Anda di halaman 1dari 22

BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN LAINNYA

Mila Amri, M.M.


MATERI 3
BANK INDONESIA
MATERI PEMBELAJARAN

• Tujuan Bank Indonesia


• Tugas Bank Indonesia
• Bank Indonesia sebagai Lender of
the Resort
• Kebijakan nilai tukar
TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami fungsi dan tugas dari Bank


Indonesia sebagai otoritas moneter dan
kedudukannya dengan pemerintah pusat.
SEJARAH BANK INDONESIA
• Di era pemerintahan Hindia-Belanda,
terdapat De Javasche Bank yang didirikan
pada tahun 1828.
• Satu abad kemudian, atau sekitar tahun
1953, Bank Indonesia dibentuk untuk
mengganti De Javasche Bank.
BANK INDONESIA MENURUT UU
Menurut Undang-undang No. 3 tahun 2004:
•Bank Indonesia adalah Bank Sentral
Republik Indonesia.
•Bank Indonesia adalah lembaga negara yang
independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan
Pemerintah dan/ atau pihak lain, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas diatur dalam
Undang-undang ini.
•Bank Indonesia adalah badan hukum
berdasarkan undang-undang ini.
TUJUAN BANK INDONESIA
Menurut Undang-undang No. 3 tahun 2004
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah
TUGAS BANK INDONESIA

• Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap


barang dan jasa.
• Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap
mata uang negara lain.
• Membuat dan mengawasi regulasi untuk
semua bank yang ada di Indonesia.
• Melakukan penelitian juga pemantauan.
• Menyimpan uang kas negara dan
memberikan bantuan dana kepada Bank-
Bank di Indonesia yang sedang mengalami
krisis.
TIGA PILAR BANK INDONESIA

1. Menetapkan dan melaksanakan


kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi perbankan di
Indonesia
Menetapkan dan Melaksanakan
Kebijakan Moneter
• Kebijakan moneter yang ditetapkan dan
dilaksanakan Bank Indonesia meliputi kebijakan
terkait suku bunga bank dan surat-surat
berharga. Semuanya dirancang untuk
mengendalikan persoalan inflasi dan/ atau
deflasi yang mungkin melilit negara Indonesia.
• Sebagai pusat uang di Indonesia, Bank Indonesia
memiliki wewenang mengatur jumlah minimum
cadangan kas, yakni 5% untuk saat ini.
• Bank Indonesia juga berfungsi sebagai “the last
resort” bank-bank lain di Indonesia ketika terjadi
mismatch pengelolaan dana yang berakibat pada
kesulitan pencairan dana bank jangka pendek,
sehingga turut menstabilkan perputaran rupiah
dalam negara Indonesia.
Mengatur dan Menjaga
Kelancaran Sistem Pembayaran
• Semakin banyak sistem pembayaran yang masuk dan
diterima oleh negara Indonesia dari tahun ke tahun.
• Bank Indonesia menetapkan aturan-aturan terkait
tata cara pembayaran, termasuk merumuskan
peraturan batas penghasilan minimum, usia
minimum untuk memiliki kartu kredit atau
meminjam dengan cara-cara tertentu, BI checking,
verifikasi transaksi yang selalu dilakukan oleh bank,
dan sebagai mediator ketika ada sengketa tak
terselesaikan yang melibatkan pihak bank dengan
nasabahnya.
Mengatur dan Mengawasi
Perbankan di Indonesia
• Bank Indonesia memiliki wewenang untuk
mengenakan sanksi atau bahkan menghentikan seluruh
kegiatan bank apabila bank tersebut tidak dapat
memenuhi kewajibannya pada Bank Indonesia.
• Menggunakan kombinasi analisis laporan keuangan
perbankan dan kunjungan langsung merupakan tugas
dan fungsi Bank Indonesia untuk memastikan
perbankan di Indonesia berjalan dengan semestinya.
• Mengingat pertumbuhan negara Indonesia yang pesat,
ketiga tugas dan fungsi Bank Indonesia semakin berat,
Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak
untuk memastikan keuangan negara semakin maju,
misalnya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
BANK INDONESIA
SEBAGAI LENDER OF THE RESORT
• Fungsi Bank Sentral sebagai lender of the last
resort merupakan fungsi khas dari sebuah bank
sentral dalam memberikan fasilitas pendanaan
kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
• Pengaturan tentang Lender of the last resort ini
sudah beberapa kali berubah sejalan dengan
perubahan undang-undang Bank Indonesia dari
mulai UU No. 23 Tahun 1999, UU No. 3 Tahun
2004, dan UU No. 6 Tahun 2009.
• Bank Indonesia hanya memberikan fasilitas kredit
kepada bank yang mengalami kesulitan dengan
pendanaan jangka pendek dan dijamin dengan
agunan yang berkualitas tinggi dan mudah
dicairkan (UU No. 23 Tahun 1999)
• Dimungkinkan Bank Indonesia dapat
memberikan fasilitas pembiayaan darurat yang
pendanaannya (jangka panjang) menjadi beban
pemerintah (bail Out), dalam hal suatu bank
mengalami kesulitan keuangan yang berdampak
sistemik dan berpotensi mengakibatkan krisis
yang membahayakan sistem keuangan (UU No. 3
Tahun 2004).
• Paska dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
tahun 2011, dibuatlah UU Nomor 09 Tahun 2016
tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem
Keuangan (UU PPKSK) yang bertitik berat pada
pencegahan dan penanganan permasalahan bank
sistemik sebagai bagian penting dari sistem keuangan.
• Lahirnya UU Pencegahan dan Penanganan Krisis
Sistem Keuangan (PPKSK) membawa dampak
terhadap kewenangan Bank Indonesia sebagai the
lender of the last resort yang diatur dalam pasal 53
ayat (1) UU Pencegahan dan Penanganan Krisis
Sistem Keuangan (PPKSK) yang pada intinya
menghapuskan Pasal 37A Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998, Pasal 11 ayat (4) dan ayat (5) serta Pasal
55 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
tentang BI, Pasal 1 angka 25, Pasal 44, Pasal 45, Pasal
46, dan Pasal 69 ayat (3) Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011 tentang OJK.
• Bank indonesia tidak lagi mempunyai kewenangan untuk
memberikan fasilitas pendanaan, dalam hal suatu bank
mengalami kesulitan keuangan yang berdampak sistemik
dan berpotensi mengakibatkan krisis yang membahayakan
sistem keuangan, dan juga BI tidak dapat memberikan
fasilitas pembiayaan darurat yang pendanaannya menjadi
beban pemerintah.
• Dalam pasal 20 dan 30 UU Pencegahan dan Penanganan
Krisis Sistem Keuangan (PPKSK), Bank Indonesia masih
mempunyai kewenangan untuk memberikan kredit atau
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk jangka
waktu paling lama 90 hari kepada bank sistemik maupun
non sistemik untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek kepada bank yang bersangkutan dan wajib disertai
jaminan yang memiliki nilai minimal sejumlah kredit atau
pembiayaan yang diterima oleh bank tersebut. Namun
dalam pemberian kredit jangka pendek tersebut UU
Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan
(PPKSK) mewajibkan BI untuk berkoordinasi dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
KEBIJAKAN NILAI TUKAR
• Kebijakan nilai tukar ditempuh Bank Indonesia
untuk mengelola stabilitas nilai tukar rupiah agar
sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap
mendorong bekerjanya mekanisme pasar.
• Kebijakan nilai tukar dilakukan dalam rangka
mengurangi gejolak yang muncul dari
ketidakseimbangan permintaan dan penawaran di
pasar valuta asing (valas) melalui intervensi jual di
pasar spot, pasar Domestik Non-Deliverable
Forward (DNDF) atau pasar berjangka valas serta
pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar
sekunder. Strategi ini dilakukan untuk menjaga
kestabilan nilai tukar dan sekaligus menjaga
kecukupan likuiditas rupiah.
HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH
Berdasarkan UU No 23 tahun 1999 hubungan Bank
Indonesia dengan pemerintah sebagai berikut:
1. Bertindak sebagaiu pemegang kas pemerintah.
2. Untuk dan atas nama pemerintah, BI dapat
menerima pinjaman luar negeri, menata-usahakan
serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban
keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank
Indonesia dan atau mengundang Bank Indonesia
dalam siding kabinet membahas maslah ekonomi,
perbankan, dan keuangan , yang berkaitan dengan
tugas bank Indonesia atau kewenangan Bank
Indonesia.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada
pemerintah mengenai Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan
lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang
Bank Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat hutang
negara, pemerintah wajib terlebih dahulu
berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan Dewan
Perwakilan Rakyat.
6. Bank Indonesia dapat membantu peneribitan surat
hutang negara yang diterbitkan pemerintah.
7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada
pemerintah.
HUBUNGAN DENGAN DUNIA
INTERNASIONAL
1. Dapat bekerjasama dengan
a. Bank Sentral negara lain
b. Organisasi dan Lembaga Internasional.
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota
Internasional dan/ atau Lembaga multilateral
adalah negara, maka Bank Indonesia dapat
bertindak untuk dan atas nama Negara Republik
Indonesia sebagai anggota.
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.simulasikredit.com/apa-tugas-
dan-fungsi-bank-indonesia-bi-mengapa-
harus-ada-bank-indonesia/
• https://artikel.kantorhukum-lhs.com/bank-
indonesia-sebagai-lender-of-the-last-resort-
dalam-sistem-keuangan-negara.
• https://www.bi.go.id/id/fungsi-
utama/moneter/default.aspx#:~:text=Kebija
kan%20nilai%20tukar%20ditempuh%20Ba
nk,tetap%20mendorong%20bekerjanya%20
mekanisme%20pasar.
AKTIFITAS
Sebutkan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia:
• Krisis ekonomi di tahun 1998
• Krisis keuangan global 2008
• Masa pandemi Covid-19

• .

Anda mungkin juga menyukai