Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu membangun Aparatur Sipil Negara, yang
memiliki Integritas, netral, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, dan nepotisme serta mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No. 5 Tahun 2014
Tentang ASN: Pertimbangan).
Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
nasional, sehingga memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas andal,
serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dalam melaksanakan
usahanya. Untuk itu perlu adanya penyuluh pertanian sebagai sumber daya
manusia, dimana penyuluh pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan melakukan kegiatan penyuluhan pertanian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penyuluhan pertanian sebagai
bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan
kesejahteraan umum yang merupakan hak asasi warga Negara Republik
Indonesia sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006.
Namun pada kenyataannya masih banyak penyuluh pertanian dalam
melaksanakan tugasnya belum maksimal, penyuluh pertanian sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu menanamkan nilai-nilai dasar profesi agar
terbentuk penyuluh pertanian yang professional yang bekerja sesuai dengan
tupoksi. Nilai-nilai dasar tersebut dikenal dengan nama “ANEKA”, yaitu :
1. Akuntabilitas
Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

1
2. Nasionalisme
Merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
3. Etika Publik
Merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil.
5. Anti Korupsi
Merupakan tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tahun ini merupakan tahun pertama dalam digunakannya metode
DIklat Prajabatan Pola Baru yang mengacu pada nilai dasar ANEKA yang
diinternalisasikan melalui kuliah umum, serta dilakukan proses aktualisasi
dengan pelaksanaan kegiatan di tempat magang atau tempat kerja di instansi
masing-masing dengan harapan agar nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut
dapat tertanam kuat dalam diri masing-masing peserta diklat.
Sebelum memulai tahap aktualisasi di tempat tugas, maka diperlukan
suatu rancangan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di tempat tugas
yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidangnya. Output yang dihasilkan
dari pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi dituntut untuk mencapai standar
mutu pelayanan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan masyarakat.

2
B. Visi Misi Organisasi dan Tupoksi
1. Visi dan Misi Oganisasi
Untuk melaksanakan dan menunjang terwujudnya pembangunan di
Kabupaten Pangandaran, Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Pangandaran memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
a. Visi
“Menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelauatan pertanian dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030”.
b. Misi
Meningkatkan produktivitas perairan;
1) Meningkatkan produktifitas sawah sebagai lahan abadi;
2) Meningkatkan produktifitas Komoditi Peternakan;
3) Meningkatkan produktifitas hutan lestari;
4) Meningkatkan produktifitas industri perkebunan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Tugas pokok penyuluh pertanian
Adalah menyuluh/memberikan Inovasi. Menyuluh dapat dibagi
menjadi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi
dan melaporkan kegiatan penyuluhan.
Dalam Permen PAN No. 02/2008 menyebutkan bidang dan
unsur kegiatan penyuluh pertanian terdiri atas :
1) Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, meliputi :
(a) Identifikasi potensi wilayah
(b) Memandu penyusunan rencana usaha petani (RUK, RKK,
RKD, RPKD/PPP)
(c) Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim)
(d) Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian
2) Pelaksanaan penyuluhan pertanian, meliputi :
(a) Penyusunan materi

3
(b) Perencanaan penerapan metode penyuluhan pertanian
(c) Menumbuh/mengembangkan kelembagaan petani
3) Evaluasi dan Pelaporan, meliputi :
(a) Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian
(b) Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian
4) Pengembangan penyuluhan pertanian, meliputi :
(a) Penyusunan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
penyuluhan pertanian
(b) Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian
(c) Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan pertanian
5) Pengembangan profesi, meliputi :
(d) Pembuatan karya tulis ilmiah dibidang penyuluhan pertanian
(e) Penerjemahan/penyaduran buku-buku dan bahan-bahan lain di
bidang penyuluhan pertanian
(f) Pemberian konsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep
kepada institusi dan/atau perorangan
b. Fungsi Penyuluh Pertanian
1) Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan
gagasan/ide-ide baru.
2) Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan
keluar/ kemudahan-kemudahan, baik dalam menyuluh/proses
belajar mengajar, maupun fasilitas dalam memajukan
usahataninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi dalam
hal : kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan dan
sebagainya.
3) Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani
tahu, mau dan mampu.
4) Penyuluh sebagai penghubung
5) Penyuluh sebagai guru, pembimbing petani, yang senantiasa
mengajar, melatih petani sebagai orang dewasa.

4
6) Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu
menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani agar mampu
berfungsi sebagai kelas belajar-mengajar, wahana kerjasama dan
sebagai unit produksi.
7) Penyuluh sebagai penganalisa, penyuluh dituntut untuk mampu
menganalisa masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga
tani mampu menganalisa kebutuhan petani yang selanjutnya
merupakan masukan dalam membuat programa penyuluhan
pertanian.
8) Penyuluh sebagai agen perubahan, penyuluh senantiasa harus
dapat mempengaruhi sasarannya agar dapat merubah dirinya ke
arah kemajuan. Dalam hal ini penyuluh berperan sebagai katalis,
pembantu memecahkan masalah (solution gives), pembantu proses
(process helper), dan sebagai sumber penghubung (resources
linker).
9) Penyuluh sebagai penasehat/advisor
10) Penyuluh sebagai teknisi
11) Penyuluh sebagai organisator
12) Penyuluh sebagai agen pembaharu

5
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Kegiatan
1. Melakukan tatapmuka dengan kepala puskesmas

2. Mengumpulkan dan identifikasi faktor-faktor penyebab dbd dalam bentuk


diagram fishbone

3. Melakukan kunjungan tatapmuka dengan stakeholder: Pemergang program


dbd di Puskesmas, kader desa dan kepala sekolah

4. Menyusun materi penyuluhan Dbd dalam bentuk cerita menggunakan


boneka tangan

5. Melakukan evaluasi Pemahaman materi dengan soal post tes

6. Melakukan demonstrasi/praktik memantau jentik dan pemberantasannya


7. Mempersiapkan bahan

B. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana ke kelompok tani

a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah :


1) Membuat surat undangan;
2) Membuat daftar hadir peserta;
3) Pembuatan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh)
4) Menyiapkan materi penyuluhan yang akan disampaikan;
5) Mengunjungi kelompok tani dilokasi pertemuan kelompok
/sekretariat;
6) Melakukan tanya jawab;
7) Membuat laporan hasil dan dokumentasi kunjungan;
8) Menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada atasan.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan kunjungan tatap muka pada
kelompok tani adalah terselenggaranya penyuluhan dan adanya

6
peningkatan pengetahuan kelompok tani, serta tersusunnya laporan dan
dokumentasi.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan penyuluhan
teknologi pertanian antara lain :
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu melakukan
kegiatan penyuluhan dengan benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Nasionalisme
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme, yaitu adanya
koordinasi antara penyuluh dan kelompok tani sehingga terciptanya
kerjasama yang baik.
3) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, yaitu dalam
penyampaian materi harus bersikap ramah dan sopan pada para
petani yang menghadiri penyuluhan.
4) Komitmen Mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu yaitu dalam
membuat bahan penyuluhan dilakukan dengan cermat, baik,
komunikatif, dan kreatif agar dapat diterima masyararakat.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada kelompok tani
merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang akuntabel,
nasionalisme, etika public, dan komitmen mutu sehingga mengutakan

7
nilai-nilai organisasi yang professional, akuntabel, pelayanan,
integritas, dan sinergi.

2. Mengumpulkan/identifikasi data potensi wilayah tingkat desa

a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah :


1) Mengumpulkan data sekunder dari desa (Data Penduduk, Data
Wilayah), dan instansi terkait lainnya;
2) Melakukan wawancara pada pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian (perubahan pola tanam, komoditas yang di usahakan,
tingkat penerapan teknologi);
3) Menganalisa data yang sudah terkumpul;
4) Mencetak dokumen identifikasi Potensi Wilayah untuk diserahkan
dan dikoreksi oleh atasan;
5) Memperbaiki dokumen Identifikasi Potensi Wilayah yang telah
dikoreksi, dicetak ulang dan dibentuk menjadi dokumen/data
potensi wilayah;
6) Menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada atasan.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut adalah tersusunnya
dokumen / data identifikasi potensi wilayah tingkat desa dan
dokumentasi.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan penyuluhan
teknologi pertanian antara lain :
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu mengolah data
dengan sungguh-sungguh dan cermat serta bertanggungjawab.
2) Nasionalisme
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme, adanya kerjasama dan
koordinasi dengan pihak desa.
3) Etika Publik

8
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, berkomunikasi secara
sopan dengan pihak Desa, Instansi, pelaku utama dan pelaku usaha
untuk mengumpulkan data dengan efektif dan melaksanakan
koordinasi kepada atasan.
4) Komitmen Mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan
data yang akurat dan jelas.
5) Anti Korupsi
Dalam kaitannya dengan nilai anti korupsi yaitu tidak
memanipulasi data.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan mengumpulkan/identifikasi data potensi wilayah
tingkat desa merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang
akuntabel, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan anti
korupsi sehingga mengutakan nilai-nilai organisasi yang professional,
akuntabel, pelayanan, integritas, dan sinergi.

3. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana ke petani perorangan

a. Tahapan / uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai


berikut :
1) Melakukan kunjungan pada petani di rumah atau lokasi lahan
usaha tani nya;
2) Melakukan diskusi / obrolan tentang pengembangan atau masalah
di lapangan;
3) Membuat hasil kegiatan kunjungan;

9
4) Menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada atasan.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan tersebuta adalah petani
mendapatkan solusi mengenai permasalahan yang terjadi dan adanya
dokumentasi.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan penyuluhan
teknologi pertanian antara lain :
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu memberikan
solusi atas permasalahan dengan sebenarnya.
2) Nasionalisme
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme, dalam melaksanakan
tahapan kegiatan tersebut adalah mempererat kerjasama antara
petani dan penyuluh.
3) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, dalam melaksanakan
tahapan kegiatan tersebut dalam penyampaian solusi harus bersikap
ramah dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu yaitu memberikan
saran yang baik dan tidak asal-asalan atas permasalahan yang
terjadi di lapangan.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi

10
Melalui kegiatan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada petani
perorangan merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang
akuntabel, nasionalisme, etika public, dan komitmen mutu sehingga
mengutakan nilai-nilai organisasi yang professional, akuntabel,
pelayanan, integritas, dan sinergi.

4. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk brosur/bukleet


a. Tahapan / uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Mengumpulkan/mencari referensi bahan materi penyuluhan
pertanian dari website bakorluh dan buku;
2) Membuat materi penyuluhan dalam bentuk brosur/bukleet;
3) Cetak draft materi dan di perbanyak untuk pegangan petani.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan diatas adalah tersusunnya materi
penyuluhan dalam bentuk brosur/bukleet.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan penyuluhan
teknologi pertanian antara lain :
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu kegiatan yang
dilakukan dalam membuat materi penyuluhan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan tugasnya.
2) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, dalam membuat bahan
penyuluhan dengan baik, komunikatif, dan kreatif agar
masyararakat mudah memahami.
3) Komitmen Mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan
bahan materi yang sesuai dengan kebutuhan petani.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

11
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk
brosur/bukleet merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang
akuntabel, etika public, dan komitmen mutu sehingga mengutakan
nilai-nilai organisasi yang professional, akuntabel, pelayanan,
integritas, dan sinergi.

5. Melakukan evaluasi bulanan ke gabungan kelompok tani (gapoktan)


a. Tahapan / uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Membuat daftar hadir peserta;
2) Pengarahan dari penyuluh;
3) Melakukan diskusi;
4) Mengisi blanko laporan oleh ketua gapoktan;
5) Menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada atasan.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan diatas adalah tersusunnya laporan
pertanggungjawaban dari ketua gapoktan.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan diatas antara lain:
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, tersusunnya laporan
bulanan dari gapoktan yang akurat dan dapat
dipertanggunjawabkan.
2) Nasionalisme

12
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme, yaitu adanya
koordinasi dan sinergi antara penyuluh dan kelompok tani.
3) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, yaitu bersikap sopan
santun selama proses kegiatan berlangsung.
4) Komitmen mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu, yaitu dalam
mengarahkan pembuatan laporan bulanan dilakukan dengan cermat
dan teliti sehingga menghasilkan laporan yang baik.
5) Anti Korupsi
Dalam kaitannya dengan nilai anti korupsi, yaitu dalam menyusun
laporan hasil bersifat transparan dan tidak memanipulasi data.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan melakukan evaluasi bulanan ke gabungan kelompok
tani (gapoktan) merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang
akuntabel, nasionalisme, etika public, dan anti korupsi sehingga
mengutakan nilai-nilai organisasi yang professional, akuntabel,
integritas, transparan, dan sinergi.

6. Melakukan penyuluhan dan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik


a. Tahapan / uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Membuat undangan untuk peserta;
2) Membuat daftar hadir peserta;
3) Membuat materi pembuatan pupuk organik;

13
4) Menyiapkan bahan untuk pembuatan pupuk organik;
5) Memberikan teori terlebih dahulu;
6) Mempraktekan langsung pembuatan pupuk organik;
7) Menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada atasan.
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan diatas adalah terlaksananya
kegiatan pembuatan pupuk organic.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan diatas antara lain:
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu kegiatan
dilaksanakan dengan benar, cermat dan bertanggungjawab.
2) Nasionalisme
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme yaitu adanya kerjasama
antar petani dalam pembuatan pupuk organic.
3) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, yaitu bersikap sopan
santun pada saat memberikan materi dan praktek langsung tentang
cara pembuatan pupuk organik.
4) Komitmen Mutu
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan
produk pupuk organic yang baik dan berkualitas.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan melakukan demonstrasi cara pembuatan pupuk
organik merupakan bagian dari tugas penyuluh pertanian yang

14
akuntabel, nasionalisme, etika public, dan komitmen mutu sehingga
mengutakan nilai-nilai organisasi yang professional, akuntabel,
integritas, pelayanan, dan sinergi.

7. Mempersiapkan bahan rapat koordinasi bidang Tanaman Pangan dan


Hortikultura
a. Tahapan / uraian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :
1) Menghimpun masukan mengenai permasalahan, tanggapan dan
tindaklanjut dari suatu masalah;
2) Mencetak dan melaporkan ke kepala bidang untuk di evaluasi;
3) Menyerahkannya ke sub bagian program sebagai bahan rakor
tingkat kabupaten;
b. Output / Hasil Kegiatan
Output yang dihasilkan yaitu tersedianya bahan rapat koordinasi untuk
bahan musrenbang tingkat kabupaten.
c. Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan mempersiapkan
bahan rapat koordinasi bidang Tanaman Pangan antara lain :
1) Akuntabilitas
Dalam kaitannya dengan nilai akuntabilitas, yaitu melaksanakan
setiap tahapan kegiatan dengan cermat dan penuh tanggungjawab.
2) Nasionalisme
Dalam kaitannya dengan nilai nasionalisme, yaitu melakukan
koordinasi yang baik dengan sub bagian program.
3) Etika Publik
Dalam kaitannya dengan nilai etika publik, yaitu dengan bersikap
sopan dan satun pada saat melaporkannya sub bagian program.
4) Komitmen Mutu

15
Dalam kaitannya dengan nilai komitmen mutu, yaitu menghasilkan
bahan rakor yang berkualitas dan tidak asal-asalan juga tepat waktu
sesuai dengan yang diminta oleh sub bagian program.
d. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
1) Visi yaitu menuju Pangandaran sebagai tujuan wisata dunia dengan
didukung oleh kelautan, pertanian, dan kehutanan yang
berswasembada pangan dan berkelanjutan pada tahun 2030
2) Misi yaitu mengoptimalkan produktivitas sawah sebagai lahan
abadi.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Melalui kegiatan mempersiapkan bahan rapat koordinasi bidang
Tanaman Pangan merupakan bagian dari tugas tambahan dari bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura yang akuntabel, nasionalisme, etika
public, dan komitmen mutu sehingga mengutakan nilai-nilai organisasi
yang professional, akuntabel, integritas, dan sinergi.

C. LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI


Kegiatan : Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk leaflet
a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran
Hari/Tanggal : Kamis / 25 Februari 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas: Kegiatan yang dilakukan dalam membuat materi
penyuluhan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tugasnya.
2) Etika Publik: Dalam membuat bahan penyuluhan dengan baik,
komunikatif, dan kreatif agar masyararakat mudah memahami.
3) Komitmen Mutu: Menghasilkan bahan materi yang sesuai dengan
kebutuhan petani.
Uraian Kegiatan

16
Leaflet merupakan salah satu media informasi penyuluhan pertanian
dalam bentuk lembaran informasi pertanian yang disajikan dalam
selembar kertas berisikan uraian materi informasi pertanian. Dengan
adanya informasi ini dapat menambah wawasan bagi para petani.
Pembuatan materi dilakukan dengan mencari referensi baik dari
website maupun dari buku. Setelah selesai, leaflet dicetak untuk
disebar kepada para petani.
Dokumentasi

Gambar 1. Membuat bahan materi penyuluhan


Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Pembuatan materi Kurangnya informasi
1 Akuntabilitas dapat menambah teknologi pertanian yang
wawasan petani didapat petani
Materi dibuat
dengan bahasa yang Bahasa asing akan sulit
2 Etika Publik
dimengerti/dipahami dimengerti para petani
petani
Materi yang
Komitmen dihasilkan sesuai Materi yang dibuat akan
3
Mutu dengan kebutuhan asal jadi
petani

17
Kegiatan : Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana ke petani perorangan
a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran
Hari/Tanggal : Jum’at / 26 Februari 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas : Memberikan solusi atas permasalahan dengan
sebenarnya.
2) Nasionalisme : Dalam melaksanakan tahapan kegiatan tersebut
adalah mempererat kerjasama antara petani dan penyuluh.
3) Etika Publik : Dalam penyampaian solusi harus bersikap ramah dan
sopan.
4) Komitmen Mutu : Memberikan saran yang baik dan tidak asal-
asalan atas permasalahan yang terjadi di lapangan.
Uraian Kegiatan
Anjangsana ke petani perorangan dilakukan dengan maksud agar
hubungan petani dengan penyuluh semakin dekat dan kekeluargaan
dapat terjalin dengan baik sehingga tercipta kerjasama yang baik pula.
Petani tidak akan sungkan dalam mengutarakan keluhan/permasalahan
yang ada di lapangan. Penyuluh dapat memberikan solusi yang baik
atas permasalahan tersebut. Kegiatan anjangsana dapat dilakukan ke
areal pesawahan/lahan petani maupun ke rumah petani langsung.
Dokumentasi

18
Gambar 2. Anjangsana ke petani

Gambar 3. Melihat kondisi tanaman padi

Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Permasalahan cepat Tidak ada solusi atas
1 Akuntabilitas
terselesaikan permaslahan
Terjalin kerjasama Petani dan penyuluh
2 Nasionalisme yang baik antara akan saling acuh tak
petani dan penyuluh acuh
3 Etika Publik Suasana Suasana menjadi tidak

19
kekeluargaan yang nyaman
dihasilkan
menyenangkan
Komitmen Saran yang Saran yang diberikan
4
Mutu dihasilkan baik asal-asalan

Kegiatan : Mempersiapkan bahan rapat koordinasi bidang Tanaman Pangan dan


Hortikultura
a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran
Hari/Tanggal : Senin / 29 Februari 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas : Melaksanakan setiap tahapan kegiatan dengan
cermat dan penuh tanggungjawab.
2) Nasionalisme : Melakukan koordinasi yang baik dengan sub bagian
program.
3) Etika Publik : Bersikap sopan dan satun pada saat melaporkannya
sub bagian program.
4) Komitmen Mutu : Menghasilkan bahan rakor yang berkualitas dan
tidak asal-asalan juga tepat waktu sesuai dengan yang diminta oleh
sub bagian program.
Uraian Kegiatan
Mempersiapkan bahan rapat koordinasi dilakukan agar tersedianya
bahan musrenbang tingkat kabupaten dengan menghimpun
permasalahan, tanggapan dan tindaklanjut suatu masalah yang terjadi
di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dinas Kelautan, Pertanian,
dan Kehutanan Kab. Pangandaran.
Dokumentasi

20
Gambar 4. Mempersiapkan bahan rapat koordinasi

Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Bahan rakor dapat Bahan rakor terlambat
1 Akuntabilitas
terselesaikan dibuat.
Terjalin kerjasama
Tidak akan terjalin
2 Nasionalisme yang baik dengan
kerjasama yang baik
sub nagian program
Suasana kerja yang
Suasana kerja menjadi
3 Etika Publik dihasilkan
tidak nyaman .
menyenangkan
Komitmen Laporan yang Laporan yang dibuat
4
Mutu dihasilkan efektif akan asal jadi

Kegiatan : Mengumpulkan/identifikasi data potensi wilayah tingkat desa


a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran
Hari/Tanggal : Selasa / 01 Maret 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas : Mengolah data dengan sungguh-sungguh dan
cermat serta bertanggungjawab.
2) Nasionalisme : Kerjasama dan koordinasi dengan pihak desa.
3) Etika Publik : Berkomunikasi secara sopan dengan pihak Desa,
Instansi, pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengumpulkan
data dengan efektif dan melaksanakan koordinasi kepada atasan.

21
4) Komitmen Mutu : Menghasilkan data yang akurat dan jelas.
5) Anti Korupsi : Tidak memanipulasi data.
Uraian Kegiatan
Dibuatnya identifikasi data potensi wilayah tingkat desa dimaksudkan
agar tersedianya data dan informasi yang memberikan gambaran
akurat mengenai potensi wilayah dan juga tersedianya data dan
informasi yang kelak diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
baik bagi pengembangan usahatani maupun perancangan kegiatan
penyuluhan pertanian.
Dokumentasi

Gambar 5. Mengisi buku tamu di desa

22
Gambar 6. Meminta data potensi wilayah ke aparat Desa

Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Data dapat
Data yang dibuat tidak
1 Akuntabilitas terselesaikan dengan
terselesaikan
baik
Terciptanya Tidak ada kerjasama
2 Nasionalisme kerjasama yang baik yang baik dengan pihak
dengan pihak desa desa
Suasana kerja yang
Suasana kerja menjadi
3 Etika Publik dihasilkan
tidak nyaman .
menyenangkan
Komitmen Data yang dihasilkan Data yang dibuat akan
4
Mutu efektif asal jadi
Data yang dihasilkan Data yang dibuat asal-
5 Anti Korupsi sesuai dengan asalan karena tidak
keadaan sebenarnya sesuai dengan kenyataan

Kegiatan : Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana ke kelompok tani


a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran

23
Hari/Tanggal : Selasa / 02 Maret 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas : Melakukan kegiatan penyuluhan dengan benar dan
dapat dipertanggungjawabkan.
2) Nasionalisme : Adanya koordinasi antara penyuluh dan kelompok
tani sehingga terciptanya kerjasama yang baik.
3) Etika Publik : Dalam penyampaian materi harus bersikap ramah
dan sopan pada para petani yang menghadiri penyuluhan.
4) Komitmen Mutu : Dalam membuat bahan penyuluhan dilakukan
dengan cermat, baik, komunikatif, dan kreatif agar dapat diterima
masyararakat.
Uraian Kegiatan
Anjangsana ke kelompok tani dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan pertanian yang dapat memberikan informasi tentang
teknologi pertanian. Selain itu dengan adanya pertemuan kelompok
juga dapat memberi kesempatan kepada anggota kelompok tani saling
bertemu secara teratur untuk saling menukar informasi, saling belajar,
saling tolong-menolong dan lain- lain, meningkatkan disiplin, anggota
mendapatkan pelayanan, memberikan kesempatan kepada anggota
untuk belajar berkomunikasi, mengemukakan pendapat, dan membantu
mengatasi masalah bersama, anggota dapat ikut terlibat dalam
penyusunan Rencana kegiatan kelompok.
Dokumentasi

24
Gambar 7. Mengisi daftar hadir peserta

Gambar 8. Melakukan penyuluhan

Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Penyuluhan dapat Tidak ada penyuluhan
1 Akuntabilitas terlaksana dengan yang didapat kelompok
baik tani
Terjalin kerjasama
yang baik antar
Antar petani dan
petani yang
2 Nasionalisme penyuluh akan saling
tergabung dalam
acuh tak acuh
kelompok tani dan
penyuluh
Suasana Suasana menjadi tidak
3 Etika Publik
kekeluargaan yang nyaman

25
dihasilkan
menyenangkan
Informasi teknologi Tidak ada informasi
Komitmen
4 pertanian teknologi yang dapat
Mutu
tersampaikan diterima kelompok tani

Kegiatan : Melakukan penyuluhan dan demonstrasi cara pembuatan pupuk


organic cair
a. Nama Peserta : Mieta Nurfitriani, SP
Nosis : 201602102058
Instansi Tempat Kerja : Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan
Kab. Pangandaran
Hari/Tanggal : Senin / 07 Maret 2016
Nilai dasar
1) Akuntabilitas : Kegiatan dilaksanakan dengan benar, cermat dan
bertanggungjawab.
2) Nasionalisme : Adanya kerjasama antar petani dalam pembuatan
pupuk organik cair.
3) Etika Publik : Bersikap sopan santun pada saat memberikan materi
dan praktek langsung tentang cara pembuatan pupuk organik cair.
4) Komitmen Mutu : Menghasilkan produk pupuk organik cair yang
baik dan berkualitas.
Uraian Kegiatan
Kegiatan pembuatan pupuk organik cair dilakukan agar petani
mengetahui cara pembuatan dan mau menggunakan pupuk organik cair
tanpa harus menggunakan pupuk yang berbahan kimia karena pupuk
organik lebih ramah lingkungan. Bahan yang digunakan yaitu
memanfaatkan limbah rumah tangga yang mudah di dapat sehingga
dengan adanya pupuk organik ini diharapkan dapat menekan
pengeluaran petani untuk pembelian pupuk kimia.
Dokumentasi

26
Gambar 9. Bahan pembuatan Gambar 10. Demonstrasi
pupuk organic cair pembuatan pupuk organic cair

Gambar 11. Pengarahan pembuatan pupuk organik cair kepada


kelompok

Analisis Dampak
N
Nilai ANEKA Jika Dilaksanakan Jika Tidak Dilaksanakan
o
Pembuatan pupuk
Petani tidak mengetahui
organik cair dapat
1 Akuntabilitas cara pembuatan pupuk
terlaksana dengan
organik cair
baik
Terjalin kerjasama
yang baik antar
Antar petani dan
petani yang
2 Nasionalisme penyuluh akan saling
tergabung dalam
acuh tak acuh
kelompok tani dan
penyuluh

27
Suasana dalam
kegiatan yang Suasana menjadi tidak
3 Etika Publik
dihasilkan nyaman
menyenangkan
Informasi teknologi Tidak ada informasi
Komitmen
4 pertanian teknologi yang dapat
Mutu
tersampaikan diterima kelompok tani

28
D. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 1. Jadwal Aktualisasi Kegiatan di Tempat Tugas
Tanggal (Bulan Februari s/d Maret 2016)
No Kegiatan
25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyusun materi penyuluhan pertanian
1
dalam bentuk leaflet
Melakukan kunjungan
2
tatapmuka/anjangsana ke petani perorangan
Mempersiapkan bahan rapat koordinasi
3
bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Mengumpulkan/identifikasi data potensi
4
wilayah tingkat desa
Melakukan kunjungan
5
tatapmuka/anjangsana ke kelompok tani
Melakukan penyuluhan dan demonstrasi
6
cara pembuatan pupuk organic cair
Melakukan evaluasi bulanan ke gabungan
7
kelompok tani (gapoktan)
Menyusun laporan aktualisasi
8

29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aktualisasi ini berisi implementasi tujuh (7) kegiatan yang dilakukan
di unit kerja yaitu Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan kabupaten
Pangandaran, khususnya di Bidang Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Laporan aktualisasi ini digunakan peserta diklat prajabatan
golongan III dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (A.N.E.K.A)
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai ASN. Aktualisasi ini
diharapkan mampu membentuk ASN yang profesional, berkarakter nilai-nilai
dasar profesi ASN sehingga mampu melaksanakan fungsinya dengan baik
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa, sebagai penyuluh pertanian yang professional agar mampu
mewujudkan pertanian berkualitas, sekaligus mempunyai kepedulian dan
partisipasi aktif dalam swasembada pangan khususnya di daerah Kabupaten
Pangandaran.

B. Saran
Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara yang baik maka wajib
memahami dan mampu mengaktualisasikan nilai dasar ASN di tempat tugas.
Diharapkan langkah perubahan yang dilakukan dalam diri semua siswa
prajabatan dalam aktualisasi dari lima nilai dasar ANEKA dapat terus
diimplementasikan secara berkelanjutan baik di lingkungan birokrasi maupun
pada saat berada di lingkungan keluarga dan masyarakat guna mengurangi
tindakan yang menyimpang.

30

Anda mungkin juga menyukai