LAPORAN AKTUALISASI
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN XXVI TAHUN 2022
Disusun oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
NAMA :
YUYUN ANGGREINI HAMKA, A.Md.Gz
NIP :
19981016 202203 2 010
UNIT KERJA :
PUSKESMAS MATTOMBONG
JABATAN :
Pelaksana / Terampil Nutrisionis
JUDUL AKTUALISASI :
PENYULUHAN TENTANG PEMBERIAN
MP-ASI (MAKANAN PENDAMPING ASI) DI
DESA MATTOMBONG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MATTOMBONG
DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA SEMINAR HASIL
AKTUALISASI LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN XXVI TAHUN 2022
PADA TANGGAL 26 OKTOBER 2022
Mengetahui:
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Pinrang
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL AKTUALISASI
PENYULUHAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI (MAKANAN
PENDAMPING ASI) DI DESA MATTOMBONG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MATTOMBONG
Mengetahui:
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Pinrang
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga laporan aktualisasi dengan berjudul “Penyuluhan MP-ASI
(Makanan Pendamping ASI) Di Desa Mattombong Wilayah Kerja Puskesmas
Mattombong.”
Laporan aktualisasi ini dibuat agar peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Angkatan XXV dan XXVI Golongan III dan II Lingkup
Pemerintah Kabupaten Pinrang mampu untuk peka terhadap isu/permasalahan yang
terjadi dilingkungan kerja, mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif
dalam pemecahan isu/masalah serta membiasakan diri (habituasi) untuk selalu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam
melaksanakan tugas yang diamanatkan sehingga menjadi ASN yang berkarakter
profesional dalam melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam laporan aktualisasi ini. Penulis
juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan. Selanjutnya pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Bapak Drs H. Asri Sahrun Said., selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan yang memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pelatihan dasar ini.
2. Bapak Drs. Abdul Rahman Usman, M.Si, selaku Kepala BKPSDM
Kabupaten Pinrang dan Sebagai Penguji
3. Ibu St. Ammas, S.Pi, M.Si, selaku coach pembimbing yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga laporan
aktualisasi ini dapat diselesaikan.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................1
B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN AKTUALISASI ........................3
C. RUANG LINGKUP ......................................................................................3
D. WAKTU DAN TEMPAT PELASANAAN..................................................4
BAB II ......................................................................................................................5
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATA PELATIIHAN ....................5
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ........................................................5
B. VISI DAN MISI ............................................................................................7
C. NILAI-NILAI ORGANISASI ......................................................................7
D. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI & PESERTA.................................7
BAB III...................................................................................................................44
RANCANGAN AKTUALISASI ...........................................................................44
A. IDENTIFIKASI ISU ...................................................................................44
B. DESKRIPSI ISU .........................................................................................44
C. PENETAPAN CORE ISSUE ......................................................................48
D. ANALISIS CORE ISSUE ...........................................................................52
E. GAGASAN KREATIF PENYELESAIAN CORE ISU .............................54
F. MATRIKS RANCANGAN ........................................................................55
G. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ...............................63
H. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI NND PNS
(BerAKHLAK) ...................................................................................................64
BAB IV ..................................................................................................................65
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014 menyatakan bahwa cita-
cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun oleh Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai bagian dari birokrasi
memiliki fungsi sebagai : pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa.
Fungsi-fungsi tersebut juga tidak dapat dijalankan dengan baik apabila
tidak ada kesadaran dari dalam diri Aparatur Sipil Negara untuk menerapkan
nilai-nilai Dasar yang dirumuskan kedalam 5 (lima) pokok nilai-nilai dasar
Aparatur sipil negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang
disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan
aktualisasi pada instansi tempat bekerja.
Sejalan dengan semangat untuk menerapkan kelima nilai dasar maka
ditetapkannya Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 yang menyebutkan bahwa
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
2
B. Manfaat
1. Manfaat Bagi Diri Pribadi
Dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN
2. Manfaat Bagi Instansi
Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memberi
manfaat bagi organisasi dan dapat berkontribusi terhadap
pencapaian visi dan misi organisasi, serta memperkuat nilai-nilai
organisasi terkhusus di lingkungan kerja Puskesmas Mattombong.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman mengenai pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping
ASI) di desa Mattombong Wilayah Kerja Puskesmas Mattombong.
C. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup kegiatan antara lain :
1. Konsultasi dan koordinasi dengan coach dan mentor
2. Koordinasi dan Kerjasama dengan rekan kerja
3. Persiapan bahan
4. Pelaksanaan kegiatan
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATA PELATIIHAN
Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya
yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas
Mattombong yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan )
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA,BP TB MDR)
Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
3. Kesehatan telinga dan pencergahan ketulian
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Kerja
6. Kesehatan Olah Raga
7. Kesehatan Matra
8. Pembinaan pengobatan tradisional
9. Laboratorium sederhana
10. Penyuluhan obat
Upaya Penunjang
1. Pelayanan Kesehatan :
- SP2TP
- Laboratorium
- Farmasi
2. Pelayanan Administrasi
- Rekam Medik
- Manajemen Informasi
7
C. NILAI-NILAI ORGANISASI
1. Mengimbangkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
2. Bekerja Cerdas
3. Jujur
4. Profesional
5. Team Work yang Kuat
3. Kompeten
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan
dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA dan disrupsi
teknologi, fenomena demografik (demographic shifting), dan
keterbatasan sumberdaya.Keadaan ini merubah secara dinamis
lingkungan pekerjaan termasuk perubahan karakter dan tuntutan
18
5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal
sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa
dan negara.Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada kepemerintahan
yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau
komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia.Bagi seorang Pegawai Negeri
Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap
cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna
“loyalitas” sebagai berikut: a) Kepatuhan atau kesetiaan. b) Tindakan
menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi
tempatnya bekerja. c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang
27
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik,
seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang
terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya.
Lingkungan strategis di tingkat global, regional maupun nasional
yang kompleks dan terus berubah adalah tantangan tidak mudah bagi
praktek-praktek administrasi publik, proses-proses kebijakan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Dalam kondisi di mana
perubahan adalah sesuatu yang konstan, dengan nilai sosial ekonomi
masyarakat yang terus bergerak, disertai dengan literasi publik yang juga
meningkat, maka cara sektor publik dalam menyelenggarakan fungsinya
juga memerlukan kemampuan adaptasi yang memadai. Perubahan
32
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa
definisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998,
dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “
value generated from an alliance between two or more firms aiming to
become more competitive by developing shared routines. Collaborative
governance “sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan
interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.Collaborative
governance dalam artian sempit merupakan kelompok aktor dan fungsi.
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakan Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan public. Ansel
dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi
yaitu:
1) forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga; peserta
dalam forum termasuk aktor nonstate;
2) peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan
hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
3) forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
4) forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus
(bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
5) fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
38
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Isu lebih menggambarkan tentang adanya kesenjangan antara praktik
nyata dengan apa yang diharapkan stakeholder.
Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Berikut isu yang teridentifikasi :
1. Tingginya angka stunting pada balita di desa Mattombong
2. Masih adanya kasus balita dengan garis pertumbuhan di Bawah Garis
Merah (BGM) di desa Mattombong
3. Rendahnya tingkat partisipasi Ibu membawa balitanya ke posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Mattombong
4. Rendahnya pemahaman Ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Mattombong
5. Rendahnya pemahaman Ibu tentang pemberian MP-ASI (Makanan
Pendamping ASI) di desa Mattombong
B. DESKRIPSI ISU
1. Tingginya angka stunting pada balita di Desa Mattombong wilayah
Puskesmas Mattombong
Istilah stunting menjelaskan kondisi gagal tumbuh dan
berkembang yang dialami oleh anak-anak. Stunting merupakan masalah
gizi yang terjadi dalam jangka waktu panjang atau kronis. Penyebab
utama stunting adalah kurangnya asupan gizi sejak masa kehamilan Ibu.
Untuk memahami tentang bahaya stunting, diperlukan
pengetahuan periode kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Apabila pada masa 1000 HPK terjadi kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, maka akan terjadi gangguan perkembangan otak, gangguan
45
ialah memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi,
dan penanggulangan diare.
Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu.
Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan
dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita.
Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut
dapat diketahui status pertumbuhan balita.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan
balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke
bulan. Pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
Di wilayah kerja Puskesmas Mattombong ada beberapa
posyandu yang ibu-ibu balitanya jarang membawa anaknya ke
posyandu. Dampak yang dapat terjadi ketika Ibu jarang membawa
balitanya ke posyandu adalah kurang optimalnya pemantauan
pertumbuhan balita
4. Rendahnya pemahaman Ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Mattombong
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi
baru lahir, yang mana sifat ASI bersifat eksklusif sebab pemberiannya
berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus
diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI,
supaya tak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama enam
bulan pertama semenjak hari pertama lahir (HPL), mengingat periode
tersebut merusakan masa periode emas perkembangan anak sampai
menginjak usia 2 tahun.
ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu mempunyai
peranan penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Karenanya
bisa mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam
kesehatan bayi.
Manfaat ASI eksklusif ialah bisa menunjang sekaligus
membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Hal tersebut
47
Tabel 1
Analisis isu dengan Metode APKL
No Isu A P K L Jumlah Peringkat
1 Tingginya angka stunting pada
3 4 5 3 15 2
balita di desa Mattombong
2 Masih adanya kasus balita
dengan garis pertumbuhan di
Bawah Garis Merah (BGM) di 3 3 4 2 12 4
Desa Mattombong wilayah
Puskesmas Mattombong
3 Rendahnya tingkat partisipasi
Ibu membawa balitanya ke
2 3 3 3 11 5
posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Mattombong
4 Rendahnya pemahaman Ibu
tentang ASI Eksklusif di wilayah 4 2 3 4 13 3
kerja Puskesmas Mattombong
5 Rendahnya pemahaman Ibu
tentang pemberian MP-ASI
5 4 5 4 18 1
(Makanan Pendamping ASI) di
desa Mattombong
Table 2
Analisis Isu dengan Metode USG
No. Masalah Kriteria Jumlah Peringkat
U S G
1 Tingginya angka stunting 5 4 3 11 II
pada balita di desa
Mattombong
2 Rendahnya pemahaman Ibu 4 4 3 11 III
tentang ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas
Mattombong
3 Rendahnya pemahaman Ibu 5 4 4 13 I
tentang Pemberian MP-ASI
(Makanan Pendamping ASI)
di Desa Mattombong
Penyebab Akibat
MAN
53
F. MATRIKS RANCANGAN
Tabel 3
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Mattombong
Identifikasi Isu : 1. Angka stunting pada balita
2. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif
3. Pengetahuan Ibu tentang pemberian makanan pada bayi dan anak
Isu yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan Ibu tentang pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) di Desa
Mattombong wilayah kerja Puskesmas Mattombong
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan leaflet dan buku resep MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) di Desa Mattombong
wilayah kerja Puskesmas Mattombong. Gagasan ini berhubungan dengan mata pelatihan Smart ASN
untuk menuju Smart Governance.
56
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Manajemen ASN Tahapan pertama Pada kegiatan ini
konsultasi Melakukan konsultasi adalah mengandung
dengan mentor serta meminta berkonsultasi dan nilai ASN dan
berkaitan dengan persetujuan kepada meminta arahan sejalan dengan
kegiatan yang mentor, melaksanakan kepada kepala tata nilai
akan tugas dan fungsi secara Puskesmas dalam Puskesmas yaitu
dilaksanakan profesional dan aktualisasi “5S” (senyum,
bertanggung jawab. merupakan salam, sapa,
a. Menyiapkan Tersedianya Harmonis, Mampu wujud misi sopan, santun)
bahan konsultasi bahan melakukan komunikasi organisasi yaitu
konsultasi yang baik dengan “menggerakkan
pimpinan. dan
Kompeten, Mampu mengkordinir
menjelaskan tentang SDM kesehatan
rencana kegiatan yang Puskesmas
akan dilakukan.
Adaptif, Menyelesaikan /
mengikuti saran dan
masukan dari pimpinan.
57
Adaptif, Membuat
inovasi baru media
edukasi pemberian MP-
ASI
c. Membuat Leaflet Adanya Leaflet Akuntabel, Bertanggung
jawab melaksanakan
kegiatan.
Adaftif, Terus berinovasi
mengembangkan
kreatifitas
3. Membuat buku Manajemen ASN Membuat buku Pada kegiatan
resep MP-ASI Kegiatan edukasi ini resep MP-ASI pembuatan buku
terkait dengan tugas ASN merupakan resep MP-ASI ini
sebagai pelayan publik wujud misi sejalan dengan
yang memberikan organisasi yaitu nilai organisasi
pelayanan publik secara “memberikan yaitu “bekerja
optimal pelayanan cerdas”
1. Mengumpulkan Tersedianya Akuntabel, kesehatan dasar
beberapa resep Resep Menyelesaikan pekerjaan dan rujukan
Makanan Makanan sesuai dengan jangka yang terjangkau
waktu yang diberikan
Pendamping ASI Pendamping dengan sarana
Kompeten, Memberikan
ASI hasil pekerjaan dengan dan prasarana
hasil yang terbaik yang memadai”
2Mengelompokkan Tersusunnya Kompeten,
resep yang menu resep Melaksanakan tugas
60
Tabel 4
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
MINGGU KE-
NO. KEGIATAN
I II III IV
Melakukan
konsultasi dengan
mentor berkaitan
1.
dengan kegiatan
yang akan
dilaksanakan.
Pembuatan media
2.
penyuluhan
Membuat buku
3.
resep MP-ASI
Melakukan
4. penyuluhan pada
ibu balita
Melakukan evaluasi
5. dan pelaporan
kegiatan
64
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke- Aktualisasi per
Ke-1 Ke-3 Ke-4
2 MP
1. Berorientasi Pelayanan 0 0 0 1 1
2. Akuntabel 1 2 2 1 6
3. Kompeten 2 2 3 0 7
4. Harmonis 2 0 0 0 2
5. Loyal 1 0 0 1 2
6. Adaptif 1 2 1 1 5
7. Kolaboratif 1 0 0 1 2
Jumlah MP yang
Diaktualisasikan 8 6 6 5 25
per Kegiatan
65
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Gambar 2. Menyiapkan
Bahan Konsultasi
Gambar 3. Konsultasi
dengan mentor
66
e. Adaptif
Menyelesaikan / mengikuti saran dan masukan dari pimpinan
f. Kolaboratif
Kesediaan kerjasama, sinergi untuk hasil yang lebih baik. Melakukan
Kerjasama dengan atasan.
3. Kontribusi terhadap visi dan misi
Tahapan pertama adalah berkonsultasi dan meminta arahan kepada kepala
Puskesmas dalam aktualisasi merupakan wujud misi organisasi yaitu
“menggerakkan dan mengkordinir SDM kesehatan Puskesmas
Tabel 7
Pendalaman Core Issue Kegiatan 2
Kegiatan 2 Pembuatan media penyuluhan
Tanggal 26 September 2022
Lampiran 1. Mencari bahan atau materi pembuatan leaflet
Hasil pelaksanaan kegiatan
3. Membuat Leaflet
Hasil pelaksanaan kegiatan
Leaflet
a. Akuntabel
Bertanggung jawab dalam menyiapkan leaflet dan buku resep MP-ASI.
Bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
b. Kompeten
Menyusun draft media edukasi yang sesuai dengan standar kompetensi
untuk menghasilkan kegiatan yang menunjang peningkatan mutu
pelayanan kepada masyarakat.
Kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Adaptif
Membuat inovasi baru media edukasi pemberian MP-ASI
Terus berinovasi mengembangkan kreatifitas
4. Kontribusi terhadap visi dan misi
Berkonsultasi dan meminta arahan kepada kepala Puskesmas dalam
pembuatan media pada kegiatan aktualisasi merupakan wujud misi
organisasi yaitu “menggerakkan dan mengkordinir SDM kesehatan
Puskesmas
Tabel 8
Pendalaman Core Issue Kegiatan 3
Kegiatan 3 Membuat buku resep MP-ASI
Tanggal 29 September 2022
Lampiran 1. Mengumpulkan beberapa resep Makanan Pendamping ASI
Hasil pelaksanaan kegiatan
Tabel 9
Pendalaman Core Issue Kegiatan 4
Kegiatan 4 Melakukan penyuluhan pada Ibu balita
Tanggal 10 Oktober 2022
Lampiran 1. Melakukan koordinasi dengan bidan desa dan kader
posyandu
Hasil pelaksanaan kegiatan
5. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan bidan desa dan kader posyandu
b. Membuat daftar hadir
c. Menyiapkan bahan penyuluhan seperti leaflet
d. Melakukan penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI
6. Keterkaitan dengan nilai Ber-AKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
Kode etik ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
b. Kompeten
Melaksanakan tugas dengan memberikan yang terbaik
Memberikan hasil pekerjaan dengan hasil yang terbaik
c. Adaptif
Selalu memberikan inovasi dalam membuat sesuatu yang baru
74
d. Kolaboratif
Menjalin kerjasama dengan bidan desa dan kader posyandu untuk
keberhasilan kegiatan aktualisasi
Membangun kerja sama antar petugas dengan orang tua
6. Kontribusi terhadap visi dan misi
Dengan melakukan penyuluhan berkontribusi terhadap penerapan misi
organisasi misi poin 2 yaitu “Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan
Individu, Keluarga, Masyarakat Beserta Lingkungan”.
Tabel 10
Pendalaman Core Issue Kegiatan 5
Kegiatan 5 Evaluasi dan pelaporan kegiatan
Tanggal 11 Oktober dan 21 Oktober 2022
Lampiran 1. Mengumpulkan hasil evaluasi kegiatan
Hasil pelaksanaan kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
a. Mengumpulkan hasil evaluasi kegiatan
b. Menyusun hasil evaluasi kegiatan
c. Membuat laporan hasil evaluasi kegiatan
d. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor
2. Keterkaitan dengan nilai Ber-AKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
Memberikan pelayanan prima dengan perilaku jujur, cermat dalam
menganalisis evaluasi.
b. Akuntabilitas
Transparansi, melaporkan semua kegiatan yang telah dilakukan secara
terbuka, termasuk hasil capaiannya
76
c. Loyal
Berkomitmen bersungguh- sungguh melaporkan hasil aktualisasi
sebagai wujud kontribusi
d. Adaptif
Bersikap proaktif dengan masukan yang diberikan
e. Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontrusi
3. Kontribusi terhadap visi dan misi
Konsultasi dan meminta arahan kepada kepala Puskesmas dalam
menyelesaikan laporan aktualisasi merupakan wujud misi organisasi yaitu
“menggerakkan dan mengkordinir SDM kesehatan Puskesmas”
77
B. CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 11
Capaian Aktualisasi
Persentasi Persentasi
Keterkaitan
Waktu Capaian Capaian
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Output Keterangan
Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
Pelatihan
(%) (%)
1. Melakukan 1. Menyiapkan 22/9/2022 100% 100% Keterkaitan 1. Tersedianya bahan Tercapai
konsultasi bahan konsultasi dan dengan kedudukan konsultasi
dengan 2. Melakukan 26/9/2022 dan peran ASN 2. Terlaksananya
mentor konsultasi dengan dalam NKRI : konsultasi dengan
berkaitan mentor Manajemen ASN mentor
dengan 3. Meminta arahan 3. Adanya sarandan
kegiatan dan persetujuan Keterkaitan persetujuan dari
yang akan mentor dengan Nilai mentor
dilaksanakan BerAKHLAK :
1. Harmonis
2. Kompeten
3. Adaptif
4. Kolaboratif
5. Loyal
6. Akuntabel
2. Pembuatan 1. Mencari bahan 26/9/2022 100% 100% Keterkaitan 1. Adanya materi Tercapai
media atau materi dengan kedudukan penyuluhan
penyuluhan pembuatan leaflet dan peran ASN 2. Tersedianyabahan
dalam NKRI : dan materi
78
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah peserta melakukan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
dan melaksanakan proses habituasi di tempat kerja untuk melaksanakan dan
mengimplementasikan rancangan aktualisasi, nilai-nilai dasar Profesi
Aparatur Sipil Negara di satuan kerja peserta, maka dapat diambil kesimpulan
hasil dari pelaksanaan aktualisasi dengan mengangkat core issue “Penyuluhan
tentang Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) di Desa
Mattombong Wilayah Kerja Puskesmas Mattombong” proses habituasi di
satuan kerja mampu melatih dan membentuk pribadi sebagai Pegawai ASN
yang memegang teguh nilai-nilai dasar BerAKHLAK, nilai Manajemen ASN
dan Smart ASN. Selain itu proses habituasi sebagai cara pembiasaan diri
untuk membentuk karakter, mental, dan pola pikir pegawai ASN sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat. Dengan melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN (BerAKHLAK dan kedudukan dan peran ASN), pekerjaan yang saya
lakukan menjadi lebih efisien, menghasilkan output yang lebih berkualitas,
terbangunnya hubungan yang lebih baik dengan pimpinan, teman sejawat,
rekan kerja lain dan yang paling utama adalah masyarakat sebagai wujud dari
penerapan peran dan fungsi ASN sebagai pelayan publik. Dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi peserta telah mampu menerapkan nilai-
nilai BerAKHLAK dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI pada 5
(lima) kegiatan yang diaktualisasikan. Adapun kegiatan-kegiatan yang
diaktualisasikan yaitu :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor berkaitan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Pembuatan media penyuluhan
3. Membuat buku resep MP-ASI
4. Melakukan penyuluhan pada ibu balita
5. Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan
81
B. SARAN
Internalisasi nilai – nilai dasar ASN (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif ) serta nilai
– nilai kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN ) di
Instansi Puskesmas Mattombong harus selalu dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan pelayanan
publik secara professional.
82
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/sulsel/sulsel-ewako/d-5976293/pemprov-sulsel-target-
turunkan-stunting-35-sasar-240-desa-
kelurahan#:~:text=Berdasarkan%20data%20Studi%20Status%20Gizi,
angka%209%2C08%20tahun%202022.
https://pinrangkab.go.id/trend-prevalensi-stunting-di-kabupetan-pinrang-turun-
047/
https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi
Wigati, Maria dkk. 2022. Seri Cegah Stunting 1 Pengenalan untuk Keluarga dan
Komunitas. DI Yogyakarta: Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia.
84
LAMPIRAN
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
Kesimpulan