DISUSUN OLEH :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Coach, Mentor,
ii
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Guna Baru Rangkang Bengkayang Kode Pos 79211
Telepon. (0562) 441807, 441612, 441553 Fax. (0562) 441808, 441057
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CLV
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2022
Pada hari ini, Selasa tanggal Lima Agustus dua ribu dua puluh dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CLV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 melalui Zoom meeting.
Nama : Dedi Nurrianda, S.Kep., Ns
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk. 1/ III/b
NIP : 199412232022031008
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Samalantan
Mentor : Enny nurmauli.s.A.Md.Keb
Coach : Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si
Penguji : Eva Yuliantika Sandophila, SSTP, MPA
Judul : Pemahaman Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petugas IGD di
Puskesmas Samalantan Kecamatan Samalantan Kabupaten
Bengkayang
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh
Mentor, Penyaji
Coach Penguji
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS IGD
DI PUSKESMAS SAMALANTAN KECAMATAN SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG
Disusun Oleh :
Telah diperbaiki sesuai saran dan masukan dalam seminar pada tanggal 5 Agustus 2022
Mentor, Penyaji,
Coach Penguji
Dr. ERSA TRI FITRIASARI, ST, M.Si EVA YULIANTIKA SANDOPHILA, SSTP, MPA
KATA PENGANTAR
iv
Alhamdulilahi robbil ‘aalamiin puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH
SWT atas segala rahmat taufiq serta hidayah-NYA, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri
Sipil dengan judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS IGD PUSKESMAS
SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG” Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan pengikutnya.
Penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini, namun
rancangan ini dapat terselesaikan karena dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
dengan ketulusan hati perkenankan kami mengucapkan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesarnya kepada :
v
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
BERITA ACARA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN MANFAAT DAN RUANG LINGKUP
1.2.1 TUJUAN
1.2.2 MANFAAT
1.2.3 RUANG LINGKUP
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PESERTA
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 diatur tentang fungsi dan tugas
ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan
Publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa dimana fungsi dan tugas tersebut harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik (masyarakat). Sesuai yang diamanatkan Kepala LAN-RI, nomor 1 tahun 2021
tentang pelatihan dasar CPNS. CPNS yang dimaksud yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat dan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK (Beorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
10
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan.
Perawat merupakan adalah salah satu contoh pelayan publik, dimana tugas
perawat adalah melayani masyarakat dalam membantu pemerintah dalam upaya
meningkatkan angka kesehatan, Perawat bukan hanya bertugas untuk
membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi pendidikan kepada pasien maupun
keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan mampu mengubah gaya
hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar gangguan kesehatan tidak
sering terjadi di masa depan.
1.2.1 TUJUAN
11
1.2.2 MANFAAT
1) Bagi Instansi
12
BAB II
Desa : Samalantan
Kecamatan : Samalantan
Kabupaten : Bengkayang
13
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Organisasi
14
4. Meningkatkan pengetahuan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Nilai-nilai dasar yang dianut dan selalu menjadi pedoman bagi seluruh
pejabat dan staf Puskesmas dan sekaligus merupakan budaya kerja Puskesmas
merupakan modal utama untuk mewujudkan Nilai- nilai Organisasi akan dapat
menjamin keberadaan dan kemajuan Puskesmas di masa mendatang. Nilai dan
keyakinan dasar yang dianut oleh Puskesmas Salamalantan.
Moto organisasi bersama kita bisa melayani dengan amanah, tulus, adil,
professional
Adapun tata nilai organisasi sebagai berikut :
1. P : Profesional
2. R : Ramah
4. M : Malu
5. A : Akuntebel
15
membuat data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang respons
kesehatan pasien. Pengkajian yang komprehensif atau menyeluruh, sistematis
yang logis akan mengarah dan mendukung pada identifikasi masalah-masalah
pasien. Masalah-masalah ini dengan menggunakan data pengkajian sebagai
dasar formulasi yang dinyatakan sebagai diagnosa keperawatan
Dokumentasi proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan
merupakan catatan tentang asuhan keperawatan dengan melihat respon klien
secara keseluruhan, yang dilakukan pada bidang tertentu, area perawatan
tertentu dan pada populasi tertentu.
16
a. Kepala Puskesmas Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan
telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
yang membawahi:
1. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan Membawahi upaya pengembangan
yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1. pelayanan kesehatan jiwa
2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. pelayanan kesehatan olahraga
5. pelayanan kesehatan indera
6. pelayanan kesehatan lansia
7. pelayanan kesehatan kerja
8. pelayanan kesehatan lainnya
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi beberapa
kegiatan, yaitu:
1. pelayanan pemeriksaan umum
2. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. pelayanan gawat darurat
5. pelayanan gizi yang bersifat UKP
6. pelayanan persalinan
7. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat
inap
8. pelayanan kefarmasian
17
9. pelayanan laboratorium
18
2.2 URAIAN TUGAS JABATAN PENULIS
19
Tugas ASN Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-undang Aparatur
Sipil Negara Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:
berintegritas tinggi
20
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
21
BAB III
LANDASAN TEORI
A. BELA NEGARA
Bebicara bela negara tentulah di benak kita akan terlintas suatu tidakan
upaya pembelaan mempertahankan yang dijiwai rasa kecintaan kepada bangsa dan
negara, arti bela negara sendiri sebenarnya sikap atau perilaku warga negara yang
dijiwai oleh rasa nasionalisme terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap
ini dilandasi oleh konstitusi kita UUD 1945 pasal 27 ayat 3 “ Setiap Warga Negara
Berhak dan Wajib Ikut Serta Dalam upaya Pembelaan Negara “ dalam hal ini setiap
warga negara mmpunyi kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara
baik fisik maupun non fisik. Adapun pengertian fisik artinya kita membela negara
dengan suatu tindakan yang terlihat seperti misalnya dengan mengangkat senjata
ikut mempertahankan negara sedangkan untuk non fisik artinya kita melakukan bela
negara dengan melakukan kegiatan yang tidak terlihat tetapi berdampak sebagai
contoh rasa nasionalisme kita terhadap negara.
22
3.1.1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA
Era globalisasi saat ini telah menimbulkan banyak persoalan yang serius
terhadap patriotisme dan nasionalisme bangsa kita, teknologi di segala bidang
terutama teknologi informasi suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari dimana
masyarakat bisa dengan mudahnya mengakses informasi yang baik bahkan yang
buruk sekalipun melalui jejaring internet di seluruh dunia. Hal ini nyata berdampak
pada kehidupan di masyarakat kita pada saat ini. Akibat tak terbendungnya
informasi-informasi tersebut dampaknya diantaranya makin rendah dan
memudarnya nilai-nilai budaya bangsa, menurunnya rasa solidaritas sosial,
munculnya faham radikalisme yang mengancam negara .
Era kekinian banyak jargon yang diucapkan masyarakat dalam upaya membela
negara seperti yang sering terdengar pekikkan jargon NKRI harga mati, Aku
Pancasila ,Aku Indonesia sebagai perlawanan atas situasi dan kondisi saat ini yang
dirasakan rawan perpecahan diantara anak bangsa, apalah artinya sebuah slogan
sebagus apapun itu kalau hanya di mulut saja kalau pada kenyataanya kita belum
bisa mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari . Implementasi upaya bela
negara dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali contohnya yang dapat kita
terapkan dengan hal-hal yang bermanfaat di kehidupan keseharian kita , bela
negara bisakita lakukan dimulai dari diri kita sendiri sebagi contoh dengan kita
belajar rajin dan sungguh-sungguh disamping kita akan menjadi orang yang
berilmu dan berpotensi menjadi orang yang berprestasi secara tidak langsung dan
otomatis negara yang dapat keuntungan berupa bertambahnya orang-orang yang
pintar, orang-orang yang berguna, para pengusaha, ilmuwan cerdas dan yang
lainnya. Sedangkan dari kegiatan sehari-hari yang melakukan upaya bela negara
yang memiliki dampak positif terhadap ketahanan dan perkembangan negara
diantaranya adalah :
a. Meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa dan rasa saling tolong-
menolong dengan masyarakat lainnya.
23
b. Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan
lingkungan.
c. Melaksanakan ronda malam dan siskamling
d. Menciptakan suasana tentram dan damai serta rukun di lingkungan masayarakat
e. Menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat antar RAS,
Suku,agama,dan juga kelompok-kelompok.
f. Aktif di berbagai kegiatan sosial, sedangkan bela negara yang bisa kita lakukan
sehari-hari dilingkungan negara seperti :
g. Mematuhi perundangan-undangan yang berlaku dan hukum yang berlaku .
h. Mengamalkan setiap nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila yang merupakan
ideologidan dasar negara.
i. Membayar dan menyetorkan pajak tepat waktu
j. Bersikap selektif dan berhati-hati terhadap budaya asing .
k. Aktif, tanggap dan waspada mencurigai serta melaporkan terkait aktifitas
sekelompok orang terkait terorisme, perdangangan narkoba dan tindakan-
tindakan lain yang mengacam keamanan negara.
Demikian ulasan tentang upaya bela negara yang bisa kita lakukan sehari-
hari, semoga kita semua berharap nilai-nilai nasionalisme dan jiwa patriotisme
selalu bisa tanamkan dan lakukan demi terjaganya keutuhan NKRI.
24
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayahIndonesia.
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
25
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:
26
bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang
dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa
dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya;
1. korupsi
2. narkoba
3. paham radikalisme/ terorisme
4. money laundry
Kesiapsiagaan Jasmani
27
Medicine and Biology, kesehatan adalah suatu kondisi yang dalam keadaan baik
dari suatu organisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan
tidak adanya penyakit, dengan kata lain kesehatan adalah suatu keadaan tidak
adanya penyakit sebagai salah satu ciri organisme yang sehat. Dalam Undang
Undang Nomor 23 Tahun 1999 menjelaskan bahwa “kesehatan” adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif
secara sosial dan ekonomis”. Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa kesehatan
bukanlah semata-mata keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan,
melinkan termasuk juga menerapkan pola hidup sehat secara badan, sosial dan
rohani merupakan hak setiap orang. Sedangkan yang di maksudkan dengan “pola
hidup sehat” adalah segala upaya guna menerapkan berbagai kebiasaan baik
dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk
yang dapat mengganggu kesehatan. Untuk mengetahui dan memelihara
kesiapsiagaan jasmani yang baik, maka Anda perlu mengetahui serangkaian bentuk
kegiatan kesiapsiagaan dan tes unutk mengukur tingkat kesiapsiagaan jasmani
yang perlu dimiliki baik pada saat ini Anda sebagai calon PNS maupun kelak pada
saat sudah menjadi PNS. Tinggi rendahnya, cepat lambatnya, berkembang dan
meningkatnya kesiapsiagaan jasmani seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik dari dalam maupun dari luar tubuh.
Pusat Pengembangan Kesegaran Jasmani Tahun 2003 membaginya kedalam dua
faktor, yaitu:
1) Faktor dalam (endogen) yang ada pada manusia adalah: Genetik, Usia, dan
Jenis kelamin.
2) Faktor luar (eksogen) antara lain: aktivitas fisik, kebiasaan merokok,
keadaan/status kesehatan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
28
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubaha
e. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
f. Ramah, cekatan solutif dan dapat di andalkan
3.2.2 Akuntabel
Pengertian Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi
tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana
cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017)
3.2.3 Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari
International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan
29
dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3.2.4 Harmonis
30
kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi.
3.2.5 Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
3. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
3.2.6 Adaftif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi dalam mencapai tujuan, baik individu maupun organisasi, dalam situasi
apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individu dan
31
organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty,
Complexity, dan Ambiguity
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
3. Bertindak proaktif.
3.2.7 Kalaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Whole of
Government (WoG) adalah suatu bentuk kolaborasi pemerintahan. WoG merupakan
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan public
Sebagaimana telah sedikit disinggung di atas, setiap ASN harus dapat merespon
perkembangan teknologi dan informasi dengan positif. Setiap ASN harus dapat
bersikap adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan
efisien.
32
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi,
bahasa asing dan entrepreneurship.
Seorang ASN yang ‘Smart’ juga diharapkan dapat berperan sebagai digital talent
dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
1. Nasionalisme
Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap nasionalisme tentu sudah menjadi
suatu keharusan. Seorang ASN harus memiliki sikap nasionalisme, yang salah
satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat kita pahami sebagai sebuah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan nilai-
nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan.[5]
2. Integritas
3.Wawasan Global
Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan salah satu bagian
penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk
mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
33
Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif
serta mendukung fleksibilitas dan inovasi.
4.Hospitality (Keramahan)
ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu keramahan tentu menjadi faktor
penting yang harus dimiliki. Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik
hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap
pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
5.Networking (Jaringan)
Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga
perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau orang lain, akan
dapat mempermudah aparat negara dalam memberikan pelayanan yang terbaik
untuk masyarakat.
Teknologi informasi yang kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan
dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya. Pada masa kini, penguasaan
atas aplikasi perkantoran seperti Word, Excel dan Powerpoint, dapat dikatakan tidak
lagi menjadi nilai tambah. Tidak menjadi nilai tambah yang dimaksud di sini adalah,
penguasaan akan aplikasi perkantoran tersebut memang sudah sewajarnya dan
seharusnya dikuasai oleh tiap-tiap aparat negara.
Salah satu contoh teknologi informasi yang perlu dikuasai saat ini adalah Cloud
Computing dan pengelolaan Big Data. Sebagaimana kita ketahui bahwa dua
teknologi ini merupakan bagian dari lima pilar revolusi industri 4.0.
7.Bahasa Asing
34
8.Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain adalah keberanian,
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang.
Jiwa kewirausahaan juga dapat dipahami sebagai bagaimana kita berpikir tentang
masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak serta bagaimana kita dapat
mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman
Hak dan Kewajiban ASN Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN
sebagai berikut PNS berhak memperoleh:
35
2) cuti.
4) perlindungan.
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
36
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
37
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah
atau problematika yang terjadi pada instansi penulis yakni Puskesmas Samalantan
Adapun identifikasi isu dijabarkan dalam tabel berikut :
Berdasarkan data masalah saat ini di puskesmas Samalantan, masih ada hal-hal
yang perlu dibenahi agar pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih baik. Hasil
38
pengamatan penulis dan juga diskusi dengan mentor isu-isu yang terjadi antara lain:
Kurangnya pemahaman penggunaan alat pelindung diri, Belum lengkapnya
pengisian rekam medic, kurangnya kesadaran pengunjung untuk tidak merokok
sembarangan di lingkungan puskesmas samalantan.
Dari hasil penelitian dan pengamatan oleh penulis di temukan masih ada petugas
igd yang kurang lengkap pemakaian APD seperti masih tidak menggunakan
penutup kepala, tidak menggunakan face shield, tidak menggunakan apron, tidak
menggunakan masker medis, dan sepatu tertutup atau boots
Dan ditemukan data ketersedian alat pelindung diri di puskesmas samalanta seperti
sepatu boots jumlah 0, jumlah face shiel 0, jumlah Penutup kepala 0, maskser N95
jumlah 0
Bangkayang
39
2. Belum lengkapnya Pengisian rekam Lengkapnya pengisian
pengisian rekam medis pasien sering rekam meds
medis pasien pada tidak lengkap pasien pada form
form keperawatan keperawatan
Kabupaten Bengkayang
40
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness :
Growth :
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5 : Sangat berkembang
41
Diri (APD) adalah alat pengaman agar terhindar dari kecelakaan kerja dan
penyakit. Dan apabila isu ini tidak segera ditindak lanjuti akan menimbulkan
dampak yang berbahaya bagi petugas dan pasien.
42
TABEL KEGIATAN AKTULISASI
Keterkaitan Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
43
2 Membuat 1.Melakukan Terlaksananya 1.Adaftif terus Kegiatan tersebut
poster tentang pentingnya konsultasi dengan pembuatan Poster berinofasi untuk memberikan
alat pelindung diri ( APD) Mentor tentang pentingnya meningkatkan kontribusi terhadap
2.Memilih poster alat pelindung diri pelayanan yang visi
yang sesuai (APD) dalam bentuk beroentasi pelayanan
Puskesmas
kebutuhan di IGD poster dan catatan 2.komfeten Samalantan
3.menyiapak bahan melaksanakan tugas
yaitu terwujudnya
untuk membuat terbaik untuk
masyarakat yang
poster membuat poster
maju, mandiri dan
4.Membuat poster 3.kalaboratif bekerja sejahtera.
sama untuk membuat
sosialisasi mengenai Dan juga misi
dan menempatkan
pentingnya meningkatkan
poster sesame
penggunaan APD di mutu pelayanan
petugas
Puskesmas prima
5.mendokumentasia
kan hasil pembuatan
poster
44
4.Akuntabilitas
(memberikan
kejelasan mengenai
penggunaan APD di
Puskesmas)
45
sosialisasi mengenai
pentingnya
penggunaan APD
di Puskesmas
5.Mendokumentasik
an hasil sosialisasi
pada petugas igd
46
5.Mendokumentasik masyarakat mutu pelayanan
an hasil prima
pemasangan poster
Petugas berkompeten
2.melakukan
konsultasi dengan
mentor dan coah
mengenai monitoring
dan evaluasi hasil
kegitn aktualisai
3.Mencatat hasil
evaluasi dan
monitoring
47
4.3 KENDALA DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
Kegiatan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari kendala, terdapat beberapa perkiraan kendala yang mungkin terjadi, sebagai berikut:
1. Menentukan jadwal untuk kegiatan sosialisasi Membuat jadwal yang lebih cepat
penggunaan APD
2. Kurang lengkapnya alat pelindung diri pada Menyediakan alat pelindung diri apd
puskesmas
48
4.4 Jadwal Kegiatan aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 6 Agustus 2022 sampai dengan 24 September 2022 bertempat di wilayah kerja Puskesmas
Samalantan Kabupaten Bengkayang
Agar dapat mengaplikasikan kegiatan Aktualisasi, diperlukan sebuah jadwal kegiatan yang sudah disusun.
1 2 3 4 5 1 2 3 4
49
(APD)
50
4.5 JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR
47
4.6JADWAL KONSULTASI COUCH
NIP 199412232022031008
COACH
Peserta Latsar CPNS Golongan III
Angkatan CLV Tahun 2022
48
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam kegiatan dan tahapan aktualisasi ini, peserta pelatihan dasar harus
menerapkan nilai-nilai dasar ASN sebagai bekal dalam melakukan tugas dan
fungsinya yaitu Berorientasi Pelayanan, BERAKHLAK Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif serta berprinsip pada Smart ASN dan
Manajemen ASN.
Semau kegiatan dilakukan Dengan tujuan.
.Pada aktualisasi ini terdiri dari 5 kegiatan dan telah dilaksanakan. Adapun
kelima kegiatan tersebut adalah :
49
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Bengkayang.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Media Aparatur. Membangun SMART ASN. Vol. 14/MAP 04/2017 Dalam Jurnal
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta :Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Indonesia. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
50
BIODATA PESERTA
AGAMA : Islam
51