Anda di halaman 1dari 4

MENGGALI dan MENEMUKAN ISU STRATEGIS

dalam MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI


bagi PESERTA LATSAR CPNS NTB, 2021

A. Pendahuluan
Bagian akhir dari agenda pembelajaran bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(Latsar CPNS) adalah membuat sebuah rancangan aktualiasasi yang akan ditindak lanjuti
menjadi Aktualisasi berupa serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan tupoksi dan kinerja
organisasi dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip atau nilai-nilai dasar ASN sebagai pedoman
perilaku seorang ASN
Nilai-Nilai Dasar ASN yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang sering disingkat ANEKA, yang merupakan pedoman perilaku ASN
dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pemberi layanan publik dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Melalui Rancangan Aktualisasi dan pelaksanaan Aktualisasi, seorang CPNS mampu melihat
berbagai persoalan dan permasalahan yang menjadi isu aktual ditengah masyarakat dan pada
bidang tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan solusi kreatif dan inovativ dari
permasalahan yang melatar belakangi berkembangnya isu tersebut.
Berangkat dari isu terpilih, maka peserta Latsar CPNS akan unjuk kemampuan dalam
mengintervensi penyebab lahirnya isu sebagai sebuah jawaban dengan melakukan Rancangan
Aktualisasi yang akan ditindak lanjuti menjadi Aktualisasi dalam kurun waktu yang ditentukan.
Maka dibutuhkan kemampuan dan keterampilan yang cukup untuk menggali dan menemukenali
isu-isu aktual yang berkembang dalam sebuah organisasi atau unit kerja di mana ASN tersebut
ditugaskan.

B. Pengertian Isu Aktual (Strategis)


Isu adalah pembicaraan hangat , desas-desus atau rumor dari berbagai kalangan masyarakat
tentang sesuatu yang telah terjadi atau yang akan terjadi, berpotensi menimbulkan dampak
negativ jika tidak dilakukan penanganan secara dini, tepat dan akurat.
Isu dapat terjadi pada berbagai bidang kehidupan mulai dari ekonomi. kesehatan, pendidikan,
sosial budaya, pertahanan keamanan , politik dalam dan luar negeri, hoax dan ujaran kebencian
serta banyak hal lainnya.
Tidak semua isu adalah isu aktual yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang
sifatnya segera.
Beberapa indikator untuk menetapkan sebuah isu menjadi isu aktual antara lain :
1. Aktualitas
Sebuah isu aktual harus memiliki nilai aktualitas yaitu isu yang peristiwanya telah terjadi
dan kemungkinan besar akan terus terjadi sehingga diperlukan langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi tersebut atau melakukan langkah-langkah
pencegahan dan antisipatif terhadap sebuah peristiwa yang akan terjadi dan penanganannya
jika peristiwa itu terjadi
2. Kekhayakan
Selain indikator aktualitas, isu aktual juga harus memiliki sifat kekhalayakan yang tinggi.
Isu ini telah menyita perhatian khalayak ramai, menjadi perbincangan hangat berbagai
kalangan masyarakat dan menjadi rumor atau berita-berita tidak menyenangkan terkait
dengan peritiwa atau kejadian yang telah maupun belum terjadi tapi akan segera terjadi.
3. Problematik
Isu aktual juga harus memenuhi nilai problematik yang harus segera diselesaikan atau di
carikan solusinya. Nilai problematik biasa disebut sebagai kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang terjadi sehingga diperlukan langkah penyelesaian masalah untuk mengubah
kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan menjadi kenyataan yang sesuai dengan yang
diharapkan atau yang semestinya terjadi.
Langkah-langkah penyelesaian masalah inilah yang harus dilakukan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan dengan menerapkan prinsip Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara sebagai standar nilai
dan perilaku seorang ASN profesional.
4. Kelayakan
Sebuah isu aktual harus memiliki nilai kelayakan yaitu nilai yang berhubungan dengan
kepatutan dan kepantasan, realistis dan logis untuk dibahas sesuai dengan tingkat
kewenangan dan tanggung jawab setiap peserta Latsar CPNS.
Keempat indikator nilai isu aktual sering juga disingkat dengan AKPL yang membedakannya
dengan isu biasa lainnya.

C. Rumusan Isu
Dalam kenyataannya masih sering dijumpai ketidakpahaman peserta Latsar CPNS dalam
membuat sebuah rumusan isu yang dijadikan sebagai dasar dari pembuatan sebuah rancangan
Aktualusasi.
Merumuskan sebuah isu aktual harus jelas agar mudah dipahami oleh siapapun yang membaca
Rancangan Aktualisasi. Setidaknya, dalam sebuah isu harus jelas subyek dan obyeknya.
Jika tidak maka tidak dapat digolongkan sebagai isu, misalnya :
1. Rendahnya minat baca siswa kelas III SDN 1 Mataram.
Dari rumusan isu tersebut maka yang menjadi subyek adalah siswa Kelas III SDN 1
Mataram
2. Kurangnya motivasi guru dalam mengajar pelajaran matematika pada siswa kelas 2 SDN
2 Kecamatan Selong.
Dari Rumusan isu tersebut maka yang menjadi subyek adalah Guru SD N 2 Kecamatan
Selong, sedangkan obyeknya adalah siswa kelas 2 SD N 2 Selong.
3. Rendahnya minat baca
(Tidak memenuhi kaidah rumusan isu yang baik sebab tidak dilengkapi dengan subyek
ataupun obyek yang jelas)
4. Mahalnya harga Beras
(Tidak memenuhi rumusan isu yang baik sebab tidak disertai dengan subyek dan obyek
yang jelas).
Selain harus disertai dengan subyek dan obyek yang jelas, perumusan isu juga harusnya ditulis
dengan kalimat yang bermakna negatif
Setelah menentukan isu terpilih, peserta Latsar harus berkonsultasi dengan mentor untuk
mendapatkan masukan, dukungan dan persetujuan terhadap Rancangan Aktualisasi.

D. Analisis Isu Strategis


Dari berbagai isu aktual yang didapat peserta Latsar dalam unit kerja dan organisasinya sesuai
dengan tupoksi, kewenangan dan tanggung jawabnya, hendaknya dipilih salah satu isu strategis
untuk dilakukan tindak lanjut dengan membuat sebuah rancangan Aktualisasi yang akan
menjadi Aktualisasi kegiatan-kegiatan penyelesaian masalah.
Misalnya, seorang dokter/perawat gigi yang bertugas di Puskesmas Rasanae Kota Bima,
menemukan beberapa isu aktual :
1. Rendahnya pengetahuan anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae Kota Bima tentang
pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
2. Tingginya kasus caries gigi pada anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae Kota Bima
3. Meningkatnya kecenderungan penggunaan begel (kawat gigi) pada anak SD di wilayah kerja
Puskesmas Rasanae Kota Bima.
Dari ketiga isu aktual tersebut, harus dipilih salah satunya untuk menjadi isu strategis dengan
memperhatikan ruang lingkup kewenangan, kompetensi dan tanggung jawabnya sebagai
dokter/perawat gigi di Puskesmas Rasanae Kota Bima sesuai dengan jenjang jabatan fungsional
yang diembannya.
Pemilihan isu strategis tidak serta merta dilakukan dengan menunjuk salah satu yang paling
dikehendaki oleh peserta Latsar, tetapi hendaknya dilakukan dengan menggunakan tools
analisis yang biasanya menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth)
Urgency adalah seberapa mendesaknya sebuah isu untuk segera dibahas atau ditemukan
alternatif pemecahan masalahnya. Urgency atau sifat mendesak tersebut berkenaan dengan
limitasi waktu yang tersedia dan dampak kerugian yang mungkin terjadi atas sebuah isu aktual
yang akan dijadikan sebagai isu strategis.
Seriousness adalah tingkat keseriusan penanganan sebuah isu aktual untuk dijadikan sebagai
isu strategis. Tingkat keseriusan ini terkait dengan seberapa dampak buruk atau kerugian yang
akan timbul jika isu tersebut tidak segera ditindak lanjuti.
Growth adalah tingkat perkembangan sebuah isu aktual jika tidak dilakukan secara cepat dan
serius. Tingkat perkembangan ini berkaitan dengan semakin meluasnya perkembangan isu
aktual tersebut berkembang dalam masyarakat.
Jika kita mengacu pada isu aktual tersebut diatas, maka yang memiliki nilai Urgency,
Seriousness dan Growth yang tertinggi adalah pada isu aktual pertama yaitu “Rendahnya
pengetahuan anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae terhadap pentingnya menjaga
kebersihan gigi dan mulut.
Rendahnya pengetahuan anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae tentang pentingnya
kebersihan gigi dan mulut sangat mendesak untuk dilakukan pemecahan masalah karena jika
tidak dilakukan maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Tingkat keseriusannyapun sangat tinggi karena jika tidak dilakukan intervensi secara dini akan
menimbulkan dampak buruk antara lain Caries gigi, estetika, dan berbagai penyakit gigi dan
mulut lainnya berawal dari tidak dijaganya kebersihan gigi dan mulut.
Sedangkan tingkat perkembangannya akan sangat meluas, tidak hanya pada siswa salah satu
SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae saja tapi dapat meluas pada seluruh siswa dalam
wilayah kerja Puskesmas Rasanae Kota Bima tersebut sampai pada masyarakat secara luas
karena pola ini akan dibawa terus oleh anak SD tersebut menjadi perilaku tetap dan
berkelanjutan selama hidupnya.

E. Manajemen Isu
Dalam mengolah sebuah isu strategis, maka beberapa langkah-langkah manajemen isu yang
dapat dilakukan, antara lain :
1. Identifikasi isu.
Seorang peserta Latsar sebelum membuat Rancangan Aktualisasi harus memastikan bahwa
isu yang diangkatnya adalah isu yang sumbernya jelas, memiliki keakuratan data, bukan
rekayasa dan memang benar menjadi bagian dari tupoksi, kewenangan dan tanggung
jawabnya.
2. Analisis isu
Semua isu yang berhasil digali dan ditemukan hendaknya dianalisis secara cermat dan akurat
dengan menggunakan tools yang telah teruji antara lain dengan metode AKPL yang
kemudian ditindak lanjuti dengan metode USG untuk menentukan prioritas isu menjadi isu
strategis yang akan dilakukan intervensi atau penanganan masalah.
3. Intervensi Isu
Setelah melakukan analisis terhadap isu aktual dan menjadikannya sebagai isu strategis atau
isu prioritas, maka langkah berikutnya adalah melakukan intervensi dan penanganan
terhadap penyebab masalah mencuatnya isu tersebut.
Jika penyebab masalahnya ada tiga point, maka intervensi penanganan masalah tersebut
juga harus tiga point dalam bentuk kegiatan. Harus ada keterikatan kuat antara
penyebab masalah dengan langkah-langkah kegiatan masalah yang tertuang dalam
Rancangan Aktualusasi.
Jika pada isu strategis terpilih oleh dokter/perawat gigi terkait dengan rendahnya
pengetahuan anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae tentang pentingnya menjaga
kebersihan mulut dan gigi, maka penyebabnya dapat berupa :
1. Kurangnya informasi kesehatan gigi dan mulut pada anak SD di wilayah kerja Puskesmas
Rasanae
2. Lemahnya pengawasan orang tua terhadap kebersihan gigi dan mulut anak
3. Tidak optimalnya program pelayanan Upaya Kesehatan dan Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKS/UKGS)
4. Rendahnya pengetahuan penggunaan dan cara membersihkan gigi dan mulut dengan
menggunakan sikat gigi dan pasta.
Dari keempat penyebab isu tersebut, maka Rancangan Aktualisasi akan meliputi kegiatan
untuk menjawab permasalahan dalam bentuk kegiatan aktualisasi yaitu :
1. Penyuluhan dan kampanye kesehatan gigi dan mulut pada anak SD di wilayah kerja
Puskesmas Rasanae
2. Sosialisasi, edukasi dan pertemuan untuk optimalisasi peran dan pengawasan orang tua
terhadap kebersihan gigi dan mulut anak SD di wilayah kerja Puskesmas Rasanae
3. Mengoptimalkan pelaksanaan program UKS/UKGS Puskesmas Rasanae Kota Bima
melalui kegiatan penjaringan dan kunjungan rutin dan berkala
4. Melakuan kegiatan demo sikat gigi yang baik dan benar secara massal pada siswa
sekolah dasar.
4. Evaluasi Pelaksanaan intervensi isu.
Setelah melakukan Rancangan Aktualisasi menjadi Kegiatan Aktualisasi, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut untuk mengetahui
sejauh mana efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan.

E. CATATAN :
1. Ingatlah untuk selalu berkomunikasi, berdiskusi dan konsultasi dengan Mentor dan Coach
sebelum menentukan Rancangan Aktualisasi sampai dengan Evaluasi Aktualisasi;
2. Fungsi Coach adalah membimbing untuk menjaga agar terdapat konsistensi dan kesesuaian
alur dan logika berfikir sejak mengidentifikasi kelayakan isu, memilih dan menetapkan isu,
menentukan kegiatan dan menjaga keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
3. Fungsi Mentor adalah untuk memeri dukungan dan fasilitasi sejak sebelum, selama dan
setelah pelaksanaan Aktualisasi.

G. Kesimpulan
Rancangan Aktualisasi yang akan menjadi kegiatan Aktualisasi setidaknya berawal dari
penemuan isu aktual yang terjadi dalam unit kerja dan organisasi seorang peserta latsar CPNS
yang kemudian ditapis menjadi isu prioritas atau isu strategis.
Akar penyebab permasalahan dari sebuah isu prioritas harus mampu dijawab dengan kegiatan
aktualisasi yang dilakukan oleh peserta Latsar. Kegiatan Aktualisasi harus berorientasi pada
penyelesaian masalah. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak terlepas dari perilaku ASN dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan Aktualisasi.

SELAMAT BEKERJA, JANGAN LUPA BERDOA. SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai