Anda di halaman 1dari 140

SKRIPSI

PENGARUH KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP


KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PROGRAM
VAKSINASI COVID-19 PADA MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK

Program Studi Ilmu Administrasi Publik


Kajian Kebijakan Publik

Oleh:

Meri
NIM. E1012181002

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022

i
SKRIPSI

PENGARUH KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP


KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PROGRAM
VAKSINASI COVID-19 PADA MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Ilmu Administrasi Publik Kajian Kebijakan Publik

Oleh :

MERI NIM.E1012181002

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022

i
LEMBAR

PENGARUH KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP KEBERHASILAN


IMPLEMENTASI PROGRAM VAKSINASI COVID-19 PADA
MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK

Tanggung Jawab Yuridis Pada:

Meri
NIM. E101218002

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Utama

Dr. Sri Maryuni, M.SiTanggal :..........................................


NIP. 196503021990022001

Dosen Pembimbing Pendamping

Dr. Pardi, M.ABTanggal : ...........................................


NIP. 197209052002121003

i
HALAMAN

PENGARUH KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP KEBERHASILAN


IMPLEMENTASI PROGRAM VAKSINASI COVID-19 PADA
MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK

Oleh:

Meri
NIM. E1012181002

Dipertahankan di:
Pada Hari/Tanggal : Kamis / 15 September
2022 Waktu : 15.00 – 17.00 WIB
Tempat : Ruang 2

Tim Penguji
Ketua Sekretaris

Dr. Sri Maryuni, M.Si Dr. Pardi, M. AB


NIP. 196503021990022001 NIP. 197209052002121003

Penguji Utama Penguji Pendamping

H. Joko Triyono, SE, M. Si Dhidik Apriyanto, SE, M. Si


NIP. 195903071987031002 NIP. 19760405200601001

Dilaksanakan oleh:
Dekan FISIP Utama

Dr. H. Martoyo, MA
NIP. 196010031986031004

i
ABSTRA

Pada akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan munculnya fenomena virus Covid-
19 atau Corona Virus Disease-19, adalah virus baru yang menyerang sistem
pernapasan manusia, setelah ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Virus ini
dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, yang menjadi perhatian secara global,
termasuk indonesia menjadi salah satu negara yang terpapar virus covid-19,yang
penyebaranya hampir merata di 34 provinsi yang ada di indonesia.Vaksinasi
merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam
mencegah beberapa penyakit menular berbahaya. Sejarah telah mencatat besarnya
peranan vaksinasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan,
kecacatan bahkan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Masih banyak terdapat masyarakat di kota pontianak yang belum di vaksinasi
termasuk didalamnya mahasiswa, karena berbagai informasi yang diterima
masyarakat mengenai jenis vaksin, gejala atau efek setelah divaksin. Tujuan
penelitian ini menganalisis pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap implementasi
program vaksinasi covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK
Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan penelitian
eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang telah dilakukan
mengenai kepatuhan mahasiswa terhadap implementasi program vaksinasi covid
19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK angkatan 2018
Universitas Tanjungpura, sebanyak 139 atau 92,05% mahasiswa patuh terhadap
implementasi yang dibuat oleh pemerintah dan 147 atau 97,35% mahasiswa
menyatakan bahwa implementasi program vaksinasi covid-19 ini sudah berhasil.
Terdapat pengaruh antara variabel kepatuhan mahasiswa dengan variabel
implementasi program vaksinasi covid-19, melalui uji t dengan nilai 4,666 dimana
lebih besar dari pada ttabel 1,65508. Koefisien determinasi varibel kepatuhan
mahasiswa sebesar 12,8% (dibulatkan menjadi 13%), sedangkan sisanya 87%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Saran bagi peneliti
berikutnya agar meneliti pengaruh dari kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor
yang terlibat, karakteristik lembaga dan penguasa terhadap suatu implementasi
kebijakan yang sedang pemerintah canangkan.

Kata kunci: Kepatuhan mahasiswa, Implementasi, Kebijakan, Covid-19

v
ABSTRAC
In 2019, the world was shocked by the emergence of COVID-19 or Corona Virus
Disease-19, a new virus that attacked the human respiratory system and was first
discovered in Wuhan, China. This virus quickly spread throughout the world,
which was of global concern including Indonesia being one of the countries
exposed to COVID-19, which spread almost evenly in 34 provinces of Indonesia.
Vaccination is the most effective and efficient public health effort to prevent some
dangerous infectious diseases. History has recorded the essential role of
vaccination in saving the world society from illness, disability, and even death
from diseases that can be prevented by vaccination. There were still many people
in Pontianak City who had not been vaccinated, including students, because of the
various information received by the public regarding the type of vaccine,
symptoms or effects after being vaccinated. This study aimed to analyze the
impact of student compliance with the implementation of the COVID-19
vaccination program at the Faculty of Social and Political Sciences PPAPK of
Universitas Tanjungpura, Pontianak. This study used explanatory research with a
quantitative approach. The results of this study showed that student compliance
with the implementation of the COVID-19 vaccination program for 2018 students
of the Faculty of Social and Political Sciences PPAPK of Universitas Tanjungpura
as many as 139 or 92.05% of students obeyed the implementation made by the
government and 147 or 97.35% of students stated that the implementation of the
vaccination program COVID-19 has worked. There was an impact between the
student compliance variable and the implementation variable of the COVID-19
vaccination program, through the t-test with a value of 4.666 which was greater
than ttable which was 1.65508. The coefficient of determination of the student
compliance variable was 12.2% (rounded to 12%), while the remaining 87% was
influenced by other factors not examined by the researcher. The researcher
suggests that the next researcher examines the influence of the power, interests,
and strategies of the actors involved, and the characteristics of institutions and
authorities on the implementation of policies that are currently being planned by
the government.

Keywords: Student Compliance, Implementation Success, COVID-19

vi
RINGKASAN SKRIPSI

Judul penelitian ini “Pengaruh Kepatuhan Mahasiswa Terhadap

Implementasi Program Vaksinasi Covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik PPAPK Angkatan 2018 Universitas Tanjungpura Pontianak”. Judul ini

dipilih karena kasus covid-19 sangat tinggi dan pemerintah mengeluarkan suatu

kebijakan untuk vaksin pada setiap warga negara Indonesia, di samping itu data

pencapaian vaksinasi covid-19 di Kota Pontianak per tanggal 2 desember 2021

mencapai 76,87% (363.649) untuk vaksin dosis pertama, sedangkan untuk

vaksin dosis kedua mencapai 59,82% (282.987), dari data tersebut masih belum

mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Pontianak yaitu

sebanyak

473.070 target sasaran vaksinasi, serta berkembangnya isu hoax tentang vaksin

yang membuat masyarakat termasuk mahasiswa enggan untuk di vaksinasi.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh kepatuhan

mahasiswa terhadap implementasi program vaksinasi covid-19 di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian

ini menggunakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif yaitu

menjelaskan kedudukan variabel- variabel yang diteliti serta pengaruh antara

variabel satu dengan variabellainnya.

Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kepatuhan mahasiswa

terhadap keberhasilan implementasi program vaksinasi covid 19 pada

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura, sebanyak 139 atau 92,05% mahasiswa patuh terhadap

implementasi yang dibuat oleh


vii
pemerintah, dan 147 atau 97,35% mahasiswa menyatakan bahwa implementasi

program vaksinasi covid-19 ini sudah berhasil. Terdapat pengaruh antara

variabel Kepatuhan mahasiswa dengan variabel keberhasilan implementasi

program vaksinasi covid-19 dimana koefisien determinasi varibel kepatuhan

mahasiswa sebesar 12,2% (dibulatkan menjadi 12%), sedangkan sisanya 88%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti, untuk koefisien

kolerasi sebesar 0,357 dimana kedua variabel mempunyai hubungan yang

cukup.

Saran dalam penelitian adalah ada baiknya peneliti berikutya meneliti

pengaruh dari Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat,

karakteristik lembaga dan penguasa terhadap suatu implementasi kebijakan yang

sedang pemerintah canangkan.


viii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Meri

Nomor Mahasiswa : E1012181002

Program Studi : Ilmu Administrasi Publik

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan hasil karya asli dari

saya sendiri dan bukan dibuat oleh orang lain serta belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar sarjana fakultas atau perguruan tinggi yang lain dan

sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain atau instansi lain kecuali

yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan saya sebutkan dalam daftar

pustaka skripsi ini.

Pontianak, September 2022

Yang Membuat Pernyataan

Meri
E1012181002
PERNYATAAN
ix
MOTTO DAN

Motto : Bersukacitalah dalam pengharapan sabarlah dalam kesesakan dan


bertekunlah dalam doa. (Roma 12:12)

Skripsi sederhana ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya sayangi
dan kasihi :
 Untuk kedua almarhum bapak dan ibu saya yaitu bapak Linus dan ibu Lusia,
serta kakek saya. Untuk ibu yang telah melahirkan saya meskipun saya belum
sempat mengingat wajah beliau, untuk bapak saya terimakasih sudah merawat
dan membesarkan saya untuk menjadi anak yang kuat dan tabah, meskipun
belum sempat melihat dan menemani saya hingga saat ini. Terimakasih dari
hati saya yang terdalam.
 Untuk wali saya tante Alina dan om Jobfilo yang saya sayangi, terimakasih
sudah mendidik dan merawat saya dengan kesabaran yang luar biasa, tidak
ada kata selain terimakasih sudah memberikan saya hidup yang layak, untuk
orang terdekat dan sahabat-sahabat saya, terimakasih sudah selalu membantu
dan mendukung saya dalam proses pembuatan skripsi ini yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
 Terimakasih untuk diri saya sendiri terimaksih sudah kuat,tidak gampang
menyerah, teriamakasih selalu sehat.

x
KATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Kepatuhan Mahasiswa Terhadap Implementasi Program Vaksinasi

Covid-19 Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK

Universitas Tanjungpura Pontianak”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa

Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Tanjungpura Pontianak untuk memperoleh gelar sarjana.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak telah

membantu baik bimbingan, asuhan, dan dukungan baik langsung maupun tidak

langsung, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Martoyo, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Tanjungpura.

2. Drs. Sy. Usmulyadi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.

3. Dr. Sri Maryuni, M.Si, selaku pembimbing utama atas bimbingan,

dukungan,arahan dan memberi masukan kepada penulis selama penyusunan

skripsi.

4. Dr. Pardi, M.AB, selaku pembimbing pendamping atas bimbingan, dukungan

dan memberi masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

xi
5. H. Joko Triyono, SE, M.Si, selaku penguji pertama dan bapak Dhidik

Apritanyo, SE, M.Si selaku penguji kedua, atas saran dan masukannya kepada

saya.

6. Om Jobfilo dan Tante Alina, selaku wali saya atas dukungan selama ini yang

telah memberi semangat dan motivasi.

7. Teman-teman kerja dirumah sakit Kharitas Bhakti, terutama kepala ruangan

VIP kak Oktaviana, yang selalu mendukung dan memberikan semangat.

8. Keluarga besar Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2018 PPAPK yang telah

memberikan informasi, semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

9. Semua pihak yang membantu hingga terselesaikannya skripsi penelitian ini.

10. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca.

Pontianak, September 2022

Penulis

Meri
NIM. E101218100

xii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................v
ABSTRACT......................................................................................................vi
RINGKASAN SKRIPSI..................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................x
KATA PENGANTAR.......................................................................................xi
DAFTAR ISI...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...........................................................1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian...................................................6
1.3 Pembatasan Masalah...................................................................6
1.4 Perumusan Masalah.....................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................8
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan...................................................33
2.2 Kerangka Pikir Penelitian..........................................................37
2.4 Hipotesis....................................................................................37
2.5 Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian.38
2.5.1 Definisi Konsep 38
2.5.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................39
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................41
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................41
3.2 Langkah-langkah Penelitian......................................................42
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................42
3.4 Populasi dan Sampel.................................................................43
3.4.1 Populasi.....................................................................................43
3.4.2 Sampel.......................................................................................44
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................46
3.6 Alat Pengumpulan Data............................................................46
3.7 Uji Validitas dan Realibitas Alat Pengumpulan Data...............48
3.7.1 Uji Validitas..............................................................................48
3.7.2 Uji Reabilitas.............................................................................50
3.8 Teknik Analisis Data.................................................................51
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.............................56
4.1 Gambaran Umum Universitas Tanjungpura..............................56
4.2 Gambaran Umum Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura...........................................................57
xiii

4.3 Gambaran Umum Program Studi Ilmu Administrasi Publik


Universitas Tanjungpura...........................................................59
4.3.1 Visi dan Misi.............................................................................60
4.3.2 Tujuan Pendidikan.....................................................................61
4.4 Gambaran Umum Program S-1 Percepatan Angka Partisipasi
Kasar (PPAPK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura...........................................................63
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................66
5.1 Analisis Regresi Tabulasi Frekuensi.........................................66
5.2 Analisis Regresi Linear Sederhana............................................78
5.3 Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t)....................................80
5.4 Analisis Korelasi........................................................................81
5.5 Pembahasan...............................................................................83
BAB VI PENUTUP.........................................................................................86
6.1 Simpulan....................................................................................86
6.2 Saran..........................................................................................86
6.3 Keterbatasan Penelitian.............................................................87
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................88
LAMPIRAN.....................................................................................................90

xiv
DAFTAR
Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................. 33


Tabel 3.1 Waktu Penelitian .................................................... 43
Tabel 3.2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PPAPK Angkatan 2018 ............................................................ 44
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ......................................................... 42
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kepatuhan Mahasiswa ............................... 47
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Program Vaksinasi
Covid-19 .................................................................................. 48
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Intrusmen Variabel Kepatuhan
Mahasiswa ............................................................................... 49
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Intrusmen Variabel
Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19......... 50
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reabilitas Instrumen Penelitian ....................... 51
Tabel 3.9 Intepretasi nilai r....................................................................... 55
Tabel 4.1 Daftar Dosen dan Mahasiswa Universitas Tanjungpura ............ 57
Tabel 5.1 Tingkat Kepatuhan Mahasiswa ................................................. 67
Tabel 5.2 Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Informasi.................................................................................. 69
Tabel 5.3 Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Perilaku dan Sikap.................................................................... 70
Tabel 5.4 Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Kepercayaan............................................................................. 71
Tabel 5.5 Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19......... 73
Tabel 5.6 Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan Indikator Proses ................................................... 74
Tabel 5.7 Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan Indikator Hasil ..................................................... 76
Tabel 5.8 Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan Indikator Dampak................................................. 77
Tabel 5.9 Koefisien.................................................................................. 78
Tabel 5.10 Uji Signifikan........................................................................... 79
Tabel 5.11 Koefisien Regresi Linear Sederhana ......................................... 78
Tabel 5.12 Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ............................... 82

xv
DAFTAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan Publik Menurut George


C. Edward III..................................................................................24
Gambar 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan.....................25
Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian.................................................................37
Gambar 3.1 Kurva Uji t........................................................................................54

xvi
DAFTAR
Halaman

Lampiran 1. Pengantar Kuesioner.......................................................................91


Lampiran 2. Kuesioner Penelitian.......................................................................92
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan ReliabilitasKuesioner Keberhasilan
Implementasi Program Vaksinasi Covid 19...................................96
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kepatuhan
Mahasiswa......................................................................................98
Lampiran 5 Distribusi Data Kuesioner 151 Sampel Variabel
Kepatuhan Mahasiswa..................................................................100
Lampiran 6. Disitribusi Data Kuesioner 151 Sampel Variabel Keberhasilan
Implementasi Program Vaksinasi Covid19..................................103
Lampiran 7. Distribusi Frekuensi Interval Variabel Kepatuhan
Mahasiswa.....................................................................................106
Lampiran 8. Distribusi Frekuensi Interval Variabel Keberhasilan
Implementasi Program Vaksinasi Covid-19.................................108
Lampiran 9. Uji Regresi Linear Sederhana dengan SPSS 20...........................110
Lampiran 10. Data Mentah 151 Sampel.............................................................111
Lampiran 11. Dokumentasi.................................................................................116
Lampiran 12. SK Pembimbing............................................................................117
Lampiran 13. Surat Tugas...................................................................................118
Lampiran 14. Biodata Penulis.............................................................................120

xvii
BAB
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan munculnya fenomena virus

Covid-19 atau Corona Virus Disease-19 adalah virus baru yang menyerang sistem

pernapasan manusia, setelah ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Virus ini

dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, yang menjadi perhatian secara global,

termasuk Indonesia menjadi salah satu negara yang terpapar virus covid-19 yang

penyebarannya hampir merata di 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan

penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan yang lebih parah,

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS). Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan

dahak dari orang yang terinfeksi (melalui batuk dan bersin) dan jika menyentuh

permukaan yang terkontaminasi virus. Virus ini dapat bertahan selama beberapa

jam di permukaan.

World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 sebagai

global pandemic dan Pemerintah telah menetapkan kedaruratan kesehatan

masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia melalui

Keputusan Presiden nomor 11 Tahun 2020 tentang penetapan kedaruratan

kesehatan masyarakat corona virus disease 2019 (COVID-19) sehingga wajib

dilakukan upaya penanggulangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Sejumlah daerah di Indonesia, termasuk pemerintah Kota Pontianak,

1
2

Provinsi Kalimantan Barat mulai menetapkan status kejadian luar biasa (KLB)

terkait dengan virus corona. Penetapan KLB tersebut merupakan kewenangan

kepala daerah seiring Instruksi Presiden kepada kepala daerah untuk menetapkan

status gawat darurat terkait Covid-19 untuk daerah masing-masing.

Penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19 dilakukan

mengingat penyebaran COVID-19 yang bersifat luar biasa dengan ditandai jumlah

kasus dan jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas wilayah dan lintas

negara dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan

dan keamanan, serta kesejahteran masyarakat di Indonesia. Selain itu atas

pertimbangan penyebaran COVID19 berdampak pada meningkatnya jumlah

korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak, serta

menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia, telah

dikeluarkan juga Keputusan Presiden nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan

bencana non alam penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai

bencana nasional.

Upaya penanggulangan COVID-19 harus terus dilakukan dengan beberapa

strategi mengingat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah memberikan

dampak besar bagi perekonomian dan kehidupan sosial. Tingkat kerentanan

masyarakat juga semakin meningkat yang disebabkan kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan, oleh karena itu diperlukan

intervensi tidak hanya dari sisi penerapan kesehatan namun juga diperlukan

intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit

melalui upaya vaksinasi. Vaksinasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling

efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit menular berbahaya.

Sejarah
3

telah mencatat besarnya peranan vaksinasi dalam menyelamatkan masyarakat

dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan vaksinasi (PD3I).

Salah satu upaya Pemerintah dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 di

Tanah Air ialah dengan kebijakan vaksinasi Covid- 19. Kebijakan vaksinasi Covid

19 merupakan kebijakan pemerintah yang bersifat top-down, sebagaimana yang

tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun

2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pelaksanaan vaksinasi Covid 19

bertujuan untuk: mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di

masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap

produktif secara sosial dan ekonomi.

Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang saat ini sedang berjalan, masih

banyak spekulasi atau isu yang simpang siur mengenai vaksin covid-19 yang

diterima masyarakat, sehingga pelaksanaan vaksin di daerah Kota Pontianak

belum mencapai target, dikutip dari website covid19.pontianakkota.go.id total

pencapaian vaksinasi covid-19 di Kota Pontianak per tanggal 2 Desember 2021

mencapai 76,87% (363.649) untuk vaksin dosis pertama, sedangkan untuk vaksin

dosis kedua mencapai 59,82% (282.987), dari data tersebut masih belum mencapai

target yang ditetapkan oleh pemerintah kota yaitu sebanyak 473.070 target sasaran

vaksinasi. Artinya kerjasama masayarakat sangat diperlukan untuk mencapai

tujuan vaksinasi
4

covid-19.

Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama,

bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki

tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam

lingkungannya. Salah satu bagian dari masyarakat adalah mahasiswa. Mahasiswa

dalam konsep ideal yang dimilikinya merupakan golongan masyarakat yang

memiliki cita-cita untuk masa depan. Selain itu, mahasiswa juga dapat menjadi

penyeimbang antara pemerintah dan masyarakat, dan selalu berpihak kepada

masyarakat, bukan pada kekuasaan. Kepatuhan masyarakat masih menjadi

fenomena yang harus terus ditingkatkan dalam pelaksanaan program vaksinasi

covid-19 untuk memperbaiki perilaku dalam memutus mata rantai penularan dari

virus Covid-19.

Selain masyarakat,mahasiswa juga berperan penting dalam kebijakan

pemerintah yang dikeluarkan. Peran mahasiswa menurut Tirta (2019), adalah

sebagai agent of change yaitu mahasiswa memiliki fungsi dan peran sebagai agen

perubahan. Artinya bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penggagas

dari perubahan. Akan tetapi ia juga memiliki peran sebagai objek atau pelaku dari

perubahan yang ia gagas tersebut. Dengan adanya pelaksaan implementasi

program vaksinasi covid-19, seorang mahasiswa wajib menjadi agen perubahan

yaitu mengajak masyarakat untuk vaksin covid-19 dan menjadi role model dalam

melaksanakan implementasi kebijakan publik.

Salah satu peran Mahasiswa Universitas Tanjungpura Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik PPAPK, mengadakan vaksinasi covid-19 di area kampus upaya

yang dilakukan ini untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi atau

memutus
5

rantai penyebaran virus covid-19. Seperti yang diketahui mahasiswa Faktultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik PPAPK kebanykan berasal dari luar kota

pontianak,dimana penyebaran covid-19 ini merata di berbagai daerah di

Kalimantan Barat.

Dari data diatas masih banyak masyarakat, termasuk di dalamnya mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK di Kota Pontianak yang belum

divaksin. Ketidakpatuhan tersebut di karenakan berbagai informasi yang diterima

masyarakat maupun mahasiswa mengenai jenis vaksin, gejala atau efek setelah

divaksin menjadi simpang siur serta berbagai presepsi mahasiswa itu sendiri yang

akhirnya menjadi faktor yang membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Tanjungpura Pontianak enggan untuk di vaksin. Kurangnya

sosialisai yang dilakukan oleh pemerintah setempat mengenai pelaksanaan

program vaksinasi covid-19 . hal ini lah yang nantinya berpengaruh pada

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19.

Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Febritanto dalam

skripsinya yang menjadikan masyarakat kota Palembang Kecamatan Sukarami

dan Ilir Timur II sebagai Sampel peneletiannya yang berjudul Tingkat Kepatuhan

Masyarakat Terhadap Implementasi Peraturan Walikota Tentang Penanganan

Covid-19 di Kota Palembang (Studi Kecamatan Sukarami dan Ilir Timur II)

menyatakan bahwa fakta yang terjadi pada tingkat kepatuhan masyarakat hanya

sebesar 38,4%. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan sebelumnya dan dari peneliti

terdahulu, penulis ingin meneliti pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 pada mahasiswa Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak.


6

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Data dari pemerintah Kota Pontianak pertanggal 2 Desember 2021 capaian

vaksinasi covid-19 untuk dosis pertama sebesar 76.87 % (363.649) dan dosis

kedua sebesar 59.82% (282.987). Capaian tersebut masih di bawah target

sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 473.070.

2. Berkembangnya isu atau hoax tentang vaksin dan pelaksanaan vaksinasi. Dari

sisi pemerintah daerah, pelaksanaan vaksinasi masih terdapat ketidakjelasan

serta kurangnya sosialisasi mengenai lokasi dan jadwal pelaksanaan vaksin

yang bertolak belakang dengan Peraturan Presiden tentang pengadaan vaksin

dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan coronavirus disease

(covid-19).

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada tingkat kepatuhan mahasiswa terhadap

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak

1.4 Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan

implementasi program vaksinasi covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak?


7

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai

oleh peneliti, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program vaksisnasi

covid- 19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura Pontianak.

3. Menganalisis pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan

implementasi program vaksinasi covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna baik secara teoritis maupun

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memperkaya wawasan untuk

pengembangan ilmu penegtahuan terutama pengembangan ilmu kebijakan bagi

masyarakat umum maupun bagi mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berkaitan dengan

implementasi program vaksinasi covid-19 ataupun sebagai referensi dan

pengetahuan bagi peneliti yang melakukan pengembangan penelitian

selanjutnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori

2.1.1 Konsep Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata “Patuh”. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), Patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan

dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk pada ajaran dan

aturan. Kepatuhan adalah perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan terapi.

Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang taat pada aturan,

perintah yang telah ditetapkan, prosedur dan disiplin yang harus dijalankan.

Kepatuhan adalah fenomena yang mirip dengan penyesuaian diri.

Perbedaannya terletak pada segi pengaruh legitimasi (kebalikan dengan paksaan

atau tekanan sosial), dan selalu terdapat suatu individu, yakni pemegang otoritas.

(George Boeree,2008:39). Obedience (kepatuhan) didefinisikan sebagai sikap

disiplin atau perilaku taat terhadap suatu perintah maupun aturan yang ditetapkan,

dengan penuh kesadaran. Kepatuhan sebagai perilaku positif dinilai sebagai

sebuah pilihan. Artinya individu memilih untuk melakukan, mematuhi, merespon

secara kritis terhadap aturan, hukum, norma sosial, permintaan maupun keinginan

dari seseorang yang memegang otoritas ataupun peran penting. (Rahmawati,2015

: 3).

Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas sesuai dengan

kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku.Sedangkan

kepatutan lebih pada keluhuran budi pimpinan dalam mengambil keputusan.Jika

8
9

melanggar kepatutan belum tentu melanggar kepatuhan.Selain itu, kepatuhan

menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan

aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hal ini bertujuan

untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan

undang- undang tertentu.

Darley dan Blass dalam Hartono, kepatuhan merupakan sikap tingkah laku

Individu yang dapat dilihat dengan aspeknya mempercayai (belief), menerima

(accept) dan melakukan (act) sesuatu atas permintaan atau perintah orang

lain. Mempercayai dan menerima merupakan dimensi kepatuhan yang

berhubungan dengan sikap individu, sedangkan melakukan atau bertindak

termasuk dimensi kepatuhan yang berhubungan dengan aspek tingkahlaku

seseorang (Hartono, 2006 :1).

Baron dkk, sebagaimana dikutip Sarlito W. Sarwono menjelaskan bahwa

kepatuhan (obedience) merupakan salah satu jenis dari pengaruh sosial, yaitu

ketika seseorang menaati dan mematuhi permintaan orang lain untuk melakukan

tingkah laku tertentu karena adanya unsur power. Power ini diartikan sebagai

suatu kekuatan atau kekuasaan yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau

lingkungan tertentu. Pengaruh sosial ini dapat memberikan dampak positif atau

negatif terhadap perilaku individu tersebut (Sarwono S.W, 2009:116).

Adapun penelitian Stanford Milgram yang dikutip Sarlito W. Sarwono

tentang obedience menunjukkan bahwa individu cenderung patuh pada perintah

orang lain meskipun orang itu relatif tidak memiliki power yang kuat. Kepatuhan

yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-

tugas yang
1

diberikan kepadanya. Hal ini mendorong seseorang untuk semangat bekerja untuk

memperoleh tujuan yang akan dicapai.

Prijadarminto berpendapat bahwa kepatuhan adalah suatu kondisi yang

tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai- nilai kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sikap

atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai

beban, bahkan sebaliknya akan membebani bilamana tidak dapat berbuat

sebagaimana lazimnya (Malik Ibrahim Malang, 2014: 31.)

Neufelt menjelaskan arti kepatuhan sebagai kemauan mematuhi sesuatu

dengan takluk tunduk. Hal ini dapat dilihat dari munculnya pelanggaran yang

dilakukan oleh anggota masyarakat, akibat dari kurang puasnya salah satu pihak

akan peraturan tersebut (Septi Kusuma Dewi, 2.)

Patuh terhadap peraturan berarti berperilaku taat dan patuh terhadap peraturan

yang berlaku, memiliki sikap menerima serta ikhlas melaksanakan peraturan-

peraturan yang berlaku dengan keteguhan hati tanpa adanya paksaan dari berbagai

pihak.Kepatuhan yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab

seseorang terhadap tugas- tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong

seseorang untuk semangat bekerja untuk memperoleh tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan kepatuhan

adalah seseorang yang dikatakan patuh bilamana seseorang tersebut mematuhi

permintaan orang lain untuk melakukan tindakan tertentu karena adanya unsur

kekuatan (power).
1

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Sikap yang ditunjukkan akan selalu dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

seseorang, sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri.

Tomas Blass sebagaimana yang dikutip oleh Mohamad Toha (Mohamad

Toha, 2015 : 10) pada wacana eksperimen yang dilakukan oleh Millgram

menguraikan bahwa ada tiga hal yang nantinya bisa mempengaruhi tingkat

kepatuhan seseorang.

Faktor- faktor ini ada yang bisa berpengaruh pada setiap keadaan namun ada

juga berpengaruh pada situasi yang bersifat kuat dan ambigu saja.

a. Kepribadian

Faktor kepribadian adalah faktor internal yang dimiliki individu. Faktor ini

berperan kuat mempengaruhi intensitas kepatuhan ketika berhadapan dengan

situasi yang lemah dan pilihan- pilihan yang ambigu dan mengandung banyak

hal. Dan faktor ini tergantung pada dimanakah individu tumbuh dan peranan

pendidik yang diterimanya. Kepribadian cukup dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan sosial kemasyarakatan dan budaya setempat. Kepribadian

dipengaruhi nilai-nilai dan perilaku tokoh panutan atau teladan. Bahkan

kepribadian juga dipengaruhi metode pendidikan yang digunakan. Adapun

pendidikan adalah salah suatu kegiatan usaha manusia untuk meningkatkan

kepribadian atau proses perubahan perilaku manusia. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik PPAPK memberikan pengaruh besar terhadap perilaku patuh

mahasiswa terhadap keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 .


1

b. Kepercayaan

Suatu perilaku yang ditampilkan individu kebanyakan berdasarkan pada

keyakinan yang dianut. Sikap loyalitas pada keyakinannya akan memengaruhi

pengambilan keputusan. Suatu individu akan lebih mudah mematuhi peraturan

yang didoktrin oleh kepercayaan yang dianut. Perilaku patuh berdasarkan

kepercayaan juga disebabkan adanya penghargaan dari hukuman yang berat.

c. Lingkungan

Nilai- nilai yang tumbuh dalam suatu lingkungan nantinya juga akan

memengaruhi proses internalisasi yang dilakukan oleh individu. Lingkungan

yang kondusif dan komunikatif akan mampu membuat individu belajar tentang

arti sebuah aturan dan kemudian menginternalisasi dalam dirinya dan

ditampilkan lewat perilaku. Lingkungan yang cenderung otoriter akan

membuat individu mengalami proses internalisasi dengan keterpaksaan.

Kepatuhan yang dibentuk pada lingkungan kondusif akan membuat individu

merasakan manfaat yang besar dan memakainya dalam jangka waktu yang

lebih lama. Penanaman nilai dilakukan dengan komunikasi yang efektif antara

pihak yang berwenang dan pihak yang melakukan kewenangan. Proses ini akan

mendasari perilakunya pada lingkungan yang baru, proses adaptasi yang

dijalani akan lebih mudah.

2.1.3 Dimensi Kepatuhan

Kepatuhan terhadap peraturan memiliki dimensi-dimensi yang mengacu pada

dimensi kepatuhan Blass sebagaimana yang dikutip oleh (Septi Kusuma dewi,22)
1

menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan patuh terhadap orang lain apabila

seseorang dapat dikatakan patuh terhadap orang lain apabila seseorang tersebut

memiliki tiga dimensi kepatuhan yang terkait dengan sikap dan tingkah laku

patuh. Berikut dimensi-dimensi kepatuhan tersebut :

a. Mempercayai (belief)

Kepercayaan terhadap tujuan dari kaidah-kaidah bersangkutan, terlepas dari

perasaan atau nilai- nilainya terhadap kelompok atau pemegang kekuasaan

maupun pengawasannya.

b. Menerima (accept)

Menerima norma atau nilai-nilai. Seseorang dikatakan patuh apabila yang

bersangkutan menerima baik kehadiran norma-norma ataupun dari suatu

peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis. Penerimaan adalah kecenderungan

orang mau dipengaruhi oleh komunikasi persuasive dari orang yang

berpengetahuan luas atau orang yang disukai, dan juga merupakan tindakan

yang dilakukan dengan senang hati karena percaya terhadap tekanan atau

norma sosial dalam kelompok atau masyarakat.

c. Melakukan (act)

Melakukan sesuatu atas perintah atau perintah orang lain. Artinya adalah

penerapan norma-norma atau nilai-nilai itu dalam kehidupan. Seseorang

dikatakan patuh jika norma-norma atau nilai-nilai dari suatu peraturan

diwujudkan dalam perbuatan, bila norma atau nilai itu dilaksanakannya maka

dapat dikatakan bahwa ia patuh.

“Belief” dan “accept” merupakan dimensi kepatuhan yng terkait dengan


1

sikap, dan “act” merupakan dimensi kepatuhan yang terkait aspek tingkah laku

patuh pada seseorang. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang

dikatakan patuh apabila sudah mempercayai, menerima, dan melakukan

sesuatu yang diperintah oleh orang lain.

Peneliti menggunakan dimensi kepatuhan dari Blass sebagai acuan untuk

mengukur kepatuhan terhadap keberhasilan implementasi program vaksinasi

covid- 19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura Pontianak.

2.1.4 Kebijakan Publik

Kebijakan adalah sebuah instrumen pemerintah, bukan saja dalam arti

government yang hanya menyangkut aparatur negara, melainkan pula pemerintah

yang menyentuh pengelolaan sumberdaya publik. Kebijakan pada intinya

merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara

langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial

dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk,

masyarakat atau warga negara. Kebijakan merupakan hasil dari adanya sinergi,

kompromi atau bahkan kompetisi antara berbagai gagasan, teori, ideology dan

kepentingan- kepentingan yang mewakili sistem politik suatu negara.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, dimana persoalan-persoalan yang

dihadapi pemerintah sedemikian kompleks. maka bagaimanapun keadaan ini

sudah barang tentu membutuhkan perhatian yang besar dan penanganan

pemerintah yang cepat namun juga akurat agar masalah-masalah yang begitu
1

kompleks dan berat yang dihadapi oleh pemerintah segera dapat diatasi.

Kondisi ini pada akhirnya menempatkan pemerintah dan lembaga tinggi

negara lainnya berada pada pilihan-pilihan kebijakan yang sulit. Kebijakan

yang diambil tersebut terkadang membantu pemerintah dan rakyat Indonesia

keluar dari krisis, tetapi dapat juga terjadi sebaliknya, yakni malah

mendelegitimasi pemerintah itu sendiri.

Riant Nugroho (2008:11-15) dalam memahami kebijakan publik ada dua

jenis aliran atau pemahaman, yaitu Kontinentalis dan Anglo-Saxonis.

Pemahaman kontinentalis melihat bahwa kebijakan publik adalah turunan dari

hukum, bahkan kadang mempersamakan antara kebijakan publik dan hukum,

utamanya hukum publik ataupun hukum tata negara, sehingga kita melihatnya

sebagai peoses interaksi di antara institusi- institusi negara. Pemahaman

anglo- saxon memahami bahwa kebijakan publik adalah turunan dari politik-

demokrasi sehingga melihatnya sebagai sebuah produk interaksi antara negara

dan publik.

Kontinentalis. Hukum adalah salah satu bentuk dari kebijakan publik dari

sisi wujud maupun produk, proses, atau dari sisi muatan. Dari sisi produk atau

wujud, karena kebijakan publik dapat berupa hokum, dapat juga berupa

konvensi atau kesepakatan, bahkan pada tingkat tertentu berupa keputusan

lisan atau perilaku dari pejabat publik. Dari sisi proses, hukum merupakan

produk dari negara atau pemerintah, sehingga posisi rakyat atau publik lebih

sebagai penerima produk atau penerima akibat dari perilaku negara.

Pembuatan hukum tidak mensyaratkan pelibatan publik dalam prosesnya.

Kebijakan publik, di sisi lain, adalah produk yang memperjuangkan

kepentingan publik, yang filosofinya


1

adalah mensyaratkan pelibatan publik sejak awal hingga akhir.

Anglo-Saxonist, Kelompok kedua adalah kelompok yang memahami

kebijakan publik sebagai sebuah proses politik yang demokratis. Kelompok

ini berisi pemikir-pemikir Anglo-Saxonist.

Leo Agustino dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik (2008:6)

membuat suatu kesimpulan dari beberapa karakteristik utama dari suatu

definisi kebijakan publik. Pertama, kebijakan publik perhatiannya ditujukan

pada tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu daripada perilaku

yang berubah atau acak. Kedua, Kebijakan publik pada dasarnya mengandung

bagian atau pola kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daripada

keputusan yang terpisah-pisah.

Bahkan menurut AG. Subarsono (2005:1), kebijakan publik merupakan

bagian dari studi ilmu administrasi negara, tetapi bersifat multidisipliner,

karena banyak meminjam teori, metode dan teknik dari studi ilmu sosial, ilmu

ekonomi, ilmu politik, dan ilmu psikologi. Studi kebijakan publik mulai

berkembang pada awal tahun 1970-an terutama dengan terbitnya tulisan

Harold

D. Laswell tentang Policy Sciences. Fokus utama studi ini adalah pada

penyusunan agenda kebijakan, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan,

implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan.

Menurut Solichin Abdul Wahab (1997:1-2) istilah public policy

(kebijaksanaan negara) seringkali penggunaannya saling ditukarkan dengan

istilah-istilah lain seperti tujuan (goals) program, keputusan, undang-undang,

ketentuan-ketentuan, usulan-usulan dan rancangan-rancangan besar. Bagi para


1

pembuat kebijaksanaan (policy makers) dan para sejawatnya istilah-istilah itu

tidaklah akan menimbulkan masalah apapun karena menggunakan referensi

yang sama. Namun bagi orang-orang yang berada di luar struktur pengambilan

kebijaksanaan istilah-istilah tersebut mungkin akanmembingungkan.

2.1.5 Tahap-tahap Kebijakan

Pembuatan kebijakan kebijakan merupakan proses yang kompleks karena

melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu

beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan membagi

proses-proses penyusunan kebijakan publik ke dalam beberapa tahap. Tujuan

pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita dalam mengkaji kebijakan

publik. Namun demikian, beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan

urutan yang berbeda. Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn

sebagaimana dikutip Budi Winarno (2007: 32-34) adalah sebagai berikut:

1. Tahap Penyusunan Agenda

Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda

publik. Sebelumnya masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat

masuk dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk

agenda kebijakan para perumus kabijakan. Pada tahap ini mungkin suatu

masalah tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan

menjadi pembahasan, atau ada pula masalah karena alasan-alasan tertentu

ditunda untuk waktu yang lama.


1

2. Tahap formulasi kebijakan

Masalah yang telah masuk agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para

pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari

pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai

alternatif atau pilihan kebijakan (policy alternatives/policy options) yang ada.

Dalam perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat

dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Dalam

tahap ini masing-masing aktor akan bersaing dan berusaha untuk mengusulkan

pemecahan masalah terbaik.

3. Tahap adopsi kebijakan

Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus

kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi

dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga

atau putusan peradilan.

4. Tahap implementasi kebijakan

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika program

tersebut tidak diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan

administrasi maupun agen-agen pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang

telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan

sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai

kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat

dukungan para pelaksana (implementors), namun beberapa yang lain mungkin

akan ditentang oleh para pelaksana.


1

5. Tahap evaluasi kebijakan

Dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi,

untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat meraih dampak yang

diinginkan, yaitu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena

itu ditentukan ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk

menilai apakah kebijakan publik yang telah dilaksanakan sudah mencapai

dampak atau tujuan yang diinginkan atau belum.

2.1.6 Implementasi Kebijakan

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa implementasi berarti

pelaksanaan atau penerapan. Kata implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu

kegiatan yang lakukan agar dapat mencapai tujuan tertentu. Implementasi juga

sering disebut sebagai suatu proses rangkaian suatu kegiatan akan ditindaklanjuti

setelah sebuah rencana dan kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas

pengambilan keputusan.

Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik

biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan

tujuan yang jelas. Implimentasi kebijakan dari sudut pandang teori siklikal

(cyclical theory) maka implementasi itu akan diperlukan sebagai suatu tahapan

penting yang berlangsung dari proses kebijakan, terutama setelah wacana legal

formal, biasanya berupa undang-undang, peraturan, ketetapan, atau bentuk-bentuk

produk lainnya, dianggap sudah usai. Dalam arti seluas-luasnya, implementasi

juga sering dianggap sebagai bentuk pengoperasionalisasian atau

penyelenggaraan aktivitas yang telah


2

ditetapkan berdasarkan undang-undang dan menjadi kesepakatan bersama diantara

beragam pemangku kepentingan (stakeholders), aktor, organisasi (public atau

privat), prosedur, dan teknik secara sinergistis yang digerakan untuk bekerjasama

guna menerapkan kebijakan kearah tertentu yang dikehendaki.

Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas,

merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-

undang, Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan

undang- undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik

bekerja bersama- sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk

meraih tujuan- tujuan kebijakan atau program-program .

Budi Winarno dalam bukunya Kebijakan Publik Teori dan Proses (2007:

145) mengutip apa yang disampaikan oleh Ripley dan Franklin dalam

Bureucracy and policy implentation (1982:4) yang berpendapat bahwa

implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang

memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu

jenis keluaran yang nyata (tangible ouput). Istilah implementasi menunjuk

pada sejumlah kegiatan yang mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan-

tujuan program dan hasil-hasil yang diinginkan oleh pejabat pemerintah.

Implementasi mencakup tindakan-tindakan (tanpa tindakan) oleh berbagai

aktor, khusunya para birokrat, yang dimaksudkan untuk program berjalan.

Leo Agustino dalam bukunya Dasar-dasar Kebijakan Publik (2008:138)

mengutip pernyataan yang dikemukakan oleh seorang ahli studi kebijakan

yakni Eugene Bardach (1991:3) yang melukiskan kerumitan dalam proses


2

implementasi,adalah cukup untuk membuat sebuah program dan kebijakan

umum yang kelihatannya bagus diatas kertas. Lebih sulit lagi merumuskannya

dalam kata-kata dan slogan yang kedengarannya mengenakan bagi telingan

para pemimpin dan para pemilih yang mendengarkannya. Dan lebih sulit lagi

untuk melaksanakannya dalam bentuk cara yang memuaskan semua orang

termasuk mereka anggap klien.

Leo Agustino (2008:138) mengutip pernyataan Daniel Mazmanian dan

Paul Sabatier dalam bukunya “Implementation and Public Policy” (1983:61)

mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai pelaksanaan keputusan

kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk undang- undang, namun dapat

pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang

peting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut

mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas

tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk

menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya.

Sedangkan dalam buku Dasar-Dasar Kebijakan Publik tersebut Leo

Agustino (2008:139), mengutip juga pernyataan Van Meter dan Van Horn

(1975), mendefinisikan implementasi kebijakan, sebagai tindakan-tindakan

yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat- pejabat atau

kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya

tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan.

Dari tiga definisi tersebut dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan

menyangkut tiga hal, yaitu: (1) adanya tujuan atau sasaran kebijakan; (2)
2

adanya aktivitas atau kegiatan pencapaian tujuan; (3) adanya hasil kegiatan.

Berdasarkan uraian tersebut Riant Nugroho dalam bukunya Public Policy

(2008:437) dapat memberikan kesimpulan bahwa implementasi merupakan

suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu

aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil

yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Hal ini sesuai

dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri.

2.1.7 Model Implementasi Kebijakan

Terdapat beberapa teori dari beberapa ahli mengenai implementasi kebijakan,

yaitu:

1. Teori George C, Edward

Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92) berpandangan bahwa implementasi

kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu:

a. Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar

implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi

tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target

group), sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.

b. Sumberdaya, meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk

melaksanakan, maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumber daya

tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, misalnya kompetensi

implementor dan sumber daya finansial.


2

c. Disposisi, adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor,

seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila implementor

memiliki disposisi yang baik, maka implementor tersebut dapat menjalankan

kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.

Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan

pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak

efektif.

d. Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan

kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi

kebijakan. Aspek dari struktur organisasi adalah Standard Operating

Procedure (SOP) dan fragmentasi. Struktur organisasi yang terlalu panjang

akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape, yakni

prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks, yang menjadikan aktivitas

organisasi tidak fleksibel.

Menurut pandangan Edwards (dalam Budi Winarno, 2007: 181) sumber-

sumber yang penting meliputi, staff yang memadai serta keahlian-keahlian yang

baik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, wewenang dan fasilitas-fasilitas

yang diperlukan untuk menerjemahkan usul-usul di atas kertas guna

melaksanakan pelayanan-pelayanan publik.


2

Gambar 2.1
Model Implementasi Kebijakan Publik Menurut George C. Edward III
Sumber : Kebijakan Publik Dr. SahyaAnggara, M.Si Hal.251

2. Teori Merilee S. Grindle

Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle (dalam

Subarsono, 2011: 93) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan

(content of policy) dan lingkungan implementasi (context of implementation).

Variabel tersebut mencakup: sejauhmana kepentingan kelompok sasaran atau

target group termuat dalam isi kebijakan, jenis manfaat yang diterima oleh

target group, sejauhmana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan,

apakah letak sebuah program sudah tepat, apakah sebuah kebijakan telah

menyebutkan implementornya dengan rinci, dan apakah sebuah program

didukung oleh sumberdaya yang memadai.


2

Keunikan dari model Grindle terletak pada pemahamannya yang

komprehensif akan konteks kebijakan, khususnya yang menyangkut dengan

implementor, penerima implementasi, dan arena konflik yang mungkin terjadi

di antara para aktor implementasi, serta kondisi- kondisi sumber daya

implementasi yang diperlukan.

Gambar 2.2
Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan
(Merilee S. Grindle. 1980. Politics and Policy Implementation in the Third
World, Princeton University Press, New Jersey, p. 11) Sumber: Merilee S.
Grindle, 1980: 11 (data diolah)
2

3. Teori Donal van Meter dan Carl van Horn

Seperti dikutip dari Leo Agustino (2008:142) model pendekatan top-

down yang dirumuskan oleh Donal Van Metter dan Carl Van Horn disebut

dengan A Model of The Policy Implementation. Proses implementasi ini

merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu implementasi kebijakan

yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk meraih kinerja

implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung dalam

hubungan berbagai variabel. Model ini mengandaikan bahwa implementasi

kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik yang tersedia,

pelaksana, dan kinerja kebijakan publik. Menurut Van Metter dan Van

Horn ada 6 (enam) variabel yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik,

seperti dikutip Leo Agustino (2008:142) adalah:

1) Ukuran dan Tujuan Kebijakan,

2) Sumberdaya (sumberdaya manusia, sumberdaya finansial, sumberdaya

waktu),

3) Karakteristik Agen Pelaksana (Organisasi formal dan organisasi

informal),

4) Sikap/Kecenderungan (Disposition) para Pelaksana,

5) Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana (Koordinasi),

6) Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

4. Teori Charles O. Jones

Charles O. Jones (Abidin, 2002; 199) menyebutkan dalam melaksanakan

aktivitas implementasi program atau pelaksanaan kebijakan, terdapat tiga


2

macam aktivitas yang perlu diperhatikan, yakni;

a. Organisasi

Organisasi yang merupakan pembentukan atau penataan ulang sumber daya,

unit, dan metode agar kebijakan dapat memberikan hasil atau dampak.

Aktivitas pengorganisasian (organization), merupakan suatu upaya

menetapkan dan menata kembali sumber daya, unit-unit dan metode-metode

yang mengarah pada upaya mewujudkan atau merealisasikan kebijakan

menjadi hasil sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan sasaran dalam

kebijakan. Organisasi dalam hubungan dengan pelaksanaan kebijakan dapat

dikaitkan penentu unit- unit kerja yang ada, pembagian tugas dari masing-

masing unit organisasi berupa sumber daya manusia, keuangan, dan sarana

dan prasarana dalam organisasi.

b. Interpretasi atau Pemahaman

Menafsirkan bahasa kebijakan menjadi rencana dan pengarahan yang

tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan. Aktivitas interpretasi

(Interpretation) merupakan aktivitas penjelasan substansi dan suatu

kebijakan dalam bahasa yang operasional dan mudah dipahami, sehingga

substansi kebijakan dapat dilaksanakan dan diterima oleh pelaku dan sasaran

kebijakan. Sejalan dengan pemikiran ini, Abidin (2002;199) juga

menggambarkan tentang suatu sistem kejiwaan (behavior) dari kebijakan

yang berhubungan dengan pemahaman pelaksanaan maupun sasaran tentang

kebijakan yang pada akhirnya dapat menerima atau menolak kebijakan

tersebut. Pengaruh faktor kejiwaan dalam pelaksanaan kebijakan menjadi

sangat penting bahkan


2

lebih penting dari substansi itu sendiri.

Di samping itu pemahaman masyarakat tidak terletak pada isi kebijakan

tetapi juga cara pendekatan dan penyampaian serta cara melaksanakan suatu

kebijakan. Interprestasi dalam kaitan dengan keberhasilan implementasi

kebijakan menyangkut pemahaman mendalam tentang tujuan dan sasaran

kebijakansehingga dapat memberikan dukungan dengan melaksanakan tugas

yang diberikanberhubungan dengan kebijakan tersebut.

c. Penerapan

Ketentuan rutin dari pelayanan, pembayaran atau lainnya yang

disesuaikandengan tujuan atau perlengkapan program. Sejalan dengan ini

Abidin (2002;199) mengemukakan juga tentang keberhasilan implementasi

kebijakan daripendekatan prosedural, yang berupa langkah- langkah yang

ditempuh dalam pelaksanaan kebijakan. Sesuai dengan prosedur tersebut,

maka yang terpenting dalam implementasi adalah berdasarkan urutan

pentingnya maupun prioritas menurut waktunya. Bertolak dari pemikiran

tentang aplikasi atau penerapan program, maka aplikasi tersebut sangat erat

kaitannya dengan prosedur dan tata kerja kebijakan yang biasanya berupa

petunjuk pelaksana kebijakan.

Berbagai uraian tentang implementasi program dalam tulisan ini,

berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Charles O. Jones, bahwa

implementasi kebijakan merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan

dan sasaran, dengan menggunakan tindakan-tindakan yang nyata serta

sistematis dari pengorganisasian, interprestasi, dan penerapan.


2

2.1.8 Proses Implementasi Kebijakan

Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan dalam suatu keputusan. Tindakan ini berusaha untuk mengubah

keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola operasional serta berusaha

mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang telah

diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya adalah upaya pemahaman

apa yang seharusnya terjadi setelah sebuah program dilaksanakan.

Proses implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan instansi yang

bertanggung jawab untuk pelaksanaan kebijakan tersebut, namun juga

menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Dalam tataran praktis,

implementasi kebijakan adalah proses pelaksanaan keputusan dasar.

Proses tersebut terdiri atas beberapa tahap, yaitu tahapan pengesahan

peraturan perundangan, pelaksanaan keputusan oleh instansi pelaksana,

ketersediaan kelompok sasaran untuk menjalankan keputusan, dampak nyata

keputusan baik yang dikehendaki atau tidak, dampak keputusan sebagaimana

yang telah diharapkan instansi pelaksana, dan upaya perbaikan atas kebijakan atau

peraturan perundangan.

Memandang kebijakan publik sebagai keputusan-keputusan pemerintah yang

mempunyai tujuan atau maksud-maksud tertentu, dan mereka yang menganggap

kebijakan publik memiliki akibat-akibat yang bisa diramalkan. Mewakili

kelompok tersebut Nakamura dan Smallwood dalam bukunya yang berjudul The

Politics of Policy Implementation,melihat kebijakan publik dalam ketiga

lingkungannya yaitu:

1. Yaitu lingkungan perumusan kebijakan (Formulation),


3

2. Lingkungan penerapan (Implementation), dan

3. Lingkungan penilaian (Evaluation) kebijakan.

Bagi mereka suatu kebijakan melingkupi ketiga lingkungan tadi ini berarti

kebijakan publik adalah Serangkaian instruksi dari para pembuat keputusan

kepada pelaksana kebijakan yang mengupayakan baik tujuan-tujuan dan cara-cara

untuk mencapai tujuan tersebut (A set of instruction from policy makers to policy

implementers that spell out both goals and the mean for achieving those goals).

Beberapa lingkungan kebijakan dalam proses kelembagaan terdiri dari lingkungan

pembuatan; lingkungan implementasi dan lingkungan evaluasi (Nakamura,

1980:31).

Dalam tiga tahapan implementasi tiga-tiganya sangat penting dalam

implementasi tanpa formulasi kebijkan tidak akan lahir tanpa implementasi

pelaksanaan tidak akan terlaksana dan tanpa evaluasi pengeevaluasian tidak akan

memberi perbaikan dalam impelementasi, maka ketiganya menjadi dasar pokok

dalam tahap implementasi.

Keberhasilan implementasi kebijakan atau program juga dapat dikaji

berdasarkan proses implementasi (perspektif proses) dan hasil yang dicapai

(perspektif hasil). Pada perspektif proses, program pemerintah dikatakan berhasil

jika pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk dan ketentuan pelaksanaan yang

dibuat oleh pembuat program yang mencakup antara lain tata cara atau prosedur

pelaksanaan, agen pelaksana, kelompok sasaran dan manfaat program. Sedangkan

pada perspektif hasil, program dinilai berhasil manakala programnya mem-bawa

dampak seperti yang diinginkan. Suatu program mungkin saja berhasil dilihat dari
3

sudut proses, tetapi boleh jadi gagal ditinjau dari dampak yang dihasilkan, atau

sebaliknya. Dengan kata lain, implementasi kebijakan dapat berhasil ketika telah

nampak konsistensi antara proses yang dilalui dengan hasil yang dicapai.

2.1.9 Indikator Keberhasilan Implementasi Kebijakan Publik

Wibawa (dalam Samodra Wibawa dkk, 1994: 22-23) mengemukakan model

Grindle ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Ide dasarnya

adalah bahwa setelah kebijakan ditransformasikan, barulah implementasi

kebijakan dilakukan. Keberhasilannya ditentukan oleh derajat implementability

dari kebijakan tersebut. Isi kebijakan tersebut mencakup kepentingan yang

terpengaruhi oleh kebijakan, meliputi:

1. Jenis manfaat yang akan dihasilkan.

2. Derajat perubahan yang diinginkan.

3. Kedudukan pembuat kebijakan.

4. (Siapa) pelaksana program.

5. Sumber daya yang dihasilkan

Sementara itu, konteks implementasinya adalah:

1. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat, bahwa

mengimplementasikan mungkin mencakup banyak aktor. Keseluruhan aktor

tersebut mungkin secara intensif atau tidak, tergantung konten dari program

dan strukturnya dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Masing-masing aktor

mungkin memiliki kepentingan-kepentingan dalam kebijakan/program dengan

membuat tuntutan (permintaan) atas pengalokasian prosedur-prosedur


3

(Grindle;1980). Seringkali tujuan dari aktor bertentangan dengan aktor lainnya,

termasuk pada hasil dan konsekuensi siapa mendapatkan apa akan ditentukan

melalui strategi, sumberdaya dan posisi kekuasaan masing-masing aktor.

2. Karakteristik lembaga dan penguasa, bahwa apa yang diimplementasikan

mungkin merupakan hasil dari perhitungan politik dari perhitungan politik dari

kepentingan dan persaingan antar kelompok untuk mendapatkan sumber daya

yang terbatas, respon dari petugas yang mengimplementasikan, dan tindakan-

tindakan elit politik, semuanya berinteraksi dalam konteks kelembagaan

masing- masing. Analisis atas implementasi dari program yang spesifik dalam

interaksinya akan mempertimbangkan penilaian kapabilitas kekuasaan daripara

aktor, kepentingan-kepentingannya, dan strategi untuk mencapainya, serta

karakteristik dari penguasa.

3. Kepatuhan dan daya tanggap, bahwa dalam upaya untuk mencapai tujuan,

birokrat berhadapan dengan dua masalah yang timbul dari interaksi antar

lingkungan program dan administrasi program. Yang pertama, birokrat harus

berhadapan dengan masalah yang berkaitan dengan bagaimana menjaga

ketaatan agar hasil akhir dari kebijakan dapat dicapai walaupun mereka harus

menangani berbagai interaksi di antara aktor yang berkepentingan dalam

implementasi kebijakan tersebut. Yang kedua, bagaimana responsivitas dari

birokrat terhadap keinginan-keinginan dari mereka yang akan menerima

manfaat dari pelayanan diberikannya agar tujuan kebijakan dan program dapat

tercapai.
3

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut hasil penelitian yang relevan antara lain :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Tahun Peneliti Judul Rangkuman Penelitian


1 2021 Febrianto TINGKAT Hasil penelitian dapat
KEPATUHAN disimpulkan :
MASYARAKAT Masyarakat
TERHADAP kecamatan Sukarami
IMPLEMENTASI dan kecamatan Ilir
PERATURAN Timur II memiliki
WALIKOTA kepatuhan terhadap
TENTANG penanganan covid-19
PENANGANAN karena masyarakat
COVID-19 DI Kecamatan sukarami
KOTA dan kecamatan Ilir
PALEMBANG Timur II menerapkan,
(STUDI menaati serta
KECAMATAN mematuhi segala
SUKARAMI DAN kebijakan yang telah
ILIR TIMUR II) pemerintah kota
Palembang keluarkan
Terdapat pengaruh
antara variabel
Implementasi
Peraturan Walikota
tentang Penanganan
Covid-19 (X) terhadap
variabel Tingkat
Kepatuhan
Masyarakat (Y).
Melalui ringkasan
model dalam analisis
linear sederhana, nilai
koefisien determinan
(R Square) sebesar
0,384 yang
mengandung
pengertian bahwa
pengaruh variabel
bebas (Implementasi
3

Perwako tentang
Penanganan Covid-
19) terhadap variabel
terikat (Tingkat
Kepatuhan
Masyarakat) adalah
sebesar 38,4%.
2 2021 Jenmasri TINGKAT Hasil peneltian dapat
Samosir KEPATUHAN disimpulkan :
MAHASISWA FK 1. Mahasiswa Fakultas
USU TERHADAP Kedokteran
PEMBERLAKUAN Universitas
KEBIJAKAN Sumatera Utara
SEKOLAH DARI angkatan 2017,2018,
RUMAH SELAMA dan 2019 dinilai
PANDEMI COVID- patuh dalam
19 mengikuti kebijakan
sekolah dari rumah
selama pandemi
COVID- 19.
2. Tingkat
pengetahuan
mahasiswa FK USU
tergolong tinggi
terhadap COVID19
dan pencegahan
terkhusus tentang
kebijakan sekolah
dari rumah.
3.Tingkat keyakinan
pribadi mahasiswa
FK USU terhadap
kebijakan sekolah
dari rumah untuk
menangani COVID-
19 ini tergolong
tinggi dan
merupakan faktor
terpenting yang
mempengaruhi
tingkat kepatuhan.
3

3 2021 Nancy S. DETERMINAN Hasil penelitian


Bawiling KEPATUHAN menunjukkan bahwa
MASYARAKAT dari 266 responden
KABUPATEN dengan lingkungan
MINAHASA sosial budaya yang
TERHADAP baik, didapati yang
KEBIJAKAN patuh terhadap
PHYSICAL kebijakan physical
DISTANCING distancing sebanyak
DALAM 195 (73%) responden.
PENCEGAHAN Hal tersebut
COVID-19 menunjukkan bahwa
dengan lingkungan
sosial yang baik akan
mempengaruhi
seseorang untuk patuh
terhadap kebijakan
physical distancing.
Berdasarkan hasil
penelitian, didapati
keempat determinan
kepatuhan masyarakat
Kabupaten Minahasa
terhadap kebijakan
physical distancing
dalam pencegahan
covid19 yakni sikap,
pengetahuan, tingkat
pendidikan,dan
lingkungan sosial
budaya memiliki
hubungan yang
Signifikan dengan
kepatuhan dalam
menerapkan kebijakan
physical distancing
dalam pencegahan
Covid19

4 2012 M. Akbar IMPLEMENTASI Hasil penelitian


KEBIJAKAN menunjukkan
VAKSINASI Pelaksanaan kebijakan
COVID-19 DI vaksinasi COVID-19
3

KOTA di Kota Surabaya pada


SURABAYA realitanya menemukan
sejumlah masalah
dalam pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19
di Surabaya antara
lain realisasi vaksin
kepada sasaran jauh
dari target yang
ditetapkan,
keengganan calon
penerima vaksin
menginformasikan
penyebab
ketidakhadirannya
kepada petugas
fasilitases kesehatan,
kurang aktifnya
kelompok sasaran
calon penerima vaksin
untuk datang sesuai
jadwal yang
ditetapkan. Penyebab
lainnya yang tak kalah
penting adalah kurang
sinkronnya data calon
penerima vaksin yang
diperoleh fasilitas
kesehatan sebagai
penyelenggara, karena
beberapa diantaranya
data yang masuk
terdapat calon
penerima vaksin yang
merupakan penyintas,
bahkan beberapa
lainnya ditemukan
telah melakukan
vaksinasi di tempat
lain.
Sumber : Pengolahan Data
3

2.2 Kerangka Pikir Penelitian

Pengaruh Kepatuhan
Mahasiswa terhadap
Implementasi Program
Identifikasi Masalah
Data Vaksinasi
dari Pemerintah
Covid-19 Kota Pontianak
pertanggal 2 Desember 2021 capaian
vaksinasi covid-19
Kepatuhan untuk dosis pertama
Mahasiswa Keberhasilan
sebesar
Fakultas Ilmu Sosial dan dosis kedua Impelemntasi Program
76.87 % (363.649)
sebesar 59.82% (282.987). Capaian tersebut
dan Ilmu Politik Vaksinasi Covid-19 Pada
masih di bawah target sasaran yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 473.070. Mahasiswa Fakultas Ilmu
Variabel X isu
Berkembangnya (Bebas)
atau hoax tentang Variabel Y (Terikat)
vaksin
dan pelaksanaan vaksinasi
Gambar 2.3
Kerangka Pikir Penelitian

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:39), mendefinisikan: “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah jawaban

atau pernyataan sementara terhadap suatu masalah dalam penelitian yang belum
3

tentu kebenarannya, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji

secara empiris.

Berdasarkan teori samodra Wibawa (1994) yang menyatakan terdapat tiga

indikator keberhasilan suatu implementasi kebijakan dari konteks

implementasinya antara lain:

1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat

2. Karakteristik lembaga dan penguasa

3. Kepatuhan dan daya tanggap

Berdasarkan teori di atas bahwa ada hubungan antara kepatuhan mahasiswa

terhadap keberhasilan program vaksinasi covid-19, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha: Ada pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan implementasi

program vaksinasi covid 19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik PPAPK Universitas Tanjungpura.

2.5 Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

2.5.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan

maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami

maksudnya (Azwar, 2007: 72) Adapun definisi konseptual dalam penelitian ini

adalah:
3

1. Kepatuhan Mahasiswa

Kepatuhan adalah menerima perintah-perintah dari orang lain memenuhi

permintaan orang lain, didefinisikan sebagai suatu tindakan atau perbuatan

yang dilakukan berdasarkan keinginan orang lain atau melakukan apa-apa yang

diminta oleh orang lain, kepatuhan mengacu pada perilaku yang terjadi sebagai

respons terhadap permintaan langsung dan berasal dari pihak lain ( Blass,1999 :

29).

2. Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19

Penentu keberhasilan implementasi kebijakan yaitu tindakan masyarakat yang

berkesesuaian dengan yang diinginkan pemerintah. Ini berarti bahwa yang

diperlukan adalah peran serta masyarakat, terutama masyarakat sasaran

kebijakan. Islamy (1986 : 107)

2.5.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi Operasional, menurut Saifuddin Azwar (2007: 72) adalah suatu

definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bilamana

indikatornya tidak tampak. Suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan

berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang diamati. Agar tidak terjadi

kesalahpahaman dalam memaknai judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan tentang

definisi operasional dari judul tersebut sebagai berikut:

1. Kepatuhan MahasiswaKepatuhan adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai

kepatuhan, keteraturan, kesetian dan ketertiban.


4

2. Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19.

Implementasi kebijakan merupakan aktivitas yang terlihat setelah dikeluarkan

pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya mengelola input

untuk menghasilkan output atau outcomes bagi masyarakat. Keberhasilan atau

kegagalan suatu implementasi kebijakan dapat diukur dari sudut

kemampuannya secara nyata dalam meneruskan dan mengoperasionalkan

program-program yang telah dirancangkan sebelumnya.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan

kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka)

yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5). Menurut Subana dan

Sudrajat (2005: 25) penelitian kuantitatif dilihat dari segi tujuan, penelitian ini

dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan

statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar variabel dan adapula yang

sifatnya mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

mendiskripsikan banyak hal.

Adapun Spesifikasi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu untuk

mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

sekarang (ketika penelitian berlangsung) dan penyajiannya apa adanya. Penelitian

ini merupakan penelitian yang mengarah pada studi korelasional. Studi korelasi

ini merupakan hubungan antar dua variabel, tidak saja dalam bentuk sebab akibat

melainkan juga timbal balik antara dua variabel (Subana, 2005: 36). Dengan

metode ini variabel yang diteliti yaitu kepatuhan mahasiswa sebagai variabel

independen/bebas (x) dan keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19

sebagai variabel dependen/terikat (y).

41
4

3.2 Langkah-langkah Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa langkah yaitu

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian. Langkah

yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan proposal yang berisi

rancangan penelitian, pada langkah ini peneliti dibimbing oleh dosen

pendamping yang kemudian disetujui dan selanjutnya dapat dikembangkan

oleh penulis baik sesuai dengan teori maupun metode penelitian yang

digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi pengumpulan data oleh peneliti. Setelah data terkumpul

sesuai dengan jumlah sampel yang diambil maka dilakukan pengolahan data

dengan sistem komputerisasi dan dianalisis menggunakan uji regresi linear

sederhana sehingga didapatkan hasil yang valid.

3. Tahap Pelaporan

Setelah pengumpulan data dan pengolahan data selesai, peneliti menyusun

laporan penelitian selanjutnya dipertanggung jawabkan dalam ujian skripsi.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura Pontianak, dan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 –

September 2022.
4

Tabel 3.1
Waktu Penelitian

Bulan
No Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
1 Pengajuan
Outline
Penelitian
2 Konsultasi
dan perbaikan
usulan
penelitian
3 Seminar
usulan
penelitian
4 Penyusunan
instrument,
penelitian
lapangan, dan
pengumpulan
data
5 Pengolahan
data dan
penyusunan
Skripsi serta
konsultasi
Skripsi
6 Ujian Skripsi

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi adalah sebuah keseluruhan yang merupakan

totalitas semua nilai yang mungkin, dengan hasil menghitung maupun hasil

mengukur, baik kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik mengenai

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi dari penelitian ini adalah
4

seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura Pontianak. Besar seluruh populasi berdasarkan data yang didapat

dari sub bagian akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura adalah sebanyak:

Tabel 3.2
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
PPAPK Angkatan 2018

No Program Studi Laki-laki Perempuan Total


1 Ilmu Administrasi Publik 21 39 60
2 Ilmu Sosiatri 21 28 49
3 Ilmu Pemerintahan 26 5 31
4 Ilmu Sosiologi 26 22 48
5 Ilmu Politik 35 19 54
Jumlah 129 113 242
Sumber : Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Tahun
2021/2022

3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik proportionate stratified random sampling,menurut Sugiyono

(2011:82) Proportionate stratified random sampling yaitu mengambil sejumlah

sampel dengan memperhatikan setiap strata atau kelompok populasi. Besarnya

sampel ditentukan dengan


rumus:
N
n=
1+N(e2)

Keterangan:

N = Besar populasi

N = Besar Sampel

e = Kepercayaan yang diinginkan: 0,05


4

Dalam penelitian ini ditetapkan e adalah 5% sedangkan N adalah 242. Jadi

minimal sampel yang diambil peneliti adalah :

N
n=
1+N(d2)

242
n=
1+242(0,052)

= 242 / 1.605 = 151

Total sampel dalam penelitian ini adalah 151 mahasiswa yang diambil dengan

menggunakan proportionate stratified random sampling yaitu mengambil

sejumlah sampel dengan memperhatikan setiap strata atau kelompok populasi

(Sugiyono, 2011 : 82 ). Adapun besaran sampel tiap program studi sebanyak:

Tabel 3.3
Jumlah Sampel Penelitian

No Program Studi Jumlah Sampel


60
1 Ilmu Administrasi Publik × 151 = 37
242
49
2 Ilmu Sosiatri × 151 = 31
242
31
3 Ilmu Pemerintahan × 151 = 19
242
48
4 Sosiologi × 151 = 30
242
54
5 Ilmu Politik × 151 = 34
242
Jumlah 151
Sumber: Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Tahun
2021/2022
4

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses yang penting dalam

mendapatkan data pada penelitian. Menurut Sugiyono (2009: 308) jika peneliti

tidak mengetahui teknik dari pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang dapat memenuhi standar data yang telah ditentukan.

Dengan teknik yang sudah diatur, maka peneliti dapat dengan mudah melakukan

penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket

di mana kuesioner tersebut telah dirancang berdasarkan kebutuhan penelitian

dalam bentuk checklist. Sebelum kuesioner tersebut dibagikan terlebih dahulu

peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta cara

pengisian kepada responden kemudian kuesioner dibagikan dan diisi oleh

reponden dan setelah selesai dikumpulkan kembali oleh peneliti untuk diolah data.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Angket adalah salah satu jenis dari instrumen, sedangkan instrumen adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Untuk itu dalam

penyusunannya, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen

yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah

sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam

baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom (Arikunto, 2006: 162).
4

Instrumen penelitian menempati posisi teramat penting dalam hal bagaimana

dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data di lapangan. Adapun

instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner kepatuhan

mahasiswa dan kuesioner keberhasilan implementasi programvaksinasi covid-19.

1. Kuesioner Kepatuhan Mahasiswa

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan mahasiswa

menggunakan skala Likert dengan nilai 4=”Sangat setuju”, 3=”Setuju”,

2=”Tidak setuju”, 1=”Sangat tidak setuju”. Kuesioner ini berisi 9 pernyataan

dengan kisi-kisi pada tabel berikut.

Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Kepatuhan Mahasiswa

No Indikator No Pernyataan
1 Informasi 1,2,3
2 Perilaku dan sikap 4,5,6
3 Kepercayaan 7,8,9
Sumber : Pengolahan Data

2. Kuesioner Implementasi Program Vaksinasi Covid-19

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi

program vaksinasi covid-19 menggunakan skala Likert dengan nilai 4= “Sangat

setuju”, 3= “Setuju”, 2= “Tidak setuju”, 1= “Sangat tidak setuju”. Kuesioner ini

berisi 9 pernyatan dengan kisi-kisi pada tabel berikut.


4

Tabel 3.5
Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Program Vaksinasi Covid-19

No Indikator No Pernyataan
1 Proses 1,2,3
2 Hasil 4,5,6
3 Dampak 7,8,9
Sumber : Pengolahan Data

3.7 Uji Validitas dan Realibitas Alat Pengumpulan Data

3.7.1 Uji Validitas

Validitas berarti kesucian alat ukur artinya alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008: 121).

Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat

sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data

yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes

yang memiliki validitas rendah.

Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu

alat ukur yang valid dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga

memiliki kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat mendeteksi

perbedaan- perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.

Validitas dalam penelitian ini adalah diuji dengan menggunakan rumus

korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi

Product Moment .
4

Rumus:

rxy  n XY   XY

 
Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

Y = nilai dari semua item 1 X = nilai dari semua item 2 n = jumlah item

Sebuah item dianggap valid apabila jika koefisien hubungan item tersebut

dengan total keseluruhan item yang kemudian kita notasikan sebagai r hitung

haruslah lebih besar atau sama dengan r dalam tabel Sugiyono (Siregar, 2011:164).

Dalam penelitian ini nilai r tabel dengan nilai signifikansi 5% (N=20) adalah

0,444. Jika koefisien dalam penelitian ini melebihi 0,444 maka item pernyataan

yang akan digunakan dapat dikatakan valid. Dalam menguji validitas instrumen

penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS Versi 20 For Windows.

Berikut hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Intrusmen Variabel Kepatuhan Mahasiswa

Item Koefisien Validitas R Kritis 5% (N=20) Keterangan


1 0.684 0,444 Valid
2 0.737 0,444 Valid
3 0.509 0,444 Valid
4 0.860 0,444 Valid
5 0.851 0,444 Valid
6 0.827 0,444 Valid
7 0.845 0,444 Valid
8 0.758 0,444 Valid
9 0.693 0,444 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS 20
5

Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Intrusmen Variabel Keberhasilan Implementasi
Program Vasinasi Covid-19

Item Koefisien Validitas R Kritis 5% (N=20) Keterangan


1 0.717 0,444 Valid
2 0.588 0,444 Valid
3 0.620 0,444 Valid
4 0.820 0,444 Valid
5 0.625 0,444 Valid
6 0.908 0,444 Valid
7 0.872 0,444 Valid
8 0.872 0,444 Valid
9 0.719 0,444 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS 20

3.7.2 Uji Reabilitas

Reabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan

(Arikunto, 2006: 178).

Uji reabilitas untuk kuesioner menggun akan rumus Alpha Cronbach

yaitu:

𝑘 ∑ 𝜎2
𝑟11 = [ ] [1 − 2

]
𝑘−1 �
𝑡

Keterangan :

k = rerata kuadrat antara objek

∑ σ2 = rerata kuadrat kesalahan


t i

σ2 = varian total
t
5

Kuesioner penelitian dinyatakan reliabel apabila diperoleh nilai Cronbach

alpha > 0,6 Arikunto (2013:239). Dalam penelitian ini nilai jika intercept

(konstanta) > 0,60 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Dalam menguji

reliabilitas instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS

Versi 20 For Windows. Berikut hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reabilitas Instrumen Penelitian

Koefisien
Variabel R Kritis Keterangan
Reabilitas
Kepatuhan Mahasiswa 0,905 0,60 Reliabel
Implementasi Program
0,906 0,60 Reliabel
Vaksinasi Covid-19
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 20.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam (Sugiyono, 2009: 427) menyatakan bahwa analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya diinformasikan kepada orang lain. Teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan

linier. Namun dalam penelitian ini, hanya digunakan saat variabel dependen

sehingga disebut regresi linier sederhana (Priyanto, 2010). Analisis ini untuk
5

meramalkan atau memprediksi suatu nilai variabel dependen dengan adanya

perubahan dari variabel indipenden. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah kepatuhan mahasiswa, sedangkan variabel dependennya adalah

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19. Adapun persamaan

regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y’ = Nilai prediksi variabel dependen

a = Konstanta, yaitu nilai Y’ jika X = 0

b = Koefisienregresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y’

yang didasarkan variabel X

X = Variabel Independen

2. Uji t

Uji hipotesis (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi

signifikan atau tidak pada masing-masing variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y). Langkah-langkah untuk uji hipotesis adalah sebagai

berikut:

a. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat

Ha : terdapat pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap implementasi

program vaksinasi covid 19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura.

b. Menentukan taraf signifikan

Menentukan taraf signifikan dengan ketentuan ɑ = 5% atau 0,05. Jika nilai


5

signifikasi > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika nilai signifikasi < 0,05

maka H0 ditolak.

c. Kaidah pengujian hipotesis

Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima, hal ini menyatakan bahwa terdapat

hubungan atau pengaruh antara kepatuhan mahasiswa (X) dengan

implementasi program vaksinasi covid-19 (Y).

Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak, hal ini menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan atau pengaruh antara kepatuhan mahasiswa (X) dengan

Implementasi program vaksinasi covid-19 (Y).

Adapun rumus untuk thitung adalah:


b r√n-2
thitung = atau thitung =
Sb √1-r2

Keterangan :

b = Koefisien Regresi

Sb = Standar error

r = Koefisien korelasi sederhana

n = Jumlah data atau kasus

d. Membuat aturan keputusan

Aturan keputusan merupakan sebuah pernyataan kondisi dimana hipotesis

ditolak atau hipotesis diterima. Daerah penerimaan dan penolakan

ditunjukan pada gambar berikut:


5

Gambar 3.1
Kurva Uji t

Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa daerah penerimaan Ho pada nilai t tabel

diantara -1,655 hingga 1,655. Sedangkan hasil t hitung 4,666 yang berarti

nilai tersebut berada di daerah penolakan Ho atau Ha diterima dan bernilai

positif .

3. Analisis Korelasi

Uji korelasi yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson’s Product Moment.

Menurut Riduwan & Akdon (2005) korelasi Pearson’s Product Moment

digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis korelasi

Pearson’s Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang

menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan antara lain; data

berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linear; dan data yang

dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang

sama. (Riduwan &Akdon, 2005).

Korelasi Pearson’s Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r

tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya

negatif
5

sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r +1 berarti korelasinya sangat

kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan dengan tabel 3.9

interpreasti nilai r sebagai berikut (Riduwan & Akdon, 2005).

Tabel 3.9 Interpretasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


1,00 Sempurna
0,75-0,99 Sangat Kuat
0,50-0,75 Kuat
0,25-0,50 Cukup
0,00-0,25 Sangat Rendah
Sumber : Sarwono, J (2015)
BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Universitas Tanjungpura

Universitas Tanjungpura merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di

Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kampus ini didirikan sejak tanggal 20

Mei 1959 dengan nama awal Universitas Daya Nasional. Universitas Tanjungpura

sendiri bertempat di Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi/Jendral Ahmad Yani,

Pontianak, Kalimantan Barat. Tepatnya berlokasi di lahan tengah kota dengan luas

453,17 Km2 dengan 9 Fakultas dan 98 Program Studi.

Universitas Tanjungpura berasal dari perguruan tinggi swasta dengan nama

Universitas Daya Nasional (UDN) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1959 oleh

Yayasan Perguruan Tinggi Daya Nasional. UDN dinegerikan menjadi Universitas

Pontianak (UNEP) sesuai Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu

Pengetahuan (PTIP) Nomor 53 Tahun 1963. Selanjutnya Universitas Negeri

Pontianak berubah menjadi Universitas Dwikora sesuai Keputusan Presiden RI

Nomor 278 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965. Seiring dengan

perkembangannya Universitas Dwikora berubah nama menjadi Universitas

Tanjungpura (UNTAN) sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 175 Tahun 1967 Tanggal 15 Agustus 1967.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 74 Tahun

2017, tentang Satuta dan Organisasi dan Tata Kerja berdasarkan Peraturan Menteri

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 28 Tahun 2015 acuan pedoman dasar

dalam pelaksanaan tata pamong untuk mewujudkan visi, terlaksananya misi,

tercapainya

56
5

tujuan, sasaran dan berhasilnya strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan.

Universitas Tanjungpura dipimpin oleh Rektor yang dibantu oleh empat Wakil

Rektor yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Umum dan

Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan Wakil Rektor

Bidang Perencanaan dan Kerjasama. Penyelenggaraan administrasi dibantu oleh

tiga biro sebagai unsur pelaksana administrasi yaitu Biro Akademik dan

Kemahasiswaan (BAK), Biro Umum dan Keuangan (BUK), serta Biro

Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BPKHM).

Jumlah dosen tetap Universitas Tanjungpura sebanyak 1001 orang, dosen

tidak tetap sebanyak 33 orang, tenaga kependidikan sebanyak 444 orang dan

jumlah mahasiswa sebanyak 43.864 orang yang tersebar pada 9 fakultas dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1
Daftar Dosen dan Mahasiswa Universitas Tanjungpura

No Rincian Pria Wanita Jumlah


1 Dosen Tetap 558 443 1001
2 Dosen Tidak Tetap 17 16 33
3 Mahasiswa 21.700 22.164 43.864
4 Tenaga Kependidikan 245 199 444
Sumber: Portal Data Universitas Tanjungpura, 2020

4.2 Gambaran Umum Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Tanjungpura

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura didirikan pada

tanggal 14 September 1965, secara kronologis Fakultas ini merupakan Fakultas


5

yang kelima dalam lingkungan Universitas Tanjungpura sesudah Fakultas Hukum,

Ekonomi, Pertanian dan Teknik.

Hampir semua perintis pendirinya adalah Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang antara lain

adalah:

1. Drs. Soepardal,

2. Drs. Muhardi Atmosentono,

3. Drs. Soepomo,

4. Drs. Pandji Sumonarto,

5. Drs. Hendro Suroyo Sudagung,

6. Drs. Tabrani Hadi

Pada waktu itu didirikan sampai dengan tahun 1982, Fakultas ini bernama

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tanjungpura. Berdasarkan Surat

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1982, nama Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik berubah dan diganti menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Walaupun konsideran keputusan penggantian nama itu tidak disebut tetapi

jelas dapat dimengerti bahwa dengan nama yang baru itu, orang tidak akan keliru

lagi bahwa fungsi dari Fakultas ini bukan untuk membentuk kader-kader sosial

praktis dan politik praktis, tetapi sebagai tempat mempelajari dan

mengembangkan ilmu sosial dan ilmu politik.

Sejak semula, Fakultas ini memang tidak berorientasi pada politik praktis.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura ini sejak

didirikannya telah mempunyai 2 jurusan yaitu Jurusan Administrasi Negara dan

Jurusan Sosiatri. Sejak tahun 1983 jurusan-jurusan itu telah mengalami perubahan
5

nama. Selain itu, Fakultas ini juga bertambah satu jurusan baru sehingga menjadi

3 jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administasi, Jurusan Kesejahteraan Sosial dan

Jurusan MKDU (yang merupakan jurusan yang baru). Sedangkan Jurusan

Kesejahteraan Sosial, merupakan penjelmaan dari jurusan Sosiatri. Berbeda

dengan jurusan yang disebut pertama, maka Jurusan MKDU merupakan jurusan

yang tidak mengelola mahasiswa secara khusus, melainkan mengkoordinir dosen-

dosen pengasuh Mata Kuliah Dasar Umum saja.

Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor

63/DIKTI/KEP/1984 tanggal 2 Agustus 1984, jumlah program studi di setiap

jurusan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura

adalah Jurusan Sosiologi dengan program studi Sosiatri dan Jurusan Ilmu

Administrasi dengan program studi Ilmu Administrasi Negara. Sedangkan Jurusan

MKDU, sejak keluarnya SK Rektor Universitas Tanjungpura Nomor

540/J22/PP/1996 telah dihapuskan dan sebagai penggantinya dibentuklah UPT.

Universitas Tanjungpura.

4.3 Gambaran Umum Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Universitas Tanjungpura

Universitas Tanjungpura merupakan hasil dari revisi dan penyempurnaan

kurikulum tahun 2012. Revisi kurikulum dilakukan atas dasar kebutuhan dan

perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan dari pengguna. Revisi kurikulum

dilakukan dengan mengacu pada Indonesia Asosiasi Publik Administrasi (IAPA)

dan melakukan studi banding ke Universitas Brawijaya Malang. Setelah revisi

dilakukan maka kurikulum diworkshopkan dengan mengundang para stakeholder


6

yang terdiri dari birokrat, pengguna, dosen, alumni, dan mahasiswa untuk

mendapatkan masukan dalam penyempurnaan kurikulum. Dalam pemberlakuan

kurikulum baru ini diperlukan dukungan operasional berupa Rencana

Pembelajaran Semester untuk seluruh matakuliah dan tentunya sarana dan

prasarana pembelajaran yang memadahi dan dosen yang berkompeten. Sebagai

dasar untuk melaksanakan kurikulum baru Prodi Ilmu administrasi Publik maka

ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan FISIP UNTAN Nomor :

8870/UN22.5/KR/2016.

4.3.1 Visi dan Misi

Visi pendidikan : Pada tahun 2020 Prodi Ilmu Administrasi Publik menjadi

pusat informasi di bidang Administrasi Publik di Kalimantan Barat, serta

menyiapkan lulusan yang memiliki Kompetensi dan bermoral serta mampu

berkompetisi di tingkat Daerah, regional, Nasional dan Internasional.

Misi pendidikan : Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai pusat informasi dibidang

sosial politik dan budaya yang dapat menjadi sumber data sebagai pedoman

penyususnan kebijakan pembangunan Kalimantan Barat melalui kegiatan :

1. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan

Pendididkan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sesuai

dengan kompetensinya.

2. Berkembang sebagai pusat informasi dibidang Administrasi Publik yang

berorientasi pada kebijakan publik, manajemen publik, dan administrasi

pembangunan yang dapat menjadi pedoman dalam mendukung program


6

pembangunan di Kalimantan Barat.

3. Sebagai institusi yang peka terhadap perkembangan masyarakat agar dapat

menghasilkan luaran (sarjana) yang memiliki kompetensi mampu menjadi pelopor

pembangunan dan kemajuan IPTEK.

4.3.2 Tujuan Pendidikan

Kegiatan pendidikan di Prodi ilmu Administrasi Publik Fakultas ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura bertujuan untuk menghasilkan lulusan

Sarjana Ilmu sosial dan Ilmu Politik yang memiliki:

1. Mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ilmu administrasi

baik sektor publik maupun sektor swasta.

2. Menciptakan lingkungan akademis yang kondusif di Prodi Ilmu

Administrasi Publik dalam mengimplementasikan Kurikulum Perguruan Tinggi

( KPT).

3. Menghasilkan penelitian yang relevan bagi pembangunan nasional maupun

pembangunan daerah.

4. Menjalin kerjasama dengan lembaga publik dan swasta dalam melaksanakan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

5. Mempublikasikan hasil-hasil penelitian, seminar dan karya ilmiah dalam

mendukung pembangunan nasional maupun pembangunan daerah.

CP terkait keterampilan khusus :

1. Mampu mengidentifikasi masalah di sektor publik berdasarkan teori-teori

dalam administrasi publik.


6

2. Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijkan publik, organisasi dan

manajemen publik, dan pelayanan publik, dalam rangka penyelesaian

masalah publik

3. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

menyelesaikan permasalahan dalam administrasi publik

CP terkait keterampilan umum :

1. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian

2. Mampu menunjukan kinerja mandiri, bermutu dan terukur.

3. Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan,

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan

keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan

solusi

4. Menyusun deskripsi saintik hasil kajian dalam bentuk skripsi atau laporan tugas

akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi

5. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing

kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya

6. Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di

bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data

7. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan

melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang


6

ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya

8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada

di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara

mandiri

9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan

kembali data untuk menjamin keaslian dan mencegah plagiasi.

4.4 Gambaran Umum Program S-1 Percepatan Angka Partisipasi Kasar

(PPAPK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura

Adapun gambar umum Program S-1 Percepatan Angkat Partisipasi Kasar

(PPAPK) diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1. Pengertian Umum

Program sarjana (S1) PPAPK adalah program sarjana yang diselenggarakan

dengan cara menerima lulusan dari SMA, Diploma III, sarjana muda atau

program sarjana yang telah mendapatkan 110 SKS, dengan masa studi

maksimal 14 semester untuk lulusan SMA dan 10 semester untuk lulusan

program Diploma III atau sarjana muda.

2. Tujuan penyelenggaraan Program S1 PPAPK

a. Peningkatan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang Program Sarjana

(S1).

b. Pemberian wawasan yang lebih luas agar lebih profesional dalam menangani

masalah pembangunan.

c. Peningkatan kemampuan yang sedang / lemah / pernah bekerja sehingga

dapat memperoleh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam bidang ilmu
6

tertentu.

3. Sistem Kurikulum

Kurikulum program S1 PPAPK adalah sama dengan kurikulum program S1

Reguler yang berlaku di FISIP UNTAN :

a. Kurikulum inti

Yang merupakan perincian dan kompetensi utama suatu program studi

bersifat :

1) Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan

2) Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi

3) Berlaku secara nasional

4) Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa

datang

5) Kesempatan bersama antara kalangan Perguruan Tinggi, Masyarakat

Profesi, dan pengguna lulusan

b. Kurikulum Institusional

Merupakan sejumlah bahan kajian yang disusun dengan memperhatikan

keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi

4. Beban SKS dan lama studi

a. Pendidikan program S1 PPAPK yang berasal dari SMA mempunyai beban

studi SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan paling lama 14 (empat

belas) semester.
6

b. Pendidikan program S1 PPAPK yang berasal dari Diploma III atau sarjana

muda atau programsarjana yang telah mendapat 110 SKS mempunyai beban

studi SKS paling lama studi maksimal 10 semester.

c. Bagi mahasiswa lanjutan/transfer jumlah SKS yang ditempuh sesuai dengan

penyaluran kredit.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan analisis data dan hasil penelitian tentang

pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap implementasi program vaksinasi covid-

19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura Pontianak. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di Bab 2, penulis

akan menganalisis data yang telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan pokok

permasalahan dan pembentukan hipotesis penelitian sebagaimana yang telah

dikemukakan pada bab dua, untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima

dan terbukti berpengaruh positif signifikan atau tidak.

5.1 Analisis Regresi Tabulasi Frekuensi

Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang diteliti. Variabel- variabel

tersebut adalah kepatuhan mahasiswa dan Implementasi Program Vaksinasi

Covid- 19, diperoleh data mengenai variabel-variabel tersebut sebagai berikut:

1. Kepatuhan Mahasiswa

Varibel Kepatuhan Mahasiswa yang diteliti menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Tomas Blass dalam (Mohamad Toha, 2015 : 10), bahwa ada

tiga faktor yang mempengaruhi kepatuhan antara lain: kepribadian (perilaku

dan sikap), lingkungan (informasi), kepercayaan.

Untuk mengukur variabel kepatuhan mahasiswa peneliti menggunakan 9

item pernyataan. Dari setiap pernyataan diberikan 4 alternatif jawaban yang

66
6

diberikan skor 1 sampai 4, dengan demikian dapat diketahui:

Nilai tertinggi adalah 9x4 =36

Nilai terendah adalah 9x1 = 9

Distribusi frekeunsi nilai variabel kepatuhan mahasiswa dapat dilihat

melalui pencairan intervensi kelas, dengan perhitungan interval sebagai berikut:

R 36-9
𝐼= = = 6,75
K 4

Berdasarkan perhitungan interval tersebut diketahui jarak setiap interval

adalah 6,75. Maka pengukuran dapat dikategorikan sebagai berikut:

>29,25 – 36 : Sangat setuju

>22,5 – 29,25 : Setuju

>15,75 – 22,5 : Tidak setuju

9 – 15,75 : Sangat tidak setuju

Deskripsi kepatuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak dapat dilihat dari tabel di bawah

ini:

Tabel 5.1
Tingkat Kepatuhan Mahasiswa
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >29,25 - 36 Sangat setuju 25 16,6%
2 >22,5 – 29,25 Setuju 111 73,5%
3 >15,75 – 22,5 Tidak setuju 15 9,9%
4 9 – 15,75 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data
6

Dari data tabel 5.1 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 mahasiswa dengan

persentase 73,5% menyatakan setuju, 25 mahasiswa dengan persentase 16,6%

menyatakan setuju, dan 15 mahasiswa dengan persentase 9,9% menyatakan

tidak setuju. Tidak ada satu pun mahasiswa yang menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan dengan kondisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

rata-

rata mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura Pontianak setuju dengan pilihan kuesioner kepatuhan mahasiswa

yang diartikan sudah patuh dengan kebijakan implementasi yang

diselenggarakan oleh pemerintah.

Dalam mengukur kepatuhan mahasiswa dapat diukur dengan informasi,

perilaku dan sikap serta kepercayaan.

a. Informasi

Untuk mengukur indikator informasi peneliti menggunakan 3 item

pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 =12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3

Distribusi frekeunsi nilai indikator informasi dapat dilihat melalui

pencarian interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan

perhitungan interval sebagai berikut:

R 12 - 3
I= = = 2,25
K 4
>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju


6

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju

Tabel 5.2
Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator Informasi
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >9,75 – 12 Sangat setuju 38 25,2%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 98 64,9%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 15 9,9%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa sebanyak 98 atau 64,9%

mahasiswa menyatakan setuju, 38 atau 25,2% menyatakan setuju dan 15

atau 9,9% mahasiswa menyatakan tidak setuju dan tidak ada satu pun

mahasiswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil diatas rata-rata

mahasiswa memilih setuju pada keusioner indikator informasi yang dapat

diartikan mahasiswa sudah patuh pada indikator informasi.

b. Perilaku dan Sikap

Untuk mengukur indikator perilaku dan sikap peneliti menggunakan 3

item pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 =12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3

Distribusi frekeunsi nilai indikator perilaku dan sikap dapat dilihat

melalui pencarian interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan
7

perhitungan interval sebagai


berikut:
12-3
R
= 2,25
I= = 4
K

>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju

Tabel 5.3
Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator Perilaku dan Sikap
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >9,75 – 12 Sangat setuju 35 23,2%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 87 57,6%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 29 19,2%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa sebanyak 87 atau 57,6%

mahasiswa menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner kepatuhan

mahasiswa topik perilaku dan sikap, 23 atau 23,2% menyatakan setuju, 29

atau 19,2% menyatakan tidak setuju. Tidak ada satupun mahasiswa yang

menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil diatas rata-rata mahasiswa

memilih setuju pada keusioner indikator perilaku dan sikap yang dapat

diartikan mahasiswa sudah patuh pada indikator perilaku dan sikap.


7

c. Kepercayaan

Untuk mengukur indikator kepercayaan peneliti menggunakan 3 item

pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 = 12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3

Distribusi frekeunsi nilai indikator kepercayaan dapat dilihat melalui

pencarian interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan

perhitungan interval sebagai berikut:

R 12 − 3= 2,25
I= = 4
K
>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju

Tabel 5.4
Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Berdasarkan Indikator Kepercayaan

No Interval Kategori Frekuensi Persentase


1 >9,75 – 12 Sangat setuju 39 25,8%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 86 57%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 26 17,2%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data
7

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa sebanyak 86 atau 57%

mahasiswa menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner kepatuhan

mahasiswa topik kepercayaan, 39 atau 25,8% menyatakan setuju, 26 atau

17,2% menyatakan tidak setuju. Dari hasil diatas rata-rata mahasiswa

memilih setuju pada keusioner indikator kepercayaan yang dapat diartikan

mahasiswa sudah patuh pada indikator kepercayaan.

2. Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-19

Variabel implementasi program vaksinasi covid-19 yang diteliti

menggunakan teori yang dikemukakan oleh William Dunn melalui Budi

Winarno (2007: 32-34) sebagai mana tahapan kebijakan meliputi proses (tahap

penyusunan, formulasi, adopsi), hasil (tahap implementasi), dampak (tahap

evaluasi).

Untuk mengukur variabel implementasi program vaksinasi covid-19

peneliti menggunakan 9 item pernyataan. Dari setiap pernyataan diberikan 4

alternatif jawaban yang diberikan skor 1 sampai 4, dengan demikian dapat

diketahui: Nilai tertinggi adalah 9 x 4 = 36

Nilai terendah adalah 9 x 1 = 9

Distribusi frekeunsi nilai variabel implementasi program vaksinasi covid-

19 dapat dilihat melalui pencarian intervensi kelas dengan dua kategori, dengan

perhitungan interval sebagai berikut:

R 36 − 9
I= = = 6,75
K 4
Berdasarkan perhitungan interval tersebut diketahui jarak setiap interval

adalah 6,75. Maka pengukuran dapat dikategorikan sebagai berikut:


7

>29,25 – 36 : Sangat setuju

>22,5 – 29,25 : Setuju

>15,75 – 22,5 : Tidak setuju

9 – 15,75 : Sangat tidak setuju

Deskripsi Implementasi program vaksinasi covid-19 menurut mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura

Pontianak dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.5
Keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >29,25 - 36 Sangat setuju 33 21,9%
2 >22,5 – 29,25 Setuju 106 70,2%
3 >15,75 – 22,5 Tidak setuju 12 7,9%
4 9 – 15,75 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data

Dari data di tabel 5.5 sebanyak sebanyak 106 mahasiswa dengan

persentase 70,2% menyatakan sangat setuju, 33 mahasiswa dengan persentase

21,9% menyatakan setuju, dan 12 mahasiswa dengan persentase 7,9%

menyatakan tidak setuju. Tidak ada satu pun mahasiswa yang menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan dengan kondisi diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa rata-

rata mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura Pontianak setuju dengan pilihan kuesioner keberhasilan

implementasi vaksinasi covid-19 yang diartikan bahwa program vaksinasi

covid-19 sudah berhasil.


7

Dalam mengukur implementasi program vaksinasi covid-19 dapat diukur

dengan tahap proses, hasil dan dampak.

a. Proses

Untuk mengukur indikator proses peneliti menggunakan 3 item

pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 = 12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3

Distribusi frekeunsi nilai indikator proses dapat dilihat melalui

pencarian interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan

perhitungan interval

sebagai berikut:

R 12 − 3
I= = = 2,25
K 4
>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju

Tabel 5.6
Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covi-19
Berdasarkan Indikator Proses
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >9,75 – 12 Sangat setuju 41 27,2%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 107 70,9%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 3 2%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data
7

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa sebanyak 107 atau 70,9%

mahasiswa menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner

implementasi program vaksinasi covid-19 topik proses, 41 atau 27,2%

menyatakan setuju dan hanya 3 atau 2% yang menyatakan tidak setuju.

Tidak ada satupun mahasiswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari

hasil diatas rata-rata mahasiswa memilih setuju pada keusioner indikator

proses yang dapat diartikan mahasiswa menilai program vasksinasi covid-

19 pada indikator proses berhasil.

b. Hasil

Untuk mengukur indikator hasil peneliti menggunakan 3 item

pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 = 12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3

Distribusi frekeunsi nilai indikator hasil dapat dilihat melalui pencarian

interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan perhitungan

interval

sebagai
berikut:
R 12 − 3
I= = = 2,25
K 4
>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju


7

Tabel 5.7
Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covi-19
Berdasarkan Indikator Hasil
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >9,75 – 12 Sangat setuju 40 26,5%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 67 44,4%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 44 29,1%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa sebanyak 67 atau 44,4%

mahasiswa menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner

implementasi program vaksinasi covid-19 topik hasil, 40 atau 26,5%

menyatakan setuju dan 44 atau 29,1% mahasiswa yang menyatakan tidak

setuju. Tidak ada satupun mahasiswa yang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari hasil diatas rata-rata mahasiswa memilih setuju pada keusioner

indikator proses yang dapat diartikan mahasiswa menilai program vasksinasi

covid-19 pada indikator hasil berhasil..

c. Dampak

Untuk mengukur indikator dampak peneliti menggunakan 3 item

pernyataan. Dari setiap item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban

yang diberikan skor 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui bahwa:

Nilai tertinggi adalah 3 x 4 = 12

Nilai terendah adalah 3 x 1 = 3


7

Distribusi frekeunsi nilai indikator dampak dapat dilihat melalui

pencarian interval kelas dan dibagi menjadi empat kategori, dengan

perhitungan interval sebagai berikut:

R 12 − 3
I= = = 2,25
K 4
>9,75 – 12 : Sangat setuju

>7,5 – 9,75 : Setuju

>5.25 – 7,5 : Tidak Setuju

3 – 5,25 : Sangat tidak setuju

Tabel 5.8
Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covi-19
Berdasarkan Indikator Dampak
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 >9,75 – 12 Sangat setuju 40 26,5%
2 >7,5 – 9,75 Setuju 72 47,7%
3 >5,25 – 7,5 Tidak setuju 39 25,8%
4 3 – 5,25 Sangat tidak setuju - -
Total 151 100 %
Sumber :Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa 72 atau 47,7% mahasiswa

menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner implementasi program

vaksinasi covid-19 topik dampak, 40 atau 26,5% menyatakan setuju dan 39

atau 25,8% mahasiswa yang menyatakan tidak setuju. Dari hasil diatas rata-

rata mahasiswa memilih setuju pada keusioner indikator proses yang dapat

diartikan mahasiswa menilai program vasksinasi covid-19 pada indikator

dampak berhasil.
7

5.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana adalah hubungan secara linier antara satu

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui

arah hubungan antara variabel kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan

implementasi program vaksiniasi covid-19.

Tabel 5.9
Koefisien
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 .357a .128 .122 3.363

a. Predictors: (Constant), Kepatuhan

Tabel 5.9 tersebut menjelaskan besarnya nilai pengaruh (R) yaitu sebesar

0,357 dan menjelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari

pengkuadratan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (𝑅2)

sebesar 0,122, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

(kepatuhan mahasiswa) terhadap variabel terikat (keberhasilan implementasi

program vaksinasi covid-19) adalah sebesar 12,2%, sedangkan sisanya yaitu

87,8% dipengaruhi oleh variabel lain.


7

Tabel 5.10
Uji Signifikan
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 246.202 1 246.202 21.775 .000b

Residual 1684.659 149 11.306

Total 1930.861 150

a. Dependent Variable: Implementasi Program Vaksinasi Covid19


b. Predictors: (Constant), Kepatuhan

Tabel 5.10 uji signifikasi di atas, digunakan untuk menentukan taraf

signifikasi atau linieritas dari regresi. Kriteria dapat ditentukan berdasarkan uji

nilai signifikasi (Sig), dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan tabel

diatas, diperoleh nilai Sig. = 0,00, berarti Sig.< dari kriteria signifikan (0,05).

Dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah

signifikan, atau model persamaan regresi memenuhi kriteria.

Tabel 5.11
Koefisien Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.250 1.930 8.937 .000

Kepatuhan .333 .071 .357 4.666 .000

a. Dependent Variable: ImplementasiProgramVaksinasiCovid19


8

Hasil penghitungan koefisien regresi sederhana di atas memperlihatkan

nilai koefisien konstanta adalah sebesar 17.250 koefisien variabel bebas (X)

adalah sebesar 0,333. Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut :

Y = a + bX

Y = 17.250+0,333X.

Intepretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta (a)

Ini berarti variabel bebas (kepatuhan mahasiswa) memiliki nilai 0 maka

nilai variabel terikat (keberhasilan implementasi vaksinasi covid-19) sebesar

17,250.

2. Tingkat Kepatuhan (X) terhadap keberhasilan impelementasi program

vaksinasi covid-19 (Y)

Nilai koefisien regresi variabel kepatuhan mahasiswa adalah sebesar 0,333.

Hal ini berarti setiap kenaikan tingkat kepatuhan mahasiswa satu dalam

satuan maka keberhasilan program vaksinasi covid-19 akan naik sebesar

0,333.

5.3 Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti

pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Dari hasil tabel di atas (lihat

tabel 5.13). Langkah-langkah pengujian uji t, sebagai berikut:


8

1. Menentukan Hipotesis

Ha : terdapat pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan

implementasi program vaksinasi covid 19 pada mahasiswa Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel 5.13 Diperoleh t hitung sebesar 4,666

4. Menetukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : dengan derajat kebebasan (df) n – 1 atau

151 – 1 = 150. Di peroleh hasil t tabel sebesar 1,65508

5. Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak. Dan jika t hitung > t tabel, Ha diterima.

Membandingkan t hitung dan t tabel : 4,666 > 1,65508, maka Ha diterima yang

artinya terdapat pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap keberhasilan

implementasi program vaksinasi covid 19 pada mahasiswa Fakultas IlmuSosial

dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura.

5.4 Analisis Korelasi

Koefisien korelasi yang diperoleh dari pengolahan data dengan menggunakan

program SPSS 20.0 for Windows dengan Korelasi Pearson’s Product Moment ,

sebagai berikut :
8

Tabel 5.12
Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Correlations

Kepatuhan Implementasi Program


Vaksinasi Covid19

Kepatuhan Pearson Correlation 1 .357**

Sig. (2-tailed) .000

N 151 151

Implementasi Pearson Correlation .357** 1


ProgramVaksinasi
Sig. (2-tailed) .000
Covid19
N 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari analisa tersebut diketahui bahwa responden sebanyak 151

dihasilkan nilai kolerasi sebesar 0,357. Untuk melakukan interpretasi

kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka

koefisien kolerasi hasil perhitungan dengan menggunakan interpretasi nilai

r pada tabel 3.8.

Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa antara variabel

Kepatuhan Mahasiswa dengan variabel Keberhasilan Implementasi Program

Vaksinasi Covid- 19 mempunyai hubungan yang cukup karena mempunyai

nilai korelasi sebesar 0,357.


8

5.5 Pembahasan

Dalam uraikan hasil penelitian dan analisis data yang telah dideskripsikan

berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Berdasarkan

hasil dari uji statistik yang telah dilakukan tentang pengaruh kepatuhan mahasiswa

terhadap keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Untuk

menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas diperoleh hasil bahwa

variabel Kapatuhan Mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap variabel

keberhasilan implementasi program vaksinasi Covid-19 pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura

Pontianak. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil analisis koefisien determinasi

sebesar 12,2 (dibulatkan menjadi 12%) atau 12% dimana berpengaruh positif,

artinya jika semakin tinggi kepatuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak maka semakin tinggi pula

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura

Pontianak. Sedangkan 88% sisanya merupakan faktor lain yang turut

mempengaruhi variabel Keberhasilan Implementasi Program Vaksinasi Covid-

19 yang tidak diteliti oleh peneliti.

b. Dari hasil analisis uji t diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel

kepatuhan mahasiswa dan variabel keberhasilan implementasi program

vaksinasi covid-19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
8

PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak. Hal ini dibuktikan dengan hasil

perhitungan uji t sebesar 4,666 sedangkan pada ttabel adalah 1,65508 pada

taraf signifikansi 5% yang berarti bahwa:

Ha diterima yang artinya, terdapat pengaruh kepatuhan mahasiswa terhadap

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid 19 pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas Tanjungpura

Pontianak.

c. Dari hasil uji analisis korelasi dengan menggunakan uji Pearson’s

Product Moment diperoleh nilai korelasi sebesar 0,357 yang jika dibandingkan

dengan interpretasi nilai r pada tabel 3.9, bahwa variabel kepatuhan

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK Universitas

Tanjungpura Pontianak dengan variabel keberhasilan implementasi program

vaksinasi covid-19 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PPAPK Universitas Tanjungpura Pontianak memiliki tingkat hubungan yang

cukup.

Berhasil dan tidak berhasilnya suatu implementasi menurut Samodra Wibawa

(1994) menyatakan terdapat 3 indikator keberhasilan implementasi kebijakan

publik antara lain: Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat,

karakteristik lembaga dan penguasa serta kepatuhan dan daya tanggap. Sesuai

dengan pendapat yang dikemukan oleh Samodra Wibawa bahwa kepatuhan

merupakan indikator terakhir dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu

implementasi, dari hasil penelitian ini kepatuhan hanya menyumbang sebesar 12%

untuk keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19, sedangkan 88%


8

lainnya dapat dipengaruhi oleh kekuasaan, kepentingan dan startegi aktor yang

terlibat, serta karakteristik lembaga dan penguasa.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti berkaitan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 139 atau 92,05% mahasiswa patuh terhadap implementasi yang

dibuat oleh pemerintah. Dan 147 atau 97,35% mahasiswa menyatakan bahwa

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 ini sudah berhasil.

2. Terdapat pengaruh antara variabel kepatuhan mahasiswa dengan variabel

keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19, melalui uji t dengan

nilai 4,666 dimana lebih besar dari pada ttabel 1,65508. Koefisien determinasi

varibel kepatuhan mahasiswa sebesar 12,2% (dibulatkan menjadi 12%),

sedangkan sisanya 88% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh

peneliti.

3. Koefisien korelasi sebesar 0,357 di mana variabel kepatuhan mahasiswa dan

variabel keberhasilan implementasi program vaksinasi covid-19 mempunyai

hubungan yang cukup.

6.2 Saran

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti berikutnya

Ada baiknya peneliti berikutya meneliti pengaruh dari Kekuasaan, kepentingan,

86
87

dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik lembaga dan penguasa terhadap

suatu implementasi kebijakan yang sedang pemerintah canangkan.

2. Untuk instansi yang membuat impelementasi kebijakan.

Agar dalam impelementasi suatu kebijakan, informasi harus jelas dan tepat

sehingga masyarakat yang menerima kebijakan tidak kebingungan dan patuh

terhadap kebijakan tersebut.

3. Untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PPAPK angkatan 2018

Universitas Tanjungpura.

Diharapkan selalu patuh terhadap semua kebijakan publik yang dilaksankan

oleh pemerintah baik sekarang maupun untuk ke depan nya.

6.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang nantinya perlu

dilakukan perbaikan, keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1. Terlalu banyaknya sampel sehingga peneliti hampir kerepotan saat

mengumpulkan data, dikarenakan peneliti harus pergi ke satu prodi ke prodi

lainnya untuk mengumpulkan data.

2. Waktu penelitian yang dilakukan pada akhir semester, membuat peneliti

kewalahan dalam mengolah dan menganalisis data.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. 2010. Analisis Kebijakan: dari Formulasi ke


Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV. Alfabeta

AG. Subarsono. 2011. Analisis Kebijakan Publik (konsep, teori dan aplikasi).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budi Winarno, 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses, (EdisiRevisi),


Yogyakarta: Media Pressindo,

Blass T. The Milgram Paradigm After 35 Years: Some Things We Now Know
About Obedience to Authority. J Appl Soc Psychol. 1999;29(5):955–78

Dunn,William N. 2000. Pengantar Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah.


Mada Press.

Dwijowijoto, Riant Nugroho, 2004. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi


dan Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,

Edward III,George C (edited). 1984. Public Policy Implementing,Jai Press Inc,


London-England.

Ghozali ,imam .2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Grindle, Merilee S. 1980. Politics and Policy Implementation in The Third World,
Princnton University Press, New Jersey.

George Boeree, Psikologi Sosial, terj. Ivan Taniputra (Yogyakarta: Ar- Ruz
Media,2008), 139.

Hartono, “Kepatuhan Kemandirian Santri (Analisis Psikologi), Jurnal Study Islam

dan Budaya. 2006,Vol.4 No.1.

Nugroho, Riant, 2016. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi Dan Evaluasi.


Jakarta: Elex Media Komputindo.

Riduan & Akdon. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.Bandung :
Alfabeta

Ripley, Ronald Band Grace A.Franklin. 1986. Policy Implementation and


Bereaucracy. Chicago: Dorsey Press.

88
89

Sarlito W. Sarwono, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009),116

Siregar, Syofian. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Fajar


Interpratama Mandiri.

Sugiyono . 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suharno. 2010. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: UNY Press.

Tirta, Elvaretta. 2019. Baru Aja Ngampus. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Weaver, R. K. 2009. Target Compliance: The Final Frontier of Policy
Implementation. Governance Studies, (27), 1–11

Wibawa, Samodra, dkk. 1994: 22-23. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Widodo, Joko 2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang :Bayumedia.

SKRIPSI

Febrianto. 2021 . “ Tingkat Kepatuhan Masyarakat Terhadap Implementasi


Peraturan Walikota Tentang Penenganan Covid-19 di Kota Palembang “
(Studi Kasus Kecamatan Sukarami dan Ilir Timur II).

Samosir,Jenmasri. 2021. “Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Fk Usu Terhadap


Pemberlakuan Kebijakan Sekolah dari Rumah Selama Pandemi Covid-19”
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Toha ,mohamad. 2015. Kepatuhan Pengendara Sepeda Motor di Simpang Lima


Gumul. Kediri. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2020. Tentang


Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomr 14 Tahun 2021. Tentang Perubahan atas


Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19).
LAMPIRAN

90
91

Lampiran 1

Pengantar Kuesioner

PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi Pontianak 78124

Bapak/Ibu/Sdr. Responden yang terhormat,

Sebagai syarat menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Mohon
kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi
angket ini .
Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr menjawab dengan leluasa,sesuai dengan apa
yang Bapak/Ibu/Sdr rasakan dan lakukan. Bapak/Ibu/Sdr diharapakan menjawab
dengan jujur dan terbuka,sebab tidak ada jawaban yang benar atau salah. Sesuai
dengan kode etik penelitian,saya menjamin semua kerahasiaan semua data.
Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr dalam mengisi angket ini adalah bantuan tak ternilai
bagi saya.
Akhirnya,peneliti mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr
yang telah meluangkan waktu untuk mengisi angket ini,dan peneliti memohon
maaf apabila dalam pernyataan angket yang peneliti tulis tidak berkenan di hati
Bapak/Ibu/Sdr.

Hormat Saya

Meri
92

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT KEPATUHAN

I. Identifikasi Responden
Identitas Dirahasiakan dan tidak di publikasikan
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner


1. Isilah jawaban pernyataan dengan cara memberikan tanda centang
2. Tidak ada jawaban benar dan salah dalam penelitian ini, tetapi yang di
butuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai dengan pendapat anda.
III. Pertanyaan
Kepatuhan Mahasiswa
Sangat
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Apakah setuju dengan adanya

informasi tentang vaksinasi covid-19

membuat mahasiswa/i lebih sadar akan

bahaya dan pencegahan covid-19

2 Apakah setuju bahwa sosialisasi yang

dilakukan pemerintah tentang vaksin

covid-19 sudah terbilang baik.

3 Apakah setuju informasi yang

diberikan oleh pemerintah tentang


93

vaksinasi covid-19 sudah mencapai

keseluruh kalangan mahasiswa/i

4 Apakah setuju bahwa saya harus

divaksinasi covid-19 dengan dosis yang

lengkap

5 Apakah setuju jika kebijakan vaksinasi

covid-19 ini adalah langkah pemerintah

yang tepat dalam menangulangi wabah

covid-19

6 Apakah setuju mahasiswa/i sangat

mendukung adanya kebijakan

vaksinasi covid-19 ini

7 Apakah setuju bahwa implementasi

program vaksinasi covid-19 ini sudah

sesuai dengan kepercayaan yang anda

miliki.

8 Apakah setuju bahwa dalam

kepercayaan anda vaksinasi covid-19

adalah salah satu cara untuk memutus

rantai wabah covid-19 ini.

9 Apakah setuju bahwa vaksinasi covid-

19 yang diberikan oleh pemerintah

benar-benar aman (halal).


94

Keberhasilan Implementasi Program Covid-19


Sangat
N Sangat Tidak
Pertanyaan Setuju Tidak
o Setuju Setuju
Setuju
1 Apakah setuju proses pendaftaran

untuk vaksinasi covid-19 terbilang

cukup mudah.

2 Apakah setuju dalam pelaksanaan

vaksinasi covid-19 yang dilakukan

pihak swasta perlu diawasi oleh

pemerintah setempat.

3 Apakah setuju dalam proses

implementasi vaksinasi covid-19

mahasiswa/i dilibatkan guna

mendukung tercapainya sasaran

vaksin.

4 Apakah setuju jika program

implementasi vaksin covid-19 ini

dinilai sudah berhasil.

5 Apakah setuju berkurangnya kasus

covid-19 ini tidak serta mata karena

program implementasi vaksinasi

covid-

19 ini.
95

6 Apakah setuju setelah anda

divaksinasi covid-19, anda lebih

merasa kebal

terhadap covid-19.

7 Apakah setuju dengan adanya

program implementasi vaksinasi

covid-19 ini mahasiswa/i jadi lebih

taat dengan

aturan kebijakan.

8 Apakah setuju dengan adanya

program

implementasi covid-19 ini, kasus

covid-19 telah teratasi.

9 Apakah setuju dengan adanya

program vaksinasi covid-19 ini,

mahasiswa/i dapat melakukan

pembelajaran secara

tatap muka (offline).


96

Lampiran 3.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keberhasilan Implementasi Program


Vaksinasi Covid-19
Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Skor_Total

Item_1 Pearson Correlation 1 .382 .332 .566** .379 .647** .499* .679** .310 .717**
Sig. (2-tailed) .096 .152 .009 .099 .002 .025 .001 .184 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_2 Pearson Correlation .382 1 .242 .354 .469 *
.463 *
.553 *
.280 .383 .588**
Sig. (2-tailed) .096 .303 .126 .037 .040 .011 .233 .096 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_3 Pearson Correlation .332 .242 1 .533 *
.449 *
.444 *
.438 .469 *
.367 .620**
Sig. (2-tailed) .152 .303 .016 .047 .050 .053 .037 .111 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_4 Pearson Correlation .566 **
.354 .533 *
1 .308 .691 **
.795 **
.734 **
.377 .820**
Sig. (2-tailed) .009 .126 .016 .187 .001 .000 .000 .101 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_5 Pearson Correlation .379 .469 *
.449 *
.308 1 .539 *
.342 .559 *
.408 .625**
Sig. (2-tailed) .099 .037 .047 .187 .014 .140 .010 .074 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_6 Pearson Correlation .647 **
.463 *
.444 *
.691 **
.539 *
1 .768 **
.803 **
.733 **
.908**
Sig. (2-tailed) .002 .040 .050 .001 .014 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_7 Pearson Correlation .499 *
.553 *
.438 .795 **
.342 .768 **
1 .688 **
.698 **
.872**
Sig. (2-tailed) .025 .011 .053 .000 .140 .000 .001 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_8 Pearson Correlation .679 **
.280 .469 *
.734 **
.559 *
.803 **
.688 **
1 .609 **
.872**
Sig. (2-tailed) .001 .233 .037 .000 .010 .000 .001 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_9 Pearson Correlation .310 .383 .367 .377 .408 .733 **
.698 **
.609 **
1 .719**
Sig. (2-tailed) .184 .096 .111 .101 .074 .000 .001 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Skor_Tot Pearson Correlation .717 **
.588 **
.620 **
.820 **
.625 **
.908 **
.872 **
.872 **
.719 **
1
al Sig. (2-tailed) .000 .006 .004 .000 .003 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
97

Reliability

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 100.0
Excluded a
0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.906 9

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Item_1 23.35 13.187 .631 .899
Item_2 23.15 14.239 .500 .907
Item_3 23.35 14.029 .533 .905
Item_4 23.45 11.945 .743 .891
Item_5 23.30 14.221 .548 .904
Item_6 23.55 12.050 .872 .880
Item_7 23.45 12.050 .822 .884
Item_8 23.50 12.368 .827 .884
Item_9 23.30 13.379 .640 .898
98

Lampiran 4.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kepatuhan Mahasiswa

Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Skor_Total
Item_1 Pearson Correlation 1 .374 .100 .700 **
.564 **
.567 **
.577 **
.400 .345 .684**
Sig. (2-tailed) .104 .675 .001 .010 .009 .008 .080 .136 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_2 Pearson Correlation .374 1 .714 **
.527 *
.421 .476 *
.467 *
.327 .667 **
.737**
Sig. (2-tailed) .104 .000 .017 .064 .034 .038 .159 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_3 Pearson Correlation .100 .714 **
1 .185 .173 .207 .264 .207 .624 **
.509*
Sig. (2-tailed) .675 .000 .436 .465 .381 .261 .381 .003 .022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_4 Pearson Correlation .700 **
.527 *
.185 1 .759 **
.667 **
.703 **
.667 **
.576 **
.860**
Sig. (2-tailed) .001 .017 .436 .000 .001 .001 .001 .008 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_5 Pearson Correlation .564 **
.421 .173 .759 **
1 .772 **
.894 **
.772 **
.394 .851**
Sig. (2-tailed) .010 .064 .465 .000 .000 .000 .000 .086 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_6 Pearson Correlation .567 **
.476 *
.207 .667 **
.772 **
1 .708 **
.828 **
.416 .827**
Sig. (2-tailed) .009 .034 .381 .001 .000 .000 .000 .068 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_7 Pearson Correlation .577 **
.467 *
.264 .703 **
.894 **
.708 **
1 .708 **
.371 .845**
Sig. (2-tailed) .008 .038 .261 .001 .000 .000 .000 .107 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_8 Pearson Correlation .400 .327 .207 .667 **
.772 **
.828 **
.708 **
1 .268 .758**
Sig. (2-tailed) .080 .159 .381 .001 .000 .000 .000 .254 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item_9 Pearson Correlation .345 .667 **
.624 **
.576 **
.394 .416 .371 .268 1 .693**
Sig. (2-tailed) .136 .001 .003 .008 .086 .068 .107 .254 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Skor_Total Pearson Correlation .684 **
.737 **
.509 *
.860 **
.851 **
.827 **
.845 **
.758 **
.693 **
1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .022 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
99

Reliability

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 100.0
Excluded a
0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.905 9

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Item_1 24.25 14.197 .599 .899
Item_2 24.65 13.608 .652 .896
Item_3 24.65 15.082 .400 .912
Item_4 24.40 12.779 .808 .884
Item_5 24.50 13.211 .802 .885
Item_6 24.45 13.629 .777 .888
Item_7 24.60 12.779 .785 .885
Item_8 24.45 13.945 .691 .893
Item_9 24.45 13.839 .598 .900
10

Lampiran 5.
Distribusi Data Kuesioner 151 Sampel Variabel Kepatuhan Mahasiswa

Frequency Table

Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 18 11.9 11.9 11.9
Setuju 98 64.9 64.9 76.8
Sangat setuju 35 23.2 23.2 100.0
Total 151 100.0 100.0

Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 27 17.9 17.9 17.9


Setuju 103 68.2 68.2 86.1
Sangat setuju 21 13.9 13.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 28 18.5 18.5 18.5
Setuju 109 72.2 72.2 90.7
Sangat setuju 14 9.3 9.3 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Sikap dan Perilaku


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 34 22.5 22.5 22.5


Setuju 88 58.3 58.3 80.8
Sangat setuju 29 19.2 19.2 100.0
Total 151 100.0 100.0

Sikap dan Perilaku


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 23 15.2 15.2 15.2
Setuju 107 70.9 70.9 86.1
Sangat setuju 21 13.9 13.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Sikap dan Perilaku


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 27 17.9 17.9 17.9
Setuju 105 69.5 69.5 87.4
Sangat setuju 19 12.6 12.6 100.0
Total 151 100.0 100.0

Kepercayaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 41 27.2 27.2 27.2
Setuju 86 57.0 57.0 84.1
Sangat setuju 24 15.9 15.9 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Kepercayaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 29 19.2 19.2 19.2


Setuju 101 66.9 66.9 86.1
Sangat setuju 21 13.9 13.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Kepercayaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 24 15.9 15.9 15.9
Setuju 99 65.6 65.6 81.5
Sangat setuju 28 18.5 18.5 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Lampiran 6.
Distribusi Data Kuesioner 151 Sampel Variabel Keberhasilan Implementasi
Program Vaksinasi Covid-19

Frequency Table

Proses
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 30 19.9 19.9 19.9
Setuju 93 61.6 61.6 81.5
Sangat setuju 28 18.5 18.5 100.0
Total 151 100.0 100.0

Proses
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 14 9.3 9.3 9.3
Setuju 119 78.8 78.8 88.1
Sangat setuju 18 11.9 11.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Proses
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 20 13.2 13.2 13.2
Setuju 116 76.8 76.8 90.1
Sangat setuju 15 9.9 9.9 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Hasil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 52 34.4 34.4 34.4


Setuju 65 43.0 43.0 77.5
Sangat setuju 34 22.5 22.5 100.0
Total 151 100.0 100.0

Hasil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 18 11.9 11.9 11.9


Setuju 117 77.5 77.5 89.4
Sangat setuju 16 10.6 10.6 100.0
Total 151 100.0 100.0

Hasil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak setuju 52 34.4 34.4 34.4
Setuju 88 58.3 58.3 92.7
Sangat setuju 11 7.3 7.3 100.0
Total 151 100.0 100.0

Dampak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 51 33.8 33.8 33.8


Setuju 78 51.7 51.7 85.4
Sangat setuju 22 14.6 14.6 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Dampak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 44 29.1 29.1 29.1


Setuju 92 60.9 60.9 90.1
Sangat setuju 15 9.9 9.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Dampak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 25 16.6 16.6 16.6


Setuju 105 69.5 69.5 86.1
Sangat setuju 21 13.9 13.9 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Lampiran 7.

Distribusi Frekuensi Interval Variabel Kepatuhan Mahasiswa

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 25 16.6 16.6 16.6
Setuju 111 73.5 73.5 90.1
Tidak setju 15 9.9 9.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Interval Kepatuhan Mahasiswa Topik Informasi

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 38 25.2 25.2 25.2
Setuju 98 64.9 64.9 90.1
Tidak setuju 15 9.9 9.9 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Distribusi Frekuensi Interval Kepatuhan Mahasiswa Topik Perilaku


dan sikap

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 35 23.2 23.2 23.2
Setuju 87 57.6 57.6 80.8
Tidak setuju 29 19.2 19.2 100.0
Total 151 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Interval Kepatuhan Mahasiswa Topik Perilaku


dan sikap

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat setuju 39 25.8 25.8 25.8


Setuju 86 57.0 57.0 82.8
Tidak setuju 26 17.2 17.2 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Lampiran 8.
Distribusi Frekuensi Interval Variabel Keberhasilan Implementasi Program
Vaksinasi Covid-19

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 33 21.9 21.9 21.9
Setuju 106 70.2 70.2 92.1
Tidak setuju 12 7.9 7.9 100.0
Total 151 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Interval Variabel Keberhasilan Implementasi


Program Vaksinasi Covid-19 Topik Proses

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 41 27.2 27.2 27.2
Setuju 107 70.9 70.9 98.0
Tidak setuju 3 2.0 2.0 100.0
Total 151 100.0 100.0
10

Distribusi Frekuensi Interval Variabel Keberhasilan Implementasi


Program Vaksinasi Covid-19 Topik Hasil

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 40 26.5 26.5 26.5
Setuju 67 44.4 44.4 70.9
Tidak setuju 44 29.1 29.1 100.0
Total 151 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Interval Variabel Keberhasilan Implementasi


Program Vaksinasi Covid-19 Topik Dampak

Statistics
interval
N Valid 151
Missing 0

interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 40 26.5 26.5 26.5
Setuju 72 47.7 47.7 74.2
Tidak setuju 39 25.8 25.8 100.0
Total 151 100.0 100.0
11

Lampiran 9.
Uji Regresi Linear Sederhana dengan SPSS 20

Regression

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .357a .128 .122 3.363
a. Predictors: (Constant), Kepatuhan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 246.202 1 246.202 21.775 .000b
Residual 1684.659 149 11.306
Total 1930.861 150
a. Dependent Variable: ImplementasiProgramVaksinasiCovid19
b. Predictors: (Constant), Kepatuhan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.250 1.930 8.937 .000
Kepatuhan .333 .071 .357 4.666 .000
a. Dependent Variable: ImplementasiProgramVaksinasiCovid19
Lampiran 10. Data Mentah 151 Sampel

1
1
1
1
1
11

Lampiran 11
DOKUMENTASI

Memberikan kuesioner kepada responden (mahasiswa)


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
pada tanggal 24 Juni 2022
11

Lampiran 12
11

Lampiran 13
11
12

Lampiran 14
BIODATA PENULIS

Nama : Meri

NIM : E1012181002

Prodi : Ilmu Administrasi Publik

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Khatolik

Alamat : Komp. Alam Damai Indah III B-5

Email : e1012181002@student.untan.ac.id

Orang Tua

Ayah : Linus (alm)

Ibu : Lusia (alm)

Saudari : Mira, Noberta, Noberti

Anda mungkin juga menyukai