Anda di halaman 1dari 8

Jenis-Jenis Bank di Indonesia Lengkap (Penjelasan, Tugas dan Contohnya) – Ppengertian

bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Dan perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis jenis bank yang diklasifikasikan berdasarkan
beberapa aspek, diantaranya jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya, berdasarkan kepemilikannya,
berdasarkan statsnya, berdasarkan kegiatan operasionalnya, berdasarkan bentuk badan usahanya
hingga jenis bank menurut organisasinya.

Untuk lebih jelasnya, simak daftar jenis-jenis bank yang ada di Indonesia lengkap beserta
penjelasan singkat, tugas dan contohnya.

Jenis Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1. Bank Sentral

Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas
kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai
mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia,
fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
Tugas Bank Indonesia :

 Melaksanakan dan menetap kebijakan moneter.


 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
 Mengatur dan mengawasi kinerja bank-bank.
2. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sifat jasa yang diberikan adalalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering
disebut bank komersil (commercial bank).

Tugas Bank Umum

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.


 Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
 Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
 Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer uang
antar bank, dan lain sebagainya.
 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara/internasional.
 Melayani penyimpanan barang berharga.
3. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR
dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.

Tugas Bank Perkreditan Rakyat :

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

1. Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia.
Contoh :

 Bank Mandiri
 Bank Negara Indonesia
 Bank Rakyat Indonesia
 Bank Tabungan Negara
2. Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional.
Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu bank swasta nasional devisa dan bank swasta nasional
nondevisa.

contoh :

 Bank Muamalat
 Bank Central Asia
 Bank Bumi Putra
 Bank Danamon
 Bank Duta
 Bank Nusa Internasional
 Bank Niaga
 Bank Universal
 Bank Mega
3. Bank Milik Koperasi

Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi.

Contoh :

 Bank Umum Koperasi Indonesia


4. Bank Milik Campuran

Bank campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dan pihak
swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara Indonesia.

Contoh :

 Bank ANZ Indonesia


 Bank Commonwealth
 Bank Agris
 Bank BNP Paribas Indonesia
 Bank Capital Indonesia
 Bank Chinatrust Indonesia
 Bank DBS Indonesia
 Bank Mizuho Indonesia
 Bank Rabobank International Indonesia
 Bank Resona Perdania
 Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
 Bank Windu Kentjana International
5. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau
pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

Contoh :

 Bank of America
 Bangkok Bank
 Bank of China
 Citibank
 Deutsche Bank
 HSBC
 JPMorgan Chase
 Standard Chartered
 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Jenis-Jenis Bank Dilihat dari Statusnya

Bank Devisa

Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata
uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank
Indonesia.

Bank Non-Devisa

Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan kegiatan transaksi layaknya bank
devisa. Jadi, bank non-devisa hanya melakukan kegiatan transaksi hanya dalam batas-batas wilayah
negara yang terbatas.

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

Bank Konvensional

Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan
prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk


menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan
dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit
modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain
kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga,
bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.
Bank Syariah

Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.

Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan
penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti bunga
digunakan sistem bagi hasil.

Prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah :

 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).


 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
 Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
 Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
Jenis-Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha

 Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT).


 Bank berbentuk Firma.
 Bank berbentuk Koperasi.
 Bank berbentuk Perusahaan Perseorangan.
Jenis-Jenis Bank Menurut Organisasinya

Unit banking

Yaitu bank yang hanya memiliki satu organisasi dan tidak memiliki cabang di daerah lain.

Branch banking

Yaitu bank yang memiliki cabang-cabang di daerah lain.

Correspondency banking

Yaitu bank yang dapat melakukan kegiatan pemeriksaan dokumen ekspor-impor dan kegiatan
utamanya di luar negeri.

Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank


Apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)? Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972, pengertian Lembaga Keuangan Bukan
Bank adalah semua lembaga/ badan yang melakukan aktivitas keuangan baik secara langsung
maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakata dengan menerbitkan surat-surat
berharga dan menyalurkan dana tersebut untuk membiayai investasi di berbagai perusahaan.

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) punya peranan yang penting dalam perekonomian suatu
negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya LKBB, maka konsumsi domestik bergerak maju dan
mendorong laju perekonomian.

Adapun beberapa kegiatan usaha LKBB di Indonesia adalah sebagai berikut:

 Menghimpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan surat-surat berharga.


 Memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan swasta dan pemerintah, baik jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang.
 Berperan menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, dan menjadi
badan hukum pemerintah dalam pengadaan kredit dalam negeri maupun luar negeri.
 Menyertakan modal perusahaan-perusahaan dan penjualan saham di pasar modal.
 Menjadi perantara bagi perusahaan dalam mendapatkan tenaga ahli di bidang finansial.
 Melaksanakan kegiatan usaha lain di bidang keuangan atas persetujuan menteri keuangan
Republik Indonesia.

Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Non Bank

Sebenarnya, ada cukup banyak fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia. Secara umum,
fungsi dan tujuan LKKB adalah sebagai berikut:

 Menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menerbitkan surat-surat berharga, lalu
menyalurkan kembali dana tersebut untuk membiayai permodalan bagi perusahaan-
perusahaan yang membutuhkan.
 Menyediakan bantuan modal dalam bentuk kredit kepada masyarakat agar tidak terjebak
dalam hutang dengan bunga tinggi yang diterapkan oleh rentenir.
 Membantu pemerintah dalam upaya pembangunan di berbagai bidang, khususnya di
bidang ekonomi dan keuangan.
 Membantu menstimulasi penyertaan modal swasta serta memperluas sumber-sumber
pembiayaan bagi kegiatan usaha.
 Membantu mendorong pembangunan industri dan ekonomi melalui pasar modal.

Macam-Macam Lembaga Keuangan Non Bank

Jika disebutkan semua, maka akan banyak sekali lembaga keuangan bukan Bank yang ada di
Indonesia. Namun, secara garis besar ada 7 LKBB yang sering kita temui, diantaranya:

1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah Lembaga Keuangan Non Bank yang menghimpun dana dari
setiap anggota lalu menyalurkannya kembali kepada anggota maupun non-anggota. Sumber
pemasukan koperasi berasal dari anggota dan juga pinjaman dari lembaga keuangan lainnya.
Tujuan utama dari koperasi simpan pinjam adalah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya dan juga masyarakat pada umumnya. Beberapa contoh koperasi ini misalnya
Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Pasar.

2. Perum Pegadaian

Perusahaan Umum Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
melaksanakan kegiatan penyaluran kredit kepada masyarakat. Dasar hukum yang digunakan adalah
hukum gadai sehingga masyarakat terhindar dari bunga yang terlalu tinggi.

Pegadaian cukup populer digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah karena biasanya
prosesnya cenderung lebih mudah. Adapun beberapa produk layanan dari Perum Pegadaian
diantaranya adalah:

 Gadai konvensional
 Gadai syariah
 Gadai emas
 Jasa taksiran dan sertifikasi logam mulia
 Jasa penitipan barang berharga

3. Perusahaan Leasing

Perusahaan Leasing atau Multifinance adalah LKBB yang memberikan layanan pembiayaan dengan
sistem kontrak sewa yang digabungkan dengan pembelian secara angsuran kepada perusahaan
maupun perorangan.

Adapun beberapa perusahaan leasing yang cukup populer di Indonesia diantaranya adalah:

 PT. BCA Finance


 PT. BFI Finance
 PT. Summit Oto Finance
 PT. Indomobil Finance Indonesia
 PT. Astra Credit Companies (ACC)
 PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
 PT. Federal International Finance (FIF)

4. Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan modal ventura adalah Lembaga Keuangan Non Bank yang menyediakan permodalan
kepada perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dengan kegiatan beresiko tinggi
dan membutuhkan modal besar.

Bentuk pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan modal ventura adalah Obligasi hingga
pinjaman yang sifatnya khusus dengan syarat pengembalian tertentu yang disepakati kedua pihak.
5. Pasar Modal

Pasar Modal adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang memperdagangkan surat-surat berharga
seperti saham, equitas, surat pengakuan hutang, obligasi, dan surat berharga lainnya yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.

Pasar modal kita kenal juga dengan Bursa Efek. Di Indonesia, pasar modal diberi nama Bursa Efek
Indonesia yang berlokasi di sekitar SCBD Sudirman, Jakarta.

6. Perusahaan Dana Pensiun

Perusahaan Dana Pensiun adalah badan usaha LKBB yang menyediakan layanan jaminan masa tua,
yaitu dengan cara menghimpun dana yang dipotong dari gaji karyawan setiap bulannya. Dana
tersebut akan diserahkan kepada masyarakat ketika sudah pensiun atau tidak bekerja lagi.

Tujuannya adalah agar karyawan memiliki dana atau uang ketika sudah tidak bekerja lagi. Dengan
kata lain, dana pensiun ini merupakan tabungan jangka panjang.

Berikut beberapa contoh lembaga dana pensiun

 PT. Taspen
 PT. Asabri
 BPJS Ketenagakerjaan
 DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja)
 DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)

7. Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang menghimpun dana dengan cara
menarik premi setiap bulannya selama masa kontrak sesuai dengan perjanjian masing-masing pihak
dan dijelaskan dalam polis asuransi.

Tujuan dari asuransi ini adalah untuk mengendalikan keuangan seseorang tetap terjaga ketika
terjadi risiko yang membutuhkan biaya. Adapun beberapa jenis asuransi adalah:

 Asuransi kesehatan
 Asuransi jiwa
 Asuransi pendidikan
 Asuransi kendaraan
 Asuransi kepemilikan rumah dan properti
 Asuransi bisnis

Anda mungkin juga menyukai