NPM/Kelas : 1703101033/Akuntansi-2A
A. Pengertian
Tenagakerja adalah setiap laki-laki atau perempuan yang sedang dalam dan/atau akan
melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan ketenaga kerjaan
adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama
dan sesudah masa kerja. Selanjutnya, pekerja adalah tenaga kerja yang berkerja di dalam
hubungan kerja pada pengusaha dengan mendapat upah. Sedangkan yang dimaksud
dengan upah disini adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah
atau akan dilakukan, ditetapkan atau dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan
keluarganya.
B. Hubungan Kerja
Hubungan kerja ada yang merupakan hubungan kerja sektor formal dan hubungan
kerja sektor informal. Hubungan kerja sektor formal adalah hubungan kerja yang terjalin
antara pengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, baik untuk waktu tertentu
maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung adanya unsur kepercayaan, upah,
dan perintah. Sedangkan yang diamksud dengan hubungan kerja sektor informal adalah
hubungan kerja yang terjalin antara pekerja dan orang perorangan atau beberapa orang
yang melakukan usaha bersama yang tidak berbadan hukum atas dasar saling percaya dan
sepakat dengan menerima upah dan atau imbalan atau bagi hasil.
Hubungan kerja didasari suatu perjanjian kerja antara majikan dan buruh, baik
perjanjian kerja lisan ataupun perjanjian tertulis. Perjanjian kerja berlandaskan kepada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Kemauan bebas dari kedua belah pihak.
Kemauan atau kecakapan kedua belah pihak.
Adanya pekerjaan yang dijanjikan.
Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilan,
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal perusahaan pailit atau dilikuidasi, maka upah pekerja merupakan hutang
yang didahlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
E. Mogok Kerja
Mogok kerja adalah tindakan pekerja secara bersama-sama menghentikan atau
memperlambat pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundingan penyelesaian perselisihan
industrial yang dilakukan, agar pengusaha memenuhi tuntutan pekerja. Mogok kerja
adalah hak dari pekerja dan hanya dapat dilakukan di perusahaan yang bersangkutan,
yang harus diberitahukan secara tertulis kepada pengusaha dan instansi pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. Pemberitahuan tertulis tersebut dilakukan
dalam waktu minimal 24 (dua puluh empat) jam sebelum tindakan mogok dan harus
ditandatangani oleh pengurus serikat pekerja dan wakl pekerja.
Penutupan perusahaan (lock out) adalah tindakan (hak) dari pengusaha untuk
menghentikan sebagian atau seluruh kegiatan perusahaan sebagai akibat penyelesaian
perselisihan industrial yang tidak mencapai kesepakatan, supaya pekerja tidak
mengajukan tuntutan yang melampaui kewenangan perusahaan.
H. Perselisihan Perburuhan
Yang dimaksud perselisihan perburuhan adalah perselisihan mengenai subjek berikut:
a. Pelaksanaan syarat-syarat kerja diperusahaan.
b. Pelaksanaan norma kerja di perusahaan.
c. Hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja.
d. Kondisi kerja di perusahaan.
Apabila terjadi perselisihan perburuhan, maka para pihak yang berselisih dapat
menempuh jalur - jalur sebagai berikut :
Tahap 1 : Melakukan musyawarah untuk mufakat
Tahap 2 : Jika tidak tercapai musyawarah, para pihak dapat menempuh
jalur-jalur sebagai berikut :
1. Jalur pengadilan
2. Jalur Luar pengadilan
Apabila yang ditempuh adalah jalur luar pengadilan, maka tersedia alternatif-alternatif
sebagai berikut:
1. Arbitrase
2. Mediasi
3. Apabila penyelesaian perselisishan tidak dapat diselesaikan melalui lembaga
mediasi, maka dengan memberitahukan kepada pihak yang berselisih, pihak
mediator segera melimpahkan perselisihan tersebut kepada Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Industrial.