Dibuat Oleh:
Dosen Pembimbing :
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang...............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................3
BAB II LATAR BELAKANG...................................................................................................4
A. Pasar dan Pasar Persaingan Sempurna............................................................................4
1. Pasar............................................................................................................................4
2. Pasar Persaingan Sempurna.........................................................................................5
B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna..............................................................................6
C. Syarat Pemaksimuman Keuntungan...............................................................................8
D. Menentukan Keuntungan Maksimum.............................................................................8
E. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna....................................................9
F. Contoh Pasar Persaingan Sempurna..............................................................................13
G. Contoh Kasus Pasar Persaingan Sempurna...................................................................15
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah
pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual
tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual
telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak
dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga
bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar lain:
C. Tujuan
1. Pasar
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi,
dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi
bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis
(produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin
suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut
konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai
Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang
dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian,
konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya.
Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic
pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini
sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat
keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku
ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai
tujuan bisnisnya.
2. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar di mana tidak ada pelaku ekonomi
yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu produk yang homogen.
Pembeli (orang yang melakukan permintaan) maupun penjual (orang yang melakukan
penawaran) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya
bertindak sebagai pengambil harga (price taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker).
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar.
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan
mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output).
Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah
5. Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar
7. Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam
pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga
barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil
sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-
hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang
yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara
barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan
serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B
atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan
pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai
akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan
ataupersaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah
harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-
masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah
perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat
sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini
menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan
harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi
a. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini
keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan
b. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara
yaitu:
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil
penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat
produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling
a. Efisiensi produktif :
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk
setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk
dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan
biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi.
Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya
rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling
rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang
paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah
tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi
yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan
biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan
harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan diatas akan
selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam
persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan
dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian,
sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang
efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Telah
juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal.
= biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku:
harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa
masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan
harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam
yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai
mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang
penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati
golongan kaya.
Berdasarkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut ini
adalah beberapa contoh pasar persaingan sempurna yang ada di Indonesia, baik itu pasar komoditas
1. Pasar Beras
2. Pasar Sayur
3. Pasar Buah-Buahan
4. Pasar Gandum
Sebagaimana kita ketahui bahwa pernah terjai kenaikan harga daging sapi melonjak
menyebabkan para pedagang mogok berjualan. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran
Saragih menilai fenomena kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu belakangan
ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai daging. Menurut Bungaran, hal ini erat kaitannya
dengan pembatasan kuota impor daging sapi dan minimnya produksi dalam negeri. Sikap mogok
jualan ini diakui Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Daging Sapi Seluruh Indonesia
(Apdasi) Jawa Barat, Dadang Iskandar karena harga yang sulit untuk dijangkau.
Selain itu, pasokan daging sapi potong di rumah potong hewan (RPH) pun semakin
menipis. Maka wajar jika di beberapa pasar tradisional, jarang ditemukan penjual daging sapi
potong yang menjajakan dagangannya. Sementara itu, pedagang yang tergabung dalam Asosiasi
Pedagang Daging Indonesia mencurigai ada yang memanfaatkan momentum dengan menaikkan
harga daging sapi. Kenaikan harga daging menjelang akhir tahun ini dinilai tidak wajar karena
harga di beberapa negara lain lebih murah daripada harga daging di Indonesia.
Dari contoh kasus di atas, penjualan daging termasuk dalam ciri-ciri pasar persaingan
sempurna. Contohnya pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi
pasar benar-benar stabil. Menghasilkan barang serupa, karena tidak ada perbedaan yang terlalu
nampak. Terdapat banyak perusahaan di pasar dalam hal ini peternak sapi yang menyalurkan
Dalam kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga daging sapi
melalui informasi dari media. Sehingga, mereka cenderung mengurangi konsumsi daging sapi
dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh penjual menjadi
Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng mendesak pemerintah
segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk
mengendalikan harga empat komoditas. Beras, gula, jagung, dan kedelai. Realisasi pelimpahan
itu sangat penting guna mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas yang saat ini memicu
isu hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. "Kabarnya saat ini, keputusannya masih menjadi
evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar secepatnya direalisasikan," ujar
Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9). Dikatakan, prediksi Bank Investasi Goldman
Sachs tanggal 10 Agustus lalu, harga komoditas kedelai masih akan melambung tinggi.
Diprediksi harga kedelai akan mencapai angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di
tingkat distributor. Harga normal di kisaran Rp 5.000 - Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng Sutrisno
Supriyantoro mengatakan, melambungnya harga kedelai akan menjadi salah satu isu penting
yang akan dibahas dalam rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia
(Gakoptindo) tahun ini. Dari contoh kasus di atas, produsen tahu tempe termasuk dalam ciri-ciri
pasar persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli, bahkan penjual
tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), setiap
Contohnya pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi pasar
benar-benar stabil. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. Dalam
kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga kedelai melalui informasi dari
media dan meningkatnya harga tahu dan tempe. Sehingga, mereka cenderung mengurangi
konsumsi tahu dan tempe dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang
diperoleh oleh penjual menjadi berkurang dan pendapatan mereka relatif sama.
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah Pasar persaingan sempurna dapat
didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Dimana barang yang diperjualbelikan beranekaragam macam jenisnya, serta antara penjual dan
pembeli dapat bernegosiasi saat transaksi jual beli, sehingga dalam pasar persaingan sempurna