Anda di halaman 1dari 7

FORM 3b.

LEMBAR KERJA KELOMPOK

IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA,


ANALISIS ISU KONTEMPORER DAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
DALAM PELAKSANAAN TUGAS PNS

Nama Kelompok : KELOMPOK 2/ANGKATAN 132


Anggota : Arif Prasetyo Utomo, S.Kep., Ns. (NDH : 2)
Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt. (NDH : 3)
Merryta, S. Pd. (NDH : 4)
Siti Maria Ulfah, SKM (NDH : 11)
Oktavia Niswatul Khoiriyah, S.Pd (NDH : 12)
Risca Ariyana, S.Tr.Gz. (NDH : 24)
Nia Fardillia Januwardani, S. Farm., Apt. (NDH : 27)
drg. Adelia Putri Kharisma Dewi (NDH : 28)
Shinta Novita Sari, S.Tr.Keb. (NDH : 31)
Imam Hadi Widodo, S.Pd (NDH : 36)
Latsar CPNS Angk. : 132
Tempat Latsar : BPSDMD Prov. Jateng

A. YEL-YEL KELOMPOK 2 LATSAR CPNS PEMKAB REMBANG ANGKATAN 132


BANGUNNNN !!! (Ketua mengomandoi anggota dengan suara khas Ehsan “Upin Ipin”)
HOAAAAMMMM…. (Anggota menyahut dengan malas, posisi menggerakkan tangan
ke atas, khas bangun tidur, posisi mencar ya guise)
OOO EE O ! (Ketua mengomandoi)
SIAP !!! (Anggota menyahut sambil menempati posisi masing-masing, ketua di depan,
anggota dibelakang membentuk huruf V)

SEMANGAT PAGI ! (Ketua mengomandoi)


PAGI ! PAGI ! PAGI ! (Anggota menyahut, posisi tangan semula disilangkan ke dada,
kemudian keduanya diangkat mengepal di atas kepala)
LUAR BIASAAA !!! (mundur satu langkah dari posisi sebelumnya, kedua tangan
membentuk setengah lingkaran)
TETAP SEMANGAT ! (Bareng-bareng, tangan kanan mengepal ke atas)
SEHAT INDONESIA ! (Bareng-bareng, tangan kanan mengepal dan disilangkan ke
depan dada)

SIAPA KITA ???? (Cewek-cewek maju, nada mentel yaaa)


INDONESIA ! (dijawab yang lantang sama mas-mas)
KITA SIAPA ? (mas-mas ganti tanya ke mbak-mbak)
KELOMPOK 2, LATSAR CPNS ANGKATAN 132 PEMKAB REMBANG ! (dijawab
sama mbak-mbak, dengan suara lantang juga)

UNTUK APA KITA DISINI ? (mbak mbak nanya lagi )


BERSAMA ! BEKERJA ! MELAYANI ! (dijawab bareng-bareng, serentak)

HEI HEI HEI ! HU HAH ! HU HAH ! (Bersama-sama sembari tepuk tangan 2x, tepuk
paha 1x, tepuk tangan 1x, tepuk paha 1x)

DUA BARISAN
MAJU KE DEPAN
GOYANGKAN BADAN
HADAPI LAWAN
KELOMPOK 2 MANIA IA IA , MANIA IA IA, MANIA IA IA
MANIA !

TEPUK TEPUK SEMANGAT !


BBRRRRR SATU DUA !
BBBRRRR SEMANGATLAH ! (kea biasa tangan kanan mengepal ke atas kepala)
DUMBA DUMBA DUMBA DUMBA (goyanggggg ser-ser)
HU HAH ! AHAHHH~~ (mendesah syahdu pas ahah~ yaaa)
DUMBA DUMBA DUMBA DUM ! AHAHHH~~ (mendesah syahdu pas ahah~ yaaa)
HUH HAH ! HUH HAH ! (semangat !!! hentak kakiii)

TATAPLAH MASA DEPAN


DENGAN HATI GEMBIRA,
TANAMKAN RASA CINTA
SELURUH JIWA RAGA
KEPADA INDONESIA
HU HAH !

SALAM ASN (Tepuk tangan 2x, tepuk paha 1x, tepuk tangan 1x, tepuk paha 1x) 2x

KELOMPOK 2, TREK ! TREK ! TREKJING ! TREKJIING ! (formasi mencar,


muter bikin lingkaran sambil lari-lari)
SELALU RIANG GEMBIRA , TREK ! TREK ! TREKJING ! TREKJIING !
(formasi sama kayak diatas)
BIKIN KITA AWET MUDA, TREK ! TREK ! TREKJING ! TREKJIING ! (formasi
sama kayak diatas)

2. SKENARIO ROLEPALY/GAME/ATRAKSI KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Drama pendek berjudul “MENAGKAL HOAX VAKSINASI”
Parafrase
Pemerintah sedang menggalakkan vaksin untuk menekan angka penyebaran covid-19
saat ini. Dalam menggalakan vaksinasi tidaklah mudah diterima oleh masyarakat luas yang
notabennya berbagai latar belakang Pendidikan. Pemerintah tidak mampu mengotrol segala
macam berita yang beredar baik berita yang benar maupun tidak benar.
Kita sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang baik, sikap bela negara yang dapat kita
lakukan terkait “HOAX VAKSINASI” diantaranya membantu menangkal berita HOAX
tersebut dengan menjelaskan secara benar.
Contoh kecil sikap bela negara untuk berita HOAX VAKSINASI seperti tergambar
dalam drama pendek berikut ini :

Musik pengiring :
Properti yang dibutuhkan:
1. Brosur terkait manfaat vaksin covid-19
2. Meja untuk vaksinasi
3. Properti vaksin : spuit, lembar skrining, tensimeter, alat cek gula darah
Tokoh:
1. Narator : Merryta, S. Pd.
2. Ibu – Ibu pro vaksinasi : Shinta Novita Sari, S.Tr.Keb.
Nia Fardillia Januwardani, S. Farm., Apt.
3. Ibu-ibu kontra vaksin : Oktavia Niswatul Khoiriyah, S.Pd
Risca Ariyana, S.Tr.Gz.
4. Staff Penyuluh Dinkes : Arif Prasetyo Utomo, S.Kep., Ns.
Siti Maria Ulfah, SKM
5. Petugas Vaksinasi : drg. Adelia Putri Kharisma Dewi
Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt.
6. Penjual di pasar : Imam Hadi Widodo, S.Pd

Latar : Pasar
Waktu : Pagi hari saat terjadi transaksi jual beli

Adegan 1
Di sebuah pasar, di tengah hiruk pikuk keramaian pasar pagi itu tampak dua orang ibu-ibu
sedang sibuk memilih bahan-bahan segar di lapak penjual sayur mayur.
Nia : “Sudah dapat jatah vaksin bu?”
Shinta : “Saya sudah daftar bu. Didaftarkan anak saya kemarin, tapi ya belum tahu
kapan vaksinnya. Katanya tunggu dipanggil bu. Ibu sudah?
Oktavia : “Halah buu, daftar vaksin itu lama lho. Mana jatah vaksin sekarang sering
kosong bu. Saya sih tidak mau vaksin bu”
Nia : “Lho kok ibu tidak mau vaksin kenapa bu? Vaksin kan baik untuk kesehatan
kita bu. Apalagi di masa pandemi sekarang bu” (Aksi bela negara)
Imam : “Iya bu, vaksin kan gratis. Ini gratis malah ibu tidak mau vaksin” (Aksi bela
negara)
Oktavia : “Mau gratis mau bayar, saya tidak mau vaksin. Anak saya sendiri sudah
vaksin nyatanya kemarin malah positif bu! Berarti kan vaksin tidak manjur
bu!”

Adegan 2
Tiba-tiba seorang ibu menimpali dari lapak penjual lainnya.
Risca : “Nah iya bu. Tetangga saya lho kemarin isoman serumah karena anaknya
positif habis dari luar kota eh malah meninggal semua bu padahal sudah
vaksin komplit. Kasihan kan, bu”
Imam : “Siapa tahu sebelumnya sudah sakit dulu bu jadi imunnya rendah jadi bukan
karena vaksinnya bu” (aksi bela negara)
Risca : “Lha itu mas, bu dengar sendiri yang sudah vaksin malah meninggal.
Untungnya anak saya masih diberi selamat. Pokoknya saya tidak mau vaksin
bu. Takut saya malah sakit setelah vaksin”
Oktavia : “Sama bu. Saya juga tidak mau divaksin. Padahal saya sudah didaftarkan
bu, tapi saya nolak”

Adegan 3
Di tengah perdebatan antara ibu-ibu, ternyata di pasar sedang dilakukan sosialisasi serta
penyuluhan tentang vaksin. Ada Staff Penyuluh dari Dinas Kesehatan yang sedang berkeliling
membagikan selebaran mengenai vaksin.
Imam : “(sambil menunjuk) Itu ada petugas dari puskesmas lebih baik tanya langsung
ibu-ibu biar jelas semuanya”
“Bu, bu..(memanggil petugas staff dinas kesehatan)”
Kedua Staff Dinkes berjalan menghampiri lapak penjual sayur tersebut.
Arif : “Iya pak, ada yang bisa saya bantu? Ini kok berkerumun ya. Ayo jaga jarak
ibu-ibu.
Imam : “Ini pak, ibu ini (sambil menunjuk Ibu Octavia dan Risca) tidak mau divaksin
pak, kata beliau vaksin itu berbahaya, malah bisa membuat kita meninggal.
Anaknya ibu ini sudah vaksin tapi malah positif juga. Bagaimana itu pak”
Ulfa : “Baik Ibu dan Bapak, sebelumnya Perkenalkan saya Siti Maria Ulfa dari
Dinas Kesehatan dan ini teman saya Arif Prasetyo Utomo, kami disini sedang
melakukan penyuluhan vaksinasi untuk penjual dan pengunjung pasar, (Sambil
menunjukan brosur manfaat vaksinasi), berikut saya jelaskan manfaat apabila
dilakukan vaksinasi terlebh lagi untuk ibu-ibu dengan usia yang rentan, apabila
tidak dilakukan vaksin justru ibu akan berpotensi terinfeksi covid-19 dan
memperburuk kesehatan ibu apabila ibu mempunyai penyakit
cormobid/penyerta, namun apabila ibu melakukan vaksinasi ibu dapat
kekebalan alami tanpa harus melewati masa sakit karena terpapar virus covid-
19. Vaksin tidak membuat orang meninggal, orang meninggal setelah vaksin
bukan karena vaskinnya, melainkan ada penyakit lama yang telah diderita.
Untuk penejelasan terkait setealh divaksin terkena covid lagi, memang benar
adanya, karena vaksin tidak sepenuhnya melindungi namun apabila sudah
terinfeksi dan sudah divaksin, gejala yang ditimbulkan dapat diminimalkan
atau tidak memperburuk gejala yang ditimbulkan” (aksi bela negara)
Imam : “Betul yang dikatakan Ibu Ulfa Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak, jangan sampai ibu-
ibu dan bapak-bapak disini termakan berita HOAX yang tidak tahu
kebenarannya, sebaiknya sebelum menerima berita-berita tersebut, Ibu-Ibu dan
Bapak-Bapak memeriksa kembali siapa yang membuat berita, sumber berita,
dari mana berita tersebut, dan apabila ibu-ibu dan bapak-bapak disini
mempunyai HP, dapat mengecek berita tersebut membuka website HOAX
BOOSTER disitu dapat dilihat apakah berita tersebut benar atau salah” (aksi
bela negara)
Ulfa : “ Bagaimana Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak apakah masih ragu untuk melakukan
vaksinasi covid-19? Kebetulan besuk akan diadakan vaksinasi masal di
Puskesmas Rembang II, Ibu-Ibu dapat dating untuk mendapatkan vaksin secara
gratis dengan menunjukan KTP.”
Adegan 4
Keesekon Harinya Ibu Shinta, Risca, Oktavia, dan Nia mereka akhirnya daftar vaksin Bersama-sama
di Puskesmas rembang II.
Arista : “ada yang bias saya bantu, Ibu?”
Nia : “Saya mau ikut vaksin covid-19 mbak”
Arista : “Baik Ibu, boleh saya lakukan skringing awal dahulu? Ibu dapat mengisi form
ini untuk skrining awal?” (sambil menyerahkan form skrinig vaksinasi”
Sambil menunggu yang lainnya megisi form skrining, dilakukan pemeriksaan tekanan darah untuk
masing-masing peserta vaksin.
Adelia : ‘Ibu saya mohon izin untuk melakukan cek tensimeter terlebih dahulu bisa
dimulai dengan Ibu Risca”
Risca : “ Baik dok”
Dilakukan cek tekanan darah untuk Ibu Risca, Ibu Shinta, Oktavia dan Nia secara bergantian
Arista : “Ibu ini tekanan darah Ibu-Ibu normal semua, dapat dilanjutkan untuk
pemberian vaksinnya.”
dr. Adelia kemudian melakukan penyuntikan vaskin dan dilakukan observasi selama 30 menit untuk
melihat adanya reaksi ada tidaknya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), dan peserta mendpatkan
kartu sertifikat vaskin.

Anda mungkin juga menyukai