Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK MAKALAH EKOMAN

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Dibuat Oleh:

Ahmad Kautsar 1921011002


Putri Sekar Wulandari 1921011016
Raniken Falutvi S 1921011028
Rendy Vidian 1921011032
Ecy Ratnasari 1921011033
Shinta Fitrihanny S 1921011023
Halvis 1921011017
Shafina Azzahra 1921011005

Dosen Pembimbing :

Dr. Rr Erlina, S.E, M.Si

PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang...............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................3
BAB II LATAR BELAKANG...................................................................................................4
A. Pasar dan Pasar Persaingan Sempurna............................................................................4
1. Pasar............................................................................................................................4
2. Pasar Persaingan Sempurna.........................................................................................5
B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna..............................................................................6
C. Syarat Pemaksimuman Keuntungan...............................................................................8
D. Menentukan Keuntungan Maksimum.............................................................................8
E. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna....................................................9
F. Contoh Pasar Persaingan Sempurna..............................................................................13
G. Contoh Kasus Pasar Persaingan Sempurna...................................................................15
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara

leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan

konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran

mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat

terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,

kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan

penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan, kerajinan).

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah

pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual

tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual

telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak

dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari

keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga

bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka

pembeli akan lari penjual lainnya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar lain:

a. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.

b. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.


c. Operasi perusahaan dalam industry jangka panjang

d. Kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.

C. Tujuan

Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah:

1. Untuk mengetahui cirri-ciri pasar persaingan sempurna.

2. Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek.

3. Untuk mengetahui Operasi perusahaan dalam industry jangka panjang

4. Untuk mengetahui kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.


BAB II LATAR BELAKANG

A. Pasar dan Pasar Persaingan Sempurna

1. Pasar

Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi,

dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi

bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi

sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.

Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis

(produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin

suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut

konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai

bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan

menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.

Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang

dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian,

konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya.

Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic

pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini

sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat

keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku

ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai

tujuan bisnisnya.
2. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar di mana tidak ada pelaku ekonomi

yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu produk yang homogen.

Pembeli (orang yang melakukan permintaan) maupun penjual (orang yang melakukan

penawaran) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya

bertindak sebagai pengambil harga (price taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker).

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan

setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar.

Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:

1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product). Produk

yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada

konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect

knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan

sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan

mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan

lainnya.

3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output).

Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah

output seluruh perusahaan dalam industry.

4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken).

5. Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar

(price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.


6. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit).

7. Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya

yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar industri

dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat

mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah

seperti yang diuraikan dibawah ini :

1. Perusahaan adalah pengambil harga (Price Taker)

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak

dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam

pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga

barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan

pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat

mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil

tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan

sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk. (No barrier to entry)

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut,

langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin

melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah

melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-

hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau

meninggalkan bidang usaha tersebut.

3. Menghasilkan barang serupa. (Product Homogeniety)

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang

yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara

barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan

istilah barangidentical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat

serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B

atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan

pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai

akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan

persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition

ataupersaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak

efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang

yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah

harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-

masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah

perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat

sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini

menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan
harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi

harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat

banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut

mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka

mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.

Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi

dari yang berlaku di pasar.

C. Syarat Pemaksimuman Keuntungan

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat

diterangkan dengan dua cara berikut :

a. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini

keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan

total adalah nilai maksimum atau Profit = TR - TC.

b. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan

marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR = MC.

D. Menentukan Keuntungan Maksimum

Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara

yaitu:
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan

Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil

penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat

produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling

maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut

keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.

2. Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan total –

tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.

E. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang

lainnya antara lain :

1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau darisudut

efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:

a. Efisiensi produktif :

Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk

setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk

menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi

dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan

biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi.

Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya

rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling

rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang

paling minimal.

b. Efisiensi Alokatif

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah

alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai

tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi

yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan

biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan

ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana

harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam

perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan diatas akan

selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam

persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan

dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian,

sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang

efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Telah

juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal.

Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal

= biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku:

harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa

pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.


2. Kebebasan bertindak dan memilih

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil

masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan

membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan

yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya

menjadi lebih terbatas.

Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan

harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam

menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah

yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai

kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya

kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat

mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang

penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor

produksi yang mereka miliki.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki

keburukan-keburukan antara lain :

1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh

perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh

keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi


yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah

berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat

menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam

waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari

mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong

untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.

2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social

Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu

menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,

penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut

kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.

3. Membatasi pilihan konsumen.

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,

konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan

dikonsumsinya.

4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.

Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling

minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak

berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk

pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati

skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.


5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan

tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk

pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan

bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau

distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang

dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan

golongan kaya.

F. Contoh Pasar Persaingan Sempurna

Berdasarkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut ini

adalah beberapa contoh pasar persaingan sempurna yang ada di Indonesia, baik itu pasar komoditas

kebutuhan pokok dan juga pasar modal:

1. Pasar Beras

2. Pasar Sayur

3. Pasar Buah-Buahan

4. Pasar Gandum

5. Pasar Modal (Bursa Efek)

G. Contoh Kasus Pasar Persaingan Sempurna

Kasus 1 - Kenaikan harga daging

Sebagaimana kita ketahui bahwa pernah terjai kenaikan harga daging sapi melonjak

sekitar Rp 90.000,00/kg – Rp 100.000,00/kg terutama di wilayah Jakarta. Hal tersebut

menyebabkan para pedagang mogok berjualan. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran
Saragih menilai fenomena kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu belakangan

ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai daging. Menurut Bungaran, hal ini erat kaitannya

dengan pembatasan kuota impor daging sapi dan minimnya produksi dalam negeri. Sikap mogok

jualan ini diakui Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Daging Sapi Seluruh Indonesia

(Apdasi) Jawa Barat, Dadang Iskandar karena harga yang sulit untuk dijangkau.

Selain itu, pasokan daging sapi potong di rumah potong hewan (RPH) pun semakin

menipis. Maka wajar jika di beberapa pasar tradisional, jarang ditemukan penjual daging sapi

potong yang menjajakan dagangannya. Sementara itu, pedagang yang tergabung dalam Asosiasi

Pedagang Daging Indonesia mencurigai ada yang memanfaatkan momentum dengan menaikkan

harga daging sapi. Kenaikan harga daging menjelang akhir tahun ini dinilai tidak wajar karena

harga di beberapa negara lain lebih murah daripada harga daging di Indonesia.

Dari contoh kasus di atas, penjualan daging termasuk dalam ciri-ciri pasar persaingan

sempurna. Contohnya pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi

pasar benar-benar stabil. Menghasilkan barang serupa, karena tidak ada perbedaan yang terlalu

nampak. Terdapat banyak perusahaan di pasar dalam hal ini peternak sapi yang menyalurkan

daging sapi. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.

Dalam kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga daging sapi

melalui informasi dari media. Sehingga, mereka cenderung mengurangi konsumsi daging sapi

dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh penjual menjadi

berkurang dan pendapatan mereka relatif sama.


Kasus 2 - Produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai

Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng mendesak pemerintah

segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk

mengendalikan harga empat komoditas. Beras, gula, jagung, dan kedelai. Realisasi pelimpahan

itu sangat penting guna mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas yang saat ini memicu

isu hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. "Kabarnya saat ini, keputusannya masih menjadi

evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar secepatnya direalisasikan," ujar

Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9). Dikatakan, prediksi Bank Investasi Goldman

Sachs tanggal 10 Agustus lalu, harga komoditas kedelai masih akan melambung tinggi.

Diprediksi harga kedelai akan mencapai angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di

tingkat distributor. Harga normal di kisaran Rp 5.000 - Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng Sutrisno

Supriyantoro mengatakan, melambungnya harga kedelai akan menjadi salah satu isu penting

yang akan dibahas dalam rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia

(Gakoptindo) tahun ini. Dari contoh kasus di atas, produsen tahu tempe termasuk dalam ciri-ciri

pasar persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli, bahkan penjual

tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), setiap

perusahaan mudah keluar atau masuk pasar.

Contohnya pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi pasar

benar-benar stabil. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. Dalam

kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga kedelai melalui informasi dari

media dan meningkatnya harga tahu dan tempe. Sehingga, mereka cenderung mengurangi

konsumsi tahu dan tempe dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang

diperoleh oleh penjual menjadi berkurang dan pendapatan mereka relatif sama.
BAB III PENUTUP

A Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah Pasar persaingan sempurna dapat

didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan

pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

Dimana barang yang diperjualbelikan beranekaragam macam jenisnya, serta antara penjual dan

pembeli dapat bernegosiasi saat transaksi jual beli, sehingga dalam pasar persaingan sempurna

muncul kurva penawaran dan permintaan.

Anda mungkin juga menyukai