Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CLXI

UPAYA PENINGKATAN PENERAPAN PEMUPUKAN BERIMBANG


MELALUI UJI KESUBURAN TANAH
DI DESA GERSIK KABUPATEN BENGKAYANG

OLEH

Nama : Iga laura shinta, S.Tr.P

NIP : 199706172022032011

Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian

Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan


Kabupaten Bengkayang

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLXI


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG
BEKERJA SAMA DENGAN BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

UPAYA PENINGKATAN PENERAPAN PEMUPUKAN BERIMBANG


MELALUI UJI KESUBURAN TANAH
DI DESA GERSIK KABUPATEN BENGKAYANG

OLEH :

Nama : Iga laura shinta, S.Tr.P

NIP : 199706172022032011

Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian

Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan


Kabupaten Bengkayang

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada Tanggal 02 September 2022
Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Coach

Alpian S.P Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 197010172006041005 NIP. 19700224 200312 2 003

ii
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Gusti Johan Idrus No. 12 Telp. (0561) 732078 Fax. (0561) 766144
Website : www.bpsdm.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78121

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN CLXI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022

Pada hari ini, Jumat tanggal Dua bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan CLXI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 melalui aplikasi ZOOM MEETING :
Nama : Iga Laura Shinta, S.Tr.P
nPangk : Penata Muda
at NIP : 199706172022032011
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Mentor : Alpian S.P
Coach : Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si
Penguji : Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si
Judul : Upaya Peningkatan Penerapan Pemupukan Berimbang Melalui Uji Kesuburan
Tanah Di Desa Gersik Kabupaten Bengkayang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor Penyaji

Alpian S.P Iga Laura Shinta, S.Tr.P


NIP. 197010172006041005 NIP. 199706172022032011

Coach Penguji

Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19701121 198903 2 001

Mengetahui:
a.n KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL

Fatmawati, S.Pd., M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19720917 199512 2 001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN PENERAPAN PEMUPUKAN BERIMBANG


MELALUI UJI KESUBURAN TANAH
DI DESA GERSIK KABUPATEN BENGKAYANG

Nama Peserta : Iga Laura Shinta, S.Tr.P

NIP : 199706172022032011

Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan


Kabupaten Bengkayang

Telah diseminarkan dan diperiksa untuk pengesahan pada tanggal 02 September 2022
Bengkayang, 02 September 2022

Mentor Coach

Alpian S.P Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 197010172006041005 NIP. 19700224 200312 2 003

Mengetahui,
Penguji

Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si


NIP. 19701121 198903 2 001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan
baik Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar Profesi PNS yang berjudul “Upaya
Peningkatan Penerapan Pemupukan Berimbang Melalui Uji Kesuburan Tanah
Di Desa Gersik Kabupaten Bengkayang”.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga
laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Sebastian Darwis, SE., MM dan Bapak Drs. H. Syamsul Rizal selaku Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkayang.
2. Bapak Marjani, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS.
3. Bapak Drs. Geradus selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Bengkayang beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS.
4. Bapak Dr. Yulianus, S.Hut, M.Si selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang yang telah mendukung dalam penyusunan
laporan ini.
5. Ibu Ecih Sukemsih, S.Hut, M.Si selaku Coach yang telah memberikan inspirasi
dorongan, masukan, petunjuk dan bimbingannya.
6. Bapak Alpian, S.P selaku Mentor yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
7. Bapak Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si selaku Penguji Rancangan Aktualisasi yang
telah memberikan kritikan dan saran demi penyempurnaan laporan ini.
8. Bapak Ibu Widyaiswara yang telah memberikan tambahan pengetahuan wawasan
dan pembinaan sikap serta perilaku selama Pelatihan Dasar CPNS.
9. Panitia Latsar dan rekan-rekan peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CLXI Tahun 2022 yang telah membantu dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini dan memberi semangat yang tiada henti.
10. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
11. Suami dan anak yang selalu memberi semangat dan perhatian kepada penulis.

v
Penulisan Laporan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini. Semoga penulisan laporan pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini
dapat bermanfaat.

Bengkayang, September 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Iga Laura Shinta, S.Tr.P

vi
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
BERITA ACARA ............................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..........................................................................................v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum .............................................................................. 3
2. Visi dan Misi Organisasi ................................................................ 3
3. Struktur Organisasi ......................................................................... 4
B. URAIAN TUGAS PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA ........ 6
BAB III KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK
A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan .................................................................. 8
2. Akuntabel....................................................................................... 9
3. Kompeten..................................................................................... 10
4. Harmonis...................................................................................... 11
5. Loyal ............................................................................................ 11
6. Adaptif ......................................................................................... 12
7. Kolaboratif ................................................................................... 13
B. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara .............................................. 14
2. SMART ASN............................................................................... 14
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu .......................................... 16
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ............................................... 18
C. Jadwal Implementasi ......................................................................... 26

vii
D. Strategi Pembimbingan
1. Pembimbingan dengan Coach ..................................................... 27
2. Pembimbingan dengan Mentor .................................................... 28
Daftar Pustaka............................................................................................29
Biodata.......................................................................................................30

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 .................................................................................................................... 17


Tabel 4.2 .................................................................................................................... 18
Tabel 4.3 .................................................................................................................... 19
Tabel 4.4 .................................................................................................................... 26
Tabel 4.5 .................................................................................................................... 27
Tabel 4.6 .................................................................................................................... 28

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1................................................................................................................. 5

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negera
(ASN) yang memiliki peranan penting untuk pembangunan nasional dan berperan
vital terhadap pemerintahan. Menurut Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5
Tahun 2014, ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, ASN sebagai
Pelayan Publik, dan ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk
mewujudkan ketiga fungsi ASN tersebut maka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib mengikuti Diklat Prajabatan yang diharapkan dapat memahami dan
menerapkan ketiga fungsi tersebut baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan
sosial kemasyarakatan.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga
negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh
PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk
pegawai. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib
dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS
adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa
setiap instansi pemerintah wajib memberikan Latsar CPNS selama masa prajabatan.
Latsar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.

Lembaga Administrasi Negara telah menetapkan Nilai-nilai Dasar ASN


BerAKHLAK menjadi materi yang wajib dipelajari oleh setiap Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dalam mengikuti pelatihan dasar (Latsar) pada masa percobaan
dalam satu tahun. Pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat mendorong CPNS

1
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak, yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Keputusan
Kepala LAN RI Nomor: 14/K.1/PDP.07/2022). Setiap ASN yang mengikuti Diklat
Prajabatan (Latsar) diwajibkan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai
tolak ukur peserta untuk diangkat menjadi PNS. Oleh karena itu, peserta diklat
prajabatan menyusun rancangan aktualisasi yang berisi nilai-nilai dasar ASN yang
selanjutnya akan diaktualisasikan pada tempat kerja masing-masing.

B. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam Latsar CPNS yaitu :


1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan tugas dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi
organisasi.
2. Peserta mampu mewujudkan Nilai-Nilai Dasar PNS (yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif), Manajemen ASN, dan Smart ASN dalam menjalankan tugas
di instansi masing-masing.
3. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja
dan organisasinya.
4. Mampu menumbuhkan sikap semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan CLXI Tahun 2022
dilaksanakan mulai dari 19 Juli 2022 sampai dengan 29 Oktober 2022 dengan pola
Blended Learning. Kegiatan Aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 3 September sampai
22 Oktober 2022 di wilayah kerja penyuluh pertanian Desa Gersik Kecamatan Jagoi
Babang Kabupaten Bengkayang.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang adalah
Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkayang yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
tertuang pada Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 08 Tahun 2021.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

2. Visi dan Misi Kabupaten


Visi dan misi Kabupaten Bengkayang harus selaras dengan visi dan misi Bupati
dan Wakil Bupati yang selanjutnya menjadi visi dan misi Kabupaten Bengkayang.
a. Visi

Visi Kabupaten Bengkayang adalah :


“Kabupaten Bengkayang maju, mandiri, sejahtera dan berdaya saing
ditopang pemerintahan yang bersih dan terbuka”.
b. Misi
Misi Kabupaten Bengkayang adalah :
1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan religius;
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, peduli, bersih, terbuka, tegas,
amanah, dan berwibawa yang berorientasi pada pelayanan publik yang prima
berbasis teknologi komunikasi dan informasi serta penguatan kemitraan
pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat;
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar dan optimalisasi
pengelolaan dan kemanfaatan sumber daya alam dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat;

3
4. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten maju dalam bidang
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa dan
pariwisata;
5. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi smart desa;
6. Mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan;
7. Mewujudkan pembangunan daerah berwawasan lingkungan.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menjadi
ujung tombak pelaksana urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar di bidang ketahanan pangan dan urusan pemerintahan
pilihan bidang pertanian yaitu sesuai dengan misi Kabupaten Bengkayang yang
ke-4, yaitu : Mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten
maju dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,
perdagangan, jasa dan pariwisata.

3. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang berdasarkan Peraturan Bupati Bengkayang
No 08 Tahun 2021 Tentang struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pangan,
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang.

4
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BENGKAYANG

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN KELOMPOK


ADMINISTRASI JABATAN
UMUM DAN FUNGSIONAL
KEPEGAWAIAN

BIDANG KETAHANAN BIDANG TANAMAN BIDANG SARANA


PANGAN DAN PANGAN DAN
BIDANG
DAN PRASARANA
PENYULUHAN HORTIKULTRA PERKEBUNAN PERTANIAN
PERTANIAN

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD

5
B. Uraian Tugas Penyuluh Pertanian

Demi terwujudnya visi dan misi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang, Penyuluh Pertanian memiliki tugas sebagai berikut:

1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian sesuai
kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan programa
Penyuluhan Pertanian;
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan;
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan;
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan;
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan;
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan;
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP);
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan;
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala
usaha tani Poktan/Gapoktan;
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot);
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);

6
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya; dan
18. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Penyuluh
Pertanian swadaya;

7
BAB III
KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK

A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK


Sesuai standar perilaku kerja Pegawai Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2022 Tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, Pasal 10 Ayat
3 ditandatangani 3 Februari 2022, nilai dasar BerAKHLAK adalah Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Dalam mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka
diperlukan ASN yang profesional, kompeten, dan berintegritas yang berkarakter
BerAKHLAK. Indikator-indikator dari nilai dasar BerAKHLAK antara lain:

1. Berorientasi Pelayanan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia,
antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupanbangsa. Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajiban
memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang
mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang
publik, jasa publik, dan pelayanan administrative, sebagaimana tercantum dalam
Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(UU Pelayanan Publik).
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik adalah
setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam batasan

8
pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari
penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian dikuatkan kembali dalam UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan
bahwa salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik.
Panduan perilaku Berorientasi Pelayanan antara lain:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas
untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

9
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa halberikut yaitu akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta
akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu
pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga,
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik
terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan
akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas memiliki 5
tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu,
akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan
perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga digunakan
dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB
Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki
kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.
Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip
dasar dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek
pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
Termasuk dalam pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan diskriminatif, seperti
karena hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat
subyektif. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
10
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Panduan perilaku Kompeten adalah :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Salah satu kunci sukses
kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada
di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita
secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
Panduan perilaku Harmonis adalah :
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,

11
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme dan
Wawasan Kebangsaan yang kuat sebagai wujud loyalitasnya kepada bangsa dan
negara dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD Tahun 1945. Loyal merupakan salah satu
nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai
wujud loyalitasnya
terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit,
diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan. Selain memantapkan
Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus
meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku
juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini
organisasi maupun individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan
lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai
bentuk mentalitas kolektif maupun individual. Budaya adaptif dalam pemerintahan

12
merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.
Panduan perilaku Adaptif adalah :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Praktik kolaborasi
memberikan gambaran tentang panduan perilaku kolaboratif, hasil penelitian praktik
kolaborasi pemerintah, serta studi kasus praktik kolaborasi pemerintah. Penelitian
yang dilakukan oleh Custumato (2021), menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas public.
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam pengertian ini
WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Panduan perilaku kolaboratif adalah :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

13
B. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen Aparatul Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode
perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Fungsi tersebut, antara lain:
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
b. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur
sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

2. Smart ASN
Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital

14
untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital
safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami,dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan Kemampuan
individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics
merupakan Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan
Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah
konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi.

15
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya, kabar angin, desas desus. Dalam hal ini isu adalah
suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai masalah atau dianggap
penting yang dapat menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan
yang layak didiskusikan.
Dalam suatu organisasi, isu tidak dapat dihindari akan muncul seiring
berjalannya waktu dan akan tetap ada jika tidak diselesaikan. Begitu pula yang
terjadi di Balai Penyuluhan Pertanian Jagoi Babang khususnya di wilayah kerja
penyuluh pertanian Desa Gersik yang terdapat berbagai isu. Dari hasil
identifikasi isu, isu dan penetapan nilai didapat dari hasil diskusi dengan
mentor dan rekan kerja, yaitu :
1. Rendahnya tingkat penggunaan bibit padi varietas unggul
Rendahnya tingkat penggunaan bibit padi varietas unggul oleh petani di
Desa Gersik menyebabkan produktivitas menjadi rendah.
2. Belum diterapkannya pemupukan berimbang.
Belum diterapkannya pemupukan berimbang dengan prinsip 4Tepat (Tepat
cara, Tepat waktu, Tepat takaran, Tepat jenis) di lahan pertanian sehingga
penggunaan pupuk menjadi tidak efisien. Berdasarkan hasil koordinasi
dengan korluh dan ketua poktan, terdapat 5 kelompok tani yang ada di Desa
Gersik belum menerapkan pemupukan berimbang.
3. Kurangnya SDM dalam mengoperasikan alsintan (traktor, combine
harvester) sehingga pengolahan lahan dilakukan secara konvensional yang
memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama.

Dalam upaya menyikapi isu aktual serta tantangan perubahan yang


dapat berdampak terhadap kinerja birokrasi dan pada pelaksanaan tugas
jabatan sebagai pelayan masyarakat, maka sebagai ASN perlu menentukan
isu prioritas. Isu prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan
rentang dari 1-5 menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:

16
Tabel 4.1 Isu Aktual

KRITERIA JUMLAH RANK


NO ISU AKTUAL
A P K L

Kurangnya pengetahuan petani mengenai 5 4 4 4 17 II


1
pengendalian OPT

5 5 5 4 19 I
Belum diterapkannya pemupukan
2 berimbang
5 4 4 3 16 III
3 Kurangnya SDM dalam mengoperasikan
alsintan (traktor, combine harvester)
Keterangan :
1) Skala Nilai (1-5) :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
2) Kriteria :
A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak

Berdasarkan analisis APKL pada table 4.1, dapat diketahui bahwa yang menjadi isu
prioritas dan ditetapkan sebagai isu prioritas adalah “Belum diterapkannya pemupukan
berimbang ”. Isu tersebut disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
1. Kurangnya minat untuk menggunakan pupuk organik sehingga penggunaan pupuk
kimia dilakukan secara berlebihan atau tidak tepat takaran.
2. Kurangnya pengetahuan mengenai pupuk berimbang sehingga petani tidak memahami
pentingnya penerapan pemupukan berimbang.
3. Tidak tersedianya alat uji kesuburan tanah untuk mengetahui keadaan atau kondisi
tanah di lahan pertanian sehingga pemupukan tidak tepat jenis dan takaran.

Faktor penyebab masalah tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang disajikan dalam
table berikut:

17
Tabel 4.2 Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
KRITERIA
NO PENYEBAB ISU AKTUAL Jumlah Ranking
U S G

Kurangnya minat terhadap penggunaan


1 4 5 4 13 II
pupuk organik

2
Kurangnya pengetahuan mengenai
4 4 3 11 III
konsep pemupukan berimbang

Tidak tersedianya alat ukur


3 kesuburan tanah untuk mengetahui 5 5 4 14 I
kondisi tanah

Ket : 1 = tidak penting, 2 = kurang penting, 3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting

Berdasarkan analisis USG pada tabel 4.2, maka masalah prioritas yang didapat

adalah “Tidak Tersedianya Alat Ukur Kesuburan Tanah Untuk Mengetahui Kondisi
Tanah”. Dari hasil dua Analisa tersebut, maka untuk mengatasi masalah prioritas yang
akan digagas adalah “Upaya Peningkatan Penerapan Pemupukan Berimbang
Melalui Uji Kesuburan Tanah Di Desa Gersik Kabupaten Bengkayang “.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel di bawah ini :

18
Tabel 4.3 Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS dalam Kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXI
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Identifikasi Isu Belum diterapkannya Pemupukan Berimbang
Isu yang Diangkat Tidak Tersedianya Alat Ukur Kesuburan Tanah Untuk Mengetahui Kondisi Tanah
Upaya Peningkatan Penerapan Pemupukan Berimbang Melalui Uji Kesuburan Tanah Di Desa Gersik
Gagasan Pemecah Isu
Kabupaten Bengkayang
Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi,
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Nilai dengan Nilai Dasar BerAKHLAK Misi dan Tujuan Organisasi
1 2 3 4 5 6

1. Membuat 1. Menyusun rancangan Tersedianya gagasan 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan tersedianya rancangan
rancangan gagasan gagasan uji kesuburan kegiatan uji berdoa terlebih dahulu. gagasan uji kesuburan tanah
uji kesuburan tanah untuk kesuburan tanah (Loyal: Memegang teguh ideologi untuk meningkatkan
tanah untuk meningkatkan untuk meningkatkan Pancasila), kemudian saya akan penerapan pemupukan
meningkatkan penerapan pemupukan penerapan menyusun rancangan gagasan uji berimbang, saya akan
penerapan berimbang pemupukan kesuburan tanah untuk meningkatkan berkontribusi mewujudkan :
pemupukan 2. Melakukan koordinasi berimbang penerapan pemupukan berimbang
berimbang dengan korluh terkait (Akuntabel : Bertanggung jawab; Visi :
kegiatan yang akan Evidence/bukti fisik : Kompeten : melaksanakan tugas “Kabupaten Bengkayang
dilakukan - gagasan rancangan dengan kualitas terbaik ; Adaptif : maju, mandiri, sejahtera dan
yang sudah dibuat inovasi) berdaya saing ditopang
- catatan hasil 2. Kemudian saya akan Melakukan pemerintahan yang bersih dan
koordinasi dengan koordinasi dengan korluh terkait terbuka”
korluh kegiatan penyuluhan untuk
- foto dokumentasi menyampaikan rancangan kegiatan Misi : “Mewujudkan
saat koordinasi dengan bahasa yang baik dan sopan. Kabupaten Bengkayang
dengan korluh (Kolaboratif : terbuka dalam sebagai Kabupaten maju
bekerjasama untuk menghasilkan nilai dalam bidang pertanian,
tambah ; Adaptif : Proaktif ; perkebunan, perikanan,
Berorientasi pelayanan: ramah ; peternakan, perdagangan, jasa
Harmonis : membangun lingkungan dan pariwisata”.
kerja yang kondusif )

19
2. Mempersiapkan 1. Mencari referensi di Tersedianya materi 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan tersedianya materi dan
dan membuat berbagai sumber untuk dan alat untuk berdoa terlebih dahulu. (Loyal: alat untuk penyuluhan, saya
materi dan alat membuat materi penyuluhan Memegang teguh ideologi Pancasila), akan berkontribusi
untuk penyuluhan 2. Membuat materi dalam kemudian saya akan Mencari referensi mewujudkan :
bentuk PPT dan leaflet Evidence/bukti fisik : di berbagai sumber di internet dan buku
3. Mengumpulkan alat dan - daftar pustaka untuk membuat materi penyuluhan. Visi :
bahan yang diperlukan referensi (Kompeten : melaksanakan tugas “Kabupaten Bengkayang
untuk membuat pipa - power point dan dengan kualitas terbaik) maju, mandiri, sejahtera dan
paralon sebagai alat uji leaflet 2. kemudian saya akan membuat materi berdaya saing ditopang
kesuburan tanah - catatan alat dan dalam bentuk power point dan leaflet pemerintahan yang bersih dan
4. Merakit pipa paralon bahan yang untuk memudahkan saya terbuka”
sebagai alat uji diperlukan untuk menyampaikan materi. (Kompeten :
kesuburan tanah membuat pipa meningkatkan kompetensi diri dan Misi : “Mewujudkan
paralon sebagai alat melaksanakan tugas dengan kualitas Kabupaten Bengkayang
uji kesuburan tanah terbaik ; Adaptif : terus berinovasi dan sebagai Kabupaten maju
- foto dokumentasi mengembangkan kreatifitas) dalam bidang pertanian,
saat merakit pipa 3. Kemudian saya akan mengumpulkan perkebunan, perikanan,
paralon sebagai alat alat dan bahan yang diperlukan untuk peternakan, perdagangan, jasa
uji kesuburan tanah membuat pipa paralon sebagai alat yang dan pariwisata”.
digunakan untuk menguji kesuburan
tanah. (Kompeten : melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik ;
Kolaboratif : pemanfaatan berbagai
sumber daya).
4. Merakit pipa paralon dengan alat dan
bahan yang sudah disiapkan dengan
baik dan benar sesuai prosedur perakitan
alat agar alat uji kesuburan tanah
sederhana tersebut dapat bermanfaat
bagi petani. (Adaptif : terus berinovasi
dan mengembangkan kreatifitas ;
Kompeten : melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik ; Akuntabel :
melaksanakan tugas dengan
bertanggung cermat ; Harmonis : suka
menolong orang lain ; Berorientasi
pelayanan : memahami dan memenuhi

20
kebutuhan masyarakat)

3. Melaksanakan 1. Meminta izin kepada Terlaksananya 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya akan Dengan terlaksananya
percobaan korluh untuk melakukan percobaan terhadap berdoa terlebih dahulu. (Loyal : memegang percobaan terhadap alat uji
terhadap alat uji uji coba di BPP alat uji kesuburan teguh ideologi Pancasila). Selanjutnya saya kesuburan tanah yang telah
kesuburan tanah 2. Melakukan uji coba tanah yang telah dibuat , saya akan
meminta izin dengan bahasa yang baik dan
yang telah dibuat terhadap pipa paralon dibuat berkontribusi mewujudkan :
dan kertas lakmus sopan kepada korluh untuk melakukan
sebagai alat uji Evidence/bukti fisik : pengujian di lahan kebun BPP dan Visi :
kesuburan tanah - foto dokumentasi menggunakan listrik dengan bertanggung “Kabupaten Bengkayang
3. Menetapkan jadwal saat melakukan uji jawab sebagai sumber daya untuk menguji maju, mandiri, sejahtera dan
penyuluhan bersama coba dengan pipa sampel tanah. (Harmonis : menghargai ; berdaya saing ditopang
dengan korluh dan ketua paralon dan kertas Berorientasi layanan : ramah ; pemerintahan yang bersih dan
poktan lakmus sebagai alat terbuka”
Akuntabel ; menggunakan kekayaan dan
uji kesuburan tanah
- hasil penetapan barang milik negara secara bertanggung Misi : “Mewujudkan
jadwal penyuluhan jawab, efektif dan efisien) Kabupaten Bengkayang
bersama dengan 2. Kemudian saya melakukan uji coba sebagai Kabupaten maju
korluh dan ketua terhadap pipa paralon dan kertas lakmus dalam bidang pertanian,
poktan untuk mengetahui keefektivan alat saat perkebunan, perikanan,
digunakan nanti. (Akuntabel : peternakan, perdagangan, jasa
melaksanakan tugas dengan dan pariwisata”.
bertanggung cermat ; Adaptif ; terus
berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas ; Kompeten : melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik)
3. Setelah semua persiapan untuk kegiatan
selesai dipersiapkan dengan baik dan
matang maka saya akan menetapkan
jadwal kegiatan bersama-sama dengan
korluh dan ketua poktan sekaligus
meminta izin kepada ketua poktan untuk
memilih anggota poktan yang bersedia
lahannya di gunakan sebagai sampel.
(Kompeten : melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik ; Kolaboratif:
kerjasama )

21
4. Melakukan 1. Melakukan Terlaksananya 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan terlaksananya
pengambilan koordinasi dengan pengambilan sampel akan berdoa terlebih dahulu. (Loyal : pengambilan sampel tanah,
sampel tanah anggota poktan tanah memegang teguh ideologi Pancasila). saya akan berkontribusi
yang akan diambil Kemudian saya akan berkoordinasi mewujudkan :
sampel tanah pada Evidence/bukti fisik : dengan anggota poktan yang akan diambil
lahannya - catatan hasil sampel tanah pada lahannya untuk Visi :
2. Melakukan koordinasi dengan meminta izin dengan sopan dan mengajak “Kabupaten Bengkayang
pengambilan anggota poktan yang serta dalam pengambilan sampel. maju, mandiri, sejahtera dan
sampel tanah akan diambil sampel (Kolaboratif : kerjasama ; Berorientasi berdaya saing ditopang
3. Memberi tanah pada lahannya pelayanan : ramah) pemerintahan yang bersih dan
label/tanda pada - foto dokumentasi 2. Kemudian saya akan melakukan terbuka”
wadah saat melakukan pengambilan sampel dibeberapa titik lokasi
penyimpanan pengambilan sampel berbeda agar mendapatkan sampel yang Misi : “Mewujudkan
sampel tanah Kabupaten Bengkayang
beragam dan memberi kesempatan kepada
- foto dokumentasi sebagai Kabupaten maju
pemilik lahan untuk mengambil sampel.
pemberian label/tanda dalam bidang pertanian,
pada wadah (Kompeten : melaksanakan tugas dengan perkebunan, perikanan,
penyimpanan sampel kualitas terbaik ; Harmonis : menghargai ; peternakan, perdagangan, jasa
Kolaboratif : memberi kesempatan kepada dan pariwisata”.
berbagai pihak untuk berkontribusi)
3. Setelah itu saya akan memberi tanda/kode
di setiap wadah penyimpanan sampel agar
memudahkan dalam pengujian dan tidak
terjadi kekeliruan atau sampel tertukar.
(Adaptif : kreatif ; Akuntabel :
melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab cermat ; Kompeten :
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik).
5. Melaksanakan 1. Menyampaikan Terlaksananya kegiatan 1. Saya akan hadir di kegiatan tepat waktu Dengan terlaksananya
kegiatan penyuluhan pembukaan kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan jadwal yang telah kegiatan penyuluhan pertanian
pertanian dengan 2. Menjelaskan maksud dengan materi ditentukan. Sebelum memulai kegiatan dengan materi peningkatan
materi peningkatan dan tujuan kegiatan peningkatan penerapan penerapan pemupukan
penyuluhan, saya akan mengajak peserta
penerapan 3. Membagikan pre test pemupukan berimbang berimbang melalui uji
pemupukan 4. Membagikan leaflet melalui uji kesuburan kegiatan untuk berdoa terlebih dahulu, kesuburan tanah, saya akan
berimbang melalui uji sebagai media bantu tanah dengan paralon kemudian saya akan menyapa peserta berkontribusi mewujudkan :
kesuburan tanah dalam penyuluhan kegiatan dengan sopan dan senyum lalu

22
5. Menyampaikan materi Evidence/bukti fisik : memperkenalkan diri. (Akuntabel : Visi :
singkat pemupukan - pre test dan post test bertanggung jawab dan disiplin ; Loyal : “Kabupaten Bengkayang
berimbang yang sudah di isi petani memegang teguh ideologi Pancasila ; maju, mandiri, sejahtera dan
6. Melakukan uji - vidio dokumentasi saat berdaya saing ditopang
Berorientasi pelayanan: ramah)
kesuburan tanah penyuluhan pemerintahan yang bersih dan
7. Melakukan diskusi - foto dokumentasi saat 2. Kemudian saya akan menjelaskan maksud terbuka”
8. Membagikan post test melakukan uji dan tujuan kegiatan dengan bahasa yang
dan menyampaikan kesuburan tanah sopan dan baik. (Kompeten : ramah) Misi : “Mewujudkan
kesimpulan untuk - foto dokumentasi hasil 3. Kemudian saya akan membagikan pre test Kabupaten Bengkayang
penutupan kegiatan pengujian tanah dengan untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai Kabupaten maju
menggunakan pipa peserta kegiatan penyuluhan sebelum dalam bidang pertanian,
paralon perkebunan, perikanan,
dilakukan penyuluhan (Kompeten :
- foto dokumentasi hasil peternakan, perdagangan, jasa
pengujian dengan melaksanakan tugas dengan kualitas dan pariwisata”.
menggunakan kertas terbaik )
lakmus (sebelum dan 4. Setelah mengisi pre test kemudian saya
sesudah) membagikan leaflet sebagai media bantu
- notulen kegiatan dalam penyuluhan agar memudahkan
penyuluhan peserta dalam memahami materi dan dapat
- daftar hadir kegiatan
penyuluhan mengingat materi karena leaflet akan
dibawa oleh peserta. (Adaptif : terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
; Kolaboratif : menggerakan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama ; Berorientasi pelayanan :
memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dan solutif)
4. Kemudian saya akan menyampaikan
materi singkat mengenai pemupukan
berimbang sebagai pengantar dengan
bahasa yang baik dan mudah dimengerti
oleh peserta kegiatan (Kompeten :
membantu orang lain belajar,
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik)
5. Kemudian saya akan melakukan pengujian
pada sampel yang telah diambil

23
sebelumnya dengan paralon lampu dan
kertas lakmus dengan baik dan benar
seraya saya menjelaskan tahapan
pengujiannya dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh peserta. Penggunaan
paralon lampu dan kertas lakmus adalah
sebagai alternative pengganti alat uji
kesuburan tanah yang harganya mahal,
sehingga dengan kedua alat alternative ini
bisa di dapat dengan harga yang murah dan
dapat dibuat oleh peserta kegiatan sendiri.
(Akuntabel : melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab cermat ; Berorientasi
pelayanan ; memahami dan mengerti
kebutuhan masyarakat, solutif dan dapat
diandalkan ; Kompeten : membantu orang
lain belajar, melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik ; Harmonis : Suka
menolong orang lain ; Adaptif : terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas
; Kolaboratif : menggerakan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama)
6. kemudian saya akan menjelaskan
keterkaitan antara pentingnya pemupukan
berimbang melalui uji kesuburan tanah,
setelah itu membuka sesi diskusi untuk
tanya jawab kepada peserta kegiatan agar
terjadinya feedback antara peserta dan
pemateri. Sehingga pemateri dapat
mengetahui tingkat pemahaman dan minat
peserta tentang materi yang disampaikan
dan menjadi acuan bagi pemateri untuk
penyuluhan selanjutnya. (Kompeten :
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik ; kolaboratif : memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, kerjasama ; Berorientasi
Pelayanan : Melakukan perbaikan tiada

24
henti)
7. kemudian saya akan membagikan post test
untuk mengetahui tingkat pengetahuan
peserta kegiatan setelah penyuluhan.
Setelah itu saya akan menyampaikan
kesimpulan kegiatan dan mengucapkan
terimakasih dengan bahasa yang baik dan
atas terlaksananya kegiatan dan kehadiran
peserta. (Kompeten : melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik ; Berorientasi
pelayanan: ramah ; Harmonis:
menghargai)

Bengkayang, September 2022

Coach Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S. Hut. M.Si Alpian, S.P Iga Laura Shinta, S.Tr.P
NIP 19700224 200312 2 003 NIP 197010172006041005 NIP 199706172022032011

25
C. Jadwal Implementasi
Penulis menjadwalkan waktu kegiatan agar memudahkan pembuatan laporan
hasil aktualisasi dan mempunyai output yang jelas. Berikut jadwal rencana
aktualisasi di Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang di
bawah ini:

Tabel 4.4 . Jadwal Implementasi Aktualisasi


Nama Peserta :Iga Laura Shinta, S.Tr.P
Instansi : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang
Tempat Aktualisasi : WKPP Desa Gersik Kecamatan Jagoi Babang
No Tanggal Kegiatan Output
1 05 – 12 September Membuat rancangan Terlaksananya rancangan gagasan
2022 gagasan uji kesuburan uji kesuburan tanah untuk
tanah untuk meningkatkan meningkatkan penerapan
penerapan pemupukan pemupukan berimbang dan
berimbang
dokumentasi foto
2 13 – 19 September Mempersiapkan Tersedianya materi, alat dan bahan
2022 materi, alat dan penyuluhan dan dokumentasi foto
bahan penyuluhan
3 20 - 30 September Melaksanakan percobaan Terlaksanya percobaan terhadap
2022 terhadap alat uji kesuburan alat uji kesuburan tanah yang telah
tanah yang telah dibuat dibuat
4 27 September – Melakukan pengambilan Terlaksananya pengambilan sampel
07 Oktober 2022 sampel tanah tanah

5 13 Oktober 2022 Melaksanakan kegiatan Terlaksananya kegiatan penyuluhan


penyuluhan pertanian pertanian dengan materi peningkatan
dengan materi peningkatan penerapan pemupukan berimbang
penerapan pemupukan melalui uji kesuburan tanah dengan
berimbang melalui uji paralon lampu dan kertas lakmus
kesuburan tanah dengan
paralon lampu dan kertas
lakmus

Bengkayang, September 2022


Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Alpian, S.P Iga Laura Shinta, S.Tr.P


NIP 197010172006041005 NIP 199706172022032011

26
D. Strategi Pembimbingan

1. Pembimbingan dengan Coach

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach

Nama Iga Laura Shinta, S.Tr.P


Instansi Dinas Pangan, Pertanian, dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang
Tempat Aktualisasi WKPP Desa Gersik Kecamatan Jagoi Babang

TELP/SMS/W
NO Tanggal KEGIATAN Paraf
A/EMAIL/TA
TAP
MUKA/DLL
Diskusi terkait Via Zoom
1 Selasa, 23 Agustus 2022
penyusunan RA Meeting
Konsultasi
Via Zoom
2 Senin, 29 Agustus 2022 Rancangan
Meeting
Aktualisasi
Penyelesaian
Via Zoom
4 Rabu, 31 Agustus 2022 Rancangan
Meeting
Aktualisasi
Pengesahan
Via WA
5 Kamis, 1 September 2022 Rancangan
dan Email
Aktualisasi

Bengkayang, September 2022


Coach Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S.Hut.Msi Iga Laura Shinta, S.Tr.P


NIP 19700224 200312 2 003 NIP 199706172022032011

27
2. Pembimbingan dengan Mentor

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor

NAMA Iga Laura Shinta, S.Tr.P


INSTANSI Dinas Pangan, Pertanian, dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang
TEMPAT AKTUALISASI WKPP Desa Gersik Kecamatan Jagoi Babang

TELP/SMS/WA/
NO Tanggal KEGIATAN EMAIL/TATAP Paraf
MUKA/DLL
1
Senin, 22 Agustus 2022 Penetapan isu Tatap Muka

2
Diskusi
Selasa, 23 Agustus 2022 Pembuatan Tatap Muka
RA

3
Penetapan judul
Rabu, 24 Agustus 2022 WA
RA

4
Sabtu, 27 Agustus 2022 Persetujuan RA Tatap Muka

Bengkayang, September 2022


Menyetujui,
Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Iga Laura Shinta, S.Tr.P


Alpian, S.P
NIP. 199706172022032011
NIP. 197010172006041005

28
Daftar Pustaka
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Adaptif.Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Managemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Perundang-Undangan
Permenpan-RB RI Nomor 6 Tahun 2022, “Tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai
Aparatur Sipil Negara”

Undang-Undang No 5 Tahun 2014, “Tentang Aparatur Sipil Negara”

Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 08 Tahun 2021, “Tentang Struktur Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang”

29
BIODATA PESERTA

Nama Lengkap : Iga Laura Shinta, S.Tr.P


NIP : 199706172022032011
Tempat Tanggal : Paling, 17 Juni 1997
Lahir
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Khatolik
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan Terakhir : Diploma IV Jurusan Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan (2020)
Alamat : Dusun Paling, Rt/Rw ; 002/001,
Desa Sango, Kecamatan Sanggau Ledo
Kabupaten Bengkayang
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III-a
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang
Wilayah Kerja : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Jagoi Babang

Bengkayang, 01 September 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Iga Laura Shinta, S.Tr.P


NIP 199706172022032011

30

Anda mungkin juga menyukai