Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

PROSES STERILISASI ALAT MEDIS YANG SESUAI PROSEDUR MELALUI


PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI PUSKESMAS SERIMBU
KABUPATEN LANDAK

TERAMPIL - PERAWAT
PUSKESMAS SERIMBU

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN LXVII PROVINSI
KALIMANTAN BARAT TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :

ESTHI RAHAYU A.Md.Kep

NIP. 19930727 202203 2015

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMATAN BARAT
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

PROSES STERILISASI ALAT MEDIS YANG SESUAI PROSEDUR MELALUI


PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI PUSKESMAS SERIMBU

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN LXVII PROVINSI
KALIMANTAN BARAT TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
ESTHI RAHAYU, AMd.Kep
NIP : 19930727 202203 2 015

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2023
secara klasikal yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak.
Ngabang,15 Agustus 2023
Telah diperiksa/disetujui :
COACH MENTOR

Drs. Zaniar Aswandi, MT, M.Sc Aldeita Dedit, S.Tr. Kep


NIP. 197410081994121001 NIP. 198604122011011004

ii
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Raya Ngabang – Pontianak KM. 3
website : bkpp.Landakkab.go.id Telp / Fax. (0563) 2022608 /
2022621 – Kode Pos 78357

2022621
BERITA -ACARA
Kode Pos 78357
EVALUASI (SEMINAR) RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan DASAR CPNS Golongan II Angkatan LXVII Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2023 di Kabupaten Landak

Pada Hari Sabtu Tanggal Satu Bulan Enam Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga secara
daring yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Landak, telah dilaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi
bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LXVII
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023, sebagai berikut :
Nama : ESTHI RAHAYU, A.Md.Kep
NIP : 19930727 202203 2 015
Pangkat / Gol.Ruang : Pengatur (II/c)
Jabatan : Terampil – Perawat
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Landak
Unit Kerja : Puskesmas Serimbu
Mentor : Aldeita Dedit, S.Tr. Kep
Coach : Drs. ZANIAR ASWANDI, MT, M.Sc
Penguji : AHIAN, S.Sos
Judul : Proses Sterilisasi Alat Medis Yang Sesuai Prosedur Melalui
Pembuatan Standar Operasional Prosedur Di Puskesmas
Serimbu
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :

Mentor, Penyaji,

Aldeita Dedit, S.Tr. Kep


NIP. 19860412 201101 1 004 ESTHI RAHAYU, A.Md.Kep
NIP. 19930727 202203 2 015
Coach, Penguji,

Drs. ZANIAR ASWANDI, MT, M.Sc AHIAN, S.Sos


NIP. 19741008 199412 1 001 NIP. 19660411 198909 1 002

Mengetahui :
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN LANDAK

MARSIANUS, S.IP, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19650521 198603 1 019

iii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

PROSES STERILISASI ALAT MEDIS YANG SESUAI PROSEDUR MELALUI


PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI PUSKESMAS SERIMBU

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN LXVII PROVINSI
KALIMANTAN BARAT TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
ESTHI RAHAYU, A.Md.Kep
NIP : 19930727 202203 2 015
Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan atas saran Penguji pada Seminar Evaluasi Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LXVII Kabupaten Landak pada hari
Selasa tanggal 15 Agustus 2023 di Kalimantan Barat.
.
Telah diperiksa/disetujui Ngabang,15 Agustus 2023

Mentor Penyaji

ALDEITA DEDIT, S.Tr. Kep ESTHI RAHAYU, A.Md.Kep


NIP. 19860412 201101 1 004 NIP. 19930727 202203 2 015

iv
Coach Penguji

Drs. ZANIAR ASWANDI, MT, M.Sc AHIAN, S.Sos


NIP. 19741008 199412 1 001 NIP. 19660411 198909 1 002

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi berjudul
“Proses Sterilisasi Alat Medis Yang Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar
Operasional Prosedur Di Puskesmas Serimbu Kabupaten Landak”.
Penulisan Laporan Aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
fasilitasi, bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Bapak SAMUEL, SE., M.Si selaku Penjabat Bupati Landak
2. Bapak MARJANI, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
3. Bapak MARSIANUS, S.IP, M.Si selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Landak
4. Bapak HENGKI, S.Kep selaku Kepala Puskesmas Serimbu
5. Bapak ALDEITA DEDIT, S.Tr. Kep selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan.
6. Bapak Drs. ZANIAR ASWANDI, MT, M.Sc selaku Coach yang banyak memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan.
7. Bapak AHIAN, S. Sos selaku Penguji yang telah memberikan saran dan masukkan
perbaikan.
8. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi,
pembelajaran, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi
9. Panitia pelaksana kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan LXVII
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 di Kabupaten Landak yang membantu
kelancaran kegiatan.
10. Rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan LXVII Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2023 di Kabupaten Landak yang telah memberikan bantuan
dan motivasi
11. Rekan di Puskesmas Serimbu dan seluruh staff Puskesmas Serimbu yang telah
memberi dukungan serta informasi dalam menunjang Laporan Aktualisasi ini.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima

v
dengan terbuka. Besar harapan Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk khalayak
ramai.
Penulis

ESTHI RAHAYU,A.Md.Kep
NIP. 199307272022032015
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................. ii
BERITA ACARA....................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................
.................................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................................ 3
C. Waktu, Sasaran dan Tempat Aktualisasi................................................ 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI


A. Profil Organisasi..................................................................................... 5
B. Visi dan Misi............................................................................................ 7
C. Struktur Organisasi................................................................................. 7
D. Tugas dan Fungsi Organisasi................................................................. 8
E. Uraian Tugas Peserta............................................................................. 10

BAB III KONSEP DASAR ASN


A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (BERAKHLAK)............................ 12
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN..................................... 15

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


A. Identifikasi Isu dalam Pelaksanaan Tugas.............................................. 18
B. Analisis Masalah Penyebab Isu.............................................................. 21
C. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS......................................... 28
D. Jadwal Rancangan Implementasi........................................................... 43
E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor.......................................................... 45
F. Jadwal Konsultasi dengan Coach........................................................... 47

BAB V LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................................40
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 70
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 88
A................................................................................................Ke
simpulan .....................................................................................88

vi
B................................................................................................Sa
ran ...............................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................90
BIODATA PESERTA.......................................................................................................91

vii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Jumlah desa dengan pembagian dusun-dusun di Kecamatan Air Besar
Tahun 2022................................................................................................... 5
Tabel 4.1. Analisis Faktor Penyebab Isu Teknik USG.................................................... 27
Tabel 4.2. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS................................................ 29
Tabel 4.3. Jadwal Rancangan Implementasi.................................................................. 37
Tabel 4.4. Jadwal Konsultasi dengan Mentor................................................................. 39
Tabel 4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach.................................................................. 40
Tabel 5.1 Laporan Aktualisasi Kegiatan 1...................................................................... 50
Tabel 5.2 Laporan Aktualisasi Kegiatan 2..........................................................................52
Tabel 5.3 Laporan Aktualisasi Kegiatan 3 .........................................................................57
Tabel 5.4 Laporan Aktualisasi Kegiatan 4 .........................................................................61
Tabel 5.5 Laporan Aktualisasi Kegiatan 5 .........................................................................64
Tabel 5.6 Laporan Aktualisasi Kegiatan 6..........................................................................67

viii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Puskesmas Serimbu................................................................................... 6


Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Serimbu.................................................... 8
Gambar 2.3. Jenis Pelayanan Peskesmas Serimbu........................................................ 10
Gambar 4.1. Alat medis yang telah digunakan tidak segera dilakukan sterilisasi............. 22
Gambar 4.2. Sterilisasi belum sesuai SOP...................................................................... 23
Gambar 4.3. Diagram FishBone....................................................................................... 25

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi
pegawai–pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah baik di tingkat pusat
maupun daerah. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti yang tertuang dalam
Undang – undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelayan publik, yakni
melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cekatan dan mumpuni dalam menyelenggarakan
pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam melaksanakan tugas
dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, dan sanggup berperan aktif
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Salah satu upaya peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
profesional dan berintegritas perlu dilaksanakan pendidikan dan pembinaan melalui
jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Seperti yang tertuang didalam Pasal 63 ayat 3 dan 4
adalah bahwa Calon PNS wajib menjalani masa percobaan. Masa percobaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2018 Pasal 5 menjelaskan bahwa, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi yang dimaksud diukur berdasarkan (1) kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; (2)mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
dalam pelaksanaan tugas jabatannya; (3) mengaktualisasikan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan (4) menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Pelatihan Dasar Terintegrasi merupakan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS yang memadukan antara: (1) pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan (2) kompetensi sosial kultural. Peran Aparatur Sipil Negara di bidang
kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di pusat-

1
pusat pelayanan kesehatan yang ada, salah satunya Unit Pelayanan Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif dan promotif
serta penanganan langsung terhadap pasien baik itu rawat jalan (Poli Umum, Poli
Gigi, Poli KIA, dan Laboratorium), rawat inap (Dewasa dan Anak - anak), dan Unit
Gawat Darurat (UGD dan Ruang Melahirkan). Diharapkan dengan adanya aktualisasi
nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang tertuang dalam slogan BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -
tingginya.
Penulis sebagai Perawat Terampil Kesehatan di Puskesmas Serimbu
Kecamatan Air Besar memandang perlu mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu
diperbaiki dan ditingkatan untuk mencapai pelayanan yang prima sesuai dengan
standar operasional prosedur (SOP), sehingga visi dan misi Puskesmas dapat
tercapai, dan masyarakat merasa puas, aman dan nyaman untuk mendapatkan
pelayanan di Puskesmas Serimbu khususnya pada bagian UGD dan Rawat Inap.
Berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi penulis dengan mentor dan coach,
terdapat beberapa permasalahan / isu yang ada di ruang lingkup wilayah kerja
Puskesmas Serimbu, salah satu permasalahannya adalah Belum optimalnya proses
sterilisasi alat medis di Puskesmas Serimbu.
Banyak tenaga kesehatan kurang memahami tentang prosedur sterilisasi alat
medis di Puskesmas Serimbu. Setelah melakukan tindakan medis seperti merawat
luka menjahit luka peralatan medis diletakan di wastafel dalam kondisi kotor. Ada juga
alat medis direndam terlalu lama di larutan clorin sehingga menyebabkan alat-alat
medis mudah korosif.Jika peralatan korosif mengakibatkan alat-alat medis menjadi
tidak steril walaupun sudah di sterilkan di autoclave.
Berikut adalah berberapa fungsi Standar Operasional Prosedur yaitu (1)
sebagai pedoman untuk memudahkan pelaksanaan kerja. SOP yang berisi tahapan
dan urutan suatu pekerjaan akan menuntun para petugas dalam menyelesaikan
tugasnya. Dengan adanya SOP, kinerja petugas bisa lebih terarah dan optimal. (2)
Menjadi Dasar Hukum, hal-hal yang terjadi di luar Standar Operasional Prosedur akan
dinilai sebagai suatu kesalahan atau pelanggaran. Sebaliknya, jika terdapat suatu
kesalahan padahal petugas sudah melakukan pekerjaan sesuai SOP maka itu akan
menjadi pertimbangan hukum tertentu yang meringankan.(3) Informasi Hambatan
Kerja, SOP tidak hanya berisi tentang prosedur kerja, tapi juga soal kemungkinan
hambatan dan kendala yang bisa saja dihadapi oleh para petugas. Informasi seperti

2
ini sangat penting sehingga Petugas bisa menentukan langkah preventif yang harus
dilakukan.
Berdasarkan Isu tersebut saya selaku peserta latsar mengambil peran dalam
optimalisasi dalam permasalahan tersebut dengan mengambil judul “Proses Sterilisasi
Alat Medis Yang Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar Operasional Prosedur
Di Puskesmas Serimbu Kabupaten Landak ’’.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah :
a. Peserta mampu mengaktulisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
(PNS), yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya
di unit kerjanya.
b. Peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat aktulisasi di
dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi dan tujuan
puskesmas.
c. Melalui penyusunan rancangan aktulisasi ini diharapkan penulis dapat
berkontribusi dalam memberikan ide kreatif maupun inovasi sebagai solusi
untuk menangani isu-isu aktual sehingga ikut serta dalam upaya peningkatan
pelayanan di Puskesmas Serimbu.
2. Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN antara lain :
a. Bagi Diri Sendiri
1) Memahami dan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar ASN BerAKHLAK
yang meliputi Berorintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2) Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban tanggung jawab
penuhnya agar menjadi profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi sebagai Perawat.
3) Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu
bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan Puskesmas
Serimbu.
b. Bagi Instansi Puskesmas Serimbu

3
Terwujudkan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mendorong terwujudnya
Puskesmas Serimbu menjadi terdepan dan kreatif dalam pelayanan kesehatan
serta mendukung visi dan misi Puskesmas Serimbu.

c. Bagi Masyarakat
Terciptanya pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat
serta membantu meningkatkan pencegahan dan pengendalian hipertensi atau
Darah Tinggi.

C. Waktu, Sasaran dan Tempat Aktualisasi


Kegiatan aktulisasi dilaksanakan di Puskesmas Serimbu Kabupaten Landak.
Waktu kegiatan aktuliasasi pada tanggal 3 Juli 2023 sampai 9 Agustus 2023. Kegiatan
Aktulisasi ini akan dilaksankan di Puskesmas Serimbu, sasaran dalam aktualisasi
dilakukan ke tim medis di Puskesmas Serimbu.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi
Puskesmas Serimbu merupakan salah satu fasilitas Kesehatan yang ada di
Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di desa
Serimbu. Untuk memudahkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat Puskesmas
Serimbu membina 14 Pustu, 3 Poskesdes, 10 Polindes, dan 40 Posyandu.
Puskesmas Serimbu memiliki 16 Desa wilayah kerja yang terdiri dari 39 dusun yaitu:

Tabel 2.1.
Jumlah desa dengan pembagian dusun-dusun
di Kecamatan Air Besar Tahun 2022
N DESA DUSUN
O
1 Serimbu Hanura
Saham
Serimbu Tengah
Serimbu Seberang
2 Sepangah Tepo
Meroba
3 Semuntik Emperija
Sengayak
4 Sekendal Sekendal
Kelepuk
Bareh
Antajam
Limpo
5 Jambu Jambu Pokoh
Jambu Tembawang
6 Temoyok Rebadan
Sempate
7 Engkangin Tauk
Engkangin
8 Engkadik Pade Kuala Pade
Senyamuk
Kendayan
9 Dange Aji Indiak
Dange Aji
Dange Pijang
10 Tenguwe Singa Raja
Tandi
Empesak Entoro
Bacang Onse
11 Merayuh Merayuh
Anyang

5
N DESA DUSUN
O
Perbuak
12 Nyari Batu Baru
Nyake Tembawang
Antuai
13 Sempatung Kuningan
unjak
14 Tengon Kadik 1
Kadik 2
Kulum
Pelaik
Upas
15 Bentiang Sejanjung
Semakong
16 Parek Padang Bengawan
Jangkak
Jangkok
Padang Sebantik
Padang Peluntan
Padang Tanjung

Gambar 2.1. Puskesmas Serimbu

Puskesmas Serimbu memiliki wilayah kerja seluas 1.365,18 km2, dengan


batasbatas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten
Bengkayang.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ngabang dan Puskesmas
Meranti Kabupaten Landak.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Landak.

6
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Balai Karangan Kabupaten
Sanggau.
Jarak dari Ibukota Kabupaten Landak (ngabang) ke Ibukota kecamatan Air
Besar (serimbu) adalah kurang lebih 60 KM, dapat ditempuh melalui jalur darat
menggunakan kendaraan bermotor dengan kondisi jalan yang baik, waktu tempuh
dapat dicapai dengan waktu 70 menit waktu normal. Secara geografis kecamatan air
besar merupakan dataran yang memiliki kecendrungan tanah datar di tengah wilayah
ibukota kecamatan, dan pegunungan di beberapa wilayah desa.

B. Visi dan Misi


Visi dan misi kabupaten landak
1. Visi Kabupaten Landak
TERWUJUDNYA KABUPATEN LANDAK MANDIRI, MAJU DAN SEJAHTERA.
2. Misi Pemerintahan Kabupaten landak
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan adalah
a. Mewujudkan pelayanan publik yang responsif dan terukur
b. Mewujudkan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan kesejahteraan
c. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang maju
d. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam untuk kemandirian ekonomi
e. Mewujudkan desa sebagai pusat pembangunan kembali modal sosial

C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang mengacu pada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019
tentang pusat kesehatan masyarakat struktur organisasi di puskesmas paling sedikit
terdiri atas:
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata usaha
3. Penanggung jawab UKM
4. Penanggung Jawab UKP
5. Penanggung jawab Jaringan dan jejaring
6. Penanggung jawab mutu

7
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Serimbu

D. Tugas dan Fungsi Organisasi


Mengacu pada Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, maka tugas Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
menginterasikan program yang dilaksnankannya dengan pendekatan keluarga.
Sedangkan fungsi Puskesmas adalah penyelenggaraaan UKM dan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya (Permenkes No 43 Tahun 2019).
1. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang merupakan kepanjangan
dari UKM Puskesmas sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Permenkes
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas memiliki pengertian sebagai berikut:
Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Tingkat Pertama meliputi upaya
Kesehatan Masyarakat esensial dan Upaya kesehatan Masyarakat
Pengembangan
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
UKM Esensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah
ditentukan program dan cakupannya di seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya-
upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek
mendasar kesehatan yang paking berkaitan satu dengan yang lain, meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

8
c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
UKM Pengembangan di Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Lansia
c. Pelayanan Kesehatan Remaja
d. Pelayanan Kesehatan Sekolah
4. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:
a. Rawat Jalan;
b. Pelayanan Gawat Darurat;
c. Rawat Inap Berdasarkan Pertimbangan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang dapat dilakukan oleh
Puskesmas meliputi:
Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut,
Pelayanan Kia-Kb. Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Gizi, Pelayanan Persalinan,
Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Laboratorium.

9
Gambar 2.3. Jenis Pelayanan Peskesmas Serimbu

E. Uraian Tugas Peserta


Sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Jabatan Fungsional Perawat Terampil memiliki 18 Butir Kegiatan, meliputi :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang prilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotive
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan Tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
7. Mamfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medical
bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area Anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area jiwa
13. Melakukan Tindakan terapi komplementer/holistic.

10
14. Melakukan Tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
15. Melakukan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan palitatif
16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan,
berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

11
BAB III
KONSEP DASAR ASN
A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (BERAKHLAK)
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi tranformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (Word Class Government),
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Adapun nilai-nilai tersebut sebagai
berikut:

1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Berikut ini panduan
perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para
ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dengan panduan perilaku
sebagai berikut:
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan dengan panduan perilaku
sebagai berikut:
1) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah ; dan
3) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti diwujudkan dengan panduan perilaku
diantaranya:
1) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
2) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan)

12
2. Akuntabel
Akuntabel yaitu kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN dalam konteks Akuntabels panduan perilaku diwujudkan dengan:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel)

3. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan. Dalam hal ini ASN sebagai profesi
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat
diperhatikan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubahi;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
(Sumber: Lembaga AdministrasiNegara. 2021. Kompeten)

4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Terkait dengan
perwujudan kompetensi ASN disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Penerapan sikap yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak hanya
saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi
stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan: Toleransi,
Empati, dan Keterbukaan terhadap perbedaan.

13
ASN diharapkan bekerja baik di tempat bekerja juga menjadi role model di
lingkungan masyarakat. Dengan menegakkannilai etika maka suasana harmonis
dapat terwujud dimanapun ASN berada.
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis).

5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara.2021. Loyal)

6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN disebutkan bahwa panduan perilaku
(kode etik) adaptif yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif)

7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Terkait dengan
perwujudan kompetensi ASN disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
Kolaboratif yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
(Sumber: Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif)

14
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

a. Kedudukan ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik;
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

15
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas..
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

c. Hak dan Kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN, maka setiap
ASN diberikan hak. Dalam hal PNS berhak memperoleh :
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan dan
5) Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Perlindungan dan
4) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, Setiap Pegawai ASN
memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, dan
Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) jaminan kesehatan;
2) jaminan kecelakaan kerja;
3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan. Kewajiban seorang pegawai ASN yang harus dilakukan
adalah :
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah.

16
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4) Menaati ketentuan peraturan perundang – undangan.
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan.
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan
pada kode etik dan kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai
ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan.

17
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik
dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain :
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi
public/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya
Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam
menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat dan menempatkan
kepentingan publik diatas kepentingan priabdi, kelompok dan
organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

2. Smart ASN
Saat ini Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala perkembangan
yang ada di dunia digital atau sering disebut dengan istilah Mendadak Digital.
Kondisi “Mendadak Digital” ini telah mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
masyarakat. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti
menghampiri seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil Negara (ASN).
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi,
salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia
dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi
dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru
dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring sosial ini membuat
manusia terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media
baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan dengan cepat.

18
Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan literasi digital sebagai
salah satu kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang. Daya saing
digital yang rendah, yang disebabkan dainaranya rendahnya literasi digital
membuat Indonesia mengadapi sejumlah ancaman mulai dari penyebaran konten
negatif, konten berbau hoaks, ujaran kebencian atau hate speech, perundungan,
ragam praktik penipuan, hingga radikalisme. Oleh karena itu ASN harus mampu
mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secara cepat. Sehingga
terwujudlah kinerja yang bukan hanya cakap di dunia nyata namun juga cakap di
dunia digital.

a. Literasi digital
Konsep Literasi Digital Ruang digital adalah lingkungan yang kaya
akan informasi. Keterjangkauan (affordances) yang dirasakan dari ruang
ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi opini publik
melalui cara tekstual. keterjangkauan dalam literasi digital adalah akses,
perangkat, dan platform digital. Sementara pasangannya yaitu kendala
(Constraint), kendala dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya infrastruktur,
akses dan minimnya pengetahuan literasi digital.
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara
produktif, Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang
bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu
bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kerangka kurikulum literasi digital:
1) Digital skills, merupakan kemampuan individu dalam mengetaui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK
serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
2) Digital safety, merupakan kemapuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari.
3) Digital culture, merupakan kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui menfaatan TIK.
4) Digital ethics, merupakan kemampuan individu dalam menyadari,
mencotohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan

19
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari.

b. Pilar Literasi Digital


1) Etika Bermedia Digital
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar
pendidikan dan tingkat kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis
dan kontrol diri (self-controlling) dalam menghadapi jarak perbedaan-
perbedaan tersebut dalam menggunakan media digital, yang disebut
dengan Etika Digital. Empat prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak
self-control setiap individu dalam mengakses, berinteraksi, berpartisipasi,
dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media digital benar-benar bisa
dimanfaatkan secara bersama untuk hal-hal positif.
2) Cakap Bermedia Digital
Berdasarkan data survei indeks literasi digital nasional 2020 (34
provinsi), akses terhadap internet kian cepat, terjangkau, dan tersebar
hingga ke pelosok. Dalam survei tersebut juga terungkap bahwa literasi
digital masyarakat Indonesia masih berada pada level sedang.
3) Aman Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang
bersifat formal dan mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum
positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital
yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital yaitu Kognitif, afektif, dan
konatif atau behavioral.
4) Budaya Bermedia Digital
Satu pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa Kemajuan dan
Martabat Suatu Bangsa tergantung dari Pelestarian Nilai Budaya Bangsa
tersebut. Budaya digital hadir untuk memperkuat karakter budaya bangsa
dan menguatkan nilai nilai kebangsaan Indonesia dalam penggunaan
media digital, bukan untuk memecah belah kesatuan warna di dunia maya.

20
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Identifikasi Isu dalam Pelaksanaan Tugas


Sebelum mengikuti Pelatihan Dasar CPNS, penulis telah menjalani masa
orientasi di tempat kerja selama kurang lebih 12 bulan. Meski masa orientasi yang
singkat penulis telah mengamati berbagai macam hal baik dari segi keadaan
lingkungan, peralatan dan petugas yang ada di Puskesmas Serimbu. Penulis juga
melakukan diskusi dengan rekan sejawat dan meminta arahan Kepala Puskesmas
Serimbu untuk mendapatkan informasi mengenai Isu Aktual yang ada di tempat
penulis mengabdi.
Selama melaksanakan tugas di Puskesmas Serimbu, ditemukan beberapa
kondisi pelayanan yang terkait dengan tugas sebagai perawat.
Banyak tenaga kesehatan kurang memahami tentang prosedur sterilisasi alat
medis. Setelah melakukan tindakan medis seperti merawat luka menjahit luka
peralatan medis diletakan di wastafel dalam kondisi kotor. Ada juga alat medis
direndam terlalu lama di larutan clorin sehingga menyebabkan alat-alat medis mudah
korosif. Jika peralatan korosif mengakibatkan alat-alat medis menjadi tidak steril
walaupun sudah di sterilkan di autoclave. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
NO124/Menkes/SK/2004 mengenai kesehatan yang ada dalam lingkungan
Puskesmas dan Rumah Sakit, Setiap peralatan alat medis haruslah steril. Sterilisasi
adalah upaya menghilangkan semua mikroorganisme yang ada baik dalam peralatan
ataupun lingkungan rumah sakit baik dengan cara kimiawi maupun fisik. Ketika
melakukan sterilisasi, baik itu ruangan atau alat yang digunakan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut ini:
1. Desinfektan yang digunakan untuk sterilisasi haruslah merupakan bahan yang
ramah lingkungan.
2. Saat melakukan sterilisasi petugas harus menggunakan alat pelindung dan
menguasai cara sterilisasi yang aman.
3. Sterilisasi peralatan yang digunakan untuk perawatan fisik pasien dipanaskan
pada suhu 121 derajat Celsius selama 30 menit, atau sesuai dengan petunjuk
dalam sterilisasi alat yang digunakan.
4. Semua yang telah disterilkan harus aman dari mikroorganisme yang masih hidup.
Jika sudah mengetahui syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan
sterilisasi, hanya tinggal menjalankan dengan hati-hati. Tata cara pelaksanaan

21
sterilisasi alat kesehatan puskesmas dan Rumah Sakit adalah sebagai berikut,bahan
dan instrument medis yang akan disterilisasi harus dipersiapkan dengan benar.
Indikasi yang kuat untuk tindakan sterilisasi adalah semua peralatan medis atau
peralatan perawatan dimana yang dimasukkan dalam jaringan tubuh, sistem vaskuler,
yang menyentuh selaput lendir harus selalu dalam keadaan steril sebelum digunakan.
Selain itu semua, peralatan operasi juga harus dalam keadaan steril sebelum
digunakan lagi. Ketika selesai digunakan Alat kesehatan yang mengandung jaringan
tubuh atau darah harus disterilkan. Setiap alat kesehatan yang mengalami perubahan
konsidisi fisik ketika dibersihkan, didisinfeksi atau disterilkan tidak boleh digunakan
kembali. Sebaiknya hindari proses berulang yang bisa menyebabkan toxin dan
efektivitas. Peralatan yang telah disterilkan harus ditempatkan pada ruang khusus
yang sebelumnya telah dikemas. Penempatan peralatan steril sebaiknya pada suhu
18 derajat celcius hingga 22 derajat celcius dengan kelembaban 35% hingga 75%.
Dengan proses sterilisasi yang sesuai prosedur bisa mengurangi infeksi Nosokomial.

Gambar 4.1. Alat medis yang telah digunakan tidak segera dilakukan sterilisasi

22
Gambar 4.2. Sterilisasi belum sesuai SOP

Berdasarkan penjelasan di atas, maka isu pelayanan yang ditemukan adalah


“Proses Sterilisasi Alat Medis Belum Sesuai Prosedur di Puskesmas Serimbu”.
Apa bila isu ini tidak ditangani, maka akan menimbulkan dampak sebagai
berikut:
1. Bagi Diri Sendiri
Tidak Dapat menjalankan tugas dan fungsi sebagai Perawat Terampil
dengan baik sesuai dengan aturan. Dimana Fungsi SOP tersebut adalah sebagai
pedoman untuk memudahkan pelaksanaan kerja. SOP yang berisi tahapan dan
urutan suatu pekerjaan akan menuntun para petugas dalam menyelesaikan
tugasnya. Dengan adanya SOP, kinerja petugas bisa lebih terarah dan optimal
serta menjadi dasar hukum, hal-hal yang terjadi di luar Standar Operasional
Prosedur akan dinilai sebagai suatu kesalahan atau pelanggaran. Sebaliknya, jika
terdapat suatu kesalahan padahal petugas sudah melakukan pekerjaan sesuai
SOP maka itu akan menjadi pertimbangan hukum tertentu yang meringankan.
2. Bagi Masyarakat
Alat-alat medis yang tidak steril menyebabkan infeksi pada pasien dan
terjadinya infeksi silang dari alat kepasien.

23
3. Bagi Instansi
Tidak terwujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan tidak
terjaminnya kebersihan alat medis.
4. Bagi Pemerintah Daerah
Tidak Terwujudnya visi Kabupaten Landak yaitu “Terwujudnya Kab. landak
MANDIRI, MAJU DAN SEJAHTERA”.

B. Analisis Masalah Penyebab Isu


Untuk menemukan penyebab masalahnya kemudian dianalisis melalui
“Fishbone Diagram”. Fishbone diagram merupakan diagram menyerupai ikan yang
menunjukkan sebab akibat dari suatu permasalahan (John Bank, 1992).
Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang dilihat adalah fishbone dilihat:
1. Man : Tenaga kerja operasional yang terlibat dalam produksi
2. Method : Proses dan penyampaian layanan yang berkontribusi untuk suatu
produksi
3. Machine : Faktor yang berkaitan dengan system, peralatan, fasilitas dan mesin.
4. Material : Bahan disekitar proses atau tempat kerja yang mempengaruhi kinerja.

24
Maka penyajian fishbone diagram untuk kasus penulis yaitu:

Gambar 4.3. Diagram FishBone

Dari hasil analisa Fishbone diagram di atas dipilih 4 penyebab masalah utama
yang akan dianalisa lebih lanjut di Puskesmas Serimbu yaitu:
1. Kurangnya Pengetahuan Petugas Medis Memahami Proses Sterilisasi Sesuai
Dengan Prosedur.
Pengetahuan petugas merupakan hal yang relatif, hal ini menyangkut
persepsi masing - masing individu, banyak faktor yang menyebabkan perbedaan
persepsi tersebut, diantaranya pendidikan, lingkungan, serta sikap dan prilaku.
Dalam tugas dan fungsi perawat salah satu hal yang penting adalah
mengetahui setiap Standar Operasional Prosedur yang ada sehingga semua
tugas dan fungsi dapat berjalan dengan optimal.
2. Belum Adanya Media Sosialisai SOP Proses Sterilisasi Alat Medis Di Wilayah
Kerja Puskesmas Serimbu.
Belum adanya poster tentang langkah-langkah pengoperasian alat sterilisasi
didekat alat sterilisasi.

25
3. Belum Tersedianya Standar Operasional Prosedur Tentang Proses Sterilisasi Alat
Medis.
Standar Operasional Prosedur pada nilai kritis menjadi hal yang penting
untuk menyamaratakan persepsi dan tindakan baik itu sesama tenaga medis
sehingga tidak terjadi miskomunikasi dan kesalahan jika menemui hasil kritis
tersebut. Didalam Standar Operasional Prosedur Tersebut tertuang bagaimana
tata cara pelaporan hasil nilai kritis tersebut tenaga medis.
Berikut adalah berberapa fungsi Standar Operasional Prosedur yaitu (1)
sebagai pedoman untuk memudahkan pelaksanaan kerja. SOP yang berisi
tahapan dan urutan suatu pekerjaan akan menuntun para petugas dalam
menyelesaikan tugasnya. Dengan adanya SOP, kinerja petugas bisa lebih terarah
dan optimal. (2) Menjadi Dasar Hukum, hal-hal yang terjadi di luar Standar
Operasional Prosedur akan dinilai sebagai suatu kesalahan atau pelanggaran.
Sebaliknya, jika terdapat suatu kesalahan padahal petugas sudah melakukan
pekerjaan sesuai SOP maka itu akan menjadi pertimbangan hukum tertentu yang
meringankan. (3) Informasi Hambatan Kerja, SOP tidak hanya berisi tentang
prosedur kerja, tapi juga soal kemungkinan hambatan dan kendala yang bisa saja
dihadapi oleh para petugas. Informasi seperti ini sangat penting sehingga Petugas
bisa menentukan langkah preventif yang harus dilakukan.
4. Belum Lengkapnya Sarana Dan Prasarana Di Ruang Sterilisasi Puskesmas
Serimbu.
Masalah sarana dan prasarana di puskesmas khususnya di ruang sterilisasi
seperti menjadi hal klasik yang sulit untuk di carikan solusinya, contoh hal kecil
adalah masalah listrik, di puskesmas serimbu sering terjadi pemadaman listrik
yang dapat mengganggu proses sterilisasi alat medis jika mati lampu dan genset
yang rusak.
Selanjutnya penyebab-penyebab masalah tersebut ditentukan prioritasnya
dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) dan
Growthness (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala likert
(rentang nilai 1 sampai dengan 5). USG sendiri memiliki pengertian sebagai
berikut :
a. Urgency: seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang

26
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah- masalah
lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah
lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
c. Growthness: seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
kalau dibiarkan.

Tabel 4.1.
Analisis Faktor Penyebab Isu Teknik USG
No Aspek U S G ∑ Rank
1 Kurangnya Pengetahuan Petugas Medis
Memahami Proses Sterilisasi Sesuai Dengan 5 5 3 13 II
Prosedur
Belum Adanya Media Sosialisasi SOP Proses
4 4 4 12 III
2 Sterilisasi Alat Medis Di Puskesmas Serimbu
Belum Tersedianya Standar Operasional
3 Prosedur Tentang Proses Sterilisasi Alat 5 5 5 15 I
Medis
4 Belum Lengkapnya Sarana Dan Prasarana Di
4 3 3 10 IV
Ruang Sterilisasi Puskesmas Serimbu
Sumber: Diolah Oleh Penulis

Skala Penilaian 1 sampai 5 :


5 = Sangat Tinggi
4 = Tinggi
3 = Sedang
2 = Terendah
1 = Sangat Terendah

Dari analisis menggunakan Teknik USG, maka didapatkanlah prioritas


penyebab masalah, yaitu “Belum Tersedianya Standar Operasional Prosedur
Tentang Proses Sterilisasi Alat Medis Di Puskesmas Serimbu”.
Selanjutnya dengan pertimbangan dari penetapan isu prioritas dan penyebab
utama isu, maka alternatif gagasannya adalah “Proses Sterilisasi Alat Medis Yang
Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar Operasional Prosedur Di
Puskesmas Serimbu” .untuk melaksanakan gagasan tersebut, maka disusunlah
sebanyak 6 kegiatan sebagai berikut :

27
1. Menyusun Rencana Kegiatan Kerja (RKK)
2. Melakukan Pembuatan Dan Pengesahan Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis.
3. Membuat Video Tutorial Tentang Tentang Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis
4. Melakukan Sosialisasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat
Medis
5. Melakukan Evaluasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis
6. Melakukan Monitoring Pelaksanaan Tentang Sterilisasi Alat Medis Sesuai SOP
Dan Membuat Laporan Hasil Monitoring.

28
C. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Tabel 4.2.
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Unit Kerja Puskesmas Serimbu


Identifikasi Isu Proses Sterilisasi Alat Medis Belum Sesuai Prosedur Di Puskesmas Serimbu
Isu yang Diangkat Proses Sterilisasi Alat Medis Belum Sesuai Prosedur Di Puskesmas Serimbu
Penyebab Isu Belum Tersedianya Standar Operasional Prosedur Tentang Proses Sterilisasi Alat Medis Di
Puskesmas Serimbu.
Gagasan Pemecah Isu Proses Sterilisasi Alat Medis Yang Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar Operasional
Prosedur Di Puskesmas Serimbu
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi
o (Dalam Pelaksanaan) Pelatihan (BerAKHLAK) Terhadap Visi-
Misi
Pemerintah
Daerah
1 2 3 4 5 6
1. Menyusun Output / Adapun Keterkaitan dengan Dengan
1. Menyiapkan Rencana
Rencana Kegiatan Kerja Hasilnya substansi mata Pelatihan Menyusun
Kegiatan Kerja adalah : BerAKHLAK : Rencana
2. Melakukan
(RKK) Disetujui RKK Kegiatan Kerja,
Konsultasi dengan
Mentor dan Coach. yang dibuat 1. Saya melakukan doa penulis
terlebih dahulu agar diharapkan

29
dimudahkan segala dapat
3. Melengkapi dan urusan (Loyal , indikator: meningkatkan
Menyempurnakan Bukti Fisik : memegang teguh nilai- analisis dan
RKK sesuai 1. Dokumentasi nilai Pancasila) membuat
arahan dari Konsultasi Melakukan kegiatan kegiatan kerja
Mentor dan Coach dengan merancang kegiatan kerja tersebut menjadi
Mentor dan dengan sungguh lebih terarah
Coach sungguh, (Adaptif, dan terukur, hal
2. Dokumentasi indikator : bertindak tersebut
dengan proaktif) berkontribusi
4. Berkoordinasi dan penanggung terhadap misi
berkonsultasi jawab 2. Berkoordinasi dengan Pemerintah
dengan instrumen alat Mentor dan Coach Kabupaten
penanggung medis menggunakan bahasa Landak yaitu
jawab instrumen yang sopan dan bersikap Mewujudkan
alat medis yang ramah serta Pelayanan
masih layak pakai menggunakan bahasa Publik yang
indonesia yang benar Responsif dan
(Berorientasi terukur.
Pelayanan, indikator :
Sopan dan Ramah)

30
Berkoordinasi dengan
mentor dan coach dan
mendengarkan semua
saran,agar Rancangan
kegiatan menjadi lebih
baik (Kolaboratif,
indikator : Memberi
kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi)
Menerima Setiap
Masukan dan Saran yang
diberikan oleh coach dan
mentor sebagai bahan
evaluasi agar rancangan
kegiatan lebih baik
(harmonis, indikator :
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya)

3. Menyempurnakan RKK

31
yang telah disepakati oleh
mentor dan coach, tanpa
mengurangi apa yang
disepakati (Berorientasi
Pelayanan, Indikator :
Melakukan Perbaikan
Tiada Henti)

4. Berkoordinasi dengan
Penanggung jawab
instrumen alat medis agar
Rancangan kegiatan
menjadi lebih baik
(Kolaboratif, indikator :
memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi)

32
2. Melakukan Output / Hasilnya Adapun Keterkaitan dengan Dengan pembuatan
1. Mencari literatur tentang
Pembuatan Dan adalah : substansi mata Pelatihan dan pengesahan
SOP sterilisasi alat
Pengesahan Standar BerAKHLAK : Standar
medis
Operasional Terlaksananya Operasional
Prosedur Sterilisasi perumusan dan Prosedur Sterilisasi
1. Saya akan mencari literatur
Alat Medis 2. Koordinasi dengan pengesahan Standar alat medis penulis
tentang SOP sterilisasi alat
penanggung jawab PPI Operasional Prosedur diharapkan dapat
medis (Kompeten, Indikator :
untuk perumusan SOP Sterilisasi alat medis melakukan
Meningkatkan kompensi diri)
dan alur sterilisasi yang disepakati pekerjaan dengan
bersama-sama terarah, hal tersebut
sehingga sudah ada 2. Berkoordinasi dengan berkontribusi
3. Menyiapkan alat untuk
kebijakan-kebijakan penanggung jawab PPI dan terhadap Misi
pengetikan (Laptop dan
proses sterilisasi mendengarkan semua saran,agar Pemerintah
Printer)
Rancangan kegiatan menjadi Kabupaten Landak
Bukti Fisik : lebih baik.(Kolaboratif, yaitu Mewujudkan
4. Membuat Lampiran indikator : memberi Pelayanan Publik
Standar Operasional kesempatan berbagai pihak yang Responsif
1. Akan adanya
Prosedur Sterilisasi alat untuk berkontribusi) dan terukur
literatur tentang
medis
SOP sterilisasi
alat medis dan 3. Saya telah mempersiapkan
5. Menyiapkan Bahan dokumentasi bahan dengan cermat dan teliti
berupa kertas untuk kegiatan (Akuntabel, indikator:
pencetakan cermat)
2. Akan ada
6. Konsultasi Kepada dokumentasi 4. Saya membuat alur Standar
Kepala Puskesmas untuk perumusan SOP Operasional Prosedur Sterilisasi
masukan dan saran dengan alat medis (Berorientasi
penanggung Pelayanan, Indikator :
jawab PPI Cekatan)
7. Mengetik dan mencetak
SOP yang akan
ditandatangani oleh 3. Akan Ada
Kepala Puskesmas Dokumentasi 5. Saya telah mempersiapkan
persiapan peralatan dan menggunakan

33
8. Meminta tanda tangan dengan penuh tanggung jawab
kepada Kepala 4. Akan ada hasil (Akuntabel, indikator :
Puskesmas untuk foto Standar bertanggung jawab dalam
pengesahan SOP Operasional menggunakan kekayaan milik
Prosedur negara)
9. Membuat Poster alur
Sterilisasi alat
tatacara pengoperasian 6. Saya mengetik menggunakan
medis
Sterilisasi alat medis dan laptop untuk mempermudah
ditempel didekat alat pengetikan sesuai dengan
sterilisasi 5. Akan adanya perkembangan jaman (Adaptif,
dokumentasi indikator : Cepat
konsultasi SOP Menyesuaikan diri)
sterilisasi alat
medis dengan
7. Saya melakukan konsultasi
Kepala
kepada kepala puskesmas
Puskesmas
dengan bahasa yang sopan
(berorientasi pelayanan,
6. Akan ada indikator : sopan)
Lampiran dan
8. Saya Melakukan menerima
dokumentasi
masukan dan saran yang
Standar
diberikan dan memperbaiki
Operasional
draft SOP (adaptif, cepat
Prosedur yang
menyesuaikan diri)
siap
ditandatangani
dan disahkan 9. Saya menyiapkan peralatan
oleh Kepala laptop dan printer dengan baik
Puskesmas dan dan sesuai dengan keperluan.
dokumentasi (Akuntabel, indikator :
kegiatan mengggunakan
barang/kekayaan milik
negara dengan bertanggung
7. Adanya Poster
jawab)
Alur Proses

34
sterilisasi Alat 10. Saya menyiapkan kertas yang
Medis akan digunakan untuk
pengetikan dengan teliti.
(Adaptif, indikator :
8. Adanya Bertindak proaktif )
dokumentasi
proses
11. Saya mengetik dan mencetak
penempelan alur
SOP menggunakan laptop
proses sterilisasi
(Adaptif, indikator :
menyesuaikan diri)
12. Saya menggunakan laptop dan
printer kantor dengan
bertanggung jawab (akuntabel,
indikator : menggunakan
kekayaan negara secara
bertanggung jawab)

13. Saya meminta izin ketemu


kepala puskesmas untuk
pengesahan SOP dengan sopan
dan ramah (berorientasi
pelayanan, indikator : Sopan
dan ramah)
14. Saya mendengarkan pendapat
dari Kepala Puskesmas
(harmonis, indikator :
menghargai pendapat apapun
latar belakangnya)

15. Saya akan mencetak dan


menempel alur SOP sterilisasi

35
didekat alat steril. Memudahkan
tim medis lain untuk melakukan
proses sterilisasi alat medis.
(Harmonis, Indikator :
membangun lingkungan kerja
yang kondusifKompeten,
Indikator : membantu orang
lain belajar)

3 Membuat Video Output / Hasilnya Adapun Keterkaitan dengan Dengan melakukan


1. Mencari ide konten video
. Tutorial Tentang adalah : substansi mata Pelatihan pengesahan
tutorial tentang sterilisasi
Standar Terlaksananya bahan BerAKHLAK : Standar
alat medis
Operasional sosialisasi tentang Operasional
Prosedur Sterilisasi Standar Operasional Prosedur sterilisasi
1. Sebelum memulai kegiatan,saya
Alat Medis 2. Mengajak rekan sejawat Prosedur Sterilisasi alat alat medis, penulis
akan mencari ide untuk membuat
untuk berpartisipasi medis berupa video diharapkan dapat
konten video tutorial (Nilai
dalam pembuatan video tutorial bekerja secara teliti
Berorientasi Pelayanan,
dan bertahap,
Indikator : Cekatan, Solutif)
Bukti Fisik: sehingga dapat
3. Membuat janji dengan
memberikan
rekan sejawat dalam 1. Akan Ada
2. Saya akan mengajak rekan pelayanan prima.
pembuatan video dokumentasi
sejawat untuk berpartisipasi hal tersebut
mencari ide
dalam pembuatan video berkontribusi
konten video
4. Koordinasi dengan (Kolaboratif, Indikator: terhadap Misi
turorial
penanggung jawab Memberi kesempatan kepada Pemerintah
ruangan untuk pembuatan 2. Akan ada bebagai pihak untuk Kabupaten Landak
video dokumentasi foto Berkontribusi) yaitu Mewujudkan
konsultasi dengan Pelayanan Publik
penanggung jawab yang Responsif
5. Koordinasi dengan 3. Saya akan membuat janji kepada
ruangan dan dan terukur
penanggung jawab rekan sejawat dalam pembuatan
penanggung jawab
instrumen alat medis video (Akuntabel, Indikator :
instrumen alat

36
medis Disiplin)
6. Membuat video tutorial
tentang sterilisasi alat
3. Akan ada 4. Berkoordinasi dengan
medis
dokumentasi foto Penanggung jawab instrumen
konsultasi dengan alat medis untuk pinjam alat
7. Mengevaluasi hasil video mentor dan kepala medis untuk pembuatan video
puskesmas tutorial(Kolaboratif, indikator :
memberi kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi)
8. Berkonsultasi dengan 4. Akan ada video
mentor dan Kepala tutorial tentang 5. Saya akan membuat video
Puskesmas terkait hasil standar tentang sterilisasi alat medis
evaluasi video operasional (Kompeten, Indikator :
prosedur sterilisasi Kinerja Terbaik)
alat medis
9. Mengupload ke media 6. Saya akan mengevaluasi hasil
sosial Puskesmas tentang video tersebut (nilai adaktif,
sterilisasi alat medis indikator : antusias terhadap
sesuai SOP perubahan)

10. Menyebar luaskan hasil 7. Saya akan berkonsultasi hasil


konten video tutorial ke video (Kolaboratif, Indikator :
media sosial Kerjasama)

8. Saya akan mencatat dan


mendengarkan kritik dan
saran(Harmonis, Indikator :
Menghargai Pendapat)

9. Saya mengupload dan


menyebarkan video tersebut
sebagai informasi (Loyal,
Indikator : Dedikasi)

37
4 Melakukan Output / Hasilnya Adapun Keterkaitan dengan Dengan melakukan
1. Mempersiapkan
. Sosialisasi adalah : substansi mata Pelatihan sosialisasi, penulis
bahan/Materi yang akan
Tentang Standar Terlaksananya kegiatan BerAKHLAK : diharapkan dapat
disosialisasikan
Operasional sosialisasi tentang SOP membantu orang
1. Saya mempersiapkan bahan dan
Prosedur alat medis lain belajar agar
materi yang akan
Sterilisasi Alat 2. Menyiapkan undangan dapat memberikan
disosialisasikan dengan cermat
Medis kepada teman sejawat Bukti Fisik : pelayanan yang
dan teliti (akuntabel,
untuk pelaksanaan prima, hal tersebut
indikator: cermat)
sosialiasi dapat berkontribusi
1. Akan Adanya
terhadap
undangan via WA
2. Sebelum memulai kegiatan saya Misi Pemerintah
3. Menyiapkan tempat kegiatan
akan membaca doa agar Kabupaten Landak
untuk pelaksanaan
sosialisasi berjalan dengan baik yaitu Mewujudkan
sosialisasi
2. Akan adanya (loyal, indikator : Ideologi Pelayanan Publik
lembar absensi Pancasila) yang Responsif
4. Mengucapkan salam dan daftar hadir dan terukur serta
menyapa teman sejawat kegiatan Mewujudkan
3. Saya akan mengucapkan salam
Kualitas Sumber
5. Menjelaskan maksud dan dan menyapa rekan sejawat

38
Daya Manusia
tujuan 3. Akan adanya dengan bahasa yang sopan
yang Maju
dokumentasi santun(Berorientasi PelayanaI,
berupa foto indikator: Ramah)
6. Memaparkan Materi
kegiatan sosialisasi
Sosialisasi
4. Saya akan menjelaskan maksud
dan tujuan saya melakukan
7. Membuka sesi tanya
kegiatan sosialisasi (Kompeten,
jawab
Indikator : Kinerja Terbaik)
4. Akan Adanya
8. Merangkum hasil dokumentasi
5. Saya memaparkan materi
sosialisasi kegiatan tanya
sosialisasi tentang Standar
jawab.
Operasional Prosedur Sterilisasi
alat medis dengan tim medis
dan menampilkan video tutorial
5. Akan adanya sterilisasi alat
Rangkuman hasil medis(Kompeten, Indikator :
sosialisasi Membantu Orang Lain
Belajar)

6. Saya mendengarkan pertanyaan


yang diberikan dengan baik
(Harmonis, Indikator :
Menghargai Pendapat
Apapun Latar Belakangnya)

7. Saya merangkum hasil


sosialisasi tersebut dengan
sungguh sungguh (Kompeten,
Indikator : Melaksanakan
Tugas Dengan Kualitas
Terbaik)

39
5. Melakukan Output / Hasilnya Adapun Keterkaitan dengan Dengan melakukan
1. Membuat google form
Evaluasi Tentang adalah : substansi mata Pelatihan evaluasi, penulis
untuk tenaga Medis
Standar Terlaksananya evaluasi BerAKHLAK : diharapkan dapat
mengenai kepuasan
Operasional dari hasil aktualisasi melakukan
terhadap SOP. 1. Saya akan membuat kuesioner
Prosedur perbaikan tiada
untuk tenaga medis dengan
Sterilisasi Alat Bukti Fisik: henti, dan
cermat dan teliti (Akuntabel,
medis menerima segala
indikator : cermat)
1. Akan Ada Kuesioner kritik dan saran
dalam bentuk 2. Saya memanfaatkan kemajuan demi pelayanan
Google form untuk teknologi dalam membuat yang berkualitas.
Petugas Medis dan kesioner yaitu menggunakan hal tersebut
dokumentasi google form (Adaptif, berkontribusi
2. Meminta Tenaga medis
kegiatan indikator : cepat terhadap Misi
untuk mengisi
menyesuaikan diri terhadap Pemerintah
Kuesioner Google form
2. Akan tersedianya perubahan) Kabupaten Landak
tersebut.
data kepuasan yaitu Mewujudkan
3. Saya meminta untuk pengisian
terhadap SOP Pelayanan Publik
kuesioner dengan bahasa yang
sterilisasi alat medis yang Responsif
sopan dan bersikap ramah
dan Dokumentasi dan terukur
(berorientasi pelayanan,
Kegiatan
indikator : Sopan dan ramah)
3. Adanya laporan 4. Saya mempersilahkan jika ada
evaluasi pertanyaan dan masukan terkait
kuesioner (Harmonis,
indikator : mengahrgai orang
lain apapun latar
belakangnya)
5. Saya terbuka menerima

40
3. Pengolahan dan
masukan dari orang lain dengan
analisis data dari
menyiapkan kuesioner ini
google form tersebut.
(Kolaboratif, indikator :
memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi)
6. Saya menjaga data - data
peserta kuesioner (akuntabel,
indikator : bertanggung
jawab)
7. Saya akan menjaga rahasia
jabatan Data-data peserta
kuesioner ( Nama NIP dll)
(LOYAL, Indikator: Menjaga
rahasia jabatan)
8. Saya akan mengolah data
tersebut hingga selesai
(berorientasi pelayanan,
indikator :solutif dan dapat
diandalkan)
9. Jika ada masukan dan saran
yang penting saya akan
memperbaiki SOP tersebut
(berorientasi pelayanan,
indikator : perbaikan tanpa
henti)

41
6. Melakukan Output / Hasilnya Adapun Keterkaitan dengan Dengan
1. Membuat Instrumen
Monitoring adalah : substansi mata Pelatihan melakukan
Monitoring
Pelaksanaan Adanya Lembar BerAKHLAK : monitoring dan
Tentang Sterilisasi 2. Melakukan Koordinasi Monitoring dan hasil pelaporan hasil
1.
Alat Medis Sesuai dengan Penanggung laporan hasil akhir kegiatan,
SOP Jawab ruangan dalam monitoring 2. Saya menemui Penanggung jawab penulis
Dan Membuat monitoring / observasi ruangan medis untuk monitoring diharapkan dapat
Laporan Hasil pelaksanaan sterilisasi Bukti Fisik pelaksanaan sterilisasi sesuai melakukan tugas
Monitoring sesuai SOP terhadap tim 1. Lembar Monitoring SOP(Kolaboratif,indikator : dengan
medis 2. Dokumentasi Bekerjasama) bertanggung
kegiatan berupa foto jawab dan terukur
3. Saya mempersiapkan bahan /
serta selalu
3. Menentukan Jadwal Laporan kegiatan yang akan
bersinergi dengan
Monitoring diberikan kepada atasan dengan
atasan selaku
baik dan cermat (akuntabel,
pimpinan, Hal
4. Melakukan Monitoring indikator : cermat)
tersebut
4. Saya Meminta izin untuk berkontribusi
5. Melakukan tinjauan
melakukan konsultasi kepada coach terhadap
Hasil Monitoring
dan mentor dengan bahasa yang Misi Pemerintah
sopan (Berorientasi pelayanan, Kabupaten
6. Melakukan laporan hasil
indikator : Sopan) Landak yaitu
Monitoring
Mewujudkan
5. Menyempurnakan laporan yang
Pelayanan
telah disepakati oleh mentor dan
Publik yang

42
Responsif dan
coach, tanpa mengurangi apa yang
terukur
disepakati (Berorientasi
Pelayanan, Indikator :
Melakukan Perbaikan Tiada
Henti)
6. Saya bertemu dengan Kepala
Puskesmas untuk melaporkan hasil
tersebut (Kolaboratif, indikator :
terbuka dalam bekerja sama
untuk mendapatkan hasil yang
terbaik)

43
D. Jadwal Rancangan Implementasi
Kegiatan Aktualisasi ini akan dilaksanakan pada 3 Juli – 9 Agustus 2023 di
Puskesmas Serimbu, seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Jadwal Rancangan Implementasi


N Kegiatan yang Tanggal Output / Hasil
o dilakukan
1 Menyusun Rencana 3 Juli - 5 Output
Kegiatan Kerja (RKK) Juli 2023 RKK yang sudah disetujui

Bukti Fisik :
1. Foto Konsultasi
2. Dokumentasi persetujuan
RKK
2 Melakukan Pembuatan 6 Juli - 12 Output:
Dan Pengesahan Juli 2023
Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional
Prosedur Sterilisasi Alat Sterilisasi alat medis yang
Medis.
disepakati bersama-sama

Bukti Fisik:

1. Lampiran Standar Operasional


Prosedur Sterlisasi Alat Medis
yang Di Sah kan
2. Foto dokumentasi
pengumpulan data
3. Foto konsultasi
4. Poster Alur proses Sterlisasi
Alat medis
5. Foto penempelan poster alur
proses sterilisasi sesuai SOP
didekat alat steril

3 Membuat Video Tutorial 13 Juli – 17 Output :


Tentang Standar Juli 2023 Tersedianya konten video tutorial
Operasional Prosedur yang akan disebarluaskan melalui
Sterilisasi Alat Medis media sosial

Bukti fisik :
Foto dan Video kegiatan

4 Melakukan Sosialisasi 18 Juli - 25 Output :


Tentang Standar Juli 2023 Tersedianya materi sosialisasi
Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis Bukti Fisik :

44
1. Foto dokumentasi
2. Undangan peserta
3. Absensi kehadiran peserta
5 Melakukan Evaluasi 26 Juli - 03 Output :
Agustus 2023 Terlaksananya evaluasi dari hasil
Tentang Standar
aktualisasi
Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis
Bukti Fisik :

1. Kuesioner data kepuasan terhadap


SOP dalam bentuk Google form
untuk Tenaga Medis
2. Dokumentasi kegiatan
3. Laporan hasil Evaluasi

6 Melakukan Monitoring 04 Agustus - Output :


Pelaksanaan Tentang 09 Agustus Tersusunnya laporan kegiatan
Sterilisasi Alat Medis 2023
Sesuai SOP Bukti Fisik :
Dan Membuat Laporan
1. Laporan kegiatan
Kegiatan Aktualisasi.
2. Foto dokumentasi

45
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Melalui kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mulai tanggal 3 Juli sampai 9
Agustus 2023, peserta pelatihan dasar melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai
tupoksinya sebagai Perawat dengan upaya untuk mengatasi permasalahan isu yang
diangkat di Puskesmas Serimbu. Isu yang diambil berupa Proses Sterilisasi Alat
Medis Yang Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar Operasional Prosedur
Di Puskesmas Serimbu .
Dalam rancangan kegiatan ini diterapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melakukan
tugasnya sebagai pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar teresebut
terkandung didalam BerAKHLAK yakni : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Adapun kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Kegiatan Kerja (RKK)
2. Melakukan Pembuatan Dan Pengesahan Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis.
3. Membuat Video Tutorial Tentang Tentang Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis
4. Melakukan Sosialisasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat
Medis
5. Melakukan Evaluasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis
6. Melakukan Monitoring Pelaksanaan Tentang Sterilisasi Alat Medis Sesuai SOP
Dan Membuat Laporan Hasil Monitoringf.

46
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 5.1 Laporan Aktualisasi Kegiatan 1
Nama Kegiatan Menyusun Rencana Kegiatan Kerja
(RKK)

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 3 – 5 Juli 2023

Hasil / Output Disetujui RKK yang dibuat

Bukti Dukung 1. Tersedianya RKK

2. Dokumentasi Konsultasi dengan


Mentor dan Coach

3. Dokementasi dengan Penanggung


Jawab Instrumen Alat Medis

1. URAIAN KEGIATAN
Kegiatan Menyusun Kerangka Acuan Kerja merupakan
kegiatan pertama yang saya lakukan dalam pelaksanaan
aktualisasi. Saya menyusun rancangan kegiatan kerja yang
dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja yaitu
Puskesmas Serimbu. Pada kegiatan ini ada beberapa tahapan
yang saya lakukan, sebagai berikut :

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Kerja

Pada tahapan ini saya membuat rencana kegiatan kerja dan susunan apa saja
yang mau saya lakukan dikegiatan aktualisasi dari ,maka sebagai ASN saya
telah menerapkan nilai Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik)

b. Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Dan Coach

Sebelum Berkoordinasi saya menghubungi Mentor dan Coach bahasa yang


sopan dan bersikap ramah serta menggunakan bahasa Indonesia yang benar,
maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan
(Sopan dan Ramah)

Setelah itu saya melakukan koordinasi dengan mentor dan coach dan
mendengarkan semua masukan dan saran yang diberikan, agar Rancangan
kegiatan menjadi lebih baik, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai

47
Harmonis ( Menghargai setiap orang apapun lata belakangnya )

Kemudian saya menerima setiap masukkan dan saran yang diberikan coach dan
mentor sebagai bahan evaluasi agar rancangan kegiatan lebih baik, maka
sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Kolaboratif ( Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk berkolaborasi )

c. Melengkapi Dan Menyempurnakan RKK Sesuai Arahan Dari Mentor Dan


Coach
Pada tahap ini saya mengetik dan memperbaiki RKK sesuai dengan masukan
dan saran dari coach dan mentor. Saya melengkapi dan memperbaiki RKK yang
telah disepakati oleh mentor dan coach, tanpa mengurangi apa yang telah
disepakati, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorentasi
Pelayanan (Melakukan Perbaikan Tiada Henti ) dan Adaptif (Terus
Berinovasi ).

d. Berkoordinasi Dan Berkonsultasi Dengan Penanggung Jawab Instrumen


Alat Medis Yang Masih Layak Pakai

Pada tahap ini saya berkoordinasi dengan penanggung jawab alat instrumen alat
medis agar rancangan kegiatan lebih baik dan mengetahui alat medis mana yang
layak masih dpakai atau tidak untuk dilakukan pensterilisasian alat. Maka
sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Kolaboratif (terbuka dalam
bekerja sama untuk nilai tambah)

2. MANFAAT KEGIATAN
a. Bagi Peserta Latsar

Dengan membuat rancangan kegiatan kerja peserta latsar dapat menerapkan


nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, serta membuat kegiatan aktualisasi
menjadi terarah.

b. Bagi Puskesmas Serimbu

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Serimbu

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Tersampaikannya rencana kegiatan mengenai Proses Sterilisasi Alat Medis yang


Sesuai Prosedur Melalui Pembuatan Standar Operasional Prosedur Di
Puskesmas Serimbu

48
3. ANALISIS DAMPAK

Dengan menyusun rancangan kerja yang baik penulis dapat


mengimplementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK, hal tersebut
akan membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi tersusun dan
terarah serta terjadwal, sehingga pekerjaan akan menjadi efisien
dan optimal.

4. KENDALA YANG DIHADAPI


Kendala yang saya hadapi pada kegiatan adalah saya harus berkonsultasi kepada
coach dan mentor dibeda tempat terkait rencana kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan . Dan saya masih belum mengerti tentang susunan rencana
kegiatan kerja yang dibuat.

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA

Penanganan kendala dari kegiatan yaitu saya melakukan janji konsultasi kepada
mentor saya yang satu tempat kerja dan konsul via zoom/whatsapp kepada
coach dan menentukan waktu untuk konsultasi selanjutnya agar memudahkan
dalam kegiatan nanti dan meminta saran dan masukan dari coach dan mentor
saya.

6. KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI


Dengan Menyusun Rencana Kegiatan Kerja, penulis
diharapkan dapat meningkatkan analisis dan membuat kegiatan
kerja tersebut menjadi terarah dan terukur.
Hal tersebut berkontribusi terhadap misi Pemerintah
Kabupaten Landak yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik yang
Responsif dan Terukur

49
Tabel 5.2 Laporan Aktualisasi Kegiatan 2
Nama Kegiatan Melakukan Pembuatan dan
Pengesahan Standar Operasional
Prosedur Sterilisasi Alat Medis
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 6 -12Juli 2023
Hasil / Output Terlaksananya perumusan dan
pengesahan SOP Sterilisasi Alat
Medis yang disepakati bersama-sama
Bukti Dukung 1. Lampiran SOP Sterilisasi yang
disahkan
2. Foto dokumentasi pengumpulan data

3. Foto konsultasi

4. Poster Alur Sterlisasi Alat Medis

5. Foto penempelan alur proses sterilisasi


sesuai SOP didekat alat steril

1. URAIAN KEGIATAN
Melakukan pembuatan dan pengesahan SOP Sterilisasi alat medis
merupakan kegiatan kedua dalam pelaksanaan aktualisasi. Saya melakukan
tahap kedua ini di Puskesmas Serimbu. Diharapkan dengan pembuatan
SOP sterilisasi alat medis memudahkan dalam pelaksanaan kerja tim medis.
Pada kegiatan ini ada beberapa tahapan yang saya lakukan, sebagai berikut
:

a. Mencari literatur tentang SOP Sterilisasi Alat Medis

Pada tahapan mencari literatur yang berhubungan dengan SOP sterilisasi alat medis
yang pertama saya lakukan adalah mencari dinternet tentang literatur yang
berhubungan dengan SOP sterilisasi alat medis. Setelah itu saya download literatur
tersebut untuk digunakan sebagai referensi, maka sebagai ASN saya telah

50
menerapkan nilai Adaptif ( bertindak proaktif )

b. Koordinasi dengan Penanggung Jawab PPI untuk perumusan SOP dan alur
sterilisasi

Pada tahapan ini saya berkolaborasi dengan ketua Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) untuk perumusan SOP Sterilisasi dan alur sterilisasi. Disini saya
mendownload literatur yang saya dapat dan mendiskusikan dengan ketua PPI untuk
perumusan SOP sterilisasi alat medis di Puskesmas Serimbu yang sesuai.

c. Menyiapkan Alat untuk pengetikan (Laptop dan Printer)

Pada tahapan ini saya mempersiapkan laptop dan printer yang ada diruangan
Puskesmas Serimbu. Laptop dan printer tersebut saya gunakan untuk melakukan
pengetikan dan percetakan SOP. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Akuntabel ( Menggunakan barang/kekayaan milik negara dengan bertanggung
jawab )

d. Membuat Lampiran Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis

Pada tahap ini saya melakukan pengetikan untuk membuat lampiran SOP
berdasarkan literatur yang telah didapat dan dengan koordinasi Ketua PPI.
Pembuatan lampiran saya lakukan dengan pengetikan. Pengetikan teresebut saya
lakukan dengan teliti, sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam
proses pengetikan,setelah mengetik lampiran SOP tersebut, saya cek kembali dari
awal hingga benar-benar yakin sudah baik baru saya simpan. Maka sebagai ASN
saya telah menerapkan nilai Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik)

e. Menyiapkan Bahan Berupa Kertas Untuk Pencetakan

Pada tahapan ini saya menghubungi rekan kerja yang bekerja di bagian tata usaha
dengan bahasa yang sopan dengan maksud meminta kerta dan menjelaskan bahwa
kertas tersebut akan saya pergunakan untuk pembuatan SOP, maka sebagai ASN
saya telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan (Sopan)

f. Konsultasi Kepada Kepala Puskesmas Untuk Masukan dan Saran

Pada tahapan ini saya berdiskusi dan bermusyawarah meminta kesediaan Kepala
Puskesmas Serimbu untuk memberikan saran dan masukan mengenai lampiran SOP
Sterilisasi Alat Medis. Saya mendengarkan saran dan masukkan serta arahan dari

51
beliau dengan seksama, maka sebagai ASN saya telah menerapkan Loyal
(memegang teguh ideologi pancasila) Harmonis (menghargai orang lain ).

g. Mengetik Dan Mencetak SOP Yang Akan Ditandatangani Oleh Kepala


Puskesmas

Pada tahap ini saya melakukan pengetikan untuk SOP Sterilisasi yang telah
dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas. Saya tambahkan Nomor SOP dan Kop
SOP yang akan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas. Pengetikan tersebut saya
lakukan dengan teliti, sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam
proses pengetikan, setelah selesai mengetik SOP tersebut, saya cek kembali dari
awal hingga benar-benar yakin sudah benar baru saya simpan. Maka sebagai ASN
saya telah menerapkan nilai Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik ) dan Adaptif (terus berinovasi).

Selanjutnya saya melakukan pencetakan SOP Sterilisasi tersebut menggunakan


printer dan kertas yang telah saya siapkan sebelumnya, hasil cetakan SOP tersebut
saya baca kembali dengan cermat dan teliti sebelum saya serahkan ke Kepala
Puskesmas untuk ditandatangani, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Akuntabel (cermat dan teliti)

h. Meminta Tanda Tangan Kepada Kepala Puskesmas Untuk Pengesahan SOP

Sebelum saya bertemu dan meminta tanda tangan dengan Kepala Puskesmas
Serimbu saya menghubungi beliau terlebih dahulu, maka sebagai ASN saya telah
menerapkan nilai Adaptif (bertindak proaktif)

Setelah mendapatkan izin baru saya menghadap beliau dan memberikan SOP yang
telah dbuat, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi
Pelayanan (sopan dan santun)

Selanjutnya saya meminta kesediaan Kepala Puskesmas Serimbu untuk membaca


dan menandatangani SOP tersebut. Maka sebagai ASN saya menerapkan nilai
Harmonis (menghargai orang lain) dan Kolaboratif (bekerjasama)

Berikutnya setelah SOP ditandatangani,saya mengucapkan terimakasih dan


menyampaikan harapan yaitu berharap dengan SOP ini dapat meningkatkan mutu
pelayanan di Puskesmas Serimbu,. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Loyal (berdedikasi pada instansi)

i. Membuat Poster Alur Tatacara Pengoperasian Sterilisasi Alat Medis Dan

52
Ditempel Didekat Alat Sterilisasi

Pada tahapan ini saya membuat poster alur sterilisasi sesuai dengan SOP yang sudah
disahkan dan disetujui oleh Kepala Puskesmas Serimbu. Saya membuat alur dan
mencetak lalu menempelnya didekat alat sterilitator. Saya beharap dengan adanya
poster alur sterilisasi memudahkan tim medis untuk melakukan sterilisasi alat medis.
Maka sebagai ASN saya menerapkan nilai Harmonis (membangun lingkungan
kerja yang kondusif) dan Adaptif (terus berinovasi).

2. MANFAAT KEGIATAN

a. Bagi Peserta Latsar

Dengan pembuatan Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis, peserta


latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak, serta menambah wawasan
dan pengetahuan tentang SOP Sterilisasi Alat Medis serta menjadikan setiap
pekerjaan yang dilakukan harus terstandar sesuai SOP yang ada.

b. Bagi Puskesmas Serimbu

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan


yang berdasarkan SOP yang sudah ada di Puskesmas Serimbu.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan pembuatan SOP Sterilisasi Alat Medis pada tim medis dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tenaga medis dalam melakukan sterilisasi alat medis dan
melakukan steril alat sesuai SOP Sterilisasi Alat Medis yang berlaku di Puskesmas
Serimbu.

3. ANALISIS DAMPAK

Dengan membuat SOP Sterilisasi Alat Medis penulis dapat mengimplementasikan nilai dasar
ASN BerAkhlak, serta dapat menambah peraturan dan referensi serta tatacara pekerjaan tim
medis di Puskesmas Serimbu.

4. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala yang dihadapai pada kegiatan adalah merancang dan membuat SOP Sterilisasi alat
medis serta membuat poster alur dekontaminasi dan sterlisasi alat medis

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA

Penanganan kendala dari kegiatan adalah mencari referensi SOP dinternet dan mencari tips

53
cara mudah membuat poster melalui aplikasi Canva.

6. KONTRIBUSI VISI DAN MISI

Dengan melakukan pembuatan Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat medis , penulis
diharapkan dapat bekerja secara teliti dan bertahap, sehingga dapat memberikan pelayanan
prima.

Hal tersebut berkontribusi terhadap Misi Pemerintah Kabupaten Landak yaitu Mewujudkan
Pelayanan Publik yang Responsif dan Terukur

Tabel 5.3 Laporan Aktualisasi Kegiatan 3


Nama Kegiatan Membuat Video Tutorial SOP Sterilisasi
Alat Medis
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 13-17 Juli 2023
Hasil / Output Terlaksananya Bahan Sosialisai SOP
Alat Medis Berupa Video

54
Bukti Dukung Foto dan Video Tutorial

1. URAIAN KEGIATAN

Membuat video tutorial SOP Sterilisasi Alat Medis adalah kegiatan saya yang ketiga, saya
melakukan pembuatan video ini druang UGD Puskesmas Serimbu. Saya meminta bantu
kepada teman sejawat saya Perawat untuk pembuatan perekaman video SOP Sterilisasi
Alat Medis yang akan saya peragakan dan tampilkan untuk sosialiasi berikutnya. Ada pun
tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Mencari Ide Konten Video Tutorial Tentang Sterilisasi Alat Medis

Pada tahapan ini saya mencari sumber referensi video tutorial sterilisasi alat medis dari
youtube . Setelah mengumpulkan sumber referensi saya membuat konsep isi video
sesuai dengan referensi yang saya dapatkan secara rinci dan berdasarkan SOP yang
sudah disahkan Kepala Puskesmas Serimbu. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan
nilai Adaptif (bertindak proaktif).

b. Mengajak Rekan Sejawat Untuk Berpartisipasi Dalam Pembuatan Video

Pada tahapan ini saya meminta kesediaan kepada teman medis saya untuk membantu
saya dalam perekaman pembuatan video tutorial sterilisasi alat medis yang akan saya
peragakan. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Kolaboratif (mengajak
pihak lain untuk berkontribusi)

c. Membuat Janji Dengan Rekan Sejawat Dalam Pembuatan Video

Pada tahapan ini saya menghubungi kembali via wa teman medis saya yang bersedia
membantu dalam perekeman pembuatan video tutorial yang akan saya peragakan. Saya
menggunakan bahasa yang sopan dan menyesuaikan waktu kepada teman medis saya.
Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan (Sopan) dan
Akuntabel (disiplin).

d. Koordinasi Dengan Penanggung Jawab Ruangan Untuk Pembuatan Video

Pada tahap ini saya bertemu dengan penanggung jawab ruangan UGD. Meminta izin
ruangan UGD akan digunakan dalam pembuatan video Tutorial Sterilisasi Alat Medis.
Saya berkoordinasi untuk menggunakan ruangan UGD dan Alat-Alat Medis yang ada
druangan tersebut. Setelah memakai alat medis yang druangan UGD saya kembalikan
dan rapikan ketempat semula. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai

55
Akuntabel (Bertanggung Jawab)

e. Koordinasi Dengan Penanggung Jawab Instrumen Alat Medis

Pada tahapan ini saya berkoordinasi dengan penanggung jawab instrumen alat medis
untuk memakai alat medis dalam pembuatan video tutorial dan saya meminta bantuan
alat medis apa saja yang masih layak atau tidak untuk disterilisasikan untuk digunakan
dalam pembuatan video sterilisasi . Maka saya sebagai ASN telah menerapkan nilai
Kolaboratif (memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi)

f. Membuat Video Tutorial Tentang Sterilisasi Alat Medis

Pada tahapan ini saya memulai pembuatan video dengan dibantu perekaman oleh rekan
sejawat dwaktu dinas bersama. Untuk video ini agar lebih menarik dan mengikuti
perkembangan saya menggunakan aplikasi Canva untuk mengeditnya. Saya
menambahkan karakter berbicara menggunakan AL (Artificial Intelligence) melalui
website d-id.com. Maka saya sebagai ASN telah menerapkan nilai Adaptif (terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas)

g. Mengevaluasi Hasil Video

Tahapan berikutnya saya mengevaluasi hasil video sterilisasi yang saya buat dan telah
edit. Saya melakukan pengecekan ulang untuk video tersebut supaya tidak ada
kekurangan tahapan dalam pembuatan video sterilisasi alat medis. Maka saya sebagai
ASN telah menerapkan nilai Akuntabel (Cermat dan Teliti)

h. Berkonsultasi Dengan Mentor dan Kepala Puskesmas Terkait Hasil Evaluasi


Video

Sebelum saya bertemu dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Serimbu dan
Mentor saya menghubungi beliau terlebih dahulu, maka sebagai ASN saya telah
menerapkan nilai Adaptif ( bertindak proaktif)

Selanjutnya saya berdiskusi meminta kesediaan Kepala Puskesmas dan Mentor saya
untuk menonton video tutorial sterilisasi alat medis yang saya buat sesuai dengan SOP
Sterilisasi Alat Medis yang telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Serimbu. Saya
meminta saran dan masukkan dari Kepala Puskesmas dan Mentor saya. Maka sebagai

56
ASN saya telah menerapkan nilai Loyal (memegah teguh ideologi ) Harmonis
(menghargai orang lain).

i. Mengupload Ke Media Sosial Puskesmas Tentang Sterilisasi Alat medis

Sesuai SOP

Pada tahapan ini sebelum mengupload kemedia sosial Puskesmas Serimbu. Saya
menemui bagian Kesehatan Masyarakat yang bertanggung jawab memegang akun
Puskesmas Serimbu dan mengupload video yang akan dishare di Facebook Puskesmas
Serimbu. Saya menggunakan bahasa yang sopan dan menjelaskan maksud tujuan saya.
Maka saya sebagai ASN telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan (Sopan) dan
Kolaboratif (Bekerjasama)

j. Menyebar Luaskan Hasil Konten Video Tutorial Ke Media Sosial

Pada tahapan ini saya mengupload dan mengshare video tutorial sterilisasi alat yang
saya buat ke akun chanel Youtube. Saya berharap dengan adanya video ini bisa
membantu siapapun yang ingin mencari tahu proses sterilisasi alat medis terbantu dan
menambah wawasan terutama bagi tim medis dengan adanya video tersebut. Maka saya
sebagai ASN telah menerapkan nilai Adaptif (Terus Berinovasi dan
Mengembangkan Kreativitas ) dan Kompeten (membantu orang lain belajar).

2. MANFAAT KEGIATAN

a. Bagi Peserta Latsar

Manfaat dilakukan pembuatan video tutorial sterilisasi alat medis adalah peserta latsar
memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN.

b. Bagi Puskesmas Serimbu

Di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Serimbu sehingga


nama baik instansi terjaga.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan dan sebagai media membantu
tim medis dalam sterilisasi alat medis.

3. ANALISIS DAMPAK

Dengan membuat video tutorial mengenai sterilisasi alat medis penulis dapat

57
mengimplementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK, serta dapat membantu orang lain
belajar dan menambah wawasan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan di Puskesmas
Serimbu.

4. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala yang dihadapi pada kegiatan ini adalah membuat video dalam pengeditannya dan
sinyal ditempat yang sering hilang membuat susah dalam pengupload video ke media
sosial

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA

Penanganan kendala dari kegiatan yaitu mencari tips cara mudah mengedit video beserta
suaranya dan mengupload video kemedia sosial menggunakan wifi di Pusksmas Serimbu

6. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

Dengan menyiapkan data dukung, penulis diharapkan dapat meningkatkan Pengetahuan


dan dapat bekerja sesuai data. Hal tersebut berkontribusi terhadap Misi Pemerintah
Kabupaten Landak yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik yang Responsif dan Terukur,
serta Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Maju.

Tabel 5.4 Laporan Aktualisasi Kegiatan 4


Nama Kegiatan Melakukan Sosialisasi Tentang SOP
Sterilisasi Alat Medis
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 18-25 Juli 2023
Hasil / Output Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi
Tentang SOP Sterilisasi Alat Medis
Bukti Dukung 1. Foto Dokumentasi
2. Undangan Peserta
3. Absensi Kehadiran Peserta

1. URAIAN KEGIATAN

Melakukan sosialiasi tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis adalah
kegiatan keempat saya, saya melakukan kegiatan ini di Puskesmas Serimbu. Saya
mensosialisasikan kepada Tim Medis di Puskesmas Serimbu . Sosialisasi ini saya lakukan

58
dengan membuat undangan untuk tim medis dan mensosialisasikan di Aula Puskesmas
Serimbu, adapun tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Mempersiapkan Bahan atau Materi Yang Akan Disosialisasikan

Pada tahapan ini pertama saya lakukan adalah mempersiapkan laptop untuk membuat
materi. Pembuatan materi tersebut saya menggunakan aplikasi word kemudian saya print
di Puskesmas Serimbu untuk disosialisasikan ke Tim Medis dan saya bagikan satu-satu
SOP sterilisasi disaat sosialisasi . Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Adaptif
(bertindak proaktif)

b. Menyiapkan Undangan Kepada Teman Sejawat Untuk Pelaksanaan Sosialisasi

Pada tahap ini saya membuat undangan untuk khusus tim medis untuk sosialisasi SOP
sterilisasi alat medis. Sebelum undangan saya share dgrup Puskesmas Serimbu saya
meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas untuk pelaksanaan sosialisasi tersebut di Aula
Puskesmas Serimbu. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi
Pelayanan ( Sopan dan Ramah).

c. Menyiapkan Tempat Untuk Pelaksanaan Sosialisasi

Pada tahap ini saya melakukan sosialisasi di Aula Puskesmas Serimbu. Sebelum memakai
Aula Puskesmas Serimbu saya meminta izin ke Kepala Puskesmas untuk memakai Aula
Puskesmas Serimbu sebagai tempat saya melakukan sosialisasi SOP Sterilisasi Alat Medis,
maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan (Sopan dan
Ramah ).

d. Mengucapkan Salam dan Menyapa Teman Sejawat

Pada tahap ini saya mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih kepada teman
sejawat saya yang menyempatkan hadir di sosialisasi yang saya lakukan.. Maka saya
sebagai ASN telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan ( Ramah )

e. Menjelaskan Maksud dan Tujuan


Pada tahapan ini saya menjelaskan maksud dan tujuan saya melakukan sosialisasi SOP
sterilisasi alat medis. Maksud dan tujuan saya melakukan sosialisasi adalah untuk
menambah wawasan tim medis dalam melakukan sterilisasi alat medis dan dimana fungsi
SOP tersebut adalah sebagai pedoman untuk memudahkan pelaksanaan kerja. SOP yang
berisi tahapan dan urutan suatu pekerjaan akan menuntun para petugas dalam
menyelesaikan tugasnya. Dengan adanya SOP, kinerja petugas bisa lebih terarah dan

59
optimal serta menjadi dasar hukum, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Kompeten (membantu orang lain belajar) dan Akuntabel (disiplin).

f. Memaparkan Materi Sosialisasi

Pada tahap ini saya melakukan pembagian SOP Sterilisasi Alat Medis ke peserta yang
hadir disosialisasi secara satu persatu dan menampilkan video tutorial ketim medis.
Dikarenakan infokus di Puskesmas Serimbu lagi rusak saya menampilkan hanya via
laptop,tetapi saya menyampaikan kepada tim medis bisa melihat dan mengakses video
tutorial Sterilisasi Alat Medis di Facebook Puskesmas serimbu dan Youtube . Kemudian
saya menjelaskan isi dari SOP tersebut kepada tim medis dan beharap dengan adanya SOP
Sterilisasi Alat medis tersebut tim medis dapat melaksanakan sterilisasi alat sesuai dengan
SOP tersebut. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan Kompeten (membantu orang
lain belajar ) dan Kolaboratif (Bekerja sama).

g. Membuka Sesi Tanya Jawab

Pada tahap ini setelah saya memaparkan isi sosialisasi. Saya memberikan kesempatan
kepada tim medis untuk bertanya tentang materi SOP Sterilisasi Alat Medis , saya
mendengarkan saran dan masukan serta berdiskusi dengan mereka agar SOP ini dapat
dijalankan dengan baik, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Harmonis
(Menghargai Orang lain)

h. Merangkum Hasil Sosialisasi

Pada tahap ini saya mencatat hasil dari sosialisasi tersebut yang berisi tentang hasil tanya
jawab. Disini teman sejawat saya hanya memberi saran untuk saya. Saya juga memberi
mereka lembar kehadiran / kesediaan untuk diberikan sosialisasi sebagai bukti adanya
sosialisasi tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis, maka sebagai ASN
saya telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan (cekatan,solutif dan dapat
diandalkan).

2. MANFAAT KEGIATAN

a. Bagi Peserta Latsar

Dengan melakukan sosialisasi tentang SOP sterilisasi alat medis, peserta latsar dapat
menerapkan nilai-nilai dasr ASN BerAkhlak, serta membantu orang lain belajar
khususnya kepada tim medis.

60
b. Bagi Puskesmas Serimbu

Diharapkan dapat meningkatkan kerjasama yang baik antar tim medis di Puskesmas
Serimbu.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan sosialisasi tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis


dapat menambah wawasan dan pengetahuan tim medis tentang SOP sterilisasi alat
medis.

3. ANALISIS DAMPAK

Dengan melakukan sosialisasi mengenai SOP penulis dapat mengimplementasikan nilai


dasar ASN BerAKHLAK, serta dapat membantu orang lain belajar dan menambah
wawasan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan di Puskesmas Serimbu.

4. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala yang dihadapi pada kegiatan adalah menyesuaikan jadwal dinas dengan rekan
sejawat, sebagian banyak yang tidak bisa hadir sosialiasi dikarenakan jadwal dinas sore
dan malam dan ada yang libur

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA

Penanganan kendala dari kegiatan yaitu membuat undangan sosialisasi dengan rekan
sejawat dan tetap melakukan sosialisasi kepada yang bisa hadir disosialisasi dihari yang
telah ditentukan.

6. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

Dengan melakukan sosialisasi SOP, penulis diharapkan dapat membantu orang lain belajar
agar dapat memberikan pelayanan yang prima, hal tersebut dapat berkontribusi terhadap
Misi Pemerintah Kabupaten Landak yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang
Responsif Dan Terukur Serta Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang
Maju.

61
Tabel 5.5 Laporan Aktualisasi Kegiatan 5

Nama Kegiatan Melakukan Evaluasi Tentang Standar


Operasional Sterilisasi Alat Medis
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 26 Juli - 03 Agustus 2023
Hasil / Output Terlaksananya evaluasi dari hasil
aktualisasi
Bukti Dukung 1. Kuesioner data kepuasan terhadap SOP
dalam bentuk Google form untuk Tenaga
Medis
2. Dokumentasi kegiatan
3. Laporan Hasil Evaluasi
1. URAIAN KEGIATAN
Evaluasi Standar Operasional Prosedur Sterlisasi Alat Medis
merupakan kegiatan kelima saya. Saya melakukan evaluasi ini di
Puskesmas Serimbu. Bentuk evaluasi ini berupa google form berisi survei
kepuasan tim medis terhadap SOP Sterilisasi Alat Medis. Saya
melaksanakan evaluasi ini bersamaan dengan proses sosialisasi, karena
keterbatasan waktu(masalah jadwal tim medis) sehabis sosialisasi dan

62
tanya jawab saya lalu memberikan survei ini untuk bahan evaluasi, adapun
tahapan kegiatannya sebagai berikut :

a. Membuat Google Form Untuk Tim Medis Mengenai Kepuasan Terhadap SOP.

Pada tahap ini saya lakukan adalah membuat google form tentang kepuasan SOP sterilisasi
alat medis yang telah dbuat dan disosialisasikan ke tim medis di Puskesmas Serimbu.

Saya membuka google form lalu menuliskan beberapa pertanyaan. Maka sebagai ASN
saya telah menerapkan nilai Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
dan Adaptif (terus berinovasi dan cepat menyesuaikan diri )

b. Meminta Tim Medis Untuk Mengisi Kuesioner Google Form Tersebut.

Pada tahap ini saya meminta kesediaan para responden dalam hal ini tim medis untuk
mengisi survei yang telah disediakan, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Berorientasi Pelayanan(sopan)

Setelah selesai mengisi survei saya mengucapkan terimakasih kepada responden, maka
sebagai ASN saya telah menerapkan nilai, Kolaboratif (bekerjasama dengan berbagai
pihak )

c. Pengolahan Dan Analisis Data Dari Google Form Tersebut

Pada tahap ini saya mengumpulkan data yang telah diisi oleh para responden dalam hal ini
tim medis, data tersebut saya jaga kerahasiaannya karena berisi NIP responden dan hanya
saya tampilkan dalam bentuk angka persen, maka sebagai ASN saya telah menerapkan
nilai Loyal (menjaga nama baik sesama ASN) dan Akuntabel (bertanggung jawab).

Dari hasil responden tersebut dapat diketahui tingkat kepuasan terhadap SOP Sterilisasi
Alat Medis yang dibuat. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Adaptif
(berinovasi) dan Kompeten (melakukan tugas dengan kualitas terbaik)

2. MANFAAT KEGIATAN
a. Bagi Peserta Latsar

Dengan melakukan Evaluasi tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis,
peserta latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak, serta dapat melakukan
perbaikan terhadap SOP yang dbuat agar menjadi lebih baik.

b. Bagi Puskesmas Serimbu

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan selalu dapat saling mengingatkan
demi pelayanan terbaik kepada pasien di Puskesmas Serimbu.

63
c. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan Evaluasi tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis dapat
menjadi bahan perbaikan demi mencapai pelayanan terbaik kepada pasien.

3. ANALISIS DAMPAK
Dengan membuat survei sebagai bahan evaluasi penulis diharapkan
dapat mengimplementasikan nilai dasar ASN BerAkhlak, serta dapat
menjadi bahan untuk perbaikan SOP kedepannya.

4. KENDALA YANG DIHADAPI


Kendala yang dihadapi adalah membuat google form dan pengolahan
data dari google form

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA


Langkah penanganan kendala adalah dengan mencari diinternet cara
membuat google form dan meminta bantuan kepada teman untuk minta
ajarkan dalam pengolahan data dari google form yang sudah diisi oleh
responden .

6. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI


Dengan melakukan evaluasi, penulis diharapkan dapat melakukan
perbaikan tiada henti, dan menerima segala kritik dan saran demi
pelayanan yang berkualitas. Hal tersebut berkontribusi terhadap Misi
Pemerintah Kabupaten Landak yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik
Yang Responsif Dan Terukur.

64
Tabel 5.6 Laporan Aktualiasi Kegiatan 6
Nama Kegiatan Melakukan Monitoring Pelaksanaan
Tentang Sterilisasi Alat Medis Sesuai
SOP Dan Membuat Laporan Kegiatan
Aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 04 Agustus -09 Agustus 2023
Hasil / Output Tersusunnya laporan kegiatan
Bukti Dukung 1. Laporan kegiatan
2. Foto dokumentasi

1. URAIAN KEGIATAN
Membuat pelaporan adalah kegiatan terakhir saya, saya akan
membuat laporan yang akan dikonsultasikan kepada coach dan mentor
untuk diseminarkan pada seminar laporan akhir di UPT Diklat Dinas
Pertanian Prov. Kalbar, adapun tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan Koordinasi Dengan Penanggung Jawab Ruangan Dalam

65
Monitoring/Observasi Pelaksanaan Sterilisasi Sesuai SOP Terhadap Tim Medis

Pada tahap ini saya melakukan koordinasi dengan penanggung jawab ruangan untuk
memonitoring tim medis diruangan dalam pelaksaan sterilisasi alat medis apa terlaksana
dengan adanya pembuatan SOP,maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai
Kolaboratif (bekerjasama)

b. Menyiapkan Laporan Kegiatan Yang Akan Dilaporkan

Pada tahap ini saya menyiapkan laporan kegiatan yang telah saya lakukan selama
aktualisasi, dengan cara mengetiknya di laptop dan nantinya saya print untuk dikonsulkan
ke mentor dan coach untuk dibaca dan diperbaiki, maka sebagai ASN saya telah
menerapkan nilai Kompeten (melakukan tugas dengan kualitas terbaik)

c. Melakukan Konsultasi Kepada Coach dan Mentor

Pada tahap ini saya meminta dan menghubungi coach dan mentor untuk melakukan
konsultasi laporan kegiatan, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Berorientasi
Pelayanan(sopan).

Selanjutnya saya bertemu dengan mentor untuk melakukan konsultasi, saya menampilkan
data laporan untuk dbaca oleh mentor. Saya mendengarkan dan mencatat saran, masukan
dan arahan yang diberikan, maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Kolaboratif
(Memberikan kesempatan ke berbagai pihak untuk berkontribusi)

d. Melakukan Perbaikan Terhadap Saran dan Masukan Dari Coach dan Mentor

Pada tahap ini saya melakukan perbaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan maka
sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Akuntabel (disiplin)

Berdasarkan saran, masukan dan arahan dari coach dan mentor, saya memperbaiki laporan
saya seacar teliti dan cermat. Maka sebagai ASN saya telah menerapkan nilai Adaptif
(cepat menyesuaikan diri) dan Berorientasi Pelayanan (perbaikan tanpa henti)

Selanjutnya setelah melakukan perbaikan saya kembali melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan laporan kegiatan saya untuk diseminarkan.

e. Melakukan Pelaporan Hasil Kegiatan Aktualisasi Ke Kepala Puskesmas

Pada tahap ini saya menghubungi dan memberitahu Ke Kepala Puskesmas serimbu hasil
kegiatan aktualisasi yang saya kerjakan dan hasil akhir dari konsultasi dengan mentor dan
coach, maka sebagai ASN saya telah menerapkan Akuntabel (bertanggung

66
jawab,disiplin).

2. MANFAAT KEGIATAN

1. Bagi Peserta Latsar

Dengan melakukan Monitoring dan Pelaporan SOP Sterilisasi Alat Medis, peserta
latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKhlak, serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang SOP Sterilisasi Alat medis.

2. Bagi Puskesmas Serimbu

Diharapkan SOP ini dapat menjadi referensi untuk meningkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas Serimbu.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan pelaporan tentang SOP sterilisasi alat medis dapat menambah wawasan
dan pengetahuan tentang cara sterilisasi alat medis khususnya tim medis.

3. ANALISIS DAMPAK
Dengan membuat Laporan Kegiatan penulis dapat
mengimplementasikan nilai dasar BerAkhlak, serta dapat menjadi materi
atau referensi untuk menambah wawasan serta membuat semua kegiatan
menjadi terarsip dengan baik.

4. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala yang saya hadapi pada kegiatan adalah saya harus berkonsultasi kepada coach dan
mentor dibeda tempat terkait pelaporan hasil akhir kegiatan yang akan saya buat.

5. LANGKAH PENANGANAN KENDALA

Penanganan kendala dari kegiatan yaitu saya melakukan janji konsultasi kepada mentor
saya yang satu tempat kerja dan konsul via zoom/whatsapp kepada coach dan menentukan
waktu untuk konsultasi selanjutnya untuk pelaporan hasil akhir kegiatan.

6. KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

Dengan melakukan pelaporan hasil, penulis diharapkan dapat melakukan tugas dengan
bertanggung jawab dan terukur serta selalu bersinergi dengan atasan selaku pimpinan.

Hal tersebut berkontribusi terhadap Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Landak yaitu
Mewujudkan Pelayanan yang Responsif dan Terukur.

67
LAMPIRAN
Kegiatan 1 : Menyusun Rencana Kegiatan Kerja (RKK)
No Tahapan Kegiatan Dokumentasi
1. Konsultasi Dengan
Coach

68
2. Konsultasi Dengan
Mentor

3. Koordinasi Dengan
Penanggung Jawab
Alat Medis

Kegiatan 2 : Melakukan Pembuatan dan Pengesahan SOP Sterilisasi Alat medis


No Tahapan Kegiatan Dokumentasi
.

69
1. Mencari Literatur

2. Diskusi Pembuatan
SOP dengan
Penanggung Jawab
PPI

70
3. Penandatangan SOP
Oleh Kepala
Puskesmas Serimbu

4. Penempelan Poster
Alur Sterilisasi Alat
Medis

71
Kegiatan 3 : Membuat Video Tutorial Tentang Sterilisasi Alat Medis
No Tahapan Dokumentasi
. kegiatan
1. Proses
Pembuata
n Video
Sterilisasi
Alat Medis

2. Video
Sterlisasi
Hasil Akhir

72
3. Video
Yang
Telah
Diupload
Di
Facebook
Puskesma
s Serimbu

73
4. Video
Yang
Telah
Diupload
Di
Youtube

Kegiatan 4 : Melakukan Sosialisasi Tentang SOP Sterilisasi Alat Medis


No Tahapan Dokumentasi
. Kegiatan
1. Menjelaska
n Maksud
Dan
Tujuan
Sosialisasi

74
2. Pembagian
SOP
Sterilisasi
Alat Medis

3. Proses
Sosialisasi

75
4. Sesi Tanya
Jawab

Kegiatan 5 :Melakukan Evaluasi Tentang SOP Sterilisasi


No. Tahapan Dokumentasi
Kegiatan

76
1. Proses
Pengisia
n Survei
Saat
Sosialisa
si

77
Kegiatan 6 : Melakukan Monitoring Pelaksanaan Tentang Sterilisasi Alat Medis
Sesuai SOP
Dan Membuat Laporan Hasil Monitoring
No. Tahapan Dokumentasi
Kegiatan
1. Koordinasi
dengan
Penanggung
Jawab ruangan
dalam
monitoring /
observasi
pelaksanaan
sterilisasi sesuai
SOP terhadap
tim medis

78
Lembar Konsultasi Dengan Coach

Nama Peserta Esthi Rahayu, Amd. Kep

Unit Kerja Puskesmas Serimbu

Tempat Puskesmas Serimbu


Aktualisasi

Nama Mentor Drs. Zaniar Aswandi, MT, M.Sc

NO Tanggal Kegiatan Media Paraf


Komunikas
i

1. 01 Agustus Konsultasi Laporan whatsaap


2023 Aktualisasi

2. 04 Agustus Konsultasi whatsaaap


2023 Perbaikan LA
Konsultasi
3. 05 Agustus Zoom
Perbaikan LA dan
2023
Saran

4.

5.

79
Lembar Konsultasi Dengan Mentor

Nama Peserta Esthi Rahayu, Amd. Kep

Unit Kerja Puskesmas Serimbu

Tempat Puskesmas Serimbu


Aktualisasi

Nama Mentor Aldeita Dedit, S.Tr. Kep

NO Tanggal Kegiatan Media Paraf


Komunikas
i

1. 3 Juli 2023 Konsultasi rencana Tatap muka


kegiatan kerja

2. 07 Juli 2023 Konsultasi SOP Tatap muka


sterilisasi alat medis

Konsutasi poster
3. 10 Juli 2023 Tatap muka
alur
dekontaminasi
dan sterilisasi alat
medis
Konsultasi Video
4. 14 Juli 2023 Tatap muka
Tutorial Sterilisasi
Alat Medis
Konsultasi
5. 07 Agustus Tatap muka
Laporan hasil
2023
Akhir Kegiatan

80
81
SOP Yang Sudah Disahkan Dan Di Tanda Tangani Oleh Kepala Puskesmas

82
Undangan Sosialisasi

83
Absensi Sosialisasi

84
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini merupakan hasil dari kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh ASN saat kembali ke instansi atau tempat
bertugas. Dalam laporan ini diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan
tugas sebagai pelayan publik. Nilai-nilai dasar tersebut adalah
BerAKHLAK( Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif ).
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan pada tanggal 03Juli - 09 Agustus 2023
bertempat di Puskesmas Serimbu.
Adapun kegiatan yang dilakukan terdiri dari 6 kegiatan yaitu :
1. Menyusun Rencana Kegiatan Kerja (RKK)
2. Melakukan Pembuatan Dan Pengesahan Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis.
3. Membuat Video Tutorial Tentang Tentang Standar Operasional Prosedur
Sterilisasi Alat Medis
4. Melakukan Sosialisasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat
Medis
5. Melakukan Evaluasi Tentang Standar Operasional Prosedur Sterilisasi Alat Medis
6. Melakukan Monitoring Pelaksanaan Tentang Sterilisasi Alat Medis Sesuai SOP
Dan Membuat Laporan Kegiatan Aktualisasi.
Hasil dari terlaksananya kegiatan aktualisasi ini adanya pembuatan SOP
Sterilisasi Alat Medis , poster alur dekontaminasi dan sterilisasi alat medis serta
video tutorial sehingga memudahkan tim medis dalam melakukan sterilisasi alat
medis, dan menambah wawasan bagi pelayanan di Puskesmas Serimbu.

85
B. Saran

Penulis berharap agar setelah kegiatan aktualisasi ini penulis dapat tetap
menerapkan dan menjalankan tugas berdasarkan nilai-nilai berAKHLAK dalam bekerja
serta penulis berharap agar pembuatan SOP Sterilisasi Alat Medis dapat dijalankan oleh
seluruh pegawai Puskesmas Serimbu khususnya tim medis. Sehingga dapat memberikan
pelayanan terbaik kepada pasien dan tempat kerja

86
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki (2021). SMART ASN : Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Fatimah, E , & Irawati. E (2017). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Jakarta.

Handoko, Ramah (2021). AKUNTABEL: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi.Negara

Jalis, Ahmad (2021). KOMPETEN: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Mirdin, Andi Adiyat (2021). BERORIENTASI PELAYANAN: Modul Pelatihan Calon


Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Rahmanendra, Dwi (2021). LOYAL: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, Tri Atmojo (2021). KOLABORATIF: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi.Negara.

Sembodo, Jarot (2021). HARMONIS: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara..

Suwarno, Yogi (2021). ADAPTIF: Modul Pelatihan Calon Aparatur Sipil Negara.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Utomo, W. T. W, Basseng & Purwana, B. H, (2017). HABITUASI: Modul Pelatihan Calon


Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi.Negara.

Sedyaningsih, Endang Rahayu (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Tentang Pedoman Pemeriksaan Klinik. Jakarta : KEMENKES

Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri SIpil.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Perawat

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

Profil Kesehatan Puskesmas, 2022. Puskesmas Serimbu. Kabupaten Landak.

87
BIODATA PESERTA

1. Nama Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan II


Angkatan LXVII Kabupaten Landak Tahun 2023
2. Nama Lengkap dan Gelar : Esthi Rahayu, A.Md. Kep
3. NIP : 19930727 202203 2 015
4. Tempat / Tanggal Lahir : Darit, 27 Juli 1993
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Agama : Islam
7. Golongan Ruang : Pengatur / IIc
8. Jabatan : Terampil - Perawat
9. Unit Kerja : Puskesmas Serimbu
10. Pendidikan Terakhir : DIII – Keperawatan
11. Alamat Kantor : Jl. Serimbu - Ngabang Kec. Air Besar,
Kode Pos 79365
12. Alamat Domisili : Jln. Sambas Timur 7 No : 48 Perumnas 4 Tanjung Hulu
13. Nomor Telepon/HP : 082255753233
14. Status Perkawinan : Belum Menikah

88

Anda mungkin juga menyukai