Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR (BerAHKLAK)

JUDUL :

PENINGKATAN KAPASITAS PERAWAT TERHADAP PENERAPAN


MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN KELUHAN NYERI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KOLAKA TIMUR

NAMA : RENI RUKMANA AJA,


S.Kep.,Ns NDH 012
JABATAN : PERAWAT – AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD KABUPATEN KOLAKA TIMUR

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CXXXVI TAHUN 2022

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2022
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR
(BerAHKLAK)

PENINGKATAN KAPASITAS PERAWAT TERHADAP PENERAPAN


MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN KELUHAN NYERI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Oleh :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012
PERAWAT – AHLI PERTAMA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CXXXVI TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2022
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN


(BerAHKLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN CXXXVI TAHUN 2022

“PENINGKATAN KAPASITAS PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN
KELUHAN NYERI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR”

OLEH :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 22 Juli 2022


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

Dr. MALESA, S.Pd., M.Si. SANDRA MAYASARI, AMG


NIP. NIP. 19680510 199512 1 NIP. 19831124 200903 2 001
006
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN (BerAHKLAK)
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
CXXXVI TAHUN 2022

“PENINGKATAN KAPASITAS PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN
KELUHAN NYERI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR”

Oleh :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor


pada Seminar laporan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2022
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan CXXXVI Tahun 2022
Kendari, 22 Juli 2022
PENGUJI, COACH, MENTOR,

Dr. Ir. I KETUT PUSPA ADNYANA, MTP


NIP. 19590127 198803 1 004
Dr. MALESA, S.Pd., M.Si. SANDRA MAYASARI, AMG
NIP. 19680510 199512 1 006 NIP. 19831124 200903 2 001
Mengetahui :
Plt. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

KAMAL NURSISWADI SIDIK, S.ST,M.Pd


Pembina Utama Muda, Gol. IV/a
NIP. 19780330 200901 1 005

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi dengan
judul rancangan “Pelaksanaan Tehnik Manajemen Nyeri Pada Pasien Dengan Keluhan
Utama Nyeri Di RUANG RAWAT INAP Di rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka
Timur”.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini untuk memenuhi salah satu satu tugas
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan Gol.III Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN
dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan
tentunya tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya antara lain kepada :
1. Bapak Sulwan Aboenawas selaku Bupati Kolaka Timur yang telah memberikan
kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXXXVI
Tahun 2022;
2. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, selaku Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara untuk
mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
3. Bapak Hj. Murtini Balaka, M.Si selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Kolaka Timur yang
telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS
Golongan III Angkatan CXXXVI tahun 2022;
4. Bapak Dr. Malesa, S.Pd., M.Si selaku coach yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
5. Ibu Sandra selaku Mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan motivasi serta
dukungan dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
6. Seluruh Fasilitator Widiyaswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVI
Tahun 2022 yang telah memberikan materi dan ilmu serta pengetahuan selama Pelatihan
Dasar CPNS ini;
7. Panitia pelaksana yang terlibat dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXXXVI Tahun 2022 Lingkup BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi dalam
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
9. Rekan-rekan seangkatan yang saling membantu dan bekerjasama serta senantiasa
memberikan motivasi selama dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam rancangan aktualisasi ini, sehingga
segala bentuk saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terealisasinya program
aktualisasi yang akan diimplementasikan di RSUD Kabupaten Kolaka Timur. Penulis
berharap rancangan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat tidak hanya bagi
penulis.

Kendari, 22 Juli 2022

RENI RUKMANA AJA, S.Kep.,Ns


NIP. 19900311 202203 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014


bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai
bagian dari birokrasi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya,
wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan prinsip merit dalam
pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.
Salah satu fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan
publik. Fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut
meliputi banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan
administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap
ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit
terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit
milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Salah satu cara
mewujudkan pelayanan yang prima adalah dengan melakukan kegiatan promotif seperti
sosialisasi untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Berdasarkan Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019, Jabatan
Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan baik sensori maupun emosional yang
berhubungan dengan risiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh, bisa juga karena
suatu mekanisme proteksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak dan
menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri (Andarmoyo,
2018).Tindakan untuk mengatasi nyeri bisa dilakukan terapi farmakologi dan non
farmakologi. Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain
teknik distraksi, relaksasi, dan stimulasi kulit (Hidayat, 2018)
Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual. Walaupun
merupakan salah satu dari gejala yang paling sering di bidang medis, nyeri merupakan
salah satu yang paling sedikit dipahami. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang
tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang
tidak menyenangkan yang terkadang dialami individu.
Penelitian nyeri (International association For The study Of Pain, IASP)
mendefinisikan nyeri sebagai suatu suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial. Nyeri adalah sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat
akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah
seperti kerusakan
Nyeri adalah suatu keadaan tidak nyaman baik bersifat ringan maupun berat.
Adanya perasaan yang menimbulkan ketegangan dan siksaan bagi yang mengalaminya.
Kadang pasien menangis dan menahan rasa sakit yang dialaminya. Nyeri ada yang
sifatnya sebentar ( nyeri akut ) dan ada yang sifatnya lama ( nyeri kronik ). Dan nyeri
ada yang sedikit mengganggu aktifitas sehari – hari ( nyeri ringan ) sampai tidak bisa
melakukan aktifitas fisik ( nyeri berat ).
Nyeri merupakan alasan yang lazim bagi seseorang mencari perawatan medis.
Seseorang mengalami rasa sakit akan merasa tertekan sehingga seseorang tersebut
mencari cara untuk menghilangkan rasa sakit (Pinandita, 2012). International for Study
of Pain (2012) nyeri sebagai kondisi yang tidak menyenangkan yang berasal dari
daerah tertentu, yang disebabkan oleh kerusakan jaringan dan terkait dengan
pengalaman masa lalu orang yang bersangkutan (Anggraeni & Firmawati, 2016). Nyeri
merupakan salah satu masalah yang sering dikeluhkan pasien di rumah sakit (Agung,
Andriyani, & Sari, 2014
Sejauh ini, rasa sakit telah dicatat sebagai keluhan paling umum bagi pasien yang
pergi ke rumah sakit dan diperkirakan bahwa dalam 20% populasi dunia di Eropa,
prevalensi nyeri kronis diperkirakan sekitar 55% (JMJ, 2014). Murphy in Limon dalam
Sengki dan Angledi (2015) melaporkan bahwa prevalensi nyeri akut di Inggris
mencapai 42%, dengan insidensi 17% pada pria dan 25% pada wanita. Berdasarkan
data dari World Health Organization (WHO), jumlah pasien nyeri telah meningkat dari
tahun ke tahun, dengan 140 juta pasien di seluruh dunia atau sekitar 1,9% pada 2011
dan 148 2 juta pada 2011.
Penatalaksanaan nyeri bisa dilakukan dengan tindakan farmakologi dan
nonfarmakologi. Beberapa agen ilmu obat yang digunakan untuk mengobati rasa sakit
memerlukan resep dokter. Keputusan petugas kesehatan, tentang penggunaan obat-
obatan dalam manajemen klien terhadap terapi farmakologis, memastikan bahwa
manajemen rasa sakit dimungkinkan untuk dilakukan. Intervensi nonfarmakologis bisa
diberikan untuk mengurangi rasa sakit klien yang menderita nyeri (Rahmayati &
Hardiansyah, 2018).
Terapi nonfarmakologi diantaranya yaitu Relaksasi adalah metode pengendalian
nyeri non farmakologik yang paling sering digunakan di Inggris. Metode ini
menggunakan pendidikan dan latihan pernafasan dengan prinsip dapat mengurangi
nyeri dengan cara mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi terhadap
nyeri, relaksasi dapat dilakukan dengan cara ciptakan lingkungan yang tenang, tentukan
posisi yang nyaman, konsentrasi pada suatu obyek atau bayangan visual, dan
melepaskan ketegangan, (Smeltzer, 2001: 232). Kedua Distraksi merupakan tindakan
yang memfokuskan perhatian pada sesuatu selain pada nyeri misalnya menonton film.
Distraksi diduga dapat menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sitem kontrol
desendens yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri (Smeltzer, 2001:232). Teknik distraksi yang
dapat dilakukan antara lain, bernapas lambat dan berirama secara teratur, menyanyi
berirama dan menghitung ketukannya, mendengarkan musik mendorong klien untuk
menghayal (guided imagery) ketiga Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang
memperkuat sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan
aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan. Keempat Massage (pijatan) Ada beberapa teknik pijatan
yang dapat dilakukan yaitu, remasan pada otot bahu, selang seling tangan memijat
punggung dengan tekanan pendek, cepat dan bergantian tangan, petriasi dengan
menekan punggung secara horizontal kemudian pindah tangan dengan arah yang
berlawanan dengan mengguakan gerakan meremas, tekanan menyikat secara halus
tekan punggung dengan menggunakan ujung-ujung jari untuk mengakhiri pijatan
(Asmadi, 2018:149-151).
Tugas dari seorang perawat adalah mengkaji keberadaan nyeri tersebut,
menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi nyeri
tersebut, melakukan implementasi serta mengevaluasi dari tindakan yang telah
diberikan.
Yang harus diperhatikaan dengan kondisi saat ini dimana petugas kesehatan
utamanya perawat harus melaksanakan tindakan yang menjadi tugas dari perawat itu
sendiri. Mengutamakan kebutuhan pasien sakit dengan berdasar pada kebutuhan dasar
manusia utamanya dengan keluhan nyeri dengan melaksanakan asuhan keperawatan
yang optimal sehingga terciptanya peningkatan derajat kesehatan pasien. Masalah yang
terjadi saat ini bahwa masih banyaknya perawat yang tidak mengoptimalkan tindakan
mandiri pada keluhan nyeri pasien sehingga pasien mengharapkan kesembuhan nyeri
hanya pada tindakan farmakologis.
Sebagai perawat yang kompoten di bidangnya, perawat yang telah memenuhi
standar kompetensi yang telah diberikan harus benar-benar mengaplikasikan standar
tersebut pada pasien. Selama menjalankan tugas di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur utamanya di Ruang rawat inap terlihat masih kurangnya
tindakan mandiri perawat pelaksanaan tehnik manajemen nyeri dengan pasien keluhan
utama nyeri. Perawat semata-mata untuk kesembuhan pasien dengan pengobatan
farmakologi, pada saat pasien baru masuk dari IGD dengan keluhan utama nyeri terlihat
perawat tidak melakukan tehnik manajemen nyeri, perawat menerima pasien lalu
melakukan timbang terima dengan perawat IGD tanpa tindakan mandiri perawat
terhadap keluhan nyeri pasien. Berdasarkan isu diatas, saya akan melakukan kegiatan
aktualisasi dengan judul “peningkatan kapasitas perawat terhadap penerapan
manajemen nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri di ruang rawat inap Rumah sakit
umum daerah kabupaten kolaka timur”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai konsep dasar BerAKHLAK yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan
Kolaboratif, serta kedudukan dan peran PNS mendukung smart govarnance dalam
melaksanakan tugas sebagai Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur
2. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan khusus dari kegiatan rancangan aktualisasi ini adalah
meningkatanya pengetahuan perawat terhadap penanganan nyeri di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur. yang diharapakan dari kegiatan
aktualisasi ini yang nantinya perawat di ruang rawat inap melaksanakan tehnik
manajemen nyeri sesuai dengan tindakan perawat yang nantinya dapat diterapkan
pada pasien.
C. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran kedudukan
PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis agar mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan Kolaboratif) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI,sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya secara berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga diharapkan mampu
menjalankan perannya sebagai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat untuk Organisasi
a. Terwujudnya visi misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
b. Terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas di lingkungan kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
c. Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik ke depan.
3. Manfaat untuk Pasien
Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal guna peningkatan derajat
kesehatan.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup dalam laporan rancangan aktualisasi ini antara lain peserta latihan
dasar diharapkan mampu untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan tujuh nilai-
nilai dasar profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan Kolaboratif (BerAKHLAK)
dalam meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka
Timur utamanya pada pasien dengan keluhan utama nyeri dengan menggunakan
tindakan keperawatan tehnik manajemen nyeri. manajemen nyeri yaitu a. Relaksasi
dimana metode ini menggunakan pendidikan dan latihan pernafasan dengan prinsip
dapat mengurangi nyeri dengan cara mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol
intensitas reaksi terhadap nyeri, relaksasi dapat dilakukan dengan cara ciptakan
lingkungan yang tenang, tentukan posisi yang nyaman, konsentrasi pada suatu obyek
atau bayangan visual, dan melepaskan ketegangan, (Smeltzer, 2001: 232). b. Distraksi
merupakan tindakan yang memfokuskan perhatian pada sesuatu selain pada nyeri
misalnya menonton film. c. Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang
memperkuat sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan
aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan (Smeltzer,2001:230). Massage (pijatan) Ada beberapa
teknik pijatan yang dapat dilakukan yaitu, remasan pada otot bahu, selang seling tangan
memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat dan bergantian tangan, petriasi
dengan menekan punggung secara horizontal kemudian pindah tangan dengan arah
yang berlawanan dengan mengguakan gerakan meremas, tekanan menyikat secara
halus tekan punggung dengan menggunakan ujung-ujung jari untuk mengakhiri pijatan
(Asmadi, 2008:149-151).
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian
kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait tentang rancangan aktualisasi
untuk memperoleh dukungan
2. Persiapan sosialisasi SOP tehnik manajemen nyeri pada pasien
3. Memberikan sosialisasi tehnik manajemen nyeri sesuai SOP
4. Evaluasi dan pelaporan
E. Waktu dan Tempat
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur dimulai dari tanggal 10 Juni sampai tanggal 12 Juli 2022 (sebagaiman
jadwal terlampir).
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Kedudukan Organisasi
Adapun letak Rumah Sakit umum daerah kabupaten kolaka timur adalah sebagai
berikut :

Gambar 2.1 RSUD Kabupaten Kolaka Timur


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kolaka Timur termasuk
Rumah Sakit kategori tipe D sejak tanggal 27 Desember 2017 sampai saat ini dan
telah lulus Akeditasi Dasar pada bulan Desesmber 2018. RSUD Kabupaten Kolaka
Timur memberikan pelayanan rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan juga pelayanan rawat inap.
Lokasi rumah sakit ini berada di Jalan Poros Kelurahan Welala Kecamatan
Ladongi Kabupaten Kolaka Timur. Luas wilayah kerja RSUD Kabupaten Kolaka
Timur adalah sekitar ±10.000 m2. Batas wilayah kerja rumah sakit, antara lain:
sebelah timur berbatasan dengan Kantor Kelurahan Welala; sebelah utara dan
selatan berbatasan dengan pemukiman; sebelah barat berbatasan dengan SMAN 1
Ladongi.
2. Visi Misi Organisasi
Visi RSUD Kabupaten Kolaka Timur adalah “Rumah Sakit Piilihan Utama
Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur”. Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur
rumah sakit sehingga menjadi visi bersama yang pada hakekatnya mampu
mengarahkan dan menggerakkan segala komponen dalam rumah sakit. Dari visi
tersebut di atas dijabarkan ke dalam misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat tepat serta terjangkau.
b. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional, sarana dan prasarana medis dan
non medis serta penunjang medis.
c. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Nilai Organisasi
1. Empati Terhadap Pasien :
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu setiap
pegawai RSUD Kabupaten Kolaka Timur dalam 5 menangani pasien harus bertekad
bahwa: “keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
2. Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka serta
membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu partisipasi untuk
perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi yaitu diketahuinya oleh banyak pihak
(yang berkepentingan) mengenai perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
4. Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berwenang meminta pertanggung jawaban.
5. Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri- sendiri
apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling menghormati serta
saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga diharapkan agar dalam
berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah hati, serta memberikan kesejukan
bagi orang lain.
6. Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal yang
tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
besok harus lebih baik dari hari ini.
4. Struktur Organisasi
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Rumah Sakit
mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan Rumah Sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
7. Tugas Pokok Perawat Ahli Pertama
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Pasal 8
menjelaskan bahwa uraian kegiatan tugas jabatan fungsional kategori perawat ahli
pertama, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan);
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan
tindakan);
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi;
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. elakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh;
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu;
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat;
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas;
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41. Melakukan perawatan luka;
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer;
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship;

8. Data-data Sumber Daya Yang dimiliki


Banyaknya tenaga sumber daya manusia di RSUD Kabupaten Kolaka Timur dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
1. Tenaga Medis
No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah
1. Dokter umum 4 3 7
2. Dokter gigi - 1 1
3. Dokter spesialis anak - 1 1
4. Dokter spesialis penyakit dalam - 1 1
5. Dokter spesialis jiwa 1 - 1
6. Dokter spesialis kandungan - 1 1
7. Dokter spesialis bedah - 1 1
Jumlah Total 5 8 13
2. Tenaga Paramedis
No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah
1. Ners 4 15 19
2. S1 keperawatan 4 4 8
3. D3 keperawatan 7 36 43
4. D4 kebidanan 2 5 7
5. D3 kebidanan 9 32 41
Jumlah Total 26 92 118

3. Tenaga Paramedis Non Perawatan


No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah
1. Apoteker - 3 3
2. S2 kesehatan masyarakat 4 - 4
3. S1 kesehatan masyarakat 7 5 12
4. D3 Radiologi - 2 2
5. D4 Radiologi
6. S1 Farmasi/D4 1 2 3
7. D3 perekam medis 1 1 2
8. D3 analis kesehatan 2 3 5
9. D3 Farmasi 2 5 7
10. D3 kesling 3 2 5
11. D3 perawat gigi 3 5 8
12. D3 gizi 1 - -1
13. S1/D4 gizi 1 - 1
Jumlah Total 25 28 53
Berikut ini adalah data petugas kesehatan yang bertugas di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Kolaka:
Jumlah (orang)
No Jabatan
PNS Non PNS
1. Dokter Umum 1 3
2. Perawat
Alhi pertama 1 7
Terampil 1 6
3 16

B. Konsepsi Nilai-Nilai ASN


1. Berorientasi Terhadap Pelayanan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajibaan memenuhi kebutuhan
setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya
penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik dan pelayanan
administrative sebagaimana tercantum dalam penjelasan atas Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam pasal 4
UU pelayanan publik yaitu :
1) Kepentingan umum
2) Kepastian hukum
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban
5) Keprofesionalan
6) Partisipatif
7) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif
8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
Panduan perilaku atau kode etik dari berorientasi pelayanan sebagai pedoman
bagi ASN dalam melaksanakan tugas sehari-hari adalah sebagai berikut :
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Niali dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi pelayanan memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat diantaranya :
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
b. Ramah, Cekatan, Solutif dan Dapat Diandalkan Niali dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi pelayanan ramah, cekatan,
solutif dan dapat diandalkan diantaranya :
1) Memlihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
3) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti Niali dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku berorientasi pelayanan melakukan perbaikan tiada henti
diantaranya :
1) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
2) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap
seseorang/organisasi yang meberikan amanat. Dalam konteks ASN 12 akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih luasnya kepada
publik. Terdapat beberapa aspek-aspek akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result-oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance) Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pertanyaan yang
digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki akuntabilitas
personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi
dan membuat perbedaan?”
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dan instasinya sebagai pemberi
kewenangan. Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat tingkat
akuntabilitas individu seorang PNS adalah kemampuan untuk mengatakan “ini
adalah tindakan yang telah saya lakukan dan ini adalah apa yang akan saya
lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”
c. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.
Dalam hal ini tidak ada istilah “saya” tetapi yang ada adalah “kami”. Dalam
kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan
semngat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam
sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja
organisasi yang diharapkan.
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholder.
e. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan
bermartabat. Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan dan pembayar pajak yang memberikan masukkan, saran dan kritik
terhadap kinerjanya.

Akuntabilitas merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai
dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
4) Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat 14 dilakukan dengan
pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya ealearning, job enrichment dan
Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Kompoten merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubunganhubungan sosial
ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling
sempurna hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan antara
anggota masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita
secara individu menjadi tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk
saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktivitas bekerja serta
meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja yang
harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk
membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut
adalah :
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan separuh
hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa
agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan
keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang terbuka dapat
meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan 15 kepuasan kerja,
sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya komunikasi. Disharmonis
yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang
menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada baiknya Anda
mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut mampu
meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis atau
organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi kebahaglaan
dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kepemilikan dan
meningkatkan antusiasme para karyawan.
Harmonis merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal didefinisikan
sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang
teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)".
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ASN harus senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan negara, 16 pemerintah dan martabat pegawai negeri
sipil serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara
3) Mejaga rahasia jabatan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan. Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut
Management Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah
organisasi akan mempraktekkannya, yaitu :
a. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-tujuan
penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundangan.
Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif pertama yang
diperlukan, dimana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi oleh variabel
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan
organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja 17 agar
pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang
sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula dengan ASN
sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang tersemat dalam budaya
kerjanya, sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat memberikan
pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
c. Vision
Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam Kerangka pikir
dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi.
d. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, makan ilai-nilai korporat juga
menjadi fondasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi.
e. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi-strategi yang
lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara
terstruktur, efisien dan efektif
f. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat
diterapkan di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif
dapat berkembang dan tumbuh pada sebuah organisasi.
g. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul
dalam organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan. Penyelesaian
masalah harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh
organisasi.
h. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif.
i. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting
dan tidak bisa dihindari.
Adaptif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaktip
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapadefinisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh(1998, dalam Celik et al,
2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “value generated from an alliance
between two or more firmsaiming to become more competitive by developing shared
routines”. Ansen dan gash (2012) mengungkapkan beberapa prosesyang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholdermitra kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik danbersungguhsungguh
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkaitkeuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilaibersama
5) Menetapkan outcome.

Kolaboratif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK.
Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran,
hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2017).
a. Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
2) Pelayan Publik Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan .
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.
Berdasarkan pasal 70 UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak serta 21 kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang
bersifat kontraktual.
d. Kode etik dan kode perilaku
ASN Dalam UU no.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN
sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenaidisiplin
pegawai ASN.
2. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti
fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan
informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai
perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi
digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia.
Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang sangat luar biasa
dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam nmeningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN, yaitu:
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN
dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan / atau etika organisasi
dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung dan
pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika
tinggi dan bertanggung jawab.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut
untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.
c. Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat 23 terbentuknya aparatur
yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah
dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi. 4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak
didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki
kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan
antar bangsa yang sangat tinggi
d. Mengusai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT (informasi
Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang
digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa
Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
e. Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan
prima kepada masyarakat
f. ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
g. ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas,
inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir
tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu
1. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1- 5) pada kriteria;
Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K) dan Kelayakan (L). Aktual artinya isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya secara komprehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Sebelum menetapkan judul aktualisasi yang perlu dilakukan terlebih dahulu
adalah melakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu tersebut di temukan penulis
dari pengamatan langsung berdasarkan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan.
Adapun isu tersebut telah didapatkan maka harus diidentifikasi berdasarkan kaitannya
dengan agenda III. Beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas Perawat
Ahli Pertama di Ruang rawat inap RSUD Kab. Kolaka Timur yang dikaitkan dengan
agenda pelatihan dasar CPNS yaitu manajemen ASN dan SMART ASN antara lain:

Tabel 3.1
Identifikasi Isu Berdasarkan Fungsi
Deskriptif Keterkaitan dengan
No Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi
Agenda III
1 2 3 4
1. Melakukan Kurangnya kapasitas Manajemen ASN :
tindakan perawat terhadap (Akuntabilitas) ASN tetap
pemenuhan penanganan nyeri bertindak professional dalam
kebutuhan rasa memberikan pelayan pemenuhan
nyaman kebutuhan rasa nyaman kepada
pasien sebagai pelayan publik
dan pelaksana kebijakan yang
telah ditetapkan oleh instansi
Smart ASN:
Mengoptimalkan SOP
Manajemen nyeri dengan
mengembangkan ilmu
pengetahuan dan mencari dasar
kebijakan dan nantinya akan
disosialisakan kepada pasien
2. Melakukan Kurangnya kesadaran Manajemen ASN :
pendidikan perawat memberi Melakukan pelayanan kesehatan
kesehatan pada pendidikan kesehatan dengan sebaik-baikya sebagai
individu pasien pada pasien peran ASN pelayan publik
dengan tujuan kepuasan
pelanggan

Smart ASN:
Memberikan penyuluhan dengan
menggunakan berbasis
tekhnologi seperti perawat
membuat video role play
ataupun video yang
mencerminkan edukasi pada
pasien
3 Melakukan evaluasi Kurang optimalnya Manajemen ASN :
tindakan persiapan pasien Sebagai ASN dalam lingkup
keperawatan pada pulang pelayan publik harus
individu memperhatikan tugas dan fungsi
agar tercapainya tingkat
pengetahuan dan kesadaran
khususnya pada pasien persiapan
pulang

Smart ASN:
Memberikan pemahaman dengan
memanfaatkan berbagai sumber
digital yang mudah diakses
seperti mencari tau defenisi,
etiologi, manifestasi klinis dan
pengobatan yang dapat
digunakan untuk pendidikan
kesehatan mandiri dirumah
4 Melakukan evaluasi Kurangnya Manajemen ASN :
tindakan pengetahuan pasien Sebagai pelayan publik seorang

keperawatan pada terhadap resiko ASN harus memperhatikan faktor

individu flebitis resiko yang dapat menyebabkan


masalah baru bagi pasien, ASN
terus berinovasi dan terus
mengembangkan diri terhadap ilmu
pengetahuan

Smart ASN:
Memberikan pengetahuan
sebagai perawat yang
profesional dan menyarankan
pasien agar dapat menggunakan
IT sebagai dasar pengetahuan
tentang penyakit dapat
mengakses lebih cepat ilmu
pengetahuan baru.

Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu core isu yaitu dengan menggunakan metode
analisa APKL. Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layaknya dan selanjutnya menentukan
skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan
merupakan isu prioritas.
a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
b. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
c. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Layak: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan.
2. Menetapkan Isu Prioritas
Tabel 3.2
Identifikasi Isu melalui Matriks APKL
APKL
No Identifikasi Isu Total Rangking
A P K L
1 Kurangnya kapasitas perawat
terhadap penanganan nyeri 4 5 4 5 18 1
(Manajemen nyeri)
Kurangnya kesadaran perawat
2 memberi pendidikan 3 4 5 4 16 2
kesehatan
pada pasien
3 Kurang optimalnya persiapan
3 3 5 4 15 3
pasien pulang

4 Kurangnya pengetahuan pasien


3 4 3 4 14 4
terhadap resiko flebitis
Keterangan :
APKL :
1. A = Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi
2. P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang
4. L = Layak yaitu isi tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Skala nilai :
1 = Tidak aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 = Kurang aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak 3 = cukup aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak 4 = aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
5 = sangat aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
Melalui proses analisis isu menggunakan metode APKL maka ditentukanlah
core issue yaitu “kurangnya kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri di ruang
rawat inap Rumah sakit umum daerah kabupaten kolaka timur”.
3. Menetapkan Penyebab Issu Prioritas

Tabel 3.3
Identifikasi Penyebab Isu melalui Metode USG
SKOR
No Identifikasi Penyebab Issu Total Rangking
U S G
1 Tingkat pengetahuan 5 5 5 15
2 Minat belajar 4 3 3 10
3 Tingkat pendidikan 2 3 2 7
4 Pengalaman 4 4 3 11

Keterangan :
USG : U = Urgency S = Seriousness G = Growth
Skor nilai : 1-5
5 = Sangat USG
4 = USG
3 = Cukup USG
2 = Kurang USG
1 = Tidak USG
Melalui proses analisis penyebab isu menggunakan metode USG maka
ditentukanlah core penyebab issue yaitu “tingkat pengetahuan”.
4. Analisis Isu
a. Analisis Dampak Isu
Sebuah pepatah mengatakan “tulis saja apa yang ada dalam pikiranmu, dengan
demikian kamu akan tahu dari apa yang kamu tidak ketahui dan kamu akan
menemukan makna yang tepat”. Tingkat pengetahuan adalah sesuatu hal yang
mendasar yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perawat
yang kekurangan pengetahuan dapat menyebabkan ketidaktahuan sehingga
pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut tidak optimal, perawat dituntut agar
memiliki pengetahuan karena dari pengetahuan tersebut maka akan mempengaruhi
perawat dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Khususnya pada pasien
dengan keluhan nyeri, jika perawat mampu melaksanakan tindakan mandiri
perawat yaitu tehnik manajemen nyeri (tindakan non farmakologi) maka perawat
tersebut dapat menerapkan pengetahuannya terhadap asuhan keperawatan dengan
diagnosa nyeri.
Memperlambat proses
Menurunnya mutu pelayanan penyembuhan pasien

b. Analisis Peta Permasalahan/Analisis Faktor Penyebab


Adapun pohon masalah dari issu tersebut yaitu sebagai berikut :
Gambar
Kurangnya kapasitas 3.1
perawat
terhadap penanganan nyeri
Pohon Masalah

AKIBAT Tingkat Pendidikan Sarana dan prasaranan yang belummemadai


Kurang pengetahuan
Pengalaman

Kurang Keterampilan Sumber informasi


Mahalnya biaya pendidikan
Minat Belajar

PENYEBAB 1

PENYEBAB 2
Memberipengetahuantentang penanganan nyeri
Sosialisasi dengan media leaflet dan
audio visual

SOLUSI
33
c. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecah Isu
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih
adalah isu terkait : Kurangnya kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri yaitu
tehnik manajemen nyeri. Oleh karena itu, muncul gagasan pemecahan isu peningkatan
kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri melalui pemahaman tentang
penatalaksanaan pasien nyeri di Ruang rawat inap RSUD Kab. Kolaka Timur .
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian
kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
5. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait tentang rancangan aktualisasi
untuk memperoleh dukungan
1) Menyiapkan bahan kosultasi

2) Meminta arahan dan bimbingan dari mentor tentang rencana kegiatan

3) Meminta persetujuan dari Direktur RSUD untuk melaksanakan aktualisasi


4) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dengan Kepala Ruangan
6. Persiapan sosialisasi pengetahuan tehnik manajemen nyeri pada pasien dengan
keluhan nyeri

1) Menyiapkan materi

2) Menyiapkan PPT dan leafleat untuk bahan sosialisasi


3) Melaksanakan konsultasi dan meminta persetujuan dengan pimpinan
tentang isi sosialisasi pada perawat
7. Memberikan sosialisasi tentang pengetahuan manajemen nyeri
1) Menyiapkan materi yang akan diedukasikan dan menyiapkan daftar hadir
2) Melaksanakan pre test
3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang tehnik manajemen nyeri
4) Melaksanakan post test
8. Evaluasi dan pelaporan
1) Melakukan monitoring
2) Mengumpulkan dan mengolah data hasil pre test dan post tes
3) Tabulasi dalam diagram batang
4) Membuat laporan dan melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan atau mentor
5) Menyusun hasil laporan kegiatan dan melapor pada mentor atau pimpinan

33
d. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan

Tabel 3.4
Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
di RSUD Kab. Kolaka Timur
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan kegiatan Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1. Melakukan 1) Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini mendukung
konsultasi dengan bahan kosultasi bahan konsultasi Saat menyiapkan bahan mendukung Visi nilai organisasi yaitu
pihak-pihak konsultasi,saya akan Rumah Sakit yaitu memberikan pelayanan
terkait tentang Dokumentasi: bertanggungjawab dan Pilihan Utama kesehatan sesuai
rancangan Foto jujur dalam Masyarakat pedoman dan standar
aktualisasi untuk Dokumen mempersiapkan bahan Kabupaten Kolaka pelayanan yang
memperoleh rencana kegiatan saya Timur ditetapkan dapat diukur
dukungan dan
Berorientasi dipertanggungjawabkan
pelayanan :
Saya akan santun dalam
melakukan konsultasi
kepada mentor

3
Kolaboratif:
Saat menyiapkan bahan
konsultasi saya akan
memperhatikan
keselarasan bahan
konsultasi

Kompeten :
Saat menyiapkan bahan
konsultasi saya akan
melakukan tugas yang
diberikan dengan
kualitas terbaik sesuai
dengan keahlian
dibidangnya
2) Meminta arahan Tersampaikannya Akuntabilitas:
dan bimbingan informasi kepada Saat melakukan
dari mentor Mentor terkait konsultasi saya akan
tentang rencana rencana Aktualisasi melakukan dengan
kegiatan Dokumentasi: tanggung jawab dan
Foto konsisten dengan

3
Lembar konsul tujuan kegiatan yang
akan dicapai

Harmonis :
Saat melaksanakan
konsultasi saya akan
menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
agar terciptanya
suasana yang kondusif

Berorientasi
pelayanan :
Saat mencatat
arahan dari
atasan/mentor saya
akan bersikap
hormat dan santun

Kolaboratif :
Saat melakukan

3
konsultasi saya akan
bekerja sama secara
sinergi untuk efektifitas
kegiatan

Loyal :
Saat melakukan
konsultasi saya
akan menghargai
pendapat dan
arahan dari
pimpinan/mentor
Adanya surat Akuntabilitas :
3) Meminta
persetujuan dari Saya akan jujur dan
persetujuan dari
Direktur transparan, serta
Direktur RSUD
RSUD/mentor melakukannya dengan
untuk
penuh tanggung jawab
melaksanakan
Dokumen : terkait kegiatan
aktualisasi
Surat aktualisasi
persetujuan
Pelaksanaan Harmonis :

3
aktualisasi Saya akan meminta
Foto persetujuan
(mufakat) dalam
melaksanakan
kegiatan aktualisasi

Berorientasi
pelayanan :
Pada saat meminta
surat persetujuan,
penulis akan sabar
menunggu
persetujuan pimpinan

Kompeten :
Pada saat membuat
surat persetujuan,
saya akan
menggunakan
waktu secara efektif
dan efisien

3
Adaptif:
Saya akan
mengajukan
program yang
Inovatif dengan
harapan dapat
meningkatkan
pengetahuan sasaran
saya nantinya
ANALISIS DAMPAK
 Perkiraan hambatan : Pimpinan/mentor tidak berada di tempat pada saat rencana konsultasi aktualisasi
 Dampak bila tidak terlaksana : Rancangan aktualisasi tidak berjalan secara efektif dan efisien
 Alternatif solusi : Kontrak waktu untuk rencana konsultasi kembali dengan pimpinan

ASN : Kegiatan konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan agar dalam awal pelaksanaan kegiatan bisa mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan dapat terencana dengan baik dan terlaksana dengan
DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :
 Manajemen lancar tanpa ada kendala
 Smart ASN : Dalam meminta dukungan dan persetujuan Pimpinan/Mentor diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik, dapat
juga dengan memanfaatkan teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien

3
2 Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas : Membuat media Rancangan aktualisasi ini
1. Menyiapkan
bahan materi bahan dan Saat mencari bahan sosialisasi dapat mendukung dari
materi tentang
sosialisasi referensi dan referensi saya diharapkan dapat nilai yang dimiliki oleh
pengetahuan
sosialisasi akan memperhatikan mendukung visi RSUD kabupaten kolaka
penanganan nyeri
kejelasan bahan dan rumah sakit timur yaitu Inovatif,
Dokumentasi referensi yang sesuai meningkatkan mutu merupakan ide-ide
Foto dengan tujuan pelayanan kreatif dan memberi
Leafleat kegiatan terobosan bagi
video an bersikap jujur dan peningkatan pelayanan
bertanggung jawab kesehatan

Berorientasi
pelayanan :
Saat mencari bahan
dan referensi saya
akan bersikap cekatan
dan dapat diandalkan

Kompeten :
Saat mencari bahan
dan referensi saya

4
akan melakukan yang
terbaik demi
meningkatkan kinerja
terbaik

2. Menyiapkan PPT
Tersedia video Akuntabilitas :
dan leafleat
role play Saat menyiapkan bahan
untuk bahan
materi materi saya akan
sosialisasi
memperhatikan dan
Dokumentasi : bertanggungjawab atas
SOP kejelasan materi yang
Foto saya akan sampaikan
Video role play
Kompeten :
Saat menyusun bahan
materi saya akan terus
belajar untuk
mengembangkan
kapasitas untuk
meningkatkan

4
kompetensi diri

Kolaboratif :
Dalam penyampaian materi,
3. Melaksanakan saya bekerjasama dengan
pimpinan terkait dengan
konsultasi dan
bahan sosialisasi
meminta
Harmonis :
persetujuan Saya harus patuh dan
dengan pimpinan menghargai apabila ada saran
tentang isi maupun masukan yang
sifatnya membangun demi
sosialisasi pada
pelayanan yang optimal
perawat
Adaptif :
Jika saya mendapatkan
masukan materi yang akan
saya sosialisasikan dan hal
tersebut yang sifatnya
membangun maka saya akan
cekatan menambahkan materi
tersebut demi suatu perubahan
yang lebih baik

4
ANALISIS DAMPAK ISU :

 Perkiraan hambatan : Tidak tersedianya referensi yang memadai terkait pengembangan pengetahuan
 Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya media yang dibuat sebagai bahan pemberi informasi
 Alternatif solusi : Mencari lebih banyak referensi dalam membuat media sosialisasi

DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :


 Manajemen ASN : Sosialisasi dilakukan untuk mempersiapkan setiap individu agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan
prima kepada publik
Smart ASN : Kegiatan Sosialisasi dilakukan sebagai bentuk Networking dan profesionalisme agar setiap individu dapat mengerti tentang program
ini dan dapat berkontribusi sesuai tugasnya untuk keberhasilan kegiatan ini
3 Memberikan 1. Menyiapkan Terisinya daftar Akuntabilitas : Dengan melakukan Rancangan aktualisasi ini
sosialisasi tentang materi yang akan hadir peserta Dalam memberikan sosialisasi dapat mendukung dari
pengetahuan diedukasikan dan sosialisasi daftar hadir saya akan diharapkan dapat nilai yang dimiliki oleh
perawat terhadap menyiapkan Pembagian santun dan bertanggung mendukung visi RSUD Kab. Kolaka
manajemen nyeri daftar hadir leafleat jawab misi rumah sakit timur yaitu Inovatif,
meningkatkan mutu merupakan ide-ide
Dokumentasi : Berorientasi pelayanan kesehatan kreatif dan memberi
Foto pelayanan : untuk mencapai terobosan bagi

4
Video Dalam membagikan pelayanan yang peningkatan pelayanan
leaflet daftar hadir saya akan optimal kesehatan
ramah kepada peserta
sosialisasi

Harmonis :
Dalam membagikan
daftar hadir saya
akan memperhatikan
waktu agar suasana
menjadi kondusif

2. Melaksanakan pre Akuntabilitas:


test pada saat
membagikan pre-
test saya akan
Terlaksananya bertanggung jawab
pre-test dengan soal pre
test yang dibuat
Dokumentas:
Foto Loyal:

4
saat membagikan
pre test saya akan
bersifat adil

Berorientasi
pelayanan:
Saat membagikan
pretest saya akan
bersikap ramah
dan cekatan

Berorientasi
3. Melaksanakan pelayanan:
kegiatan Dalam memutar
sosialisasi tentang video dan
tehnik manajemen menyampaikan
nyeri Terputarnya video materi saya akan
dan memahami dan
tersampaikannya memenuhi kebutuhan
materi peserta sosialisasi

4
Dokumntasi: Adaptif:
Foto Saya akan sangat
antusias melaksanakan
kegiatan ini

Kolaboratif:
Saya akan
bekerjasama dalam
pemutaran video dan
penyampaian materi
dengan teman sejawat
demi kesuksesan
kegiatan
Akuntabel :
Dalam memutar
video dan
menyampaikan
materi saya akan
Transparan dan
bertanggungjawab
denga napa yang saya

4
sampaikan

Harmonis :
Dalam memutar
video dan
menyampaikan
materi saya akan
membangun suasana
yang kondusif

Kompeten:
Saya akan
meningkatkan
kapasitas kompetensi
dan pengetahuan
tentang tehnik
manajemen nyeri

Akuntabilitas:
4. Melaksanakan Pada saat
post tes melaksanakan post

4
tes saya menilai
hasil tes dengan
penuh tanggung
jawab sesuai
dengan konsep
yang telah ada
tanpa merubah
hasil tes yang telah
ada

Loyal:
saat memberikan
penilaian saya akan
bersifat adil

Berorientasi
pelayanan:
Saya cekatan dalam
menilai tes yang telah
dilakukan
ANALISIS DAMPAK ISU :

4
 Perkiraan hambatan : Peserta sosialisasi kurang berkonsentrasi terhadap pemaparan materi
 Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya capaian dari tujuan dari kegiatan aktualisasi
 Alternatif solusi : Menyiapkan media penyampaian materi sosialisasi yang menarik perhatian peserta sosialisasi

DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :


 Manajemen ASN : penggunaan sosialisasi dengan media seperti video sebagai bentuk pelaksanaan pelayanan dan pemecahan masalah
dengan cara modern.
 Smart ASN: merupakan bentuk pemanfaatan teknologi secara bijak dan inovatif
4 Melakukan Mengumpulkan dan Tersedianya bahan Akuntabilitas : Dengan Melakukan aktualisasi ini dapat
Evaluasi Kegiatan membuat analisis pre test dan post tes Saat mengumpulkan Evaluasi dan mendukung dari nilai
dan Pelaporan hasil pretest dan post dan membuat hasil pre Pelaporan yang dimiliki oleh rumah
test kedalam diagram Dokumentasi : test dan post test saya diharapkan dapat sakit yaitu Akuntabel,
batang foto/video akan bertanggung jawab mendukung visi memberikan pelayanan
Hasil pre test dan dengan semua hasil dari misi rumah sakit kesehatan sesuai
post test kedua test tersebut dengan pelayanan pedoman dan standar
prima serta pelayanan yang
Berorientasi pelayanan professional ditetapkan dapat diukur
: dan
Saat mengumpulkan dipertanggungjawabkan
dan membuat hasil pre-
test

4
dan post-test saya
akan cekatan dan
dapat diandalkan

Kompeten :
Saat megumpulkan
dan membuat hasil
pre-test dan post-test
saya akan
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Membuat laporan Tersedianya laporan Akuntabilitas:
Dalam membuat laporan
Dokumentasi: saya akan bertanggung
Foto jawab dan berintegritas
Dokumen serta jujur dengan hasil
dari kegiatan aktualisasi

Loyal:
Dalam membuat laporan
saya akan memakai
bahasa indonesia yang

5
baik dan benar

Berorientasi pelayaan:
Dalam membuat
laporan saya akan
cekatan dan dapat
diandalkan
Melaporkan hasil Pimpinan telah Akuntabilitas:
aktualisasi Kepada mengetahui hasil Saya akan konsisten
pimpinan dan mentor dari kegiatan dalam melakukan
Aktualisasi pelaporan dengan
Pimpinan/Mentor

Dokumentasi: Loyal:
Foto Dalam melaporkan hasil
Dokumen aktualisasi penulis akan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik

Kompeten:
Dalam melaporkan hasil

5
aktualisasi saya akan
melakukannya dengan
kualitas terbaik

Harmonis:
Dalam melaporkan hasil
aktualisasi saya akan
menerima perbedaan
berupa asukan dan saran
dari Pimpinan/Mentor

Adaptif:
Saya akan antusias
terhadap perubahan,
pendapat dan masukan
pimpinan pada
pelaksanaan program
saya

Kolaboratif:

5
Berupaya segera untuk
menyesuaikan diri
terhadap rencana
perubahan, dan
menawakan kerjasama
pada semua pihak, yang
dinilai dapat membantu
memberikan nilai tambah
pada kegiatan saya
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan hambatan : Tidak tersampaikannya hasil evaluasi kegiatan
Dampak bila tidak terlaksana : kegiatan yang dilaksanakan tidak dapat dipertanggung jawabkan
Alternatif solusi : Menyampaikan hasil evaluasi kepada mentor/pimpinan melalui whatsapp/e-mail
DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :
Manajemen ASN : Evaluasi dilakukan dengan dengan penuh keterbukaan tanpa ada yang ditutup-tutupi
Smart ASN : Evaluasi tersebut sebagai acuan dalam menentukan meningkat atau tidaknya pelaksanaan tindakan mandiri perawat non
farmakologis yaitu dengan tehnik manajemen nyeri

5
e. Estimasi Biaya Kegiatan

Tabel 3.5
Estimasi Biaya Kegiatan
HARGA JUMLAH HARGA
NO ITEM PERBELANJAAN KUANTITAS SATUAN SATUAN (Rp)
1 Konsumsi 30 Dos 15.000 450.000
2 Kertas A4 2 Rim 55.000 110.000
3 Amplop 1 Dos 20.000 20.000
4 Pulpen 2 Dos 20.000 40.000
5 Kuota 25 GB 65.000 65.000
6 Tinta print 1 Botol 110.000 110.000
7 Leafleat 1 Rim 60.000 60.000
8 Transport 2 - 100.000 100.000
TOTAL BIAYA 955.000

f. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Table 3.6
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

5
No Kegiatan B u l a n
Juni Juli Ket
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Melakukan konsultasi dengan


1
mentor/direktur RSUD Kuning:
Pelaksanaan
Menyiapkan sosialisasi tentang
2 Aktualisasi
pengetahun manajemen nyeri

Merah:
Melakukan Sosialisasi tentang
3 Minggu/Libu
pengetahuan manajemen nyeri
r Nasional
Melakukan Evaluasi Kegiatan
4
dan Pelaporan

5
5
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN
AKTUALISASI
4.1 Relisasi Kegiatan
Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Keterangan
1. Konsultasi kepada a. Adanya bahan Terlaksana
pimpinan dan mentor Mempersiapkan konsultasi yang
bahan konsultasi disiapkan
b.Melakukan Diperolehnya Terlaksana
konsultasi dengan arahan dari
pimpinan pimpinan
c.Menyampaikan Mendapat saran Terlaksana
rencana kegiatan yang dari pimpinan
akan dilakukan kepada
pimpinan
d.Meminta persetujuan Mendapat Terlaksana
pimpinan persetujuan dari
pimpinan
2. Membuat media a. Konsultasi dengan Diperolehnya Terlaksana
sosialisasi mentor terkait isi dari masukan dan
media sosialisasi saran tentang isi
dari flipchart
dan video
roleplay
b. Membuat flipchart Adanya desain Terlaksana
dan membuat video flipchart
c.Mencetak flipchart Adanya bukti Terlaksana
dan mengirimkan fisik berupa
video ke perawat materi yang
diruang perawatan sudah dicetak
Melaksanakan sosialisasi a.Koordinasi dengan Terlaksananya Terlaksana
3. tentang tehnik manajemen perawat ruang koordinasi
nyeri perawatan terkait dengan perawat

5
waktu pelaksanaan penerima
kegiatan sosialisasi
b. Membagikan pre tes Terdapatnya Terlaksana
sebelum sosialisasi bukti foto
membagikan
selembaran pre
tes kepada
perawat
c.Melaksanakan Terdapatnya Terlaksana
kegiatan sosialisasi bukti foto dan
video sosialisasi

d.Membagikan post tes Terdapatnya


foto
membagikan
lembar post tes
kepada perawat
4. Melakukan evaluasi a.Mengumpulkan Tersedianya Terlaksana
bahan pre tes dan post hasil dari pre
tes dan post tes
b. Membuat tabulasi Adanya Terlaksana
data Monitoring
peningkatan
pengetahuan
perawat
terhadap tehnik
manajemen
nyeri
c.Membuat Laporan Tersedianya Terlaksana
hasil Evaluasi Laporan hasil
Evaluasi

4.2 Capaian Aktualisasi


4.2.1 Kegiatan 1 : Konsultasi Kepada Pimpinan/mentor

5
Tahap Kegiatan 1 : Mempersiapkan bahan konsultasi
Tanggal Pelaksanaan 11 juni 2022
Output Adanya bahan konsultasi yang disiapkan
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi

Sebelum melakukan konsultasi dengan pimpinan,saya dan teman-teman sebelumnya


membuat janji temu dengan pimpinan.Setelah ada jadwal konsultasi,saya menyiapkan bahan
yang akan dikonsultasikan dan mempelajari bahan tersebut sehingga mampu menjelaskan
dengan baik tentang rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada pimpinan.

Gambar 4.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi Gambar 4.2 Bahan Konsultasi

Keterkaitan dengan nilai dasar a. Akuntabel


Dalam mempersiapkan bahan
konsultasi saya lakukan dengan penuh
tanggung jawab .
b. Kompeten
Dalam mempersiapkan bahan
konsultasi saya selalu melaksanakan
dengan jujur dan kualitas terbaik.
c. Loyal
Saya patuh terhadap keputusan
pimpinan/mentor

5
6
Tahap Kegiatan 2 :Melakukan Konsultasi dengan pimpinan/mentor
Tanggal Pelaksanaan 13 juni 2022
Output Diperolehnya arahan dari pimpinan
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
Setelah mempersiapkan bahan,pada tanggal 13 juni 2022 ,saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualiasi kepada pimpinan.Saya
melakukan konsultasi kepada pimpinan dengan sikap ramah,sopan dalam menjelaskan
rencana aktualisasi yang akan saya lakukan.

Gambar 4.3 Melakukan Konsultasi Gambar 4.4 Catatan Notulensi


dengan Pimpinan Pimpinan Mentor

Keterkaitan dengan nilai dasar a. Berorientasi pelayanan


Dalam melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan saya bersikap ramah
dan sopan
b. Akuntabel
Dalam melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan saya
mempertanggungjawabkan materi
yang saya konsultasikan
c. Harmonis
Dalam melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan saya menghargai
keputusan pimpinan

6
Tahap Kegiatan 3 : Meminta persetujuan pimpinan
Tanggal Pelaksanaan 13 juni 2022
Output Mendapat persetujuan dari pimpinan
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Setelah melalui tahap koordinasi dan penjelasan mengenai rancangan aktualisasi pimpinan
dalam hal ini direktur rumah sakit memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan aktualisasi
dalam bentuk surat pernyataan.Selain itu diperoleh juga persetujuan dari mentor mengenai
pelaksanaan aktualisasi.

Gambar 4.5 Meminta Persetujuan Pimpinan/mentor Gambar 4.6 Surat


Persetujuan Pimpinan
/mentor

Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi Pelayanan


Saya meminta persetujuan dengan
sikap hormat dan ramah
b. Harmonis
Saya meminta persetujuan pimpinan
dengan sikap menghargai pimpinan

6
c. Loyal
Saya patuh terhadap keputusan
pimpinan
d. Kolaboratif
Saya meminta persetujuan
pimpinan dengan bekerjasama
terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan.

4.2.2 Kegiatan 1 : Membuat Media Sosialisasi


Tahap Kegiatan 1 : konsultasi dengan mentor terkait media sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 15 juni 2022
Output Diperolehnya masukan dan saran tentang isi dari media
sosialisasi
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Pada tanggal 16 juni 2022 saya berkonsultasi pada mentor terkait dengan video yang saya
telah buat dan juga materi sosialisasi yang akan saya sampaikan guna menambah
pengetahuan perawat

Gambar 4.7 Persiapan Konsultasi materi Gambar 4.8 Konsultasi Materi


sosialisasi sosialisasi

6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi pelayanan
Saya berkonsultasi dengn sikap
ramah
b. Kompeten
saya menyampaikan isi video dan
bahan sosialisasi yang ilmu
pengetahuan
c. Loyal
Saya berkonsultasi dengan mentor
dengan sikap sopan.
d. Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan mentor
mengenai isi video dan flipchart

Tahap Kegiatan 2 : membuat media sosialisasi (flipchart dan video role play)
Tanggal Pelaksanaan 16 Juni 2022
Output video roleplay dan bahan sosialisasi berupa flipchart
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Pada tanggal 15 Juni 2022 saya membuat video role play tentang contoh pelaksanaan tehnik
manajemen nyeri dengan contoh tehnik napas dalam pada pasien dengan keluhan utama nyeri
pada skala 5 dengan tetap memperhatikan fase dari setiap tindakan dan tehnik komunikasi
terapeutik

Gambar 4.9 Menyiapkan video/flipchart Gambar 4.10 video role play/flipchart

6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar
a. Berorientasi Pelayanan
Saya bertemu pasien dengan sikap
ramah
b. Harmonis
Saya mengajarkan pada pasien
dengan tidak memaksakan kehendak
c. Loyal
Saya berkomunikasi dengan bersikap
sopan
d. Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan pasien
agar mengikuti arahan yang saya
berikan.

4.2.3 Kegiatan 3: Melaksanakan Sosialisasi tehnik manajemen nyeri pada perawat


Tahap Kegiatan 1 : Koordinasi dengan perawat ruangan mengenai waktu dan
kesempatan
Tanggal Pelaksanaan 20 Juni 2022
Output Terlaksananya koordinasi dengan perawat mengenai waktu
dan kesempatan sosialisasi
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Pada tanggal 20 juni 2022 saya melakukan koordinasi dengan perawat mengenai sosialisasi
yang akan saya lakukan. Perawat berpendapat agar melakukan sosialisasi menurut shift
agar tidak mengganggu pelayanan ke pasien.

Gambar 4.11 Meminta pendapat perawat Gambar 4.12 Jadwal sosialisasi


mengenai waktu sosialisasi di ruang perawatan

6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi pelayanan
Berakhlak Saya melakukan koordinasi dengan
sikap ramah
b. Akuntabel
Saya melakukan koordinasi dengan
jujur,dan bertanggung jawab.
c. Harmonis
Saya melakukan koordinasi dengan
saling menghargai perbedaan
pendapat
d. Loyal
Saya berkoordinasi dengan
menghormati dan menghargai mentor
e. Adaptif
Saya melakukan koordinasi secara
pro aktif
f. Kolaboratif
Saya melakukan koordinasi dengan
saling bekerjasama dengan mentor
terkait sosialiasi

Tahap Kegiatan 2 : Membagikan pre tes sebelum sosialisasi


Tanggal Pelaksanaan 22-24 Juni 2022
Output Terdapatnya bukti foto /video membagikan pre tes sosialisasi

6
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Pada tanggal 22-24 juni 2022 saya melaksanakan sosialisasi pada perawat di ruang perawatan
dengan cara mengelompokan perawat berdasarkan tim sift pagi siang dan malam dengan
tujuan pelaksanaan pelayanan pada pasien tidak terganggu. Sebelum memulai sosialisasi saya
melakukan pre tes kepada perawat. Yang bertujuan untuk melihat sejauh mana peningkatan
pengetahuan perawat. Diukur dengan menggunakan diagram batang untuk melihat presentasi.
Gambar 4.13 Membagikan pre tes Gambar 4.14 hasil pre tes

Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi pelayanan


Berakhlak Saya melaksanakan kegiatan
sosialisasi dengan ramah dan sopan
b. Akuntabel
Saya melaksanakan sosialisasi
dengan jujur dan disiplin.
c. Kompeten
Saya berusaha melaksanakan
sosialisasi dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya melaksanakan sosialisasi secara
adil.
e. Loyal
Saya melaksanakan sosialisasi

6
dengan selalu menjaga nama baik
instansi.
f. Kolaboratif
Saya melaksanakan sosialisasi
dengan bekerjasama dengan perawat
sejawat.

Tahap Kegiatan 3 : Melaksanakan kegiatan sosialisasi


Tanggal Pelaksanaan 21 Juni 2022
Output Tersedianya foto/video sosialisasi

Dokumentasi (Proses dan Output)


Sebelum melakukan sosialisasi terlebih dahulu saya membagikan daftar hadir yang harus
diisi dengan perawat lalu dimulai sosialisasi tentang pengetahuan tehnik manajemen nyeri
pada pasien

Gambar 4.15 Daftar Hadir Sosialisasi Gambar 4.16 Sosialisasi

Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Akuntabel


Berakhlak Saya memberikan sosialisasi dengan
penuh tanggung jawab
b. Kompeten
Saya menyampaikan sosialisasi

6
secara berkualitas
c. Adaptif
Saya memberikan sosialisasi dengan
penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya memberikan sosialisasi dengan
cara bekerjasama dengan mentor.

Tahap Kegiatan 4 : membagikan post tes


Tanggal Pelaksanaan 21 Juni 2022
Output Tersedianya post tes setelah sosialisasi
Dokumentasi (Proses dan Output)
Setelah melakukan sosialisasi saya memberikan kembali kepada perawat post tes sebagai
bentuk penilaian setelah sosialisasi yang nantina akan dianalisis sebelum dan setelah
sosialisasi.

Gambar 4.17 Pelaksanaan Post tes Gambar 4.18 Lembaran Hasil Post Tes

Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Akuntabel


Berakhlak Saya membuat instrument evaluasi
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Kompeten
Saya membuat instrument evaluasi
secara berkualitas

6
c. Adaptif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan cara bekerjasama dengan
mentor.

4.2.4 Kegiatan 4: Melakukan Evaluasi


Tahap Kegiatan 1 : Mengumpulkan bahan pre tes dan post tes
Tanggal Pelaksanaan 27 Juni 2022
Output Tersedianya diagram batang pre tes dan pos tes
Dokumentasi (Proses dan Output)
Dalam membuat instrument evaluasi, saya menyiapkan pre tes dan pos tes yang dijawab oleh
perawat sebelum dan setelah sosialisasi. Berbentuk pertanyaan 10 nomor dengan pilhan
ganda. Kemudian mempresentasikan hasil dari pre dan pos tes tersebut dalam bentuk diagram

Gambar 4.19 Dokumen pre dan post tes Gambar 4.20 Diagram
Batang Responden

Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Akuntabel


Berakhlak Saya membuat instrument evaluasi
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Kompeten
Saya membuat instrument evaluasi
secara berkualitas

7
c. Adaptif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan cara bekerjasama dengan
mentor.

Tahap Kegiatan 2 : Membuat Laporan hasil Evaluasi


Tanggal Pelaksanaan 12 Juli 2022
Output Tersedianya Laporan hasil Evaluasi
Dokumentasi (Proses dan Output)

Deskripsi
Setelah melakukan evaluasi pengetahuan maka saya menyusunnya dalam bentuk laporan
yang nantinya saya akan paparkan hasil aktualisasi saya.

Gambar 4.21 Menyusun Laporan Aktualisasi Gambar 4.22 Laporan Hasil Aktualisasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar a. Berorientasi Pelayanan


Saya memperbaiki laporan evaluasi
jika ada kesalahan
b. Akuntabel
Saya membuat laporan evaluasi
dengan jujur dan bertanggung jawab.
c. Kompeten

7
Saya membuat laporan evaluasi
dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya membuat laporan evaluasi
dengan jujur dan adil.

7
4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)

No Mata Kegiatan
Pelatihan Jumlah Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
per MP
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1. Berorientasi 3 3 1 1 2 2 2 2 8 8
Pelayanan
2. Akuntabel 3 3 2 2 3 3 3 3 11 11
3. Kompeten 2 2 1 1 2 2 3 3 8 8
4. Harmonis 3 3 2 2 2 2 2 2 9 9

5. Loyal 1 1 1 1 2 2 1 1 5 5
6. Adaptif 1 1 1 1 1 1 2 2 5 5
7. Kolaboratif 2 2 3 3 3 3 2 2 10 10
Jumlah Aktualisasi 15 15 11 11 15 15 15 15
per Kegiatan

7
4.6. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi

Untuk menindak lanjuti hasil aktualisasi di tempat kerja, perlu adanya tindak lanjut dengan matrik sebagai berikut :
N Kegiatan Output Durasi dan Para Pihak Sumber Keterangan
o
Waktu Terlibat Biaya
1. Pelaksanaan Tetap melaksanakan 1x dalam Tim Perawat Rp. 0-,
sosialisasi tehnik sosialisasi kepada sebulan
manajemen nyeri. perawat jika
implementasi di
ruangan berkurang.

7
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni sampai tanggal 12 Juli 2022. Dari
hasil pelaksanaan habituasi di ruang perawatan yang berjudul “PENINGKATAN
KAPASITAS PERAWAT TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN NYERI PADA
PASIEN DENGAN KELUHAN NYERI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR” maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktualisasi Mata Pelatihan


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan sesuai dengan tahap-
tahapnya sebagai berikut :
a. Kegiatan 1, yaitu Konsultasi kepada pimpinan tentang rencana kegiatan
aktualisasi.
b. Kegiatan 2, yaitu membuat materi sosialisasi.
c. Kegiatan 3, yaitu Melaksanakan sosialisasi tehnik manajemen nyeri di ruang
perawatan RSUD Kolaka Timur.
d. Kegiatan 4, yaitu Melakukan Evaluasi.
Seluruh proses kegiatan tersebut telah menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
B. SARAN
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
Penulis berharap agar setiap pelaksanaan kegiatan aktualisasi dasar CPNS dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK terus dimaksimalkan setiap mata
ajar yang diberikan agar selain menambah wawasan peserta juga dapat tertanam
nilai luhur seperti yang terkandung dalam setiap aspek ASN BerAKHLAK.
2. Untuk Instansi Rumah Sakit
Penulis berharap agar setiap petugas di ruangan masing-masing agar selalu
melaksanakan sosialisasi peningkatan pengetahuan diruang perawatan khususnya
manajemen nyeri pada pasien dengan keluhan utama nyeri.

74

Anda mungkin juga menyukai