Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BANK UMUM DAN BPR

DISUSUN OLEH:

L_35469 Wilhelmina Jessica C


L_35495 Mokh Riezq Abhitah
L_35496 Theodora Sarima Welin
L_35587 Elisabeth Cylvia Goba F
L_35592 Restya Ladjar
DAFTAR ISI

A.PENDAHULUAN……………………………………………………………………

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

B . PEMBAHASAN…………………………………………………………………

Pengertian Bank Umum

Tugas dan Fungsi Bank Umum

Jenis dan contoh Bank Umum

Pengertian BPR

Tugas dan fungsi BPR

Jenis beserta contoh BPR

C. PENUTUP……………………………………………………………………….

Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bank adalah lembaga keuangan resmi yang memiliki lisensi dari otoritas terkait untuk

menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang telah dihimpun dari masyarakat akan

disalurkan kembali dalam bentuk produk keuangan seperti kredit atau pinjaman kepada

masyarakat kembali sehingga dana yang ada bisa lebih produktif dan bisa menggerakkan

ekonomi.Selain menghimpun dan menyalurkan dana kembali, saat ini bank juga

menyediakan produk keuangan lainnya seperti manajemen investasi, penukaran mata uang
asing, hingga berbagai jasa pembayaran. Bank berperan sangat penting untuk mendorong

pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank berperan sebagai pelaksana dan

memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis dan efesien Semakin majunya

perkembangan teknologi, tentunya akan membuat manusia ingin melaksanakan segala

sesuatu dengan aman dan efesien, dimana masyarakat tidak perlu membuang waktu dan

menggangu kegiatan lainnya.Jenis-jenis bank berdasarkan bentuknya terdiri dari Bank

sentral,Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank berperan sangat penting untuk

mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank berperan sebagai

pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis dan efesien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah pengertian Bank Umum itu?

1.2.2 Apakah tugas dan fungsi Bank Umum?

1.2.3 Bagaimana Jenis Bank Umum beserta contohnya?

1.2.4 Apakah itu Bank Perkreditan Rakyat?

1.2.5 Apakah tugas,fungsi serta jenis BPR?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Bank Umum.


1.3.2 Untuk Mengetahui tugas dan fungsi Bank Umum.

1.3.3 Untuk mengetahui jenis dan contoh Bank Umum.

1.3.4 Untuk mengetahui apa itu BPR.

1.3.5 Untuk mengetahui tugas fungsi serta jenis BPR.

BAB 2

PEMBAHASAN

 Pengertian Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup masyarakat. Bank umum sering disebut juga Bank komersial yang memiliki

beberapa definisi berdasarkan undang-undang, pendapat para ahli, dan Bank

Indonesia (BI). Berikut pengertiannya dari beberapa pendapat.

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengertiannya adalah bank yang melakukan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Menurut para ahli perbankan di negara-negara maju, bank komersial adalah sebagai
institusi keuangan yang berorientasi pada laba. Untuk mencapai tujuannya tersebut, bank
umum melaksanakan fungsi intermediasi.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007, pengertiannya adalah bank yang
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dalam usahanya secara
konvensional, atau berdasarkan prinsip syariah.

 Tugas dan fungsi bank umum


Tugas secara umum ada dua, yaitu:

 Menghimpun dana dari masyarakat atau disebut juga funding


 Menyalurkan dana lending.

Fungsi bank umum


Sementara fungsi bank umum ada tiga. Berikut ulasannya.
1. Agent of trust (agen kepercayaan)
Dalam memberikan pelayanan, bank komersial berkewajiban turut dalam pembangunan
Indonesia. 
Itu sebabnya bank harus menjadi agen kepercayaan. Sesuai fungsi bank umum pertama ini,
setiap bank umum di Indonesia harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam pembangunan
Indonesia.
2. Agent of equity (agen ekuitas/permodalan)
Fungsi bank umum dibutuhkan selaku agen ekuitas atau agen permodalan. Hal ini membuat
seluruh rakyat Indonesia bisa meminjam modal di bank dengan bunga pinjaman yang sudah
disetujui sebelumnya.
3. Agent of development (agen pembangunan)
Fungsi bank umum lainnya adalah sebagai agen pembangunan. Artinya, kehadiran bank
harus membantu pembangunan negara lewat berbagai fasilitas bank dan pelayanannya.

Kegiatan usaha bank umum


Berikut adalah kegiatan usaha yang boleh dilakukan bank komersial dalam memberikan
pelayanan kepada nasabahnya:

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menerbitkan surat pengakuan utang.
 Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan
atas perintah nasabahnya:
 Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
 Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
 Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Obligasi.
 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
 Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri ataupun kepentingan nasabah.
 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan
wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan antarpihak ketiga.
 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip
Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Bank Umum beserta contohnya


Adapun jenis bank komersial berdasarkan kategori ini adalah bank devisa dan bank
nondevisa. Berikut penjelasan mengenai bank devisa, nondevisa, beserta contohnya.
1. Bank devisa
Pengertian bank devisa adalah bank yang mendapat persetujuan atau ditunjuk Bank Sentral
(dalam hal ini Bank Indonesia) untuk dapat melakukan kegiatan usaha bidang perbankan
dalam valuta asing.
Bank devisa memiliki kelebihan, yaitu bisa menawarkan jasa atau layanan bank yang
berkaitan dengan mata uang asing tersebut. Contohnya, transfer uang ke luar negeri,
transaksi ekspor dan impor, dan jual beli valuta asing.

 Contoh bank devisa:


 Bank Negara Indonesia
 Bank Rakyat Indonesia
 Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri
 Bank Central Asia
 Bank Bukopin
 Bank Danamon
 Bank Syariah Mega Indonesia
 Bank Mega
 Bank OCBC NISP
 Bank Permata.
2.Bank nondevisa
Bank nondevisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi
sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank
devisa.
Ketiadaan izin tersebut membuat layanan dan kegiatan usaha bank kategori ini tidak
berhubungan dengan luar negeri. 
Artinya, bank nondevisa tidak mengurus transaksi ekspor-impor, seperti bank pasar dan
bank perkreditan rakyat (BPR).
Contoh bank nondevisa:

 Bank Nusantara
 Bank Arta Graha
 Bank Jasa Arta

 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR
dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.

 Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat


 Berikut usaha yang dapat dilaksanakan oleh BPR:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
 Tugas dan Fungsi BPR
Tugas Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Pada dasarnya cara kerja BPR dengan bank umum hampir sama namun tetap ada perbedaan
antara keduanya. Dimana hak yang di dapatkan oleh BPR lebih sedikit dibandingkan dengan
bank umum utamanya dalam menyediakan pelayanan untuk nasabah yang menggunakan
jasa bank tersebut. Selain fungsi diatas BPR masih memiliki beberapa tugas, seperti:

1. Menyimpan dana masyarakat

Sama seperti tugas bank pada umumnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga memiliki tugas
untuk menyimpan dana dari masyarakat. Penyimpanan dana ini bisa berupa tabungan,
deposito berjangka, ataupun jenis penyimpanan uang yang lain. Tentunya fasilitas yang di
sediakan oleh BPR ini bisa digunakan oleh semua warga yang ada di desa tersebut.

2. Memberikan kredit atau pinjaman

Seperti yang sudah di singgung pada fungsi BPR diatas. Dimana Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) juga bertugas untuk menyediakan kredit atau pinjaman kepada nasabah yang
membutuhkan. Limit kredit yang bisa di dapatkan seorang nasabah tergantung dengan
peratuan yang ada di BPR tersebut.

Selain penyimpanan uang diatas, BPR juga menyediakan penyimpanan uang warga dalam
bentuk SBI atau Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat deposito, maupun beberapa jenis
tabungan yang ada pada bank umum lainnya. Tentu saja fasilitas ini bisa digunakan oleh
semua nasabah yang memiliki rekening di BPR.

Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di desa seperti BPR Badan Kredit Desa yang
meliputi Lumbung Desa dan Bank Desa. BPR Bukan Badan Kredit Desa seperti BPR eks LDKP,
Bank Pasar, BKPD (Bank Karya Produksi Desa), Bank Pegawai. Ataupun LDKP (Lembaga Dana
dan Kredit Perdesaan).

Adapun jenis BPR yang masuk ke LDKP ini seperti Perusahaan Daerah, Koperasi, Perseroan
Terbatas dan beberapa bentuk BPR yang lain. Tentunya Badan Perkreditan Rakyat yang
berlokasi di desa ini menyediakan layanan perbankan untuk orang desa. Sedangkan fungsi
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu:

1. Memberi pengetahuan terhadap masyarakat luas tentang perbankan

Masih banyak masyarakat yang awam tentang fungsi dan tugas bank utamanya jenis Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) ini. Apalagi untuk orang yang tinggal di desa maka masih banyak
yang ragu untuk menyimpan uang yang mereka miliki di bank. Alhasil kebanyakan orang-
orang ini menyimpan uang mereka di kolong kasur ataupun di dalam celengan dari tanah
liat.

Untuk itu salah satu fungsi yang dimiliki oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
memberikan edukasi secara mendasar kepada semua lapisan masyarakat tentang sistem
perbankan. Dimana edukasi ini berisi tentang apa saja kelebihan bank aripada celengan
tradisional. Hingga beberapa keuntungan yang akan di dapatkan oleh para nasabah ini.

2. Membuat pemerataan kesempatan untuk membuka usaha

Di era digital ini banyak kaum milenial yang memiliki ide bisnis yang sangat baru dan juga
unik. Dimana ide ini ketika akan di wujudkan menjadi sebuah jenis usaha pastinya
membutuhkan modal yang cukup. Untuk itulah peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) amat
di butuhkan di sini.

Apalagi ide-ide usaha baru tidak hanya berasal dari remaja milenial yang ada di perkotaan
saja namun juga berasal dari remaja yang tinggal di pedalaman desa. Fungsi BPR selanjutnya
adalah menciptakan sebuah kesempatan untuk semua orang bisa membuka sebuah usaha.
Sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan kesempatan dan pemerataan juga terjadi
perekonomian masyarakat luas.

3. Mempercepat pembangunan di desa

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memang lebih banyak beroperasi di perdesaan. Oleh karena
itu lah salah satu fungsi yang dimiliki oleh BPR adalah membantu mempercepat
pembangunan suatu desa. Sehingga semua desa yang ada di Indonesia tidak ada yang
menjadi desa tertinggal lagi karena kurangnya edukasi tentang usaha.

Dimana peran BPR ini adalah untuk mendidik masyarakat tentang pola pembangunan
nasional saat ini. Serta bagaimana membuat suatu desa bisa lebih maju dari sebelumnya
langsung dari tenaga yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di desa tersebut. BPR akan
menyediakan dana pinjaman desa agar pembangunan di desa ini bisa lebih cepat.

4. Menyediakan layanan perbankan

Selain ketiga fungsi diatas, fungsi utama dari Bank Perkreditan Rakyat adalah menyediakan
layanan perbankan yang bisa di gunakan oleh seluruh warga desa. Pelayanan perbankan
yang disediakan oleh BPR ini bisa dibilang sangat membantu apalagi jika lokasi desa jaraknya
sangat jauh dari bank umum yang ada di pusat kota.

Sehingga dengan adanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di desa maka warga desa bisa
mendapatkan pelayanan perbankan tanpa harus jauh-jauh ke kota. Layanan perbankan ini
bisa berupa tabungan perseorangan ataupun penyediaan layanan pinjaman uang untuk
warga yang membutuhkan modal pinjaman.
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Menurut UU No.10 Tahun 1998 Pasal 1, BPR adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.Dari definisi tersebut, salah satu
perbedaan antara bank komersial dan BPR adalah kegiatan usaha. Bank komersial melayani
lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR tidak memiliki izin melakukan pembayaran dalam
lalu lintas pembayaran. Perbedaan lainnya terdapat pada bentuk simpanan dana yang
dihimpun dari masyarakat. Bank komersial menghimpun dana dalam bentuk giro dan
sertifikat deposito. BPR tidak menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat deposito,
melainkan hanya tabungan dan deposito.Jadi, BPR tidak bisa melakukan transaksi giral,
sedangkan bank komersial bisa. Kalau persamaannya, kedua jenis bank ini adalah dilarang
melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha perasuransian.

3.2 Daftar Pustaka


Pengertian bank
https://kamus.tokopedia.com/b/bank
Materi bank umum
Bank Umum – Tugas dan Contoh https://lifepal.co.id/media/bank-umum/
Materi BPR
https://lifepal.co.id/media/bank-umum/
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-Perkreditan-Rakyat.aspx

Anda mungkin juga menyukai