DISUSUN OLEH :
REXSASTRA LODAYA ALFATAH
ISKANDAR
DOSEN PEMBIMBING :
Hasarudin SE, MM
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2020
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PasarPersaingan Sempurna..............................................3
2.2 Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna.................................................4
2.3 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek.........................5
2.4 Operasi Perusahaan dalam Jangka Panjang.......................................7
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna....................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi
barang atau jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering
dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam
prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya
digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya
bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar
dari berbagai kegiatan sektor pertanian.
Walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud dalam prakteknya,
tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan
sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat kita jadikan landasan
dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping itu,
analisis ke atas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik di dalam mempelajari
cara-cara perusahaan dalam menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk
mencari keuntungan yang maksimum.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran yang ditandai oleh jumlah konsumen dan produsen yang sangat banyak dan tidak
terbatas.Pasar persaingan sempurna merupakan pasar/industri yang dicirikan oleh perusahaan
kecil yang banyak jumlahnya dan membuat produk yang sama. Pasar persaingan sempurna
dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana setiap penjual ataupun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Di dalam pasar persaingan sempurna terdapat mobilitas sempurna dari sumber daya
serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual, sehingga kekuatan
permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Contoh pasar persaingan sempurna antara
lain bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.
1. Terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli komoditi, sehingga tindakan seorang
individu tidak dapat mempengaruhi harga komoditi tersebut ;
2. Produk dari seluruh perusahaan dalam pasar adalah homogen ;
3. Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna ; dan
4. Konsumen pemilik sumber daya dan perusahaan dalam pasar mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga dan biaya-biaya yang sekarang
dan yang akan datang.
3
2.2 Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan sebagai
berikut :
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata
terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu
dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
Dalam pasar persaingan sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan
tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
f. Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain
(free mobility of resources).
g. Pemerintah tidak ikut campur tangan tentang harga, baik langsung maupun tidak
langsung.
h. Pembeli dan penjual bebas mengadakan perjanjian, tanpa ada campur tangan
pemerintah.
4
Sebagai implikasi dari ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tidak dapat
mengubah harga pasar yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price
taker). Dan dalam jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang
berada pada pasar persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang dapat
mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal
(MR) sama dengan biaya marjinal (MC) dan juga sama dengan harga outputnya.
Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya perluasan
kapasitas produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium
jangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata atau AC minimum).
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya produksi, hasil
penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara menghitung
biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii) cara menghitung hasil penjualan total,
penjualan rata-rata dan penjualn marginal, dan (iii) menunjukan caranya suatu perusahaan
menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dirumuskan
dua cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan.
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:
- Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan
5
total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai
maksimum apabila perbedaan antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang
pertama ini keunntungan yan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antra hasil
penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata
dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil
penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR=MC. Suatu
perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksi pada ketika MR>MC
yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan
sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan akan menambah
untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dibuat
contoh angka untuk menunjukan kedua cara untuk menentukan pemaksimum keuntungan
oleh suatu perusahaan.
Dalam jangka pendek, perusahaan harus memutuskan apakah tetap berproduksi atau
tidak. Bila tetap berproduksi, berapa tingkat output yang tepat ( tingkat harga pasarnya
sendiri ditetapkan pasar). Bila perusahaan telah memutuskan untuk produksi, maka produksi
akan ditingkatkan sepanjang marginal revenue (harga) melampaui marginal cost. Misalkan,
harga equilibrium pasar (atau MR) = 10 per unit. MR=MC pada titik E pada saat Q = 600.
Perusahaan tidak akan produksi kurang dari 600 unit output. Hal ini disebabkan bila Q
kurang dari 600, setiap tambahan Q akan menambah revenue sebesar 10, sementara karena
MC lebih kecil dari 10 untuk tambahan ini, maka biaya produksi lebih kecil dari tambahan
revenue. Sehingga selama Q dibawah 600, tambahan output akan menambah profit.
Perusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena diatas 600, setiap tambahan
output (Q) akan menambah cost lebih dari 10 (karena MC leih dari 10) seingga tambahan
output malah kan mengurangi profit. Maksimisasi profit terjadi pada saat Q= 600. Dan ATC
pada saat Q=600 adalah 8 per unit. Jadi, total cost produksi adalah: 8 x 600=4800. Total
revenue adalah 10 x 600=6000. Perkiraan profit maksimum adalah 6000-4800=1200. Bila
harga diatas 10, maka kurva demand perusahaan akan naik sehingga tingkat output yang
dapat memaksimumkan profit akan naik, perusahaan akan menaikan output. Bila harga turun,
6
produksi akan turun. Jadi, harga bergerak terbalik dibanding output. Profit atau minimum
loss. Profit dan loss tergantung pada posisi harga relative trhadap ATC. Sepanjang harga >
cost, ada shortrun profit. Bila harga > cost, ada loss.
Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage
perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan
memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal
7
dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan
profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR < MC.
Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
Kelebihan :
- Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran
maksimal).
- Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut
ditipu dalam kualitas dan harga.
- Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau
kekecewaan.
Kelemahan :
- Konflik efisiensi-keadilan
8
- Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna,
sedangkan sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan.
- Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum
konsumen.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11