Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Ayu Ramadany

NIM/Kelas : 1703101003/7A Akuntansi


BAB 9
Biaya Standar : Suatu Alat Pengendalian Manajerial

Standar Unit
Anggaran menetapkan standar-standar yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengevaluasi kinerja manajerial. Tetapi anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat,
mereka mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami oleh
suatu organisasi jika rencana-rencana berjalan sesuai harapan. Dengan membandingkan biaya
aktual dan pendapatan, dengan jumlah yang berhubungan, yang dianggarkan untuk tingkat
aktivitas yang sama, maka muncullah suatu ukuran efisiensi manajerial. Pengendalian dapat
ditingkatkan mengembangkan standar untuk jumlah unit dan jumlah total. Biaya variabel
input yang dianggarkan per unit output adalah standar unit. standar unit adalah dasa atau
fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun.
Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus
dibuat: (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), (2)
jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan
standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini :
standar kuantitas x standar harga.

1. Bagaimana Standar Dibuat


Untuk standar kuantitatif, pengalaman historis, studi teknis dan output dari personil
operasional adalah tiga sumber potensial. Sementara untuk standar harga dengan
memperhatikan tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan
akuntansi.

2. Jenis-Jenis Standar
            Standar umumnya diklasifikasikan sebagai suatu yang ideal, maupun yang
saat ini dapat tercapai. Standar ideal (ideal standards) membutuhkan efisiensi maksimum
dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada
kekurangan yang dapat ditoleransi. Standar yang saat ini dapat dicapai (currently
attainable standards) bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien.

3. Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan


Perencanaan dan Pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki
perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit
adalah yang fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi
sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran
membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung
variansi, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat
aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas,
variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau
penggunaan.
Perhitungan Biaya Produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya
dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga
harga pokok produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

Analisis Variansi : Deskripsi Umum


Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah
muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini dihasilkan dengan mengkalikan
jumlah input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Formula yang
digunakan :
Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan : SP x SQ
Biaya input aktual  : AP x AQ
Dimana :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan

Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan, dengan rumus : Variansi Total = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja


Variansi total mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja serta
biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
1. Variansi Bahan Baku Langsung
Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan
variansi penggunaan. Banyak yang berpendapat bahwa pendekatan grafis ini lebih
mudah daripada menggunakan rumus variansi.
 Variansi harga bahan baku: Pendekatan Rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (MPV) mengukur perbedaan
antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual
dibayar. Rumusnya adalah :
                           MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
                           Atau secara faktor :
                           MPV = (AP – SP) x AQ
Dimana :           AP = harga aktual perunit
                           SP = harga standar per unit
                            AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku
 Analisis Variansi Harga Bahan Baku
 Waktu Penghitungan Variansi Harga
Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan
baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli.
Penghitungan variansi harga pada titik pembelian lebih disukai.
 Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan Rumus
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage varianve-MUV) mengukur
perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku
langsun yang seharusnya digunakan untuk output aktual. Rumus untuk menghitung
variansi ini adalah :
                                       MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)
Atau dengan pemfaktoran :
                                       MUV = (AQ – SQ) x SP
Dimana :            SP = harga standar perunit
                           SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untukoutput
aktual
                           AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
 Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan Baku

2. Variansi Tenaga Kerja Langsung


 Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara
apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya
dibayar.
                                       LRV = (AR x AH) – (SR x AH)
Atau dengan pemfaktoran :
                                       LRV = (AR – SR) x AH
Dimana : AR = tarif upah aktual per jam
SR = tarif upah standar per jam
AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja
 Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan
antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang
seharusnya digunakan :
                                       LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
Atau dengan pemfaktoran :
                                       LEV = (AH – SR) x SR
Dimana: AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH =  Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

Analisis Variansi: Biaya Overhead


1. Variansi Biaya Overhead
 Variansi Total Overhead Variabel
 Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
 Perbandingan Variansi Harga Bahan Dan Tenaga Kerja
 Tanggung Jawab PadaVariansi Pengeluaran Overhead Variabel
 Variansi Efisiensi Overhead Variabel
 Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel
 Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel
2. Variansi Overhead Tetap
 Variansi Total Overhead Tetap
 Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Variansi Volume Overhead Tetap
 Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap

Anda mungkin juga menyukai