Anda di halaman 1dari 9

makalah ekonomi makro pasar barang dan pasar uang

TUGAS : MAKALAH
MATA KULIAH : EKONOMI MAKRO
KELAS/SEMESTER : B / III

PASAR BARANG DAN PASAR UANG

OLEH
Kelompok - 9

1. Firdal idham
2. Jelita angrainy suryaningsih soangare

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE
TAHUN 2017/2018
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................................3
1.1 : Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 : Rumusan Masalah........................................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................................5
2.1 : Pasar Barang................................................................................................................5
2.2 : Pasar Uang...................................................................................................................5
BAB III :PENUTUP.....................................................................................................................11
3.1 : Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 : Saran..........................................................................................................................11
REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 : Latar Belakang


Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi kelebihan produksi atau
kekurangan produksi untuk jangka waktu yang lama. Jika suatu saat ada kelebihan atau
kekurangan produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis mendorong kembali
perekonomian tersebut.
Kekurangan permintaan akan suatu barang tertentu masih bisa terjadi, tetapi bahwa secara
agregat (secara total) permintaan masyarakat tidak cukup untuk “membeli” hasil-hasil
produksinya sendiri. Kelebihan produksi secara umum atau general overproduction adalah tidak
mungkin.
Pasar uang mempertemukan permintaan akan uang (teori kuantitas) dan penawaran akan
uang. Selanjutnya permintaan dan penawaran akan uang ini menentukan tingkat harga umum.
Menurut kaum klasik, dipasar uang ditentukan nilai dari uang, yaitu daya beli uang untuk
dibelikan barang-barang (yang tentu saja, bisa diukur dengan harga-harga barang).
Seiring dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan berkembang dan meningkatnya
kebutuhan kita sebagai manusia, kita dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Sebagai manusia social kita tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan hidup
kita sendiri. Memproduksi semua kebutuhan hidup sendiri.Karena hal demikian, banyak
perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan hidup seluruh umat
manusia.Hal inilah yang menimbulkan adanya pasar barang, yaitu tempat dimana bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi barang dan jasa tertentu.
Untuk menunjang pasar barang dalam proses produksi konsumi juga diperlukan pasar uang.
Pasar uang bagi suatu perusahaan atau lembaga-lembaga lainnya pasar uang sudah menjadi
target untuk kelancaran bisnis dan untuk mengembangkan bisnis.

1.2 : Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pasar Barang?
2. Bagaimana Teori Keynes tentang pasar barang?
3. Apa pengertian Pasar Uang?
4. Bagaimana Teori Keynes tentang Pasar Uang?
5. Apa kaitan antara Pasar Barang dengan Pasar Uang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
2.1.1. Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu.Permintaan dalam pasar
barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa didalam negeri,
semantara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam
negeri. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil.
Kegiatan ekonomi yang tergolong pasar barang:
 Pasar barang nyata/riil
Pasar yang hanya menjual barang dalam bentuk dan fisik yang jelas. Contoh: pasar kebayoran
lama dan pasar senin.
 Pasar barang abstrak
Pasar yang menjual produk tidak terlihat secara fisik. Contoh: pasar komoditas atau komudity
yang menjual barang semu seperti pasar karet dan pasar tembakau.
2.1.2. Teori Keynes tentang Pasar Barang
Kemungkinan kelebihan produksi.Keynes menolak hukum Say.Menurut Keynes kelebihan
produksi secara umum bisa terjadi. Kelebihan permintaan ini terjadi bila permintaan masyarakat
akan barang-barang/jasa tidak cukup kuat. Demand yang ada tidak cukup untuk menyerap supply
yang ditawarkan. Pada asasnya Keynes masih menerima pendapat Say bahwa setiap proses
produksi mempunyai akibat ganda, yaitu menghasilkan output dan menghasilkan penghasilan
kepada masyarakat sebesar nilai output tersebut. Dengan demikian, pada suatu waktu tertentu
daya beli memang tersedia dalam jumlah yang cukup di masyarakat untuk “membeli”
barang/jasa yang diproduksikan. Tetapi daya beli yang dimiliki oleh masyarakat tersebut tidak
selalu harus sama dengan daya beli yang betul-betul dibelanjakan oleh masyarakat di pasar
barang.
Dengan kata lain, sebagian dari daya beli tersebut mungkin betul-betul diterjemahkan
menjadi permintaan efektif di pasar barang. Tetapi sebagian lain dari daya beli tersebut mungkin
akanditabung oleh masyarakat. Menabung tidak menambah permintaan efektif di pasar barang.Jadi, tidak
seluruh penghasilan (daya beli) yang diperoleh masyarakat secara langsung diterjemahkan menjadi permintaan
efektif.
Kemungkinan kekurangan produksi.Keadaan sebaliknya, yaitu kekurangan produksi secara umum juga
mungkin terjadi. Kalau para produsen ternyata memutuskan untuk melakukan investasi dalam jumlah yang lebih
besar daripada daya beli yang ditabung oleh masyarakat, maka permintaan efektif (oleh sector rumah tangga dan
sector produsen) di pasar barang menjadi terlalu besar di banding dengan nilai output yang tersedia di pasar.
Mengenai keputusan pengeluaran konsumsi rumah tangga, Keynes berpendapat bahwa keputusan tersebut
cukup stabil dan biasanya hanya berubah apabila tingkat pendapatan rumah tangga berubah. Menurut ia (dan ini
memang didukung oleh kenyataan), yang sulit diterka adalah perilaku produsen dalam pengeluaran investasinya.
Oleh sebab itu, dalam praktek, gejolak pengeluaran investasi inilah yang sangat menentukan gejolak GDP (dan
kesempatan kerja).
Dalam kasus kelebihan permintaan efektif ini, berapa besar kelebihan permintaan efektif dalam periode
sekarang akan mengakibatkan kenaikan GDP dan berapa besar akan mengakibatkan kenaikan harga, tergantung
pada tersedianya kapasitas produksi yang belum terpakai dalam masyarakat. Bila masih cukup banyak kapasitas
produksi (pabrik-pabrik) yang belum bekerja secara penuh, maka kelebihan permintaan efektif tersebut akan
mengakibatkan kenaikan produksi (GDP) pada periode berikutnya tanpa menaikkan harga-harga (harga-harga
mungkin naik sedikit sekali). Tetapi apabila ternyata bahwa pabrik-pabrik sudah bekerja secara penuh, maka
kelebihan permintaan efektif tersebut tidak bisa diimbangi dengan kenaikan produksi (GDP), sehingga kelebihan
permintaan tersebut akan diterjemahkan seluruhnya menjadi kenaikan harga-harga atau inflasi.
2.1.3. Investasi, Tingkat Bunga dan Pasar Barang
Investasi adalah pembelian modal baru oleh perusahaan.Ketika tingkat bunga turun, investasi yang
direncanakan naik.Ketika tingkat bunga naik, investasi yang direncanakan turun.Keputusan perusahaan untuk
berinvestasi pada suatu proyek bergantung pada apakah laba yang diharapkan dari proyek tersebut sesuai dengan
biaya.Biasanya, biaya proyek investasi yang benar adalah biaya bunga.
Uang yang dipertimbangkan untuk menjalankan proyek umumnya dipinjam dan dilunasi kembali pada periode
yang lebih lama.Biaya riil proyek investasi bergantung sebagian pada tingkat bunga-biaya meminjam.
Hubungan antara tingkat bunga dan investasi yang direncanakan diilustrasikan oleh kurva permintaan yang
melandai turun:”semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah pula tingkat investasi yang direncanakan”. Investasi
yang direncanakan bergabtung pada tingkat bunga untuk mempertimbangkan pengaruh hubungan ini terhadap
pengeluaran agregat yang direncanakan (AE).
AE= C+I+G
Banyak tingkat I yang mungkin terjadi, masing-masing berhubungan dengan tingkat bunga yang berbeda.Ketika
tingkat bunga berubah, investasi yang direncanakan berubah pula. Oleh sebab itu, perubahan tingkat bunga (r) juga
menyebabkan perubahan belanja total yang direncanakan (C + I+ G). Efek perubahan tingkat bunga meliputi:
 Tingkat bunga yang lebih tinggi (r) menghambat investasi yang direncanakan (I)
 Investasi yang direncanakan adalah bagian dari pengeluaran agregat yang direncanakan (AE)
Oleh sebab itu, ketika tingkat bunga naik, pengeluaran agregat yang direncanakan (AE) pada segala tingkat
pendapatan turun.
Akhirnya, penurunan pengeluaran agregat yang direncanakan menurunkan output (pendapatan) ekuilibrium (Y)
sebesar pengganda penurunan awal investasi yang direncanakan.
2.2.Pengertian Pasar Uang
2.2.1. Pasar Uang
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.Pasar uang sering juga disebut pasar kredit
jangka pendek.
Pasar uang merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar
uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. Pasar
uang tradingnya dilakukan melalui bursa atau stock exchange, pasar uang sifatnya abstrak, tidak
ada tempat khusus seperti halnya dengan pasar modal, transaksi pada pasar uang dilakuka secara
OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau
Dealing Room masing-masing peserta. Contoh kegiatan pasar uang adalah:SBI, SPBU,Sertifikat
Deposito.
 SBI (Sertifikat Bank Indonesia) merupakan jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh bank
Indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli oleh bank umum dengan nilai
nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia mengeluarkan sertifikat tersebut adalah
mengurangi peredaran uang didalam masyarakat.
 SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum dan
hanya dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang cukup besar. Tujuan adanya SBPU
ini adalah meningkatkan likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.
 sertifikat deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh bank dalam nilai
nominal tertentu sebagai surat atas unjuk.
2.2.2. Pasar Uang Menurut Keynes
Disini akan kita uraikan mengenai pasar uang yang dikemukakan oleh Keynes dalam bukunya General Theory.
Di pasar uang, penawaran akan bertemu dengan permintaan akan uang dan menentukan “harga” dari uang. Menurut
Keynes, “harga” uang adalah harga yang harus dibayar untuk penggunaan uang, yang tidak lain adalah tingkat
bunga. Penawaran akan uang dianggap ditentukan oleh penguasa moneter, sehingga identik dengan jumlah uang
yang beredar. Permintaan akan uang merupakan fokus dari teori moneter Keynes. Ia mengatakan bahwa seseorang
memegang uang tunai (atau “meminta” uang tunai) karena ia mempunyai tujuan-tujuan (motif) tertentu yang bisa
dipenuhi dengan menggunakan uang tunai. Ada tiga macam tujuan atau motif memegang uang:
(a) Motif transaksi
(b) Motif berjaga-jaga
(c) Motif spekulasi
Motif transaksi timbul karena dalam perekonomian yang menggunakan uang sebagai alat tukar-menukar ada
kebutuhan untuk menyelesaikan transaksi-transaksi lewat penggunaan uang.Uang tunai yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk tujuan ini tergantung kepada (a) volume transaksi yang dijalankan dan (b) tingkat harga
umum. Keynes, seperti kaum Klasik, menganggap bahwa volume transaksi erat hubungannya dengan jumlah
barang/jasa yang diproduksikan (yaitu output agregat atau GDP riil, Q).
2.2.3. Permintaan Uang, Output (Pendapatan) Agregat dan Pasar Uang
Permintaan uang bergantung tingkat pendapatan dalam perekonomian.Lebih banyak pendapatan berarti lebih
banyak transaksi, dan peningkatan volume transaksi menyiratkan permintaan uang yang lebih besar. Seiring semakin
banyaknya orang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan embeli lebih banyak, lebih banyak uang yang akan
diminta untuk memenuhi volume transaksi yang meningkat. Akibatnya peningkatan pendapatan menggeser kurva
permintaan uang ke kanan.
Alasan utama dalam memegang uang dalam ekonomi islam adalah Karena motif transaksi dan motif berjaga-
jaga adalah spekulasi tidak akan pernah ada. Dengan demikian permintaan uang untuk tujuan spekulasi (sebagai
fungsi tingkat bunga) menjadi nol dalam ekonomi islam.
Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran
dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang.Juka M menyatakan penawaran uang dan P
menyatakan tingkat harga, mak M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil.Teori preferensi likuiditas
mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap.Penawaran uang M adalah variable kebijakan eksogen yang
dipilih oleh bank sentral.Tingkat harga P juga merupakan variable eksogen dalam model ini (dianggap tingkat harga
adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap).Asumsi
ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat bunga.
Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa banyak uang
yang ingin dipegang orang.Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi
rumus permintaan terhadap uang riil adalah:
(M/P)d=L(r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat bunga. Tingkat
bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah jumlah
keseimbangan uang riil yang diminta.
2.2.4. Fungsi Pasar Uang
Fungsi pasar uang antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai perantara perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
b. Sumber modal bagi perusahaan yang akan melakukan investasi
c. Penghimpunan dana surat-surat yang berharga jangka pendek
d. Sebagai perantara bagi investor yang berada di luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
peusahaan-perusahaan Indonesia
e. Sebagai sarana alternatif lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non-keuangan.
3.1.Keterkaitan Antara Pasar Barang dengan Pasar Uang
Ada dua keterkaitan antara pasar barang dengan pasar uang:
1. pendapatan dan,
2. permintaan uang.
Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan) agregat (Y) meningkat, jumlah
transaksi yang memerlukan penggunaan yang meningkat pula. Pendapatan yang ditentukan di pasar barang,
memiliki pengaruh besar atas permintaan uang di pasar uang.
Belanja investasi yang direncanakan (I) dan tingkat bunga (r). semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah
tingkat belanja investasi yang direncanakan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu.Permintaan dalam pasar
barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa didalam negeri,
semantara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam
negeri.
Pasar Uang
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.Pasar uang sering juga disebut pasar kredit
jangka pendek.
Ada tiga macam tujuan atau motif memegang uang:
(d) Motif transaksi
(e) Motif berjaga-jaga
(f) Motif spekulasi

3.2 SARAN
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh belum sempurnah oleh karena
itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian, agar
kesempurnaan makalah ini dapat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai