Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Disusun oleh :
Kelompok 11

I Dewa Ayu Nanda Widayaswari (2107511029)

I Gusti Ayu Inten Pratiwi (2107511030)


Sofia Febe Yuliani (2107511060)
Agustine Nirmalasari (2107511061)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menulis dan menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu dan hasil yang maksimal. Tidak lupa, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada Ibu Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengatar
Ekonomi Mikro ini. Ada pun makalah kami yang berjudul “Pasar Persaingan Sempurna” telah
kami susun dan ringkas dari beberapa referensi buku yang telah direkomendasikan oleh
pengajar. Kami harap, makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan wawasan. Khusunya bagi mahasiwa Universitas Udayana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kami juga berharap makalah ini dapat membawa manfaat bagi
para pembaca. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam makalah ini, ditemukan
kesalahan atau ketidaksempurnaan yang kurang berkenan bagi pembaca. Oleh karena itu, kami
memohon kritik dan saran yang membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki kesalaham
tersebut di masa yang akan datang.

Denpasar, 29 Novemeber 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................i


KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1Karakteristik Pasar Persaingan Sempunrna........................................................................2
2.2 Permintaan dan Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna…………………………4

2.3Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek……………………………………………..9


BAB III PENUTUP ................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan ekonomi, masyarakat akan selalu berhubungan dengan kegiatan jual dan
beli. Kegiatan jual dan beli biasanya di lakukan di dalam pasar. Secara umum pasar tempat
atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan
produsen di sisi lain. Atau dapat dikatakan pasar merupakan tempat utama setiap
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup nya masing-masing. Oleh karena itu, pasar
ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun
pemerintah. Dalam pasar terdapat kekuatan permintaan dan penawaran yang berasal dari
penjual (produsen) dan pembeli. Dimana permintaan mencerminkan keinginan konsumen,
sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual.Berbagai jenis pasar
yang ada dalam kegiatan ekonomi. Tetapi tidak semua masyarakat mengetahui jenis-jenis
pasar yang ada. Oleh karena itu diperlukanya pemahaman luas tentang pasar yang ada
dalam kegiatan ekonomi pada masyarakat.Terutama pemahaman tentang pasar persaingan
sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini adalah sebagai berikut :
1. Apa karakteristik dari pasar persaingan sempurna ?
2. Bagaimana permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna?
3. Bagaimana pemaksimuman keuntungan jangka pendek ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui karakteristik dari pasar persaingan sempunra
2. Mengetahui tentang permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempunra
3. Mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Pasar Persaingan Sempunrna


Dalam kegiatanekonomi istilah pasar merupakan hal yang utama.Pasar merupakan
tempat orang berjual beli. Semua orang mengetahui anekaragam pasar dan fungsinya tersendiri.
Di ekonomi, pasar dibagi menjadi dua bagian melihat dari segitu struktur pasar itu sendiri yaitu
pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Pasar persaingan sempurna adalah suatu kondisi pasar di mana terdapat banyak
penjual/perusahaan dan pembeli, dengan barang yang diperdagangkan bersifat homogen
(sama) dan penjual/perusahaan tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga. Atau dapat
dikatakan juga bahwa persaingan sempurna merupajan struktur pasar yang paling ideal, karena
di anggap sistem pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang / jasa
yang tinggi efesiensinya.

A. Ciri ciri dari pasar persaingan sempurna sebagai berikut :


a. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker)
Price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan
harga pasar. Semua tindakan perusahaan dalam pasar, tidak akan menimbulkan
perubahaan atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Alasan peranan
produsen sangat kecil karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen
merupakan sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan
diperjualbelikan.
b. Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk
Jika suatu perusahaan mengalami kerugian dan ingin meninggalkan industri tersebut
maka langkah itu sangat mudah untuk dilakukan. Sebaliknya, apa bila ada produsen
yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan
mudah melakukan kegiatan yang dia inginkan. Sama sekali tidak ada halangan baik
secara legal maupun bentuk lain (keuangan atau teknologi)
c. Menghasilkan barang serupa
Barang yang di hasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk di beda-bedakan.
Karena barang yang dihasilkan sama dan serupa dan tidak terdapat perbedaan yang
nyata diantara barang yang dihasilkan perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
Barang seperti ini di sebut sebagai barang yang identical atau homogenous. Karena
barang sangat serupa sehingga pembeli tidak dapat membedakan mana barang yang di
hasilkan oleh produsen A atau produsen B dan produsen lainnya. Barang yang
2
dihasilkan produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan
produsen-produsen lain. Akibat dari sifat ini adalah tidak ada perusahaan-perusahaan
yang melakukan persaingan dalam bentuk persaingan bukan harga atau nonprice
competition.
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat ini menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untk mengubah harga.
Sifat ini meliputi dua aspek yaitu :
- Jumlah perusahaan yang banyak
- Masing-masing perusahaan relatif kecil
Akibatnya produksi setiap perusahaan sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah
produksi dalam industry tersebut. Sifat ini juga menyebabkan apapun yang dilakukan
perusahaan (kenaikan dan penurunan harga serta menaikan dan menurunkan produksi),
sedikitpun tidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/ industry
tersebut.

e. Pembelu mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Tetapi dimisalkan pula bahwa dari masing-masing pembeli tersebut
memiliki pengetahuan yang baik tentang keadaan di pasar seperti mengetahui tingkat
harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya,
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang
berlaku di pasar.

B. Berikut berbagai contoh dari pasar persaingan sempurna :


Ø Pasar buah dan sayur
Di Indonesia tingkat konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangatlah tinggi
karena kedua hal tersebut merupakan satu komoditi yang tidak bisa untuk
ditinggalkan masyarakat Indonesia. Harga jual dari buah dan sayuran yang ada
di pasar merupakan hasil dari permintaan dan penawaran dari pihak penjual dan
pembeli.

Ø Pasar bursa efek


Modal atau bursa efek bukan hal yang masuk kedalam kategori bahan pokok
masyarakat pada umumnya. Alasan bursa efek masuk kedalam pasar persaingan
sempurna karena harga produk telah ditentukan oleh sistem yang berlaku
sehingga tidak akan mempengaruhi pihak penjual maupun pembeli.

3
2.2 Permintaan dan Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna

A. PERMINTAAN DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. ciri pertama dari pasar persaingan sempurna adalah setiap perusahaan adalah
pengambilan harga, yaitu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.
Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang
dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

KURVA PERMINTAAN

Dalam Gambar 11.1 (i) Ditunjukkan permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam
industri tersebut. Kurva permintaan dd berbentuk suatu garis yang sejajar dengan sumbu datar
dan tingkat harga yang dicapai adalah Rp 3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna
karena dua alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa dengan
produksi perusahaan lainnya dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut
menaikkan harga produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan terjual. Alasan kedua
oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil dari yang diperjualbelikan di
pasar, perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp 3000. Gambar
11.1 (ii) menunjukkan permintaan dan penawaran ke atas barang yang dihasilkan perusahaan
dalam suatu pasar persaingan sempurna.

4
B. HASIL PENJUALAN MARJINAL, RATA-RATA DAN TOTAL

HASIL PENJUALAN RATA-RATA

Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata rata (AR) adalah
seperti ditunjukkan dalam Gambar 11.2. (i), Apabila di misalkan harga barang yang diproduksi
perusahaan adalah Rp3000 maka d0=AR0=MR0 adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
barang sebanyak Rp 3000 (dinyatakan sebagai AR0). Kalau harga barang yang dijual
perusahaan adalah Rp 6000, kurva d1=AR1=MR1 adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil
penjualan rata rata pada harga Rp 6000.

HASIL PENJUALAN MARJINAL

Hasil penjualan marjinal (MR- yang merupakan singkatan dari Marjinal Revenue),
yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang
yang diproduksinya. Kalau harga barang tetap Rp 3000, setiap unit tambahan barang yang jual
akan menambahkan hasil penjualan sebanyak Rp 3000 juga. Begitu juga sekiranya harga tetap
Rp 6000, setiap unit tambahan barang yang dijual akan menambah hasil penjualan sebanyak
Rp 6000. Dengan demikian dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut
harga=hasil penjualan rata-rata=hasil penjualan marjinal.

5
Dalam Gambar 11.2 (i) kurva d0=AR0=MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga
Rp 3000, dan kurva d1=AR1=MR1 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.

HASIL PENJUALAN TOTAL

Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksikannya dinamakan hasil penjualan total (TR-yaitu dari perkataan Total Revenue).
Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau
bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva
penjualan total adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0.

Dalam gambar 11.2 (ii) garis TR0 adalah kurva hasil penjualan total apabila harga barang
meningkat menjadi Rp 6000. Titik-titik pada TR0 dan TR1 menggambarkan banyaknya hasil
penjualan total pada berbagai jumlah barang yang dijual. Sebagai contoh, titik A
menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000, penjualan sebanyak 10 unit akan menyebabkan
hasil penjualan total mencapai Rp 3000 dan titik A menunjukkan bahwa pada harga Rp 6000,
penjualan sebanyak 10 unit akan menyebabkan hasil penjualan total perusahaan mencapai Rp
6000.

C. PENAWARAN DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga suatu
barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dalam bagian ini akan
diterangkan bahwa ia memotong kurva AVC, kurva biaya marjinal (MC) dari suatu perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna, adalah merupakan kurva penawaran dari perusahaan
tersebut. Kurva MC perusahaan tersebut mempunyai sifat yang sama dengan kurva penawaran,
yaitu ia menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi (barang
yang ditawarkan) perusahaan tersebut.

6
KURVA PENAWARAN PERUSAHAAN

Dalam Gambar 11.7 (i) ditunjukkan keseimbangan suatu perusahaan pada berbagai
tingkat harga.Pada permulaannya dimisalkan tingkat harga di pasar adalah P1, Pada harga ini
titik minimum AVC adalah sama dengan harga. Maka perusahaan dalam keadaan "menutup
perusahaan" Tetapi katakanlah bahwa ia tidak ingin menutup perusahaan, ia akan terus
memproduksi. Untuk meminimumkan kerugiannya perusahaan akan memproduksi pada
keadaan di manaMC =MR. Keadaan itu tercapai pada titik E1, maka pada harga P1, perusahaan
akan menghasdkan barang sebanyak Q1. Sekiranya harga menjadi P2, perusahaan akan
menyesuaikan tingkat produksinya dengan perubahan ini. Untuk meminimumkan kerugiannya
sekali lagi ia akan memproduksi pada keadaan di mana MC = MR, dan pada harga P2, ini akan
tercapai pada titik E2 ,. Maka pada hargaP2, perusahaan akan memproduksi sebanyak Q2. Pada
harga P3 dan P4, perusahaan sudah memperoleh keuntungan luar biasa. Oleh karena pada harga
P3 keadaan di mana MC = MR dicapai pada E3 dan pada harga P4 ia dicapai pada E4 maka
untuk memaksimumkan keuntungan, pada harga P3 perusahaan akan memproduksi sebanyak
Q3 dan pada harga P4 perusahaan akan memproduksi sebanyak Q4.
Dalam Gambar 11.7 (ii) ditunjukkan kembali titik-titik keseimbangan yang terdapat
dalam Gambar 11.7 (i). Titik A menggambarkan keadaan yang ditunjukkan oleh E1 yaitu pada
harga P1 perusahaan akan memproduksikan dan menjual sebanyak Q1. Titik-titik B, C, dan D
berturut-turut menunjukkan keadaan yang digambarkan oleh E2, E3, dan E4 Maka kurva SS,
yaitu kurva yang digambarkan melalui titik A, B, C dan D adalah kurva penawaran dari
perusahaan tersebut karena ia menggambarkan perkaitan di antara tingkat harga dengan jumlah
barang yang diproduksikan dan ditawarkan oleh perusahaan tersebut di pasar.

7
KURVA PENAWARAN INDUSTRI

Kurva penawaran dari suatu industri dalam pasar persaingan sempurna meliputi seluruh jumlah
penawaran dari semua perusahaan yang ada dalam industri itu. Bagaimana kurva penawaran
suatu industri diperoleh atau diwujudkan dapat diterangkan dengan menggunakan suatu contoh
sederhana, yaitu seperti yang dikemukakan dalam Gambar 11.8. Dimisalkan suatu industri
dalam pasar persaingan sempurna meliputi tiga buah perusahaan: perusahaan A, perusahaan B
dan perusahaan C. Kurva penawaran masing-masing perusahaan, yang terbentuk berdasarkan
biaya marjinal perusahaan tersebut, digambarkan oleh kurva SA,SB, dan SCdalam Gambar
11.8 (i) hingga 11.8 (iii). Berdasarkan kepada kurva-kurva ini, dalam Gambar 11.8 (iv)
dibentuk kurva penawaran dari industri tersebut.
Pada harga P1 hanya perusahaan C yang akan memproduksi dan menawarkan barang,
yaitu sebanyak 14 unit. Titik K menggambarkan keadaan ini. Pada harga P2 perusahaan A dan
C akan menawarkan barang di pasar, yaitu sebanyak 33 unit (15 unit diproduksikan oleh
perusahaan A dan 18 unit oleh perusahaan C). Keadaan ini ditunjukkan oleh titik L. Pada harga
P3 dan P4 ketiga perusahaan akan menawarkan barangnya ke pasar. Jumlah penawaran pada
harga P3 adalah 61 unit ( 23 + 14 + 24) dan ini digambarkan oleh titik M. Sedangkan jumlah
penawaran pada harga P4 adalah 90 unit (.38 + 18 + 34) dan ia digambarkan oleh titik N.
Dengan menghubungkan titik K, L, M dan N terbentuk kurva SS yang menunjukkan penawaran
industri

8
2.3 Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Didalam materi ini, akan ditunjukkan cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan
biaya marjinal, cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan
marjinal dan menunjukan cara sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan.

1. Syarat Pemaksimuman Keuntungan


Didalam jangka pendek pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara yaitu :
• Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total
• Menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya
marjinal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan
total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Maka dengan cara yang pertama ini
keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total
dengan biaya total adalah yang paling maksimum.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata
dan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil
penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan
akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya pada ketika MR > MC yaitu hasil
penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan
produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya yaitu
apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka
keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR = MC berlaku.

2. Jumlah Produksi dan Biaya Produksi

Tabel tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran hipotesis mengenai sifat


hubungan diantara tingkat produksi dengan berbagai konsep biaya produksi biaya total, biaya
rata-rata dan biaya marjinal. Pada dasarnya table tersebut menerangkan :

• Dalam kolom (1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai
• Kolom (2) menggambarkan biaya tetap total, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
membeli input tetap yang digunakan dalam proses produksi

9
• Kolom (3) menunjukkan biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan
untuk membeli input berubah (tenaga kerja)
• Dengan menjumlahkan biaya tetap total (dalam kolom 2) dengan biaya berubah total
(kolom 3) diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
• Dalam biaya marjinal yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan untuk menambah
satu unit produksi ditunjukkan dalam kolom (5)
• Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah
produksi
• Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata yaitu biaya berubah total dibagi
dengan jumlah produksi
• Biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8). Biaya ini menggambarkan biaya per
unit untuk menghasilkan suatu barang.
Ciri-ciri dari data dan kurva berbagai jenis biaya adalah :

• Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah
satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
• Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total
• Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil
• Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifat yang
sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun
apabila produksi meningkat, tetapi produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut
semakin tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga
jenis biaya berbentuk huruf “U”
3. Jumlah Produksi dan Hasil Penjualan

Hubungan diantara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil penjualan rata-
rata dan hasil penjualan marjinal ditunjukkan pada tabel 11.2. data dan informasi yang
digambarkan dalam setiap kolom adalah :

• Data alam kolom (1) menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai
• Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap Rp.
15 ribu oleh karena produsen tersebut berada dipasar persaingan sempurna
• Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada
berbagai tingkat produksi. Data hasil penjualan total dalam kolom tersebut dihitung
dengan menggunakan rumus :

10
TR = P x Q
Dimana TR adalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga dan Q adalah jumlah
produksi

• Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata.


• Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marjinal yaitu tambahan hasil penjualan yang
disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual.
4. Menentukan Keuntungan Maksimum
Dalam tabel diatas dapatlah sekarang dilihat cara perusahaan menentukan tingkat produksi
yang akanmenghasilkan keuntungan yang paling maksismum. Telah dinyatakan bahwa
terdapat dua cara untuk menentukan tingkat yang memaksimumkan untung tersebut. Yaitu
dengan cara, menggunakan pendekatan biaya total dan hasil total, menggunakan pendekatan
hasil marjinal dan biaya marjinal. Kedua pendekatan tersebut diterangkan dalam uraian berikut
:

A. Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan


Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk menentukan tingkat produksi
yang akan memaksimumkan keuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yan
perlu dilakukan adalah

• Membandingkan hasil penjualan total dan biaya total setiap tingkat


produksi
• Menentukan tingkat produksi dimana hasil penjualan total melebihi
biaya total pada jumlah yang paling maksimum
Kolom (2) menunjukkan hasil penjualan, manakala kolom (3) menunjukkan biaya
produksi. Keuntungan yang diperoleh pada berbagai tingkat produksi ditunjukkan pada kolom
(4) yang dihitung dengan formula berikut :

Keuntungan = Hasil Penjualan Total – Biaya Produksi Total

Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan keuntungan maksimum yang dinikmati


perusahaan adalah Rp. 420 ribu.

11
B. Hasil Penjualan Marjinal, Biaya, Marjinal, dan Keuntungan

Untuk memahami pendekatan hasil penjualan marjinal-biaya marjinal (MC = MR)


dengan lebih baik, satu contoh angka akan diterangkan. Data dalam tabel kolom (4) yang
menggambarkan tambahan (atau pengurangan) untung apabila produksi ditambah satu unit,
dihitung berdasarkan formula berikut :

Tambahan untung = Tambahan penjualan total – Tambahan biaya

Berdasarkan data dalam kolom (4), dalam kolom (5) ditunjukkan jumlah untung yang diperoleh
pada berbagai tingkat produksi.

Jumlah untung dalam kolom (5) itu merupakan keuntungan bruto yaitu sebelum
dikurangi dengan biaya tetap. Sebagai contoh keuntungan yang diperoleh apabila produksi
adalah 4 unit yaitu Rp. 320 ribu – Rp. 100 ribu = 220 ribu. Seperti dengan dalam dengan
pendekatan penentuan keuntungan yang pertama, dalam pendekatan kedua ini juga dapat
dilihat bahwa keuntungan maksimum tersebut dicapai pada tingkat produksi sebanyak 6 atau
7 unit. Jumlah keuntungan maksimum tersebut adalah Rp. 520 ribu – 100 ribu = Rp. 420 ribu.
Nilai keuntungan maksimum ini adalah sama dengan yang dihitung dalampendekatan pertama.
Analisis yang kedua ini jelas menunjukkan bahwa pada produksi sebanyak 7 unit berlaku
keadaan berikut : MC = MR. Maka dalam analisis akan selalu dinyatakan hal berikut :
perusahaan akan memproduksi 7 unit, yaitu pada tingkat produksi dimana MC = MR.

Dalam analisis secara grafik penentuan produksi yang memaksismumkan keuntungan selalu
akan menggunakan persamaan MC = MR. oleh sebab itu kesamaan MC = MR adalah penting
dalam penentuan keseimbangan perusahaan yaitu keadaan yang memaksimumkan keuntungan.
Dalam kurva tersebut MC dan MR dan penentuan tingkat produksi yang memaksimumkan
keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan dalam tabel 11.4. sesuai dengan tabel 11.4
kurva MC dan kurva MR akan berpotongan pada tingkat produksi sebanyak 7 unit.

12
5. Grafik Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Seperti juga halnya dengan penggambaran dengan menggunakan angka-angka dengn secara
grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan dua cara
yaitu :

• Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total
• Dengan grafik yang menunjukkan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal

A. Pendekatan Biaya Total- Hasil Penjualan Total

Pemaksimuman keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini ditunjukkan pada gambar


tersebut. Kurva TC (biaya total) dan TR (hasil penjualan total) dibuat berdasarkan data yang
terdapat pada tabel 11.1 dan 11.2. kurva TC bermula diatas kurva TR, dan ini harus terus
berlangsung sehingga tingkat produksi hampir 2 unit. Keadaan dimana kurva TC berada diatas
kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi
mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada dibawah kurva TR, dan ini
menggambarkan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan. Apabila dibuat garis tegak
diantara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang yaitu pada keadaan dimana produksi adalah
7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Apabila produksi mencapai 10
unit atau lebih kurva TC telah berada diatas kurva TR kembali, yang berarti bahwa perusahaan
mengalami kerugian kembali. Perpotongan diantara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik
impas yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil
penjualan total yang diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku didua titik yaitu titik A dan
titik B.

13
B. Pendekatan Biaya Marjinal Hasil Penjualan Marjinal

Cara yang kedua yaitu mencari keadaan dimana MC = MR ditunjukkan pada gambar 11.5.
kurva-kurva yang dibuat adalah AVC,AC,MC, dan MR. Kegiatan perusahaan mencapai
keuntungan maksimum apabila pada jumlah produksi yang digambarkan dalam tabel 11.4
tercapai keadaan dimana MC = MR. dalam gambar 11.5 keadaan dimana MC = MR berlaku
pada waktu produksi adalah 7 unit. Dengan demikian perusahaan mencapai keuntungan
maksimum apabila produksi adalah sebanyak 7 unit. Jumlah keuntungan ditunjukkan oleh
kotak EABC.walaupun dimisalkan setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan
keuntungan, tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat keuntungan dalam
kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau
kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu :

• Mendapat untung luar biaya (untung melebihi normal)


• Mendapat untung normal
• Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
• Dalam keadaan menutu atau membubarkan perusahaan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industri di mana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan di pasar. Ciri ciri dari pasar persaingan sempurna adalah perusahaan adalah pengambil
harga, setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk, menghasilkan barang serupa, dan terdapat
banyak perusahaan di pasar, dan pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.
Menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan yaitu dengan
memperhatikan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dan hasil penjualan dari barang
yang dihasilkan perusahaan itu. Syarat dari pemaksimuman keuntungan adalah
membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total dan menunjukkan keadaan dimana
hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal. Sebuah Perusahaan dapat dikatakan
dalam posisi terbaik apabila memahamiunsur-unsur sebagai berikut: para pesaing, pelanggan,
pasar tenaga kerja,lembaga keuangan, para penyedia (supply), perwakilan pemerirtah. Contoh
artikel ilmiah konseptual yang benar harus berisi unsur-unsur arikel ilmiah konseptual tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

15
BUKU MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR EDISI 3 SADONO SUKIRNO

16

Anda mungkin juga menyukai