Anda di halaman 1dari 4

OTORITAS MONETER

Otoritas Moneter di Indonesia

Pada masa berlakunya Undang-undang No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, otoritas
kebijakan moneter di Indonesia pada dasarnya berada di tangan pemerintah. Meskipun
berdasarkan undang-undang tersebut terdapat 2 (dua) lembaga utama sebagai pelaksana
kebijakan moneter, yaitu bank Indonesia dan dewan moneter, otoritasnya tetap pada pemerintah.
Pemerintah melalui presiden dan menteri keuangan mempunyai kekuasaan atau akses yang
sangat besar untuk mengarahkan pelaksaan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan
Dewan Moneter. Di samping itu, pemerintah mempunyai wewenang berdasarkan undang-undang
untuk menentukan berbagai peraturan pelaksanaan dari undang-undang tentang bank sentral.
Berbagai wewenang yang diberikan kepada pemerintah terutama melalui presiden dan menteri-
menterinya diatas menyebabkan otoritas moneter tidak terletak pada bank Indonesia, tetapi ada
pada pemerintah. Atas dasar pertimbangan di atas serta sebagai salah satu akibat dari terjadinya
krisis ekonomi dan perbankan pada akhir 1990-an, Undang-undang No.13 Tahun 1963 tersebut
diganti dengan UU tentang bank sentral yang baru, yaitu Undang-undang No.23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia. Lalu terjadinya krisis Keuangan di Amerika Serikat yang yang dipicu
oleh masalah pembiayaan kredit properti berimbas pada berbagai Negara termasuk Indonesia.
Undang-undang yang baru ini9 dapat menggantikan undang-undang yang sebelumnya, tetapi
merevisi beberapa pasal serta menambahkan beberapa pasal baru.

Status dan Moral Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah bank sentral republic Indonesia yang merupakan lembaga Negara
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah
dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank
Indonesia berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia dan dapat mempunyai kantor-
kantor di dalam dan diluar wilayah Negara Republik Indonesia.

Tujuan dan Tugas

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
c. Mengatyr dan mengawasi bank.

Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

a. Menetapkan sasaran-sassaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.


b. Melakukan pengendalianj moneter dengan menggunakan cara-caera yang termasuk,
tetapi tidak terbatas pada :
 Operasi pasar terbuka dipasar uang, baik rupiah maupun valuta asing;
 Penetapan tingkat diskontor;
 Penetapan cadangan wajib minimum;
 Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memeberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk jangka waktu
paling lama 90 (sembilan puluh) hari kepada bank untuk mengatasi kesulitanj pandaan
jangka pendek bank yang bersangkutan.
d. Dalam hal suatu bank mengalamai kesulitan keuangan yang berdampak sistematis dan
berpotensi mengakibatkan krisis yang membahayakan system keuangan.
e. Melaksankan kebijsksn nilsi tukar berdasarkan pada system nilai tukar yang telah
ditetapkan.
f. Mengelola cadangan devisa
g. Menyelenggara survey secara berkala atau sawaktu-waktu diperlakukan yang dapat
bersifat makro atau mikro untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.

Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas pelaksanaan jasa system
pembayaran.
b. Mewajibkan penyelnggaraan jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring mata uang rupiah dan atau valuta asing
e. Menyelengarakan penyelesain akhir transaksi pembayaran antarbank dalam mata uang
rupiah dan valuta asing.
f. Menetapkan macam, harga, cirri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan, dan
tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah
g. Sebagai satu-satunya lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta
mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.

Tugas Mnegatur dan Mengawasi Bank

a. Menetapkan peraturan perbankan termasuk ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat


prinsip kehati-hatian
b. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentudari bank,
termasuk memebriksn dan mecabut izin usaha bank
c. Melaksakan pengawasan bank secara langsung dan tidak langsung
d. Mengatur dan mengembangkjan system informasi antarbank.
e. Mengenakan sanski terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional

a. Bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan bunga
atas saldo kas pemerintah sesuai peraturan perundangan.
b. Bank indosenai untuk da atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman luar negeri
c. Pemerintah wajib meminta pendapat pendapat bank Indonesia dan atau mengundang
bank Indonesia dalam sidang kabinet
d. Bank Indonesia wajib memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai rencana anaggaran pendapatan dan belanja serta kebijakan lain
e. Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-suirat utang Negara, pem,erintah wajib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan bank Indonesia
f. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.

Akuntabilitas dan Anggaran

a. Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan tahunan secara tertulis kepada DPR dan
pemerintah pada setiap awal tahun.
b. Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan triwulan secara tertulis tentang pelasaan
tugas dan wewenangnya kepada DPR dan pemerintah.
c. Laporan tahunan dan triwulan tersebut dievaluasi oleh DPR dan digunakan sebagai bahan
penilaian tahunan terhadap kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia
d. Laporan tahunan dan triwulan tersebut juga disampaikan kepada masyarakat secara
terbuka melalui media masa dengan mencantumkan ringkasannya dalam Berita Negara
e. Apabila DPR memerlukan penjelasan, bank Indonesia wajib menyampaikan penjelasan
secara lisan dan atau tertulis
f. Setiap awal tahun anggaran, bank Indonesia wajib menyampaikan ind\formasi kepada
masyarakat secara terbuka
g. Untuk membantu DPR melaksakan pengwasan bidang tertentu terhadap BI dibentuk
Badan Supervisi yang berkedudukan di Jakarta dalam upaya meningkatkan
akuntanbilitas, independen, transis, dan kredibilatas BI.
h. Badan pemeriksa keuangan dapat melakukan pemeriksaan khusus terhadap bank
Indonesia atas pemerintah dewan perwakilan rakyat apabila diperlukan.
i. Tahun anggaran bank Indonesia adalah tahun kalender
j. Selambat-lambatnya 30 hari sebelum dimulai tahun anggaran
k. Selambat-lambatnya 30 hari setelah berakhirnya tahun anggaran
l. Bank Indonesia wajib mengumumkan laporan keuangn tahunan bank Indonesia kepada
publik melalui media masa
m. Surplus dari hasil kegiatan bank Indonesia
n. Bank Indonesia menyusun neraca singkat mingguan yang diumumkan dalam berita
Negara Republik Indonesia
o. Bank Indonesia hanya dapat melakukan pertanyaan modal pada badan hukum atau badan
lainnya yang sangat diperlukan bank Indonesia

Fasibilitas Pendanaan

1. Fasibilas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)


2. Fasibilitas Likuditas Intrahari (FLI)
Dewan Gubernur

Dewan Gubernur terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-
kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi Gubernur. Dalam hal Gubernur dan
Deputi Gubernur berhalangan, Gubernur atau deputi gubernur senior menunjuk seorang deputi
gubernur untuk memimpin dewan gubernur.

Persyaratan Dewan Gubernur

a. Warga Negara Indonesia


b. Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang tinggi;
c. Memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang ekonomi, keuangan, perbankan, atau
hukum;
d. Antara sesame angora Dewan Gubernur dilarang mempunyai hubungan keluarga sampai
derajat ketiga dan besan.
e. Anggota Dewan Gubernur, baik sendiri maupun bersama-sama

Pengangkatan dan Masa Jabatan Dewan Gubernur

Gubernur tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya, kecuali karena yang bersangkutan :

a. Mengundurkan diri
b. Terbukti melakukan tindakan kejahatan
c. Tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 bulan berturut-turut tanpa alas an
yang dapat dipertanggung jawabkan
d. Dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur
e. Berhalangan tetap.

Wewenang dan Tugas Dewan Gubernur

a. Dewan Gubernur mengangkat dan memerhentikan pegawai bank Indonesia, yang


pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan Dewan Gubernur
b. Dewan Gubernur menetapkan peraturan kepegawaian, system penggajian, penghargaan,
pension, dan tunjangan hari tua serta penghasilan lainnya bagi pegawai bank Indonesia
c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, Deputi Gubernur dan atau pejabat bank Indonesia
tidak dapat dihukum klartena telah mengambil keputusan atau kebijakan yang sejalan
d. Gaji, penghasilan lainnya dan fasilitas bagi Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan
Deputi Gubernur
e. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai