Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

“PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA PASIEN TENTANG DEMAM BERDARAH


DENGUE MELALUI EDUKASI MENGGUNAKAN VIDEO DI RUANG PERAWATAN ANAK
RSUD TRIKORA SALAKAN”

Oleh :
NAMA : MIA AUDINA, S.Kep., Ns
NIP 199605262022032008
NDH 6
UNIT KERJA : UPT DINAS KESEHATAN RSUD TRIKORA SALAKAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIII


PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 103


PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh :
NAMA : MIA AUDINA, S.Kep., Ns
NIP 199605262022032008
UNIT KERJA : UPT DINAS KESEHATAN RSUD TRIKORA SALAKAN
JABATAN : AHLI PERTAMA-PERAWAT
NDH 6

JUDUL
“PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA PASIEN TENTANG DEMAM
BERDARAH DENGUE MELALUI EDUKASI MENGGUNAKAN VIDEO DI RUANG
PERAWATAN ANAK RSUD TRIKORA SALAKAN”
Disetujui untuk
diseminarkan Pada tanggal :
18 Juni 2022

Coach Mentor

Vivie Vijaya Laksmi, S.Sos., M.Si Marson Biathan, SH., M.Kes


NIP 19640613 198603 2 002 NIP 19670510 198903 1 009
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 103
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh :
NAMA : MIA AUDINA, S.Kep., Ns
NIP 199605262022032008
UNIT KERJA : UPT DINAS KESEHATAN RSUD TRIKORA SALAKAN
JABATAN : AHLI PERTAMA-PERAWAT
NDH 6
JUDUL
“PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA PASIEN TENTANG DEMAM
BERDARAH DENGUE MELALUI EDUKASI MENGGUNAKAN VIDEO DI RUANG
PERAWATAN ANAK RSUD TRIKORA SALAKAN”
Telah diseminarkan dan diperbaiki
Pada tanggal : .............................
Coach Mentor

Vivie Vijaya Laksmi, S.Sos., M.Si Marson Biathan, SH., M.Kes


NIP 19640613 198603 2 002 NIP 19670510 198903 1 009
Penguji

Drs. Ridwan Mumu, M.Si


NIP
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan salah satu
persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan
dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rusli Moidady, ST., MT, selaku Bupati Banggai Kepulauan
2. Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
3. Ibu Marjam Mahmud Ibaad, SH, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan
4. Ibu dr. Andi Fatriani Patsyar, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Trikora
Salakan
5. Ibu Vivie Vijaya Laksmi, S.Sos., M.Si, selaku Coach untuk semua bimbingan, masukan, saran
dan motivasinya
6. Bapak Marson Biathan, SH., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik sekaligus mentor
yang telah memberikan banyak masukan serta bimbingan
7. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Tengah yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada peserta pelatihan dasar CPNS pada
umumnya dan penulis pada khususnya
8. Bapak Aswin, S.AP, selaku evaluator
9. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS angkatan CIII tahun 2022 Kabupaten Banggai
Kepulauan yang telah memberikan bantuan dan motivasi
10. Kedua orang tua dan saudara yang telah mendoakan dan mendukung penulis demi kemudahan
dan kelancaran mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu
penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun diterima dengan terbuka. Semoga rancangan
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Salakan, 17 Juni 2022


Penulis

Mia Audina, S.Kep., Ns


NIP 199605262022032008
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan / Lembar Persetujuan Perbaikan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFAR

TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah

1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan

1.4 Tujuan Aktualisasi

1.5 Manfaat Aktualisasi

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

2.2 Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance

2.3 Analisis Isu

2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi

2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, pengertian tersebut sesuai
dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam Undang-
Undang tersebut, pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk tugas ASN menurut undang-undang ASN adalah melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat negara, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Untuk membentuk ASN yang professional yang memahami nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)
maka dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (LATSAR). Berdasarkan
ketentuan dalam peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2000 Latsar CPNS (Golongan I,II,III)
bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian,
dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara, agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang harus dibangun
dengan baik oleh ASN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat. Dalam
pelayanan kesehatan tersebut utamanya dilaksanakan oleh perawat. Salah satu peran perawat
diantaranya adalah sebagai edukator. Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team
kesehatan lain, baik secara spontan (saat interaksi) maupun forma (disiapkan).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi berbasis
lingkungan, yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar di masyarakat, karena demam
berdarah dengue adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada masyarakat
(Hasyim, 2013). Penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Tingginya kasus
demam berdarah dengue sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak sehat dengan
memberi ruang leluasa nyamuk Aedes Aegypti untuk hidup dan berkembangbiak. Tingginya
penyakit demam berdarah dengue juga dapat diakibatkan kurangnya pengetahuan oleh
masyarakat tentang deteksi dini dan tanda atau gejala bahaya demam berdarah dengue. Perilaku
masyarakat sangat erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih dan kesadaran terhadap
bahaya demam berdarah dengue. Pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dengue
penting untuk ditingkatkan karena semakin baik pengetahuan masyarakat tentang demam
berdarah dengue dapat memungkinkan timbulnya sikap dan perilaku masyarakat mengenai
pencegahan yang dapat menurunkan kasus dan angka kematian akibat demam berdarah dengue.
Pengetahuan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku, pengetahuan adalah hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan atau usaha untuk menyidik
terhadap objek tertentu (Notoaatmodjo, 2012). Oleh karena itu, penanganan demam berdarah
dengue pada anak sangat tergantung pada peran orang tua. Orang tua yang memiliki
pengetahuan tentang demam berdarah dengue dan mempunyai perilaku yang baik dalam
memberikan perawatan dapat menumbuhkan penanganan demam berdarah dengue yang tepat
dan terbaik bagi anaknya. Pengetahuan orang tua diperlukan agar tindakan yang diberikan
benar yaitu bagaimana orang tua menentukan tindakan pada saat anak mulai terdeteksi tanda
atau gejala dari demam berdarah dengue, serta kapan orang tua harus membawa ke petugas
kesehatan.
Berdasarkan data pasien yang masuk di ruang perawatan anak pada bulan April 2022
pasien anak yang di rawat di ruang perawatan anak dengan diagnosa medis Demam Berdarah
Dengue berjumlah 4 orang. Dan pada bulan Mei 2022 pasien anak yang di rawat di ruang
perawatan anak dengan diagnosa medis Demam Berdarah Dengue berjumlah 6 orang.
Berdasarkan data dari bulan April sampai Mei 2022 menunjukkan terjadinya peningkatan kasus
demam berdarah dengue pada anak. Dan dari 10 orang tua yang anaknya di rawat di ruang
perawatan anak, hanya 3 orang tua pasien yang mengetahui tentang cara pencegahan demam
berdarah dengue. Untuk itu, diperlukan suatu kegiatan yaitu memberikan edukasi tentang
penyakit demam berdarah dengue (penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
penanganannya) kepada orang tua pasien sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang tua
pasien tentang penyakit demam berdarah dengue.
Dampak yang mungkin terjadi jika isu ini tidak diselesaikan yaitu orang tua tidak bisa
memahami apa penyebab, tanda dan gejala, pencegahan serta penanganan demam berdarah
dengue sehingga akan berakibat semakin meningkatnya angka kejadian demam berdarah
dengue yang dapat membahayakan kesehatan bahkan kematian.
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
1. Visi dan Misi Daerah
a. Visi Kabupaten Banggai Kepulauan
“Terwujudnya masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan yang Maju, Mandiri,
Bermartabat, Berkeadilan dan Sejahtera”.
b. Misi Kabupaten Banggai Kepulauan
1) Menciptakan pemerintah yang bersih, berwibawa, dan inovatif
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan dan
perekonomian
3) Memperkokoh kerukunan kehidupan beragama dan budaya lestari
4) Mengembangkan potensi wisata secara serius menuju peningkatan ekonomi rakyat.
5) Mengembangkan sarana kebutuhan petani dan nelayan yang cukup memadai
6) enyediaan rumah layak huni bagi warga miskin, tunjangan hari tua, dan santunan
kematian bagi masyarakat Banggai Kepulauan
2. Gambaran Singkat Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan Kabupaten Banggai
Kepulauan merupakan rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan
yang terletak di desa Tompudau, Jln. Trans Peling Km 05 No. 1 Salakan Kecamatan
Tinangkung dengan luas Tanah 27. 475 m² dan Luas Bangunan sebesar 1.152 m².
Perkembangan pembangunan rumah sakit bermula dari dibangunnya Puskesmas Perawatan
Plus Salakan sejak tahun 2008 dengan sumber dana pembangunan gedung berasal dari
APBD kabupaten Banggai Kepulauan serta bantuan melalui APBD Provinsi Sulawesi
Tengah dan APBN. Seiring dengan terbentuknya Kabupaten Banggai Laut sebagai hasil
pemekaran Kabupaten Banggai Kepulauan sesuai UU No. 5 tahun 2013 tentang
pembentukan Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah, dimana RSUD
Banggai di Adean yang berada di wilayah administratif Kabupaten Banggai Laut yang
semula merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, telah
diserahkan pula ke pemerintah Kabupaten Banggai Laut. atas dasar kebutuhan akan rumah
sakit di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan maka pada tanggal 30 Mei 2014 Bupati
Banggai Kepulauan Drs. Lania Laosa meresmikan RSUD Trikora Salakan dan pada tanggal
15 Desember Tahun 2015 Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor
615 Tahun 2015 RSUD Trikora Salakan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D dan
pada tahun 2017 meningkat statusnya menjadi Rumah Sakit tipe C serta telah lulus
akreditasi dengan Tingkat Perdana.
Cakupan wilayah pelayanan RSUD Trikora Salakan meliputi 12 Kecamatan di pulau
Peling yaitu Kecamatan Tinangkung, Tinangkung Utara, Totikum, Totikum Selatan,
Tinangkung Selatan, Peling Tengah, Liang, Bulagi, Bulagi Utara, Bulagi Selatan, Buko, dan
Buko Selatan, termasuk 3 desa di wilayah kecamatan Tinangkung yang ada di pulau
Bakalan.
3. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
a. Visi RSUD Trikora Salakan
“Menjadi Rumah Sakit Kepulauan Dengan Layanan Terbaik 2020”
b. Misi RSUD Trikora Salakan
1) Menyelenggarakan pelayanan berkualitas dan berstandar serta menjamin mutu dan
keselamatan
2) Menyediakan pelayanan spesialistik yang profesional dan terakreditasi
3) Menyelenggarakan pelayanan yang senantiasa menjunjung tinggi etika, norma
hukum dan norma masyarakat
c. Nilai-nilai RSUD Trikora Salakan
1) Peduli
Responsif dan peka terhadap keadaan sekitar tanpa melihat status sosial pasien
sehingga menghasilkan tindakan yang pro aktif, cepat dan tepat dalam memberikan
pelayanan
2) Profesional
Melakukan pekerjaan sesuai spesialisasi dan kompetensi masing-masing sehingga
memberikan hasil pelayanan kesehatan yang berstandar dan bermutu
3) Harmoni
Menghadirkan keselarasan, kesatuan serta semangat kebersamaan di tengah
keberagaman sehingga dapat menghasilkan kontribusi/pelayanan yang terbaik untuk
masyarakat
4) Ramah
Memberikan pelayanan dengan senyum, salam, dan sapa
5) Pelayanan prima
Pelayanan yang berorientasi pada keputusan dan keselamatan pasien
6) Kemandirian
Mengoptimalkan sarana dan pra sarana yang di miliki untuk mewujudkan jati diri
yang terpercaya baik sebagai individu, tim maupun organisasi.
4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Trikora Salakan
1) Tugas
RSUD Trikora Salakan mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan
dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif
dan preventif serta melaksanakan upaya rujukan
2) Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD Trikora Salakan mempunyai fungsi
yaitu :
- Penyelenggaraan pelayanan medis
- Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis
- Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
- Penyelenggaraan pelayanan rujukan
- Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
- Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Struktur Organisasi RSUD Trikora Salakan
1.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat yaitu :
1. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan
tindakan)
14. melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
16. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi
17. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
24. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
27. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
37. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. melakukan perawatan luka
42. melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer
48. melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
50. melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. melakukan preseptorship dan mentorship
1.4 Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Pemecahan Isu
Dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang penyakit demam berdarah (penyebab,
tanda dan gejala, pecegahan dan penangannya) sehingga akan mengurangi peningkatan
angka kejadian demam berdarah dengue.
2. Tujuan Aktualisasi Penerapan Nilai-nilai dasar ASN
Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ASN berAKHLAK dalam
pelaksanaan kegiatan, baik yang berhubungan dengan pemecahan masalah isu maupun
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari di tempat kerja.
1.5 Manfaat aktualisasi
1. Bagi Instansi RSUD Trikora Salakan
Mendapatkan kontribusi dari peserta pelatihan dasar dalam mencapai tujuan visi dan misi
RSUD Trikora Salakan.
2. Bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan dan
perekonomian
3. Bagi Peserta
Dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja sesuai tugas dan fungsi
sebagai perawat ahli pertama sehingga mampu melaksanakan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat.
4. Bagi Orang Tua Pasien/Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit demam berdarah dengue
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). ASN BerAKHLAK
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai
sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya
dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan
nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Setiap ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani, untuk membantu masyarakat.
Dalam menjalankan tugasnya, ASN dilengkapi dengan kewenangan dan sumber daya yang
diberikan oleh negara. Otoritas dan sumber daya ini harus digunakan secara akuntabel
dengan loyalitas yang tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara, serata menjaga
kehidupan masyarakat yang harmonis. Ditengah dunia yang mengalami perkembangan
teknologi, peningkatan kapasitas dan kompetensi, serta kemampuan beradaptasi dengan
perubahan menjadi mutlak bagi ASN. Selain itu, diperlukan juga kolaborasi lintas organisasi
karena terdapat banyak tantangan yang tidak bisa dipecahkan oleh satu dinas, satu daerah,
satu kementrian atau Lembaga, maupun satu keahlian dan satu disiplin ilmu.
Dengan lahirnya core values BerAKHLAK diharapkan menguatkan budaya kerja
ASN yang professional dalam melayani masyarakat. Orientasi pelayanan yang berkualitas
dan professional terus meningkatkan kinerja secara terus menerus untuk kemajuan bangsa.
No Nilai Dasar Afirmasi Kata Kunci Panduan Perilaku
1 Berorientasi Kami berkomitmen  Responsivitas 1. Memahami dan memenuhi
pelayanan memberikan pelayanan  Kualitas kebutuhan masyarakat.
prima demi kepuasan  Kepuasan 2. Ramah, cekatan, solutif, dan
masyarakat dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada
henti
2 Akuntabel Kami bertanggungjawab  Integritas 1. Melaksanakan tugas dengan
atas kepercayaan yang  Konsisten jujur, bertanggung jawab,
diberikan  Dapat dipercaya cermat, disiplin dan
 Transparan berintegritas tinggi
2. Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif
dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus belajar dan  Kinerja terbaik 1. Meningkatkan kompetensi
mengembangkan  Sukses diri untuk menjawab
kapabilitas  Keberhasilan tantangan yang selalu
 Learning agility berubah.
 Ahli dibidangnya 2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling peduli dan  Peduli 1. Menghargai setiap orang
menghargai perbedaan  Perbedaan apapun latar belakangnya
 Selaras 2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
5 Loyal Kami berdedikasi dan  Komitmen 1. Memegang teguh ideologi
mengutamakan  Dedikasi Pancasila, UUD 1945, setia
kepentingan bangsa dan  Kontribusi pada NKRI serta
negara  Nasionalisme pemerintahan yang sah.
 Pengabdian 2. Menjaga nama baik sesama
ASN, Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan
negara
6 Adaptif Kami terus berinovasi dan  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
antusias dalam  Antusias menghadapi perubahan
menggerakkan ataupun terhadap 2. Terus berinovasi dan
menghadapi perubahan perubahan mengembangkan kreativitas
 Proaktif 3. Bertindak pro aktif
7 Kolaboratif Kami membangun  Kesediaan 1. Memberi kesempatan kepada
kerjasama yang sinergis bekerja sama berbagai pihak untuk
 Sinergi untuk berkontribusi
hasil yang lebih 2. Terbuka dalam bekerjasama
baik untuk menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.

2.2 Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
a. Kedudukan ASN
Berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 ASN terdiri dari PNS (Pegawai
Negeri Sipil) dan PPPK ( Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
Pembina kepegawaian untuk memduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
2) Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Fungsi ASN meliputi :
a) Pelaksanan kebijakan publik
b) Pelayan Publik
c) Perekat pemersatu bangsi
Tugas ASN yaitu :
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Kode etik ASN yaitu :
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalan UU ASN menjadi acuan bagi
para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
b. Mekanisme pengelolaan ASN
Mekanisme PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat
dan jabatan, pengembangan karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan
perlindungan. Sedangkan manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan,
pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengenbangan kompetensi,
pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan
perlindungan.
Pengembangan karier PNS dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan
moralitas. Kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis
2) Kompetensi Manajerial
3) Kompetensi Sosial Kultural
c. Peneraapan Sistem merit
Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen ASN yang
menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam
pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk
melaksanakan akan pekerjaannya.
2. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi, sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi. Profil Smart ASN antara lain yang memiliki:
a) Integritas
b) Nasionalisme
c) Profesional
d) Berwawasan global
e) Menguasai TIK dan Bahasa asing
f) Berjiwa hospitality (ramah)
g) Berjiwa Entrepreneurship
h) Memiliki jaringan luas (Networking).
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan
kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Kominfo sendiri menjabarkan
literasi digital ke dalam 4 kompetensi antara lain sebagai berikut:
a) Kecakapan menggunakan media digital (digital skills) yang merupakan kemampuan
individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
b) Budaya menggunakan digital (digital culture) merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan
digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
c) Etis menggunakan media digital (digital ethics), merupakan kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
d) Aman menggunakan media digital (digital safety) merupakan kemampuan user dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Analisis Isu
1. Identifikasi isu
Adapun permasalahan atau isu-isu aktual yang ditemukan di ruang perawatan anak RSUD
Trikora Salakan adalah sebagai berikut :
a. Tingginya angka kejadian Demam Berdarah Dengue di ruang perawatan anak RSUD
Trikora Salakan.
b. Kurangnya kepatuhan keluarga pasien dalam menerapkan 6 langkah cara mencuci
tangan yang benar di ruang perawatan anak RSUD Trikora Salakan.
c. Kurangnya kepatuhan pengunjung terhadap aturan berkunjung pasien di ruang
perawatan anak RSUD Trikora Salakan
Tabel Analisis USG
Pemilihan Isu
No Identifikasi Isu Total Prioritas
Urgency Seriousness Growth
1 Tingginya angka kejadian Demam
Berdarah Dengue di ruang
5 5 5 15 I
perawatan anak RSUD Trikora
Salakan.
2 Kurangnya kepatuhan keluarga
pasien dalam menerapkan 6
langkah cara mencuci tangan yang 4 4 5 13 II
benar di ruang perawatan anak
RSUD Trikora Salakan.
3 Kurangnya kepatuhan pengunjung
terhadap aturan berkunjung pasien
4 4 4 12 III
di ruang perawatan anak RSUD
Trikora Salakan.
Keterangan : skor penilaian kriteria rentang 1-5
Berdasarkan teknik analisis USG, ditemukan isu/masalah pokok yang menjadi prioritas yakni
“Tingginya angka kejadian Demam Berdarah Dengue di ruang perawatan anak RSUD Trikora
Salakan”.
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Analisis Fish Bone untuk menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan
Penyebab Akibat
Surroundings
System

Tidak tersedianya
Kurangnya
media informasi seperti
pengetahuan orang tua
poster tentang penyakit
tentang penyakit DHF/
DHF/Demam Berdarah
Demam Berdarah Tingginya angka kejadian demam be
Dengue. Dengue diruang
perawatan anak .

Kurangnya kesadaran
Belum optimalnya edukasi
perawat untuk memberi- oleh tenaga kesehatan.
kanedukasi tentang
penyakit DHF / Demam
berdarah dengue.

Skill Suppliers
3. Alternatif Pemecahan Masalah/Gagasan ide

Tabel Gagasan Pemecah Isu

No Penyebab Masalah Gagasan Ide


1 Kurangnya pengetahuan orang tua tentang Memberikan edukasi tentang penyakit
penyakit DHF/ Demam Berdarah Dengue. demam berdarah dengue (penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan dan
penanganannya)
2 Tidak tersedianya media informasi seperti Membuat poster tentang penyakit
poster tentang penyakit DHF/Demam demam berdarah dengue
Berdarah Dengue di ruang perawatan anak
3 Kurangnya kesadaran perawat untuk Memotivasi teman sejawat agar aktif
memberikan edukasi tentang penyakit dalam memberikan edukasi tentang
DHF / Demam berdarah dengue. penyakit demam berdarah dengue
kepada orang tua pasien
4 Belum optimalnya edukasi oleh tenaga Mengingatkan kepada teman sejawat
kesehatan. bahwa salah satu tugas perawat yaitu
sebagai edukator. Sehingga, mereka bisa
lebih pro aktif dalam memberikan
edukasi kepada orang tua pasien.
2.4 Rencana kegiatan aktualisasi
Unit Kerja : RSUD Trikora Salakan
Isu yang diangkat : Tingginya angka kejadian Demam Berdarah Dengue di Ruang Perawatan Anak RSUD Trikora Salakan

Output/Hasil Keterkaitan Substansi Keterkaitan kontribusi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penguatan Nilai OPD
kegiatan Mata Pelatihan terhadap visi misi Pemda
1 Perencanaan 1. Menyiapkan Bahan 1. Tersedianya  Akuntabel (dapat Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan perencanaan
pelaksanaan Kegiatan Konsultasi bahan konsultasi mempertanggungjawab- terhadap pencapaian misi pelaksanaan kegiatan
kan bahan konsultasi nomor 2 yaitu meningkat- dengan menerapkan nilai
yang telah dibuat) kan kesejahteraan berorientasi pelayanan,
 Kompeten (Kinerja masyarakat melalui harmonis dan
Terbaik) pendidikan, kesehatan dan kolaboratif maka akan
perekonomian menguatkan nilai
* Manajemen ASN organisasi yaitu harmoni
2. Melakukan 2. Adanya saran dan  Berorientasi dan ramah.
konsultasi dengan masukan dari pelayanan (Ramah)
mentor mentor  Harmonis (Sopan)
 Adaptif (Bertindak
proaktif)
 Kolaboratif (terbuka
dalam bekerjasama
untuk menghasilkan
nilai tambah)

* Manajemen ASN
3. Melakukan 3. Kepala Ruangan  Berorientasi
koordinasi dengan Perawatan Anak pelayanan (Ramah)
kepala ruangan memberikan izin  Harmonis (Sopan)
perawatan anak untuk melakukan  Adaptif (Bertindak
terkait kegiatan kegiatan proaktif)
yang akan aktualisasi di
dilaksanakan. ruang perawatan
anak. * Manajemen ASN
2 Menyiapkan bahan 1. Menyiapkan materi 1. Tersedianya video  Akuntabel (Bertanggung Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan menyiapkan
edukasi tentang tentang demam materi tentang jawab) terhadap pencapaian misi bahan edukasi tentang
demam berdarah berdarah dengue demam berdarah  Kompeten (Kinerja nomor 2 yaitu meningkat- demam berdarah dengue
dengue dalam bentuk video. dengue Terbaik) kan kesejahteraan dalam bentuk video,
 Adaptif (Terus masyarakat melalui poster dan membuat
berinovasi untuk pendidikan, kesehatan dan kuesioner dengan
mengembangkan perekonomian menerapkan nilai
kreativitas) akuntabel, kompeten
dan adaptif maka akan
*Smart ASN menguatkan nilai
2. Mendesain poster 2. Tersedianya  Akuntabel (Bertanggung organisasi yaitu
tentang demam desain poster jawab) profesional.
berdarah dengue dan demam berdarah  Kompeten (Kinerja
mencetaknya dengue dan siap Terbaik)
dicetak  Adaptif (Terus
berinovasi untuk
mengembangkan
kreativitas)

* Manajemen ASN
3. Membuat kuesioner 3. Tersedianya  Berorientasi Pelayanan
pre dan post edukasi kuesioner pre dan (Memahami
tentang demam post edukasi kebutuhan
berdarah dengue tentang demam masyarakat)
berdarah dengue  Kompeten (Kinerja
Terbaik)
* Manajemen ASN
4. Melakukan 4. Adanya koreksi,  Berorientasi
konsultasi dengan saran dari mentor pelayanan (Ramah)
mentor terkait bahan  Harmonis (Sopan)
edukasi yang di buat  Adaptif (Bertindak
proaktif)
 Kolaboratif (terbuka
dalam bekerjasama
untuk menghasilkan
nilai tambah)

* Manajemen ASN
5. Memasang poster 5. Terpasangnya  Berorientasi Pelayanan
demam berdarah poster tentang (Memahami
dengue di ruangan demam berdarah kebutuhan
dengue di ruang masyarakat)
perawatan anak
* Manajemen ASN
3 Melakukan edukasi 1. Melakukan kontrak 1. Orang tua pasien  Berorientasi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan melakukan
tentang penyakit waktu dengan setuju dengan pelayanan (Ramah) terhadap pencapaian misi edukasi tentang penyakit
demam berdarah orang tua pasien kegiatan edukasi  Harmonis (Sopan) nomor 2 yaitu meningkat- demam berdarah dengue
dengue mengenai kan kesejahteraan dengan menerapkan nilai
penyakit demam masyarakat melalui berorientasi pelayanan,
berdarah dengue. * Manajemen ASN pendidikan, kesehatan dan harmonis, dan
2. Membagikan 2. Kuesioner  Berorientasi perekonomian kompeten maka akan
kuesioner pre test diterima dan di pelayanan (Ramah) menguatkan nilai
tentang penyakit isi oleh orang tua  Harmonis (Sopan) organisasi yaitu
demam berdarah pasien profesional dan ramah
dengue kepada orang
tua pasien sebelum * Manajemen ASN
dilakukan edukasi.
3. Melakukan edukasi Orang tua pasien  Berorientasi pelayanan
tentang demam dapat memahami (Memahami
berdarah dengue penjelasan yang kebutuhan
melalui video. diberikan. masyarakat)
 Akuntabel
(melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab)
 Kompeten
(Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik)
 Harmonis (Sopan)
 Loyal (Berkontribusi
dalam meningkatkan
pengetahuan orang tua
pasien melalui
edukasi)

* Manajemen ASN dan


Smart ASN
4. Membagikan Kuesioner diterima  Berorientasi
kuesioner post test dan di isi oleh orang pelayanan (Ramah)
tentang penyakit tua pasien  Harmonis (Sopan)
demam berdarah
* Manajemen ASN
4 Evaluasi hasil 1. Mengumpulkan Terkumpulnya  Berorientasi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan evaluasi hasil
kegiatan kuesioner pre dan kuesioner pre dan pelayanan (Ramah) terhadap pencapaian misi kegiatan dengan
post test yang sudah post test yang sudah  Harmonis (Sopan) nomor 2 yaitu meningkat- menerapkan nilai
diisi oleh orang tua diisi oleh orang tua kan kesejahteraan akuntabel maka akan
pasien. pasien. * Manajemen ASN masyarakat melalui menguatkan nilai
pendidikan, kesehatan dan organisasi yaitu
2. Merekap hasil Diperoleh hasil  Akuntabel perekonomian profesional
kuesioner kuesioner (Bertangggung jawab
dalam merekap hasil
kuesioner)
 Kompeten
(Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik)

* Manajemen ASN
3. Membuat laporan Tersedianya laporan  Akuntabel
hasil kegiatan hasil kegiatan (Bertangggung jawab
dalam membuat laporan
hasil kegiatan)

* Manajemen ASN
A. Rencana Jadwal Aktualisasi
Jadwal tentatif kegiatan aktualisasi

No Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV


1 Perencanaan
pelaksanaan Kegiatan

2 Menyiapkan bahan
edukasi tentang demam
berdarah dengue

3 Melakukan edukasi
tentang penyakit
demam berdarah
dengue

4 Evaluasi hasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai