Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENGGUNAAN APLIKASI DIGITAL UNTUK MENGOPTIMALKAN PELAYANAN


PERIZINAN LINGKUNGAN (SPPL) PADA SUB BIDANG PENGKAJIAN DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA METRO

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Effendi, S.T.


Nip 199201052022031002
Satuan Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN II
PEMERINTAH KOTA METRO

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II


Pemerintah Kota Metro
Tahun 2022

NamaPeserta : Ahmad Effendi, S.T.


Nip 19920105202203 1 002
Jabatan : Analis Lingkungan Hidup
Satuan Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro

PENGGUNAAN APLIKASI DIGITAL UNTUK MENGOPTIMALKAN


PELAYANAN PERIZINAN LINGKUNGAN (SPPL) PADA SUB BIDANG
PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA METRO

Disetujui untuk disampaikan pada Seminar Evaluasi Rancangan Aktualisasi (ERA)


Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan II Pemerintah Kota Metro Tahun 2022

Metro, 17 Mei 2022


Menyetujui,

Coach Mentor

Tutik Yamasita, S.E., M.M. Defriansyah, S.STP., M.Si.


NIP. 19710726199203 2 004 NIP. 19910213201406 1 002

i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL
PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN
AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II


Pemerintah Kota Metro
Tahun 2022

Nama Peserta : Ahmad Effendi, S.T.


Nip 19920105202203 1 002
Jabatan : Analis Lingkungan Hidup
Satuan Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro

PENGGUNAAN APLIKASI DIGITAL UNTUK MENGOPTIMALKAN


PELAYANAN PERIZINAN LINGKUNGAN (SPPL) PADA SUB BIDANG
PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA METRO

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 18 Mei 2022

Metro, 18 Mei 2022

Menyetujui,
Coach Mentor

Tutik Yamasita, S.E., M.M. Defriansyah, S.STP., M.Si.


NIP. 19710726199203 2 004 NIP. 19910213201406 1 002

Penguji

DR. Elip Heldan


NIP. 19741101199311 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Berkat limpahan rahmat dan berkah-
Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Penggunaan Aplikasi Digital Untuk Mengoptimalkan Pelayanan Perizinan Lingkungan
(SPPL) Pada Sub Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Hidup Kota Metro”

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Walikota Metro dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K) atas izinnya untuk
mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Ir. Irianto Marhasan Selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro
3. Tutik Yamasita, SE., MM. sebagai Coach yang telah senantiasa membimbing
penulis selama proses rancangan aktualisasi sehingga terselesaikan dengan baik.
4. Defriansyah, S.STP., M.Si. sebagai Mentor bagi penulis.
5. Seluruh tim pengajar dari Widyaiswara yang telah membimbing dan mendidik
selama Latihan Dasar CPNS Daerah Kota Metro
6. Pegawai dan Staf Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro yang telah membantu
penulis dalam proses mengaktualisasikan core value ASN
7. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Daerah Kota Metro yang telah
berkontribusi dalam terselenggaranya pelatihan ini.
8. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Daerah Kota Metro Tahun
2022 Angkatan II untuk kebersamaannya yang luar biasa.

Semoga proposal rancangan ini dapat menjadi panduan dalam implementasi aktualisasi
di Instansi penulis. Saya sadar bahwa proposal rancangan ini masih memiliki banyak
kekurangan dan juga jauh dari sempurna. Untuk itu, kami memohon masukan demi
perbaikan dimasa yang akan datang dan memohon kritik dan saran dari para pembaca.

Metro, 16 Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Cover
Lembar Persetujuan.............................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.2 Tujuan............................................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup..............................................................................................................3
1.5 Waktu Pelaksanaan........................................................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI–NILAI


DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi........................................................................................5


2.2 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar PNS...................................................................................10
2.3 Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance...............................................20

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu...............................................................................................................25


3.2 Penetapan Isu.................................................................................................................26
3.3 Rancangan Aktualisasi..................................................................................................28
3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-nilai Dasar Profesi PNS...........................29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS adalah warga
negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat oleh PPK, serta telah
mendapat persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Untuk menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), seluruh CPNS diwajibkan untuk mengikuti dan lulus
dalam Latihan Dasar (Latsar) CPNS. Adapun dasar hukum pelaksanaan Latsar CPNS
didasarka pada peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 tahun 2021
tentang pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil. Latsar CPNS merupakan pendidikan
dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Sementara itu Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi Lingkungan Hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan Lingkungan Hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Setiap pelaku usaha/kegiatan yang
memiliki dampak penting atau tidak penting terhadap lingkungan wajib memiliki

1
Persetujuan Lingkungan baik itu Amdal, UKL-UPL, atau SPPL, Penerbitan Persetujuan
Lingkungan Merupakan salah satu fungsi Dinas Lingkungan Hidup dalam memberikan
pelayanan publik yang baik terutama dalam pengurusan izin lingkungan. Image buruk
masyarakat terhadap sistem perizinan semestinya bisa secara perlahan dihapuskan
dengan upaya perbaikan di berbagai aspek. Ketidakjelasan dan kerumitan sistem, belum
maksimalnya sistem pelayanan yang ada, dan ketidaktahuan masyarakat tentang alur
proses perizinan yang ada merupakan permasalahan-permasalahan perizinan yang telah
lazim dirasakan. Selain itu, belum adanya mekanisme yang terkontrol dan efektif dalam
internal organisasi juga turut menghambat dalam pelaksanaan proses perizinan. Oleh
kerenanya, perlu dirumuskan suatu terobosan sistem yang dapat meningkatkan
kemudahan akses, efektivitas, dan keterbukaan informasi demi terwujudnya “Good
Service” dalam sistem pelayanan perizinan lingkungan.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari aktualisasi adalah agar setelah mengikuti latihan dasar seorang
calon pegawai negeri sipil mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS di tempat kerja dan membuat analisis dampak apabila nilai- nilai dasar
tersebut tidak diaplikasikan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasikan nilai-nilai dasar Profesi PNS yaitu indikator-indikator
pada BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang terkandung dalam setiap
tugas pokok dan fungsi sebagai Analis Lingkungan Hidup.
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu indikator-indikator
pada BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) pada setiap pekerjaan yang
dilakukan di tempatkerja.
c. Menganalisis dampak jika nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) tidak diterapkan pada tempat kerja.

2
1.3 MANFAAT
Manfaat dari penulisan laporan aktualisasi ini terdiri dari tiga manfaat, yaitu
manfaat untuk penulis, organisasi, dan masyarakat. Manfaat-manfaat tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Manfaat bagi saya
Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan laporan
rancangan aktualisasi adalah penulis akan dapat mengidentifikasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS pada setiap kegiatan yang dilakukan di tempat kerja. Sehingga
penulis bisa memberikan output yang berkualitas bagi instansi dan masyarakat.
b. Manfaat bagi Organisasi (Unit Kerja)
Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi organisasi.
Dengan adanya laporan rancangan aktualisasi ini, maka penulis berharap akan
terlaksananya tata kelola organisasi yang baik yang bersumber dari nilai-nilai
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif).
c. Manfaat bagi Masyarakat
Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan maka dapat
mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada ASN.

1.4 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup kegaitan ini meliputi aktualisasi untuk pembelajaran agenda
Sikap Perilaku Bela Negara, pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar ASN, aktualisasi
mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja
di Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro.

1.5 WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Formasi 2021 Kota Metro berlangsung
mulai tanggal 19 April 2022 sampai dengan 7 Juli 2022, dengan tahapan kegiatan :

3
1. Tahapan internalisasi nilai – nilai dasar BerAKHLAK serta peran dan
kedudukan PNS menuju Smart Governance, dilaksanakan tanggal 19 April
2022 sampai dengan 19 Mei 2022 bertempat di Kota Metro.
2. Tahapan aktualisasi dilaksanakan tanggal 20 Mei 2022 sampai 4 Juli 2022 di
Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro.
3. Tahapan evaluasi kegiatan aktualisasi, dilaksanakan tanggal 5 Juli – 7 Juli 2022
bertempat di Kota Metro.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI–NILAI
DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Gambar 2.1 Gedung dan Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro

1. Sejarah, Lokasi dan Luas Wilayah


Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Metro Nomor 24 Tahun 2016 Tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kota Metro. Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro pada 01 Januari
s.d 12 Agustus 2017 berkedudukan di Jl. A.H. Nasution No. 5 Kota Metro dan setelah
Tanggal 12 Agustus s.d 20 Desember 2017 berkantor sementara di Gedung Sesat Kota
Metro Jl. Jendral Sudirman, kemudian terhitung mulai Tanggal 21 Desember 2017
Dinas Lingkungan Hidup sampai dengan sekarang mempunyai dan menempati gedung
di Lokasi Jl. Tongkol No. 40 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro
Telp. (0725) 7851666.

Secara Geografis Dinas Lingkungan Hidup terletak di Jl. Tongkol No. 40


Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Terletak antara 50 6’ – 50 8’

5
Lintang Selatan dan antara 1050 17’ – 1050 19’ Bujur Timur dan berada di ketinggian
52,5 meter di atas permukaan air laut. Dengan luas wilayah kerja mencakup keseluruhan
Kota Metro dengan luas wilayah 68,74 KM2 yang terdiri dari 22 kelurahan yang terletak
di lima kecamatan yaitu Kecamatan Metro Selatan, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan
Metro Timur, Kecamatan Metro Utara dan Kecamatan Metro Pusat. (BPS, 2021).
Berdasarkan Posisi Geografisnya, Kota Metro berbatasan langsung dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Tengah dan


Kabupaten Lampung Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Lampung Timur
Barat : Kabupaten Lampung
Tengah
Timur : Kabupaten Lampung Timur

2.1. Tabel Luas Wilayah Kota Metro


Ibu kota Persentase Luas Jumlah
Kecamatan Luas Area
Kecamatan Area Kelurahan
Metro Selatan Rejomulyo 14,33 20,85 4
Metro Barat Mulyojati 11,28 16,41 4
Metro Timur Iring Mulyo 12,10 17,60 5
Metro Pusat Metro 11,39 16,57 5
Metro Utara Banjar Sari 19,64 28,57 4
Kota Metro Metro 68,74 100 22

6
Gambar 2.2. Peta Kota Metro

7
Struktus Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

8
2. Visi - Misi Organisasi
a. Visi :
Visi Dinas Lingkungan Hidup adalah Terwujudnya Kota Pendidikan Yang
Berwawasan Lingkungan
b. Misi
1) Melaksanakan rumusan kebijakan teknis di bidang perizinan dan
pengawasan, pengendalian dan pemulihan serta AMDAL
2) Memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang perizinan dan pengawasan, pengendalian dan pemulihan serta
AMDAL
3) Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perizinan dan
pengawasan, pengendalian dan pemulihan serta AMDAL

3. Tugas Pokok Jabatan Peserta Latsar (Analis Lingkungan Hidup)


Kedudukan Dalam Struktur Organisasi : Staf Pengkajian Dampak Lingkungan
Hidup. Dengan Uraian Tugas sebagai berikut :
- Melaksanakan Inventarisasi data dan informasi sumber daya alam
- Menyusun dokumen RPPLH
- Mengkordinasikan & sinkronisasi pemanatauan RPPLH dalam RPJP dan
RPJM
- Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan RPPLH
- Menentukan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
- Mengkordinasikan Penyusunan Tata Ruang yang berbasis Daya Dukung
DanDaya Tampung Lingkungan Hidup
- Menyusun Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup PDB dan PDRB Hijau,
Mekanisme Insentif Disinsentif, Pendanaan Lingkungan Hidup
- Menyusun NSDA dan LH
- Melakukan penyusunan status Lingkungan Hidup Daerah
- Menyusun Indeks kualitas Lingkungan Hidup
- Mensosialisasikan Kepada Pemangku Kepentingan Tentang RPPLH
- Menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Metro
- Mengesahkan Lingkungan Hidup Strategis
- Memfasilitasi Ketertiban Masyarakat dalam Melaksanakan KLHS

9
- Melakukan Fasilitasi Pembinaan Penyelenggaraan KLHS
- Melakukan Pemantauan dan Evaluasi KLHS
- Mengkoordinasikan Penyusunan Instrumen Pencegahan Pencemaran
Dan/Atau Kerusakan Lingkungan Hidup (Amdal, UKL-UPL, Izin
Lingkungan, Audit LH, Analisis Resiko LH)
- Melaksanakan penilaian terhadap dokumen Lingkungan (AMDAL, Dan
UKL/UPL)
- Menyusun Tim Kajian Dokumen Lingkungan Hidup yang Transparan
(Komisi Penilai, Tim Pakar dan Konsultan)
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

2.2 KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR PNS


Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang implementasi Core values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara (ASN), disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah
satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-nilai
dasar) ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Adapun Employer
Branding yaitu Bangga Melayani Bangsa.

1. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Agus Dwiyanto (2010:21) menawarkan alternatif definisi pelayanan publik sebagai


semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasa yang
memiliki eksternalitas tinggi dan sangat diperlukan masyarakat serta penyediaannya

1
terkait dengan upaya mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi
maupun dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan
kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah, dan memenuhi komitmen
dunia internasional.

Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang digunakan
untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di
lingkungan birokrasi. dan mengevaluasi hasilnya, membangun budaya dalam pelayanan
prima.

Terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas yaitu:

a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun pelayanan yang


berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sas aran dan kebutuhan masyarakat;
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta
e. menindaklanjuti pengaduan masyarakat;
f. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan kerja,
fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan sarana
prasarana; dan
g. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
penyelenggara pelayanan publik.

Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan negara Republik Idonesia.

1
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setlap Individu, kelompok atau institust
untuk memenuhi tanggung jawab kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesual dengan Core Values ASN
BerAKHLAK.

Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:

 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


disiplin dan berintegritas tinggi
 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (bovens,2007), yaitu :

a. Untuk menyediakan kontrol demokrasi;


b. Untuk mencegah korupsi dan penyalagunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

3. Kompeten
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi (8):
1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan;
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi; dan
3. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral , emosi dan

1
prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai dengan
pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.


2. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
4. Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan
pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-learning, job enrichment dan
Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.

Coaching dan Mentoring selain efesien karena dapat dilakukan secara masif,
dengan melibatkan antara lain atasan peserta pelatihan sebagal mentor sekaligus sebagai
coach. Selain itu coaching dan mentoring juga penting terkait beberapa hal, yaitu (8):

1. Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;


2. Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;
3. Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi diri;
4. Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;
5. Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;
6. Memperbaiki hubungan komunikasi dan hubungan antara atasan –bawahan.
7. Mengimplementasikan keterampilan yang lebih baik ;dan
8. Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan produktif.

4. Harmonis
Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Sebagai contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang
manusia, kalau tidak, maka belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi.

1
Dapat dicontohkan, pada bidang musik, sejak abad pertengahan pengertian harmoni
tidak mengikut pengretian yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak lagi
menekankan pada urutan bunyi dan nada yang serasi, tetapi keserasian nada secara
bersamaan.

Hal ini diterapkan pada hubungan-hubungan sosial ekonomi untuk menunjukkan


bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang sempurna hanya dapat tercapai dengan
meningkatkan permusyawaratan antara anggota masyarakat. Pola ini juga disebut
sebagai pola integrasi. suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan
kita secara individu tenang, menciptakan kondisi vane memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan
kepada pelanggan.

Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)


menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja yang
harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun
budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:

a. Membuat tempat kerja yang berenergi


Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan separuh
hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa
agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan
keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang terbuka dapat
meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan kepuasan kerja,
sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya komunikasi. Disharmonis
yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang
menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada baiknya Anda
mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut mampu
meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis atau
organisasi.

1
c. Berbagi kebahaglaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi kebahaglaan
dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kepemilikan dan
meningkatkan antusiasme para karyawan.

5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial” yang
artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada
masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai "giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or institution (tindakan
memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi)". Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna "loyalitas"
sebagai berikut :

a. Kepatuhan atau kesetiaan.


b. Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada
organisasi tempatnya bekerja.
c. Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu
(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang
tersebut.
d. Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang
atau sesuatu.
e. Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia, sehingga
untuk mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus dapat mempengaruhi
sisi emosional orang tersebut.
f. Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki,
mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan
keterikatan emosional.

1
g. Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk
mengikuti pihak yang mempekerjakannya

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersitat emosional untuk bisa mendapatkan
sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat
beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur
loyalitas pegawainya, antara lain :

a) Taat pada Peraturan


Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan
pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran amggota jika peraturan yang
dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalanhya
pelaksanaan kerja organisasi. Kesadaran ini membuat pegawai akan bersikap taat
tanpa merasa terpaksa atau takut terhadap sanksi yang akan diterimanya apabila
melanggar peraturan tersebut.

b) Bekerja dengan Integritas


Banyak asumsi menyebutkan bahwa kesetiaan seorang pegawal dilihat dari seberapa
besar ketaatan mereka di organisasi. Pegawai yang taat dengan peraturan dan gaya
kerja organisasi, punya rasa lovalitas yang besar pula. Sesungguhnya seorang
pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa dia menunjukkan integritas mereka
saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah "melakukan hal yang benar,
dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda
melakukannya atau tidak". Secara konsisten mereka bekerja dengan melakukan hal
yang benar, tidak hanya sekedar mengikuti paham/kepercayaan pribadi dan tanpa
peduli orang lain tahu atau tidak.

c) Tanggung Jawab pada Organisasi


Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka
secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya,
namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan
organisasi.

1
d) Kemauan untuk Bekerja Sama
Pegawai yang memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, tidak segan untuk
bekerja sama dengan anggota lain. Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu
kelompok memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan
untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seorang anggota
secara invidual.

e) Rasa Memiliki yang Tinggi


Adanya rasa ikut memiliki pegawai terhadap organisasi akan membuat pegawai
memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi
sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas
demi tercapainya tujuan organisasi.

f) Hubungan Antar Pribadi


Pegawai yang memiliki loyalitas tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi
yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya. Sesuai dengan
pengertian loyalitas, hubungan antar pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam
pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan
pribadi.

g) Kesukaan Terhadap Pekerjaan


Sebagai manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap
pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap
sesuai dengan pengertian loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini
dengan bijaksana.

h) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan


Setiap organisasi yang besar dan ingin maju pasti menciptakan suasana debat dalam
internalnya. Debat dalam hal ini kondisi dimana pegawai dapat mengutarakan opini
mereka masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti ingin pegawainya aktif
bertanya, aktif beropini/berpendapat, dan berhati-hati dalam bekerja. Bahkan tidak
jarang mengijinkan pegawai untuk mengutarakan ketidaksetujuan mereka terhadap
hal apapun di tempat kerja. "Sebuah ketidaksetujuan (dissagreement) adalah baik
untuk organisasi. Justru itu dapat membantu organisasi dalam mengambil sebuah

1
keputusan Pegawai yang loyal akan berusaha untuk senatiasa men-Sharing-kan
opini mereka, bahkan saat mereka tahu bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini
mereka, untuk kemajuan organisasinya, Bahkan, terkadang mereka "berani
melawan" akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik dengan Cara
yang arit dan bijaksana.

i) Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain


Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan contoh
bagi pegawai lain, karena mereka yang bisa menjadi teladan biasanya akan selalu
berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan
interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan
memecahkan masalah dengan baik.

6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapl juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan din
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya olen perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan.

Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory


Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan
mempraktekkannya, yaitu:

a. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian
pula aengan organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-tujuan
penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundangan.
Penetapan tujuan organisast menjadi elemen budaya adaptit pertama yang
diperlukan, di mana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi oleh variabel
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan

1
organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja agar
pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang sesuai
dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula dengan ASN sebagai
individu yang mempunyai nilai-nilaí yang tersemat dalam budaya kerjanya,
sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat memberikan pelayanan
yang maksimal dan berkualitas.
c. Vision
Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam Kerangka piker dan
diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi.
d. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, maka nilai-nilai korporat juga
menjadi fodasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi.
e. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategl-strategi yang lebih
operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara terstruktur,
efisien dan efektif
f. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat diterapkan di
organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif dapat
berkembang dan tumbuh di sebuah organisasi.
g. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam
organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan. Penyelesaian masalah
harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh organisasi.
h. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif

1
i. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan
tidak bisadihindari

7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaborasi
dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019)
mengungkapkan bahwa kolaborasia dalah “value generated from an alliance between
two or more firmsaiming to become more competitive by developing shared routines”.

Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa prosesyang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu:

a. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholdermitra kolaborasi.


b. Face to face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
c. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
d. Pemahaman bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilaibersama; dan
e. Menetapkan outcome.

2.3 KEDUDUKAN DAN PERAN ASN MENUJU SMART GOVERNANCE

1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilaidasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
daripraktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawaisehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras denganperkembangan jaman.

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN

2
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:


a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan


yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh
partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada
tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai
ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier
tertinggi.

Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah
yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai


berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik

2
c. Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas


penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.

ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya).

2
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

2. Smart Aparatur Sipil Negara (ASN)


Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.

Materi Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital


dapat menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Hal Ini termasuk dalam
visi misi Prosiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Penilalannya dapat ditinjau dari etis dalam mengakses media digital (digital ethics),
budaya menggunakan digital (digital culture), menggunakan media digital dengan aman
(digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital (digital skills).

Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan


bebutaham SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di indonesia agar keterampilannya tidak
sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum
digital skil, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

Kerangka kurikulum literasi Egital ini digunakan sebagai metode pengukuran


tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu:
 Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.

2
 Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik
di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
 Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
 Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
 Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digittal dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online.
Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber
informasi itu. kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili
dunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi in terkait dengan
kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses,mengelolah, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini
mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer,
literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
4. Hasil survei indeksliterasi digital kominfo menunjukkan bahwa rata-rata skor
indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga
literasi digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survei harus diperkuat.
Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
5. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi,
dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi
persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi digital.
Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat
area kompetensi yaitu:
 kecakapan digital,
 budaya digital,
 etika digital dan
 keamanan digital.

2
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 IDENTIFIKASI ISU


Isu atau masalah adalah berbagai perkembangan, biasanya terjadi didalam arena
publik yang jika berlanjut secara signifikan akan dapat memengaruhi operasional atau
kepentingan jangka panjang dari organisasi. Dapat disebut bahwa isu titik awal
munculnya konflik jika tidak dikelola dengan baik. Menurut The Issue Management
Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan publik dengan kebijakan,
operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap publiknya maka disitulah
munculnya isu (Kriyantono, 2012:151-152). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan
sebagainya).

Isu atau masalah ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi yang terjadi
di Dinas Lingkungan Hidup dengan kondisi yang diharapkan. Beberapa isu yang
ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN dan smart ASN.

Dalam rancangan aktualisasi ini, ada beberapa isu yang teridentifikasi di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Metro, isu tersebut antara lain :
1. Belum Optimalnya Manajemen pelaporan UKL-UPL secara elektronik pada Sub
Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup.
2. Belum Berjalannya Penggunaan Aplikasi Digital untuk Pelayanan Perizinan
Lingkungan (SPPL) pada Sub Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup.
3. Belum Optimalnya Pengarsipan Izin Lingkungan secara digital pada pada Sub
Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup.

Isu yang telah diidentifikasi dengan pertimbangan prioritas ditentukan dengan


mengukur mendesak tidaknya masalah (Urgency), keseriusan masalah (Seriousness),
dan potensi perkembangan masalah tersebut jika tidak dipecahkan (Growth) atau USG.
Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi berdasarkan sumber isu,
aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor yang terlibat dan keterkaitan dengan
mata pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di Dinas Lingkungan Hidup.

2
Daftar isu yang diperoleh dari hasil identifikasi dikaitkan dengan agenda ketiga
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Manajemen ASN dan Smart ASN).
Beberapa Isu yang diperoleh terangkum dalam tabel 3.1. sebagai berikut :

Tabel 3.1 Identifikasi Issu


Identifikasi Sumber Kondisi Kondisi yang
No
Isu Isu Saat Ini Diharapkan
1 Belum Optimalnya Sekunder Pelaporan Manajemen Pelaporan
Manajemen pelaporan UKL-UPL UKL-UPL berbasis
UKL-UPL secara belum sistem elektronik
elektronik pada Sub memanfaatkan
Bidang Pengkajian aplikasi dan
Dampak Lingkungan masih manual
Hidup
2 Belum Berjalannya Primer Pelayanan Pelayanan Perizinan
Penggunaan Aplikasi Perizinan Lingkungan Hidup dapat
Digital untuk Pelayanan Masih Manual dilakukan menggunakan
Perizinan Lingkungan aplikasi Digital sehingga
(SPPL) pada Sub lebih efektif dan efisien
Bidang Pengkajian
Dampak Lingkungan
Hidup.
3 Belum Optimalnya Primer Belum adanya Pengarsipan Digital
Pengarsipan Izin dan sarana dapat dilakukan sehingga
Lingkungan secara Sekunder pengarsipan mempermudah pendataan
digital pada Bidang secara digital izin lingkungan Pelaku
Penataan dan Pentaatan usaha/kegiatan
Lingkungan Hidup.

3.2 PENETAPAN ISU


Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan

2
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Identifikasi penentuan kelayakan isu menggunakan alat bantu tapisan
menggunakan kriteria USG ( Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 1. Identifikasi Isu aktual dengan analisis USG

Penilaian
No Isu Aktual Total RK
U S G
1. Belum Optimalnya Manajemen pelaporan UKL-
UPL secara elektronik pada Sub Bidang 4 4 3 11 II
Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
2. Belum Berjalannya Penggunaan Aplikasi Digital
untuk Pelayanan Perizinan Lingkungan (SPPL)
5 4 4 13 I
pada Sub Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan
Hidup.
3. Belum Optimalnya Pengarsipan Izin Lingkungan
secara digital pada Bidang Penataan dan Pentaatan 4 3 3 10 III
Lingkungan Hidup.

Keterangan
Urgen Serius Growth
1 Tidak Urgen Tidak Serius Tidak berdampak
2 Kurang Urgen Kurang Serius Kurang Berdampak
3 Cukup Urgen Cukup serius Cukup Berdampak
4 Urgen Serius Berdampak
5 Sangat Urgen Sangat Berdampak Sangat Berdampak

Berdasarkan hasil analisis kriteria dengan alat analisis USG maka dapat
disimpulkan bahwa Core Issue yang diambil adalah “Belum Berjalannya Penggunaan
Aplikasi Digital untuk Pelayanan Perizinan Lingkungan (SPPL) pada Sub Bidang
Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup.”

Dan Gagasan Kreatif yang diangkat adalah Optimalisasi Pelayanan Perizinan


Lingkungan (SPPL) dengan Inovasi (Penggunaan Aplikasi Digital Google Form).

Dari isu yang telah terpilih diatas ada beberapa hal yang dapat disebabkan jika isu
tersebut tidak diselesaikan yaitu:

2
a. Bagi Pegawai Negeri Sipil :

Tidak dapat menerapkan Nilai-nilai Dasar PNS yaitu BerAKHLAK pada


pelaksanaan aktualisasi di Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro

b. Bagi Dinas Lngkungan Hidup

Terlaksananya pelayanan publik yang prima yang bersumber dari nilai-nilai


BerAKHLAK

3.3 RANCANGAN AKTUALISASI

A Nama Satuan Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro


B Visi “Terwujudnya Kota Metro Berpendidikan, Sehat,
Sejahtera
dan Berbudaya”
C Misi 1) Mewujudkan Kualitas pendidikan dan kebudayaan
yang berdaya saing di tingkat nasional dan global
dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan.
2) Mewujudkan Masyarakat sehat jasmani, rohani dan sosial.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas insfratuktur
fisik secara efektif, efisien, berwawasan lingkungan,
dan berkelanjutan.
4) Meningkatkan masyarakat produktif, berdaya saing
dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga.
5) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), terhormat, dan bermartabat.
D Identifikasi Isu 1) Belum Optimalnya Manajemen pelaporan UKL-UPL
secara elektronik pada Bidang Penataan dan Pentaatan
Lingkungan Hidup.
2) Belum Berjalannya Pelayanan Perizinan Lingkungan
(SPPL Online) Menggunakan Aplikasi Google Form
pada Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan
Hidup.
3) Belum Optimalnya Pengarsipan Izin Lingkungan secara

2
digital pada Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan
Hidup.
E Core Issue Belum Berjalannya Penggunaan Aplikasi Digital untuk
Pelayanan Perizinan Lingkungan (SPPL) pada Sub Bidang
Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup.
F Gagasan Pemecah Optimalisasi Pelayanan Perizinan Lingkungan (SPPL)
Isu dengan Inovasi (Penggunaan Aplikasi Digital Google
Form).
Kegiatan :
1. Pembuatan akun Google Form
2. Perbaikan SOP Pelayanan Perizinan
3. Melakukan Simulasi Praktik Layanan
4. Sosialisasi Penggunaan Layanan
5. Survei Kepuasan Pelayanan dan Pelaporan

3.4 RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR


PROFESI PNS

Kegiatan Yang
No Nilai Dasar Yang Akan Diaktualisasikan Dalam Kegiatan
Akan Dilakukan
1 Pembuatan Akun - Berorientasi Pelayanan
Google Form Saya akan melakukan Pembuatan akun Google Form
dengan Berkoordinasi dengan ramah, cekatan dan solutif
guna memberikan pelayanan terbaik
- Akuntabel
Saya akan melakukan Pembuatan akun Google Form
dengan Jujur dan bertanggung jawab
- Kompeten
Saya akan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah guna
menghasilkan Pembuatan akun Google Form yang
update, efektif, dan efisien
- Harmonis
Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan
menghargai setiap masukan dan saran demi tercapainya
tujuan dari rancangan aktualisasi

2
- Loyal
Saya akan membuat akun Google Form pelayanan
perizinan dengan menjaga nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun akun Google Form dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran dan masukan kepada semua
pihak untuk mencapai hasil terbaik
2 Perbaikan SOP - Berorientasi Pelayanan
Pelayanan Saya akan melakukan Perbaikan SOP dengan
Perizinan Berkoordinasi dengan ramah, cekatan dan solutif guna
memberikan pelayanan terbaik
- Akuntabel
Saya akan melakukan perbaikan SOP dengan Jujur
dan bertanggung jawab
- Kompeten
Saya akan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah guna
menghasilkan SOP yang update, efektif, dan efisien
- Harmonis
Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan
menghargai setiap masukan dan saran demi tercapainya
tujuan dari rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat perbaikan SOP pelayanan perizinan
dengan menjaga nama baik Instansi dimana saya bekerja
- Adaptif
Menyusun SOP Pelayanan dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran dan masukan kepada
semua pihak untuk mencapai hasil terbaik
3 Melakukan - Berorientasi Pelayanan
Simulasi Praktik Saya akan melakukan simulasi praktik dengan
Layanan Berkoordinasi dengan ramah, cekatan dan solutif guna
memberikan pelayanan terbaik
- Akuntabel
Saya akan melakukan simulasi praktik dengan Jujur dan
bertanggung jawab
- Kompeten

3
Saya akan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah guna
menghasilkan simulasi praktik yang update, efektif, dan
efisien
- Harmonis
Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan
menghargai setiap masukan dan saran demi tercapainya
tujuan dari rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat simulasi praktik pelayanan perizinan
dengan menjaga nama baik Instansi dimana saya bekerja
- Adaptif
Menyusun simulasi praktik dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran dan masukan kepada
semua pihak untuk mencapai hasil terbaik
4 Sosialisasi - Berorientasi Pelayanan
Penggunaan Saya akan melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi
Layanan layanan dengan Berkoordinasi dengan ramah,
cekatan dan solutif guna memberikan pelayanan
terbaik
- Akuntabel
Saya akan melakukan sosialisasi penggunaan
layanan dengan Jujur dan bertanggung jawab
- Kompeten
Saya akan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah guna
menghasilkan sosialisasi penggunaan yang update,
efektif, dan efisien
- Harmonis
Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan
menghargai setiap masukan dan saran demi tercapainya
tujuan dari rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat sosialisasi praktik pelayanan
perizinan dengan menjaga nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun sosialisasi praktik dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran dan masukan kepada semua

3
pihak untuk mencapai hasil terbaik
5 Survei Kepuasan - Berorientasi Pelayanan
Pelayanan dan Saya akan melakukan evaluasi layanan dengan
Pelaporan Berkoordinasi dengan ramah, cekatan dan solutif guna
memberikan pelayanan terbaik
- Akuntabel
Saya akan melakukan evaluasi penggunaan
layanan dengan Jujur dan bertanggung jawab
- Kompeten
Saya akan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah guna
menghasilkan evaluasi penggunaan yang update, efektif,
dan efisien
- Harmonis
Saya akan melakukan evaluasi dengan mentor dengan
menghargai setiap masukan dan saran demi
tercapainya tujuan dari rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat evaluasi praktik pelayanan perizinan
dengan menjaga nama baik Instansi dimana saya bekerja
- Adaptif
Menyusun evaluasi praktik dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran dan masukan kepada semua
pihak untuk mencapai hasil terbaik

3
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Unit kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro


Isu yang diangkat : Belum Berjalannya Pelayanan Perizinan Lingkungan secara elektronik pada Bidang Penataan dan Pentaatan
Lingkungan Hidup.
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi Pelayanan Perizinan Lingkungan dengan Inovasi Layanan Secara Elektronik Menggunakan
Google Form

Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan


Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pembuatan 1. Berkoordinasi terkait 1. Akun google yang - Berorientasi Pelayanan Dalam Memberikan
Akun Google akun google yang akan digunakan telah Saya akan melakukan melaksanakan Dukungan
Form akan digunakan disepakati Pembuatan akun Google pembuatan google penyelenggar
dengan mentor form telah aan
Form dengan
memenuhi nilai Ber Pemerintaha
2. Membuat kuisioner/ 2. Formulir Google Berkoordinasi dengan AKHLAK yang n daerah
Formulir Google Form ramah, cekatan dan solutif mendukung visi dibidang
Form yang akan guna memberikan Kota Metro yaitu Lingkungan
digunakan sebagai pelayanan terbaik terwujudnya kota Hidup
pelayanan perizinan - Akuntabel Metro dengan
Saya akan melakukan berpendidikan, sehat, penguatan
sejahtera dan nilai
Pembuatan akun Google
berbudaya organisasi
Form dengan Jujur dan yaitu :
bertanggung jawab Serta sesuai dengan 1.Pendidikan
- Kompeten misi Kota Metro : 2. Sehat
Saya akan meningkatkan Meningkatkan 3. Sejahtera
kompetensi diri untuk masyarakat 4. berbudaya

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menjawab tantangan yang produktif, berdaya
selalu berubah guna saing dalam bidang
menghasilkan Pembuatan ekonomi kreatif dan
wisata keluarga, dan
akun Google Form yang
Mewujudkan Tata
update, efektif, dan efisien Kelola Pemerintahan
- Harmonis yang Baik (Good
Saya akan melakukan Governance),
konsultasi dengan mentor Terhormat, dan
dengan menghargai setiap Bermartabat.
masukan dan saran demi
tercapainya tujuan dari
rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat akun
Google Form pelayanan
perizinan dengan menjaga
nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun akun Google
Form dengan bertindak
Proaktif guna
menghasilkan kegiatan
yang solutif

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran
dan masukan kepada
semua pihak untuk
mencapai hasil terbaik
- Manajemen ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan pembuatan akun
google form, saya akan
menerapkan kode etik :
sopan, hormat dan tanpa
tekanan
- Smart ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan pembuatan akun
google form, saya akan
menerapkan penggunaan
mesin pencarian/literasi
digital informasi, dan cara
penggunaanya
2. Perbaikan SOP 1. Konsultasi mengenai 1. Dokumen SOP lama - Berorientasi Pelayanan Dalam Memberikan
SOP yang selama ini Saya akan melakukan melaksanakan Dukungan
Pelayanan
digunakan Perbaikan SOP dengan perbaikan SOP penyelenggar
Perizinan 2. Koordinasi bersama 2. Terlaksananya Berkoordinasi dengan Pelayanan Perizinan aan

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mentor dan senior Koordinasi ramah, cekatan dan solutif telah memenuhi nilai Pemerintaha
untuk memperbaharui guna memberikan Ber AKHLAK yang n daerah
SOP berdasarkan pelayanan terbaik mendukung visi dibidang
regulasi dan Kota Metro yaitu Lingkungan
- Akuntabel
penambahan link terwujudnya kota Hidup
Google form untuk Saya akan melakukan Metro dengan
mengakses formulir perbaikan SOP dengan berpendidikan, sehat, penguatan
perizinan Jujur dan bertanggung sejahtera dan nilai
3. Membuat SOP 3. SOP terupdate dan jawab berbudaya organisasi
dengan diagram alur pengarsipan SOP - Kompeten yaitu :
terbaru baik secara secara baik serta Saya akan meningkatkan Serta sesuai dengan 1.Pendidikan
soft copy maupun mendapat persetujuan misi Kota Metro : 2. Sehat
kompetensi diri untuk
hard copy atas pimpinan mengenai Meningkatkan 3. Sejahtera
persetujuan pimpinan diagram alur SOP menjawab tantangan yang masyarakat 4. berbudaya
terbaru selalu berubah guna produktif, berdaya
menghasilkan SOP yang saing dalam bidang
update, efektif, dan efisien ekonomi kreatif dan
- Harmonis wisata keluarga, dan
Saya akan melakukan Mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan
konsultasi dengan mentor yang Baik (Good
dengan menghargai setiap Governance),
masukan dan saran demi Terhormat, dan
tercapainya tujuan dari Bermartabat.
rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perbaikan SOP pelayanan
perizinan dengan menjaga
nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun SOP Pelayanan
dengan bertindak Proaktif
guna menghasilkan
kegiatan yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran
dan masukan kepada
semua pihak untuk
mencapai hasil terbaik
- Manajemen ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan Perbaikan SOP
layanan perizinan, saya
akan menerapkan kode
etik : sopan, hormat dan
tanpa tekanan
- Smart ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan Perbaikan SOP

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
layanan perizinan, saya
akan menerapkan
penggunaan mesin
pencarian/literasi digital
informasi, dan
menggunakan sarana soft
ware office
3. Melakukan 1. Melakukan uji coba 1. Link formulir - Berorientasi Pelayanan Dalam Memberikan
Simulasi Praktik mengakses link pelayanan perizinan Saya akan melakukan melaksanakan Dukungan
Layanan formulir pelayanan bisa diakses simulasi praktik dengan simulasi praktik penyelenggar
perizinan layanan telah aan
Berkoordinasi dengan
2. Memberikan nomor 2. Screen Shoot Call memenuhi nilai Ber Pemerintaha
layanan Call Centre Centre WA sebagai ramah, cekatan dan solutif AKHLAK yang n daerah
WA sebagai media media konsultasi guna memberikan mendukung visi dibidang
konsultasi terhadap pelayanan terbaik Kota Metro yaitu Lingkungan
keperluan pemrakarsa - Akuntabel terwujudnya kota Hidup
terkait izin lingkungan Saya akan melakukan Metro dengan
3. Menerbitkan Izin 3. Izin lingkungan telah simulasi praktik dengan berpendidikan, sehat, penguatan
Lingkungan melalui terkirim ke email sejahtera dan nilai
Jujur dan bertanggung
email pemrakarsa yang pemrakarsa berbudaya organisasi
dapat langsung di jawab yaitu :
download - Kompeten Serta sesuai dengan 1.Pendidikan
4. Evaluasi Simulasi 4. Koordinasi bersama Saya akan meningkatkan misi Kota Metro : 2. Sehat
Praktik Layanan mentor dan senior kompetensi diri untuk Meningkatkan 3. Sejahtera
terkait kendala dan menjawab tantangan yang masyarakat 4. berbudaya
kemudahan akses produktif, berdaya
selalu berubah guna
saing dalam bidang

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
layanan menghasilkan simulasi ekonomi kreatif dan
praktik yang update, wisata keluarga, dan
efektif, dan efisien Mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan
- Harmonis
yang Baik (Good
Saya akan melakukan Governance),
konsultasi dengan mentor Terhormat, dan
dengan menghargai setiap Bermartabat.
masukan dan saran demi
tercapainya tujuan dari
rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat
simulasi praktik pelayanan
perizinan dengan menjaga
nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun simulasi
praktik dengan bertindak
Proaktif guna
menghasilkan kegiatan
yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran

3
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan masukan kepada
semua pihak untuk
mencapai hasil terbaik
- Manajemen ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan Simulasi Praktik
layanan perizinan, saya
akan menerapkan kode
etik : sopan, hormat dan
tanpa tekanan
- Smart ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan Simulasi Praktik
layanan perizinan, saya
akan menerapkan
penggunaan mesin
pencarian/literasi digital
informasi, dan sarana IT
4. Sosialisasi 1. Pembuatan bahan 1. Bahan Sosialisasi - Berorientasi Pelayanan Dalam Memberikan
Penggunaan sosialisasi berupa e- telah tercetak Saya akan melakukan melaksanakan Dukungan
layanan flyer dan menyebarkan dan tersosialisasi sosialisasi penggunaan sosialisasi penyelenggar
lewat akun media penggunaan layanan aan
aplikasi layanan dengan
sosial telah memenuhi nilai Pemerintaha
2. Membuat Tutorial 2. Vidio Tutorial Berkoordinasi dengan Ber AKHLAK yang n daerah
penggunaan Google ramah, cekatan dan solutif mendukung visi dibidang

4
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Form guna memberikan Kota Metro yaitu Lingkungan
pelayanan terbaik terwujudnya kota Hidup
- Akuntabel Metro dengan
Saya akan melakukan berpendidikan, sehat, penguatan
sejahtera dan nilai
sosialisasi penggunaan
berbudaya organisasi
layanan dengan Jujur dan yaitu :
bertanggung jawab Serta sesuai dengan 1.Pendidikan
- Kompeten misi Kota Metro : 2. Sehat
Saya akan meningkatkan Meningkatkan 3. Sejahtera
kompetensi diri untuk masyarakat 4. berbudaya
produktif, berdaya
menjawab tantangan yang
saing dalam bidang
selalu berubah guna ekonomi kreatif dan
menghasilkan sosialisasi wisata keluarga, dan
penggunaan yang update, Mewujudkan Tata
efektif, dan efisien Kelola Pemerintahan
- Harmonis yang Baik (Good
Saya akan melakukan Governance),
Terhormat, dan
konsultasi dengan mentor
Bermartabat.
dengan menghargai setiap
masukan dan saran demi
tercapainya tujuan dari
rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat

4
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sosialisasi praktik
pelayanan perizinan
dengan menjaga nama
baik Instansi dimana saya
bekerja
- Adaptif
Menyusun sosialisasi
praktik dengan bertindak
Proaktif guna
menghasilkan kegiatan
yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran
dan masukan kepada
semua pihak untuk
mencapai hasil terbaik
- Manajemen ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan sosialisasi
layanan perizinan, saya
akan menerapkan kode
etik : sopan, hormat dan
tanpa tekanan

4
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Smart ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan sosialisasi
layanan perizinan, saya
akan menerapkan
penggunaan sarana media
sosial
5. Survei 1. Menilai kepuasan 1. Data kepuasan - Berorientasi Pelayanan Dalam Memberikan
Kepuasan terkait pelayanan pemrakarsa terkait Saya akan melakukan melaksanakan Dukungan
Pelayanan dan perizinan lingkungan akses layanan evaluasi layanan dengan evaluasi pelayanan penyelenggar
dengan Kuisioner telah memenuhi nilai aan
Pelaporan Berkoordinasi dengan
Google form Ber AKHLAK yang Pemerintaha
2. Mengumpulkan dan 2. Form kritik dan saran ramah, cekatan dan solutif mendukung visi n daerah
menganalisis kritik dan guna memberikan Kota Metro yaitu dibidang
saran pemrakarsa yang pelayanan terbaik terwujudnya kota Lingkungan
telah dikumpulkan - Akuntabel Metro Hidup
3. Melaporkan hasil 3. Evaluasi Pelayanan Saya akan melakukan berpendidikan, sehat, dengan
aktualisasi dan analisa untuk kedepannya evaluasi penggunaan sejahtera dan penguatan
penilaian kritik dan berbudaya nilai
layanan dengan Jujur dan
saran dengan mentor organisasi
terkait evaluasi hasil bertanggung jawab Serta sesuai dengan yaitu :
pelayanan untuk - Kompeten misi Kota Metro : 1.Pendidikan
kedepannya Saya akan meningkatkan Meningkatkan 2. Sehat
kompetensi diri untuk masyarakat 3. Sejahtera
menjawab tantangan yang produktif, berdaya 4. berbudaya
saing dalam bidang
selalu berubah guna
ekonomi kreatif dan

4
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menghasilkan evaluasi wisata keluarga, dan
penggunaan yang update, Mewujudkan Tata
efektif, dan efisien Kelola Pemerintahan
yang Baik (Good
- Harmonis
Governance),
Saya akan melakukan Terhormat, dan
evaluasi dengan mentor Bermartabat.
dengan menghargai setiap
masukan dan saran demi
tercapainya tujuan dari
rancangan aktualisasi
- Loyal
Saya akan membuat
evaluasi praktik pelayanan
perizinan dengan menjaga
nama baik Instansi dimana
saya bekerja
- Adaptif
Menyusun evaluasi
praktik dengan bertindak
Proaktif guna
menghasilkan kegiatan
yang solutif
- Kolaboratif
Saya akan meminta saran

4
Nilai Dasar ASN Kontribusi Penguatan
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan (Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan
Agenda 2 dan 3) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan masukan kepada
semua pihak untuk
mencapai hasil terbaik
- Manajemen ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan evaluasi layanan
perizinan, saya akan
menerapkan kode etik :
sopan, hormat dan tanpa
tekanan
- Smart ASN
Dalam melakukan tahapan
kegiatan evaluasi layanan
perizinan, saya akan
menerapkan aplikasi
google form untuk
pengumpulan data

4
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Minggu Ke
No Kegiatan
I II III IV
1 Pembuatan akun Google Form

2 Perbaikan SOP Pelayanan Perizinan

3 Melakukan Simulasi Praktik Layanan

4 Sosialisasi Penggunaan layanan

5 Survei Kepuasan Pelayanan dan Pelaporan

Keterangan :

: Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai