Oleh:
TRI SULASIH, S.Pd.
NDH: 14
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
COACH MENTOR
Diketahui/Disetujui oleh:
An. Kepala BKPSDM Kabupaten Banyuasin
Kepala Bidang PKPKA
TARMIZI, S.Sos, MM
Pembina Tk. I
NIP. 19641225 1988602 1 004
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh:
COACH PENGUJI
Mengetahui/Menyetujui:
Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan aktualisasi
ini dengan judul “Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II
melalui media buku cerita bergambardi SD Negeri 6 Karang Agung
Ilir” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
dan pelatihan dasar (Latsar) CPNS Pemerintah Kabupaten Banyuasin
2021.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusun laporan
aktualisasi ini, khususnya kepada:
1. Yanti Gunawan, S.Pd. SD selaku kepala sekolah sekaligus mentor
dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini
2. Ibu Dr.Mery Fanada, S.Pd, SKM, M.Kes. selaku coach dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini
3. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dengan
tulus dan semangat selama pendidikan dan pelatihan
4. Orang tua, dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan
dukungan terbaik
5. Teman-teman seperjuangan di latsar golongan III angkatan XVI di
Asrama haji Palembang
Penulis menyadari bahwa Laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan agar Laporan Aktualisasi ini jauh lebih baik. Semoga
laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak
yang berkepentingan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ viii
DAFTAR BAGAN……....................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat........................................................... 2
C. Ruang Lingkup.................................................................. 4
v
BAB IV PENUTUP ...............................................................................82
A. Kesimpulan .........................................................................82
B. Saran ..................................................................................83
Daftar Pustaka......................................................................................85
Lampiran................................................................................................86
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
TABEL GAMBAR
Gambar Halaman
viii
DAFTAR BAGAN
Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya
manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut
adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap
dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada
negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung
jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan
dan kesatuan bangsa.
Untuk dapat membentuk sosok Pegawai Negeri Sipil di atas, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) sesuai
Peraturan lembaga administrasi negara (PerLAN) No 1 tahun 2021
tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan dasar, yang mengarah
kepada upaya peningkatan:
Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan
masyarakat, bangsa, negara dan tanah air, Kompetensi teknis,
manajerial dan kepemimpinannya, Efisiensi, efektifitas dan kualitas
pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan
tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.
Untuk mendukung terbentuknya sosok PNS yang professional
tersebut, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan
dan pelatihan (Diklat), Berdasarkan Peraturan UU No.5 Tahun 2014
tentang ASN, Peraturan Lembaga Tinggi Administasi Negara RI No. 1
Tahun 2021 tentang pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
bertujuan mengembangkan kompetensi CPNS, apa yang dimaksud
Kompetensi CPNS, apa yang dimaksud kompetensi, komptensi adalah
pengetahuan keterampilan dan sikap/ perilaku Seorang PNS yang
1
dapat diamati,diukur dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas
jabatanya.
Di SD Negeri 6 Karang Agung Ilir Proses pembelajaran masih
terkesan monoton. Penggunaan media atau model pembelajaran
kurang bervariatif apalagi disaat Pandemi Covid melanda negeri ini.
Dampaknya dalam masyarakat memang tidak terlalu terasa untuk
wilayah Karang Agung Ilir yang mayoritas petani tapi bagi siswa sangat
terasa, terutama bagi siswa kelas rendah khususnya untuk siswa kelas
II. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa ketika mengumpulkan
tugas, ada beberapa anak yang tidak mengumpulkan tugas. Setelah
diadakan observasi ternyata dari 21 siswa terdapat 2 siswa belum bisa
membaca, 4 anak masih mengeja tersendat, 5 anak mengeja lancar
dan 9 anak lancar membaca, hal ini disebabkan karena anak kurang
tertarik untuk membaca. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar anak rendah karena ada beberapa siswa belum
bisa membaca. Disinilah sangat diperlukan media pembelajaran yang
menarik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II dalam pembelajaran tematik, terutama
keterampilan membaca adalah dengan media buku cerita bergambar.
Dengan pembelajaran luring pembelajaran tatap muka sangat minim
karena siswa hanya kesekolah 3 hari seminggu dengan memperhatikan
protokol kesehatan. Maka disinlah sangat diperlukan media
pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas II SDN 6 Karang Agung Ilir.
2. Manfaat
a. Manfaat Bagi Peserta Pelatihan Dasar
1) Mampu mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik
yang memberikan Pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
2) Mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS (Nilai-
Nilai ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya.
3) Mampu menerapkan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
b. Manfaat Bagi SD Negeri 6 Karang Agung Ilir
1. Bagi siswa khususnya bagi siswa kelas II.b SD Negeri 6
Karang Agung Ilir yaitu Sebagai bahan motivasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa , khususnya dalam
keterampilan membaca dalam pembelajaran tematik.
2. Bagi guru, untuk menambah wawasan dan kreatifitas guru
dalam memilih media pembelajaran yang menarik minat
siswa dalam menyampaikan materi, sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah khususnya SD Negeri 6 Karang Agung Ilir
Kabupaten Banyuasin, sebagai pedoman dalam memilih
3
media terutama pembelajaran Bahas aIndonesia khususnya
keterampilan kelas II SD.
C. Ruang Lingkup
4
BAB II
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi.
SD Negeri 6 Karang Agung ilir sebagai salah satu lembaga
pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuasin yang
memiliki fungsi dan tugas meningkatan kualitas pendidikan
masyarakat memiliki kepentingan untuk terus mengembangkan
kualitas pendidikan, melalui pembangunan sumber daya manusia
secara bertahap (gradual) dan terencana.
SDN Negeri 6 Karang Agung ilir yang terletak di Desa Karang
Sari Kecamatan Karang Agung ilir. Sebelum berubah nama
menjadi SDN Negeri 6 Karang Agung ilir, dahulunya merupakan
SDN 16 Banyuasin II yang didirikan pada tahun 1985. Serta
memiliki 239 orang peserta didik.
5
1.1. Letak Geografis
6
1.2. Keadaan Guru dan Pegawai SD Negeri
8
Bagan 1. STRUKTUR ORGANISI SD Negeri 6 Karang Agung Ilir
Guru Kelas 1 Guru Kelas 2.a Guru Kelas 3 Guru Kelas 4.a Guru Kelas 5.a Guru Kelas 6.a
Nasipah, S.Pd Sri Suparti, Dewi Juniarsih, Sidik Waspodo, Elya, S.Pd Tukini, S.Pd
S.Pd S.Pd S.Pd S.Pd
Guru, Kelas
S.Pd 2.b Guru Kelas 4.b Guru Kelas 5.b Guru Kelas 6.b
Tri Sulasih, Dhanang J W Tukini, S.Pd Sidik Waspodo,
S.Pd A.Ma S.Pd
Seluruh Siswa SDN 6 KAI
9
2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi SD Negeri 6 KAI
2.1. Visi
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan
impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan
atau instansi. Visi merupakan tujuan masa depan sebuah
instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah
pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri.
Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa
depan yang ingin dicapai. Adapun visi SDN 6 Karang Agung
Ilir Kecamatan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin yaitu
“Menciptakan siswa yang cerdas, terampil, berkelakuan
mulia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”
2.2. Misi
Adapun misi SD Negeri 6 Karang Agung Ilir
1. Menerapkan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Eksploratif dan Menyenangkan (PAIKEM)
2. Meningkatkan Keprofesionalan guru melalui berbagai
pelatihan / pendidikan.
3. Menanamkan sikap patuh terhadap ajaran agama.
4. Menghasilkan output yang berakhlak mulia.
5. Menghasilkan output yang beriman dan bertaqwakepada
Tuhan Yang Maha Esa.
6. Menghasilkan output yang kreatif dan inovatif.
7. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
8. Mengaktifkan guru dalam kegiatan KKG dan pelatihan.
9. Menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh warga
sekolah, wali murid, komite sekolahd an unsur masyaratkat
lainnya.
10. Melaksanakan program literasi sekolah.
10
2.3. Nilai-nilai Organisasi
1. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perbuatan dan perkataan.
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, dan kemampuan untuk menciptakan
hal yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
4. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme.
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan
bagi karyawan yang kompeten.
6. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.
12
bersih dan rapi khususnya ruang kelas sangat mendukung
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Akan tetapi, saat
peserta didik mengacuhkan kebersihan dimana sampah
berserakan didepan ruang kelas dan ruang kelas yang berdebu
apalagi lantai yang masih plester kasar membuat suasana
pembelajaran kurang kondusif. Walaupun disaat pandemi seperti
ini pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan sepenuhnya
namun kebersihan sekolah tetap diperlukan. Walau sudah ada
jadwal piket anak namun dalam pelaksanaanya belum maksimal.
Kenyataan tersebut harus dapat diubah, disaat seperti inilah
peran seorang guru sangat diperlukan untuk menjadi teladan bagi
siswanya.Guru kelas khususny guru piket memberikan contoh
yang riil dan nasehat kepada anak tentang pentingnya kebersihan
apalagi mayoritas siswanya beragama islam. Menanamkan
semboyan “kebersihan sebagian dari Iman”. Menanamkan rasa
cinta tanah air dengan menanamkan rasa cinta kepada sekolah
tempat menimba Ilmu.
2. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran siswa kelas II
SDN 6 Karang Agung Ilir .
Pembelajaran yang menarik akan membuat peserta didik
lebih termotivasi dan semangat dalam belajar. Apalagi jika
menggunakan media pembelajaran dan cara penyampaian yang
menarik. Media pembelajaran banyak ragamnya namun disini kita
juga harus memperhatikan situasi dan kondisi sekolah karena
media ini bisa dijangkau dan mudah didapatkan diperpustakaan
sekolah.
Kenyataanya dari hasil belajar anak yang rendah dapat
disimpulkan bahwa ternyata hampir 50% siswa kelas 2 belum
bisa membaca, dalam artian membaca masih mengeja bahkan
ada 1 anak yang belum mengenal huruf dengan benar. Hal ini
dapat dilihat dari adanya beberapa anak yang tidak
13
mengumpulkan tugas dengan alasan lupa ternyata setelah
ditelusuri anak tersebut belum lancar membaca dan orang tuanya
sibuk dengan pekerjaanya. Dalam permasalahan ini media buku
cerita bergambar menjadi solusi mengingat pembelajaran anak
lebih banyak dirumah, anak akan termotivasi untuk mengetahui isi
cerita melalui gambar hal ini akan mendorong anak untuk belajar
membaca. Disini guru berperan penting dalam memotivasi dan
penguatan saat anak membacakan buku cerita via WA bagi anak
yang punya android maupun anak yang membacakan cerita
secara tatap muka.
3. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan dalam proses
pembelajaran di SDN 6 Karang Agung Ilir.
Perpustakaan merupakan salah satu jendela untuk
membuka dunia. Karena di perpustakaan kita dapat menemukan
berbagai buku pendidikan dan buku cerita yang menarik untuk
siwa. Dengan membaca akan memberikan wawasan bagi peserta
didik. Namun, di SD Negeri 6 Karang Agung Ilir pemanfaatan
perpustakaan belum optimal padahal diperpustakaan tersedia
banyak buku yang menarik.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
memanfaatkan perpustakaan dalam pembelajaran dalam hal ini
diperlukan kerjasama guru kelas dan tenaga pustakawan untuk
memotivasi anak meminjam buku diperpustakaan. Karena
membaca adalah jendela dunia.
4. Kurang optimalnya pengumpulan hasil belajar siswa Kelas II .b
SDN 6 Karang Agung Ilir.
Pengumpulan hasil belajar siswa sangat diperlukan untuk
Penilaian hasil belajar siswa terutama dimasa Pandemi ini dimana
SD Negeri 6 Karang Agung Ilir menggunakan pembelajaran
Luring. Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru.
14
Informasi hasil belajar atau hasil mengajar berupa kompetensi
dasar yang dikuasai dan yang belum dikuasai oleh siswa.
Di SD Negeri 6 Karang Agung Ilir, pengumpulan hasil belajar
siswa sudah dilaksanakan.. Namun kebanyakan catatan hasil
belajar siswa hanya tertuju pada penilaian kognitif (pengetahuan).
Sedangkan penilaian afektif dan pskomotor (KTSP), nilai
keterampilan, serta sikap spiritual dan social (Kurikulum 13) masih
belum terlaksana dengan baik. Khususnya keterampilan membaca
anak masih rendah. Penilaian yang harusnya dilakukan secara
konsisten, dilakukan pada akhir semester saja .oleh karena itu
sebagai pendidik harus melakukan penilaian menyeluruh, kosisten
dan akuntabel.
5. Kurangnya pemahaman guru dalam menyusun Rencana
pembelajaran di masa Pandemi.
Kendala yang dialami guru dalam pembelajaran dimasa
Pandemi yaitu dalam menyusun Rancangan pembelajaran guru
masih banyak yang belum paham. Selain itu kurangnya
pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring serta
tidak semua siswa memiliki HP android yang bisa digunakan untk
akses internet, pembelajaran dominan belum interaktif, karakter
murid sulit dipantau.
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas
isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi
Untuk membantu menentukan isu utama yang akan dibahas, maka
digunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui
pendekatan AKPK, yaitu :
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
15
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realisitis, relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.2 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2.3 Penetapan Kualitas Isu menggunakan Kriteria Kualitas Isu
AKPK
16
Berdasarkan hasil penetapan kriteria kualitas isu dengan
dilakukan analisis AKPK, maka didapat hasil yang memiliki skor AKPK
tertinggi yang merupakan isu yang akan diangkat untuk dicarikan
pemecahan masalahnya, yaitu “Belum optimalnya penggunaan media
pembelajaran siswa kelas II SDN 6 Karang Agung Ilir”
18
dasar dan indikator-indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar
tersebut.
Nilai – nilai dasar profesi PNS:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas tersebut antara lain adalah:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung jawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan.
Nilai – nilai dasar nasionalisme yaitu :
a. Ketuhanan : religius. toleran, etos kerja, transparan, amanah,
percaya diri, tangggungjawab, jujur
b. Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif
c. Persatuan : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga
ketertiban, mengutamakan kepentingan publik,
gotong – royong
19
d. Persatuan : musyawarah mufakat, kekeluargaan,
menghargai pendapat, bijaksana
e. Keadilan : bersikap adil, tidak serakah, tolong-menolong,
kerja sama, sederhana
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai – nilai dasar etika public yaitu :
a. Jujur
b. Bertanggungjawab
c. Integritas tinggi
d. Cermat
e. Disiplin
f. Hormat
g. Sopan
h. Taat pasa peraturan
i. Taat perintah
j. Menjaga rahasia
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.
Nilai – nilai dasar komitmen mutu yaitu :
a. Efektif
b. Efisien
c. Inovatif
d. Berorientasi mutu
20
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak.
Nilai – nilai dasar anti korupsi yaitu :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
jalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
21
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
22
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksana-kan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesat-kan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
7. Whole of Goverment ( WoG)
23
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal.
Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara,
termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
24
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah
satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi
tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Di Australia dalam
masa pemerintahan Howard melakukan hal ini dengan mendorong
inisiatif koalisi sosial antar aktor pemerintah, bisnis dan kelompok
masyarakat. Koalisi sosial ini mendorong adanya penyamaan nilai
dan persepsi tentang suatu hal, sehingga pada akhirnya akan
terjadi koordinasi alamiah.
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara: 1998).
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa:
Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang
lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan
jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, 2004).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
25
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.Siklus pelayanan itu sendiri
menurut A. Imanto, 2002, adalah “Sebuah rangkaian peristiwa
yang dilalui pelanggan sewaktu menikmati atau menerima
layanan yang diberikan Dikatakan bahwa siklus layanan dimulai
pada saat konsumen mengadakan kontak pertama kali dengan
service delivery system dan dilanjutkan dengan kontak-kontak
berikutnya sampai dengan selesai jasa tersebut diberikan”.
27
5. Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan
membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai
persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau
oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi;
28
secara formal kepada ata
29
F. Matrik Aktualisasi
Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SDN 6 Karang Agung Ilir
Identifikasi Isu:
1. Masih rendahnya kepedulian siswa dalam
menjaga kebersihan
2. Belum optimalnya penggunaan media
pembelajaran siswa kelas II SDN 6 Karang Agung
Ilir
3. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan
dalam proses pembelajaran
4. Kurang optimalnya pengumpulan hasil belajar
siswa
5. Kurangnya pemahaman guru dalam menyusun
Rencana pembelajaran di masa Pandemi.
30
Formulir 1. Rancangan Aktualisasi
31
arahan dari atasan. kegiatan.
2. Memiliki
Etika Publik Integritas
menghargai 3. peserta diklat
Dalam kegiatan melakukan menanamkan
konsultasi dengan mentor nilai
ANEKA yang terdapat yaitu sifat integritas
menghargai sejak awal
komunikasi,konsultasi dan perencanaan
kerjasama antara pegawai dan kegiatan
atasan dalam pelaksanaan aktualisasi hing-
aktualisasi. ga mencapai
tujuan guna
Komitmen Mutu
Efektif menciptakan
Dalam kegiatan melakukan keselarasan
konsultasi dengan mentor nilai antara pikiran,
ANEKA yaitu Pertemuan yang perkataan, dan
mempunyai kualitas dan perbuatan.
efisien sehingga menghasilkan
solusi.
Anti Korupsi
Tanggung Jawab
Dalam kegiatan melakukan
koordinasi dengan mentor nilai
ANEKA terdapat anti korupsi
yaitu nilai tanggung jawabnya,
sebagai ASN kita harus
melaporkan kegiatan
32
Manajemen ASN
Dalam kegiatan melakukan
konsultasi dengan mentor
dikaitkan dengan manajemen
ASN adalah melaksanakan
tugas dan fungsi secara
profesional, bertanggung
jawab dan integritas saat
menyampaikan ide kepada
kepala sekolah.
Whole Of Goverment:
Dalam kegiatan Whole Of
Goverment melakukan
koordinasi mengenai
pelaksanaan aktualisasi
dengan mentor.
Pelayanan Publik
Dalam kegiatan melakukan
konsultasi dengan mentor
dikaitkan dengan pelayanan
Publik yaitu untuk terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan
Publik yang Transparan bagi
masyarakat.
33
melalui buku, 2. Mencari bahan dengan: nilai ANEKA yang terdapat bergambar adalah
internet dan ajar dari internet File berisi dalam Akuntabilitas yaitu bentuk perwujudan 1. Kreatif dan
sumber lain berupa gambar teks, gambar, bahan ajar yang disusun harus dari visi SDN 6 Inovatif
audio dan jelas dan mengarahkan pada Karang Agung Ilir Dalam
dan video
tercapainya tujuan yaitu Menciptakan menyusun
3. Buku cerita video
pembelajaran. siswa yang cerdas, bahan ajar guru
bergambar Dokumentasi terampil, berkelakuan dituntut untuk
kegiatan Nasionalisme : mulia dan bertaqwa memiliki pikiran
pengumpulan Etos Kerja kepada Tuhan Yang kreatif dan
materi Dalam mengumpulkan materi Maha Esa . inovatif agar
yang relevan dikaikan dengan Sesuai dengan Misi pembelajaran
nilai ANEKA yang terdapat Menghasilkan output lebih mudah
dalam nilai Nasionalisme yaitu yang kreatif dan dipahami
penyusunan bahan ajar sesuai inovatif peserta didik.
dengan sistematika yang telah
ditentukan.
Etika Publik :
Tanggung Jawab
Dalam mengumpulkan materi
yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat
dalam Etika Publik adalah
penyusunan harus disesuaikan
dengan kompe-tensi yang
dikuasai siswa, ini merupakan
bentuk tanggung jawab guru
.
Mengutamakan pencapaian
hasil
Dalam mengumpulkan materi
34
yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat
dalam Etika Publik dalah
penyusunan harus secara
efektif dan menarik sehingga
peserta didik lebih mudah
memahami materi
pembelajaran.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam mengumpulkan materi
yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu yaitu
materi pembelajaran akan
menjadi jelas, sehingga
peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
Efisien
Dalam mengumpulkan materi
yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat
dalam Komitmen Mutu yaitu
dibuat dari berbagai sumber
(buku teks, internet) sehingga
materi akan lebih kaya dan
mudah dipahami.
35
Anti Korupsi :
Bertanggung jawab
Dalam mengumpulkan materi
yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat
dalam Anti Korupsi adalah
bertanggung jawab atas apa
yang telah direncana-kan
untuk dilakukan.
Manajemen ASN :
Dalam mengumpulkan materi
yang relevan dikaikan dengan
Mana-jemen ASN adalah
bentuk pelaksanaan tugas
sebagai guru yang diberikan
kepada peserta didik agar
pengetahuan dapat
tersampaikan dengan baik.
Pelayanan Publik
Bahan ajar disusun untuk
mempermudah siswa
36
memahami materi pembela-
jaran yang disampaikan. Serta
dapat memotivasi siswa dalam
belajar.
37
kreatif dan
Mengutamakan kepentingan inovatif agar
publik pembelajaran
Dalam penyusunan RPP peserta didik
dikaitkan dengan nilai ANEKA akan bermakna
yang terdapat dalam dan
Nasionalisme adalah menyenangkan
pemyusunan dilakukan secara .
efektif dan efisien untuk 4. Inisiatif
mempermudah siswa 5. Menumbuhkan
memahami materi pembe- sikap inisiatif
lajaran yang disampaikan.
dalam penyu-
Etika Publik : sunan RPP.
Taat peraturan perundang- 6.
undangan 7. Pembelajar
Dalam penyusunan RPP Menjadi guru
dikaitkan dengan nilai ANEKA yang profesional
yang terdapat dalam Etika harus selalu
Publik adalah Perangkat berusaha untuk
pembelajaran disusun sesuai men-
dengan sistematika penulisan gembangkan
berdasarkan permendikbud kompetensi dan
nomor 20-24 tahun 2016. profesiona-
lismenya.
Mengutamakan pencapaian
hasil
Semakin baik perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh
guru, maka kegiatan belajar
mengajar akan semakin baik
38
pula. Hal ini akan berdampak
pada pencapaian hasil yang
maksimal.
Santun
Bahasa yang digunakan dalam
penyusunan perangkat
pembelajaran harus sopan
santun dan tidak menyinggung
pihak manapun.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam penyusunan RPP
dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam
Komitmen Mutu adalah
dengan membuat perangkat
pembelajaran, maka skenario
pe
mbe-lajaran akan menjadi
runut dan tujuan pembelajaran
menjadi jelas.
Efisien
Dalam penyusunan RPP
dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam
Komitmen Mutu adalah
memanfaatkan sumber daya
secara maksimal dalam
39
mencapai tujuan
pembelajaran.
Anti Korupsi :
Bertanggung jawab
Dalam penyusunan RPP
dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam Anti
Korupsi yaitu adanya tanggung
jawab atas apa yang telah
direncanakan untuk dilakukan.
Manjemen ASN:
Dalam penyusunan RPP
dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam
Manajemen ASN adalah guru
berkerja secara profesional
untuk membuat perangkat
pembelajaran yang disusun
secara terstruktur agar proses
pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Merancang
pembelajaran merupakan
tupoksi guru yang terdapat
pada UU Nomor 15 tahun
2018.
Whole Of Government :
Dalam penyusunan RPP
dikaitkan dengan nilai ANEKA
40
yang terdapat dalam WoG
yaitu untuk meningkatkan
kerjasama antarguru dalam
team teaching.
4 Menyiapkan 1. Menyediakan alat Tersedianya Akuntabilitas : Dengan Kegiatan Penguatan
media buku dan bahan untuk model Tanggung jawab terhadap nilai
menyiapkan media
cerita media pembela- pembelajaran Dalam menyiapkan media organisasi
bergambar jaran buku cerita yang dapat pembelajaran dikaitkan Buku cerita adalah:
bergambar digunakan sela- dengan nilai ANEKA yang 1.
bergambar
2. Mengumpulkan ma proses pem- terdapat dalam Akuntabilitas 2. Kreatif dan
buku cerita belajaran. yaitu guru melaksanakan memberikan Inovatif
bergambar Dibuktikan tupoksi untuk memfasilitasi Ketika
kontribusi dalam
3. Membuat daftar dengan: pembelajaran dengan menyiapkan
buku cerita yang 1. Buku cerita membuat model sebagai mencapai visi yaitu media
dipinjam. bergambar penghubung pengetahuan pembelajaran,
terwujudnya SD
4. Menyiapkan kartu 2. Daftar buku siswa. guru dituntut
pinjam untuk buku 3. Kartu pinjam Negeri 6 Karang untuk mejadi
cerita Integritas kreatif dan
Agung Ilir yaitu
Dalam menyiapkan inovatif.
mediapembelajaran dikaitkan Menciptakan siswa
dengan nilai ANEKA yang 3. Pembelajar
yang cerdas, terampil,
terdapat dalam Akuntabilitas Selalu berusaha
adalah guru dapat menarik berkelakuan untuk
perhatian peserta didik secara mengembangka
sesuai dengan misi
konsisten. Sehingga tercipta n kompetensi
kondisi belajar yang Meningkatkan dan profesi-
menyenangkan dan onalisme, salah
keprofesian guru
tercapainya hasil belajar yang satunya dalam
diinginkan. pengembangan
model
Nasionalisme : pembelajaran
41
Keadilan
Penggunaan media buku
cerita bergambar dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Nasionalisme
adalah pembelajan yang
memungkinkan setiap orang
dalam kelompok memiliki
tanggung jawab dan kewajiban
yang sama untuk dalam
meneruskan kalimat utama
yang diberikan oleh guru
dengan gagasannya sendiri.
Mengutamakan kepentingan
publik
Penggunaan meddia buku
cerita bergambar dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Nasionalisme
adalah untuk membantu siswa
mema-hami materi secara
lebih baik.
Etika Publik :
Membuat keputusan berdasar-
kan prinsip keahlian
Dalam menyiapkan
mediapembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Etika Publik
42
adalah penentuanan model
pem-belajaran harus dengan
mempertimbangkan keahlian
dalam membuatnya, sehingga
fungsi media menjadi lebih
maksimal.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam menyiapkan medial
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Komitmen
Mutu adalah membuat siswa
lebih terfokus karena
penggunaan media pembe-
lajaran,
Inovasi
Dalam menyiapkan media
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai Komitmen Mutu
adalah adanya kreativitas
dalam menggunakan model
pembelajaran.
Anti Korupsi :
Kerja keras
Dalam menyiapkan media
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
43
terdapat dalam Anti Korupsi
adalah perlunya kerja keras
baik dalam perancangan,
maupun pembuatan model
pembelajaran.
Manajemen ASN:
Dalam menyiapkan
mediapembelajaran dikaitkan
dengan Manajemen ASN
adalah guru harus melak-
sanakan tugas sesuai dengan
tupoksi secara profesional.
Guru memiliki tanggung jawab
dalam merencanakan
pembelajaran yang harus
direncanakan dengan baik.
Whole of Government :
Dalam menyiapkan media
pembelajaran dikaitkan
dengan WoG adalah integrasi
antara materi pembelajran
dengan model yang digunakan
serta tercapainya tujuan
pembelajaran.
Pelayanan Publik:
Dalam menyiapkan media
pembelajaran write around
dikaitkan dengan pelayanan
44
publik adalah memper-
timbangkan perbedaan karak-
teristik peserta didik dalam
model yang diterapkan
5 Melaksanakan 1. Melaksanakan Terlaksananya Akuntabilitas : Dengan pelaksanaan Penguatan
kegiatan kegiatan penda- kegiatan belajar Tanggung jawab pembelajaran, maka terhadap nilai
pembelajaran huluan (berdoa, mengajar Dalam melaksanakan kegiatan terwujudnya visi organisasi
Bahasa mengkondisikan dengan pembelajaran dikaitkan Menciptakan siswa adalah:
Indonesia kelas, mengecek menggunakan dengan nilai ANEKA yang yang cerdas, terampil,
1. Memiliki
dengan kehadiran, media buku terdapat dalam Akuntabilitas berkelakuan mulia
Integritas
menggunakan motivasi, cerita adalah guru melaksanakan dan bertaqwa kepada
media buku menyampaikan bergambar kegiatan belajar mengajar Tuhan Yang Maha Melaksananaka
cerita tujuan Dibuktikan dengan penuh tanggung jawab Esa n proses
bergambar pembelajaran dengan: dan integritas tinggi dan misi organisasi pembelajaran
dan apersepsi). 1. Foto dalam pembelajaran merupakan
Sesuai pelaksanaan Konsistensi PAIKEM tercapai salah sikap
pembela- Dalam melaksanakan kegiatan yang
2. Melaksanakan pembelajaran dikaitkan menunjukkan
jaran.
kegiatan inti dengan nilai Akuntabilitas yaitu sebagai guru
dengan 2. Video kegiatan belajar mengajar yang berin-
menggunakan kegiatan dilaksanakan secara terus tegritas.
buku cerita pembelajara menerus sampai pada 2.
bergambar. n tercapainya tujuan pem- 3. Kreatif dan
belajaran. Inovatif
3. Menyimpulkan Dalam
pembelajaran. Kejelasan melaksanakan
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
pembelajaran dikaitkan guru harus
dengan nilai ANEKA yang kreatif dan
terdapat dalam Akuntabilitas inovatif agar
yaitu pelaksanaan seluruh
45
tahapan dalam kegiatan pembelajaran
belajar mengajar harus jelas menjadi tidak
dan mudah dipahami siswa membosankan
dan
Nasionalisme : menyenangkan
Religius bagi siswa.
Dalam melaksanakan kegiatan 4. Pembelajar
pembelajaran dikaitkan Selalu berusaha
dengan nilai ANEKA yang untuk
terdapat dalam Nasionalisme mengembangka
adalah sesuai dengan sila n kompetensi
pertama, di mana kegiatan dan profesio-
pembuka dan penutup dalam nalisme sebagai
pembelajaran selalu dilakukan guru, salah
dengan doa. satunya dengan
melaksankan
Kerja keras proses pem-
Dalam melaksanakan kegiatan belajaran.
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai Nasionalisme
adalah guru bekerja keras
untuk membuat kegiatan
menjadi menarik, suasana
kelas kondusif sehingga
pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Tidak diskriminatif
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai Nasionalisme
46
adalah pelaksanaan
pembelajaran ditujukan
kepada seluruh siswa tanpa
membeda-bedakan satu
dengan yang lain.
Etika Publik :
Integritas
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Etika Publik
adalah sesuai dengan RPP
yang sudah disusun
sebelumnya.
Santun
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Etika Publik
adalh enyampaian materi
kepada siswa lakukan dengan
santun.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Komitmen
47
Mutu adalah sesuai dengan
alokasi waktu yang telah
ditentukan pada RPP.
Inovasi
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai Komitmen Mutu
adalah guru melakukan inovasi
dan variasi dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas, dengan
menerapkan model, teknik,
dan intonasi suara yang
berbeda.
Anti Korupsi :
Peduli
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Anti Korupsi
adalah guru peduli terhadap
siswa yang belum memahami
materi, kurang percaya diri,
dan yang memerlukan
pengayaan.
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan nilai ANEKA yang
48
terdapat dalam Anti Korupsi
adalah guru datang tepat
waktu dan sudah
mempersiapkan seluruh
kebutuhan belajar di kelas.
Manjemen ASN:
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan Manajemen ASN
adalah guru memberikan
pelayanan kepada peserta
didik dengan memberikan
materi pembelajaran. Guru
bertindak sebagai fasilitator
dalam kegiatan belajar
mengajar.
Whole of Government :
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan WoG adalah integrasi
antara materi pembelajran
yang disampaikan oleh guru
dengan pemahaman atau
pengetahuan siswa sehingga
dapat tercapainya tujuan
pembelajaran.
Pelayanan Publik
Dalam melaksanakan kegiatan
49
pembelajaran dikaitkan
dengan pelayanan publik
adalah guru melaksanan
tupoksinya dengan baik,
sehingga siswa memiliki
motivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
6 Melaksanakan 1. Membuat ceklis Adanya lembar Akuntabilitas : Dengan melakukan Penguatan
evaluasi hasil hasil penilaian Transparan evaluasi hasil belajar, terhadap nilai
pembelajaran. pembelajaran tentang Dalam melaksanakan evaluasi maka terwujudnya visi organisasi
2. Merekap hasil keefektifan dan dikaitkan dengan nilai ANEKA Menciptakan siswa adalah:
evaluasi efisiensi sistem adalah dilakukan dengan yang cerdas, terampil,
dengan pembelajaran. terbuka sesuai dengan apa berkelakuan mulia
menampilkan Lembar yang terjadi. dan bertaqwa kepada1. Memiliki
hasil ceklis ceklis Tuhan Yang Maha Integritas
dalam diagram. Hasil Kejelasan Esa
evaluasi Dalam melaksanakan evaluasi Sesuai dengan misi Guru selalu
berbentuk dikaitkan dengan nilai ANEKA sekolah yaitu berintegritas
diagram Akuntabilitasi adalah penilaian Menerapkan PAIKEM dalam
Foto hasil evaluasi harus jelas dan Menghasilkan melakukan eva-
kegiatan sehingga hasil yang diperoleh output yang kreatif luasi pada
menjadi reliabel. dan inovatif kegiatan
pembelajaran.
Nasionalisme :
Bertanggung jawab 2. Pembelajar
Dalam melaksanakan evaluasi Selalu berusaha
dikaitkan dengan nilai ANEKA untuk
yang terdapat dalam nilai mengembangka
Nasionalisme adalah guru n kompetensi
dapat mempertanggung- dan profesio-
50
jawabkan hasil evaluasi akhir nalisme sebagai
siswa. guru.
Anti Korupsi :
Peduli
Guru peduli terhadap hasil
evaluasi siswa. Guru
mengambil tindak lanjut
terhadap siswa yang belum
memahami dan yang
memerlukan pengayaan.
Manajemen ASN:
51
Tugas guru adalah menilai
hasil pembelajaran atau
pembimbingan. Dengan
mengevaluasi hasil belajar,
artinya guru telah menjalankan
tupoksinya secara profesional.
Whole of Government :
Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikaitkan
dengan WoG adalah
penyederhanaan hasil belajar
siswa melalui analisis
sehingga terlihat kemampuan
seluruh siswa dalam setiap
evaluasi
Pelayanan Publik :
Proses evaluasi dilakukan
terkait pelayanan public adalah
harus jujur dan objektif sesuai
dengan hasil yang dikerjakan
oleh siswa
52
53
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan saat habituasi di SDN 6 Karang Agung Ilir. Jadwal kegiatan bisa
mengambil dari kolom 9 matrik rancangan aktualisasi
Tabel 6. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
April Mei
10
12
13
14
15
16
17
17
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
10
5
6
7
8
9
3
4
5
6
7
8
9
Melakukan koordinasi dan
1
konsultasi dengan mentor
Mengumpulkan materi yang
relevan dengan pembelajaran
2
melalui buku, internet dan
sumber lain.
Menyusun perangkat
3
Pembelajaran
54
Bahasa Indonesia dengan
buku cerita bergambar
Melaksanakan Evaluasi hasil
6
pembelajaran
55
Kendala-kendala yang mungkin terjadi saat aktualisasi nilai-nilai saat
habituasi yaitu :
1. Saat melaksanakan aktualisasi bertepatan dengan bulan
Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri
Antisipasi : Memaksimalkan penyusunan jadwal dengan efesien
57
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
59
1. Tahapan Kegiatan
Akuntabilitas
Kejelasan
Dalam Kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor dikaitkan
dengan nilai ANEKA terdapat nilai Akuntabilitas yaitu kejelas-an
dalam melaksanakan wewenang dan tanggung-jawab, sehingga
bisa memulai pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme
Musyawarah dan Mufakat,
Dalam kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor nilai
ANEKA yaitu wujud pelaksanaan sila keempat musyawarah
mufakat bahwa dalam pelaksanaan aktualisasi dibutuhkan
bimbingan dan arahan dari atasan.
Etika Publik
menghargai
Dalam kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor nilai
ANEKA yang terdapat yaitu menghargai komunikasi,konsultasi
dan kerjasama antara pegawai dan atasan dalam pelaksanaan
aktualisasi.
Komitmen Mutu
Efektif
Dalam kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor nilai
ANEKA yaitu Pertemuan yang mempunyai kualitas dan efisien
sehingga menghasilkan solusi.
60
Anti Korupsi
Tanggung Jawab
Dalam kegiatan melakukan koordinasi dengan mentor nilai
ANEKA terdapat anti korupsi yaitu nilai tanggung jawabnya,
sebagai ASN kita harus melaporkan kegiatan
Whole Of Goverment:
Dalam kegiatan Whole Of Goverment melakukan koordinasi
mengenai pelaksanaan aktualisasi dengan mentor.
Pelayanan Publik
Dalam kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor dikaitkan
dengan pelayanan Publik yaitu untuk terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan Publik yang Transparan bagi
masyarakat.
Misi
Menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh warga sekolah
5. Bukti Output
61
Kegiatan menemui dan konsultasi dengan mentor
62
2. Tahapan Kegiatan
1. Mencari bahan ajar dari buku siswa
2. Mencari bahan ajar dari internet berupa gambar dan video
3. Mengumpulkan Buku cerita bergambar.
Akuntabilitas :
Kejelasan
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Akuntabilitas yaitu bahan ajar
yang disusun harus jelas dan mengarahkan pada tercapainya
tujuan pembelajaran.
Nasionalisme :
Etos Kerja
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam nilai Nasionalisme yaitu
penyusunan bahan ajar sesuai dengan sistematika yang telah
ditentukan.
Etika Publik :
Tanggung Jawab
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Etika Publik adalah
penyusunan harus disesuaikan dengan kompe-tensi yang
dikuasai siswa, ini merupakan bentuk tanggung jawab guru
.
Mengutamakan pencapaian hasil
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Etika Publik dalah
penyusunan harus secara efektif dan menarik sehingga peserta
didik lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Komitmen Mutu yaitu materi
pembelajaran akan menjadi jelas, sehingga peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
63
Efisien
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Komitmen Mutu yaitu dibuat
dari berbagai sumber (buku teks, internet) sehingga materi
akan lebih kaya dan mudah dipahami.
Anti Korupsi :
Bertanggung jawab
Dalam mengumpulkan materi yang relevan dikaikan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Anti Korupsi adalah
bertanggung jawab atas apa yang telah direncana-kan untuk
dilakukan.
Pelayanan Publik
Bahan ajar disusun untuk mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran yang disampaikan. Serta dapat memotivasi siswa
dalam belajar.
visi
“Menciptakan siswa yang cerdas, terampil, berkelakuan mulia
64
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”
Misi
Menghasilkan output yang kreatif dan inovatif
6. Bukti Output
65
1. Tahapan Kegiatan
1. Menentukan KD, Indikator pencapaian kompetensi, dan
tujuan pembelajaran
2. Menentukan pendekatan, model, dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran
3. Membuat Rencana Pelaksanakan Pembelajaran
Akuntabilitas :
Kejelasan
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Akuntabilitas adalah guru menentukan indikator
pencapaian kompetensi yang jelas dan dapat diukur.
Tanggung jawab
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Akuntabilitas adalah adanya perangkat pembe-
lajaran merupakan bentuk tanggung jawab atas tupoksi guru.
Nasionalisme :
Persamaan derajat
Perangkat pembelajaran yang disusun guru diperuntukkan
kepada seluruh siswa tanpa membedakan satu dengan yang
lain.
Etika Publik :
Taat peraturan perundang-undangan
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Etika Publik adalah Perangkat pembelajaran
disusun sesuai dengan sistematika penulisan berdasarkan
permendikbud nomor 20-24 tahun 2016.
66
Mengutamakan pencapaian hasil
Semakin baik perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru,
maka kegiatan belajar mengajar akan semakin baik pula. Hal ini
akan berdampak pada pencapaian hasil yang maksimal.
Santun
Bahasa yang digunakan dalam penyusunan perangkat
pembelajaran harus sopan santun dan tidak menyinggung
pihak manapun.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Komitmen Mutu adalah dengan membuat
perangkat pembelajaran, maka skenario pembe-lajaran akan
menjadi runut dan tujuan pembelajaran menjadi jelas.
Efisien
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Komitmen Mutu adalah memanfaatkan sumber
daya secara maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Anti Korupsi :
Bertanggung jawab
Dalam penyusunan RPP dikaitkan dengan nilai ANEKA yang
terdapat dalam Anti Korupsi yaitu adanya tanggung jawab atas
apa yang telah direncanakan untuk dilakukan.
5. Bukti Output
68
1. Tahapan Kegiatan
1. Menyediakan alat dan bahan untuk media pembelajaran
buku cerita bergambar
2. Mengumpulkan buku cerita bergambar
3. Membuat daftar buku cerita yang dipinjam.
4. Menyiapkan kartu pinjam untuk buku cerita
2. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas :
Tanggung jawab
Dalam menyiapkan media pembelajaran dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat dalam Akuntabilitas yaitu guru
melaksanakan tupoksi untuk memfasilitasi pembelajaran
dengan membuat model sebagai penghubung pengetahuan
siswa.
Integritas
Dalam menyiapkan mediapembelajaran dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat dalam Akuntabilitas adalah guru dapat
menarik perhatian peserta didik secara konsisten. Sehingga
tercipta kondisi belajar yang menyenangkan dan tercapainya
hasil belajar yang diinginkan.
Nasionalisme :
Keadilan
Penggunaan media buku cerita bergambar dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Nasionalisme adalah
pembelajan yang memungkinkan setiap orang dalam kelompok
memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk
dalam meneruskan kalimat utama yang diberikan oleh guru
dengan gagasannya sendiri.
Etika Publik :
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
69
Dalam menyiapkan mediapembelajaran dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat dalam Etika Publik adalah penentuanan
model pem-belajaran harus dengan mempertimbangkan
keahlian dalam membuatnya, sehingga fungsi media menjadi
lebih maksimal.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam menyiapkan medial pembelajaran dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat dalam Komitmen Mutu adalah membuat
siswa lebih terfokus karena penggunaan media pembelajaran,
Inovasi
Dalam menyiapkan media pembelajaran dikaitkan dengan nilai
Komitmen Mutu adalah adanya kreativitas dalam menggunakan
model pembelajaran.
Anti Korupsi :
Kerja keras
Dalam menyiapkan media pembelajaran dikaitkan dengan nilai
ANEKA yang terdapat dalam Anti Korupsi adalah perlunya
kerja keras baik dalam perancangan, maupun pembuatan
model pembelajaran.
Pelayanan Publik:
Dalam menyiapkan media Buku Cerita Bergambar dikaitkan
70
dengan pelayanan publik adalah mempertimbangkan
perbedaan karakteristik peserta didik dalam model yang
diterapkan
Misi
Menghasilkan output yang kreatif dan inovatif
5. Bukti Output
71
Tabel 3.5. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 5
1. Tahapan Kegiatan
1. Melaksanakan kegiatan pendahuluan (berdoa, mengkon-
disikan kelas, mengecek kehadiran, motivasi, menyampaikan
tujuan pembelajaran dan apersepsi). Sesuai
2. Melaksanakan kegiatan inti dengan menggunakan buku
cerita bergambar.
3. Menyimpulkan pembelajaran.
2. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas :
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Akuntabilitas adalah guru
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penuh tanggung
jawab dan integritas tinggi
Konsistensi
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai Akuntabilitas yaitu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
secara terus menerus sampai pada tercapainya tujuan pem-
belajaran.
Kejelasan
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Akuntabilitas yaitu pelaksanaan
seluruh tahapan dalam kegiatan belajar mengajar harus jelas dan
72
mudah dipahami siswa
Nasionalisme :
Religius
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Nasionalisme adalah sesuai
dengan sila pertama, di mana kegiatan pembuka dan penutup
dalam pembelajaran selalu dilakukan dengan doa.
Kerja keras
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai Nasionalisme adalah guru bekerja keras untuk membuat
kegiatan menjadi menarik, suasana kelas kondusif sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Tidak diskriminatif
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai Nasionalisme adalah pelaksanaan pembelajaran ditujukan
kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan satu dengan yang
lain.
Etika Publik :
Integritas
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Etika Publik adalah sesuai
dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya.
Santun
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Etika Publik adalh enyampaian
materi kepada siswa lakukan dengan santun.
Komitmen Mutu :
Efektif
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Komitmen Mutu adalah sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan pada RPP.
Inovasi
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
73
nilai Komitmen Mutu adalah guru melakukan inovasi dan variasi
dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dengan menerapkan
model, teknik, dan intonasi suara yang berbeda.
Anti Korupsi :
Peduli
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Anti Korupsi adalah guru peduli
terhadap siswa yang belum memahami materi, kurang percaya
diri, dan yang memerlukan pengayaan.
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
nilai ANEKA yang terdapat dalam Anti Korupsi adalah guru datang
tepat waktu dan sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan belajar
di kelas.
Whole of Government :
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
WoG adalah integrasi antara materi pembelajran yang
disampaikan oleh guru dengan pemahaman atau pengetahuan
siswa sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran.
Pelayanan Publik
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
pelayanan publik adalah guru melaksanan tupoksinya dengan
baik, sehingga siswa memiliki motivasi untuk mengikuti
pembelajaran...
visi
“Menciptakan siswa yang cerdas, terampil, berkelakuan mulia dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”
Misi
Misi organisasi dalam Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
Menyenangkan dapat tercapai .
5. Bukti Output
75
Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran.
kegiatan 6
1. Tahapan Kegiatan
1. Membuat ceklis hasil Kegiatan pembelajaran
2. Merekap hasil evaluasi dengan menampilkan hasil ceklis
dalam bentuk diagram.
2. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas :
Transparan
Dalam melaksanakan evaluasi dikaitkan dengan nilai ANEKA
adalah dilakukan dengan terbuka sesuai dengan apa yang terjadi.
Kejelasan
Dalam melaksanakan evaluasi dikaitkan dengan nilai ANEKA
Akuntabilitasi adalah penilaian hasil evaluasi harus jelas sehingga
hasil yang diperoleh menjadi reliabel.
Nasionalisme :
Bertanggung jawab
Dalam melaksanakan evaluasi dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam nilai Nasionalisme adalah guru dapat
mempertanggungjawabkan hasil evaluasi akhir siswa.
Etika Publik :
Integritas
Dalam melaksanakan evaluasi dikaitkan dengan nilai ANEKA
yang terdapat dalam nilai Etika Publik adalah dilaksanakan sesuai
dengan pelakasanaan pembelajaran yang telah dilakukan sebe-
lumnya.
76
Komitmen Mutu :
Berorientasi mutu
Dalam melaksanakan evaluasi dikaitkan dengan nilai Komitmen
Mutu adalah guru dapat memperbaiki mutu baik melalui remedial
maupun pengayaan.
Anti Korupsi :
Peduli
Guru peduli terhadap hasil evaluasi siswa. Guru mengambil tindak
lanjut terhadap siswa yang belum memahami dan yang
memerlukan pengayaan.
Whole of Government :
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan
WoG adalah penyederhanaan hasil belajar siswa melalui analisis
sehingga terlihat kemampuan seluruh siswa dalam setiap evaluasi
Pelayanan Publik :
Proses evaluasi dilakukan terkait pelayanan public adalah harus
jujur dan objektif sesuai dengan hasil yang dikerjakan oleh siswa
Visi
77
Misi
5. Bukti Output
78
B. Capaian Kegiatan Habituasi
Dalam membuat Laporan aktualisasi, nilai –nilai Dasar Aparatur
Sipil Negara yang diaktualisasikan yaitu Akuntabilitas, Nasionalime,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ( ANEKA ), serta peran
dan kedudukan ASN telah dilaksanakan di SDN 6 Karang Agung Ilir
mulai 5 April 2021 sampai 18 Mei 2021.
Perkembangan kegiatan- kegiatan aktualisasi ini telah
*didiskusikan dan dilaporkan kepada mentor dan Coach supaya
mendapatkan masukan yang diperlukan selama kegiatan habituasi
ini. Kegiatan tersebut juga diharapkan mampu untuk mendukung visi
dan misi SDN 6 Karang Agung Ilir.
Dari 5 (Lima ) kegiatan yang direncanakan dan semua kegiatan
tersebut berhasil dilaksanakan dalam persentase 100%.
79
80
Tabel 3.6. Tabel Capaian Kegiatan Habtuasi
Presentase
Presentase
Waktu Capaian
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Capaian Output Ketetangan
Pelaksanaan Tahapan
Kegiatan
Kegiatan
1. Melakukan 1) Menemui mentor 05 - 09 April 100% 100% a. Surat persetujuan dari Tercapai
konsultasi dengan untuk menyampaikan 2021 mentor
mentor laporan kegiatan b. Jadwal bimbingan dengan
2) Mendengarkan saran mentor
dan pendapat mentor
c. Kartu bimbingan pada
3) Meminta persetujuan
mentor
dari mentor untuk
melaksanakan d. Foto dokumentasi saat
kegiatan aktualisasi melakukan bimbingan
2. Mengumpulkan 1. Mencari bahan ajar 100% 100% a. Buku tema siswa Tercapai
12 -16 April
materi yang relevan dari buku siswa 2021 b. File berisi teks dan cerita
dengan 2. Mencari bahan ajar bergambar
pembelajaran c. Foto dokumentasi
dari internet berupa
melalui buku, kegiatan pengumpulan
internet dan sumber teks cerita bergambar
materi
lain 3. Mengungumpulan
buku cerita bergambar
80
3. Menyusun perangkat 4. Menentukan KD, 100% 100% a. RPP Bahasa Tercapai
22 – 23 April
pembelajaran Indikator pencapaian 2021 Indonesia
kompetensi, dan b. Foto kegiatan
tujuan pembelajaran menyusun perangkat
5. Menentukan
pembelajaran
pendekatan, model,
dan metode yang
akan digunakan
dalam pembelajaran
6. Membuat Rencana
Pelaksanakan
Pembelajaran.
4. Menyiapkan media 1. Menyediakan alat 100% 100% a. Buku tema Siswa Tercapai
24 – 26 April
pembelajaran dan dan bahan untuk 2021 b. Buku cerita bergambar
buku cerita bergambar media pembelajaran c. Daftar buku
buku cerita d. Kartu pinjam
bergambar
2. Mengumpulkan
buku cerita
bergambar
3. Membuat daftar
buku cerita yang
dipinjam.
4. Menyiapkan kartu
pinjam untuk buku
cerita
81
5. Melaksanakan 1. Melaksanakan 100% 100% 1. Foto pelaksanaan Tercapai
27 April - 3
kegiatan pembelajaran kegiatan pendahuluan Mei 2021 pembela-jaran.
Bahasa Indonesia (berdoa, mengkon- 2. Video kegiatan
dengan menggunakan disikan kelas, meng- pembelajaran.
media buku cerita ecek kehadiran,
bergambar motivasi, menyampai-
kan tujuan
pembelajaran dan
apersepsi Sesuai
tema.
2. Melaksanakan
kegiatan inti dengan
menggunakan buku
cerita bergambar.
3. Menyimpulkan
pembelajaran.
82
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bagi penulis
a. Sebagai Pegawai Negeri Sipil harus dapat menerapkan nilai-
nilai aktualisasi, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi di lingkungan kerja.
b. Sebagai Pegawai Negeri SIpil harus menjadi contoh yang baik
bagi masyarakat di lingkungannya serta dapat bekerja dengan
sepenuh hati.
c. Sebagai guru harus mampu memberikan makna dalam
pemberian materi, berinovasi dalam pembelajaran serta kreatif
dalam penjabaran materi.
d. Sebagai guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya untuk
diterapkan di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
84
menarik serta bermakna.
4. Setiap ASN hendaknya selalu menerapkan nilai-nilai ANEKA
dalam menjalankan kewajibannya, sehingga dapat terwujud
sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengabdi
kepada negara.
85
DAFTAR PUSTAKA
86
LAMPIRAN
KEGIATAN
AKTUALISASI
87
KEGIATAN 1
88
Lampiran Surat Persetujuan Kepala Sekolah
89
Lampiran Jadwal Bimbingan
90
Dokumentasi Kegiatan 1
91
Lampiran Kegiatan 1
92
KEGIATAN 2
93
Lampiran kegiatan 2
Lampiran 1
94
Dongeng Anak Cerita Semut, Ulat Dan Kancil
Di copy dari :
https://guruceritaku.blogspot.com/2017/05/dongeng-anak-cerita-semut-
ulat-dan.html
Awal cerita, dipagi hari yang cerah sekali. Seekor Semut sedang berjalan
kesana kemari sedang mencari makan. Diperjalanan pencarian
makannya, Si semut bertemu dengan seekor ulat yang sedang berjalan
lambat.
95
"Hai, Ulaaattt," semut menyapa kepada ulat
"Hai juga Semut" Jawab Siulat sambil menoleh kan kepalanya kearah si
Semut.
Siulat hanya diam saja mendengar kata-kata si semut tadi. Si Ulat sama
sekali tidak menanggapi perkataan si Semut tadi. Si ulat pun melanjutkan
langkah nya meninggalkan si semut, namun sepertinya si Semut sengaja
sekali ingin meng ejek si ulat.
96
Singkat cerita, beberapa minggu kemudian. Tampak semut yang sedang
asyik berjalan meniti bebatuan di tepian sungai. Karena keasikannya
sisemut tidak melihat jalan dan tanpa disadari si semut menginjak batu
yang licin dan terjatuh ke Air sungai.
Kncil yang mendengar teriakan minta tolong itu pun langsung menghapiri.
Sikancil pun sangat terkejut melihat sisemut hampir tenggelam didalam
air.
Akan tetapi, sikancil tidak bisa berbuat apa-apa. Karena si semut sudah
terbawa arus ketengah sungai.
"Tolooong ... tolooooonnng ..." kancil pun ikut berteriak meminta bantua
kepada binatang lain penghuni hutan.
"Kau lihat ditengah sungai itu, ada semut yang hanyut dan hampir mati
tenggelam" Jawab sikancil
Melihat sisemut hampir tenggelam, sikupu-kupu pun langsung mencari
selembar daun kering dan ia letakan di permukaan air sungai dekat
semut. Si semut pun langsung menaiki daun tersebut dan kupu-kupu
menarikanya kepinggiran sungai.
97
"Syukurlah, kau selamat semut, kupu-kupu datang tepat waktu untuk
menolong mu" ujar kancil
"Aku sangat berhutang budi kepada mu Kupu-kupu, terimakasih kau
sudah menolong ku tadi. Namun, aku sama sekali baru melihatmu, kau
benar-benar cantik dengan saya yang indah itu" ujar semut
"Sebenarnya kita sudah pernah bertemu dan saling mengenal jika kau
masih mengingatnya semut, aku adalah seekor ulat yang pernah kau ejek.
Aku baru saja metamorfosa menjadi seekor kupu-kupu" Jawab Kupu -
kupu sambil tersenyum
Terlihat semut sangat malu setelah mendengar jawaban dari kupu-kupu.
Dan didalam hatinya ia berjanji tidak akan pernah mengejek siapa pu lagi.
98
Lampiran 2
https://guruceritaku.blogspot.com/2017/11/cerpen-lucu-kerbau-yang-malas-
dan-si.html
Satu cerita, suatu hari si kancil tampak terlihat kelelahan sekali, karena ia habis
membantu pak tani memanen jagung. Tak berselang lama si kerbau melintas
didepan sikancil.
Kancil yang sedang membereskan hasil panen pun berhenti sejenak dan
menghampiri si kerbau didibawah pohon.
"Hai kerbau, apakah kamu tidak melihat aku sedang bekerja, aku kerja keras
seperti ini membantu pak tani, karena aku tidak ingin pak tani menuduhku lagi
sebagai pencuri ketimun, dan dengan kerja membantu pak tani aku bisa
mendapatkan ketimun gratis darinya," jawab si kancil.
99
"Kasihan sekali ya kamu kancil, untuk makan saja kamu harus bekerja keras
seperti itu. Coba kau lihat aku kancil, aku tidak bekerja, akan tetapi rumput
makanan ku banyak tumbuh dimana-mana... ha..ha..ha," ujar sikerbau sambil
mengunyah rumput.
Dan sikancil pun pergi melanjutkan pekerjaannya dari pada harus berdebat
dengan si kerbau.
Sikancil yang sudah lama selalu membantu pak tani, tidak khawatir kekurangan
makan. Karena pak tani sangat sayang kepadanya.
Saat si kancil sedang bekerja membantu pak tani, si kerbau pun muncul dan
menyapa si kancil.
"Hai kancil, bisakah kau berikan aku sedikit makanan untuk ku kancil, perutku ini
sangat lapar sekali," kata si kerbau kepada si kancil.
"Kau kenapa kerbau, dulu kau bilang kau tidak usah bekerja karena makanan mu
banyak, tapi sekarang kau memintaku untuk memberikan mu makanan," jawab
sikancil masih menaruh kesal kepada si kerbau.
"Memang kancil dahulu aku suka malas-malasan, karena aku pikir makanan ku
banyak terhampar dan tak akan pernah habis. Tapi karena musim kering seperti
ini, sumber makanan ku semuanya mati kekeringan," ujar si kerbau
Melihat keadaan si kerbau seperti itu, sikancil pun tidak tega. Walaupun hati
sikancil masih menyimpan kesal, si kancil pun akhirnya menolong dan
memberikan jatah makanannya kepada si kerbau.
100
Cerpen Kisah Persahabatan Tupai Dan Ikan Gabus
Di download dari :
https://guruceritaku.blogspot.com/2017/05/dongeng-anak-kisah-persahabatan-
tupai.html
Dongeng anak, tentang kisah persahabatan yang sangat kuat antara tupai dan Ikan
Gabus. Sahabat yang slalu siap berkorban untuk sahabatnya walaupun itu
beresiko. Cerpen Ikan gabus dan tupai ini di angkat dari kumpulan dongeng
Kalimantan Barat.
Awal cerita, pada zaman dulu kala, hiduplah dua sahabat di suatu telaga yaitu
Ikan gabus dan tupai. persahabatan mereka yang kuat itu sudah mereka jalin sudah
sangat lama dan penuh dengan kesetiaan. Apabila salah satu sahabat mereka
sedang dalam kesusahan mereka saling membantu, seperti itulah persahabatan
Ikan dan tupai terjalin selama bertahun-tahun.
Singkat cerita, suatu hari si ikan gabus pun jatuh sakit, kondisi badannya sungguh
sangat memprihatinkan. Si ikan gabus sangat terlihat lemah dan tidak bisa berbuat
apa - apa. Situpai pun dengan setia menemani sahabatnya itu yang sedang sakit.
101
"Gabus, aku akan menemani sampai kau sembuh wahai sahabatku," ucap situpai
kepada si ikan gabus
"Gabus, sekarang kau harus makan dahulu, agar kau bisa cepat sembuh," si
tupai membujuk agar si ikan gabus mau makan karena dari tadi si ikan tidak mau
makan. Namun tetap si ikan gabus menggelengkan kepalanya sambil berkata
"Aku tidak ingin makan, rasanya semua makanan tidak enak di mulut ku tupai,"
ucap ikan sambil menolak si suapi oleh si tupai.
"Apakah kau ingin makan makanan yang lain, yang penting kau mau makan?
katakan lah sahabatku, aku akan mencarikannya untuk mu," tawaran si tupai
kepada si ikan gabus.
"Benarkah wahai sahabat ku, kau mau mencarikannya untuk ku?" tanya si ikan
gabus.
"Benar sahabatku, aku akan mencarikannya untuk mu, yang penting kau mau
makan agar kau cepat sembuh dan kita bisa bermain bersama lagi," jawab si tupai
dengan meyakinkan
102
"Tupai, aku hanya ingin makan jika makananku hati ikan Hiu," ucap si ikan gabus
Mendengar permintaan si ikan gabus si tupai pun kaget dan terperanjat. Si tupai
menyadari ia sangat sukar sebenarnya memenuhi keinginan sahabat karib nya itu.
Ikan Hiu merupakan ikan yang sangat buas dan besar mengerikan pula, dan dia
hidup di lautan lepas.
Akan tetapi Si tupai sudah terlanjur menyanggupi permintaan dari sahabatnya itu.
"Baiklah gabus, aku akan berusaha mendapatkannya untuk mu." jawab si tupai
Situpai pun berpikir keras untuk bis mendapatkan hati Hiu, dan pada akhirnya si
tupai pun mendapatkan ide untuk memenuhi keinginan dari sahabat baiknya itu
Si tupai pun mulai melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, melakukan ide
rencanannya. Hingga dia tiba di satu pohon kelapa dengan batang menjorok
kearah laut. Dalam aksinya si tupai pun mulai melubangi sebuah biji kelapa
103
dengan sangat hati-hati. dikeluarkan nya air dari dalam kelapa itu. dan ia pun lalu
masuk ke dalam biji kelapa itu. Dari dalam kelapa ia bisa menggerogoti buah
kelapa untuk mengisi perut nya.
"Dengan cara ini aku dapat bertahan hidup di lautan lepas" pikir si tupai
Tidak lama buah kelapa yang di masuki si tupai pun terlepas dari tangkainya dan
tercebur ke laut, terlihat ombak di laut itu sangat besar sehingga tidak lama
kemudian buah kelapa itu sudah sampai di tengah lautan lepas.
Beberapa waktu kemudian ,tiba tibaada seekor hiu besar yang menelan buah
kelapa tersebut dengan utuh . Beruntung sekali buah kelapa itu keras, sehingga
bisa melindungi si tupai.
Sesampainya diperut ikan hiu ia keluar dari buah kelapa tersebut. Dengan hati –
hati , ia berusaha mengambil hatinya. Sedikit demi sedikit, ia mengerat hati hiu
tersebut. Hal itu tentu saja membuatHiu merasakan kesakitan tang luar biasa.
Ikan besar tersebut menggelepar didalam Air. Karena sudah tidak kuat ia akhirnya
mati dan terdampar dipinggir pantai. Setelah merasa benar- benar aman, Tupai
keluar dari perut ikan Hiu sambil membawa hatinya. Ia lalu mencari jalan untuk
pulang dan menyerahkan hati tersebut untuk sahabatnya.
Melihat apa yang dibawa sahabatnya tentu saja ikan gabus merasa bahagia. Tak
membutuhkan waktu lama lagi gabus memakan hati tersebut sampai habis.
Kondisinya berangsur – angsur pulih. Tupai senang sekali membantu sahabatnya.
Meskipun hal itu hampir merenggut nyawanya.
104
Dokumentasi kegiatan 2
105
KEGIATAN 3
106
Lampiran kegiatan 3
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Standar Kompetensi
3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan
membaca dongeng
Kompetensi Dasar
3.8 Menggali informasi dari dongeng binatang (fabel) tentang sikap
hidup rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan.
4.8 Menceritakan kembali teks dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara
nyaring sebagai bentuk ungkapan diri.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar dan teks yang disajikan siswa mampu
membaca dongeng.
2. Dengan mengamati gambar dan teks yang disajikan siswa mampu
mengaitkan isi dongeng dengan hidup rukun.
B. Materi Pokok
Membaca dongeng.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan pemberian tugas
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
107
Apresepsi:
Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar,
model dan media pembelajaran..
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”
Kebersamaan di Tempat Bermain”.
Guru mengajukan pertanyaan tentang teks bacaan yang lalu.
Memotivasi siswa untuk menuju pokok bahasan yang akan
dibahas.
B. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
Guru membimbing siswa untuk mencari informasi tentang isi
dongeng “Ular yang Sombong”
Guru membimbing siswa membaca dongeng kisah “Ular yang
Sombong”.
Elaborasi
Siswa membaca dalam hati.
Siswa secara bergantian membacakan dongeng, dengan lafal
dan intonasi yang tepat,siswa yang lain menyimak.
Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan.;
Konfirmasi
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
Dalam kegiatan Akhir :
Guru Melakukan penilaian hasil belajar
Guru memberikan tindak lanjut dan meberi tugas membaca
dirumah
Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
E. Alat Dan Sumber Belajar
Kebersamaan : Buku Guru / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017
Buku Teks Tematik Terpadu : Buku Siswa / Yudistira
Buku cerita Bergambar
108
F. Penilaian
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Penilaian Keterampilan
Membaca hasil pengamatan
109
Lampiran 2
Materi pembelajaran
110
111
Dokumentasi kegiatan 3
112
Kegiatan menyusun rencacan pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia menggunakan buku cerita bergambar.
KEGIATAN 4
Daftar buku
Kartu pinjam
113
Lampiran Daftar Buku
114
Lampiran Kegiatan 4
115
KEGIATAN 5
116
Lampiran Kegiatan 5
117
Siswa membacakan cerita yang telah dibaca sebelumnya
KEGIATAN 6
118
Lampiran 2
119
Lampiran 2
120
Dokumentasi kegiatan 6
121
Merekap hasil evaluasi membaca siswa
122
DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSULTASI
DENGAN COACH
123
14 Mei 2021
Lampiran
124
125
126