Anda di halaman 1dari 21

Novita Arlinda

30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Rangkuman

Bab 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi

 Ilmu ekonomi menurut Paul A. Samuelson seorang ahli ekonomi Amerika

adalah ilmu tentang bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang

terbatas untuk memproduksi barang dan mendistribusikannya kepada orang-

orang.

 Inti masalah ekonomi muncul sebagai konsekuensi dari kebutuhan manusia yang

tak terbatas yang dihadapkan dengan barang dan jasa yang tersedia terbatas.

 Global Warming merupakan salah satu dampak dari keterbatasan SDM dan SDA

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh, banyak pohon-pohon ditebang

secara sembarangan dan tidak ditanam kembali. Penebangan pohon tersebut

bertujuan untuk mencari penghasilan dari penjualan kayu sehingga dapat

memenuhi kebutuhan hidup manusia.

 Input dan Output. Contoh: dalam pembuatan gula lempeng lontar dai Pantai

Lasiana. Haik koneuk (wadah setengah lingkaran dari daun lontar, untuk

menyimpan air nira), daun lontar dan pohon lontar merupakan faktor produksi.

Input berupa air nira dan setelah melalui proses jadilah gula lempeng lontar

(output).

1
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Bab II

Pasar dan Pemerintah dalam Perekonomian Modern

 Pasar merupakan tempat pertemuan permintaan dan penawaran barang, yang

terwujud dalam bentuk kegiatan jual-beli barang dan jasa.

 Contoh: Pasar Tradisional yang menjual segala macam barang kebutuhan sehari-

hari, sembako dan pelayanan berupa jasa. Di dalam pasar tersebut diperlukan

uang (modal) untuk melakukan transaksi antara penjual dan pembeli atas

permintaan pembeli terhadap barang atau jasa. Selain itu penjual dan pembeli

juga mengadakan penawaran harga sampai harga tersebut tepat bagi pembeli dan

penjual (ekuilibrium). Sehingga kedua belah pihak sama-sama untung, akan

tetapi bisa terjadi kerugian ketika pembeli tidak bisa melakukan penawaran

harga. Dalam pasar juga terdapat persaingan antar penjual, untuk itu dalam

persaingan perlu diperhatikan kualitas, pemasaran barang atau jasa dan

penetapan harga barang atau jasa yang diberikan.

 Dalam sebuah pasar diperlukan pula tanggung jawab pula yang berasal dari

pemerintah dengan menetapkan tempat berjualan, harga barang dan jasa (sistem

ekonomi terpimpin), dan keamanan agar teratur dalam transaksi dan tidak

mengganggu aktivitas orang lain.

2
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Bab III

Unsur-unsur Dasar Permintaan dan Penawaran

Permintaan

 Macam-macam permintaan:

1. Permintaan efektif (effective demand), contoh membeli barang dengan

tunai/kredit.

2. Permintaan potensial (potential demand), contoh hanya menawar barang

atau jasa.

3. Permintaan mutlak (absolute demand), hanya melihat-lihat barang atau jasa.

 Hukum Permintaan berbanding terbalik dengan harga:

- Jika harga naik, jumlah satuan yang diminta turun.

- Jika harga turun, jumlah satuan yang diminta naik.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan, antara lain:

1. Harga Barang

Subtitusi (kurva berbanding lurus). Contoh: pensil barang subtitusi dari

pulpen.

Komplomenter (kurva berbanding terbalik). Contoh: bensin barang

komplementer motor.

2. Tingkat Pendapatan

Semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin tinggi permintaan

suatu barang.

3. Selera

3
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Contoh: konsumen yang tinggal di kawasan elit akan lebih berminat

membeli (permintaan) kendaraan mobil dibandingkan membeli

kendaraan motor dikarenakan selera tingkat atas konsumen.

4. Jumlah Penduduk

Permintaan akan kebutuhan hidup di Indonesia lebih banyak

dibandingkan dengan negara di Etiopia yang jumlah penduduknya lebih

sedikit.

5. Perkiraan dimasa Depan

Contoh: 1 bulan sebelum hari raya Idul Fitri tahun 2008, permintaan

telur ayam meningkat. Hal tersebut merupakan antisipasi masyarakat,

terhadap melonjaknya harga telur dari hari ke hari dalam bulan

Ramadhan.

6. Distribusi Pendapatan

Contoh: Terjadi krisis moneter. Sebuah perusahaan mengalami

penurunan akan pendapatan karena permintaan barang yang dijual

mahal, maka perusahaan yang seharusnya memberikan gaji kepada

karyawan pada awal bulan akan tertunda beberapa waktu.

7. Usaha Produsen Meningkatkan Penjualan

Contoh: diskon atau bonus dalam pembelian ganda atau perkotak

 Dalam permintaan terdapat barang khusus yang terbagi lagi antara lain:

- Barang Inferior (Inferior goods). Contoh membeli bakso daging sapi di Mall

akan lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan membeli di warteg.

- Barang Giffen (Giffen goods). Contoh, tanah, rumah dan emas sebagai

investasi masa depan.

4
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Penawaran

 Hukum Penawaran berbunyi jika harga barang naik, penawaran akan

bertambah dan pada harga turun maka penawaran berkurang.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, antara lain:

1. Harga barang

 Barang Subtitusi. Contoh: harga susu bubuk Dancow meningkat dari

susu Dancow cair maka penawaran susu bubuk Dancow akan

bertambah. Dan apabila harga Susu Dancow bubuk menurun, maka

penawarannya akan berkurang.

 Barang Komplomenter. Contoh: harga minyak tanah meningkat,

maka penawaran kompor menurun.

2. Harga faktor produksi

Misalnya, harga bahan baku pembuatan sebuah tas kulit yaitu kulit ular

meningkat menyebabkan tingkat produksi tas kulit menurun sehingga

penawaran berkurang.

3. Biaya Produksi

Contoh: bahan baku pembuatan dompet kulit buaya mahal, sehingga biaya

peroduksi meningkat dan menyebabkan produsen mengurangi produksi dan

penawaran menjadi berkurang.

4. Teknologi Produksi

Contoh: mengemas air Coca-Cola ke dalam botol saat ini tidak lagi

menggunakan tenaga manusia, melainkan menggunakan tenaga mesin. Hal

5
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

tersebut menyebabkan penurunan biaya produksi (tenaga kerja) dan

menghasilkan produk secara efektif dan efisien. (http://coca-cola.co.id)

5. Munculnya pedagang atau penjual baru

Produsen baru akan menjual produk yang sama dengan produsen lama,

dengan kualitas baik, dalam jumlah banyak dan menarik maka penawaran

barang dari produsen lama akan dikurangi.

6. Bencana Alam

Kebutuhan meningkat ketika terjadinya bencana alam di suatu tempat

sehingga penawaran suatu barang akan meningkat.

Harga Keseimbangan Pasar

 Ekuilibrium pasar terjadi apabila;

- Tingkat harga dan kuantitas dimana kekuatan-kekuatan penawaran dan

permintaan seimbang.

- Kuantitas yang diminta sama dengan yang ditawarkan, sehingga tidak ada

kecenderungan harga untuk naik dan turun.

- Harga ekuilibrium sama dengan harga pengosongan pasar yang menunjukan

bahwa seluruh penawaran dan pesanan permintaan terpenuhi.

6
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Bab IV

Penerapan-penerapan Penawaran dan Permintaan

 Elastisitas merupakan gejala ekonomi terhadap perubahan yang terjadi pada

gejala ekonomi pasar atau ukuran respon jumlah barang yang diminta atau dijual

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.

 Elastisitas terbagi dalam dua jenis:

1. Elastisitas Permintaan, merupakan ukuran sejauh mana kepekaan atau

tanggapan terhadap jumlah barang yang diminta jika terjadi perubahan

harga, baik harga barang tersebut maupun harga barang lain, dan perubahan

pendapatan konsumen.

- Rumus koefisien elastisitas permintaan (εd ¿ :

% Peruba h an permintaan
Koefisien elastisitas permintaan =
% Peruba h an h arga

Atau

−dq dp −dq p
ε d= : = x
q p dp q

Keterangan:

q = jumlah permintaan awal

p = harga awal

dq = perubahan jumlah permintaan

dp = perubahan harga

 Elastisitas permintaan dibedakan sebagai berikut.

a. Elastisitas Harga,

7
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

1. Macam-macam Elastisitas Harga

Elastis (Ep > 1)

Contoh: ketika barang-barang mewah atau barang bermerek (tas Sophie

Martin, Ripcurl dan lainnya) harganya turun atau diskon besar-besaran

maka perubahan jumlah barang yang diminta relatif besar dari biasanya.

Inelastis (Ep < 1)

Contoh: listrik dan beras merupakan barang yang penting untuk digunakan

masyarakat Indonesia, jadi apabila harga naik dengan jumlah yang besar

maka presentasi permintaan masyarakat mengkonsumsi beras dan

menggunakan listrik sangat kecil.

Elastisitas Tunggal (Ep = 1)

Contoh: barang elektronik merupakan barang tersier dalam kebutuhan.

Ketika permintaan barang elektronik meningkat maka perubahab harga pun

ikut meningkat.

Elastisitas Tak Terhingga (Ep = ~)

Contoh: bumbu dapur. Ditingkat harga berapapun bumbu dapur akan tetap

digunakan (permintaan).

Inelastis Sempurna (Ep = 0)

Contoh: Obat-obatan, dengan harga yang mahalpun obat akan tetap

dikonsumsi oleh orang sakit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga

a. Adanya barang subtitusi.

Contoh; garam tidak mempunyai subtitusi sehingga elastisitasnya rendah

atau permintaannya sangat inelastis. Walaupun harganya naik konsumen

8
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

tetap membelinya dan juga seandainya harganya turun, tidak ada

konsumen yang memborongnya.

b. Tingkat Kebutuhan Konsumen.

Contoh: masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi. Apabila harga beras

naik sebesar 10%, permintaan beras mungkin berkurang hanya 3%.

c. Persentase kenaikan harga barang terhadap pendapatan konsumen.

Contoh: garam dan televisi warna. Harga garam mula-mula Rp 100,00

kemudian naik 50%, kenaikan tersebut sebesar Rp 50,00. Kenaikan harga

tersebut tidak akan mengurangi permintaan akan garam walaupun

pendapatan masyarakat meningkat. Akan tetapi, jika harga televisi

berwarna naik 10% dari Rp 900.000,00, ketika pendapatan masyarakat

meningkat maka konsumen akan tetap membeli TV.

d. Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan harga baru.

Apabila terjadi perubahan suatu harga barang, dalam jangka waktu yang

lama jumlah permintaan barang akan semakin banyak.

e. Adanya barang yang serbaguna. Contoh: Udara.

f. Tradisi atau kebiasaan.

Contoh: kebanyakan ibu rumah tangga mengkonsumsi susu Dancow

untuk anak-anak, maka permintaan akan susu Dancow elastis.

g. Perkembangan Mode.

Hal ini terjadi apabila barang tersebut sedang disenangi masyarakat

sehingga berapapun harga barang tersebut akan tetap dibeli konsumen.

Contoh: rebonding rambut.

9
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Penerimaan Total dan Elastisitas Permintaan

 TR = Q x P

Q = Jumlah satuan yang terjual

P = Harga per unit

b. Elastisitas Silang.

Rumus elastisitas silang;

ε % peruba h an permintaan akanbarang X


d=
% peruba h anh arga barang Y

- Barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.

Contoh, harga batako naik, permintaan bata merah naik. Hal ini karena harga

batu bata merah relatif murah.

- Barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif.

Contoh, minyak tanah dan kompor. Harga minyak tanah meningkat, jumlah

permintaan kompor akan berkurang.

c. Elastisitas Pendapatan (ε y ).

Rumus elastisitas pendapatan;

ε % perubah an permintaanakan barang X


y=
% perubah an pendapatanriil

d. Elastisitas Penawaran.

% peruba h an barang yang ditawarkan


ε=
% peruba h an h arga

- Macam-macam Elastisitas Penawaran

1. Elastis (ε s> 1)

Contoh: ketika harga barang bermerk tinggi maka penawaran akan

barang tersebut tinggi.

2. Inelastis (ε s< 1)

10
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang

yang ditawarkan dengan presentase yang lebih kecil.

3. Elastisitas Tunggal (ε s= 1)

Contoh: Listrik, menigkatnya harga lisrtrik per Khz maka kurang

mempengaruhi perusahaan listrik dalam mewarkan jasa listriknya.

4. Elastisitas Tak Terhingga (ε s= ~)

Contoh: garam dapur. Garam akan terus ditawarkan dalam tingkat harga

berapapun.

5. Inelastis Sempurna (ε s= 0)

Contoh: multivitamin. Ketika harga multivitamin X meningkat maka

penawaran multivitamin X terus tetap ditawarkan tidak dalam jumlah

banyak maupun sedikit.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran

1. Biaya Produksi, ketika bahan baku mahal maka biaya produksi akan

meningkat.

2. Waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menambah atau

mengurangi jumlah barang yang diproduksi.

3. Inovasi. Contoh: inovasi dalam rasa Coca Cola, maka penawaran

akan produk baru tersebut gencar untuk ditawarkan dalam

masyarakat.

4. Fluktuasi atau perubahan, proses terjadi perubahan harga dipasar.

Apabila harga produk A dengan harga menengah dan berkualitas

dibandingkan produk B murah namun kurang berkualitas maka

11
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

perusahaan akan lebih banyak menawarkan produk A dibanding

produk B.

5. Jenis Produksi. Setiap perusahaan akan mempertimbangkan jenis

produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat apakah tepat

untuk konsumen dalam kalangan ekonomi rendah, menengah atau

menengah keatas.

6. Teknologi. Dengan keadaan teknologi yang semakin canggih, untuk

memproduksi sebuah produk pasti semakin instan dan membantu

perusahaan dalam memproduksi barang sehingga efisien dalam

penawaran produk.

Bab V

Permintaan dan Perilaku Konsumen

1. Ada dua pendekatan teori perilaku konsumen:

- Pendekatan marginal utility menganggap bahwa;

(a) utility bisa diukur dengan uang,

(b) hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa

semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan

(marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang

dikonsumsikan akan menurun, dan

(c) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

- Pendekatan indefference curve, menganggap bahwa:

(a) konsumen mempunyai pola referensi akan barang-barang konsumsi,

(b) konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu, dan

12
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

(c) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.

 The law of Diminishing Marginal Utility menggambarkan,

- Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan kepuasan yang

diperoleh,

- Jika jumlah barang bertambah, total utility akan bertambah tetapi mulai saat

tertentu marginal utility akan menurun.

 Kurva indeferensi menggambarkan kombinasi dari dua macam barang yang

memberikan kepuasan yang sama.

Pakaian

Makanan

 Keseimbangan Konsumen dicapai saat kurva indiferensi bersinggungan dengan

garis anggaran,

Sepatu Kerja

A Tas

13
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Bab VI

Produksi dan Organisasi Bisnis

 Tiga hal yang terkait faktor produksi antara lain;

1. Produksi total adalah jumlah keseluruhan produk barang yang dinyatakan

dalam satuan unit.

2. Produksi marginal adalah tambahan output yang dihasilkan sebagai hasil

penambahan satu unit input dimana input yang lain tetap.

MP = TP

= ∆ TP :∆ L

3. Produksi rata-rata adalah total produksi dibagi dengan total unit input.

AP = TP : L

 Model Produksi dengan dua faktor produksi;

- Isokuan. Contoh: perusahaan sepatu kulit dan perusahaan tas parasut

memerlukan bahan dasar yang berbeda, namun dalam produksi jumlah yang

dihasilkan sama.

- Return to Scale merupakan konsep yang menjelaskan berapa besar output

berubah jika jumlah faktor produksi dinaikkan.

1. Increasing Return to Scale adalah penambahan faktor produksi satu unit

meningkatkan output lebih dari satu unit.

2. Constant Return to Scale adalah penambahan faktor produksi satu unit

meningkatkan output satu unit.

3. Decreasing Return to Scale adalah penambahan faktor produksi satu unit

meningkatkan output kurang dari satu unit.

14
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

- Isocost. Contoh: dengan bahan dasar kulit badak perusahan dapat

menghasilkan dua macam produk namun dalam keperluan biaya produksi

sama besar.

Ic = rK + wL

Keterangan;

Ic = biaya

r = Harga Modal

K = Modal

w = Harga Buruh

L = Buruh

 Biaya Oportunitas. Contoh: menonton Laskar Pelangi bersama teman lama yang

baru datang dari luar kota atau tetap berada di rumah bersamanya.

 Biaya Eksplisit. Contoh: berbelanja di pasar sayur.

 Biaya Implisit. Contoh: jalan-jalan sore di pantai melihat sunset.

 Macam-macam biaya:

- Biaya tetap (fixed cost). Contoh; sewa gedung, pembayaran bunga hutang

dan gaji karyawan perperiode.

- Biaya variabel (variabel cost). Contoh: bahan baku pembuatan kabel listrik,

energi untuk mengoperasikan sebuah perusahaan.

- Biaya total (total cost) adalah jumlah seluruh biaya yang dikorbankan yaitu

biaya tetap + biaya variabel.

TC = FC + VC

- Biaya rata-rata (average cost) terdiri dari;

15
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

FC
1. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost), = AFC. Biaya tetap total
Q

konstan, jika dibagi dengan output yang semakin meningkat akan

membuat kurva biaya tetap rata-rata terus menurun. (lihat kurva a.1)

VC
2. Biaya variabel rata-rata (average variable cost), = AVC. Kurva
Q

menurun pada awalnya dan kemudian meningkat.

TC
3. Biaya rata-rata (average cost), = AC
Q

- Biaya marginal (marginal cost) adalah biaya tambahan untuk memproduksi 1

unit tambahan produk.

Biaya MC AC

AVC

AFC

Kuantitas (kurva a.1)

Ketentuan penting dalam kurva a.1:

- Jika biaya marginal berada di bawah biaya rata-rata, hal itu menyebabkan

biaya rata-rata menurun.

- Jika MC berada di atas AC, keadaan itu membuat AC meningkat.

- Jika MC = AC, AC tidak meningkat maupun menurun dan berada pada titik

minimum. Dengan demikian, pada bagian terbawah kurva AC berbentuk U,

MC = AC = AC minimum.

16
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Bab VII

Analisis Mengenai Pasar Persaingan Sempurna

 Jenis Pasar

1. Pasar Persaingan Sempurna. Contoh: Pasar tradisional.

Syarat-syarat Pasar Persaingan Sempurna adalah;

1. Terdapat banyak pembeli dan penjual

2. Barang yang diperdagangkan homogen

3. Informasi keadaan pasar mudah diperoleh

4. Sumber produksi bergerak bebas

5. Pembeli dan penjual bebas tawar menawar

6. Pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga

7. Pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna terbentuk atas

dasar mekanisme permintaan dan penawaran.

- Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara lain:

1. Pasar Monopoli

Ciri-ciri pasar Monopoli:

1. Hanya terdapat satu penjual/ produsen

2. Monopoli dapat menentukan jumlah dan harga barang tersebut penentu

harga atau price maker.

Pasar Monopoli dapat terjadi karena:

1. Produsen menguasai bahan baku dan bahan mentah,

2. Memiliki hak paten,

17
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

3. Pemerintah menentukan atau hak monopoli,

4. Pasar yang terbatas dengan skala prioritas minimal.

Contoh: PLN, PAM dan PLTA.

2. Pasar Persaingan Monopolistik

Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik:

1. Penjual banyak

2. Diferensiasi barang (berbeda corak)

3. Produsen relatif dapat mempengaruhi harga

4. Persaingan diantara penjual sangat aktif

Kebaikan Pasar Persaingan Monopolistik:

1. Dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

2. Konsumen dihadapkan kepada berbagai pilihan model, bentuk dan lain-

lain.

3. Lebih efisiensi dibanding monopoli.

Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik:

1. Terdapat banyak produsen kecil sehingga terjadi pemborosan sumber

daya ekonomi.

2. Konsumen membayar dengan harga yang tinggi dari biaya marginal.

Contoh: Sabun mandi, shampo, dan pasta gigi.

3. Pasar Oligopoli

Ciri-ciri Pasar Oligopoli:

18
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

1. Barang yang diproduksi merupakan barang diferensial (dibedakan oleh

mutu, merk, bahan baku).

2. Ada beberapa perusahaan (antara 2 sampai 20).

3. Diantara Oligopoli saling ketergantungan.

Keburukan Oligopoli:

1. Menimbulkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan.

2. Adanya ketidakefisienan produksi.

3. Kemungkinan terjadi eksploitasi terhadap konsumen dan tenaga kerja.

Kebaikan Oligopoli:

1. Keuntungan yang besar memungkinkan adanya inovasi

2. Karena bersaing ketat maka peningkatan kualitas produksi

dimungkinkan karena harga tetap.

Contoh: perusahaan motor, mobil dan televisi.

Barang Publik dan Barang Eksternalitas

1. Barang Eksklusif

Contoh: Jika si B membeli celana, maka celana tadi bersifat eksklusif

karena harus ada pembelian (mengeluarkan uang untuk

mendapatkannya).

2. Barang Publik

Contoh: Keindahan taman, kerapian kamar asrama dan lainnya.

3. Barang Publik Semu dibagi menjadi dua barang yaitu:

19
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

 Barang rival (tidak bisa dikonsumsi bersamaan) dan non eksklusif

(tidak harus membayar dalam penggunaan). Contoh: Pengobatan

Gratis, WC dan lainnya.

 Barang non rival (bisa dipakai bersamaan) dan eksekutif (harus

membayar). Contoh: angkot, pesawat terbang umum, dan lainnya.

4. Barang Privat, dibagi menjadi tiga yaitu:

 Rivalaus. Contoh: air di minum hanya satu individu yang

melakukannya saat itu yang lain tidak dapat menikmati minuman

yang diminum saat itu.

 Ekskudabel. Contoh: membeli nasi uduk di warung makan.

 Kelangkaan ialah barang yang hanya orang-orang tertentu yang dapat

menggunakan atau mengkonsumsi. Contoh: Helikopter dan Tank.

5. Barang publik dan barang pemerintah

Contoh: Jalan raya, Kereta Api dan lainnya.

6. Barang Internalisasi atau eksternalisasi. Contoh: untuk masuk dalam

sebuah toko komik Z harus menjadi anggota toko komik Z dan mendapat

kartu anggota toko tersebut.

20
Novita Arlinda
30720070049 / 2IMS1
Ekonomi Mikro

Perspektif Kristen

Tanpa di sadari kegiatan sehari-hari kita selalu diiringi dengan kegiatan

ekonomi, seperti berbelanja di mall, tukar menukar barang dengan teman, meminjam

barang teman dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan kegiatan ekonomi yang benar-

benar terjadi di dunia perekonomian negara. Banyak terjadi KKN yang berdampak pada

kehidupan banyak orang. Sebagai manusia yang sosial (saling membutuhkan dan

melengkapi), ketika kita sadar bahwa kita berada dalam kegiatan ekonomi hendaklah

kita berlaku jujur (Markus 12:13-17) , adil (Ulangan 11:2-7), melayani, bertanggung

jawab dan tidak bergantung pada kekayaan (Lukas 12:13-21) sehingga kegiatan

ekonomi berjalan sesuai dan untuk kemuliaan-Nya.

Referensi

Mubyarto. (1981). Teori Ekonomi dan penerapannya di Asia. Jakarta: PT Gramedia.

Samuelson, Paul A. (1989). EKONOMI. Jakarta: Jaka Wasana.

Samuelson, Paul A. (2001). Ilmu mikroekonomi. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

21

Anda mungkin juga menyukai