Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI - NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA

MEDAN 2022
1i1
Lembar Persetujuan :

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

DIGITALISASI DATA KELOMPOK TANI


BERBASIS GOOGLE DRIVE DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
DI WILAYAH KERJA PENYULUH PERTANIAN LUBUK HULU
KEC. DATUK LIMA PULUH KAB. BATU BARA

NAMA : Martin Binarta, S.P


NIP : 19940317 202012 1 001
PANGKAT/GOL : Penata Muda / IIIa
JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
INSTANSI : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Batu Bara
ANGKATAN : XXXV
KELOMPOK :I

Telah diseminarkan pada hari Senin, Tanggal 29 Agustus 2022, di hadapan Coach,
Penguji dan Mentor, dengan Metode Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh).

Coach, Penguji, Mentor,

Ir. M. Syafril Harahap, M.Si Prof. Dr. Ir. Bilter Sirait, M.S Ananda Fadhillah Akbar,SP
NIP.196610051993031012 NIP.196304411994031001 NIP.198309172011011013

Mengetahui

An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA PROVINSI SUMATERA UTARA

Plt. KABID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL

Normalia Zubair, S.STP,M.Si


NIP.19801124 199912 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Digitalisasi Data Anggota
Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi Geografis (SIG) di
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kab.
Batu Bara “sebagai salah satu syarat untuk meraih sertifikat kelulusan dalam
kegiatan Latihan Dasar CPNS Golongan III, Angkatan XXXV Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Kepala Badan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi
proses pelatihan dasar (LATSAR) CPNS.
2. Bapak dr. Alwi Mujahit Hasibutan, M.Kes selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara
yang memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti Latsar CPNS
tahun anggaran 2022.
3. Bapak Ir. M. Syafril Harahap, M.Si sebagai coach yang bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan masukan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Bilter Sirait, M.S selaku narasumber saat seminar
rancangan aktualisasi yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini
5. Bapak Ananda Fadillah, SP. selaku mentor yang senantiasa memberikan
saran dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini.
6. Kedua orang tua dan mertua penulis yang selalu memberi kasih sayang dan
nasihat yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi

ii
7. Istri terkasih, Rani Epe Nisura Barus yang telah sabar dan setia menemani
penulis, serta memberikan nasihat dan dukungan moral kepada penulis
selama mengikuti pelatihan dasar
8. Anak tercinta, Revando Arka Ginting telah menjadi penyemangat bagi
penulis untuk terus berjuang
9. Bapak Dame H Simamora, selaku LO yang telah membantu peserta latsar
untuk mengikuti pembelajaran
10. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan dan
materi dalam kegiatan pelatihan dasar.
11. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS 2022 Angkatan XXXV Kel 1 dan
rekan sejawat di unit kerja penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan yang akan datang. Semoga rancangan aktualisasi ini
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.

Batu Bara, Agustus 2022

Martin Binarta, SP.


NIP.199403172020121001

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tupoksi Organisasi ........................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................... 8
1.4 Manfaat ............................................................................................. 8
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU
2.1 Identifikasi Isu ................................................................................... 9
2.2 Analisis Penetapan Isu .................................................................... 12
2.3 Dampak Isu ..................................................................................... 14
2.4 Role Model ...................................................................................... 15
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH
3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif ...................................... 16
3.2 Relevansi Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS ......................... 16
3.3 Relevansi Kegiatan dengan kedudukan dan peran PNS ................ 26
3.4 Rancangan Aktualisasi ................................................................... 30
3.5 Rencana Jadwal Aktualisasi ........................................................... 41
PENUTUP ........................................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 43

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identifikasi Isu Terkait Kondisi Saat Ini .................................................. 9


Tabel 2 Analisis Isu Menggunakan Metode APKL ........................................... 12
Tabel 3 Analisis Isu Menggunakan Metode USG ............................................. 13
Tabel 4 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 ............... 19
Tabel 5 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 ................ 28
Tabel 5 Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 41

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN merupakan profesi
bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara pasal 11 pegawai ASN bertugas sebagai : 1)
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan 3) mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasakan penjelasan di atas, pegawai aparatur sipil negara (ASN) memiliki
tugas yang harus dijalankan dengan profesional, dan mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Sehubungan dengan itu, maka
Pemerintah melalui Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 mewajibkan Pelatihan Dasar
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sistem pembelajaran pada pendidikan
dan pelatihan (Diklat) Pelatihan Dasar (Latsar) pola baru yang menuntut setiap
CPNS untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang
diakronimkan menjadi BerAKHLAK.
Salah satu jabatan ASN dalam pemerintahan adalah Penyuluh Pertanian.
Penyuluh pertanian dalam kaitannya sebagai pelayan publik memiliki salah satu
tugas yaitu mendampingi petani dalam membentuk kelembagaan petani yang
disebut sebagai kelompok tani. Kementerian Pertanian mendefinisikan kelompok
tani sebagai kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber
daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP)
bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan program
pembangunan pertanian diperlukan data petani dan kelompok tani yang tepat dan
lengkap sesuai kondisi lapangan serta terintegrasi untuk mempercepat arus

1
informasi program pembangunan pertanian. Adapun program-program
pembangunan pertanian yang menyasar petani seperti penyaluran pupuk
bersudsidi, penyuluhan teknologi pertanian, kredit usahatani bersubsidi, dan
program-program lain yang disalurkan melalui kelompok tani atau gabungan
kelompok tani.
Inventarisasi data kelompok tani yang tepat dan lengkap sangat dibutuhkan
demi terlaksananya program-program pembangunan pertanian. Oleh karena itu
diperlukan media inventarisasi data yang dapat menunjang kegiatan secara lebih
optimal agar memudahkan dalam hal pencarian, pendistribusian, pengolahan data
dan menghindari adanya kerusakan atau hilangnya berkas kelompok tani. Salah
satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menginventarisasi data secara
digital melalui Google Drive. Data kelompok tani juga sebaiknya memuat sistem
informasi secara visual yang dapat mereprsentasikan informasi posisi/lokasi
berbasis geospasial, dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemanfaatan
teknologi SIG dapat memuat sebaran kelompok tani, luas lahan dan komoditas
pertanaman secara geospasial.
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan tugas sebagai penyuluh
pertanian Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu , Kab. Batu Bara, diperoleh
fakta bahwa belum ada arsip data kelompok tani yang terbaru, rapi dan berkualitas
serta data penyebaran masing masing kelompok tani. Hal ini menyebabkan
kesulitan bagi Penyuluh Pertanian dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya. Kekurangan kelengkapan data kelompok tani akan
menghambat pekerjaan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian, seperti
penyusunan data Calon Petani Calon Lahan (CPCL) pada program bantuan
Pemerintah; penginputan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk
Bersubsidi, penginputan data terintegrasi pada aplikasi Sistem Manajemen
Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP), dan program-program pembangunan
pertanian lainnya.
Dari analisa isu di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan kegiatan
rencana aktualisasi dengan judul “Digitalisasi Data Anggota Kelompok Tani
Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kab. Batu
Bara”

2
1.2 Tupoksi Organisasi

1.2.1 Tupoksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara

Berdasarkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor : 76 Tahun 2022, tanggal:


17 Mei 2022 tentang rincian tugas dan fungsi organisasi Dinas Pertanian Dan
Perkebunan Kabupaten Batu Bara berfungsi antara lain sebagai:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, ketahanan pangan dan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
prasarana dan sarana pertanian, perkebunan, ketahanan pangan dan
penyuluhan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
1.2.2 Tupoksi Organisasi
Berdasarkan Permentan Nomor 03/Permentan/SM/1/2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
mempunyai fungsi tempat pertemuan para penyuluh, Pelaku Utama, dan Pelaku
Usaha yang merupakan pos simpul kordinasi (posko) pembangunan pertanian
berbasis kawasan. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lubuk Besar melaksanakan
tugas :
- Menyusun programa penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan yang sejalan
dengan program penyuluhan kabupaten.
- Melaksanakan penyuluhan pertanian berdasarkan programa penyuluhan,
- Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi,
pembiayaan dan pasar.
- Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan
pelaku usaha.
- Melaksanakan peningkatan kapasitas PNS,THL-TBPP, Penyuluh Swadaya
melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan.
- Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan metode penyuluhan
pertanian bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan.

3
- Memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di
desa/kelurahan (polusdes); dan
- Mengembangkan Metode Penyuluhan Pertanian sesuai dengan karakteristik
daerah dan kearifan lokal.
1.2.3 Tupoksi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian
Tugas pokok Penyuluh Pertanian berdasarkan Permenpan RB No 2 tahun
2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian
2. Pelaksanaan penyuluhan pertanian
3. Evaluasi dan pelaporan
4. Pengembangan penyuluhan pertanian
Berdasarkan tugas pokok tersebut maka Penyuluh Pertanian memiliki fungsi
utama memfasilitasi dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku
usaha agar tercapi tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup
Sesuai dengan jabatan penulis sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Pertama
berdasarkan Permenpan RB No. 35 tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut :
1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE)
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian
sesuai kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan

4
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP)
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Petani (KEP)
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan
Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui
kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan
skala usaha tani Poktan/Gapoktan
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot)
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes)
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes)
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya
18. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Penyuluh
Pertanian swadaya
1.2.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian dan Perkebunan
Sejalan dengan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Batu
Bara yang telah diamanatkan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan, maka
dirumuskan tujuan jangka menengah sebagai berikut:
a. Terwujudnya peningkatan nilai tambah sektor pertanian dan sektor
perkebunan
b. Terwujudnya ketahanan pangan
Dan sasarannya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya nilai tambah sektor pertanian
b. Meningkatnya nilai tambah sektor perkebunan
c. Meningkatnya ketahanan pangan berdasarkan pola pangan harapan

5
1.2.5 Nilai-Nilai Organisasi

Organisasi yang memiliki budaya kerja kuat akan memperoleh hasil yang lebih
baik. Hal ini dikarenakan para pegawainya telah mengetahui dan memahami
“pekerjaan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara menyelesaikan
pekerjaan tersebut”. Nilai budaya kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan meliputi:
a. Komitmen
Indikatornya: (1) Mentaati peraturan/kesepakatan; (2) memenuhi target
sukses pembangunan pertanian; (3) bekerja keras, tekun dan tidak mudah
menyerah; (4) meningkatkan kepedulian; (5) menyamakan persepsi dalam Langkah
kerja; (6) Bersikap konsisten terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan; (7)
melakukan internalisasi visi dan misi terus menerus kepada seluruh pegawai.
b. Keteladanan
Indikatornya: (1) menerapkan pelayanan prima dengan nilai 5S (senyum,
salam, sapa, sopan dan santun); (2) menepati jam kerja; (3) saling menghargai
(atasan dan bawahan); (4) menjadi motivator; (5) bersikap tegas dan berani; (6)
membangun keterbukaan dan komunikatif; (7) berperan aktif dan memberi manfaat
bagi lingkungan kerja.
c. Profesionalisme
Indikatornya: (1) Selalu meningkatkan keahlian dan keterampilan yang diperlukan
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsi; (2) menyelesaikan
seluruh pekerjaan maupun tanggung jawab yang diberikan hingga tuntas, tepat
waktu dan berkualitas serta mampu telusur/tercatat dalam melaksanakan tugas
dan fungsi; (3) mengerjakan segala hal sesuai dengan kompetensinya; (4)
memastikan seluruh proses kerja maupun keputusan yang telah ditetapkan
dijalankan sesuai dengan target waktu (quality control).
d. Integritas
Indikatornya: (1) menyampaikan data dan informasi secara terbuka; (2)
bekerja secara konsisten sesuai SOP; (3) bertindak sesuai nilai dan norma yang
berlaku; (4) loyal terhadap tugas; (5) keterpaduan dalam tugas; (6) melakukan
pelayanan prima setiap waktu; (7) berinisiatif dan berani melaporkan kecurangan.
e. Disiplin
Indikatornya: (1) menepati janji, (2) datang dan pulang tepat waktu; (3)
pemakaian seragam kantor dengan rapih sesuai ketentuan; (4) menggunakan

6
Bahasa nasional; (5) menggunakan fasilitas kantor sesuai aturan dan efisien; (6)
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu; (7) melaksanakan ibadah dengan baik dan
benar.
1.2.6 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara dipimpin oleh seorang
kepala dinas yang berada dibawah tanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Pertanian dan Perkebunan memiliki susunan organisasi
terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Ketahanan
Pangan, Bidang Hortikultura Prasarana dan Sarana, Bidang Penyuluhan dan
Pengembangan Pertanian, Bidang Perkebunan, Unit Pelaksana Teknis dan
Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan


Kabupaten Batu Bara

7
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi isu-isu yang terkait dengan tugas penyuluh pertanian
di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima
Puluh Kabupaten Batu Bara.
2. Menerapkan kedudukan dan peran PNS dalam melaksanakan tugas dan
fungsi dalam jabatan Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk
Lima Puluh Kabupaten Batu Bara
3. Membentuk ASN yang menjadi seorang pelayan publik yang profesional
dan berkarakter dengan mengoptimalkan pelaksanaan penyuluhan
pertanian
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Menjadikan ASN yang mampu menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai
BerAKHLAK serta peran dan kedudukan ASN, nilai meliputi Smart ASN dan
Manajemen ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan publik serta dapat mengaktualisasikan nilai dasar
tersebut di unit kerja.
2) Bagi Unit Kerja
Dengan adanya digitalisasi dan pembaharuan data kelompok tani maka akan
diperoleh database petani yang akurat, aman rapi dan terintegrasi yang dapat
dijadikan bahan acuan dalam menyusun kebijakan dan program-program di bidang
pertanian.
3) Bagi Masyarakat
Dengan pembaharuan data kelompok tani di Wilayah Kerja Penyuluh
Pertanian Lubuk Hulu, maka masyarakat khususnya petani yang tergabung ke
dalam kelompok tani memiliki data administrasi yang aman, rapi dan lengkap.
Selanjutnya dari basis data tersebut akan menjadi acuan dalam penginputan pada
program-program pembangunan pertanian oleh Pemerintah.

8
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1. Identifikasi Isu


Dalam penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Batu Bara sebagai Penyuluh Pertanian
Lapangan dengan wilayah binaan Desa Lubuk Hulu dan Desa Perk. Tanah Itam Ulu.
Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut
terkait kondisi yang diharapkan.
Tabel 1 : Identifikasi isu terkait kondisi saat ini.

No Tugas dan Fungsi Kondisi Saat Ini Rumusan Isu


1 Melakukan fasilitasi Produk olahan pangan Belum optimalnya
peningkatan akses berbahan baku lokal pemasaran produk
informasi teknologi, oleh kelompok wanita olahan pangan berbahan
pasar, sarana dan tani (KWT) di Wilayah baku lokal oleh kelompok
prasarana Kerja Penyuluh wanita tani di Wilayah
Poktan/Gapoktan Pertanian (WKPP) Kerja Penyuluh Pertanian
Lubuk Hulu Kab. Batu (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
Bara pemasarannya Batu Bara
belum optimal
2 Mengumpulkan dan Banyaknya petani yang Rendahnya jumlah petani
mengolah data menanam bibit kelapa yang menanam bibit
fasilitasi penerapan sawit tidak bersertifikat kelapa sawit bersertifikat
teknologi melalui di Wilayah Kerja di Wilayah Kerja
kegiatan sekolah Penyuluh Pertanian Penyuluh Pertanian
lapang, studi (WKPP) Lubuk Hulu (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
banding, pameran Kab. Batu Bara Batu Bara
dan gelar teknologi

3 Mengumpulkan dan Data anggota kelompok Belum optimalnya


mengolah data tani belum rapi dan inventarisasi data
penumbuhan terbarukan di Wilayah kelompok tani yang
Poktan. Kerja Penyuluh berbasis digital di
Pertanian (WKPP) Wilayah Kerja Penyuluh
Lubuk Hulu Kab. Batu Pertanian (WKPP) Lubuk
Bara Hulu Kab. Batu Bara

Berdasarkan tabel 1 di atas ada tiga isu terpilih dari proses identifikasi isu
akan dijelaskan terkait penyebabnya sebagai berikut :

9
1. Belum optimalnya pemasaran produk olahan pangan berbahan baku lokal
oleh kelompok wanita tani di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP)
Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Pemasaran produk olahan pangan yang ada di WKPP Lubuk Hulu seperti
emping melinjo dan olahan keripik masih dilakukan secara individu dengan
langsung menjual ke pengepul/agen dengan harga yang berfluktuatif dan tidak
sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini menurut Almasdi Syahza (2003) tentang
pemasaran produk pertanian berbasis agribisnis, disebabkan karena kurangnya
akses informasi pasar dan jaringan pemasaran, keterbatasan dana oleh petani
untuk mengembangkan produk nya dengan skala besar serta tingkat
ketergantungan petani yang bergantung pada pedagang perantara/tengkulak
untuk menjual produknya secara cepat. Dampak apabila isu ini tidak diselesaikan
dapat menghambat peningkatan pendapatan petani. Bungaran Saragih (2001)
menyatakan bahwa pengembangan agribisnis dan agroindustri akan berdampak
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan petani yang
pada akhirnya diharapkan akan mengurangi ketimpangan pendapatan
masyarakat. Dan isu ini sesuai dengan tupoksi penyuluh yaitu melakukan
fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan prasarana
Poktan/Gapoktan

2. Rendahnya jumlah petani yang menanam bibit kelapa sawit bersertifikat di


Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara.
Berdasarkan data Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) di WKPP Lubuk Hulu
Kab. Batu Bara tahun 2021 memiliki luas lahan kelapa sawit ± 30 ha. Dari
pengamatan di lapangan jumlah petani yang menanam bibit kelapa sawit
bersertifikat hanya 20% dan yang ditanam kebanyakan bibit non sertifikat yang
didapat dari biji/brondolan yang ada di sekitar areal perkebunan PTPN IV Tanah
Itam Ulu yang biasa disebut bibit mariles, Hal ini berdampak langsung dengan
data produktivitas kelapa sawit yang rata-rata hanya 0.6-1 ton/ha. Pusluhtan
Kementan (2020) menyatakan bahwa bibit bersertifikat merupakan kunci
keberhasilan dalam mendapatkan produktivitas yang tinggi dan faktor utama
petani masih menggunakan bibit tidak bersertifikat disebabkan terbatasnya
akses informasi dan pengetahuan petani tentang bibit bersertifikat, benih

10
bersertifikat yang mahal, serta petani menganggap benih bersertifikat kurang
adaptif untuk ditanam di wilayah tersebut. Dampak apabila isu ini tidak
diselesaikan dapat merugikan petani dari segi produktivitas jangka panjang.
Menurut SinarTani (2017) penggunaan bibit tidak bersertifikat dapat merugikan
petani dikarenakan produktivitas sawit yang rendah. Dan isu ini sesuai dengan
tupoksi penyuluh yaitu Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan
teknologi melalui kegiatan sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar
teknologi

3. Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di


Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara.
Berdasarkan pengamatan selama menjalankan tugas, penyimpanan
berkas/data kelompok tani masih berupa hardcopy, dan pada saat ada informasi
untuk bantuan kelompok tani sulit untuk cepat dalam pengumpulan karena
berkas ada yang rusak dan hilang. Padahal data tersebut merupakan
persyaratan terpenting dalam penyaluran bantuan pemerintah. Sesuai dengan
PERMENTAN Nomor 21 tentang Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan
Pertanian (SMIPP) menjelaskan bahwa harus ada data petani dan kelompok tani
yang tepat dan lengkap sesuai kondisi lapangan serta terintegrasi untuk
mempercepat arus informasi program pembangunan pertanian. Dampak apabila
isu ini tidak diselesaikan dapat menghambat program bantuan kepada kelompok
tani. Kementerian Pertanian (2017) tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Sarana, bantuan pemerintah dalam rangka pembangunan program pertanian
dilakukan dengan memverifikasi dan validasi sesuai persyaratan kelengkapan
data kelompok tani. Oleh karena itu inventarisasi data kelompok tani dilakukan
secara digital sesuai dengan perkembangan zaman untuk memudahkan dalam
pelayanan kepada kelompok tani . Ombudsman (2021) tentang digitalisasi arsip
untuk peningkatan pelayanan publik menyatakan bahwa ada 2 tujuan digitalisasi
arsip yaitu, kemudahan akses untuk inventarisasi dokumen dinamis, dan
ketersediaan arsip untuk keterbukaan akses. Dan isu ini sesuai dengan tupoksi
penyuluh yaitu Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan.

11
2.2. Analisis dan Penetapan Isu Terpilih
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan metode Metode APKL dan
dilanjutkan dengan Metode USG. Metode ini digunakan untuk menguji kelayakan
suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. APKL singkatan
dari Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak. Aktual yaitu penilaian isu yang
paling Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematika yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan yaitu isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sedangkan Layak yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut adalah tabel
analisis isu menggunakan metode APKL.

Tabel 2: Analisis Isu Menggunakan Metode APKL


Kriteria APKL
No Isu Keterangan
A P K L
Belum optimalnya pemasaran produk
olahan pangan berbahan baku lokal
√ √ √ Memenuhi
1 oleh kelompok wanita tani di Wilayah √
Syarat
Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP)
Lubuk Hulu Kab. Batu Bara

Rendahnya jumlah petani yang


menanam bibit kelapa sawit
Memenuhi
2 bersertifikat di Wilayah Kerja Penyuluh √ √ √ √
Syarat
Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
Batu Bara

Belum optimalnya inventarisasi data


kelompok tani yang berbasis digital di Memenuhi
3 √ √ √ √
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Syarat
(WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Keterangan: A= Aktual P=Problematik K=Kekhalayakan L=keLayakan
Dari tabel 2 dapat dilihat terdapat tiga isu yang memenuhi kriteria
APKL. Selanjutnya ketiga isu tersebut akan dianalisis dengan menggunakan
metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan menggunakan metode skoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan Urgensi dari masalah, keseriusan masalah
yang dihadapi dan kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin

12
besar serta kemudahan dalam penyelesaian masalah. Penetapan score issue USG
dengan menggunakan skala Likert menggunakan rentang nilai 1-5 dengan kriteria
USG, yaitu Urgency, Seriousness dan Growth
-U (Urgency) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
-S (Seriousness) berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya masalah
tersebut. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi seseorang seperti
dampaknya produktivitas dan keselamatan jiwa manusia.Semakin tinggi dampak
masalah tersebut maka semakin serius masalah tersebut.
-G (Growth) berkaitan dengan dampak masa depan dan perkembangannya.
Semakin cepat berkembang masalah tersebut, semakin tinggi pertumbuhan
masalahnya.
Adapun analisis USG dari ketiga isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3: Analisis Isu Menggunakan Metode USG
Kriteria
NO Isu Total Prioritas
U S G
Belum optimalnya pemasaran
produk olahan pangan berbahan
baku lokal oleh kelompok wanita
1 5 4 4 13 II
tani di Wilayah Kerja Penyuluh
Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
Batu Bara

Rendahnya jumlah petani yang


menanam bibit kelapa sawit
2 bersertifikat di Wilayah Kerja 4 4 4 12 III
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk
Hulu Kab. Batu Bara

Belum optimalnya inventarisasi


data kelompok tani yang berbasis
3 digital di Wilayah Kerja Penyuluh 5 5 4 15 I
Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab.
Batu Bara
Keterangan: (Skala Likert)
1: Tidak mendesak/serius/berdampak
2: Kurang mendesak/serius/berdampak
3: Cukup mendesak/serius/berdampak

13
4: mendesak/serius/berdampak
5: Sangat mendesak/serius/berdampak
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa isu nomor 3 merupakan isu prioritas
utama, sehingga isu tersebut akan diangkat dalam rancangan aktualisasi ini
yaitu “Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara”.
Selanjutnya, penyebab isu prioritas dianalisis dengan menggunakan diagram
fishbone, sebagai berikut :

Manusia Metode Belum optimalnya


inventarisasi data
Kelembagaan belum kelompok tani yang
Penyuluh belum optimal berbasis digital di
mendukung
menginventaris data secara Wilayah Kerja
inventarisir data
digital Penyuluh Pertanian
secara digital
Petani belum (WKPP) Lubuk Hulu
Inventarisir data Kab. Batu Bara Kab.
mengetahui
secara digital Batu Bara.
inventarisir data
menurut petani
secara digital
sulit

Tidak ada SOP Sudah terbiasa


yang mengatur menyimpan
dokumen
Peralatan/aplikasi kurang dalam bentuk
mendukung hard copy

Sistem Lingkungan

2.3. Dampak Isu Terpilih


Adapun beberapa dampak yang mungkin terjadi apabila isu ini tidak dapat
dipecahkan adalah :
1) Tidak adanya jaminan mengenai kualitas informasi kelembagaan petani
(kelompok tani/gabungan kelompok tani) di Desa Lubuk Hulu dan Perk. Tanah
Itam Ulu

14
2) Terhambatnya pemberian informasi kepada dinas/UPT terkait kelengkapan
berkas untuk Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan,
3) Monitoring mengenai aktivitas kelompok tani oleh pemerintah Pusat dan
khususnya Pemerintah Daerah Kab. Batu Bara terhambat,
4) Berkas fisik anggota kelompok tani akan mudah hilang, rusak atau tercecer
5) Kesulitan mengetahui lokasi keberadaan Kelompok Tani
6) Terhambatnya pembaharuan data kelompok tani pada aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP).
7) Tidak seragamnya data yang dimiliki poktan dan penyuluh

2.4. Role Model


Role model adalah seseorang yang memberikan teladan, inspirasi dan bisa
menebarkan kebaikan bagi orang-orang di lingkungan kerja. Ciri utama sebagai role
model adalah seseorang yang memiliki disiplin yang tinggi,
kejujuran,integritas,kredibilitas, kepedulian dan memiliki ciri sebagai pelayanan
publik. Dalam hal ini, seseorang yang saya jadikan sebagai role model saya dalam
bekerja adalah :

Nama : Ananda Fadhillah Akbar,SP


NIP : 198309172011011013
Pangkat/Golongan : Penata Tingkat I/III d
Jabatan : Ka. Bidang Penyuluhan dan Pertanian

Beliau memiliki karakter yang ramah, peduli terhadap bawahan dan


mengayomi bawahannya. Beliau juga seorang yang disiplin, ulet,rajin dan cepat
dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Bidang
Penyuluhan dengan selalu mengutamakan bekerjasama dengan sesama pegawai.
Sehingga, beliau menjadi motivator dan inspirasi penulis di BPP Lubuk Besar.

15
BAB III

STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Berdasarkan isu prioritas yang terpilih maka yang menjadi gagasan kreatif
adalah “Digitalisasi Data Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk
Lima Puluh, Kab. Batu Bara”. Untuk menyelesaikan isu yang telah diidentifikasi ada
beberapa kegiatan kreatif yang akan dilakukan yaitu :
1. Menentukan jenis data yang dibutuhkan
2. Mempersiapkan instrument berbasis elektronik
3. Melakukan pertemuan dan pengumpulan data kelompok tani di desa Lubuk
Hulu dan desa Perk. Tanah Itam Ulu
4. Survei Lapangan untuk mendata koordinat lahan per kelompok tani
menggunakan GPS
5. Melakukan inventarisasi data kelompok tani berbasis Google Drive
6. Menyusun pemetaan lokasi kelompok tani berbasis Sistem Informasi
Geografis (SIG)
7. Menyediakan sistem informasi lahan kelompok tani berbasis Web

3.2. Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 ( Nilai-Nilai


Dasar ASN)
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pada pelayanan dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya lebih mengedepankan pemberian pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat (publik). Sebagai aparat birokrasi pemerintah, dalam
memberikan pelayanan kepada publik maka ASN sudah seharusnya berorientasi
kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan (customer service) melalui
pelayanan prima.
2. Akuntabel
Dalam hal ini, akuntabel atau akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai sesuai dengan tanggung jawab yang
menjadi amanahnya baik selaku individu, kelompok atau institusi. Akuntabel

16
dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan tugas secara jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Melalui nilai-nilai akuntabilitas tersebut,
bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku ASN dengan mengedepankan
kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas. Dalam hal ini, akuntabilitas publik
berfungsi untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
3. Kompeten
Kompeten, yang berarti kecakapan atau keterampilan yang dimiliki seseorang
dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten atau memiliki
kecakapan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang
diembannya. Seseorang dianggap kompeten apabila mereka dapat melaksanakan
tugas-tugas tertentu secara profesional. Kompeten berkaitan erat dengan
profesionalisme. Profesionalisme ASN merupakan aspek penting dalam upaya
meningkatkan kualitas layanan publik sesuai dengan agenda reformasi birokrasi.
Untuk itu, pengelolaan ASN yang profesional harus didasarkan pada kualitas,
kompetensi, dan hasil penilaian kinerjanya, sehingga ASN dapat mendukung
secara optimal kinerja organisasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
4. Harmonis
ASN diharapkan bersikap harmonis dalam lingkungan kerjanya. Perilaku
yang harmonis tergambar dengan sikap saling menghargai dan peduli dengan
sesamanya. Terciptanya harmonisasi dalam lingkup organisasi dapat membangun
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya berefek kepada keberhasilan
pencapaian tujuan, tugas dan fungsi organisasi
5. Loyal
Loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau kepatuhan. Dalam
hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku yang memegang teguh
ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan
negara. Sebagaimana dimaklumi, ASN adalah pekerja yang digaji oleh negara.
Oleh karena itu, sikap dan perilakunya harus memegang teguh ideologi negara, yaitu
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta setia kepada negara serta
pemerintahan yang sah.

17
6. Adaptif
Adaptif, atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Dalam hal ini,
seorang ASN hendaknya selalu mengembangkan kreativitas dan terus berinovasi
dalam menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu
proaktif dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi sehingga tidak
menghalangi tugas dan tanggung jawab yang diembannya, utamanya yang berkaitan
dengan pelayanan publik.
7. Kolaboratif
Sikap kolaboratif ditunjukkan dengan memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama. Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan
membangun kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah

18
Tabel 4: Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 ( Nilai-Nilai Dasar ASN)
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Menginventarisasi data kelompok tani
secara lebih baik sebagai wujud
Berorientasi Melakukan perbaikan
Perbaikan komitmen efektivitas pelaksanaan
Pelayanan tiada henti
program pembangunan pertanian tepat
dan lengkap sesuai kondisi lapangan
Melaksanakan tugas
Disiplin dan Dalam kegiatan ini saya mencari
dengan jujur bertanggung
Akuntabel bertanggung referensi jenis data kelompok yang
jawab, disiplin dan
jawab sesuai dengan aturan yang berlaku
berintegritas
Dalam kegiatan ini saya menyusun
Melaksanakan tugas
Kompeten Kinerja terbaik rencana jenis data yang akan
dengan kualitas terbaik
Menentukan ditampilkan secara spesifik dan detail
1 jenis data yang Berkonsultasi dengan mentor dan
Membangun lingkungan Lingkungan
dibutuhkan Harmonis mencatat semua masukan/gagasan
kerja yang kondusif kerja kondusif
agar kegiatan ini lebih baik
Memegang ideologi Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
Loyal pancasila, UUD NKRI Integritas tinggi bertentangan dengan pancasila dan
1945 UUD 1945
Terus berinovasi dan Menyampaikan inovasi dan kreatifitas
Adaptif mengembangkan Berinovasi terkait rancangan jenis data kelompok
kreatifitas tani
Terbuka dalam Dalam kegiatan ini saya bekerjasama
bekerjasama untuk dengan mentor untuk mencapai tujuan
Kolaboratif Bekerjasama
menghasilkan nilai bersama
terbaik

19
Deskripisi penerapan nilai dasar
Core Values berAKHLAK (Uraian tentang
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci
BerAKHLAK aktualisasi Core Value
Berakhlak)
Berorientasi Ramah, cekatan Mempersiapkan instrumen sebagai
Cekatan
Pelayanan dan solutif wujud sigap dalam melihat situasi
Melaksanakan
Saya memastikan instrumen
tugas dengan jujur Disiplin dan
barbasis perangkat keras dan
Akuntabel bertanggung bertanggung
perangkat lunak dapat berjalan
jawab, disiplin dan jawab
dengan baik
berintegritas
Meningkatkan kemampuan dalam
Meningkatkan
Kompeten Belajar mempelajari instrumen berbasis
kompetensi diri
aplikasi
Membangun Lingkungan Mampu memberikan solusi dalam
Mempersiapkan instrument Harmonis lingkungan kerja kerja inventarisasi secara digital untuk
2
berbasis elektronik yang kondusif kondusif data kelompok tani
Kegiatan yang saya lakukan sesuai
Memegang
Integritas sesuai dengan pengamalan
Loyal ideologi pancasila,
tinggi pancasila, Memberikan waktu,
UUD NKRI 1945
perhatian dan tenaga yang lebih
Terus berinovasi
dan Beradaptasi dengan teknologi
Adaptif Berinovasi
mengembangkan sesuai perkembangan digitalisasi
kreatifitas
Terbuka dalam
Dalam kegiatan ini bersinergi
bekerjasama untuk
Kolaboratif Bekerjasama dengan orang lain dalam
menghasilkan nilai
menyelesaikan kegiatan
terbaik

20
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Dalam melakukan pertemuan
Ramah, cekatan,
Berorientasi Ramah dan sebagai wujud melayani dengan
solutif dan dapat
Pelayanan solutif standar yang sama kepada semua
diandalkan
kelompok tani
Tidak
menyalahgunakan Bertanggung Tidak menyalahgunakan data data
Akuntabel
kewenangan jawab kelompok tani
jabatan
Melaksanakan Melaksanakan rencana kegiatan
Kinerja
Kompeten tugas dengan dengan sebaik mungkin dalam
terbaik
Melakukan pertemuan dan kualitas terbaik sosialisasi
pengumpulan data kelompok tani di Menghargai setiap
3 Mengharagai Menjelaskan kegiatan digitalisasi
desa Lubuk Hulu dan desa Perk. Harmonis orang apapun latar
orang lain secara responsif
Tanah Itam Ulu belakangnya
Memgang ideologi Memberikan waktu dan perhatian
Integritas
Loyal pancasila, UUD lebih dalam melaksanakan kegiatan
tinggi
NKRI 1945 ini
Mengidentifikasi masalah dalam
Adaptif Bertindah Proaktif Inisiatif pengumpulan data kelompok tani dan
mencari solusi
Terbuka dalam
Kerjasama yang baik dengan
bekerjasama untuk
Kolaboratif Bekerjasama pengurus kelompok tani untuk
menghasilkan nilai
melengkapi dokumen kelompok tani.
terbaik

21
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Memperbaiki tata kelola penyusunan
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada
Perbaikan luas lahan dan letak kelompok tani
Pelayanan henti
berbasis data spasial
Melaksanakan tugas dengan Disiplin dan
Melaksanakan pengambilan titik
Akuntabel jujur bertanggung jawab, bertanggung
koordinat secara aktual dan objektif.
disiplin dan berintegritas jawab

Melaksanakan tugas dengan Kualitas Melaksanakan survei lapangan


Kompeten
kualitas terbaik terbaik sesuai target yang telah ditentukan

Lingkungan Dalam pelaksanaan survei lapangan


Membangun lingkungan kerja
Survei Lapangan untuk Harmonis kerja mampu untuk dapat memetakan
yang kondusif
4 mendata koordinat kondusif seluruh lahan kelompok tani
lahan per kelompok tani
Memegang teguh ideologi
Memberikan waktu dan perhatian
pancasila dan undang-undang Integritas
Loyal lebih dalam melaksanakan kegiatan
dasar , setia kepada NKRI dan tinggi
ini
pemerintahan yang sah

Terus berinovasi, dan Berinovasi


Adaptif Melakukan inovasi tiada henti
mengembangkan kreatifitas dan Kreatif

Terbuka dalam bekerjasama Kerjasama yang baik dengan


Kolaboratif untuk menghasilkan nilai Bekerjasama pengurus kelompok tani dalam
tambah pengambilan titik koordinat lahan.

22
Deskripsi penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada Memperbaiki tata kelola inventarisasi
Perbaikan
Pelayanan henti secara digital

Melaksanakan tugas dengan Disiplin dan Mencari alternatif pengunaan alat


Akuntabel jujur bertanggung jawab, bertanggung inventarisasi secara lebih hemat dan
disiplin dan berintegritas jawab aman

Melaksanakan tugas dengan Kualitas Melaksanakan digitalisasi dengan


Kompeten
kualitas terbaik terbaik kualitas terbaik
Lingkungan Memberikan solusi penyimpanan
Membangun lingkungan kerja
Melakukan inventarisasi Harmonis kerja data kelompok tani yang lebih praktis
yang kondusif
5 data kelompok tani kondusif dan informatif
berbasis Google Drive Memegang teguh ideologi
Memberikan waktu dan perhatian
pancasila dan undang-undang Integritas
Loyal lebih dalam melaksanakan kegiatan
dasar , setia kepada NKRI dan tinggi
ini
pemerintahan yang sah

Terus berinovasi, dan Berinovasi Berinovasi membuat inventarisasi


Adaptif
mengembangkan kreatifitas dan Kreatif dokumen menjadi lebih efektif

Terbuka dalam bekerjasama Mengoptimalkan kelompok tani agar


Kolaboratif untuk menghasilkan nilai Bekerjasama mampu mengadopsi/ mengakses
tambah inventarisasi secara digital

23
Deskripis penerapan nilai dasar
Core Values berAKHLAK (Uraian tentang
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci
BerAKHLAK aktualisasi Core Value
Berakhlak)
Melakukan perbaikan tiada henti
Berorientasi untuk kemudahan akses dokumen
Melakukan perbaikan tiada henti Perbaikan
Pelayanan dan informasi kelompok tani
secara geografis
Melaksanakan tugas dengan jujur Disiplin dan
Melaksanakan kegiatan dengan
Akuntabel bertanggung jawab, disiplin dan bertanggung
disiplin dan bertanggung jawab.
berintegritas jawab

Melaksanakan tugas dengan Kualitas Melaksanakan digitalisasi dengan


Kompeten
kualitas terbaik terbaik kualitas terbaik
Menyusun
pemetaan kelompok Mempermudah kelompok tani
Membangun lingkungan kerja yang Lingkungan
6 tani berbasis Sistem Harmonis ataupun Dinas Pertanian dalam
kondusif kerja kondusif
Informasi Geografis melihat sebaran kelompok tani
(SIG) Memegang teguh ideologi
Memberikan waktu dan perhatian
pancasila dan undang-undang
Loyal Integritas tinggi lebih dalam melaksanakan
dasar , setia kepada NKRI dan
kegiatan ini
pemerintahan yang sah
Berinovasi membuat informasi
Terus berinovasi, dan Berinovasi dan
Adaptif geografis kelompok tani secara
mengembangkan kreatifitas Kreatif
mudah, tepat dan akurat
Mengoptimalkan sumber daya
Terbuka dalam bekerjasama untuk
Kolaboratif Bekerjasama untuk mendukung kegiatan lebih
menghasilkan nilai tambah
efektif

24
Deskripis penerapan nilai dasar
Core Values
No Kegiatan Panduan Prilaku Kata Kunci berAKHLAK (Uraian tentang
BerAKHLAK
aktualisasi Core Value Berakhlak)
Melakukan perbaikan tiada henti untuk
Berorientasi Melakukan perbaikan tiada
Perbaikan kemudahan akses informasi lahan
Pelayanan henti
kelompok tani
Melaksanakan tugas
Disiplin dan
dengan jujur bertanggung Melaksanakan kegiatan dengan
Akuntabel bertanggung
jawab, disiplin dan bertanggungjawab dan berintegritas
jawab
berintegritas
Melaksanakan tugas Kualitas Melaksanakan digitalisasi dengan
Kompeten
dengan kualitas terbaik terbaik kualitas terbaik
Lingkungan Mempermudah petani untuk
Menyediakan sistem Membangun lingkungan
Harmonis kerja mengakses data sebaran kelompok
7 informasi lahan berbasis kerja yang kondusif
kondusif tani
Web
Memegang teguh ideologi
pancasila dan undang- Memberikan waktu dan perhatian
Integritas
Loyal undang dasar , setia lebih dalam melaksanakan kegiatan
tinggi
kepada NKRI dan ini
pemerintahan yang sah
Terus berinovasi, dan Berinovasi membuat inventarisasi
Berinovasi
Adaptif mengembangkan kelompok tani berbasis Sistem
dan Kreatif
kreatifitas Informasi Geografis
Terbuka dalam
Mengoptimalkan sumber daya untuk
Kolaboratif bekerjasama untuk Bekerjasama
mendukung kegiatan lebih efektif
menghasilkan nilai tambah

25
3.3. Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan Dengan Agenda 3 ( Kedudukan
dan Peran PNS Dalam NKRI menuju SMART Governance)
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur,
adil, dan mermoral tinggi dalam menyelnggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil, merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kestiaan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya
itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita- citakan oleh Bangsa Indonesia. Peran
pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Ada 2 nilai dasar yang harus ASN terapkan dalam agenda kedudukan den peran
ASN dalam NKRI, yaitu meliputi Manajemen ASN dan SMART ASN.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara. Oleh karena itu setiap ASN dituntut
untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kode Etik dan
Perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN):
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegras
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

26
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak betentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7. Menggunakan kebijakan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab,efektif dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan selalu menjaga
reputasi dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN)
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai dispilin
pegawai ASN.
2. SMART ASN
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship dan memiliki jaringan yang luas
(networking). Berikut 8 Profil SMART ASN yaitu :
1. Integritas yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan, termasuk
didalamnya tanggungjawab dan kejujuran.
2. Profesionalisme yaitu sikap yang menunjukkan berkompeten dalam tugas
3. Nasionalisme yaitu bagaimana seseorang untuk memahami kondisi bangsa dan
Negara.
4. Berwawasan global yaitu mempunyai pandangan ke depan tentang perubahan
yang dihadapi
5. Ilmu dan Teknologi (IT) dan bahasa asing maksudnya dalam perubahan zaman,
ASN harus dibekali ilmu dan teknologi serta kemampuan berbahasa asing
6. Hospitality maksudnya adalah keramahan dalam melaksanakan tugas
7. Networking maksudnya adalah ASN harus menguasai dunia digital agar
jangan ketinggalan baik dalam perkembangan informasi maupun tugas

27
8. Entrepreneurship maksudnya adalah seorang ASN harus mempunyai jiwa
kewirausahaan.
Relevansi rancangan aktualisasi ini dengan SMART ASN dan Manajemen
ASN adalah rancangan aktualisasi ini memanfaatkan teknologi untuk melayani
masyarakat lebih efektif. Di era industri 4.0, ASN dan masyarakat dituntut agar
mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital saat ini. Kompetensi
yang diharapkan dimiliki seorang ASN diantaranya kecakapan menggunakan
media digital (digital culture), sikap etis menggunakan media digital (digital ethics),
dan aan menggunakan media digital (digital safety). Inovasi inventarisasi data
melalui (google drive) akan diperoleh database petani yang akurat, aman rapi dan
terintegrasi yang dapat dijadikan bahan acuan dalam menyusun kebijakan dan
program-program di bidang pertanian. Selain itu data kelompok tani jugadapat
ditampilkan dengan sistem informasi lahan berbasis spasial dengan aplikasi
ArcGIS. Inovasi ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola berkas kelompok
tani semakin lebih baik lagi dan lebih informatif.

Tabel 5. Relevansi Rencana Kegiatan Dengan Manajemen ASN dan SMART ASN

No Kegiatan Penerapan (Smart dan Manajemen ASN)

1. Menentukan jenis Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai


data yang dengan memberikan pelayanan publik yang
dibutuhkan profesional dan berkualitas.

SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai


wujud integritas, profesionalisme dan hospitality
dalam menjalankan tugas sesuai karakteristik smart
ASN.
2. Mempersiapkan Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai
instrument dengan memberikan pelayanan publik yang
berbasis elektronik profesional dan berkualitas.

SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai


wujud integritas, profesionalisme dan hospitality
dalam menjalankan tugas sesuai karakteristik smart
ASN.
3. Melakukan Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini
pertemuan dan sesuai dengan kode etik dan perilaku dalam
pengumpulan data manajemen ASN yaitu melaksanakan tugas dengan
cermat dan disiplin sehingga memberikan hasil
kelompok tani di
terbaik.
28
desa Lubuk Hulu SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai
dan desa Perk. wujud integritas, profesionalisme, hospitality dan
Tanah Itam Ulu networking dalam menjalankan tugas sesuai
karakteristik smart ASN.
4. Survei Lapangan Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai
untuk mendata dengan kode etik dan perilaku dalam manajemen
koordinat lahan per ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin sehingga memberikan hasil terbaik.
kelompok tani
SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai
wujud menguasai IT dan networking dalam
menjalankan tugas sesuai karakteristik smart ASN.
5. Melakukan Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai
inventarisasi data dengan kode etik dan perilaku dalam manajemen
kelompok tani ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin sehingga memberikan hasil terbaik.
berbasis Google
Drive SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai
wujud menguasai IT dan networking dalam
menjalankan tugas sesuai karakteristik smart ASN
6 Menyusun Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai
pemetaan dengan kode etik dan perilaku dalam manajemen
kelompok tani ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin sehingga memberikan hasil terbaik.
berbasis Sistem
Informasi SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai
Geografis (SIG) wujud menguasai IT dan networking dalam
menjalankan tugas sesuai karakteristik smart ASN
7 Menyediakan Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan ini sesuai
sistem informasi dengan kode etik dan perilaku dalam manajemen
lahan kelompok ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan
tani berbasis Web disiplin sehingga memberikan hasil terbaik.

SMART ASN: Melaksanakan kegiatan ini sebagai


wujud menguasai IT dan networking dalam
menjalankan tugas sesuai karakteristik smart ASN

29
3.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pemasaran produk olahan pangan berbahan baku lokal oleh kelompok
wanita tani di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
2. Rendahnya jumlah petani yang menanam bibit kelapa sawit bersertifikat di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
3. Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Isu yang diangkat : Belum optimalnya inventarisasi data kelompok tani yang berbasis digital di Wilayah Kerja
Penyuluh Pertanian (WKPP) Lubuk Hulu Kab. Batu Bara
Gagasan Pemecahan Isu : Digitalisasi Data Anggota Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu Kecamatan Datuk Lima Puluh,
Kab. Batu Bara

30
Tabel 5: Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Tujuan Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata Pelatihan dan Sasaran Organisasi
Organisasi
1 Menentukan a. Mencari bahan Tersedianya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai
jenis data referensi informasi referensi Tujuan dan sasaran • profesionalisme
yang mengenai data informasi organisasi yaitu
dibutuhkan kelompok tani meningkatnya nilai
tambah sektor
b. Mempelajari Diketahuinya Kinerja terbaik pertanian dan
informasi tentang alternatif cara perkebunan
pengelolaan data pengelolaan data
berbasis digital secara digital
dan spasial

c. Mengembangkan Tersedianya ide Reponsivitas


referensi yang tertulis dalam
terpilih dalam bentuk catatan
pengelompokan untuk data yang
data berbasis bisa diintegrasi
digital dan spasial secara digital dan
spasial

d. Menyusun format Tersedianya Dedikasi , Kontribusi


data kelompok tani format data
berbasis digital kelompok tani

e. Mengembangkan Tersedianya Inovasi


format

31
data untuk format data
kegiatan survei survei lapangan
lapangan berbasis
spasial

f. Menyerahkan hasil Mendapatkan Sinergi untuk hasil yang


penentuan jenis persetujuan dari lebih baik
data yang akan Ka. Bidang dan
digunakan kepada data tambahan
Ka. Bidang yang perlu
Penyuluhan dikembangkan

Integritas
g. Menyusun jadwal Tersedianya
pertemuan dengan jadwal pertemuan
kelompok terkait dengan kelompok
pengambilan data

2 Mempersiap a. Mencari bahan Terpelajarinya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai


kan referensi cara panduan Tujuan dan sasaran • profesionalisme
instrument inventarisasi data penggunaan organisasi yaitu
berbasis berbasis digital Google Drive dan meningkatnya nilai
elektronik melalui aplikasi Aplikasi GIS tambah sektor
Google Drive dan pertanian dan
ArcGIS perkebunan

b. Mencatat poin- Tersedianya Kinerja terbaik


poin penting catatan penting
tentang terkait aplikasi
penggunaan yang akan
Google Drive dan digunakan

32
ArcGIS terkait
inventarisasi data

c. Mengunduh peta Tersedianya peta Inovasi


citra satelit dan citra satelit dan
RBI berbasis RBI
spasial dari situs
BIG

d. Instalasi dan Aplikasi Google Integritas


memastikan Drive dan ArcGIS
aplikasi Google berfungsi dengan
Drive dan ArcGIS baik
berfungsi dengan
baik

e. Menyiapkan alat Tersedianya alat Dedikasi


GPS (Global mengukur dan
Positioning melacak
System) berbasis koordinat lahan
Android

f. Menyiapkan Tersedianya Responsivitas


aplikasi scanner aplikasi scanner
berbasis Android

h. Menambah Terlaksananya Sinergi untuk hasil yang


informasi pertemuan dan lebih baik
pengetahuan pembelajaran
tentang integrasi
profil kelompok

33
tani berbentuk
web-GIS kepada
yang kompeten

3 Melakukan a. Menyiapkan Tersedianya Responsivitas Sesuai dengan Menunjukkan nilai


pertemuan bahan pertemuan bahan pertemuan Tujuan dan sasaran • profesionalisme
dan untuk sosialisasi untuk sosialisasi organisasi yaitu
pengumpula meningkatnya nilai
n data b. Melakukan Terlaksananya Komitmen tambah sektor
kelompok pertemuan dengan pertemuan pertanian dan
tani di desa pengurus dengan pengurus perkebunan
Lubuk Hulu kelompok tani kelompok tani
dan desa
Perk. Tanah c. Sosialisasi kepada Terlaksananya Peduli
Itam Ulu pengurus sosialisasi
kelompok tani kepada pengurus
tentang rencana kelompok tani
digitalisasi data

d. Menjelaskan Pengurus Kerjasama


data/dokumen kelompok tani
yang dibutuhkan memahami
untuk dilakukan data/dokumen
digitalisasi yang akan
berbasis Google dikumpul
Drive dan SIG

e. Pengumpulan Terkumpulnya Konsisten


dokumen dokumen
kelompok tani kelompok tani

34
f. Mengelompokkan Tersedianya
dokumen yang dokumen Proaktif
terkumpul sesuai kelompok tani
dengan jenisnya sesuai dengan
masing-masing jenisnya

g. Melakukan Adanya dokumen


verifikasi dan kelompok tani Kinerja Terbaik
validasi kelompok yang jelas dan
tani dengan akurat
memperhatikan
kesesuaian No.
NIK, Alamat, dll.

Survei a. Pembuatan peta Tersedianya peta Responsivitas Sesuai dengan Menunjukkan nilai
4 Lapangan survei lapangan survei lapangan Tujuan dan sasaran • profesionalisme
untuk berbasis spasial organisasi yaitu
mendata meningkatnya nilai
koordinat b. Memindahkan Tersedianya peta Inovasi tambah sektor
lahan per peta survey ke acuan untuk pertanian dan
kelompok GPS berbasis mendata perkebunan
tani Android yaitu kelompok tani
Avenza Map untuk kegiatan
survey

c. Persiapan alat dan Tersedianya alat Kontribusi


bahan yang dan bahan agar
dibutuhkan dalam proses survei
melakukan survei berjalan lancar

35
d. Koordinasi dengan Diperolehnya Kerjasama
kelompok tani waktu yang
untuk disepakati untuk
mendampingi mendampingi
kegiatan survei kegiatan survei

e. Pengambilan titik Terlaksananya Kinerja Terbaik


koordinat dan luas pengambilan titik
lahan koordinat dan
menggunakan luas lahan
Avenza Map kelompok tani

f. Pengambilan data Tersedianya data


pendukung survei pendukung survei Selaras
lapangan lapangan

g. Merekapitulasi Tersedianya data


data hasil koordinat hasil Dapat dipercaya
lapangan pengukuran
format.kml
5 Melakukan a. Menyiapkan Tersedianya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai
inventarisasi peralatan kerja peralatan untuk Tujuan dan sasaran • profesionalisme
data (Laptop, Aplikasi digitalisasi organisasi yaitu
kelompok Scanner,) dokumen meningkatnya nilai
tani tambah sektor
berbasis b. Membuat akun Akun google drive Responsivitas pertanian dan
Google google drive telah terbuat perkebunan
Drive
c. Merancang folder Tersedianya Kinerja terbaik
untuk masing- folder
masing kelompok

36
tani di akun google penyimpanan per
drive kelompok tani

d. Menyiapkan Telah siapnya Integritas


dokumen yang dokumen per
telah kelompok tani
dikelompokkan
sesuai kelompok
tani

e. Melakukan Hasil scanning Komitmen


pemindaian (scan) dokumen dalam
dokumen format PDF
kelompok tani

f. Mengunggah data Dokumen telah Inovasi


kelompok tani ke terunggah ke
dalam google google drive
drive

g. Demonstrasi Pengurus Bersinergi


kepada kelompok kelompok tani
tani untuk mampu
mengakses google mengakses data
drive dengan link yang ada di
data yang sudah google drive
selesai

37
6 Menyusun a. Menyiapkan Tersedianya Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai
pemetaan peralatan kerja peralatan untuk Tujuan dan sasaran • profesionalisme
kelompok (Laptop, Aplikasi pemetaan secara organisasi yaitu
tani ArcGIS,) digital meningkatnya nilai
berbasis tambah sektor
Sistem b. Menyiapakan hasil Tersedianya data Responsivitas pertanian dan
Informasi survey sebaran spasial koordinat perkebunan
Geografis kelompok tani format KML
(SIG)
c. Melakukan Tersedianya data Dedikasi
penginputan data spasial lahan dan
spasial lahan dan peta dasar untuk
peta dasar ke dioverlay
aplikasi ArcGIS

d. Melakukan overlay Tersedianya data Hasil terbaik


semua data spasial sebaran
spasial kelompok tani

e. Menganalisis data Tersedianya Ahli di bidangnya


atribut yang akan database spasial
menerangkan data beserta
spasial keterangan
berbentuk tabel
yang telah
dianalisis

f. Melayout peta Tersedianya peta Kinerja terbaik


kelompok tani dan yang telah
mengunggah ke dilayout
akun google drive

38
kelompok tani

g. Melakukan eksport Tersedianya peta Konsisten


data peta yang dalam bentuk
telah dilayout format pdf dan
dalam format pdf telah diunggah ke
dan menyimpan di akun google drive
akun google drive
kelompok tani

7 Menyediaka a. Mengelompokkan Tersedianya jenis Peduli Sesuai dengan Menunjukkan nilai


n sistem jenis data yang data yang akan Tujuan dan sasaran • profesionalisme
informasi akan diintegrasi diintegrasi organisasi yaitu
lahan berbasis web meningkatnya nilai
berbasis tambah sektor
Web b. Membuat akun Tersedianya Pengabdian pertanian dan
sistem informasi akun/link akses perkebunan
lahan kelompok sistem informasi
tani berbasis web lahan

c. Mengupload data Data spasial telah Kualitas


spasial yang telah diupload ke web
dikelompokkan

d. Merancang Rancangan web Inovasi


tampilan layout GIS

e. Uji coba Web-GIS Web-GIS berjalan Kinerja Terbaik


yang telah dibuat dengan baik

39
f. Demonstrasi Pengurus Kerjasama
penggunaan kelompok tani
dengan kelompok mampu
tani tentang sistem mengakses
informasi informasi lahan
kelompok tani berbasis WebGIS
berbasis web

g. Menyimpan link Tersedianya link Integritas


google drive dan yang dapat
web GIS akses diakses oleh BPP
kelompok tani dan kelompok
kepada operator tani
BPP dan pengurus
kelompok tani

40
3.5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Bulan
September
No Kegiatan II III IV IV
I

1 Menentukan jenis data yang


dibutuhkan
2 Mempersiapkan instrument berbasis
elektronik
3 Melakukan pertemuan dan
pengumpulan data kelompok tani di
desa Lubuk Hulu dan desa Perk.
Tanah Itam Ulu Padi Kabupaten
Batu Bara
4 Survei Lapangan untuk mendata
koordinat lahan per kelompok tani
5 Melakukan inventarisasi data
kelompok tani berbasis Google
Drive
6 Menyusun pemetaan kelompok tani
berbasis Sistem Informasi Geografis
(SIG)
7 Menyediakan sistem informasi lahan
berbasis Web

41
BAB IV

PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi ini saya buat dengan harapan dapat


diterapkan di tempat penulis bertugas secara berkelanjutan sehingga dapat
terwujudnya Digitalisasi Data Anggota Kelompok Tani Berbasis Google Drive dan
Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Lubuk Hulu
Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kab. Batu Bara.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
rancangan aktualisasi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan
masukan dari berbagai pihak.

42
DAFTAR PUSTAKA

Batu Bara. 2022. Peraturan Bupati Batu Bara No. 76 Tahun 2022 Tentang Rincian
Tugas Dan Fungsi Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Batu Bara.Kabupaten Batu Bara: Batu Bara.

Saragih, B (2001a), Suara dari Bogor: Membangun Sistem Agribisnis, Bogor,


Yayasan USESE.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan.


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif . Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

43
Kementerian Pertanian. 2021. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No
12 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan
Pertanian.Kementerian Pertanian, Jakarta

Kementerian Pertanian. 2017. Pedoman Teknis Pengelolaan Dukungan Sarana


Produksi Pertanian.Kementerian Pertanian, Jakarta

Pusluhtan.Cara Mendapatkan Bibit Kelapa Sawit yanG Asli. Cybext.com,


http://cybex.pertanian.go.id/detail-print.php?id=93303. Diakses pada 25
Agustus 2022

Redaksi Sinar Tani.Petani Sawit Wajib Gunakan Benih Bersertifikat. Sinartani.com,


https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/kebun/5539-petani-sawit-wajib-
gunakan-benih-bersertifikat. Diakses pada 25 Agustus 2022

Ombudsman, K..Digitalisasi Arsip Untuk Peningkatan Pelayanan Publik.


Ombudsman.go.id, https://ombudsman.go.id/news/r/digitalisasi-arsip-
untuk-peningkatan pelayanan-publikt.Diakses pada 25 Agustus 2022

Syahza, A. 2003. Pemasaran Produk Pertanian Berbasis Agribisnis.Universitas


Tarumanegara. Jurnal Ekonomi, TH. VIII.01/Juli/2003

44

Anda mungkin juga menyukai