JUDUL :
Oleh :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012
PERAWAT – AHLI PERTAMA
OLEH :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012
COACH, MENTOR,
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN (BerAHKLAK)
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
CXXXVI TAHUN 2022
Oleh :
RENI RUKMANA AJA,
S.Kep.,Ns NDH : 012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi dengan
judul rancangan “Pelaksanaan Tehnik Manajemen Nyeri Pada Pasien Dengan Keluhan
Utama Nyeri Di RUANG RAWAT INAP Di rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka
Timur”.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini untuk memenuhi salah satu satu tugas
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan Gol.III Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN
dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan
tentunya tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya antara lain kepada :
1. Bapak Sulwan Aboenawas selaku Bupati Kolaka Timur yang telah memberikan
kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXXXVI
Tahun 2022;
2. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, selaku Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara untuk
mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
3. Bapak Hj. Murtini Balaka, M.Si selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Kolaka Timur yang
telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS
Golongan III Angkatan CXXXVI tahun 2022;
4. Bapak Dr. Malesa, S.Pd., M.Si selaku coach yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
5. Ibu Sandra selaku Mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan motivasi serta
dukungan dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
6. Seluruh Fasilitator Widiyaswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVI
Tahun 2022 yang telah memberikan materi dan ilmu serta pengetahuan selama Pelatihan
Dasar CPNS ini;
7. Panitia pelaksana yang terlibat dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXXXVI Tahun 2022 Lingkup BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi dalam
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
9. Rekan-rekan seangkatan yang saling membantu dan bekerjasama serta senantiasa
memberikan motivasi selama dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CXXXVI Tahun 2022;
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam rancangan aktualisasi ini, sehingga
segala bentuk saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terealisasinya program
aktualisasi yang akan diimplementasikan di RSUD Kabupaten Kolaka Timur. Penulis
berharap rancangan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat tidak hanya bagi
penulis.
Akuntabilitas merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai
dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
4) Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat 14 dilakukan dengan
pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya ealearning, job enrichment dan
Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Kompoten merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubunganhubungan sosial
ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling
sempurna hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan antara
anggota masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita
secara individu menjadi tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk
saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktivitas bekerja serta
meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja yang
harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk
membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut
adalah :
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan separuh
hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa
agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan
keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang terbuka dapat
meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan 15 kepuasan kerja,
sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya komunikasi. Disharmonis
yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang
menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada baiknya Anda
mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut mampu
meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis atau
organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi kebahaglaan
dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kepemilikan dan
meningkatkan antusiasme para karyawan.
Harmonis merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal didefinisikan
sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang
teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)".
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ASN harus senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan negara, 16 pemerintah dan martabat pegawai negeri
sipil serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara
3) Mejaga rahasia jabatan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan. Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut
Management Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah
organisasi akan mempraktekkannya, yaitu :
a. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-tujuan
penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundangan.
Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif pertama yang
diperlukan, dimana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi oleh variabel
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan
organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja 17 agar
pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang
sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula dengan ASN
sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang tersemat dalam budaya
kerjanya, sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat memberikan
pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
c. Vision
Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam Kerangka pikir
dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi.
d. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, makan ilai-nilai korporat juga
menjadi fondasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi.
e. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi-strategi yang
lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara
terstruktur, efisien dan efektif
f. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat
diterapkan di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif
dapat berkembang dan tumbuh pada sebuah organisasi.
g. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul
dalam organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan. Penyelesaian
masalah harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh
organisasi.
h. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif.
i. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting
dan tidak bisa dihindari.
Adaptif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaktip
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapadefinisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh(1998, dalam Celik et al,
2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “value generated from an alliance
between two or more firmsaiming to become more competitive by developing shared
routines”. Ansen dan gash (2012) mengungkapkan beberapa prosesyang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholdermitra kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik danbersungguhsungguh
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkaitkeuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilaibersama
5) Menetapkan outcome.
Kolaboratif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK.
Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran,
hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2017).
a. Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
2) Pelayan Publik Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan .
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.
Berdasarkan pasal 70 UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak serta 21 kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang
bersifat kontraktual.
d. Kode etik dan kode perilaku
ASN Dalam UU no.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN
sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenaidisiplin
pegawai ASN.
2. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti
fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan
informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai
perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi
digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia.
Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang sangat luar biasa
dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam nmeningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN, yaitu:
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN
dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan / atau etika organisasi
dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung dan
pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika
tinggi dan bertanggung jawab.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut
untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.
c. Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat 23 terbentuknya aparatur
yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah
dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi. 4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak
didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki
kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan
antar bangsa yang sangat tinggi
d. Mengusai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT (informasi
Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang
digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa
Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
e. Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan
prima kepada masyarakat
f. ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
g. ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas,
inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir
tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu
1. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1- 5) pada kriteria;
Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K) dan Kelayakan (L). Aktual artinya isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya secara komprehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Sebelum menetapkan judul aktualisasi yang perlu dilakukan terlebih dahulu
adalah melakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu tersebut di temukan penulis
dari pengamatan langsung berdasarkan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan.
Adapun isu tersebut telah didapatkan maka harus diidentifikasi berdasarkan kaitannya
dengan agenda III. Beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas Perawat
Ahli Pertama di Ruang rawat inap RSUD Kab. Kolaka Timur yang dikaitkan dengan
agenda pelatihan dasar CPNS yaitu manajemen ASN dan SMART ASN antara lain:
Tabel 3.1
Identifikasi Isu Berdasarkan Fungsi
Deskriptif Keterkaitan dengan
No Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi
Agenda III
1 2 3 4
1. Melakukan Kurangnya kapasitas Manajemen ASN :
tindakan perawat terhadap (Akuntabilitas) ASN tetap
pemenuhan penanganan nyeri bertindak professional dalam
kebutuhan rasa memberikan pelayan pemenuhan
nyaman kebutuhan rasa nyaman kepada
pasien sebagai pelayan publik
dan pelaksana kebijakan yang
telah ditetapkan oleh instansi
Smart ASN:
Mengoptimalkan SOP
Manajemen nyeri dengan
mengembangkan ilmu
pengetahuan dan mencari dasar
kebijakan dan nantinya akan
disosialisakan kepada pasien
2. Melakukan Kurangnya kesadaran Manajemen ASN :
pendidikan perawat memberi Melakukan pelayanan kesehatan
kesehatan pada pendidikan kesehatan dengan sebaik-baikya sebagai
individu pasien pada pasien peran ASN pelayan publik
dengan tujuan kepuasan
pelanggan
Smart ASN:
Memberikan penyuluhan dengan
menggunakan berbasis
tekhnologi seperti perawat
membuat video role play
ataupun video yang
mencerminkan edukasi pada
pasien
3 Melakukan evaluasi Kurang optimalnya Manajemen ASN :
tindakan persiapan pasien Sebagai ASN dalam lingkup
keperawatan pada pulang pelayan publik harus
individu memperhatikan tugas dan fungsi
agar tercapainya tingkat
pengetahuan dan kesadaran
khususnya pada pasien persiapan
pulang
Smart ASN:
Memberikan pemahaman dengan
memanfaatkan berbagai sumber
digital yang mudah diakses
seperti mencari tau defenisi,
etiologi, manifestasi klinis dan
pengobatan yang dapat
digunakan untuk pendidikan
kesehatan mandiri dirumah
4 Melakukan evaluasi Kurangnya Manajemen ASN :
tindakan pengetahuan pasien Sebagai pelayan publik seorang
Smart ASN:
Memberikan pengetahuan
sebagai perawat yang
profesional dan menyarankan
pasien agar dapat menggunakan
IT sebagai dasar pengetahuan
tentang penyakit dapat
mengakses lebih cepat ilmu
pengetahuan baru.
Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu core isu yaitu dengan menggunakan metode
analisa APKL. Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layaknya dan selanjutnya menentukan
skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan
merupakan isu prioritas.
a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
b. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
c. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Layak: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan.
2. Menetapkan Isu Prioritas
Tabel 3.2
Identifikasi Isu melalui Matriks APKL
APKL
No Identifikasi Isu Total Rangking
A P K L
1 Kurangnya kapasitas perawat
terhadap penanganan nyeri 4 5 4 5 18 1
(Manajemen nyeri)
Kurangnya kesadaran perawat
2 memberi pendidikan 3 4 5 4 16 2
kesehatan
pada pasien
3 Kurang optimalnya persiapan
3 3 5 4 15 3
pasien pulang
Skala nilai :
1 = Tidak aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 = Kurang aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak 3 = cukup aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak 4 = aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
5 = sangat aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
Melalui proses analisis isu menggunakan metode APKL maka ditentukanlah
core issue yaitu “kurangnya kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri di ruang
rawat inap Rumah sakit umum daerah kabupaten kolaka timur”.
3. Menetapkan Penyebab Issu Prioritas
Tabel 3.3
Identifikasi Penyebab Isu melalui Metode USG
SKOR
No Identifikasi Penyebab Issu Total Rangking
U S G
1 Tingkat pengetahuan 5 5 5 15
2 Minat belajar 4 3 3 10
3 Tingkat pendidikan 2 3 2 7
4 Pengalaman 4 4 3 11
Keterangan :
USG : U = Urgency S = Seriousness G = Growth
Skor nilai : 1-5
5 = Sangat USG
4 = USG
3 = Cukup USG
2 = Kurang USG
1 = Tidak USG
Melalui proses analisis penyebab isu menggunakan metode USG maka
ditentukanlah core penyebab issue yaitu “tingkat pengetahuan”.
4. Analisis Isu
a. Analisis Dampak Isu
Sebuah pepatah mengatakan “tulis saja apa yang ada dalam pikiranmu, dengan
demikian kamu akan tahu dari apa yang kamu tidak ketahui dan kamu akan
menemukan makna yang tepat”. Tingkat pengetahuan adalah sesuatu hal yang
mendasar yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perawat
yang kekurangan pengetahuan dapat menyebabkan ketidaktahuan sehingga
pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut tidak optimal, perawat dituntut agar
memiliki pengetahuan karena dari pengetahuan tersebut maka akan mempengaruhi
perawat dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Khususnya pada pasien
dengan keluhan nyeri, jika perawat mampu melaksanakan tindakan mandiri
perawat yaitu tehnik manajemen nyeri (tindakan non farmakologi) maka perawat
tersebut dapat menerapkan pengetahuannya terhadap asuhan keperawatan dengan
diagnosa nyeri.
Memperlambat proses
Menurunnya mutu pelayanan penyembuhan pasien
PENYEBAB 1
PENYEBAB 2
Memberipengetahuantentang penanganan nyeri
Sosialisasi dengan media leaflet dan
audio visual
SOLUSI
33
c. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecah Isu
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih
adalah isu terkait : Kurangnya kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri yaitu
tehnik manajemen nyeri. Oleh karena itu, muncul gagasan pemecahan isu peningkatan
kapasitas perawat terhadap penanganan nyeri melalui pemahaman tentang
penatalaksanaan pasien nyeri di Ruang rawat inap RSUD Kab. Kolaka Timur .
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian
kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
5. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait tentang rancangan aktualisasi
untuk memperoleh dukungan
1) Menyiapkan bahan kosultasi
1) Menyiapkan materi
33
d. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Tabel 3.4
Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
di RSUD Kab. Kolaka Timur
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan kegiatan Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1. Melakukan 1) Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini mendukung
konsultasi dengan bahan kosultasi bahan konsultasi Saat menyiapkan bahan mendukung Visi nilai organisasi yaitu
pihak-pihak konsultasi,saya akan Rumah Sakit yaitu memberikan pelayanan
terkait tentang Dokumentasi: bertanggungjawab dan Pilihan Utama kesehatan sesuai
rancangan Foto jujur dalam Masyarakat pedoman dan standar
aktualisasi untuk Dokumen mempersiapkan bahan Kabupaten Kolaka pelayanan yang
memperoleh rencana kegiatan saya Timur ditetapkan dapat diukur
dukungan dan
Berorientasi dipertanggungjawabkan
pelayanan :
Saya akan santun dalam
melakukan konsultasi
kepada mentor
3
Kolaboratif:
Saat menyiapkan bahan
konsultasi saya akan
memperhatikan
keselarasan bahan
konsultasi
Kompeten :
Saat menyiapkan bahan
konsultasi saya akan
melakukan tugas yang
diberikan dengan
kualitas terbaik sesuai
dengan keahlian
dibidangnya
2) Meminta arahan Tersampaikannya Akuntabilitas:
dan bimbingan informasi kepada Saat melakukan
dari mentor Mentor terkait konsultasi saya akan
tentang rencana rencana Aktualisasi melakukan dengan
kegiatan Dokumentasi: tanggung jawab dan
Foto konsisten dengan
3
Lembar konsul tujuan kegiatan yang
akan dicapai
Harmonis :
Saat melaksanakan
konsultasi saya akan
menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
agar terciptanya
suasana yang kondusif
Berorientasi
pelayanan :
Saat mencatat
arahan dari
atasan/mentor saya
akan bersikap
hormat dan santun
Kolaboratif :
Saat melakukan
3
konsultasi saya akan
bekerja sama secara
sinergi untuk efektifitas
kegiatan
Loyal :
Saat melakukan
konsultasi saya
akan menghargai
pendapat dan
arahan dari
pimpinan/mentor
Adanya surat Akuntabilitas :
3) Meminta
persetujuan dari Saya akan jujur dan
persetujuan dari
Direktur transparan, serta
Direktur RSUD
RSUD/mentor melakukannya dengan
untuk
penuh tanggung jawab
melaksanakan
Dokumen : terkait kegiatan
aktualisasi
Surat aktualisasi
persetujuan
Pelaksanaan Harmonis :
3
aktualisasi Saya akan meminta
Foto persetujuan
(mufakat) dalam
melaksanakan
kegiatan aktualisasi
Berorientasi
pelayanan :
Pada saat meminta
surat persetujuan,
penulis akan sabar
menunggu
persetujuan pimpinan
Kompeten :
Pada saat membuat
surat persetujuan,
saya akan
menggunakan
waktu secara efektif
dan efisien
3
Adaptif:
Saya akan
mengajukan
program yang
Inovatif dengan
harapan dapat
meningkatkan
pengetahuan sasaran
saya nantinya
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan hambatan : Pimpinan/mentor tidak berada di tempat pada saat rencana konsultasi aktualisasi
Dampak bila tidak terlaksana : Rancangan aktualisasi tidak berjalan secara efektif dan efisien
Alternatif solusi : Kontrak waktu untuk rencana konsultasi kembali dengan pimpinan
ASN : Kegiatan konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan agar dalam awal pelaksanaan kegiatan bisa mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan dapat terencana dengan baik dan terlaksana dengan
DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :
Manajemen lancar tanpa ada kendala
Smart ASN : Dalam meminta dukungan dan persetujuan Pimpinan/Mentor diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik, dapat
juga dengan memanfaatkan teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien
3
2 Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas : Membuat media Rancangan aktualisasi ini
1. Menyiapkan
bahan materi bahan dan Saat mencari bahan sosialisasi dapat mendukung dari
materi tentang
sosialisasi referensi dan referensi saya diharapkan dapat nilai yang dimiliki oleh
pengetahuan
sosialisasi akan memperhatikan mendukung visi RSUD kabupaten kolaka
penanganan nyeri
kejelasan bahan dan rumah sakit timur yaitu Inovatif,
Dokumentasi referensi yang sesuai meningkatkan mutu merupakan ide-ide
Foto dengan tujuan pelayanan kreatif dan memberi
Leafleat kegiatan terobosan bagi
video an bersikap jujur dan peningkatan pelayanan
bertanggung jawab kesehatan
Berorientasi
pelayanan :
Saat mencari bahan
dan referensi saya
akan bersikap cekatan
dan dapat diandalkan
Kompeten :
Saat mencari bahan
dan referensi saya
4
akan melakukan yang
terbaik demi
meningkatkan kinerja
terbaik
2. Menyiapkan PPT
Tersedia video Akuntabilitas :
dan leafleat
role play Saat menyiapkan bahan
untuk bahan
materi materi saya akan
sosialisasi
memperhatikan dan
Dokumentasi : bertanggungjawab atas
SOP kejelasan materi yang
Foto saya akan sampaikan
Video role play
Kompeten :
Saat menyusun bahan
materi saya akan terus
belajar untuk
mengembangkan
kapasitas untuk
meningkatkan
4
kompetensi diri
Kolaboratif :
Dalam penyampaian materi,
3. Melaksanakan saya bekerjasama dengan
pimpinan terkait dengan
konsultasi dan
bahan sosialisasi
meminta
Harmonis :
persetujuan Saya harus patuh dan
dengan pimpinan menghargai apabila ada saran
tentang isi maupun masukan yang
sifatnya membangun demi
sosialisasi pada
pelayanan yang optimal
perawat
Adaptif :
Jika saya mendapatkan
masukan materi yang akan
saya sosialisasikan dan hal
tersebut yang sifatnya
membangun maka saya akan
cekatan menambahkan materi
tersebut demi suatu perubahan
yang lebih baik
4
ANALISIS DAMPAK ISU :
Perkiraan hambatan : Tidak tersedianya referensi yang memadai terkait pengembangan pengetahuan
Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya media yang dibuat sebagai bahan pemberi informasi
Alternatif solusi : Mencari lebih banyak referensi dalam membuat media sosialisasi
4
Video Dalam membagikan pelayanan yang peningkatan pelayanan
leaflet daftar hadir saya akan optimal kesehatan
ramah kepada peserta
sosialisasi
Harmonis :
Dalam membagikan
daftar hadir saya
akan memperhatikan
waktu agar suasana
menjadi kondusif
4
saat membagikan
pre test saya akan
bersifat adil
Berorientasi
pelayanan:
Saat membagikan
pretest saya akan
bersikap ramah
dan cekatan
Berorientasi
3. Melaksanakan pelayanan:
kegiatan Dalam memutar
sosialisasi tentang video dan
tehnik manajemen menyampaikan
nyeri Terputarnya video materi saya akan
dan memahami dan
tersampaikannya memenuhi kebutuhan
materi peserta sosialisasi
4
Dokumntasi: Adaptif:
Foto Saya akan sangat
antusias melaksanakan
kegiatan ini
Kolaboratif:
Saya akan
bekerjasama dalam
pemutaran video dan
penyampaian materi
dengan teman sejawat
demi kesuksesan
kegiatan
Akuntabel :
Dalam memutar
video dan
menyampaikan
materi saya akan
Transparan dan
bertanggungjawab
denga napa yang saya
4
sampaikan
Harmonis :
Dalam memutar
video dan
menyampaikan
materi saya akan
membangun suasana
yang kondusif
Kompeten:
Saya akan
meningkatkan
kapasitas kompetensi
dan pengetahuan
tentang tehnik
manajemen nyeri
Akuntabilitas:
4. Melaksanakan Pada saat
post tes melaksanakan post
4
tes saya menilai
hasil tes dengan
penuh tanggung
jawab sesuai
dengan konsep
yang telah ada
tanpa merubah
hasil tes yang telah
ada
Loyal:
saat memberikan
penilaian saya akan
bersifat adil
Berorientasi
pelayanan:
Saya cekatan dalam
menilai tes yang telah
dilakukan
ANALISIS DAMPAK ISU :
4
Perkiraan hambatan : Peserta sosialisasi kurang berkonsentrasi terhadap pemaparan materi
Dampak bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya capaian dari tujuan dari kegiatan aktualisasi
Alternatif solusi : Menyiapkan media penyampaian materi sosialisasi yang menarik perhatian peserta sosialisasi
4
dan post-test saya
akan cekatan dan
dapat diandalkan
Kompeten :
Saat megumpulkan
dan membuat hasil
pre-test dan post-test
saya akan
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Membuat laporan Tersedianya laporan Akuntabilitas:
Dalam membuat laporan
Dokumentasi: saya akan bertanggung
Foto jawab dan berintegritas
Dokumen serta jujur dengan hasil
dari kegiatan aktualisasi
Loyal:
Dalam membuat laporan
saya akan memakai
bahasa indonesia yang
5
baik dan benar
Berorientasi pelayaan:
Dalam membuat
laporan saya akan
cekatan dan dapat
diandalkan
Melaporkan hasil Pimpinan telah Akuntabilitas:
aktualisasi Kepada mengetahui hasil Saya akan konsisten
pimpinan dan mentor dari kegiatan dalam melakukan
Aktualisasi pelaporan dengan
Pimpinan/Mentor
Dokumentasi: Loyal:
Foto Dalam melaporkan hasil
Dokumen aktualisasi penulis akan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik
Kompeten:
Dalam melaporkan hasil
5
aktualisasi saya akan
melakukannya dengan
kualitas terbaik
Harmonis:
Dalam melaporkan hasil
aktualisasi saya akan
menerima perbedaan
berupa asukan dan saran
dari Pimpinan/Mentor
Adaptif:
Saya akan antusias
terhadap perubahan,
pendapat dan masukan
pimpinan pada
pelaksanaan program
saya
Kolaboratif:
5
Berupaya segera untuk
menyesuaikan diri
terhadap rencana
perubahan, dan
menawakan kerjasama
pada semua pihak, yang
dinilai dapat membantu
memberikan nilai tambah
pada kegiatan saya
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan hambatan : Tidak tersampaikannya hasil evaluasi kegiatan
Dampak bila tidak terlaksana : kegiatan yang dilaksanakan tidak dapat dipertanggung jawabkan
Alternatif solusi : Menyampaikan hasil evaluasi kepada mentor/pimpinan melalui whatsapp/e-mail
DESKRIPSI KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN AGENDA III :
Manajemen ASN : Evaluasi dilakukan dengan dengan penuh keterbukaan tanpa ada yang ditutup-tutupi
Smart ASN : Evaluasi tersebut sebagai acuan dalam menentukan meningkat atau tidaknya pelaksanaan tindakan mandiri perawat non
farmakologis yaitu dengan tehnik manajemen nyeri
5
e. Estimasi Biaya Kegiatan
Tabel 3.5
Estimasi Biaya Kegiatan
HARGA JUMLAH HARGA
NO ITEM PERBELANJAAN KUANTITAS SATUAN SATUAN (Rp)
1 Konsumsi 30 Dos 15.000 450.000
2 Kertas A4 2 Rim 55.000 110.000
3 Amplop 1 Dos 20.000 20.000
4 Pulpen 2 Dos 20.000 40.000
5 Kuota 25 GB 65.000 65.000
6 Tinta print 1 Botol 110.000 110.000
7 Leafleat 1 Rim 60.000 60.000
8 Transport 2 - 100.000 100.000
TOTAL BIAYA 955.000
Table 3.6
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
5
No Kegiatan B u l a n
Juni Juli Ket
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Merah:
Melakukan Sosialisasi tentang
3 Minggu/Libu
pengetahuan manajemen nyeri
r Nasional
Melakukan Evaluasi Kegiatan
4
dan Pelaporan
5
5
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN
AKTUALISASI
4.1 Relisasi Kegiatan
Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Keterangan
1. Konsultasi kepada a. Adanya bahan Terlaksana
pimpinan dan mentor Mempersiapkan konsultasi yang
bahan konsultasi disiapkan
b.Melakukan Diperolehnya Terlaksana
konsultasi dengan arahan dari
pimpinan pimpinan
c.Menyampaikan Mendapat saran Terlaksana
rencana kegiatan yang dari pimpinan
akan dilakukan kepada
pimpinan
d.Meminta persetujuan Mendapat Terlaksana
pimpinan persetujuan dari
pimpinan
2. Membuat media a. Konsultasi dengan Diperolehnya Terlaksana
sosialisasi mentor terkait isi dari masukan dan
media sosialisasi saran tentang isi
dari flipchart
dan video
roleplay
b. Membuat flipchart Adanya desain Terlaksana
dan membuat video flipchart
c.Mencetak flipchart Adanya bukti Terlaksana
dan mengirimkan fisik berupa
video ke perawat materi yang
diruang perawatan sudah dicetak
Melaksanakan sosialisasi a.Koordinasi dengan Terlaksananya Terlaksana
3. tentang tehnik manajemen perawat ruang koordinasi
nyeri perawatan terkait dengan perawat
5
waktu pelaksanaan penerima
kegiatan sosialisasi
b. Membagikan pre tes Terdapatnya Terlaksana
sebelum sosialisasi bukti foto
membagikan
selembaran pre
tes kepada
perawat
c.Melaksanakan Terdapatnya Terlaksana
kegiatan sosialisasi bukti foto dan
video sosialisasi
5
Tahap Kegiatan 1 : Mempersiapkan bahan konsultasi
Tanggal Pelaksanaan 11 juni 2022
Output Adanya bahan konsultasi yang disiapkan
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
5
6
Tahap Kegiatan 2 :Melakukan Konsultasi dengan pimpinan/mentor
Tanggal Pelaksanaan 13 juni 2022
Output Diperolehnya arahan dari pimpinan
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
Setelah mempersiapkan bahan,pada tanggal 13 juni 2022 ,saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualiasi kepada pimpinan.Saya
melakukan konsultasi kepada pimpinan dengan sikap ramah,sopan dalam menjelaskan
rencana aktualisasi yang akan saya lakukan.
6
Tahap Kegiatan 3 : Meminta persetujuan pimpinan
Tanggal Pelaksanaan 13 juni 2022
Output Mendapat persetujuan dari pimpinan
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
Setelah melalui tahap koordinasi dan penjelasan mengenai rancangan aktualisasi pimpinan
dalam hal ini direktur rumah sakit memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan aktualisasi
dalam bentuk surat pernyataan.Selain itu diperoleh juga persetujuan dari mentor mengenai
pelaksanaan aktualisasi.
6
c. Loyal
Saya patuh terhadap keputusan
pimpinan
d. Kolaboratif
Saya meminta persetujuan
pimpinan dengan bekerjasama
terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Deskripsi
Pada tanggal 16 juni 2022 saya berkonsultasi pada mentor terkait dengan video yang saya
telah buat dan juga materi sosialisasi yang akan saya sampaikan guna menambah
pengetahuan perawat
6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi pelayanan
Saya berkonsultasi dengn sikap
ramah
b. Kompeten
saya menyampaikan isi video dan
bahan sosialisasi yang ilmu
pengetahuan
c. Loyal
Saya berkonsultasi dengan mentor
dengan sikap sopan.
d. Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan mentor
mengenai isi video dan flipchart
Tahap Kegiatan 2 : membuat media sosialisasi (flipchart dan video role play)
Tanggal Pelaksanaan 16 Juni 2022
Output video roleplay dan bahan sosialisasi berupa flipchart
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
Pada tanggal 15 Juni 2022 saya membuat video role play tentang contoh pelaksanaan tehnik
manajemen nyeri dengan contoh tehnik napas dalam pada pasien dengan keluhan utama nyeri
pada skala 5 dengan tetap memperhatikan fase dari setiap tindakan dan tehnik komunikasi
terapeutik
6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar
a. Berorientasi Pelayanan
Saya bertemu pasien dengan sikap
ramah
b. Harmonis
Saya mengajarkan pada pasien
dengan tidak memaksakan kehendak
c. Loyal
Saya berkomunikasi dengan bersikap
sopan
d. Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan pasien
agar mengikuti arahan yang saya
berikan.
Deskripsi
Pada tanggal 20 juni 2022 saya melakukan koordinasi dengan perawat mengenai sosialisasi
yang akan saya lakukan. Perawat berpendapat agar melakukan sosialisasi menurut shift
agar tidak mengganggu pelayanan ke pasien.
6
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar a. Berorientasi pelayanan
Berakhlak Saya melakukan koordinasi dengan
sikap ramah
b. Akuntabel
Saya melakukan koordinasi dengan
jujur,dan bertanggung jawab.
c. Harmonis
Saya melakukan koordinasi dengan
saling menghargai perbedaan
pendapat
d. Loyal
Saya berkoordinasi dengan
menghormati dan menghargai mentor
e. Adaptif
Saya melakukan koordinasi secara
pro aktif
f. Kolaboratif
Saya melakukan koordinasi dengan
saling bekerjasama dengan mentor
terkait sosialiasi
6
Dokumentasi (Proses dan Output)
Deskripsi
Pada tanggal 22-24 juni 2022 saya melaksanakan sosialisasi pada perawat di ruang perawatan
dengan cara mengelompokan perawat berdasarkan tim sift pagi siang dan malam dengan
tujuan pelaksanaan pelayanan pada pasien tidak terganggu. Sebelum memulai sosialisasi saya
melakukan pre tes kepada perawat. Yang bertujuan untuk melihat sejauh mana peningkatan
pengetahuan perawat. Diukur dengan menggunakan diagram batang untuk melihat presentasi.
Gambar 4.13 Membagikan pre tes Gambar 4.14 hasil pre tes
6
dengan selalu menjaga nama baik
instansi.
f. Kolaboratif
Saya melaksanakan sosialisasi
dengan bekerjasama dengan perawat
sejawat.
6
secara berkualitas
c. Adaptif
Saya memberikan sosialisasi dengan
penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya memberikan sosialisasi dengan
cara bekerjasama dengan mentor.
Gambar 4.17 Pelaksanaan Post tes Gambar 4.18 Lembaran Hasil Post Tes
6
c. Adaptif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan cara bekerjasama dengan
mentor.
Gambar 4.19 Dokumen pre dan post tes Gambar 4.20 Diagram
Batang Responden
7
c. Adaptif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan penuh kreatifitas.
d. Kolaboratif
Saya membuat instrument evaluasi
dengan cara bekerjasama dengan
mentor.
Deskripsi
Setelah melakukan evaluasi pengetahuan maka saya menyusunnya dalam bentuk laporan
yang nantinya saya akan paparkan hasil aktualisasi saya.
Gambar 4.21 Menyusun Laporan Aktualisasi Gambar 4.22 Laporan Hasil Aktualisasi
7
Saya membuat laporan evaluasi
dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya membuat laporan evaluasi
dengan jujur dan adil.
7
4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
No Mata Kegiatan
Pelatihan Jumlah Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
per MP
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1. Berorientasi 3 3 1 1 2 2 2 2 8 8
Pelayanan
2. Akuntabel 3 3 2 2 3 3 3 3 11 11
3. Kompeten 2 2 1 1 2 2 3 3 8 8
4. Harmonis 3 3 2 2 2 2 2 2 9 9
5. Loyal 1 1 1 1 2 2 1 1 5 5
6. Adaptif 1 1 1 1 1 1 2 2 5 5
7. Kolaboratif 2 2 3 3 3 3 2 2 10 10
Jumlah Aktualisasi 15 15 11 11 15 15 15 15
per Kegiatan
7
4.6. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Untuk menindak lanjuti hasil aktualisasi di tempat kerja, perlu adanya tindak lanjut dengan matrik sebagai berikut :
N Kegiatan Output Durasi dan Para Pihak Sumber Keterangan
o
Waktu Terlibat Biaya
1. Pelaksanaan Tetap melaksanakan 1x dalam Tim Perawat Rp. 0-,
sosialisasi tehnik sosialisasi kepada sebulan
manajemen nyeri. perawat jika
implementasi di
ruangan berkurang.
7
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni sampai tanggal 12 Juli 2022. Dari
hasil pelaksanaan habituasi di ruang perawatan yang berjudul “PENINGKATAN
KAPASITAS PERAWAT TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN NYERI PADA
PASIEN DENGAN KELUHAN NYERI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR” maka disimpulkan sebagai berikut:
74