Anda di halaman 1dari 39

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN CLXI

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI DALAM PEMBUATAN


PUPUK ORGANIK CAIR MELALUI DEMONSTRASI CARA
DI DESA KIUNG KECAMATAN SUTI SEMARANG
KABUPATEN BENGKAYANG

OLEH

Nama : Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P

NIP : 19970228 202203 1 009

Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian

Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan


BPP Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLXI


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG
BEKERJA SAMA DENGAN BPSDM PROVINSI KALIMANTAN
BARAT TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI DALAM PEMBUATAN


PUPUK ORGANIK CAIR MELALUI DEMONSTRASI CARA
DI DESA KIUNG KECAMATAN SUTI SEMARANG
KABUPATEN BENGKAYANG

Disusun Oleh :
Nama : Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P
NIP : 19970228 202203 1 009
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian, Dan Perkebunan
BPP Kecamatan Suti Semarang Kabupaten
Bengkayang

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada Tanggal 02 September 2022
Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Coach

Burhanuddin, SP Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19700224 200312 2 003

ii
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Gusti Johan Idrus No. 12 Telp. (0561) 732078 Fax. (0561) 766144
Website : www.bpsdm.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78121

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN CLXI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022

Pada hari ini Jum’at, tanggal Dua Bulan September Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan CLXI di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2022 melalui aplikasi ZOOM Meeting, sebagai berikut :
Nama : Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P
Pangkat : Penata Muda / III.a
NIP : 19970228 202203 1 009
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang
Kabupaten Bengkayang
Mentor : Burhanuddin, SP
Coach : Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si
Penguji : Ita Asih Indrawati, S.Sos., M.Si
Judul : Upaya Meningkatkan Pengetahuan Petani Dalam Pembuatan
Pupuk Organik Cair Melalui Demonstrasi Cara Di Desa Kiung,
Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangi oleh :

Mentor Penyaji

Burhanuddin, SP Wage Dading Wicaksono, S. Tr.P


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19970228 202203 1 009

Coach Penguji

Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si Ita Asih Indrawati, S.Sos., M.Si


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19701121 198903 2 001

Mengetahui,
a.n KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL

Fatmawati, S.Pd., M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19720917 199512 2 001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI DALAM PEMBUATAN


PUPUK ORGANIK CAIR MELALUI DEMONSTRASI CARA
DI DESA KIUNG KECAMATAN SUTI SEMARANG
KABUPATEN BENGKAYANG
OLEH
Nama Peserta : Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P

NIP : 19970228 202203 1 009

Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan


BPP Kecamatan Suti Semarang Kabupaten
Bengkayang

Telah diseminarkan dan diperiksa pada tanggal 02 September 2022


Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Coach

Burhanuddin, SP Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19700224 200312 2 003

Mengetahui,
Penguji

Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si


NIP. 19701121 198903 2 001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai dasar Profesi PNS yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Pengetahuan Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Melalui Demonstrasi Cara di
Desa Kiung, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang”
Penulisan rancangan aktualisasi ini juga terlaksana karena bimbingan dan dukungan dari
banyak pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Sebastianus Darwis, S.E., M.M. selaku Bupati Bengkayang;
2. Drs. H. Syamsul Rizal, selaku Wakil Bupati Bengkayang;
3. Bapak Marjani, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
4. Drs. Gerardus, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Bengkayang;
5. Dr. Yulianus, S.Hut., M.Si selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang;
6. Anna Maria Yenni, SP. selaku Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Pertanian;
7. Burhanuddin, SP selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan saran;
8. Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si selaku coach yang telah memberikan bimbingan, masukan
dan pengarahan;
9. Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran
yang membangun;
10. Rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXI Kabupaten
Bengkayang Tahun 2022, seluruh panitia dan Tim Widya Iswara;
11. Orang Tua, adik-adik yang selalu mendukung dan mendoakan.

Penulisan Laporan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, sehingga


diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini. Semoga penulisan laporan pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini
dapat bermanfaat.
Bengkayang, 01 September 2022
Peserta Pelatihan Dasar

Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P

v
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
BERITA ACARA ........................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum .............................................................................. 3
2. Visi dan Misi Organisasi ................................................................ 3
3. Struktur Organisasi ......................................................................... 4
B. URAIAN TUGAS PENYULUH PERTANIAN .................................. 6
BAB III KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK
A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan ................................................................... 8
2. Akuntabel ....................................................................................... 9
3. Kompeten ..................................................................................... 10
4. Harmonis ...................................................................................... 11
5. Loyal ............................................................................................. 12
6. Adaptif .......................................................................................... 13
7. Kolaboratif ................................................................................... 14
B. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara ............................................... 14
2. SMART ASN ............................................................................... 15
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu ........................................... 17
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ................................................ 19
C. Jadwal Implementasi .......................................................................... 26

vi
D. Strategi Pembimbingan
1. Pembimbingan dengan Coach ...................................................... 27
2. Pembimbingan dengan Mentor .................................................... 28
Daftar Pustaka

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Isu Aktual ................................................................................................. 18


Tabel 4.2. Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG ............................................ 19
Tabel 4.3.Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar CPNS dalam Kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CLXI ........................................................................ 20
Tabel 4.4. Jadwal Implementasi Aktualisasi ............................................................. 26
Tabel 4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach ............................................................. 27
Tabel 4.6. Jadwal Konsultasi dengan Mentor............................................................ 28

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten


Bengkayang...................................................................................................................5

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan

Dalam rangka mencapai tujuan Nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-
4 pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk dapat
membentuk sosok ASN yang mampu mengerti tugas pokok dan fungsi yang sesuai
kode etik, nilai dasar dan kode perilaku ASN yang diaktualisasikan ke dalam tindakan
sehari-hari.
Calon PNS yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga negara Indonesia yang
lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah
mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Masa Prajabatan
adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui
proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat mendorong CPNS mengaktualisasikan

1
nilai-nilai dasar BerAkhlak, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Selain itu pelatihan dasar CPNS juga
memberikan pemahaman menenai kedudukan dan peran ASN yang akan
diaktualisasikan di lingkungan tempat kerjanya masing- masing dalam bentuk sebuah
“Rancangan Aktualisasi”.

B. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam Latsar CPNS yaitu :


1. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan
kerja dan organisasinya.
2. Peserta mampu Mewujudkan Nilai-Nilai Dasar PNS (yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif), Manajemen ASN, dan Smart ASN dalam menjalankan
tugas di lingkungan kerja.
3. Mampu berperan dalam mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai yang
terdapat di lingkungan kerjanya.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan
CLXI Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan Pada tanggal 19 Juli 2022 sampai
dengan 29 Oktober 2022 dengan metode Blended Learning yaitu pelatihan terpadu yang
mengkombinasikan antara metode klasikal dan distance learning. Kegiatan Aktualisasi
dilakukan di Desa Kiung, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum

Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang adalah


Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkayang yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang berkedudukan
di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

2. Visi dan Misi Organisasi

Visi dan misi Kabupaten Bengkayang harus selaras dengan visi dan misi Bupati
dan Wakil Bupati yang selanjutnya menjadi visi dan misi Kabupaten Bengkayang.
Visi Kabupaten Bengkayang adalah “Kabupaten Bengkayang maju, mandiri,
sejahtera dan berdaya saing ditopang pemerintahan yang bersih dan terbuka”.
Misi Kabupaten Bengkayang adalah :
1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan religius;
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, peduli, bersih, terbuka, tegas,
amanah, dan berwibawa yang berorientasi pada pelayanan publik yang prima
berbasis teknologi komunikasi dan informasi serta penguatan kemitraan
pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat;
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar dan optimalisasi
pengelolaan dan kemanfaatan sumber daya alam dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat;
4. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten maju dalam bidang
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa dan pariwisata;

3
5. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi smart desa 2021-2026 dan
Kabupaten Bengkayang Lestari.

Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menjadi ujung


tombak pelaksana urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar di
bidang ketahanan pangan dan urusan pemerintahan pilihan bidang pertanian yaitu sesuai
dengan misi Kabupaten Bengkayang yang ke-4, yaitu : Mewujudkan Kabupaten
Bengkayang sebagai Kabupaten maju dalam bidang pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan, perdagangan, jasa dan pariwisata.

3. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang berdasarkan Peraturan Bupati Bengkayang No 08 Tahun 2021 Tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang.

4
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BENGKAYANG

5
B. Uraian Tugas Penyuluh Pertanian

1. Melakukan Rekapitulasi Dan Mengolah Data Potensi Wilayah Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Manusia, Dan Sumber Daya (SDA, SDM, SDE);

2. Melakukan Rekapitulasi Dan Mengolah Data Kegiatan Penyuluhan Pertanian


Sesuai Kebutuhan Masing-Masing Subsektor Sebagai Bahan Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian;

3. Melakukan Diseminasi Informasi Pertanian (Teknis, Sosial Dan Ekonomi) Sesuai


Kebutuhan;

4. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Penumbuhan Poktan;

5. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Peningkatan Kelas Kemampuan Poktan;

6. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Penumbuhan Gapoktan;

7. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Pengembangan Gapoktan;

8. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani


(KEP);

9. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani


(KEP);

10. Melakukan Evaluasi Peningkatan Kapasitas Poktan, Gapoktan, Dan Kelembagaan


Ekonomi Petani (KEP);

11. Melakukan Fasilitasi Peningkatan Akses Informasi Teknologi, Pasar, Sarana Dan
Prasarana Poktan/Gapoktan;

12. Mengumpulkan Dan Mengolah Data Fasilitasi Penerapan Teknologi Melalui


Kegiatan Sekolah Lapang, Studi Banding, Pameran Dan Gelar Teknologi;

13. Mengumpulkan, Mengolah, Dan Merekapitulasi Data Fasilitasi Peningkatan Skala


Usaha Tani Poktan/Gapoktan;

14. Melakukan Evaluasi Fasilitasi Peningkatan Produktivitas Usaha Tani Melalui


Demonstrasi Plot (Demplot);

6
15. Mengumpulkan, Mengolah, Dan Merekapitulasi Data Penumbuhan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

16. Mengumpulkan, Mengolah, Dan Merekapitulasi Data Pengembangan Pos


Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

17. Mengumpulkan, Mengolah, Dan Merekapitulasi Data Penumbuhan Penyuluh


Pertanian Swadaya;

18. Mengumpulkan, Mengolah, Dan Merekapitulasi Data Pengembangan Penyuluh


Pertanian Swadaya;

7
BAB III
KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK

A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK


Sesuai standar perilaku kerja Pegawai PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2022 TENTANG
PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA, Pasal 10
Ayat 3 ditandatangani 3 Februari 2022, nilai dasar BerAKHLAK adalah
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.
Dalam mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka
diperlukan ASN yang profesional, kompeten, dan berintegritas yang berkarakter
BerAKHLAK. Indikator-indikator dari nilai dasar BerAKHLAK antara lain:

1. Berorientasi Pelayanan

Untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan


UUD 1945, pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik,
tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik
dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administrative.
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan public.
Sesuai dengan ketentuan PermepanRB tersebut, setiap ASN perlu berperilaku untuk
masing-masing aspek BerAKHLAK dalam Berorientasi Pelayanan antara lain:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi

8
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain tugas dan fungsi yang melekat pada pegawai ASN, pegawai ASN juga
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional. Peran tersebut dilaksanakan melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Alasan lain yang
mendasari pentingnya nilai Berorientasi Pelayanan bagi seorang ASN adalah untuk
menghasilkan suatu paradigma berpikir bahwa ASN harus seoptimal mungkin
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sehingga diharapkan ada perubahan
mindset yang mempengaruhi ASN dalam bersikap, dan menghasilkan output/outcome
atas perubahan mindset atau paradigma dan perubahan sikap tersebut. Baik atau
buruknya kualitas pelayanan publik di Indonesia secara nyata akan tercermin juga
kepada hasilnya. Dalam contoh negatif yang sudah/sedang terjadi, misalnya dalam hal
pelayanan dasar, yaitu pelayanan di bidang pendidikan oleh guru-guru yang tidak
berorientasi pelayanan dan tidak memiliki kompetensi memadai, akan menghasilkan
murid-murid yang kualitasnya juga kurang memadai, sehingga angkatan kerja yang
dihasilkan akan sulit bersaing dengan talenta global lainnya dalam upaya untuk
mengangkat kesejahteraan dirinya maupun bagi pembangunan bangsa dan negara.
2. Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu
yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017). Aulich (2011) bahkan
mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan mendorong
terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi. Integritas adalah
konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The Republic sekitar 25 abad
9
silam, adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara. Semua elemen bangsa harus
memiliki integritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara, pihak swasta, dan
masyarakat pada umumnya. Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan
memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN
yang akuntabel
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku
yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas,
perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten

Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Termasuk
dalam pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan diskriminatif, seperti karena hubungan
agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Sesuai
Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
10
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
4. Harmonis

Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja.
Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan
yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan
kinerja secara keseluruhan. Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan
menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah
sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral
dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif
dan harus obyektif, jujur, transparan.
b. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan
c. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang
membutuhkan pertolongan.
d. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus
menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari
problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble
maker).
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi
sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah
menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan
kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.Terbentuknya
NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari pendiri bangsa
dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam
Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran
persatuan berbangsa tersebut. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan
11
lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil
Negara, perilaku pejabat publik harus berubah: a. Pertama, berubah dari penguasa
menjadi pelayan; b. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’; Ketiga,
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah. Membangun budaya harmonis
tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat
kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi.
Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana
harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan
bermasyarakat.
5. Loyal

Sikap Loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan
perundangundangangan yang berlaku. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS-PNS yang
memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan
kedisiplinan ini dengan baik. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan
dari implementai nilai-nilai loyal dalam k
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme dan
Wawasan Kebangsaan yang kuat sebagai wujud loyalitasnya kepada bangsa dan negara
dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
berlandaskan Pancasila dan UUD Tahun 1945. Loyal merupakan salah satu nilai yang
12
terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi
yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi
dan lain sebagainya. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi
maupun individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan
yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual. Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan
budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk
penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan
proses internal yang berkesinambungan.
Grindle menggabungkan dua konsep untuk mengukur bagaimana pengembangan
kapasitas pemerintah adaptif dengan indicator-indikator sebagai berikut: (a)
Pengembangan sumber daya manusia adaptif; (b) Penguatan organisasi adaptif dan (c)
Pembaharuan institusional adaptif. Terkait membangun organisasi pemerintah yang
adaptif, Neo & Chan telah berbagi pengalaman bagaimana Pemerintah Singapura
menghadapi perubahan yang terjadi di berbagai sektornya, mereka menyebutnya
dengan istilah dynamic governance. Menurut Neo & Chen, terdapat tiga kemampuan
kognitif proses pembelajaran fundamental untuk pemerintahan dinamis yaitu berpikir
ke depan (think ahead), berpikir lagi (think again) dan berpikir lintas (think across).
Selanjutnya, Liisa Välikangas (2010) memperkenalkan istilah yang berbeda untuk
pemerintah yang adaptif yakni dengan sebutan pemerintah yang tangguh (resilient
organization). Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut lima dimensi yang
membuat organisasi kuat dan imajinatif: kecerdasan organisasi, sumber daya, desain,
13
adaptasi, dan budaya (atau sisu, kata Finlandia yang menunjukkan keuletan.
7. Kolaboratif

Praktik kolaborasi memberikan gambaran tentang panduan perilaku kolaboratif,


hasil penelitian praktik kolaborasi pemerintah, serta studi kasus praktik kolaborasi
pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021), menunjukkan bahwa
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah
adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen
dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas
public. WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam pengertian ini
WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

B. Kedudukan dan Peran ASN


1. Manajemen Aparatul Sipil Negara

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

14
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat
penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut,
antara lain:
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
b. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur sipil
negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

2. SMART ASN
Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak
sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri
dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum
literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan
afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari.
Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan
melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan Kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindung

15
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah
konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi.

16
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang adalah
Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkayang yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.Dinas Pangan, Pertanian
dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang berkedudukan di bawah dan tanggung jawab
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.
Isu adalah suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu
atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor swasta,
kasus pengadilan sipil atau kriminal atau dapat menjadi masalah kebijakan publik
melalui tindakan legislatif, Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik
korporat dengan harapan-harapan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang terjadi baik
di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Dalam suatu organisasi, isu tidak dapat dihindari akan muncul seiring berjalannya
waktu dan akan tetap ada jika tidak diselesaikan. Begitu pula pada Dinas Pangan,
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang terdapat berbagai isu khususnya di
Bidang Penyuluhan Pertanian di BPP Kecamatan Suti Semarang. Isu tersebut antara
lain:
1. Keuntungan Budidaya jagung masih rendah
Berdasarkan hasil komunikasi penulis dengan Mentor, didapatkan bahwa
petani dalam berbudidaya jagung memiliki keuntungan yang masih rendah
dikarenakan belum semua petani menyadari pentingnya budidaya jagung
yang baik dan Analisis usaha tani dalam budidaya jagung.
2. Kalender tanam belum optimal
Penerapan kalender tanam masih belum di optimalkan petani sehingga
masih belum semua petani menerapkan penggunaan kalender tanam yang
mengakibatkan ada sebagian petani yang berbeda dalam waktu tanam.

17
3. Rendahnya Minat petani dalam menggunakan pupuk organik cair
Petani di wilayah kecamatan suti semarang, desa Kiung rata-rata minatnya
masih rendah untuk menggunakan pupuk organik cair, ini dikarenakan
menurut petani dampaknya dalam penanaman skala besar kurang efektif
dan juga kurangnya pengetahuan petani dalam membuat pupuk organik
cair yang mudah dan murah dari 6 Kelompok Tani yang ada di desa kiung
rata-rata sangat berketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia.

Dalam upaya menyikapi isu aktual serta tantangan perubahan yang dapat
berdampak terhadap kinerja birokrasi dan pada pelaksanaan tugas jabatan
sebagai pelayan masyarakat, maka sebagai ASN perlu menentukan isu prioritas
yang akan ditangani. Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan
skala dengan rentang dari 1-5 menggunakan Teknik APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak). Adapun penentuan isu aktualnya sebagai
berikut:

Tabel 4.1 Isu Aktual

KRITERIA
JUMLAH RANK
NO ISU AKTUAL
A P K L

Keuntungan Budidaya Jagung masih


1 5 4 5 4 18 II
rendah

Kalender tanam belum optimal


2 5 4 4 4 17 III

3 Rendahnya minat petani dalam 5 5 4 5 19 I


menggunakan pupuk organik cair
Keterangan
1) Skala Nilai (1-5) :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
2) Kriteria :
A = Aktual

18
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak

Berdasarkan analisis APKL pada table 4.1, dapat diketahui bahwa yang menjadi isu
prioritas dan ditetapkan sebagai isu prioritas adalah “Rendahnya minat petani dalam
menggunakan pupuk organik cair”
Isu tersebut disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
1. Ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia.
2. Kurangnya Pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk organik.
3. Petani menganggap penggunaan pupuk organik kurang efektif.

Faktor penyebab masalah tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang disajikan dalam
table berikut:
Tabel 4.2 Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
KRITERIA
Jumlah
NO PENYEBAB ISU AKTUAL Ranking
U S G

Ketergantungan terhadap penggunaan


1 5 4 4 12 III
pupuk kimia

Kurangnya Pengetahuan petani dalam


2 pembuatan pupuk organik cair 5 5 5 15 I

Petani menganggap penggunaan pupuk


3 5 5 4 14 II
organik kurang efektif
Berdasarkan analisis USG pada tabel 4.2, maka masalah prioritas yang didapat adalah

“Kurangnya Pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk organik cair”. Dari hasil
dua Analisa tersebut, maka untuk mengatasi masalah prioritas yang akan digagas adalah
“Upaya Meningkatkan Pengetahuan Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair
Melalui Demonstrasi Cara“.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel di bawah ini :

19
Tabel 4.3 Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS dalam Kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXI
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Identifikasi Isu
Rendahnya minat petani dalam menggunakan pupuk organik cair
Isu yang Diangkat Kurangnya Pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk organik cair
Upaya Meningkatkan Pengetahuan Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Melalui Demonstrasi cara
Gagasan Pemecah Isu
di Desa Kiung, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang
Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi,
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Nilai dengan Nilai Dasar BerAKHLAK Misi dan Tujuan Organisasi
1 2 3 4 5 6

1. Membuat 1. Menghubungi Mentor Tersedianya 1.Sebelum memulai kegiatan konsultasi Dalam membuat rancangan
Rancangan untuk menentukan rancangan kegiatan bersama mentor saya akan berdoa terlebih kegiatan aktualisasi saya akan
Kegiatan waktu dan tempat aktualisasi (Bukti dahulu, kemudian saya akan berkontribusi mewujudkan:
Aktualisasi konsultasi Fisik: Foto bersama menghubungi mentor untuk
2. Menghadap dengan rapi, mentor, catatan menentukan waktu dan tempat Visi (“Kabupaten Bengkayang
sopan dan santun diskusi bersama (Loyal: Memegang teguh ideologi maju, mandiri, sejahtera dan
3. Memaparkan rencana mentor dan hasil Pancasila; Kolaboratif: Bekerja sama )
berdaya saing ditopang
kegiatan aktualisasi rencana kegiatan 2.kemudian pada saat berkonsultasi
4. Meminta saran dari aktualisasi) kepada mentor, saya akan menghadap pemerintahan yang bersih dan
mentor sebagai Kepala dengan rapi,sopan dan santun serta terbuka)
BPP terkait pelaksanaan menunjukan sikap ramah kepada atasan
aktualisasi dan rekan kerja (Berorientasi Misi ( Mewujudkan Kabupaten
Pelayanan: Ramah), Bengkayang sebagai Kabupaten
3.Setelah itu saya akan melakukan maju dalam bidang pertanian,
konsultasi dan memaparkan rencana
perkebunan, perikanan,
mengenai pelaksanaan kegiatan
aktualisasi secara konsisten dan peternakan, perdagangan, jasa
bertanggung jawab (Akuntabel: dan pariwisata.)
bertanggung jawab)
Pada saat berkonsultasi kepada mentor,

20
saya akan melaksanakan kegiatan
konsultasi dengan kualitas terbaik
(Kompeten: melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
4.Selanjutnya pada saat berkonsultasi
dengan mentor, saya akan Meminta
saran dari mentor sebagai kepala BPP
terkait pelaksanaan aktualisasi dengan
tetap menjaga kondusifitas lingkungan
(Harmonis:Membangun lingkungan
kerja kondusif, Kolaboratif:
Kontribusi)
Saya akan berinovasi dan antusias
dalam melaksanakan kegiatan
konsultasi dengan mentor(Adaptif:
terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas)
2. Mengumpulkan 1. Mencari Tersedianya materi, 1.Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan Mengumpulkan
Refrensi Materi, Refrensi/Literatur LPM dan alat dan akan berdoa terlebih dahulu. refrensi materi , membuat
Membuat Lembar Terkait Pembuatan POC bahan yang diperlukan Loyal : memegang teguh ideologi Lembar Persiapan
Persiapan Menyuluh dari bahan limbah rumah terkait pembuatan Pancasila), Selanjutnya Saya akan cekatan Menyuluh (LPM) dan bahan
(LPM) Dan tangga Pupuk Organik Cair dalam mencari dan mengumpulkan Materi yang diperlukan terkait
Menyiapkan Alat Dan 2. Mengumpulkan materi (POC) yang berbahan serta Bahan Pembuatan Pupuk Organik pembuatan Pupuk Organik
Bahan Yang dengan cara membaca baku limbah rumah Cair (POC) (Berorientasi Cair (POC) yang berbahan
Diperlukan Terkait referensi di tangga (Bukti Pelayanan:Cekatan; baku limbah rumah tangga
Pembuatan Pupuk internet/buku dan Fisik:Hasil referensi Akuntabel:Bertanggung Jawab) saya akan berkontribusi
Organik Cair (POC) Mengumpulkan bahan materi, LPM, Foto alat 2.Saya akan mencari dan mengumpulkan mewujudkan:
Yang Berbahan Baku yang digunakan dalam dan Bahan yang Materi serta Bahan Pembuatan Pupuk
Limbah Rumah membuat Pupuk Organik diperlukan dalam Organik Cair (POC) dengan penuh rasa Visi (“Kabupaten
Tangga Cair (POC). pembuatan POC) tanggung jawab (Akuntabel: Bertanggung Bengkayang maju, mandiri,
3. Membuat Lembar Jawab) sejahtera dan berdaya saing
Persiapan Menyuluh Kemudian saya akan Saya akan ditopang pemerintahan yang
(LPM) mempelajari dengan seksama tatacara bersih dan terbuka) dan
pembuatan POC dari limbah rumah tangga
(Kompeten:Melaksanakan tugas dengan Misi ( Mewujudkan
kualitas terbaik) Kabupaten Bengkayang
Selanjutnya Dalam mencari literatur, sebagai Kabupaten maju
dalam bidang pertanian,

21
materi dan bahan saya akan menjaga perkebunan, perikanan,
kondusifitas area kerja (Harmonis: peternakan, perdagangan,
Membangun lingkungan kerja yang jasa dan pariwisata.)
kondusif)
Saya akan berinovasi dan antusias dalam
melaksanakan kegiatan pencarian dan
mengumpulkan bahan serta literatur
(Adaptif: Terus berinovasi)
Dalam mencari Refrensi dan Literatur saya
akan saling bertukar informasi dan
menerima masukan dari mentor dan rekan
kerja (Kolaboratif: berkontribusi)
3. Selanjutanya saya akan membuat LPM,
agar kegiatan Penyuluhan berjalan sesuai
prosedur yang telah ditentukan
(Akuntabel:Tanggung Jawab; Kompeten:
Kualitas Terbaik)
3 Membuat Media 1. Membuat Design Leaflet Tersedianya Media 1.Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan Membuat Media
Penyuluhan Tercetak dengan Tajuk “Tatacara Penyuluhan Tercetak akan berdoa terlebih dahulu. Penyuluhan Tercetak dalam
dalam Bentuk Leaflet Pembuatan POC dari dalam Bentuk Leaflet (Loyal: memegang teguh ideologi Bentuk Leaflet saya akan
limbah rumah tangga” (Bukti Fisik : Leaflet) berkontribusi mewujudkan:
Pancasila), kemudian saya akan Membuat
2. Melakukan Pencetakan
Leaflet dengan Tajuk Design Leaflet yang mudah dipahami Visi (“Kabupaten
“Tatacara Pembuatan Peserta Penyuluhan dan memperhatikan Bengkayang maju, mandiri,
POC dari limbah rumah pemilihan kata agar tidak memiliki arti sejahtera dan berdaya saing
tangga” ambigu yang bisa menyinggung pihak- ditopang pemerintahan yang
pihak tertentu (Berorientasi Pelayanan: bersih dan terbuka)
dapat diandalkan
Misi ( Mewujudkan
;Akuntabel:Bertanggung Jawab;
Kabupaten Bengkayang
Harmonis: Menghargai) sebagai Kabupaten maju
Kemudian dalam membuat desain leaflet dalam bidang pertanian,
saya akan menyajikan informasi yang perkebunan, perikanan,
benar sesuai bahan yang saya sudah peternakan, perdagangan,
pelajari (Akuntabel:Bertanggung jawab) jasa dan pariwisata.)
dalam proses editing desain leaflet akan
menggunakan teknologi terkini dalam hal

22
editing seperti menggunakan software
editing seperti canva (Adaptif: berinovasi)
2.Selanjutnya, saya akan mencetak design
Leaflet dan Setelah itu saya akan mencetak
leaflet di percetakan (Kompeten:Kualitas
Terbaik; Akuntabel: Bertanggung
Jawab;Kolaboratif: Kerja sama)
4 Melakukan 1. Menyiapkan peralatan dan Terlaksananya kegiatan 1.Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan Melakukan
Penyuluhan Dengan bahan membuat Pupuk penyuluhan dengan akan berdoa terlebih dahulu. (Loyal: Penyuluhan dengan Metode
Metode Demonstrasi Organik Cair metode Demonstrasi memegang teguh ideologi Pancasila), Demonstrasi Cara dengan
Cara Dengan Tajuk 2. Menyiapkan urutan acara cara dengan tajuk Tajuk “Membuat POC dari
kemudian saya akan mengucapkan salam
“Membuat POC Dari kegiatan Demonstrasi Cara “Membuat POC dari Bahanbaku Limbah Rumah
Bahan Baku Limbah dengan Tajuk “Membuat Bahan baku Limbah dan menggunakan bahasa yang sopan dan Tangga” saya akan
Rumah Tangga” POC dari Bahanbaku Rumah Tangga” (Bukti santun serta bersikap ramah saat kegiatan berkontribusi mewujudkan:
Limbah Rumah Tangga” Fisik: Foto saat penyuluhan berlangsung serta menyiapkan
3.Menyebarkan Leaflet kegiatan peralatan dan bahan yang akan digunakan Visi (“Kabupaten
kepada setiap peserta yang penyuluhan(Video (Berorientasi Pelayanan:Ramah; Bengkayang maju, mandiri,
mengikuti penyuluhan Singkat), Foto saat Harmonis:Menghargai) sejahtera dan berdaya saing
4. Melakukan Demonstrasi membagikan leaflet ditopang pemerintahan yang
2.Saya menyiapkan urutan acara kegiatan
Cara “Membuat POC dari notulensi kegiatan bersih dan terbuka)
Bahanbaku Limbah Rumah penyuluhan, absen demonstrasi cara dengan tajuk “Membuat
Tangga” hadir peserta POC dari bahanbaku limbah rumah Misi ( Mewujudkan
penyuluhan) tangga” dengan rasa penuh tanggung Kabupaten Bengkayang
jawab. (Akuntabel:bertanggung jawab) sebagai Kabupaten maju
Serta saya akan melaksanakan kegiatan dalam bidang pertanian,
penyuluhan dengan kualitas terbaik dan perkebunan, perikanan,
peternakan, perdagangan,
sesuai dengan LPM yang telah dibuat.
jasa dan pariwisata.)
(Kompeten: Melaksanakan tugas dengan
kinerja terbaik)
3.Selanjutnya saya akan menyebarkan
leaflet kepada setiap peserta yang
mengikuti penyuluhan dengan Sopan
(Harmonis:Menghargai)
4.Saya akan melakukan demonstrasi cara
“Membuat POC dari Bahanbaku Limbah

23
Rumah Tangga” (Adaptif:inovasi)
Saya dalam melakukan kegiatan
penyuluhan dengan mengajak peserta
penyuluhan pro aktif dan membuat sesi
tanya jawab antara peserta dan narasumber
(Kolaboratif: Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk berkontribusi)
5 Melakukan Evaluasi 1. Membuat Kuisoner Terlaksananya Evaluasi 1.Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan Melakukan Evaluasi
Terhadap Kegiatan tentang pelaksaan kegiatan kegiatan Penyuluhan akan berdoa terlebih dahulu. (Loyal: terhadap kegiatan
Penyuluhan Yang penyuluhan dalam membuat (Bukti Fisik: Kuisoner, memegang teguh ideologi Pancasila), Penyuluhan yang telah
Telah Dilakukan Pupuk Organik Cair(POC) Foto saat pengisian dilakukan saya akan
Setelah itu saya akan membuat kuisoner
berbahan baku limbah kuisoner, rangkuman berkontribusi mewujudkan:
rumah tangga jawaban kuisoner dengan kualitas terbaik dan dengan penuh
2.Menyebarkan Kuisoner dalam bentuk excel) rasa tanggung jawab terhadap isi kuisoner Visi (“Kabupaten
kepada peserta yang tersebut (Akuntabel: Tanggung jawab, Bengkayang maju, mandiri,
mengikuti kegiatan Kompeten:Kualitas Terbaik), Isi Kuisoner sejahtera dan berdaya saing
penyuluhan tersebut saya buat dengan tidak memuat ditopang pemerintahan yang
3.Merangkum jawaban dari Kata-Kata yang dapat menyinggung pihak- bersih dan terbuka)
peserta tentang pelaksanaan
pihak tertentu (Harmonis:Menghargai)
penyuluhan dalam membuat Misi ( Mewujudkan
Pupuk Organik Cair(POC) 2.Setelah itu saya akan menyebarkan Kabupaten Bengkayang
berbahan baku limbah kuisoner kepada peserta yang mengikuti sebagai Kabupaten maju
rumah tangga dengan kegiatan dengan ramah dan dalam bidang pertanian,
menggunakan Teknologi cekatan(Berorientasi Pelayanan:Ramah, perkebunan, perikanan,
Microsoft Excel Cekatan), peternakan, perdagangan,
Dalam pengisian Kuisoner saya jasa dan pariwisata.)
mempersilahkan kepada peserta untuk
bertanya apabila ada yang kurang
dimengerti dalam mengisi
kuisoner(Kolaboratif: Memberi
kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi)
3.Setelah semua peserta mengisi kuisoner
saya akan merangkum jawab dari peserta
dengan menggunakan Microsoft

24
Excel(Adaptif:Inovasi)

Bengkayang, 01 September 2022

Coach Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S. Hut. M.Si Burhanuddin, SP Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19970228 202203 1 009

25
C. Jadwal Implementasi
Penulis menjadwalkan waktu kegiatan agar memudahkan pembuatan laporan
hasil aktualisasi dan mempunyai output yang jelas. Berikut jadwal rencana
aktualisasi di Desa Kiung, Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang di
bawah ini:
Tabel 4.4 . Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta Wage Dading Wicaksono
Instansi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
Tempat Aktualisasi Desa Kiung, BPP Kecamatan Suti Semarang
No Tanggal Kegiatan Output
1 05 - 07 September Membuat rancangan Tersedianya rancangan kegiatan
2022 kegiatan aktualisasi aktualisasi
2 08 – 12 Mengumpulkan referensi Tersedianya materi, LPM dan
September 2022 materi, membuat Lembar bahan yang diperlukan terkait
Persiapan Menyuluh pembuatan Pupuk Organik Cair
(LPM) dan bahan yang (POC) yang berbahan baku limbah
diperlukan terkait rumah tangga
pembuatan Pupuk
Organik Cair (POC) yang
berbahan baku limbah
rumah tangga
3 13-16 September Membuat Media Tersedianya Media Penyuluhan
2022 Penyuluhan Tercetak dalam bentuk Leaflet
dalam Bentuk Leaflet
4 19– 23 September Melakukan Penyuluhan Terlaksananya kegiatan penyuluhan
2022 dengan Metode dengan metode Demonstrasi cara
Demonstrasi Cara dengan dengan tajuk “Membuat POC dari
Tajuk “Membuat POC Bahan baku Limbah Rumah
dari Bahanbaku Limbah Tangga”
Rumah Tangga”
5 26 September-03 Melakukan evaluasi Terlaksananya Evaluasi kegiatan
Oktober 2022 terhadap kegiatan Penyuluhan
penyuluhan yang telah
dilakukan

Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Burhanuddin, SP Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19970228 202203 1 009

26
D. Strategi Pembimbingan

1. Pembimbingan dengan Coach

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach

NAMA Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NO DAFTAR HADIR 24
INSTANSI Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
TEMPAT AKTUALISASI Desa Kiung, BPP Kecamatan Suti Semarang
TELP/SMS/
NO Tanggal KEGIATAN Paraf
WA/EMAIL/
TATAP
MUKA/DLL
Diskusi terkait penyusunan Via Zoom
1 Selasa, 23 Agustus 2022
Rancangan Aktualisasi Meeting
Konsultasi penetapan isu Via Zoom
2 Senin, 29 Agustus 2022 yang diangkat
Meeting
Konsultasi Rancangan Via Zoom
3 Rabu, 31 Agustus 2022 Aktualisasi
Meeting
Pengesahan Rancangan
Kamis, 01 September Via Zoom
4 Aktualisasi
2022 Meeting

Bengkayang,01 September 2022

Coach Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S.Hut.Msi Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19970228 202203 1 009

27
2. Pembimbingan dengan Mentor

Tabel 4.6. Jadwal Konsultasi dengan Mentor


NAMA Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P
NO DAFTAR HADIR 24
INSTANSI Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
TEMPAT AKTUALISASI Desa Kiung, BPP Kecamatan Suti Semarang
TELP/SMS/WA/
NO Tanggal KEGIATAN EMAIL/TATAP Paraf
MUKA/DLL
1 Minggu, 21 Agustus
Penetapan isu Tatap Muka
2022
2 Juma’at, 26 Agustus Diskusi
Tatap Muka
2022 Pembuatan RA
3 Selasa, 30 Agustus
Penetapan judul RA Tatap Muka
2022
4 Rabu, 31 Agustus 2022 Persetujuan RA Tatap Muka

Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Burhanuddin, SP Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19970228 202203 1 009

28
Daftar Pustaka
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Akuntabilitas Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Adaptif.Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Managemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Perundang-Undangan

Permenpan-RB RI Nomor 35 Tahun 2020, “Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh


Pertanian”

Undang-Undang No 5 Tahun 2014, “Tentang Aparatur Sipil Negara”

Peraturan LAN No 1 Tahun 2021, “Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil”

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016, “Tentang Pembentukan


dan Susunan Perangkat Daerah”

Peraturan Bupati Bengkayang No 08 Tahun 2021, “Tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang

29
BIODATA PESERTA

Nama Lengkap : Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP : 19970228 202203 1 009
Tempat Tanggal Lahir : Bengkayang, 28 Februari 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Katholik
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan Terakhir : Diploma IV Jurusan Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan (2019)
Alamat : Jalan Bangun Sari No.222 RT 001 RW 001 Kelurahan
Sebalo, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III-a
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
Wilayah Kerja : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang

Bengkayang, 01 September 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Wage Dading Wicaksono, S.Tr.P


NIP. 19970228 202203 1 009

30

Anda mungkin juga menyukai