 39,56
bp
b.
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 36,29
go 42,06 39,15
s.
Bima 38,17 40,94 39,56
bp
b.
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
Sumbawa 15,95 17,90 17,16
.
Dompu 17,01 go 17,23 17,17
s.
bp
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
Sumbawa 15,75 18,64 17,16
.
Dompu 16,48 go 17,88 17,17
s.
bp
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 91,29
go 81,76 85,05
s.
Bima 91,90 85,74 86,75
bp
b.
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 87,89
go 82,54 85,05
s.
Bima 87,48 86,09 86,75
bp
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 24,05
go 41,27 35,33
s.
Bima 35,25 35,27 35,26
bp
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 32,67
go 37,67 35,33
s.
Bima 33,32 37,06 35,26
bp
Laki-laki+
Tempat Berobat Jalan Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Klinik/Praktik Dokter
10,07 9,68 9,85
Bersama
id
Puskesmas/Pustu 37,11 39,20 38,27
.
go
s.
UKBM* 4,81 6,10 5,53
bp
Praktik Pengobatan
2,32 2,53 2,44
b.
Tradisional/ Alternatif
t
//n
. id
Dompu 6,03 0,56 45,29 5,35
go
s.
Bima 4,18 1,10 47,88 10,32
bp
Praktik
Puskesmas/ Pengobatan
Kabupaten/Kota UKBM* Lainnya
Pustu Tradisional/
alternatif
(1) (6) (7) (8) (9)
id
Dompu 43,37 6,20 0,56 0,32
.
Bima 34,10 go 7,47 0,58 1,79
s.
bp
BPJS Non-
Kabupaten/Kota BPJS-PBI Jamkesda
PBI
(1) (2) (3) (4)
.id
Dompu 28,52
go 6,68 1,45
s.
Bima 14,76 10,59 0,00
bp
b.
id
Dompu 0,00 0,00 63,36
.
Bima 0,00 go 0,00 74,65
s.
bp
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
Dompu 7,77 7,53 7,59
.
Bima 5,97 go 6,48 6,41
s.
bp
Laki-laki+
Tempat Berobat Jalan Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Klinik/Praktik Dokter
8,69 5,80 6,89
Bersama
id
.
Puskesmas/Pustu 43,66
go 43,64 43,65
s.
Praktik Pengobatan
bp
id
Sumbawa 38,09 0,48 0,28 1,40
.
Dompu 51,17 2,93 go 3,56 4,21
s.
bp
Praktik
Puskesmas/ Pengobatan
Kabupaten/Kota Lainnya
Pustu Tradisional/
alternatif
(1) (6) (7) (8)
. id
Dompu 42,81 0,00 2,14
go
s.
Bima 50,74 0,00 1,89
bp
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
.
Dompu 66,34
go 65,68 65,94
s.
Bima 62,40 68,73 65,90
bp
b.
id
Dompu 81,85 16,67 0,93
.
Bima 69,54 go 30,46 0,00
s.
bp
Jaminan
Asuransi kesehatan Tidak
Kabupaten/Kota
Swasta perusahaan/ Menggunakan
kantor
(1) (2) (3) (4)
. id
Dompu 0,55
go 0,00 34,06
s.
Bima 0,00 0,00 34,10
bp
Laki-laki+
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
Dompu 4,07 4,80 4,51
.
Bima 6,77 go 3,69 5,07
s.
bp
id
.
Dompu 48,08 29,15
go22,33 0,44 100,00
s.
Bima 59,61 19,31 18,43 2,65 100,00
bp
b.
id
Sumbawa 24,91 20,37 54,72 100,00
.
Dompu 28,05 go
28,21 43,74 100,00
s.
bp
id
Sumbawa 34,22 6,85 44,31 0,00
.
Dompu 36,61 1,99 go 32,15 1,02
s.
bp
id
Dompu 1,93 12,31 13,98 0,00 100,00
.
Bima 3,80 28,08
go16,39 1,10 100,00
s.
Sumbawa Barat 11,31 20,10 5,97 0,00 100,00
bp
b.
Dokter Dokter
Kabupaten/Kota Bidan Perawat
kandungan umum
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
Dompu 35,96
go
4,43 57,08 0,00
s.
Bima 13,62 1,52 83,56 0,00
bp
b.
. id
Bima 0,96
go
0,34 0,00 100,00
s.
Sumbawa Barat 1,33 0,00 0,00 100,00
bp
b.
Tidak Tidak
Kabupaten/Kota < 2,5 kg >= 2,5 kg Total
ditimbang Tahu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
id
Sumbawa 9,85 88,53 1,61 0,00 100,00
.
Dompu 12,45 84,85 go1,49 1,21 100,00
s.
bp
id
Dompu 16,55 56,31 27,14 100,00
.
Bima 29,04 go
48,51 22,45 100,00
s.
bp
Sterilisasi Sterilisasi
IUD/
wanita/ pria/
Kabupaten/Kota AKDR/ Suntikan
tubektomi/ vasektomi/
Spiral
MOW MOP
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
Sumbawa 2,46 0,00 15,96 49,18
go
s.
Dompu 3,50 0,41 1,97 67,51
bp
Intravag/
Kondom
Susuk KB/ kondom
Kabupaten/Kota Pil pria/ karet
implan wanita/
KB
diafragma
(1) (6) (7) (8) (9)
id
Dompu 21,55 4,85 0,00 0,00
.
go
s.
Bima 10,32 ,85 0,00 0,00
bp
Metode Pantang
Kabupaten/Kota menyusui Berkala/ Lainnya Total
alami Kalender
(1) (10) (11) (12) (13)
id
Dompu 0,00 0,00 0,21 100,00
.
Bima 0,00 go
0,00 0,00 100,00
s.
bp
Ledeng Sumur
Kabupaten/Kota Air Kemasan Air Isi
Meteran/ Bor/
Bermerk Ulang
Eceran Pompa
(1) (2) (3) (4) (5)
id
Sumbawa 5,23 38,72 9,02 12,08
.
Dompu 5,32 go
12,76 7,38 47,83
s.
bp
id
Dompu 6,99 0,12 15,90 3,36
.
Bima 6,19 go
0,39 21,71 0,54
s.
bp
Air permukaan
Kabupaten/Kota (sungai, danau,
Air Hujan Lainnya Total
waduk, kolam,
irigasi)
(1) (10) (11) (12) (13)
id
Dompu 0,34 0,00 0,00 100,00
.
Bima 0,00 go
0,00 0,00 100,00
s.
bp
Umum/
Kabupaten/Kota Sendiri Bersama
Komunal
(1) (2) (3) (4)
id
Dompu 73,28 8,61 4,04
.
go
s.
Bima 68,46 14,76 3,25
bp
id
.
Bima 0,85
go 12,69 100,00
s.
Sumbawa Barat 0,04 0,96 100,00
bp
id
Dompu 97,24 0,08 2,68 0,00 100,00
.
Bima 98,37 0,47 go 0,55 0,60 100,00
s.
bp