Oleh :
Ratna Mareta Pramesti
( 042746427 )
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. Jelaskan faktor apa saja yang memicu adanya integrasi pasar keuangan antar negara ?
2. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Bank dari segi fungsinya, dari segi pemiliknya dan dari segi
penciptaan Uang Giral ?
1. Bank sentral
Bank sentral adalah institusi atau lembaga yang bertanggung jawab menjaga
stabilitas harga dan nilai mata uang negara tersebut. Setiap negara pasti
memiliki bank sentralnya masing-masing. Di Indonesia, bank sentral
adalah Bank Indonesia. Bank sentral memiliki memiliki tujuan menjaga
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa serta menjaga kestabilan
nilai mata uang terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Bank Indonesia selaku bank sentral negara menjalankan tiga tugas
utama, yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, menjaga stabilitas sistem keuangan.
2. Bank umum
Bank umum adalah bank yang menjalankan usaha konvensional berbentuk
pemberian jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum inilah yang jasanya paling
sering kita gunakan untuk menabung. Bank umum memiliki tugas, di antaranya:
• Menghimpun dana dari nasabah dalam bentuk tabungan, simpanan giro,
deposito.
• Memberikan pinjaman.
• Menerbitkan surat pengakuan utang.
• Menyediakan tempat untuk menyimpan barang berharga (termasuk surat).
• Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga.
1. Bank Pemerintah
Bank pemerintah adalah perusahaan perbankan yang seluruh atau sebagian besar
kepemilikannya dimiliki pemerintah. Bank ini biasanya disebut sebagai Bank
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara. Contoh bank pemerintah antara lain
Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan
Bank Tabungan Negara (BTN). Biasanya bank pemerintah tidak hanya
menawarkan produk simpanan dan pinjaman saja, tetapi juga menawarkan
produk asuransi kesehatan maupun jiwa. Contohnya seperti BRI yang memiliki
perusahaan asuransi BRI Life. Asuransi BRI Life menawarkan produk asuransi
jiwa yang terjangkau dengan premi mulai dari Rp10 ribu dengan manfaat
santunan meninggal dunia hingga Rp50 juta.
2. Bank Swasta
Bank swasta adalah perusahaan perbankan yang sebagian besar kepemilikannya
dimiliki pihak swasta. Contoh dari bank swasta antara lain Bank Central Asia
(BCA), Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Danamon, dan Bank MNC.
3. Bank Asing
Bank asing adalah cabang perusahaan perbankan asing yang membuka usaha di
Indonesia dan kepemilikannya dimiliki oleh asing. Contoh bank asing HSBC,
Bank of America, Standard Chartered, Bangkok Bank, dan Citibank.
4. Bank Campuran
Bank campuran adalah perusahaan jasa keuangan yang didirikan lebih dari satu
bank umum, yang didirikan badan hukum di Indonesia dan badan hukum luar
negeri. Bank ini sering juga disebut sebagai joint venture bank. Contoh bank
campuran adalah Mitsubishi Buana Bank, Bank ANZ Indonesia, Bank Sumitomo
Mitsui Trust Bank Limited, dan Bank DBS Indonesia.
1. Bank Indonesia
• Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:
a) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang
ditetapkan; dan
b) Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
i. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
ii. penetapan tingkat diskonto
iii. penetapan cadangan wajib minimum.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan
sistem nilai yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban
luar neger, dan dapat menerima pinjaman luar negeri. Untuk mencapai sasaran-
sasaran moneter, BI juga dapat mempunyai fungsi lender of the last resort.
• Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI
berwenang:
Disamping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring antar
bank dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan macam, harga,
ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan dana tanggal mulai
berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
a. Terkait Khusus Pengawasan dan Pengaturan Lembaga Jasa Keuangan Bank yang
meliputi:
• Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi
dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank;
• Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk
hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
• Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi: likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan dan
pencadangan bank; laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
sistem informasi debitur; pengujian kredit (credit testing); dan standar akuntansi
bank;
• Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
manajemen risiko; tata kelola bank; prinsip mengenal nasabah dan anti-pencucian
uang; dan pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; serta
pemeriksaan bank.
Fungsi LPS adalah menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif
dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Fungsi
penjaminan diejawantahkan dengan melakukan pembayaran klaim penjaminan atas
simpanan nasabah bank yang dicabut izinnya dan menunjuk tim likuidasi untuk
membereskan aset dan kewajiban bank tersebut, sedangkan fungsi turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan diwujudkan dalam bentuk upaya
menyelamatkan atau penyehatan terhadap bank gagal yang tidak berdampak sistemik
maupun bank gagal yang terdampak sistemik (bank resolution).
SUMBER :
• Mailangkay, Jeina. 2013. Integrasi Pasar Modal Indonesia dan Beberapa Bursa di Dunia
(Periode Januari 2013 – Maret 2013). Jurnal EMBA. Vol. 1, (No. 3)
• https://lps.go.id/artikel/-/asset_publisher/0S8e/content/peran-lps-dalam-mendukung-
stabilitas-sistem-perbankan
• https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/stabilitas-sistem-keuangan/ikhtisar/Default.aspx