Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
dibawah ini :

Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam


pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri


tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen
yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan
mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat
hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan
atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.

Menghasilkan barang serupa

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-


bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan
yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-
barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang
mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya
melakukan iklan dan promosi penjualan.  Cara ini tidak efektif untuk menaikkan
penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai
produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk


mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak
dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan
keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap
perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam
industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti
menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli
tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu
mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas
harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga
yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang


lainnya antara lain :

1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut


efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:

a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat.
Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah
yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai
corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling
efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat
ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri
secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling
rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila
suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan
mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang
paling minimal.

b. Efisiensi Alokatif

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah
alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai
tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang
sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk
setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai
macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan
masyarakat.

Efisiensi dalam persaingan sempurna

Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu
wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan
sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna. Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka
panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.

Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar
persaingan sempurna.

1. Kebebasan bertindak dan memili

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan


kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang
disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi
lebih terbatas. Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam
menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah
yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai
kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan
untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan
yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang
akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki


keburukan-keburukan antara lain :

1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan
yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh
sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena
walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya,
perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian.
Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-
perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.

Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-
perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk
mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal
biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.

2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial

Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan,
penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan.

3. Membatasi pilihan konsumen

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,


konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.

4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya
mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala
ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.

5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan


tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari
penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata
maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak
digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
BAB II
 Pengertian Pasar Monopoli
Pasar Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada
pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau
mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha
mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi—
mencarinya di pasar gelap (black market).

B.      Konsep Pasar Monopoli


          Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan
ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau
pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan dapat merugikan kepentingan umum.
          Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara
permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan
seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan
suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa
tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.
          Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat
memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada
di atas harga pasar.
          Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan
pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva
penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan
marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan
tujuan barangnya dapat terjual.

C.      Ciri dan sifat


          Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya
seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri
lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk
monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
         
          Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh
perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis
akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan
beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah
mungkin.

          Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli


menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut
tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar,
image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati
dengan sendirinya.

Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif
pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa
kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga
menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

Struktur pasar monopoli merupakan salah satu bentuk struktur pasar persaingan tidak
sempurna. Struktur ini telah dikenal sejak zaman klasik. Struktur Pasar monopoli merupakan
bentuk pasar yang paling ekstrim, lawan dari pasar persaingan murni.Monopoli
(monopoly) diartikan sebagai bentuk organisasi pasar di mana di dalam pasar hanya terdapat
satu penjual yang menjual komoditi yang tidak mempunyai subsitusi sempurna. Ciri penting
lainnya dari pasar monopoli adalah tidak ada barang subsitusi untuk barang tersebut dan
adanya hambatan yang kuat bagi perusahaan lain untuk masuk pasar.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa perusahaan monopoli timbul,


diantaranya adalah:
1.      Penguasaan bahan mentah, penguasaan bahan mentah tertentu oleh satu perusahaan untuk
memproduksi barang tertentu akan mengakibat perusahaan lain tidak dapat menghasilkan
jenis barang yang sama
2.      Hak patent, merupakan hak yang diberikan kepada suatu perusahaan tertentu sehingga
perusahaaan lain tidak dapat memproduksi barang yang sama
3.      Terbatasnya pasar, terbatasnya pasar yang memungkinkan hanya memberikan ruang
lingkup bagi satu perusahaan saja, di mana satu perusahaan tersebut telah mampu mencukupi
permintaan pasar. Masuknya perusahaan lain akan menemui kesulitan dalam menjual
barangnya.
4.      Pemberian hak monopoli oleh pemerintah, yaitu pemerintah memperkenankan perusahaan
tertentu pada satu pasar

Meskipun monopoli merupakan fenomena yang jarang dijumpai, akan tetapi ada
beberapa industri yang mendekati struktur monopoli, misalnya perusahaan yang menguasai
70, 90 parsen pangsa pasar dapat berpotensi berperilaku seperti monopoli. Disamping itu,
mempelajari bentuk pasar monopoli dapat lebih memahami keadaan pasar yang lebih realistis
yang dijumpai dalam dunia nyata.

  Kata monopoli sering kali diperdebatkan sebagai pasar yang tidak sehat. Alasan yang
paling tepat ialah kajian dari para ekonom islam yang menganggap bahwa pasar monopoli
merupakan praktik pasar yang menguntungkan sepihak. Terdapat begitu banyak literatur
dalam Islam yang berkaitan dengan monopoli, dan hampir seluruhnya setuju bahwa praktek
monopoli adalah sangat dilarang. Hal sama berlaku untuk segala bentuk persaingan yang
dimainkan secara monopoli (harga, barang, dll).
Semua narasumber menyatakan bahwa monopoli dalam segala jenis kebutuhan masyarakat
dilarang. Alasan pelarangan tersebut, pihak yang memegang monopoli akan mempunyai
kekuasaan yang sangat besar untuk menaikkan harga dan mengendalikan suplai barang
sesuka hatinya, dan pada akhirnya, akan menyengsarakan masyarakat.
          
D.  Harga dan Output Pasar Monopoli
          Dalam struktur pasar monopoli, tidak ada barang yang menjadi subsitusi sempurna
untuk barang yang dihasilkan perusahaan monopoli. Jadi, suatu perusahaan monopoli adalah
sekaligus merupakan industri untuk barang tersebut dan menghadapi kurva permintaan yang
mempunyai kemiringan negatif untuk komoditi tersebut. Akibatnya, jika monopolis (sebutan
untuk perusahaan monopoli) akan menjual lebih banyak barang maka ia harus menurunkan
harganya. Dengan demikian dalam struktur pasar monopoli MR < P dan kurva MR
(penerimaan marginal atau marginal revenue) terletak dibawah kurva D
(permintaan, demand).
Hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR dapat dijelaskan dengan bantuan Gambar
1 dibawah ini:
Dari gambar di atas dapat dijelaskanhubungan antara kurva permintaan dan kurva
MR adalah sebagai berikut:
(a)   apabila elastisitas kurva permintaan lebih besar dari satu atau elastis (e > 1) maka MR adalah
positif;
(b)   apabila elastisitas kurva permintaan lebih kecil dari satu atau inelastis (e <1) maka MR
adalah negatif; dan
(c)    apabila elastisitas permintaan sama dengan satu atau unitary (e = 1) maka MR adalah nol.

Secara lebih jelas hubungan antara elastisitas, harga dan TR dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:

Tabel 1. Hubungan antara Elastisitas, Harga dan Penerimaan

Elastisitas (e) Harga (P) Penerimaan Total (TR)


e<1 naik turun
turun naik
e=1 naik tetap
turun tetap
e<1 naik naik
turun turun

E.     Entriy barries


          Ciri utama dari monopoli adalah tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to entry)
sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar.
Mengapa pesaing tidak bisa masuk? Ada tiga alasannya :
1. Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal.
Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai oleh satu   
perusahaan  saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memperolehnya. Maka
dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi , walau biaya
marginalnya rendah.
2. Pemerintah memberikan hak eklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk
memproduksi danmenjual barang tertentu. Inilah yang dikatakan regulatedmonopolies. dalam
monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi melayani kepentingan publik.
Sebagai contoh, pemerintah memberikan hak mengelolah air kepada PAM, listrik kepada
PLN dll.
3. Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang membuat
produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural monopoly . contohnya
adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. untuk dapat melayani kebutuhan produk,
sebuah perusahaan harus membuat jaringan. bayangkan, jika banyak perusahaan yang yang
membangun jaringan. betapa tidak efisiennyabiaya produksi.

F.      Undang-Undang Tentang Monopoli


          Terlepas dari kenyataaan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan  perusahaan
besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik monopoli, oligopoli,
suap. Harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat merugikan kepentingan
masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Strategi
yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh negara maju semacam
Amerika, adalah melalui undang-undang anti-monopoli.
          Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-undang
yang mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
          Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan atas
produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau
satu kelompok pelaku usaha.
          Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. UU ini dibagi menjadi 11 bab
yang terdiri dari beberapa pasal.

G.  Jenis-Jenis Monopoli


1. Monopoli Alamiah
Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam  tertentu ataupun yang disebabkan oleh
adanya bakat khusus melebihi orang lain.

2. Monopoli Undang-Undang
Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undang-undang baik
kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan ketetapan
undang-undang.

Contoh monopoli undang-undang kepada swasta :


Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan sebagainya.
Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan undang-undang:
Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya.
a.      Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
Hal-hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya:
Monopoli negara yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya PLN, PAM, TELKOM.

          Akibat  yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan monopoli terhadap


perekonomian, dapat melihat dari segi :

Segi Positif :
1.      Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit   
dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingakatkan
2.      Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status
sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3.      Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
4.      Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan.

Segi Negatif :
1.      Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal.
1.      Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin
diperolehnya.
2.      Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai
dengan permintaan konsumen).
3.      Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
4.      Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi anti monopoli adalah :
1.      Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan pemerintah dalam
produksi   dan harga.
2.      Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat dihindari
lagi
3.      Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan antikompetitif
4.      Pengenaan Pajak

H. Jenis-Jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang


1.      Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak.
2.      Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan
tertentu.
3.      Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual
BAB III
PASAR MONOPOLISTIK
Adalah salah Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama
yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang
berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan
lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas
dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.
Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki
ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan
bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak.
Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
BentukTeori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan
karena ketidak puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect
competition) maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan
persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar
masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan
terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara satu poduk (merek)
dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan
untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat
mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif
terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan
harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya,
perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk
sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Sifat-sifat Monopolistik

 Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan yang berbeda


 Mirip dengan persaingan sempurna
 Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
 Relatif keluar masuk pasar
 citra perusahaan.
Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistik

1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.


2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk,
mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-
beda terhadap konsumen.
3. perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas
terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau,
perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi
aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-
barang produksinya.
4. N  Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya
memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan
dalam diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye
iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
6. kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas
lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang
mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan
monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam
persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya
konsumen.
7. Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan
monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing masing. Dampak yang
timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan
pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati
harga pokok produksi.

 Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik


¬  Produk yang terdiferensiasi
¬  Maksimasi laba dan minimisasi rugi jangka pendek
¬  Laba ekonomi nol dalam jangka panjang
¬  Biaya Marginal sama dengan penerimaan marginal
¬  Jumlah produsen Banyak dalam indusri (large number of firms)

PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK


Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong
menurun karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut.
Akan tetapi, karena terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang
langsung tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek
kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang relatif
singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek, keuntungan
maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar dari biaya rata-
rata.
Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang daapat
dinikmati oleh perusahaan. Sedangkan besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh
kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau
biaya total terhadap pendapatan. Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC. Dalam jangka
panjang, akan semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari
perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi
permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Tindakan Non Harga Pasar
Tindakan non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.

Tindakan non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :


►    Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
perusahaan-perusahaan lain.
►    Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini
berasal dari sifat barang yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang
yang di hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini harga
bukan lah factor yang  bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga pasar ini mampu
menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga membuat pembeli mau
membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif mempromosikan produk sekaligus
menjaga.
Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang untuk bersaing dalam
harga dan produk karena setiap penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak
pengusaha monopolis) sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna
(tidak horisontal seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk
non homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Dalam persaingan
produk, setiap penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang
buatan perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual bisa berperilaku sebagai monopolistik
kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari
pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan konsumen secara total dari koperasi ke
pesaingnya
BAB IV
PASAR OLIGOPOLY
Adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar,
baik secara individu maupun yang secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual
sedikit, maka selalu ada hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus
dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing terhadap
keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar oligopoli. Di Indonesia,
dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal, yang
menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni
struktur pasar dengan jumlah penjual yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh
banyak koperasi disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari
persaingan yang ketat antar penjual
Dalam struktur pasar seperti ini, jika koperasi menjual produknya yang homogen ke
para anggota dengan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-
pesaingnya segera meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang
memunculkan perang harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang kondisi
keuangannya lemah akan tersingkir dari pasar strategi yang dapat dilakukan oleh koperasi
untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur oligopili adalah strategi harga dan non-harga.
Dalam strategi harga,pasar ada empat pilihan: (a) melakukan kebijakan harga aktif, yakni
menerapkan harga (secara perlahan) dibawah harga pesaingnya; (b) kebijakan harga sama
dengan pesaingnya; (c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti pemimpin harga; dan (d)
kebijakan harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi sangat tergantung
pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat atau lebih rendah
dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa mengakibatkan perang harga, masih menurut
mereka, koperasi dapat mengadakan pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan
pesaing-pesaingnya dan .advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah
yang lebih besar dengan harga yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa
menimbulkan perang harga. kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan koperasi
dengan perang harga sangat tergantung pada faktor-faktor berikut. Pertama, perbedaan
keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi lebih rendah dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar. Kedua, posisi likuiditas dari pesaing.
Jika pesaing memiliki dana yang besar yang cukup untuk melakukan perang harga dengan
penerapan harga yang lebih ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari pasar
karena tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri
dari hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup)
besar untuk memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku
setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur
pasar oligopoly sering kali terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu halangan masuk
tertentu, seperti economies of scale, larangan legal, merek yang kuat melalui iklan bertahun-
tahun, atau biasa juga kendali atas adanya sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi
pasar oligopoly mendekati pasar monopoli. Contoh industry mobil.
Ciri-ciri pasar oligopoli :

1. Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur


untuk keperluan masyarakat.
2. Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama.
3. Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau
perusahaan memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan
perusahaan yang lain.

Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa
perusahaan besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi
danpasar yang dapat lebih mereka kuasai.

 Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling


ketergantungan satu sarna lain.

Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada
persaingan dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui
diferensiasi jenis barang yang mereka jual

Sifat-sifat oligopoly

 Harga produk relative sama


 Perbedaan produk merupakan kunci sukses
 Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar
 Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

 Karakteristik Pasar Oligopoly

1. Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number of firms)


2. Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or differentiated product)
3. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence Decisions)
4. Kompetisi non harga

Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli


a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,
semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi
padat modal (capital intensive)yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan
efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat
besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan
pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

 b. Kompleksitas Manajemen


Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan
reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri.
Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu
bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak
perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya
hanya terdapat sedikit produsen.

Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar oligopoly disebut oligopolis (oligopolist).
Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan
oligopoly tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau
tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan
memprediksi prilaku pesaing. Karena itu oligopolies akan mencapai keseimbangan jika
perusahaan dapat melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi
untuk mengubah jumlah output dan harga. Demikian juga dengan para pesaing. Begitu
kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly, sehingga para ekonomi mengembangkan
beberapa modeluntuk menganalisi perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model
yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.

Berbagai model yang terdapat di oligopoly:

1. Kartel
2. Kepemimpinan harga
3. Teori permainan
4. Kurva permintaan patah

Perbandigan antara oligopoly dengan pasar lainnya :


µ  Harga biasanya lebih tinggi dalam oligopoly
µ  Laba lebih tinggi dalam oligopoly

Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:

 Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
 Timbul inifisiensi produksi
 Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
 Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
 Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
 Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
 Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di
bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan
kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Jika terdapat
beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini
berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar
umumnya selalu berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini
merupakan semacam bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma
dengan monopoli yang sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan
nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisi-
kondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai