Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

Angkatan : V (Golongan II, Kelompok IV)


Nama : Aprianti, A.Md.Keb
NDH : 33
Instansi : Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
Unit Kerja : Pustu Tumbang Anoi
Nama Mentor : Santie, SKM

ANALISIS ISU KONTEMPORER INSTANSI


PUSTU TUMBANG ANOI
KAB. GUNUNG MAS

A. Identifikasi Isu
Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun diluar organisasi
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akam memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis Isu yang saat ini sedang hangat
diperbincangkan. Isu-Isu yang menyebar di Instansi saat ini dapat di identifikasi
sebagai berikut :
1. Kurangnya Pemahaman Ibu Bayi dan Balita tentang pentingnya Imunisasi Dasar
Lengkap di wilayah kerja Pustu Tumbang Anoi.
2. Belum optimalnya pelayanan posyandu di wilayah kerja Pustu Tumbang Anoi.
B. Menapis Isu Prioritas
Pada tugas Analisis Isu Instansi ini saya menggunkan USG untuk menetapkan
dan memvalidasi satu isu dari beberapa isu diatas yang akan saya angkat. Teknik USG
yaitu :
1. Urgency (U), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindak lanjuti;
2. Seriousness (S), yaitu seberapa serius suatu isu dibahas, dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan;
3. Growth (G), yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak segera ditangani.
Tabel Tapisan Isu Menggunakan USG
No Isu U S G Nilai Peringkat
1 Kurangnya Pemahaman Ibu Bayi dan Balita
tentang pentingnya Imunisasi Dasar
5 5 5 15 I
Lengkap di wilayah kerja Pustu Tumbang
Anoi.
2 Belum optimalnya pelayanan posyandu di
4 5 4 13 II
wilayah kerja Pustu Tumbang Anoi.

Berdasarkan hasil analisis diatas, isu yang paling prioritas ialah “Kurangnya
Pemahaman Ibu Bayi dan Balita tentang pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap di
wilayah kerja Pustu Tumbang Anoi”.
C. Identifikasi Penyebab Isu
Berdasarkan analisis prioritas isu yang telah teridentifikasi, selanjutnya akan
dilakukan proses identifikasi penyebab terjadinya isu tersebut. Identifikasi dilakukan
menggunakan diagram fishbone, masalah kenudian akan dipecah menjadi sejumlah
kategori yang berkaitan, seperti pada diagram berikut ini :
SEBAB AKIBAT

MANUSIA METODE

Tidak ada kelas Ibu Kurangnya


Bayi/Balita Pemahaman Ibu
Masih percaya
dengan kepercayaan Bayi dan Balita
leluhur Penyuluhan kurang
tentang pentingnya
Imunisasi Dasar
Tidak memiliki Akses Sarana Penyuhuhan Lengkap
Internet Kurang
di wilayah kerja
Pustu Tumbang
LINGKUNGAN SARANA Anoi

D. Penilaian Alternatif Gagasan Menggunakan Kriteria Mc.Namara


No Faktor Alternatif Kriteria Alternatif Gagasan Jml Rank
Penyebab Gagasan Efektifitas Kemudahan biaya
Fishbone
Masih percaya Mengubah
dengan
1 pola pikir 2 2 3 7 IV
kepercayaan
leluhur masyarakat
Tidak memiliki Menyediakan
2 Akses Internet jaringan 3 2 1 6 V
Internet
Tidak ada kelas Membentuk
3 Ibu Bayi/Balita kelas ibu 4 3 4 11 III
Bayi/Balita
Penyuluhan Meningkatkan
4 5 5 3 13 I
kurang penyuluhan
Sarana Melengkapi
5 Penyuhuhan sarana 5 4 3 12 II
Kurang penyuluhan

E. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu


Alternatif Hasil yang
No Tahapan Pihak Terkait
Penyelesaian Diharapkan
1 Meningkatkan  Berkoordinasi  Disetujuinya  Kepala
penyuluhan dengan Kepala rencana Puskesmas.
Puskesmas. penyuluhan oleh  Bendahara
 Berkoordinasi Kepala Puskesmas.
dengan bendahara Puskesmas.  Masyarakat.
Puskesmas  Tersusunnya
Tumbang Marikoi rencana
tentang rencana anggaran
anggaran kegiatan kegiatan
penyuluhan. penyuluhan.
 Mempersiapkan  Tersedianya
materi sebagai materi
bahan untuk penyuluhan.
membuat lefleat  Tersedianya
dan spanduk. jadwal
 Membuat jadwal penyuluhan
penyuluhan rutin. rutin.
 Melaksanakan  Terlaksananya
kegiatan penyuluhan
penyuluhan. secara rutin.
2 Melengkapi  Berkoordinasi  Disetujuinya  Kepala
sarana dengan Kepala rencana Puskesmas.
penyuluhan Puskesmas. melengkapi  Dinas
 Membuat Surat sarana Kesehatan
penyuluhan.
Permintaan Barang  Surat tersebut Kabupaten.
(Alat/Media diteruskan Ke
Penyuluhan) yang Dinas
ditujukan ke Kesehatan
Puskesmas Kabupaten
Tumbang Marikoi. untuk ditindak
lanjuti.
3 Membentuk  Berkoordinasi  Disetujuinya 
kelas Ibu dengan Kepala rencana
Bayi/Balita Puskesmas pembentukan
 Berkoordinasi Kelas Ibu
dengan pengelola Bayi/Balita oleh
Program KIA di Kepala
Puskesmas Puskesmas
 Berkoordinasi  Disetujuinya
dengan Pemerintah rencana
Desa pembentukan
 Pembentukan kelas Kelas Ibu
Ibu Bayi/Balita Bayi/Balita oleh
pengelola
Program KIA di
Puskesmas
 Terbentuknya
Kelas Ibu
Bayi/Balita
sebagai tempat
untuk bertukar
pendapat,
pengalaman,
dan
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai