MEDAN 2022
1i1
Lembar Persetujuan :
Telah diseminarkan pada hari Senin, Tanggal 29 Agustus 2022, di hadapan Coach,
Penguji dan Mentor, dengan Metode Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh).
Ir. M. Syafril Harahap, M.Si Prof. Dr. Ir. Bilter Sirait, M.S Ananda Fadhillah Akbar,SP
NIP.196610051993031012 NIP.196304411994031001 NIP.198309172011011013
Mengetahui
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Digitalisasi Data Anggota
Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi Geografis (SIG) di
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kab.
Batu Bara “sebagai salah satu syarat untuk meraih sertifikat kelulusan dalam
kegiatan Latihan Dasar CPNS Golongan III, Angkatan XXXV Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Kepala Badan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi
proses pelatihan dasar (LATSAR) CPNS.
2. Bapak dr. Alwi Mujahit Hasibutan, M.Kes selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara
yang memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti Latsar CPNS
tahun anggaran 2022.
3. Bapak Ir. M. Syafril Harahap, M.Si sebagai coach yang bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan masukan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Bilter Sirait, M.S selaku narasumber saat seminar
rancangan aktualisasi yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini
5. Bapak Ananda Fadillah, SP. selaku mentor yang senantiasa memberikan
saran dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini.
6. Kedua orang tua dan mertua penulis yang selalu memberi kasih sayang dan
nasihat yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi
ii
7. Istri terkasih, Rani Epe Nisura Barus yang telah sabar dan setia menemani
penulis, serta memberikan nasihat dan dukungan moral kepada penulis
selama mengikuti pelatihan dasar
8. Anak tercinta, Revando Arka Ginting telah menjadi penyemangat bagi
penulis untuk terus berjuang
9. Bapak Dame H Simamora, selaku LO yang telah membantu peserta latsar
untuk mengikuti pembelajaran
10. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan dan
materi dalam kegiatan pelatihan dasar.
11. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS 2022 Angkatan XXXV Kel 1 dan
rekan sejawat di unit kerja penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan yang akan datang. Semoga rancangan aktualisasi ini
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.
iii
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
informasi program pembangunan pertanian. Adapun program-program
pembangunan pertanian yang menyasar petani seperti penyaluran pupuk
bersudsidi, penyuluhan teknologi pertanian, kredit usahatani bersubsidi, dan
program-program lain yang disalurkan melalui kelompok tani atau gabungan
kelompok tani.
Inventarisasi data kelompok tani yang tepat dan lengkap sangat dibutuhkan
demi terlaksananya program-program pembangunan pertanian. Oleh karena itu
diperlukan media inventarisasi data yang dapat menunjang kegiatan secara lebih
optimal agar memudahkan dalam hal pencarian, pendistribusian, pengolahan data
dan menghindari adanya kerusakan atau hilangnya berkas kelompok tani. Salah
satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menginventarisasi data secara
digital melalui Google Drive. Data kelompok tani juga sebaiknya memuat sistem
informasi secara visual yang dapat mereprsentasikan informasi posisi/lokasi
berbasis geospasial, dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemanfaatan
teknologi SIG dapat memuat sebaran kelompok tani, luas lahan dan komoditas
pertanaman secara geospasial.
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan tugas sebagai penyuluh
pertanian Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu , Kab. Batu Bara, diperoleh
fakta bahwa belum ada arsip data kelompok tani yang terbaru, rapi dan berkualitas
serta data penyebaran masing masing kelompok tani. Hal ini menyebabkan
kesulitan bagi Penyuluh Pertanian dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya. Kekurangan kelengkapan data kelompok tani akan
menghambat pekerjaan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian, seperti
penyusunan data Calon Petani Calon Lahan (CPCL) pada program bantuan
Pemerintah; penginputan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk
Bersubsidi, penginputan data terintegrasi pada aplikasi Sistem Manajemen
Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP), dan program-program pembangunan
pertanian lainnya.
Dari analisa isu di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan kegiatan
rencana aktualisasi dengan judul “Digitalisasi Data Anggota Kelompok Tani
Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kab. Batu
Bara”
2
1.2 Tupoksi Organisasi
3
- Memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di
desa/kelurahan (polusdes); dan
- Mengembangkan Metode Penyuluhan Pertanian sesuai dengan karakteristik
daerah dan kearifan lokal.
1.2.3 Tupoksi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian
Tugas pokok Penyuluh Pertanian berdasarkan Permenpan RB No 2 tahun
2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian
2. Pelaksanaan penyuluhan pertanian
3. Evaluasi dan pelaporan
4. Pengembangan penyuluhan pertanian
Berdasarkan tugas pokok tersebut maka Penyuluh Pertanian memiliki fungsi
utama memfasilitasi dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku
usaha agar tercapi tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup
Sesuai dengan jabatan penulis sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama
berdasarkan Permenpan RB No. 35 tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut :
1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE)
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian
sesuai kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan
4
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP)
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Petani (KEP)
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan
Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui
kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan
skala usaha tani Poktan/Gapoktan
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot)
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes)
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes)
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya
18. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Penyuluh
Pertanian swadaya
1.2.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian dan Perkebunan
Sejalan dengan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Batu
Bara yang telah diamanatkan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan, maka
dirumuskan tujuan jangka menengah sebagai berikut:
a. Terwujudnya peningkatan nilai tambah sektor pertanian dan sektor
perkebunan
b. Terwujudnya ketahanan pangan
Dan sasarannya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya nilai tambah sektor pertanian
b. Meningkatnya nilai tambah sektor perkebunan
c. Meningkatnya ketahanan pangan berdasarkan pola pangan harapan
5
1.2.5 Nilai-Nilai Organisasi
Organisasi yang memiliki budaya kerja kuat akan memperoleh hasil yang lebih
baik. Hal ini dikarenakan para pegawainya telah mengetahui dan memahami
“pekerjaan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara menyelesaikan
pekerjaan tersebut”. Nilai budaya kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan meliputi:
a. Komitmen
Indikatornya: (1) Mentaati peraturan/kesepakatan; (2) memenuhi target
sukses pembangunan pertanian; (3) bekerja keras, tekun dan tidak mudah
menyerah; (4) meningkatkan kepedulian; (5) menyamakan persepsi dalam Langkah
kerja; (6) Bersikap konsisten terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan; (7)
melakukan internalisasi visi dan misi terus menerus kepada seluruh pegawai.
b. Keteladanan
Indikatornya: (1) menerapkan pelayanan prima dengan nilai 5S (senyum,
salam, sapa, sopan dan santun); (2) menepati jam kerja; (3) saling menghargai
(atasan dan bawahan); (4) menjadi motivator; (5) bersikap tegas dan berani; (6)
membangun keterbukaan dan komunikatif; (7) berperan aktif dan memberi manfaat
bagi lingkungan kerja.
c. Profesionalisme
Indikatornya: (1) Selalu meningkatkan keahlian dan keterampilan yang diperlukan
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsi; (2) menyelesaikan
seluruh pekerjaan maupun tanggung jawab yang diberikan hingga tuntas, tepat
waktu dan berkualitas serta mampu telusur/tercatat dalam melaksanakan tugas
dan fungsi; (3) mengerjakan segala hal sesuai dengan kompetensinya; (4)
memastikan seluruh proses kerja maupun keputusan yang telah ditetapkan
dijalankan sesuai dengan target waktu (quality control).
d. Integritas
Indikatornya: (1) menyampaikan data dan informasi secara terbuka; (2)
bekerja secara konsisten sesuai SOP; (3) bertindak sesuai nilai dan norma yang
berlaku; (4) loyal terhadap tugas; (5) keterpaduan dalam tugas; (6) melakukan
pelayanan prima setiap waktu; (7) berinisiatif dan berani melaporkan kecurangan.
e. Disiplin
Indikatornya: (1) menepati janji, (2) datang dan pulang tepat waktu; (3)
pemakaian seragam kantor dengan rapih sesuai ketentuan; (4) menggunakan
6
Bahasa nasional; (5) menggunakan fasilitas kantor sesuai aturan dan efisien; (6)
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu; (7) melaksanakan ibadah dengan baik dan
benar.
1.2.6 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara dipimpin oleh seorang
kepala dinas yang berada dibawah tanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Pertanian dan Perkebunan memiliki susunan organisasi
terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Ketahanan
Pangan, Bidang Hortikultura Prasarana dan Sarana, Bidang Penyuluhan dan
Pengembangan Pertanian, Bidang Perkebunan, Unit Pelaksana Teknis dan
Kelompok Jabatan Fungsional
7
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi isu-isu yang terkait dengan tugas penyuluh pertanian
di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima
Puluh Kabupaten Batu Bara.
2. Menerapkan kedudukan dan peran PNS dalam melaksanakan tugas dan
fungsi dalam jabatan Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk
Lima Puluh Kabupaten Batu Bara
3. Membentuk ASN yang menjadi seorang pelayan publik yang profesional
dan berkarakter dengan mengoptimalkan pelaksanaan penyuluhan
pertanian
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Menjadikan ASN yang mampu menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai
BerAKHLAK serta peran dan kedudukan ASN, nilai meliputi Smart ASN dan
Manajemen ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan publik serta dapat mengaktualisasikan nilai dasar
tersebut di unit kerja.
2) Bagi Unit Kerja
Dengan adanya digitalisasi dan pembaharuan data kelompok tani maka akan
diperoleh database petani yang akurat, aman rapi dan terintegrasi yang dapat
dijadikan bahan acuan dalam menyusun kebijakan dan program-program di bidang
pertanian.
3) Bagi Masyarakat
Dengan pembaharuan data kelompok tani di Wilayah Kerja Penyuluh
Pertanian Lubuk Hulu, maka masyarakat khususnya petani yang tergabung ke
dalam kelompok tani memiliki data administrasi yang aman, rapi dan lengkap.
Selanjutnya dari basis data tersebut akan menjadi acuan dalam penginputan pada
program-program pembangunan pertanian oleh Pemerintah.
8
BAB II
Berdasarkan tabel 1 di atas ada tiga isu terpilih dari proses identifikasi isu
akan dijelaskan terkait penyebabnya sebagai berikut :
9
1. Belum optimalnya pemasaran produk olahan pangan berbahan baku lokal
oleh kelompok wanita tani di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP)
Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Pemasaran produk olahan pangan yang ada di WKPP Lubuk Hulu seperti
emping melinjo dan olahan keripik masih dilakukan secara individu dengan
langsung menjual ke pengepul/agen dengan harga yang berfluktuatif dan tidak
sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini menurut Almasdi Syahza (2003) tentang
pemasaran produk pertanian berbasis agribisnis, disebabkan karena kurangnya
akses informasi pasar dan jaringan pemasaran, keterbatasan dana oleh petani
untuk mengembangkan produk nya dengan skala besar serta tingkat
ketergantungan petani yang bergantung pada pedagang perantara/tengkulak
untuk menjual produknya secara cepat. Dampak apabila isu ini tidak diselesaikan
dapat menghambat peningkatan pendapatan petani. Bungaran Saragih (2001)
menyatakan bahwa pengembangan agribisnis dan agroindustri akan berdampak
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan petani yang
pada akhirnya diharapkan akan mengurangi ketimpangan pendapatan
masyarakat. Dan isu ini sesuai dengan tupoksi penyuluh yaitu melakukan
fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan prasarana
Poktan/Gapoktan
10
bersertifikat yang mahal, serta petani menganggap benih bersertifikat kurang
adaptif untuk ditanam di wilayah tersebut. Dampak apabila isu ini tidak
diselesaikan dapat merugikan petani dari segi produktivitas jangka panjang.
Menurut SinarTani (2017) penggunaan bibit tidak bersertifikat dapat merugikan
petani dikarenakan produktivitas sawit yang rendah. Dan isu ini sesuai dengan
tupoksi penyuluh yaitu Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan
teknologi melalui kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar
teknologi
11
2.2. Analisis dan Penetapan Isu Terpilih
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan metode Metode APKL dan
dilanjutkan dengan Metode USG. Metode ini digunakan untuk menguji kelayakan
suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. APKL singkatan
dari Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak. Aktual yaitu penilaian isu yang
paling Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematika yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan yaitu isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sedangkan Layak yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut adalah tabel
analisis isu menggunakan metode APKL.
12
besar serta kemudahan dalam penyelesaian masalah. Penetapan score issue USG
dengan menggunakan skala Likert menggunakan rentang nilai 1-5 dengan kriteria
USG, yaitu Urgency, Seriousness dan Growth
-U (Urgency) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
-S (Seriousness) berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya masalah
tersebut. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi seseorang seperti
dampaknya produktivitas dan keselamatan jiwa manusia.Semakin tinggi dampak
masalah tersebut maka semakin serius masalah tersebut.
-G (Growth) berkaitan dengan dampak masa depan dan perkembangannya.
Semakin cepat berkembang masalah tersebut, semakin tinggi pertumbuhan
masalahnya.
Adapun analisis USG dari ketiga isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3: Analisis Isu Menggunakan Metode USG
Kriteria
NO Isu Total Prioritas
U S G
Belum optimalnya pemasaran
produk olahan pangan berbahan
baku lokal oleh kelompok wanita
1 5 4 4 13 II
tani di Wilayah Kerja Penyuluh
Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
Batu Bara
13
4: mendesak/serius/berdampak
5: Sangat mendesak/serius/berdampak
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa isu nomor 3 merupakan isu prioritas
utama, sehingga isu tersebut akan diangkat dalam rancangan aktualisasi ini
yaitu “Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara”.
Selanjutnya, penyebab isu prioritas dianalisis dengan menggunakan diagram
fishbone, sebagai berikut :
Sistem Lingkungan
14
2) Terhambatnya pemberian informasi kepada dinas/UPT terkait kelengkapan
berkas untuk Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan,
3) Monitoring mengenai aktivitas kelompok tani oleh pemerintah Pusat dan
khususnya Pemerintah Daerah Kab. Batu Bara terhambat,
4) Berkas fisik anggota kelompok tani akan mudah hilang, rusak atau tercecer
5) Kesulitan mengetahui lokasi keberadaan Kelompok Tani
6) Terhambatnya pembaharuan data kelompok tani pada aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP).
7) Tidak seragamnya data yang dimiliki poktan dan penyuluh
15
BAB III
16
dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan tugas secara jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Melalui nilai-nilai akuntabilitas tersebut,
bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku ASN dengan mengedepankan
kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas. Dalam hal ini, akuntabilitas publik
berfungsi untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
3. Kompeten
Kompeten, yang berarti kecakapan atau keterampilan yang dimiliki seseorang
dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten atau memiliki
kecakapan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang
diembannya. Seseorang dianggap kompeten apabila mereka dapat melaksanakan
tugas-tugas tertentu secara profesional. Kompeten berkaitan erat dengan
profesionalisme. Profesionalisme ASN merupakan aspek penting dalam upaya
meningkatkan kualitas layanan publik sesuai dengan agenda reformasi birokrasi.
Untuk itu, pengelolaan ASN yang profesional harus didasarkan pada kualitas,
kompetensi, dan hasil penilaian kinerjanya, sehingga ASN dapat mendukung
secara optimal kinerja organisasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
4. Harmonis
ASN diharapkan bersikap harmonis dalam lingkungan kerjanya. Perilaku
yang harmonis tergambar dengan sikap saling menghargai dan peduli dengan
sesamanya. Terciptanya harmonisasi dalam lingkup organisasi dapat membangun
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya berefek kepada keberhasilan
pencapaian tujuan, tugas dan fungsi organisasi
5. Loyal
Loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau kepatuhan. Dalam
hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku yang memegang teguh
ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan
negara. Sebagaimana dimaklumi, ASN adalah pekerja yang digaji oleh negara.
Oleh karena itu, sikap dan perilakunya harus memegang teguh ideologi negara, yaitu
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta setia kepada negara serta
pemerintahan yang sah.
17
6. Adaptif
Adaptif, atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Dalam hal ini,
seorang ASN hendaknya selalu mengembangkan kreativitas dan terus berinovasi
dalam menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu
proaktif dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi sehingga tidak
menghalangi tugas dan tanggung jawab yang diembannya, utamanya yang berkaitan
dengan pelayanan publik.
7. Kolaboratif
Sikap kolaboratif ditunjukkan dengan memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama. Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan
membangun kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah
18
Tabel 4: Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 ( Nilai-Nilai Dasar ASN)
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Menginventarisasi data kelompok tani
secara lebih baik sebagai wujud
Berorientasi Melakukan perbaikan
Perbaikan komitmen efektivitas pelaksanaan
Pelayanan tiada henti
program pembangunan pertanian tepat
dan lengkap sesuai kondisi lapangan
Melaksanakan tugas
Disiplin dan Dalam kegiatan ini saya mencari
dengan jujur bertanggung
Akuntabel bertanggung referensi jenis data kelompok yang
jawab, disiplin dan
jawab sesuai dengan aturan yang berlaku
berintegritas
Dalam kegiatan ini saya menyusun
Melaksanakan tugas
Kompeten Kinerja terbaik rencana jenis data yang akan
dengan kualitas terbaik
Menentukan ditampilkan secara spesifik dan detail
1 jenis data yang Berkonsultasi dengan mentor dan
Membangun lingkungan Lingkungan
dibutuhkan Harmonis mencatat semua masukan/gagasan
kerja yang kondusif kerja kondusif
agar kegiatan ini lebih baik
Memegang ideologi Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
Loyal pancasila, UUD NKRI Integritas tinggi bertentangan dengan pancasila dan
1945 UUD 1945
Terus berinovasi dan Menyampaikan inovasi dan kreatifitas
Adaptif mengembangkan Berinovasi terkait rancangan jenis data kelompok
kreatifitas tani
Terbuka dalam Dalam kegiatan ini saya bekerjasama
bekerjasama untuk dengan mentor untuk mencapai tujuan
Kolaboratif Bekerjasama
menghasilkan nilai bersama
terbaik
19
Deskripisi penerapan nilai dasar
Core Values berAKHLAK (Uraian tentang
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci
BerAKHLAK aktualisasi Core Value
Berakhlak)
Berorientasi Ramah, cekatan Mempersiapkan instrumen sebagai
Cekatan
Pelayanan dan solutif wujud sigap dalam melihat situasi
Melaksanakan
Saya memastikan instrumen
tugas dengan jujur Disiplin dan
barbasis perangkat keras dan
Akuntabel bertanggung bertanggung
perangkat lunak dapat berjalan
jawab, disiplin dan jawab
dengan baik
berintegritas
Meningkatkan kemampuan dalam
Meningkatkan
Kompeten Belajar mempelajari instrumen berbasis
kompetensi diri
aplikasi
Membangun Lingkungan Mampu memberikan solusi dalam
Mempersiapkan instrument Harmonis lingkungan kerja kerja inventarisasi secara digital untuk
2
berbasis elektronik yang kondusif kondusif data kelompok tani
Kegiatan yang saya lakukan sesuai
Memegang
Integritas sesuai dengan pengamalan
Loyal ideologi pancasila,
tinggi pancasila, Memberikan waktu,
UUD NKRI 1945
perhatian dan tenaga yang lebih
Terus berinovasi
dan Beradaptasi dengan teknologi
Adaptif Berinovasi
mengembangkan sesuai perkembangan digitalisasi
kreatifitas
Terbuka dalam
Dalam kegiatan ini bersinergi
bekerjasama untuk
Kolaboratif Bekerjasama dengan orang lain dalam
menghasilkan nilai
menyelesaikan kegiatan
terbaik
20
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Dalam melakukan pertemuan
Ramah, cekatan,
Berorientasi Ramah dan sebagai wujud melayani dengan
solutif dan dapat
Pelayanan solutif standar yang sama kepada semua
diandalkan
kelompok tani
Tidak
menyalahgunakan Bertanggung Tidak menyalahgunakan data data
Akuntabel
kewenangan jawab kelompok tani
jabatan
Melaksanakan Melaksanakan rencana kegiatan
Kinerja
Kompeten tugas dengan dengan sebaik mungkin dalam
terbaik
Melakukan pertemuan dan kualitas terbaik sosialisasi
pengumpulan data kelompok tani di Menghargai setiap
3 Mengharagai Menjelaskan kegiatan digitalisasi
desa Lubuk Hulu dan desa Perk. Harmonis orang apapun latar
orang lain secara responsif
Tanah Itam Ulu belakangnya
Memgang ideologi Memberikan waktu dan perhatian
Integritas
Loyal pancasila, UUD lebih dalam melaksanakan kegiatan
tinggi
NKRI 1945 ini
Mengidentifikasi masalah dalam
Adaptif Bertindah Proaktif Inisiatif pengumpulan data kelompok tani dan
mencari solusi
Terbuka dalam
Kerjasama yang baik dengan
bekerjasama untuk
Kolaboratif Bekerjasama pengurus kelompok tani untuk
menghasilkan nilai
melengkapi dokumen kelompok tani.
terbaik
21
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Memperbaiki tata kelola penyusunan
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada
Perbaikan luas lahan dan letak kelompok tani
Pelayanan henti
berbasis data spasial
Melaksanakan tugas dengan Disiplin dan
Melaksanakan pengambilan titik
Akuntabel jujur bertanggung jawab, bertanggung
koordinat secara aktual dan objektif.
disiplin dan berintegritas jawab
22
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada Memperbaiki tata kelola inventarisasi
Perbaikan
Pelayanan henti secara digital
23
Deskripis penerapan nilai dasar
Core Values berAKHLAK (Uraian tentang
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci
BerAKHLAK aktualisasi Core Value
Berakhlak)
Melakukan perbaikan tiada henti
Berorientasi untuk kemudahan akses dokumen
Melakukan perbaikan tiada henti Perbaikan
Pelayanan dan informasi kelompok tani
secara geografis
Melaksanakan tugas dengan jujur Disiplin dan
Melaksanakan kegiatan dengan
Akuntabel bertanggung jawab, disiplin dan bertanggung
disiplin dan bertanggung jawab.
berintegritas jawab
24
Deskripis penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Melakukan perbaikan tiada henti untuk
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada
Perbaikan kemudahan akses informasi lahan
Pelayanan henti
kelompok tani
Melaksanakan tugas
Disiplin dan
dengan jujur bertanggung Melaksanakan kegiatan dengan
Akuntabel bertanggung
jawab, disiplin dan bertanggungjawab dan berintegritas
jawab
berintegritas
Melaksanakan tugas Kualitas Melaksanakan digitalisasi dengan
Kompeten
dengan kualitas terbaik terbaik kualitas terbaik
Lingkungan Mempermudah petani untuk
Menyediakan sistem Membangun lingkungan
Harmonis kerja mengakses data sebaran kelompok
7 informasi lahan berbasis kerja yang kondusif
kondusif tani
Web
Memegang teguh ideologi
pancasila dan undang- Memberikan waktu dan perhatian
Integritas
Loyal undang dasar , setia lebih dalam melaksanakan kegiatan
tinggi
kepada NKRI dan ini
pemerintahan yang sah
Terus berinovasi, dan Berinovasi membuat inventarisasi
Berinovasi
Adaptif mengembangkan kelompok tani berbasis Sistem
dan Kreatif
kreatifitas Informasi Geografis
Terbuka dalam
Mengoptimalkan sumber daya untuk
Kolaboratif bekerjasama untuk Bekerjasama
mendukung kegiatan lebih efektif
menghasilkan nilai tambah
25
3.3. Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan Dengan Agenda 3 ( Kedudukan
dan Peran PNS Dalam NKRI menuju SMART Governance)
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur,
adil, dan mermoral tinggi dalam menyelnggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil, merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kestiaan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya
itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita- citakan oleh Bangsa Indonesia. Peran
pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Ada 2 nilai dasar yang harus ASN terapkan dalam agenda kedudukan den peran
ASN dalam NKRI, yaitu meliputi Manajemen ASN dan SMART ASN.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara. Oleh karena itu setiap ASN dituntut
untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kode Etik dan
Perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN):
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegras
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
26
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak betentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7. Menggunakan kebijakan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab,efektif dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan selalu menjaga
reputasi dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN)
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai dispilin
pegawai ASN.
2. SMART ASN
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship dan memiliki jaringan yang luas
(networking). Berikut 8 Profil SMART ASN yaitu :
1. Integritas yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan, termasuk
didalamnya tanggungjawab dan kejujuran.
2. Profesionalisme yaitu sikap yang menunjukkan berkompeten dalam tugas
3. Nasionalisme yaitu bagaimana seseorang untuk memahami kondisi bangsa dan
Negara.
4. Berwawasan global yaitu mempunyai pandangan ke depan tentang perubahan
yang dihadapi
5. Ilmu dan Teknologi (IT) dan bahasa asing maksudnya dalam perubahan zaman,
ASN harus dibekali ilmu dan teknologi serta kemampuan berbahasa asing
6. Hospitality maksudnya adalah keramahan dalam melaksanakan tugas
7. Networking maksudnya adalah ASN harus menguasai dunia digital agar
jangan ketinggalan baik dalam perkembangan informasi maupun tugas
27
8. Entrepreneurship maksudnya adalah seorang ASN harus mempunyai jiwa
kewirausahaan.
Relevansi rancangan aktualisasi ini dengan SMART ASN dan Manajemen
ASN adalah rancangan aktualisasi ini memanfaatkan teknologi untuk melayani
masyarakat lebih efektif. Di era industri 4.0, ASN dan masyarakat dituntut agar
mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital saat ini. Kompetensi
yang diharapkan dimiliki seorang ASN diantaranya kecakapan menggunakan
media digital (digital culture), sikap etis menggunakan media digital (digital ethics),
dan aan menggunakan media digital (digital safety). Inovasi inventarisasi data
melalui (google drive) akan diperoleh database petani yang akurat, aman rapi dan
terintegrasi yang dapat dijadikan bahan acuan dalam menyusun kebijakan dan
program-program di bidang pertanian. Selain itu data kelompok tani jugadapat
ditampilkan dengan sistem informasi lahan berbasis spasial dengan aplikasi
ArcGIS. Inovasi ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola berkas kelompok
tani semakin lebih baik lagi dan lebih informatif.
Tabel 5. Relevansi Rencana Kegiatan Dengan Manajemen ASN dan SMART ASN
29
3.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pemasaran produk olahan pangan berbahan baku lokal oleh kelompok
wanita tani di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
2. Rendahnya jumlah petani yang menanam bibit kelapa sawit bersertifikat di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
3. Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Isu yang diangkat : Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Gagasan Pemecahan Isu : Digitalisasi Data Anggota Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh,
Kab. Batu Bara
30
Tabel 5: Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Tujuan Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata Pelatihan dan Sasaran Organisasi
Organisasi
1 Menentukan a. Mencari bahan Tersedianya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai
jenis data referensi informasi referensi Tujuan dan sasaran • profesionalisme
yang mengenai data informasi organisasi yaitu
dibutuhkan kelompok tani meningkatnya nilai
tambah sektor
b. Mempelajari Diketahuinya Kinerja terbaik pertanian dan
informasi tentang alternatif cara perkebunan
pengelolaan data pengelolaan data
berbasis digital secara digital
dan spasial
31
data untuk format data
kegiatan survei survei lapangan
lapangan berbasis
spasial
Integritas
g. Menyusun jadwal Tersedianya
pertemuan dengan jadwal pertemuan
kelompok terkait dengan kelompok
pengambilan data
32
ArcGIS terkait
inventarisasi data
33
tani berbentuk
web-GIS kepada
yang kompeten
34
f. Mengelompokkan Tersedianya
dokumen yang dokumen Proaktif
terkumpul sesuai kelompok tani
dengan jenisnya sesuai dengan
masing-masing jenisnya
Survei a. Pembuatan peta Tersedianya peta Responsivitas Sesuai dengan Menunjukkan nilai
4 Lapangan survei lapangan survei lapangan Tujuan dan sasaran • profesionalisme
untuk berbasis spasial organisasi yaitu
mendata meningkatnya nilai
koordinat b. Memindahkan Tersedianya peta Inovasi tambah sektor
lahan per peta survey ke acuan untuk pertanian dan
kelompok GPS berbasis mendata perkebunan
tani Android yaitu kelompok tani
Avenza Map untuk kegiatan
survey
35
d. Koordinasi dengan Diperolehnya Kerjasama
kelompok tani waktu yang
untuk disepakati untuk
mendampingi mendampingi
kegiatan survei kegiatan survei
36
tani di akun google penyimpanan per
drive kelompok tani
37
6 Menyusun a. Menyiapkan Tersedianya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai
pemetaan peralatan kerja peralatan untuk Tujuan dan sasaran • profesionalisme
kelompok (Laptop, Aplikasi pemetaan secara organisasi yaitu
tani ArcGIS,) digital meningkatnya nilai
berbasis tambah sektor
Sistem b. Menyiapakan hasil Tersedianya data Responsivitas pertanian dan
Informasi survey sebaran spasial koordinat perkebunan
Geografis kelompok tani format KML
(SIG)
c. Melakukan Tersedianya data Dedikasi
penginputan data spasial lahan dan
spasial lahan dan peta dasar untuk
peta dasar ke dioverlay
aplikasi ArcGIS
38
kelompok tani
39
f. Demonstrasi Pengurus Kerjasama
penggunaan kelompok tani
dengan kelompok mampu
tani tentang sistem mengakses
informasi informasi lahan
kelompok tani berbasis WebGIS
berbasis web
40
3.5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan
September
No Kegiatan II III IV IV
I
41
BAB IV
PENUTUP
42
DAFTAR PUSTAKA
Batu Bara. 2022. Peraturan Bupati Batu Bara No. 76 Tahun 2022 Tentang Rincian
Tugas Dan Fungsi Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Batu Bara.Kabupaten Batu Bara: Batu Bara.
43
Kementerian Pertanian. 2021. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No
12 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan
Pertanian.Kementerian Pertanian, Jakarta
44