Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


PADA PETUGAS IGD PUSKESMAS SAMALANTAN
PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
ANGKATAN CLV
KABUPATEN BENGKAYANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEDI NURRIANDA, S.Kep., Ns


NIP : 199412232022031008
JABATAN : AHLI PERTAMA PERAWAT
UNIT KERJA : PUSKESMAS SAMALANTAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PEMAHAMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS


IGD PUSKESMAS SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG

Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLV
Kabupaten Bengkayang
Tahun 2022

Disusun Oleh :

Nama : Dedi Nurrianda, S.Kep., Ns


NIP : 199412232022031008
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang
Unit Kerja : Puskesmas Samalantan

Telah Disetujui untuk Diseminarkan hari Jumat Tanggal 5 Agustus 2022

Telah diperiksa/disetujui : Bengkayang, 4 Agustus 2022

Coach, Mentor,

Dr. ERSA TRI FITRIASARI, ST, M.Si ENNY NURMAULI.S.A.Md.Ke


NIP. 1976918 200212 2 005 NIP.197809132005022004

ii
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Guna Baru Rangkang Bengkayang Kode Pos 79211
Telepon. (0562) 441807, 441612, 441553 Fax. (0562) 441808, 441057

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CLV
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2022
Pada hari ini, Selasa tanggal Lima Agustus dua ribu dua puluh dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CLV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 melalui Zoom meeting.
Nama : Dedi Nurrianda, S.Kep., Ns
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk. 1/ III/b
NIP : 199412232022031008
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Samalantan
Mentor : Enny nurmauli.s.A.Md.Keb
Coach : Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si
Penguji : Eva Yuliantika Sandophila, SSTP, MPA
Judul : Pemahaman Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petugas IGD di
Puskesmas Samalantan Kecamatan Samalantan Kabupaten
Bengkayang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh
Mentor, Penyaji

ENNY NURMAULI S.A.Md.Keb DEDI NURRIANDA, S.Kep., Ns


NIP. 19830115 201704 2 005 NIP. 199412232022031008

Coach Penguji

Dr. ERSA TRI FITRIASARI, ST, M.Si EVA YULIANTIKA SANDOPHILA,


SSTP, MPA
NIP. 1976918 200212 2 005
NIP. 19861011 200412 2 001
Mengetahui,
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MARJANI, SE, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19660302 198703 1 012

iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS IGD
DI PUSKESMAS SAMALANTAN KECAMATAN SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG

Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLV
Pemerintah Kabupaten Bengkayang
Tahun 2022

Disusun Oleh :

Nama : Dedi Nurrianda, S.Kep., Ns


NIP : 199412232022031008
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang
Unit Kerja : Puskesmas Samalantan

Telah diperbaiki sesuai saran dan masukan dalam seminar pada tanggal 5 Agustus 2022

Mentor, Penyaji,

ENNY NURMAULI.S,A,Md.Keb Dedi NURRIANDA, S.Kep., Ns


NIP. 197809132005022004 NIP. 199412232022031008

Coach Penguji

Dr. ERSA TRI FITRIASARI, ST, M.Si EVA YULIANTIKA SANDOPHILA, SSTP, MPA

NIP. 1976918 200212 2 005 NIP. 19861011 200412 2 001

KATA PENGANTAR
iv
Alhamdulilahi robbil ‘aalamiin puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH
SWT atas segala rahmat taufiq serta hidayah-NYA, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri
Sipil dengan judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS IGD PUSKESMAS
SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG” Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan pengikutnya.
Penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini, namun
rancangan ini dapat terselesaikan karena dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
dengan ketulusan hati perkenankan kami mengucapkan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesarnya kepada :

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi


Kalimantan barat
2. Bupati Bengkayang
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang
4. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bengkayang
yang telah memberangkatkan CPNS untuk melaksanakan Latsar.
5. Enny Nurmauli. S. A.M.d.Keb selaku Kepala Puskesmas Samalantan
kabupaten bengkayang atas semua arahan, motivasi, dan dukungannya
6. DR. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si., selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.
7. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan 155 tahun 2022
Meskipun dalam penulisan laporan aktualisasi ini penulis telah
mencurahkan segala kemampuan, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam rancangan aktualisasi ini tak luput dari banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari
pembaca sekalian, yang dapat dijadikan perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Bengkayang , 4 Agustus 2022


Penulis,

Dedi Nurrianda S.Kep.Ns


DAFTAR ISI

v
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
BERITA ACARA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN MANFAAT DAN RUANG LINGKUP
1.2.1 TUJUAN
1.2.2 MANFAAT
1.2.3 RUANG LINGKUP

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI


2.1 KEADAAN ORGANISASI
2.1.1 VISI DAN MISI ORGANISASI
2.1.2 NILAI NILAI ORGANISASI
2.1.3 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
2.1.4 STRUKTUR ORGANISASI
2.2 URAIAN TUGAS JABATAN PENULIS

BAB III LANDASAN TEORI


3.1 AGENDA 1SIKAP DAN PRILAKU BELA NEGARA
3.1.1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA
3.1.2 ANALISIS ISU KONTOMPORER
3.1.3 KESIAPAN BELA NEGARA
3.2 AGENDA 2 NILAI NILAI DASAR NEGARA
3.2.1BERORIENTASI PELAYANAN
vi
3.2.2 AKUNTABEL
3.2.3KOMPETEN
3.2.4 HARMONIS
3.2.5 LOYAL
3.2.6 ADAFTIF
3.2.7 KALABORATIF
3.3 AGENDA 3 KEDUKDUKAN DAN FUNGSI ASN MENUJU SMART
GOVERANCE
3.3.1 SMART ASN
3.3.2 MANAJEMEN ASN

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI


4.1 IDENTIFIKASI PENETAPAN ISU
4.2 JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
4.3 KENDALA DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
4.4 JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
4.5 JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR
4.6 JADWAL KONSULTASI DENGAN KOUCH

BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PESERTA

DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam


alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan
nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

Dalam Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 diatur tentang fungsi dan tugas
ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan
Publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa dimana fungsi dan tugas tersebut harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik (masyarakat). Sesuai yang diamanatkan Kepala LAN-RI, nomor 1 tahun 2021
tentang pelatihan dasar CPNS. CPNS yang dimaksud yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat dan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK (Beorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif

Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat


mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan Puskesmas
pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata.
Setiap Puskesmas melayani 30.000 – 50.000 penduduk atau sekurang-kurangnya 1
(satu) kecamatan mempunyai satu Puskesmas. Untuk memperluas jangkauan
layanan kesehatan, setiap Puskesmas dibantu oleh 3-4 Puskesmas pembantu.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas

10
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan.

Berbagai cara dilakukan untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan


Terhadap masyarakat salah satunya adalah menanggulangi dan mencegah
terjadinya infeksi nosocomial di Puskesmas / FKTP. Menurut beberapa penelitian
kejadian penyakit infeksi merupakan salah satu masalah karena dapat mengancam
petugas kesehatan, dan pengunjung. WHO menjelaskan bahwa 2,5% petugas
kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan HIV, sekitar 40% menghadapi
pajanan virus hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian besar infeksi yang
dihasilkan di negara-negara berkembang.

Perawat merupakan adalah salah satu contoh pelayan publik, dimana tugas
perawat adalah melayani masyarakat dalam membantu pemerintah dalam upaya
meningkatkan angka kesehatan, Perawat bukan hanya bertugas untuk
membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi pendidikan kepada pasien maupun
keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan mampu mengubah gaya
hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar gangguan kesehatan tidak
sering terjadi di masa depan.

1.2 TUJUAN MANFAAT DAN RUANG LINGKUP

1.2.1 TUJUAN

1) CPNS memahami dan menjiwai nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi


Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta mampu serta konsisten dalam menjalankan perannya
sebagai ASN di lingkungan kerja atau organisasi dimana ASN tersebut
ditugaskan.
2) Meningkatkan pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada
petugas Kesehatan
3) Terwujudnya penggunaan alat pelindung diri sebagai alat untuk mencegah
terjadinya infeksi nosokomial

11
1.2.2 MANFAAT
1) Bagi Instansi

a. Meningkatnya Pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri pada


petugas kesehatan Puskesmas Samalantan Kabupaten bengkayang

b. Membantu tercapainya visi dan misi Puskesmas Samalantan serta


membantu mencapainya misi visi pemerintah Kabupaten Bengkayang

c. Meningkatnya Kemampuan Petugas dalam Melaksanakan Tugas


2) Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman
b. Mencegah terjadinya resiko infeksi nosocomial kepada pasien

1.2.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pada kegiatan aktualisasi dan habituasi berdasarkan


isu yang terpilih dari analisis USG adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan aktualisasi dilakukan di bagian wilayah kerja Puskesmas
Samalantan
b. Kegiatan aktualisasi berfokus pada petugas kesehatan di IGD sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman penggunaan APD
c. Kegiatan aktualisasi menerapkan tujuh dasar “BerAKHLAK” yaitu
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif pada setiap aktivitas ASN.

12
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 KEADAAN ORGANISASI

Puskesmas samalantan adalah salah satu pusat kesehatan masyarakat di


Kabupaten Bengkayang yang beralamat di jalan raya samalantan , desa
samalantan, kecamatan samalantan. Puskesmas ini melayani berbagai program
puskesmas seperti periksa kesehatan (check up), pembuatan surat keterangan
sehat, rawat jalan, lepas jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut gigi, periksan tensi,
tes hamil, bersalin / persalinan, periksa anak, tes golongan darah, asam urat,
kolesterol dan lainnya.
Pelayanan Puskesmas Samalantan juga baik dengan tenaga kesehatan yang baik,
mulai dari perawat, dokter, alat kesehatan dan obatnya. Puskesmas ini dapat
menjadi salah satu pilihan warga masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk
memenuhi kebutuhan terkait kesehatan. Harga pengobatan juga memiliki tarif
murah.saat ini puskesmas samalanatan di pimpin oleh kepala puskesmas ibu Enny
Nurmauli. S. A.Md. Keb dan mempunyai kepala tata usaha bapak yulius A,Md. Kep.

Adapun Identitas Puskesmas sebagai berikut :

Nama Puskesmas : Puskesmas Samalantan

Alamat Pukesmas : Jl. Raya Samalantan

Desa : Samalantan

Kecamatan : Samalantan

Kabupaten : Bengkayang

Propinsi : Kalimantan Barat

Telepon/HP/Fax : 0815- 2211-289

13
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Organisasi

Visi Pemerintah Kabupaten Bengkayang maju, mandiri, sejahtera dan


berdaya saing di topang Pemerintah yang bersih dan terbuka.

Adapun misi pemerintah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut :


1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas Dan
Religius;
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Peduli, Bersih, Terbuka,
Tegas Amanah Dan Berwibawa Yang Berorientasi Pada Publik Yang Prima
Berbasis Teknologi Komunikasi Dan Informasi Serta Penguatan Kemitraan
Pemerintah Dengan Dunia Usaha Dan Masyarkat;
3. Meningkatkan Ketersediaan Dan Kualitas Infrastruktur Dasar Dan
Optimalisasi Dan Kemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Upaya
Peningkatan Pendapatan Masyarakat;
4. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Sebagai Kabupaten Maju Dalam
Bidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, Perdagangan, Jasa
Dan Pariwisata;
5. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Menjadi Smart Desa 2021-2026 Dan
Kabupaten Bengkayang Lestari.

Visi Organisasi Puskesmas Terwujudnya masyarakat kacamatan


samalantan yang maju, mandiri, sejahtra, dan berdaya saing di topang pemerintah
yang bersih dan terbuka.

Adapun Misi Organisasi Puskesmas sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pelayanan prima


2. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia
3. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral, lintas program dan peran serta
masyarakat dalam menurunkan angka kematian Ibu, angka kematian
Bayi dan Balita, meminimalisir Gizi Buruk dan meningkatkan harapan
hidup; dan

14
4. Meningkatkan pengetahuan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

2.1.2 Nilai Nilai Organisasi

Nilai-nilai dasar yang dianut dan selalu menjadi pedoman bagi seluruh
pejabat dan staf Puskesmas dan sekaligus merupakan budaya kerja Puskesmas
merupakan modal utama untuk mewujudkan Nilai- nilai Organisasi akan dapat
menjamin keberadaan dan kemajuan Puskesmas di masa mendatang. Nilai dan
keyakinan dasar yang dianut oleh Puskesmas Salamalantan.
Moto organisasi bersama kita bisa melayani dengan amanah, tulus, adil,
professional
Adapun tata nilai organisasi sebagai berikut :
1. P : Profesional

2. R : Ramah

3. I : Inisiatif Dan Inofatif

4. M : Malu

5. A : Akuntebel

2.1.3 Tugas Dan Pungsi Organisasi

Perawat merupakan adalah salah satu contoh pelayan publik, dimana


tugas perawat adalah melayani masyarakat dalam membantu pemerintah dalam
upaya meningkatkan angka kesehatan, Perawat bukan hanya bertugas untuk
membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi pendidikan kepada pasien
maupun keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan mampu
mengubah gaya hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar
gangguan kesehatan tidak sering terjadi di masa depan.
Dokumentasi pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil
pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien,

15
membuat data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang respons
kesehatan pasien. Pengkajian yang komprehensif atau menyeluruh, sistematis
yang logis akan mengarah dan mendukung pada identifikasi masalah-masalah
pasien. Masalah-masalah ini dengan menggunakan data pengkajian sebagai
dasar formulasi yang dinyatakan sebagai diagnosa keperawatan
Dokumentasi proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan
merupakan catatan tentang asuhan keperawatan dengan melihat respon klien
secara keseluruhan, yang dilakukan pada bidang tertentu, area perawatan
tertentu dan pada populasi tertentu.

Adapun tiga pokok fungsi Puskesmas sebagai berikut :


a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemapuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya

Puskesmas samalantan adalah salah satu pusat kesehatan masyararakat


Salah satu puskesmas di Kabupaten Bengkayang yang beralamat di jalan raya
samalantan , desa samalantan, kecamatan samalantan. Puskesmas ini melayani
berbagai program puskesmas seperti periksa kesehatan (check up), pembuatan
surat keterangan sehat, rawat jalan, lepas jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut
gigi, periksan tensi, tes hamil, bersalin / persalinan, periksa anak, tes golongan
darah, asam urat, kolesterol dan lainnya.
Pelayanan Puskesmas Samalantan juga baik dengan tenaga kesehatan
yang baik, mulai dari perawat, dokter, alat kesehatan dan obatnya. Puskesmas ini
dapat menjadi salah satu pilihan warga masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk
memenuhi kebutuhan terkait kesehatan. Harga pengobatan juga memiliki tarif
murah.

2.1.4 Struktur Organisasi

Pola struktur organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut:

16
a. Kepala Puskesmas Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan
telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
yang membawahi:
1. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan Membawahi upaya pengembangan
yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1. pelayanan kesehatan jiwa
2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. pelayanan kesehatan olahraga
5. pelayanan kesehatan indera
6. pelayanan kesehatan lansia
7. pelayanan kesehatan kerja
8. pelayanan kesehatan lainnya
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi beberapa
kegiatan, yaitu:
1. pelayanan pemeriksaan umum
2. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. pelayanan gawat darurat
5. pelayanan gizi yang bersifat UKP
6. pelayanan persalinan
7. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat
inap
8. pelayanan kefarmasian

17
9. pelayanan laboratorium

Berikut dibawah ini struktur organisasi Puskesmas Samalantan berdasarkan


profil Puskesmas Samalantan tahun 2022

Tabel struktur organisasi

18
2.2 URAIAN TUGAS JABATAN PENULIS

19
Tugas ASN Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-undang Aparatur
Sipil Negara Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:

melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain tugas di atas undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014 pasal 5


mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku tersebut adalah
sebagai berikut :

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan

berintegritas tinggi

b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang


Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,


efektif, dan efisien

h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

20
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan


jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;

k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

Jabatan Fungsional Perawat

Peratutan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi (Permenpan RB) No. 25 Tahun 2014 Dan perturan bersama Menkes
nomor 5 tahun 2015 dan Kepala BKN nomor 6 tahun 2015 menjelaskan bahwa
jabatan fungsional perawat adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau faslitas
pelayanan kesehatan lainnya yang diduduki oleh PNS

Tugas pokok dan fungsi perawatan Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai


(SKP) yang menjadi tanggung jawab peserta dalam menjalankan tugas adalah
sebagai berikut :

a. Memberikan asuhan keperawatan individu / keluarga / kelompok /


masyarakat

b. Melaksanakan tugas jaga

c. Melaksanakan kegiatan bantuan / parsipasi kesehatan

d. Melaksanakan Tugas lapangan di bidang kesehatan

21
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 AGENDA 1 SIKAP DAN PRILAKU BELA NEGARA

A. BELA NEGARA
Bebicara bela negara tentulah di benak kita akan terlintas suatu tidakan
upaya pembelaan mempertahankan yang dijiwai rasa kecintaan kepada bangsa dan
negara, arti bela negara sendiri sebenarnya sikap atau perilaku warga negara yang
dijiwai oleh rasa nasionalisme terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap
ini dilandasi oleh konstitusi kita UUD 1945 pasal 27 ayat 3 “ Setiap Warga Negara
Berhak dan Wajib Ikut Serta Dalam upaya Pembelaan Negara “ dalam hal ini setiap
warga negara mmpunyi kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara 
baik fisik maupun non fisik. Adapun pengertian fisik artinya kita membela negara
dengan suatu tindakan yang  terlihat seperti misalnya dengan mengangkat senjata
ikut mempertahankan negara sedangkan untuk non fisik artinya kita melakukan bela
negara dengan melakukan kegiatan yang tidak terlihat tetapi berdampak sebagai
contoh rasa nasionalisme kita terhadap negara.

        Tujuan bela negara sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup


berbangsa dan bernegara, melestarikan budaya, mempraktikkan nilai-nilai pancasila
serta Undang-Undang Dasar 1945  serta menjaga identitas dan integritas negara.
Ketika kita melihat ke masa lalu konteks bela negara sebelum dan sesudah
kemerdekaan Republik Indonesia merupakan upaya fisik  dengan mengangkat
senjata  untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan republik ini
sedangkan pada era globalisasi saat ini upaya bela negara tidaklah seperti itu lagi   
banyak hal yang bisa  kita lakukan dalam rangka upaya kecintaan kita terhadap
republik yang kita cintai ini.

22
 3.1.1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA

    Era globalisasi saat ini telah menimbulkan banyak persoalan yang serius
terhadap patriotisme dan nasionalisme bangsa kita, teknologi di segala bidang
terutama teknologi informasi suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari dimana
masyarakat bisa dengan mudahnya mengakses informasi yang baik bahkan yang
buruk sekalipun melalui jejaring internet  di seluruh dunia. Hal ini nyata berdampak
pada kehidupan di masyarakat kita pada saat ini. Akibat tak terbendungnya
informasi-informasi tersebut  dampaknya  diantaranya makin rendah dan
memudarnya nilai-nilai budaya bangsa, menurunnya rasa solidaritas sosial,
munculnya faham radikalisme yang mengancam negara .

     Era kekinian banyak jargon  yang diucapkan masyarakat dalam upaya  membela
negara  seperti yang sering terdengar pekikkan jargon  NKRI harga mati, Aku
Pancasila ,Aku Indonesia  sebagai perlawanan atas situasi dan kondisi saat ini yang
dirasakan rawan perpecahan diantara anak bangsa, apalah artinya sebuah slogan
sebagus apapun itu kalau  hanya di mulut saja kalau  pada kenyataanya kita belum
bisa mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari .  Implementasi upaya  bela
negara dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali contohnya yang dapat kita
terapkan dengan hal-hal yang bermanfaat di kehidupan keseharian kita , bela
negara bisakita lakukan dimulai dari diri kita sendiri sebagi contoh dengan kita
belajar rajin  dan sungguh-sungguh disamping kita akan menjadi orang yang
berilmu dan berpotensi menjadi orang yang  berprestasi secara tidak langsung  dan
otomatis  negara yang dapat keuntungan berupa bertambahnya orang-orang yang
pintar, orang-orang yang berguna, para pengusaha, ilmuwan cerdas dan yang
lainnya. Sedangkan dari kegiatan sehari-hari yang melakukan upaya bela negara
yang memiliki dampak positif terhadap ketahanan dan perkembangan negara
diantaranya adalah :

Bela Negara Di Lingkungan Masyarakat seperti :

a. Meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa  dan rasa saling tolong-
menolong dengan masyarakat lainnya.

23
b. Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan
lingkungan.                                                                           
c. Melaksanakan ronda malam dan siskamling
d. Menciptakan suasana tentram dan damai serta rukun di lingkungan masayarakat
e. Menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat antar RAS,
Suku,agama,dan juga kelompok-kelompok.
f. Aktif di berbagai kegiatan sosial, sedangkan bela negara yang bisa kita lakukan
sehari-hari dilingkungan negara  seperti :
g. Mematuhi perundangan-undangan yang berlaku dan hukum yang berlaku .
h. Mengamalkan setiap  nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila yang merupakan
ideologidan dasar negara.
i. Membayar dan menyetorkan pajak tepat waktu
j. Bersikap selektif dan berhati-hati terhadap budaya asing .
k. Aktif, tanggap dan waspada mencurigai  serta melaporkan terkait aktifitas
sekelompok orang terkait terorisme, perdangangan narkoba dan tindakan-
tindakan lain yang mengacam keamanan negara.

Demikian ulasan tentang upaya bela negara yang bisa kita lakukan sehari-
hari, semoga kita semua berharap nilai-nilai nasionalisme dan jiwa patriotisme
selalu bisa tanamkan dan lakukan demi terjaganya keutuhan NKRI.

Nilai Dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun


2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal
7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :

a. cinta tanah air


b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.

Adapun Indikator nilai dasar Bela Negara sebagai berikut :

1. Indikator cinta tanah air. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :

24
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayahIndonesia.

b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia

c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.


d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia

2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara. Ditunjukkannya dengan adanya


sikap :
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Ikut serta dalam pemilihan umum.

d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.

e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa. Ditunjukkannya dengan


adanya sikap :

a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.


b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.

4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Ditunjukkannya dengan


adanya sikap :

a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan


bangsa dan negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak
sia-sia.

25
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:

a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.


b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
Yang Maha Esa.
d. Gemar berolahraga.

3.1.2 Analisis Isu Kontomporer

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan


sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya
dan tidak terjamin kebenarannya
Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia
sedang berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang
harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya
terjadi pergeseran pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada
pasar atau ekonomi global. Dengan menggunakana logika sederhana, “pada
tahun 2020, diperkirakan jumlah penduduk dunia akan mencapai 10 milyar dan
akan terus bertambah, sementara sumber daya alam dan tempat tinggal tetap,
maka manusia di dunia akan semakin keras berebut untuk hidup, agar mereka
dapat terus melanjutkan hidup”. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa
globalisasi dengan pasar bebasnya sebenarnya adalah sesuatu yang tidak
terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan
bangsa. Isu lainnya yang juga menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan
radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh
ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi
secara umum. Bahaya narkoba merupakan salah satu isu lainnya yang
mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber
(cyber crime) dan tindak pencucian uang (money laundring). Bentuk kejahatan
saat ini melibatkan peran teknologi yang memberi peluang kepada pelaku
kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi identitasnya dan
penyebarannya bersifat masif. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari

26
bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang
dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa
dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya;
1. korupsi
2. narkoba
3. paham radikalisme/ terorisme
4. money laundry

3.1.3 KESIAPAN BELA NEGARA

KESIAPSIAGAAN JASMANI DAN MENTAL

Kesiapsiagaan Jasmani

A. Pengertian Kesiapsiagaan Jasmani Salah satu bagian kesiapsiagaan yang wajib


dimiliki dan dipelihara oleh PNS adalah kesiapsiagaan jasmani. Kesiapsiagaan
jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani atau fisik yang dimiliki oleh
seorang PNS atau CPNS yang akan menjadi calon pegawai. Kesiapsiagaan
jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melakuksanakan
tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Komponen penting dalam
kesiapsiagaan jasmani, yaitu kesegaran jasmani dasar yang harus dimiliki untuk
dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu baik ringan atau berat secara fisik
dengan baik dengan menghindari efek cedera dan atau mengalami kelelahan yang
berlebihan. Kesiapsiagaan jasmani perlu selalu dijaga dan dipelihara, karena
manfaat yang didapatkan dengan kemampuan fisik atau jasmaniah yang baik maka
kemampuan psikis yang baik juga akan secara otomatis dapat diperoleh. Ingatkah
Anda dengan istilah “mensana in corporesano” artinya: didalam tubuh yang kuat
terdapat jiwa yang sehat. Berdasarkan istilah tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa dengan memiliki kesiapsiagaan jasmani yang baik sebagai upaya menjaga
kebugaran PNS, maka disaat yang sama Anda akan memperoleh kebugaran mental
atau kesiapsiagaan mental, atau dapat dikatakan sehat Jasmani dan Rohani.
Menurut Freund (1991), berdasarkan kutipan the International Dictionary of

27
Medicine and Biology, kesehatan adalah suatu kondisi yang dalam keadaan baik
dari suatu organisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan
tidak adanya penyakit, dengan kata lain kesehatan adalah suatu keadaan tidak
adanya penyakit sebagai salah satu ciri organisme yang sehat. Dalam Undang
Undang Nomor 23 Tahun 1999 menjelaskan bahwa “kesehatan” adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif
secara sosial dan ekonomis”. Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa kesehatan
bukanlah semata-mata keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan,
melinkan termasuk juga menerapkan pola hidup sehat secara badan, sosial dan
rohani merupakan hak setiap orang. Sedangkan yang di maksudkan dengan “pola
hidup sehat” adalah segala upaya guna menerapkan berbagai kebiasaan baik
dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk
yang dapat mengganggu kesehatan. Untuk mengetahui dan memelihara
kesiapsiagaan jasmani yang baik, maka Anda perlu mengetahui serangkaian bentuk
kegiatan kesiapsiagaan dan tes unutk mengukur tingkat kesiapsiagaan jasmani
yang perlu dimiliki baik pada saat ini Anda sebagai calon PNS maupun kelak pada
saat sudah menjadi PNS. Tinggi rendahnya, cepat lambatnya, berkembang dan
meningkatnya kesiapsiagaan jasmani seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik dari dalam maupun dari luar tubuh.
Pusat Pengembangan Kesegaran Jasmani Tahun 2003 membaginya kedalam dua
faktor, yaitu:
1) Faktor dalam (endogen) yang ada pada manusia adalah: Genetik, Usia, dan
Jenis kelamin.
2) Faktor luar (eksogen) antara lain: aktivitas fisik, kebiasaan merokok,
keadaan/status kesehatan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT

3.2 AGENDA NILAI NILAI DASAR NEGARA

3.2.1 Berientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah


a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan

28
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubaha
e. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
f. Ramah, cekatan solutif dan dapat di andalkan
3.2.2 Akuntabel

Pengertian Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi
tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana
cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017)

Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin


dan berintegritas tinggi • Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien Kemampuan menggunakan
Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3.2.3 Kompeten

Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari
International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan

29
dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar


Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang


dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan;
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi;

3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku


yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu


berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

3.2.4 Harmonis

Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun


lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Kenyamanan dan keharmonisan
lingkungan kerja mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam
bekerja.
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi
sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah
menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan

30
kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai


kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Oleh karena itu, dengan
diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus
berubah,
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan
b. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amana

Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi.

3.2.5 Loyal

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
3. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.

3.2.6 Adaftif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi dalam mencapai tujuan, baik individu maupun organisasi, dalam situasi
apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individu dan

31
organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty,
Complexity, dan Ambiguity
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
3. Bertindak proaktif.

3.2.7 Kalaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Whole of
Government (WoG) adalah suatu bentuk kolaborasi pemerintahan. WoG merupakan
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan public

1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.


2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

3.3 KEDUDUKAN DAN FUNGSI ASN MENUJU SMART GOVERANCE

3.3.1 SMAR ASN

Sebagaimana telah sedikit disinggung di atas, setiap ASN harus dapat merespon
perkembangan teknologi dan informasi dengan positif. Setiap ASN harus dapat
bersikap adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan
efisien.

Untuk menjawab hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kementerian PAN dan RB) telah
mencanangkan Kebijakan Manajemen ASN Menuju Smart ASN 2024.[3] Melalui
kebijakan tersebut, diharapkan akan dapat terbentuk Birokrasi berkelas Dunia.

Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap


pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme,

32
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi,
bahasa asing dan entrepreneurship.

Seorang ASN yang ‘Smart’ juga diharapkan dapat berperan sebagai digital talent
dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

1. Nasionalisme

Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap nasionalisme tentu sudah menjadi
suatu keharusan. Seorang ASN harus memiliki sikap nasionalisme, yang salah
satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat kita pahami sebagai sebuah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan nilai-
nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan.[5]

2. Integritas

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2020 Tentang Pembangunan


Integritas Pegawai Aparatur Sipil Negara, integritas didefinisikan sebagai
konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi,
dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan
pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.

Pengembangan integritas ASN diukur melalui kejujuran, kepatuhan terhadap


peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama; dan pengabdian
kepada masyarakat, bangsa dan negara.

3.Wawasan Global

Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan salah satu bagian
penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk
mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

33
Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif
serta mendukung fleksibilitas dan inovasi.

4.Hospitality (Keramahan)

ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu keramahan tentu menjadi faktor
penting yang harus dimiliki. Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik
hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap
pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.

5.Networking (Jaringan)

Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga
perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau orang lain, akan
dapat mempermudah aparat negara dalam memberikan pelayanan yang terbaik
untuk masyarakat.

6.Penguasaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi yang kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan
dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya. Pada masa kini, penguasaan
atas aplikasi perkantoran seperti Word, Excel dan Powerpoint, dapat dikatakan tidak
lagi menjadi nilai tambah. Tidak menjadi nilai tambah yang dimaksud di sini adalah,
penguasaan akan aplikasi perkantoran tersebut memang sudah sewajarnya dan
seharusnya dikuasai oleh tiap-tiap aparat negara.

Salah satu contoh teknologi informasi yang perlu dikuasai saat ini adalah Cloud
Computing dan pengelolaan Big Data. Sebagaimana kita ketahui bahwa dua
teknologi ini merupakan bagian dari lima pilar revolusi industri 4.0.

7.Bahasa Asing

Seorang ASN tentu diharapkan dapat sekurang-kurangnya memahami dan


menguasai Bahasa Inggris. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) melalui Plt. Sekretaris BPSDM dalam “Seminar Online Peningkatan
Kemampuan Bahasa Inggris Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

34
8.Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain adalah keberanian,
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang.

Jiwa kewirausahaan juga dapat dipahami sebagai bagaimana kita berpikir tentang
masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak serta bagaimana kita dapat
mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

3.3.2 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman

Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN


berfungsi sebagai berikut:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Hak dan Kewajiban ASN Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN
sebagai berikut PNS berhak memperoleh:

1 )gaji, tunjangan, dan fasilitas.

35
2) cuti.

3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua.

4) perlindungan.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat


kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang
sah;

2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,


kesadaran, dan tanggung jawab;

6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan


tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; Manajemen
ASN 14

7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.

Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:

1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas


tinggi;

36
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang


Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;

6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,


efektif, dan efisien;

8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;

11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;

12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin


Pegawai ASN

37
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU

Identifikasi isu merupakan tahap mengamati prilaku fenomena budaya yang


ada dan terfantau .. Dalam tujuan mengimplementasikan nilai-nilai ASN tersebut,
maka dilakukan sebuah kegiatan aktulisasi diri oleh setiap CPNS sesuai dengan
kompetensi dan jabatannya. Penerapan aktualisasi ini secara spesifik. Diarahkan
pada isu-isu selama proses pelaksanaan jabatan tugas di tempat tugas. Salah satu
bagian dari CPNS adalah tenaga kesehatan yaitu adalah perawat ahli pertama.
Perawat ahli pertama mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah
atau problematika yang terjadi pada instansi penulis yakni Puskesmas Samalantan
Adapun identifikasi isu dijabarkan dalam tabel berikut :

Berdasarkan data masalah saat ini di puskesmas Samalantan, masih ada hal-hal
yang perlu dibenahi agar pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih baik. Hasil

38
pengamatan penulis dan juga diskusi dengan mentor isu-isu yang terjadi antara lain:
Kurangnya pemahaman penggunaan alat pelindung diri, Belum lengkapnya
pengisian rekam medic, kurangnya kesadaran pengunjung untuk tidak merokok
sembarangan di lingkungan puskesmas samalantan.

Dari hasil penelitian dan pengamatan oleh penulis di temukan masih ada petugas
igd yang kurang lengkap pemakaian APD seperti masih tidak menggunakan
penutup kepala, tidak menggunakan face shield, tidak menggunakan apron, tidak
menggunakan masker medis, dan sepatu tertutup atau boots

Dan ditemukan data ketersedian alat pelindung diri di puskesmas samalanta seperti
sepatu boots jumlah 0, jumlah face shiel 0, jumlah Penutup kepala 0, maskser N95
jumlah 0

Berikut Tabel identifikasi isi yang ada di puskesmas samalantan.

Tabel Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Kondisi Sekarang Kondisi Yang


diharapkan

.1 Kurangnya Pemahaman dan Meningkatnya


penggunaan alat
Pemahaman dan Pemahaman dan
pelindung diri (APD)
penggunaan alat Penggunaan alat
pada Petugas IGD
pelindung diri (APD) pelindung diri (APD)
pada petugas Sangat rendah pada petugas IGD
kesehatan Puskesmas puskesmas
Samalantan samalantan
Kabupaten

Bangkayang

39
2. Belum lengkapnya Pengisian rekam Lengkapnya pengisian
pengisian rekam medis pasien sering rekam meds
medis pasien pada tidak lengkap pasien pada form
form keperawatan keperawatan

3. Kurangnya kesadaran Banyak pegunjung meningkatnya


pada sering merokok kesadaran pengunjung
pengunjung untuk sembarangan bahkan di untuk tidak
tidak merokok dekat pasien merokok
sembarangan sembarangan di area
di area pusksmas
Puskesmas

Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, penulis menganalisis lebih


lanjut untuk menemukan satu core issue yang menjadi prioritas untuk dipecahkan
dengan menggunakann alat bantu penetapan kriteria isu melalui metode USG, yaitu
skala penilaian yang berpedoman pada tiga kriteria isu yang bersifat Urgency,
Seriousness, Growth.
Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

No Isu U S G Jumlah Peringkat

1 Kurangnya Pemahaman dan 4 5 4 13 I


penggunaan alat pelindung diri

(APD) pada petugas kesehatan


Puskesmas Samalantan

Kabupaten Bengkayang

2 Belum lengkapnya pengisian 4 4 4 12 II


rekam medis pasien pada from
keperawatan

3 Kurangnya kesadaran 3 3 3 9 III


pengunjung untuk tidak merokok
di are puskesmas samalantan

40
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

Urgency :

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting
4. : Penting

5. : Sangat penting

Seriousness :

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius

4. : Akibat yang ditimbulkan serius

5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth :

1 : Tidak berkembang

2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4. : Berkembang

5 : Sangat berkembang

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG, isu pertama


mengenai “Kurangnya Pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
pada petugas UGD Puskesmas Samalantan Kabupaten Bengkayang” dinilai
Penting dan akibat yang ditimbulkan serius. Hal ini dikarenakan Alat Pelindung

41
Diri (APD) adalah alat pengaman agar terhindar dari kecelakaan kerja dan
penyakit. Dan apabila isu ini tidak segera ditindak lanjuti akan menimbulkan
dampak yang berbahaya bagi petugas dan pasien.

Isu kedua mengenai “Belum lengkapnya pengisian rekam medis pasien


pada form keperawatan” merupakan hal yang sangat penting dan akibat yang
ditimbulkan serius.Hal ini dikarenakan isu tersebut berkaitan dengan
pencatatan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dan yang akan
dilakukan. Namun, isu ini bersifat jangka panjang sehingga sifatnya cukup
berkembang.

Isu ketiga mengenai kurangnya kesadaran pengunjung untuk tidak


merokok di are puskesmas mrupakan hal yang sangat cukup penting dan akibat
yang ditimbulkan cukup serius

Berdasarkan USG, maka judul yang di ambil

Meningkatkan Pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada


petugas UGD Puskesmas Samalantan Kabupaten Bengkayang

4.2 JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

42
TABEL KEGIATAN AKTULISASI

Keterkaitan Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi
Pelatihan Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6

1. Melaksanakan 1.mengadakan Terlaksananya kerja 1.kalaboratif, Kegiatan tersebut


Kerja sama dengan pertemuan dengan sama dengan Menjalankan tugas memberikan
petugas Farmasi untuk petugas farmasi petugas farmasi dengan menjalankan kontribusi terhadap
kesediaan alat pelindung 2.Menyusun untuk kesediaan kerja sama yang visi
diri (APD). rencana untuk alat pelindung diri sinergis dengan
Puskesmas
persiapan APD (APD) petugas farmasi
Samalantan
3.berkoordinasi Dalam bentuk 2.Harmonis saling
yaitu
petugas inventaris catatan peduli dan membantu
terwujudnya
barang sesame petugas
masyarakat yang
4.Melakukan 3.Loyal berdidikasi
maju, mandiri dan
pemeriksaan untuk ketersedian apd
sejahtera.
ketersediaan APD di di puskesmas
Dan juga misi
ruang pelayanan 4.Berioentasi
meningkatkan
sesuai kebutuhan pelayanan
mutu pelayanan
5.mencatat memberikan
prima
ketersedia alat pelayanan terbaik
sesuai kebutuhan

43
2 Membuat 1.Melakukan Terlaksananya 1.Adaftif terus Kegiatan tersebut
poster tentang pentingnya konsultasi dengan pembuatan Poster berinofasi untuk memberikan
alat pelindung diri ( APD) Mentor tentang pentingnya meningkatkan kontribusi terhadap
2.Memilih poster alat pelindung diri pelayanan yang visi
yang sesuai (APD) dalam bentuk beroentasi pelayanan
Puskesmas
kebutuhan di IGD poster dan catatan 2.komfeten Samalantan
3.menyiapak bahan melaksanakan tugas
yaitu terwujudnya
untuk membuat terbaik untuk
masyarakat yang
poster membuat poster
maju, mandiri dan
4.Membuat poster 3.kalaboratif bekerja sejahtera.
sama untuk membuat
sosialisasi mengenai Dan juga misi
dan menempatkan
pentingnya meningkatkan
poster sesame
penggunaan APD di mutu pelayanan
petugas
Puskesmas prima
5.mendokumentasia
kan hasil pembuatan
poster

44
4.Akuntabilitas
(memberikan
kejelasan mengenai
penggunaan APD di
Puskesmas)

3 Mengadakan 1.Membuat jadwal Terlaksananya 1.kalaboratif dengan Kegiatan tersebut


sosialisasi kepada sosialisasi mengenai sosialisasi kepada sesame petugas memberikan
petugas mengenai pentingnya petugas mengenai pentingnya kontribusi terhadap
pentingnya penggunaan penggunaan APD pentingnya penggunaan APD visi
alat pelindung diri (APD). penggunaan alat 2.Akuntabilitas :
2 .Menghubungi Puskesmas
pelindung diri (APD) (dengan adanya
semua petugas igd Samalantan
untuk diminta hadir sosialisasi maka akan
yaitu
Dalam bentuk
pada saat memberikan kejelasan
catatan yaitu terwujudnya
sosialisasi mengenai pentingnya
masyarakat yang
3.Menyiapakan APD
maju, mandiri dan
media untuk sejahtera.
kegiatas sosialisai
4.Melakukan

45
sosialisasi mengenai
pentingnya
penggunaan APD
di Puskesmas
5.Mendokumentasik
an hasil sosialisasi
pada petugas igd

4 Menempel poster alat 1.Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas: Kegiatan tersebut


pelindung diri konsultasi dengan penempelan poster (Membuat rancangan memberikan
(APD) mentor Alat Pelindung Diri edukasi yang dapat kontribusi terhadap
2.Menyiapakn alat (APD) dalam betuk memudahkan visi
untuk pemasangan dokumentasi petugas untuk Puskesmas
poster mengerti dan Samalantan
3.Memilih lokasi mengingat yaitu
untuk pemasangan pentingnya APD saat terwujudnya
penempelan poster melakukan tindakan) masyarakat yang
4.Menempelkan maju, mandiri dan
poster mengenai memberikan sejahtera.
APD di ruang ruang pelayanan yang Dan juga misi
pelayanan IGD terbaik untuk meningkatkan

46
5.Mendokumentasik masyarakat mutu pelayanan
an hasil prima
pemasangan poster

5 Melakukan 1. Merekap Lembar Terlaksana Terus belajar dan


cross check tingkat monitoring dan mengembangkan
Monitoring dan
pemahaman dan evaluasi dalam kapasitas
Evaluasi penggunaan alat bentuk catatan membangun
Pelindung Diri oleh kompetensi diri dan

Petugas berkompeten

2.melakukan
konsultasi dengan
mentor dan coah

mengenai monitoring
dan evaluasi hasil
kegitn aktualisai
3.Mencatat hasil
evaluasi dan
monitoring

47
4.3 KENDALA DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA

Kegiatan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari kendala, terdapat beberapa perkiraan kendala yang mungkin terjadi, sebagai berikut:

Tabel Antisipasi dan Strategi


No Kendala Strategi

1. Menentukan jadwal untuk kegiatan sosialisasi Membuat jadwal yang lebih cepat
penggunaan APD

2. Kurang lengkapnya alat pelindung diri pada Menyediakan alat pelindung diri apd
puskesmas

3. Kurang lengkapnya sarana dam prasana Kooeordinasi dengan tim setempat


untuk kegiatan

4. Kurang koordinasinya sesame petugas Melakukan koordinasi yang lebih sering

48
4.4 Jadwal Kegiatan aktualisasi

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 6 Agustus 2022 sampai dengan 24 September 2022 bertempat di wilayah kerja Puskesmas
Samalantan Kabupaten Bengkayang

Agar dapat mengaplikasikan kegiatan Aktualisasi, diperlukan sebuah jadwal kegiatan yang sudah disusun.

Berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan :

Tabel Jadwal Rancangan aktualisasi

MINGGU HABITUASI KE-

No Kegiatan AGUSTUS SEPTEMBER

1 2 3 4 5 1 2 3 4

Melaksanakan koordinasi dengan petugas


1
farmasi untuk kesediaan alat pelindung diri

49
(APD)

Membuat poster tentang pentingnya alat


2
pelindung diri ( APD)

Mengadakan sosialisasi kepada petugas


3 mengenai pentingnya penggunaan alat
pelindung diri (APD).

4 Menempel poster alat pelindung diri (APD)

5 Melakukan Monitoring dan Evaluasi

50
4.5 JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR

Unit Kerja Puskesmas Samalantan


Tempat aktualisasi Puskesmas Samalantan
Nama Mentor Enny Nurmauli. S.A.M.d.Keb
Catatan Bimbingan dan Media
No Tanggal
Hasil Capaian Komunikasi
Konsultasi penetapan isu yang di
1 16/07/2022 Via watssap
angkat

2 31/07/2022 Konsultasi RA Via watssap

3 3/08/2022 Konsultasi RA Via watssap

Bengkayang 04 Agustus 2022

MENTOR Peserta Latsar Golongan


Angkatan CLV

ENNY NURMAULI.S, A.M.d.Keb DEDI NURRIANDA , S.Kep., Ns


Penata TK.I Penata Muda Tk.I
NIP. 197809132005022004 NIP. 19941223 202203 1008

47
4.6JADWAL KONSULTASI COUCH

Jadwal Konsultasi dengan Coach


Nama Peserta Dedi Nurrianda, S. Kep.,Ns

NIP 199412232022031008

Nama Coach Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si

Tempat Aktualisasi Puskesmas Samalantan

No Tgl/Waktu Catatan Bimbingan dan Media Komunikasi


Hasil Capaian

1 14 Juli 2022 Pengarahan Konsultasi Via Zoom


cara pembuatan
Rancangan Aktualisasi

2 16 Juli 2022 Konsultasi Rancangan Via Zoom


Aktualisasi BAB I, II dan
III

3 27 Juli 2022 Konsultasi Rancangan Via Zoom


Aktualisasi BAB I, II, III,
IV dan V

4 2 Agustus 2022 Konsultasi Pembuatan Via


Menggunakan Power
Point

Bengkayang 4 Agusutus 2022

COACH
Peserta Latsar CPNS Golongan III
Angkatan CLV Tahun 2022

Dr. ERSA TRI FITRIASARI, ST., M.Si. DEDI NURRIANDA, S. Kep.,Ns


NIP. 19760918 200212 2 005
Penata Muda Tk I
NIP 199412232022031008

48
BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dalam kegiatan dan tahapan aktualisasi ini, peserta pelatihan dasar harus
menerapkan nilai-nilai dasar ASN sebagai bekal dalam melakukan tugas dan
fungsinya yaitu Berorientasi Pelayanan, BERAKHLAK Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif serta berprinsip pada Smart ASN dan
Manajemen ASN.
Semau kegiatan dilakukan Dengan tujuan.

1. CPNS memahami dan menjiwai nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi


Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta mampu serta konsisten dalam menjalankan perannya
sebagai ASN di lingkungan kerja atau organisasi dimana ASN tersebut
ditugaskan.
2. Meningkatkan pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada
petugas Kesehatan
3. Terwujudnya penggunaan alat pelindung diri sebagai alat untuk mencegah
terjadinya infeksi nosokomial

.Pada aktualisasi ini terdiri dari 5 kegiatan dan telah dilaksanakan. Adapun
kelima kegiatan tersebut adalah :

1. Melaksanakan koordinasi dengan petugas farmasi untuk kesediaan alat


pelindung diri APD
2. Membuat poster tentang pentingnya alat pelindung diri ( APD)
3. Mengadakan sosialisasi kepada petugas mengenai pentingnya penggunaan
alat pelindung diri (APD),
4. Menempel poster alat pelindung diri (APD)

5. Melakukan Monitoring dan Evaluas

49
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Bengkayang.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Media Aparatur. Membangun SMART ASN. Vol. 14/MAP 04/2017 Dalam Jurnal
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta :Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Indonesia. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

50
BIODATA PESERTA

NAMA : Dedi Nurrianda

TEMPAT TANGGAL LAHIR : Pemangkar 23 Desember 1994

ALAMAT RUMAH : Jalan Penjajap Timur RT 001 RW , Desa

Penjajajap Kecamatan Pemangkat

JENIS KELAMIS : Laki- Laki

AGAMA : Islam

STATUS PERKAWINAN : Belum Menikah

JABATAN SEKARANG : Ahli Pertama Perawat

UNIT KERJA : Puskesmas Samalantan

INSTANSI : Kabupaten Bengkayang

51

Anda mungkin juga menyukai