Anda di halaman 1dari 12

BENTUK-BENTUK PASAR PERSAINGAN

     A.    PENGERTIAN PASAR


Pasar secara sempit berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
suatu transaksi barang atau jasa. Tetapi, ada juga pasar yang tidak mempertemukan penjual
dan pembeli secara langsung misalnya, pasar saham. Pasar juga dapat diartikan luas yakni
bertemunya penjuala dan pembeli yang saling berinteraksi untuk menentukan suatu harga
keseimbangan
     
    B.     STRUKTUR PASAR
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruitingkah laku dan kinerja
perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi.
Stuktur pasar suatu Negara dapat bergerak mulai dari sempurna sampai ke struktur pasar
monopoli.

    C.    PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


1. Pengertian 
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi
barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Maka, dapat didefinisikan bahwa Pasar
Persaingan Sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual
dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar.
   Ciri-ciri
a.Perusahaan adalah Pengambil Harga. Pengambil harga atau price taker berarti suatu
perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
b. Perusahaan Mudah Keluar atau Masuk. Jika perusahaan mengalami kerugian, dan ingin
meninggalkan industri tsb, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya jika ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tsb, maka dapat dengan mudah hal
tersebut dilakukan.
c. Menghasilkan Barang Serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. 
d.Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar. Perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Jumlah perusahaah sangat banyak dan masing-masing perusahaan relatif
kecil dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.
e. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar. Pembeli mengetahui tingkat
harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.

 Permintaan dan Hasil Jualan


Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada
2 hal yang harus diperhatikan yaitu : 

1.Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan


2.Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam
struktur pasar manapun ia digolongkan ( pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli,
atau persaingan monopolistis ).
a. Permintaan Pasar dan Perusahaan
Seberapa banyak pun barang yang diproduksi dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat
mengubah harga yang ditentukan di pasar, karna jumlah yang diproduksikan itu hanya
sebagian kecil dari jumlah yang diperjual-belikan di pasar. 

b.Hasil Penjualan Rata-Rata


Apabila dimisalkan harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d=AR
MR adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. 

c.Hasil Penjualan Marjinal (MR / Marjinal Revenue)


Hasil penjualan marjinal adalah Hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui
dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan (MR-Marjinal
Revenue) yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit
lagi barang yang diproduksinya.

d.Hasil Penjualan Total (TR / Total Revenue)


Hasil penjualan total adalah Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari
menjual barang yang diproduksinya.

Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek


cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
Syarat Pemaksimuman Keuntungan. Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh
suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
1.Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total. Ditentukan dengan menghitung
dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
2.Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal

Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna


Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang
lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi 
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut
efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a.       Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk
menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat
digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang
paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua,
industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling
rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu
industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat
efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.

b.      Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi
sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang
maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum
apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus
dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini
produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu
wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan
sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai
oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal.
Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal =
biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga =
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar
persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar
persaingan sempurna.

2.  Kebebasan bertindak dan memilih


Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil
masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan
yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya
menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula
dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat,
efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun
mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan
adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat
mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang
penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor
produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain :

 a.  Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi


Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan
yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut.
Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal,
Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan
menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat
demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan
perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan
inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-
perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk
mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat
mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
 b.Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial.
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,
penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan. 

 c.. Membatasi pilihan konsumen


Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. 

d.Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi 


Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya
mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala
ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi. 

e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata 


Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu
dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari
penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata
maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih
banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.

D.    PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA 


Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-
produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di
pasar. 
Terdapat  tiga  model  umum  di  pasar  persaingan  tidak  sempurna, yaitu  pasar  monopol
i, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
1.      MONOPOLI
a. Pengertian
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja,
dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat.
b. Ciri-Ciri
-Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. Barang tersebut merupakan satu-satunya
jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute).
-Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
-Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
c. Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
1. Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh orang / perusahaan lain.
2. Dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang :
4. Peraturan paten dan Hak Cipta
5. Hak Usaha Ekslusif
d. Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Kurva hasil penjualan total (TR), Kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil
penjualan marjinal (MR), dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan yg
berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan DD=AR
menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Akibatnya MR menurun ke bawah dan berada di
bawah kurva DD dan kurva TR berbentuk U yang terbalik.
e.Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
 Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu :
1.Biaya Produksi Sama. Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan
monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan
meminimumkan biaya produksi per unit.
2. Biaya Produksi Berbeda. Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke
tingkat produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang
dimisalkan.
f.Kebaikan Perusahaan Monopoli
1. Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada firma
pasarpersaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar
2. Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus
menerus melakukan pengembangan dan inovasi
3. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan
barang yang lebih murah dan bermutu
g. Keburukan Perusahaan Monopoli apabila tidak berkembang
1. Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna
2. Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan

       2. PERSAINGAN MONOPOLISTIS


a.      Pengertian 
Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan
sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan perusahaan di
pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran
seperti itu pasaran persaingan monopolistis. Maka, pasar persaingan monopolistis dapat
didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda corak (differential product).

b.      Ciri-Ciri Persaingan Monopolistis


1.Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan dalam
pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini yang
menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan keseluruhan
produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differntiated product)
dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan perusahaan
lain.
3. Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga. Pengaruh ini relatif kecil kalau
dibandingkan dengan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga bersumber
dari sifat yang dihasilkan, yaitu bersifat berbeda corak atau differentiated product.
4. Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah. Perusahaan yang akan masuk dan
menjalankan usaha tidak banyak mendapat kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan
monopoli, tetapi juga tidak semudah seperti pada persaingan sempurna. Karena
diperlukannya modal yang relati besar dan barang yang dihasilkan harus berbeda coraknya
dengan yang ada di pasaran.
5. Persaingan Promosi Penjualan Sangat Aktif (bukan harga). Pengusaha melakukan
persaingan bukan harga (non-price competition), yaitu dengan cara memperbaiki mutu dan
desain barang, kegiatan iklan, syarat penjualan yang menarik dsb.

c. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis


Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastis
sempurna ( kurva permintaan sejajar sumbu datar - yang merupakan kurva permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna). Maka pada hakikatnya
kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis
adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit ( lebih mendatar dan bukan turun
dengan curam).
1. Keseimbangan Jangka Pendek. Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam
persaingan monopolistis sama dengan di dalam monopoli, Bedanya adalah di dalam
monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam
monopolistis permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan
pasar.
2. Keseimbangan Jangka Panjang. Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan
normal di dalam jangka panjang.

Perbedaan antara monopolistis dengan persaingan sempurna yang juga memperoleh


keuntunga normal adalah :
1. Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopilstis lebih tinggi
2. Kegiatan memproduksi di monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai
tingkat dimana biaya produksi per unit adalah palin rendah).
d. Penilaian ke Atas Persaingan Monopolistis
Penilaian ke atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan
sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi, dan corak
distribusi pendapatan. Promosi penjualan secara iklan adalah merupakan kegiatan yang
paling penting dilakukan oleh perusahaan monopolistis.

      3. OLIGOPOLI
a. Pengertian
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang
mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri dari
dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.

b. Ciri-Ciri
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari
industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian
besar pasar oligopoli.
1. Menghasilkan Barang Standar maupun Barang Berbeda Corak
Perusahaan dalam oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product),
contohnya adalah industri yang menghasilkan bahan mentah ( bensin, baja, alumunium )
dan industri bahan baku ( semen dan bahan bangunan ).
Sedangkan barang berbeda corak ( differentiated product ) pada umumnya adalah barang
yang dihasilkan menjadi barang akhir ( industri mobil, rokok, inustri sabun mandi dll )
2. Kekuasaan Menentukan Harga, kemungkinan lemah maupun tangguh
Tanpa adanya kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Tetapi
kalau perusahaan dalam oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga
dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
3. Promosi Secara Iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak, Tujuannya yaitu agar menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.

c.  Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan


Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan
diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak
membuat persepakatan, Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan
menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.

d.  Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli


Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli :
1. Skala ekonomi.
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat
produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya
produksi per unit.
2. Perbedaan Biaya produksi. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit
yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan
perusahaan lama.
3. Keistimewaan Hasil Produksi. Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan
oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan
perusahaan baru.
4. Barang tsb sudah sangat terkenal (product recognition)
5. Barang tsb sangat rumit (product complexity)

e.       Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli


Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu :
1. Efisiensi Dalam Menggunakn Sumber-Sumber Daya
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya akan tercapai apabila  biaya marjinal =
hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya akan tercapai apabila tingkat harga
adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah. Pada umumnya keadaan ini tidak
dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini
perusahaan dalam ologopoli tidakalah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
2.  Perkembang Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup alasan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling
memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.

Dua alasan penting yang dapat digunakan, yaitu :


1.  Adanya untung yang lebih dari normal
2. Menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang
menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.
Kentungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah
seluas pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis. Persaingan terutama datang dari
perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan
perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
Kebaikan Pasar Oligipoli  
Operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi dan
perusahaan selalu melakukan pengembangan dan inovasi.  

Kelemahan Oligopoli 
Distribusi pendapatan akan semakin tidak merata.

I. Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional dapat dipandang dari dua segi, yaitu dari segi earning dan segi
product.
1. Dari Segi Earning
Gross National Income (GNI) adalah jumlah dari seluruh pendapatan, seperti upah, sewa,
bunga modal dan laba perusahaan yang telah diterima oleh seluruh masyarakat selama
menghasilkan produk nasional tersebut (biasanya selama satu tahun).
2. Dari Segi Product
Gross National Product (GNP) adalah jumlah nilai dari barang-barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu masyarakat suatu negara dalam satu tahun dihitung menurut harga
dasar.
Perbedaan GNP dan GDP:
a. GNP (Gross National Product) meliputi barang-barang dan jasa yang dihasilkan seluruh
warga masyarakat suatu negara, baik yang berada dalam negeri maupun yang berda diluar
negeri.
b. GDP (Gross Domestic Bruto) meliputi barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam wilayah negara tersebut, baik oleh perusahaan nasional maupun perusahaan
asing. 
Untuk Indonesia pada saat ini pada umumnya PDB(GDP) > PNB, Karena nilai barang dan
khususnya jasa orang Indonesia yang bekerja di luar negeri pada umumnya dihargai lebih
murah dibandingkan dengan orang asing.

II. Pentingnya Menghitung Pendapatan Nasional


Beberapa peranan penting pendapatan nasional antara lain:
1. Pendapatan nasional merupakan alat pengukur bagi tinggi rendahnya tingkat hidup atau
kemakmuran suatu bangsa yang secara kuantitatif, artinya tingkat hidup suatu bangsa atau
masyarakat ditentukan oleh pendapatan perkapita.
2. Pendapatan nasional berguna untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
yang bersangkutan, misalnya agraris atau industri. Disamping besarnya peranan masing-
masing sektor tersebut dalam pembentukan pendapatan nasional.
3. Pendapatan nasional berguna untuk mengetahui dan memperbandingkan kegiatan
ekonomi masyarakat itu sendiri dari tahun ke tahun.

III. Cara Menghitung Pendapatan Nasional


Beberapa kesulitan yang sering dihadapi pada waktu akan melakukan perhitungan dan
penjumlahan pendapatan nasional adalah:
1. Kurang lengkapnya statistik dari berbagai sektor kegiatan ekonomi.
2. Suatu kesalahan yang mudah terjadi pada saat melakukan perhitungan adalah timbulnya
perhitungan dobel (double accounting).
Agar tidak terjadi perhitungan dobel, maka didalam menghitung besarnya GNP,
perhitungan nilai barang didasarkan pada:
1. Final Product atau hasil akhir, yaitu jumlah barang yang diproduksi dalam bentuk
barang jadi dalam waktu satu periode.
2. Value added, yaitu nilai yang ditambahkan.
Dalam menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode pendekatan yaitu:
1. Metode Produksi (Production Approach)
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menghitung semua nilai produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi. Atau dapat juga dengan cara
menjumlahkan secara total seluruh nilai tambah (Value added) dari semua sektor kegiatan
ekonomi.

2. Metode Pendapatan (Income Approach)


Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan seluruh warga
masyarakat yang berasal dari faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi, yaitu sewa, upah, bunga dan profit.
Metode pendapatan digunakan untuk menghitung balas jasa yang diterima oleh masyarakat
selama satu tahun. Hasil penghitungannya disebut Pendapatan Nasional (Yearly Income,
dilambangkan dengan Y). Pendapatan Nasional adalah total nilai balas jasa yang diterima
oleh masyarakat suatu negara dalam satu tahun. 
Pendapatan masyarakat terdiri dari:
1. Tenaga kerja memperoleh balas jasa berupa upah/gaji (w = wage)
2. Modal memperoleh balas jasa berupa bunga (i = interest)
3. Tanah dan SDA memperoleh balas jasa berupa sewa (r = rent)
4. Pengusaha memperoleh balas jasa berupa laba (p = profit)
5. Penghasilan campuran (mixed income) yang merupakan gabungan dari upah/gaji,
bunga, sewa, dan laba.
yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode atau pendekatan pendapatan sering


disebut dinamakan pendapatan nasional atau PN (national income),
Rumus PN :
Pendapatan Nasional = 
Pendapatan Nasional Neto - Pajak Tidak Langsung + Subsidi

3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)


Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pengeluaran yang dilakukan
oleh seluruh lapisan masyarakat, yaitu konsumsi rumah tangga, investation domestic bruto,
pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih.
Metode pengeluaran atau pembelanjaan digunakan untuk menghitung pengeluaran atau
pembelanjaan masyarakat selama satu tahun. Hasil penghitungannya disebut Pembelanjaan
Nasional (National Spending). Pembelanjaan Nasional adalah total pembelanjaan
masyarakat suatu negara selama satu tahun.
Pengertian masyarakat disini menunjuk pada para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi
terdiri dari:
1. Pengeluaran para konsumen disebut konsumsi (C = Consumption)
2. Pengeluaran para produsen disebut investasi (I = Investment)
3. Pengeluaran pemerintah disebut pembelanjaan pemerintah (G = Governtmen
Expenditure)
4. Pengeluaran masyarakat luar negeri disebut ekspor netto (Xn = Net Export), selisih
antara ekspor (X = Export dan impor (M = Import). 
Jadi pembelanjaan nasional terdiri dari 

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ini dinamakan dengan


produk nasional bruto atau PNB (gross national product). 
Rumusnya adalah 
PDB = C + G + I + ( X - M ) atau 
Produk Domestik Bruto = 
pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor -
impor )

IV. KOMPONEN-KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL


Komponen-komponen Pendapatan Nasional merangkai hubungan antara ketiga metode
atau pendekatan Pendapatan Nasional. Komponen-komponen Pendapatan Nasional yaitu:
1. PDB (GDP).
PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) merupakan nilai total
barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat selama satu tahun.
2. PNB (GNP).
PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Product) diperoleh dengan cara:
PNB = PDB +/- Pendapatan Netto Faktor Luar Negeri. PNB menunjukkan nilai
sesungguhnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun.
3. PNN (NNP).
PNN (Produk Nasional Netto) atau NNP (Net National Product) dihitung dengan cara:
PNB -Depresiasi atau penyusutan.
4. PN (NI).
PN (Pendapatan Nasional) atau NI (National Income) dihitung dengan cara: PNB - Pajak
Tidak Langsung (Ti = Indirect Tax).
5. Yrtk (PI).
Yrtk = PN - (Cadangan + Pajak Usaha). Hasilnya disebut Pendapatan Perseorangan (PI =
Personal Income atau Yrtk).
6. Pendapatan Disposable (Yd). Yrtk dikurangi dengan pajak Pribadi dan ditambah dengan
Pembayaran Transfer (Tr = Transfer Payment) dari pemerintah, hasilnya disebut
Pendapatan Disposabel. Pendapatan disposabel akan digunakan untuk konsumsi (C =
Consumption) dan ditabung (S = Saving). Yd = C + S.

Unsur-unsur GNI, NNI, National Income, National Income, dan Dispsable Income
GNI NNI National Income National Income Dispsable Income
Upah dan gaji Upah dan gaji Upah dan gaji Upah dan gaji Tabungan
Bunga Bunga Bunga Bunga Pengeluaran konsumsi
Sewa Sewa Sewa Sewa 
Laba perusahaan bukan perseroan Laba perusahaan bukan perseroan Laba perusahaan
bukan perseroan Laba perusahaan bukan perseroan 
Dividen Dividen Dividen Dividen 
Pajak laba perusahaan Pajak laba perusahaan Pajak laba perusahaan Pajak laba perusahaan
Pajak pribadi
Laba tidak dibagi Laba tidak dibagi Laba tidak dibagi
Pajak tidak langsung Pajak tidak langsung
Penyusutan

Anda mungkin juga menyukai