Anda di halaman 1dari 15

BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN

A. BANK SENTRAL

1. Pengertian dan Status Bank Indonesia (Bank Sentral)


Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia. Menurut UU
Nomor 23 Tahun 1999 sebagaimana diubah menajdi UU Nomor 3 tahun 2004
tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari campur
tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang hubungan antara Bank
Indonesia (BI) dan pemerintah, kamu perlu memperhatikan UU Nomor 3
Tahun 2004, antara lain, memuat sebagai berikut.
a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
b. Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesia dapat menerima
pinjaman luar negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan
dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundang BI
dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan
dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BI atau kewenangan BI.
d. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai Rancangan APBN.
e. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara,
pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan
pemerintah juga wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan DPR.
f. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara
yang diterbitkan oleh pemerintah.
g. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Selanjutnya h ubungan antara Bank Indonesia dan dunia internasional,
antara lain, sebagai berikut.
1) Dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral negara lain dan
organisasi atau lembaga internasional.
2) Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan atau
lembaga multilateral adalah negara, maka BI dapat bertindak untuk dan
atas nama negara RI sebagai anggota.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan
hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum
publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum
yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh
masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan
hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri
di dalam maupun di luar pengadilan.

2. Fungsi Bank Sentral (Bank Indonesia)


Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai lender of the last resort dengan
memberikan kredit atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan
likuiditas jangka pendek (maksimal 90 hari). Bank penerima pinjaman wajib
menyediakan agunan yang berkualitas tinggi dengan nilai minimal sama
dengan jumlah pinjaman.
Adapun fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah sebagai bank
dari pemerintah dan sebagai bank dari bank umum (banker's bank), dan
bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan
melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan,
dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan nilai
rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang negara lain.
Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin
dari perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang
negara lain diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah sangat penting
untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. Wewenang, Tugas, dan Tujuan Bank Indonesia


Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan
tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak
atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat
dipisahkan dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
a. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, BI memiliki kewenangan:
1) menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran
laju inflasi;
2) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara- cara
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a) operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta
asing;
b) penetapan tingkat diskonto;
c) penetapan cadangan wajib minimum;
d) pengaturan kredit atau pembiayaan.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, BI diberi kewenangan:
1) Menetapkan penggunaan alat pembayaran, meliputi : mengeluarkan,
mengedarkan, menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk
menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan yang digunakan, serta
tanggal mulai berlakunya.
2) Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran meliputi
kewenangan memberikan izin kepada pihak lain untuk
menyelenggarakan jasa sistem pembayaran, mengatur sistem kliring
dan menyelenggarakan kliring antar bank serta menyelenggarakan
penyelesaian akhir (setelmen) transaksi pembayaran antarbank.
c. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI
memiliki kewenangan:
1) memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha
tertentu dari bank
2) menetapkan peraturan di bidang perbankan
3) melaksanakan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak
langsung
4) mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan.
Adapun tugas pokok bank sentral tercantum dalam tiga pilar utama BI
yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tiga pilar utama BI,
yaitu, sebagai berikut:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
c. mengatur dan mengawasi bank.
Ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan yang erat. Oleh
karena itu, tugas-tugas tersebut harus dilakukan secara saling mendukung
guna tercapainya tujuan Bank Indonesia secara efektif dan efisien. Apalagi
tugas BI tersebut dilaksanakan melalui empat sektor, yaitu sektor moneter,
sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor manajemen intern.
Adapun dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia
mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu sebagai
berikut.
a. kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, yang tercermin pada
perkembangan laju inflasi;
b. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin pada
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran
yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.
4. Independensi Bank Indonesia
Disebutkan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 bahwa untuk
mendukung terwujudnya pembangunan nasional yang berkesinambungan dan
sejalan dengan tantangan perkembangan serta pembangunan ekonomi yang
semakin kompleks, sistem keuangan yang semakin maju serta perekonomian
internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi, maka kebijakan
moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai
rupiah; sehubungan dengan itu, perlu dilaksanakan prinsip keseimbangan
antara independensi Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka Undang-Undang No. 3 Tahun 2004
mengatur lima indepensi yang harus ditaati oleh Bank Indonesia. Kelima
independensi tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Independensi Kelembagaan(Institutional Independence)
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bebas dari campur tangan
pemerintah dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
b. Independensi Sasaran Akhir(Goal Independence)
Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter yaitu
sasaran inflasi mempunyai tingkat independensi yang rendah, karena harus
berkoordinasi dengan pemerintah.
c. Independensi Instrumen(Instrument Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri sasaran-
sasaran moneter dan melaksanakan pengendalian moneter dengan
menggunakan berbagai instrumen moneter yang lazim digunakan.
d. IndependensiPersonal (Personal Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menolak atau mengabaikan
intervensi dalam bentuk apa pun dan dari pihak mana pun.
e. Independensi Keuangan(Financial Independence)
Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank
Indonesia yang meliputi anggaran kegiatan operasional, anggaran
kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan
perbankan.

5. Organisasi Bank Sentral


Setiap organisasi, sangat penting memiliki struktur organisasi yang akan
menggambarkan secara sistematis tugas dan tanggung jawab setiap orang
yang memegang jabatan dalam organisasi tersebut. Begitu pula dalam
lembaga pemerintahan negara seperti Bank Indonesia pun memiliki struktur
organisasi. Nah, perhatikanlah struktur organisasi bank Indonesia berikut.

Gambar 5. Struktur organisasi bank


Sumber: www.bi.go.id

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan


Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas sebagai berikut.
a. Gubernur (sebagai ketua)
b. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
c. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai
anggota)
Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya
dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dewan
Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan DPR.
Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki
kewenangan tertinggi:
a. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur
b. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur
c. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat
Badan Pengawasan Perbankan akan dipindahkan ke lembaga Otoritas Jasa
Keuangan per 31 Desember 2013.
6. Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan dan pasar
keuangan yang membentuk sistem keuangan, sedagkan Stabilitas moneter
terkait dengan stabilitas tingkat harga secara umum (inflasi). Stabilitas
lembaga dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan selalu dijaga
oleh Bank Indonesia. Stabilitas pasar keuangan adalah minimalnya volatilitas
harga yang dapat mengganggu perekonomian.
Stabilitas Sistem Keuangan bertujuan untuk:
a. menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan
investor;
b. meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan;
c. meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasi sumber
daya;
d. mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi;
e. mengurangi gejolak dan risiko sistemik.
Adapun lima pilar utama stabilitas sistem keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. lingkungan makro-ekonomi yang stabil ;
b. kerangka pengawasan prudensial yang sehat;
c. lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
d. pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar;
e. sistem pembayaran yang aman dan lancar.

LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah suatu badan usaha yang mengumpulkan suatu asset
dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan suatu
proyek pembangunan serta untuk kegiatan ekonomi dengan mendapatkan hasil
dalam bentuk bunga sebesar presentase tertentu dari besarnya dana yang
disalurkan.
Pengertian Lembaga Keuangan Menurut Para Ahli

1. Pasal 1 UU No. 14/1967 dan diganti dengan UU No. 7/1992

Menurut Pasal 1 UU No. 14/1967 dan diganti dengan UU No. 7/1992 menyatakan
bahwa lembaga keuangan merupakan suatu badan ataupun lembaga yang
aktivitasnya untuk menarik hasil dana dari masyarakat yang kemudian
menyalurkannya kepada masyarakat kembali.

2. keputusan SK Menkeu RI no. 792 Th 1990

Menurut keputusan SK Menkeu RI no. 792 Th 1990 mengungkapkan bahwa


lembaga keuangan merupakan semua badan usaha yang berada di suatu bidang
keuangan yang melakukan suatu penghimpunan dana, menyalurkan dana
kepada masyarakat yang paling utama dalam memberikan biaya investasi
pembangunan.

3. kasmir (2005:9)

Menurut kasmir mengungkapkan bahwa Lembaga keuangan merupakan untuk


semua perusahaan yang berada dibidang keuangan yang dimana suatu
kegiatannya, ataukah hanya menghimpun dana atau hanya untuk menyalurkan
dana atau mungkin kedua-duanya.

4. Dahlan Siamat

Menurut Dahlan Siamat mengungkapkan bahwa lembaga keuangan merupakan


suatu badan usaha yang kekayaannya terutama yakni dalam berbentuk suatu
aset keuangan yang dibandingkan dengan suatu aset nonfinansial atau aset Riil.

5. Ahmad Rodoni

Menurut Ahmad Rodoni mengungkapkan bahwa Lembaga keuangan merupakan


suatu badan usaha yang kekayaannya terutama didalam suatu bentuk-bentuk
aset keuangan ( Financial assets) maupun non-finansial asset.

 Fungsi Lembaga Keuangan


Berfungsi melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan memakai
uang dan instrumen kredit.

 Berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk


simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Atau
dengan kata lain, Lembaga Keuangan menghimpun dana dari pihak yang
kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang kekurangan dana.
 Berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan informasi, yakni :
o Lembaga Keuangan melaksanakan suatu tugas sebagai pihak yang ahli
dalam analisis ekionomi dan kredit untuk suatu kepentingan sendiri dan
kepentingan lain (nasabah).
o Lembaga Keuangan berkewajiban untuk menyebarkan informasi dan
kegiatan yang berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya.
 Memberikan jaminan.
Lembaga Keuangan bisa memberikan suatu jaminan hukum dan moral mengenai
keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga keuangan
tersebut.

 Menciptakan dan memberikan likuiditas


Lembaga Keuangan bisa memberikan suatu keyakinan kepada nsabahnya bahwa
dana yang disimpan akan di kembalikan pada waktu di butuhkan atau pada
waktu jatuh tempo.

 Fungsi Penyimpanan Kekayaan


Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal
menyediakan suatu cara untuk menyimpan kekayaan yaitu dengan cara
menahan nilai aset yang dimiliki di samping menerima pendapatan dalam jumlah
tertentu. Saham, obligasi dan instrumen keuangan lain yang diperjualbelikan di
pasar modal di pasar uang dan pasar modal menjanjikan suatu pendapatan
dengan resiko tertentu.

 Fungsi Transmutasi Kekayaaan


Dimana lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janji-janji memberikan
imbalan kepada pemilik dana. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah
pembiyaan/ kredit yang diberikan kepada unit defisit dengan jangka waktu
tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. Lembaga keuangan dalam
membiayai aset tersebut daperoleh dengan menerima simpanan dari para
penabung (surplus unit) yang jangka waktunya diatur kebutuhan penabung.

Lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan kewajiban menjadi aset


dengan jangka waktu jatuh tempo sesuai dengan keinginan penabung. Proses
pengalihan kewajiban oleh lembaga keuangan menjadi aset disebut transmutasi
kekayaan. Dalam sistem syariah proses transmutasi kekayaan tersebut haruslah
didasari oleh akad/kontrak yang jelas, transparan dan sah secara syariah.

 Fungsi Pembayaran
Sistem keuangan menyediakan mekanisme atas transaksi barang dan jasa-jasa.
Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, giro, bilyet, kartu kredit,
termasuk mekanisme kliring dalam perbankan. Dengan mekanisme pembayaran
dan produk seperti itu tidak hanya kenyamanan yang diciptakan tetapi juga
perputaran dana.

 Fungsi pembiyaan atau kredit


Di samping untuk menyediakan likuiditas dan mempermudah arus tabungan
menjadi investasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan
menyediakan pembiayaan atau kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi
dan investasi ekonomi. Konsumen membutuhkan pembiayaan atau kredit untuk
membeli barang-barang misalnya rumah, mobil, dan sebagainya.

Sedangkan pengusaha menggunakan fasilitas pembiayaan atau kredit untuk


membeli barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin,
membayar gaji atau deviden kepada pemegang saham, dan sebagainya.

 PENGELOMPOKKAN LEMBAGA KEUANGAN


Lembaga keuangan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank
(LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Perbedaan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangn Bukan Bank adala :

1. Kewajiban keuangan LKB dan LKBB, yaitu likuiditas LKB berupa uang
sedangkan LKBB tidak dapat diklarifikasikan sebagai uang.
2. Kemampuan kedua lembaga keuangan dalam menciptakan kredit dan
uang, yaitu LKB mempunyai kemampuan menciptakan kredit,
mengedarkan uang, dan menambah jumlah uang beredar (JUB) melalui
efek penggandaan uang sedangkan LKBB menyalurkan dana kepada
masyarakat terutama melalui penyertaan modal atau pembiayaan
investasi peusahaan.
Peranan lembaga keuangan dalam suatu perekonomian yaitu :

Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mekanisme pembayaran


antar pelaku ekonomi sebagai akibat transaksi yang mereka lakukan misalnya :

o Lembaga keuangan (dalam hal ini bank sentral) mencetak uanang rupiah
sebagai alat pembayarak yang sah dimaksudkan untuk memudahkan
transaksi diantara masyarakat dan dalam perekonomian makro.
o B. Lembaga keuangan (dalam hal ini bank umu) menerbitkan cek
dimaksudkan untuk memudahkan transaksi yang dilakukan nasabahnya.
Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak yang
kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana misalnya :

o Lembaga keuangan dapat sebagai broker, pialang atau dealer dalam


berbagai aktiva yang berperan untuk meningkatkan efisiensi diantara
kedua pihak.
o Lembaga keuangan membantu menyalurkan dana dari sector rumah
tangga kepada peminjam yang tak terbatas dan tak dikenal oleh pemilik
dana dengan biaya transaski dan biaya informasi yang relative lebih
rendah dibandingkan apabila peminjam harus mencari dan melakukan
transaksi secara langsung.
Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mengurangi kemungkinan
resiko yang ditanggung pemilik dana atau penabung. Apabila pemilik dana sudah
menyimpan uangnya dilembaga keuangan, risiko untuk tidak dibayarkan kembali
uang simpanan nasbah tersebut akan berkurang dsngan strategi lmbaga
keuangan untuk beberapa alokasi dana.

 Manfaat Lembaga Keuangan


 Perusahaan Pegadaian bermanfaat untuk memberikan peminjaman
kepada yang memerlukan dana
 Bermanfaat untuk memberikan suatu jaminan suatu risiko yang mungkin
terjadi yang sesuai dengan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
 Bermanfaat untuk memberikan suatu kesejahteraan kepada karyawan
perusahaan yang terutama yang sudah pensiun
 Bermanfaat untuk memberikan suatu pinjaman kepada masyarakat
dalam hal pendanaan suatu kegiatan konsumsinya.
 Bermanfaat untuk memberikan suatu manfaat kepada semua anggota
dalam hal kebersamaan dan sisa hasil usaha.
 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
1. Lembaga Keuangan Bank

Lembaga jenis ini terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat. Berdasarkan dari Undang-Undang Pokok Perbankan No. 23 tahun 1998
jenis bank di Indonesia ada dua yakni Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

o Bank Sentral

Bank Sentral di Indonesia dipegang atau dilaksanakan oleh Bank Indonesia.


Tujuan utama dari Bank Indonesia sebagai bank sentral yaitu untuk mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
Bank Sentral mempunyai tugas untuk menetapkan dan melaksanakan suatu
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa serta
mengatur dan mengawasi Bank.

o Bank Umum

Bank umum yaitu Bank yang mampu memberikan layanan jasa dalam lalulintas
pembayaran, sedangkan pada Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang
menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka atau bentuk lainya
yang dipersamakan dengan itu.

o Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR yaitu lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang disetarakan dan
menyalurkan dananya sebagai usaha BPR. BPR ini adalah Bank yang khusus untuk
melayani masyarakat kecil di suatu daerah, kecamatan atau pedesaan. Bank
Perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank
Pegawai dan Bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan
Rakyat.Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung
lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan
penghimpunan dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan
kegiatan simpanan dan kreditmaupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya
antara lain meliputi:

 jasa pemindahan uang (Transfer)


 jasa penagihan (inkaso)
 jasa kliring (Clearing)
 jasa penjualan mata uang asing (Valas)
 jasa safe Deposit Box
 Travellers Cheque
 Bank Card
 Bank draft
 Letter of Credit (L/C)
 Bank Garansi dan Refrensi Bank
 Serta jasa bank lainnya.
Maka semakin banyak ragam produk yanhg ditawarkan dilihat dari kemampuan
bank dari segi pemodalan, manajemen, serta fasilitas yang dimilikinya.

2. Lembaga Keuangan Bukan/Non Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) menurut UU No. 10 Tahun 1998 yaitu
suatu badan usaha yang melakukan suatu kegiatan di bidang keuangan, yang
menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan untuk
menyalurkannya untuk membayar investasi perusahaan.

Lembaga ini didirikan pada tahun 1973 yang berdasarkan Keputusan Mentri
Keuangan No. Kep. 38/MK/I/1972 yang menerbitkan bahwa lembaga-lembaga ini
bisa melakukan usaha-usaha yaitu sebagai berikut :

 menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat sementara


 memberi suau kredit jangka menengah
 mengadakan sebuah penyertaan modal yang sifatnya sementara
 bertindak sebagai perantara dari perusahaan Indonesia dan badan hukum
pemerintah
 bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan peserta atau kampanye
 sebagai perantara untuk mendapatkan suatu tenaga ahli dan
memberikan nasihat-nasihat sesuai keahlian
 melakukan usaha lain di bidang keuangan.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Non Bank

1. Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli
bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembeli dan penjual langsung
bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi atau
tempat pertemuan tersebut adalah pasar . namun dalam arti luas pengertian
pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual,
dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau
bertemu langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui srana informasi yang ada
seperti sarana elektronika.

Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya


para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan
modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar
modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan
nama bursa efek.

2. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing


Pasar uang (money market) di indonesia masih relatif baru jika dibandingkan
dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini
maka pasar uang di indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak
perkembangan pasar modal (capital market).

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar
modal terdapat perbedaan yang cukup jelas seperti dari jangka waktunya
intrumen yang diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para
penjual dan pembeli dari kedua pasar tersbut.

3. Pegadaian
Secara umum pengertian usaha gadai kegiatan menjaminbarang-barang
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang
yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
dengan lembaga gadai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

 Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan


 Nilai jumlah pijaman tergantung nilai barang yang digadaikan
 Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali
4. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Perusahaan sewa guna usaha di indonesia lebih dikenal dengan nama laesing.
Kegiatan utama perusahaan sewa guna adalah bergerak di bidang pembiayaan
untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-
barang modal pihak leassing dapat membiayai keinginan nasaba sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. Keterbatasan leasing adalah
tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakkan oleh bank seperti memberi
simpanan dan kredit dalam bentuk uang.

Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor
(perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan
barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa
untuk jangka waktu tertentu.

5. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di
indonesia. Pelopor pengembangan perkooperasian di indonesia adalah Bung
Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak Koperasi
Indonesia.

Koperasi merupakam suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan


atau kepentingan bersama. Jadi keoperasi merupakan bentukan dari sekelompok
orang yang memiliki tujuan bersama. Secara umum sumber dana kooperasiaan
adalah iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela.

6. Perusahaan Asuransi
Di indonesia pengertian Asuaransi menurut undang-undang Nomor 1Tahun 1992
Tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang ddiharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
7. Anjak Piutang (Factoring)
Perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak
dibidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih
pengelolaan piutang baik dengan cara dikelolah atau dengan cara dibeli serta
dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan.

Pengertian perusahaan anjak piutang atau yangh lebih dikenal dengan nama
factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan dan
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

8. Modal Ventura
Perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi dimana investasi
tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai
pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan
didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal
dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.

Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu
keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau
deviden. Perusahaan yang pembiayaan dari modal ventura disebut Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU) atau investee company.

9. Dana Pensiun
Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai dengan perjanjian.

Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah


badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang mengelolah dana pensiun
adalah perusahaan yang memiliki adan hukum seperti bank umum atau asuransi
jiwa.

Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan


setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-
sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
10. Kartu Plastik (Kartu Kredit)
Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau uang plastik
yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Disamping itu
kartu plastik ini dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan sehingga
kegunaannya menjadi multi fungsi.

Kartu plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non
bank. Kartu plastik ini diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan
sebagai alat pembayaran diberbagai tempat yang memakai ATM (automated
teller Machine) seperti dipusat perbelanjaaan, hiburan dan perkantoran.

Penggunaan kartu plastik di indonesia masih relatif baru yaitu sekitar tahun
delapan puluhan. Keluarnya keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desembertelah mengubah peta penyebaran
kartu plastik semakin luas. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu
plastik digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai