OLEH :
KELOMPOK 3
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Manajemen Perbankan mengenai
“Lingkup Kegiatan Usaha Bank” dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kami mengharapkan
banyak kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan Ringkasan
Mata Kuliah Manajemen Perbankan ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1
5) Apakah manajemen operasi bank?
6) Apakah kegiatan pemasaran bank?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi bank Fungsi perbankan terbagi menjadi dua, yaitu: Fungsi bank secara umum
dan fungsi bank secara khusus
1) Fungsi bank secara umum: bank menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan
kembali pada masyarakat untuk berbagai tujuan atau dikenal sebagai Financial
Intermediary.
2) Fungsi bank secara khusus
Fungsi bank secara khusus terbagi menjadi tiga, yakni:
a) Agent of trust
Bank membawa kepercayaan, dinilai sebagai lembaga yang mengandalkan
kepercayaan sebagai kunci dan dasar utama kegiatan perbankan. Kepercayaan
tersebut terkait segala operasional yang menyangkut kepentingan nasabah.
Masyarakat menitipkan dana pada bank berarti sudah memiliki kepercayaan terhadap
3
lembaga keuangan tersebut. Kepercayaan tersebut dengan tujuan, masyarakat selaku
nasabah bisa mengambil uang sewaktu-waktu tanpa masalah, tanpa adanya
ketakutan bank akan bangkrut, dan sebagainya. Kepercayaan tersebut juga dilakukan
oleh perbankan kepada nasabah dalam hal peminjaman. Pihak bank akan melakukan
penilaian terhadap kemampuan pengembalian pinjaman yang diambil oleh nasabah.
b) Agent of development
Hal ini karena bank mampu memberikan kegiatan yang mengajak masyarakat untuk
melakukan investasi, distribusi, konsumsi, atau jasa yang menggunakan uang
sebagai medianya. Semua kegiatan perbankan akan memengaruhi pembangunan
perekonomian masyarakat. Sektor riil dan moneter adalah dua sektor yang saling
memengaruhi. Jika salah satu kurang baik, maka salah satunya juga tidak akan baik
c) Agent of service
Bank menawarkan berbagai jasa keuangan, seperti jasa penyimpanan dana,
pemberian pinjaman, dan lainnya. Di sini bank merupakan penghimpun dana
masyarakat yang ditujukan untuk amsyarakat, sehingga jasa yang ditawarkan harus
berkaitan dengan kegiatan perekonomian masyarakat.
4
dll. Dalam hal ini bank penyalur kredit akan memperoleh dana dari Bank Indonesia (Kredit
Likuiditas Bank Indonesia) sebesar bagian dana (sharing) yang ditanggung oleh Bank
Indonesia. Selanjutnya bank dapat menempatkan dana tersebut sebelum disalurkan kepada
penerima dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga
3 bulan. Kemudian dana dari pihak-pihak di luar negeri diperoleh bank, antara lain apabila
bank melakukan pinjaman dengan bank di luar negeri (off shore loan) maupun sebagai
perantara dalam menyalurkan kredit kepada investor-investor di dalam negeri (two step
loan), dan sebagainya. Dana dari masyarakat di dalam negeri yang diperoleh bank dengan
menggunakan instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dana masyarakat ini
merupakan mayoritas dari seluruh dana yang dihimpun oleh bank dan merupakan sumber
dana utama yang diandalkan oleh bank dalam kegiatan sehari-hari.
Dana masyarakat dihimpun oleh bank menggunakan instrumen produk simpanan uang terdiri
dari: giro, deposito, dan tabungan. Ketiga produk simpanan tersebut disediakan oleh bank
identic dengan ketiga motif penguasaan uang yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes
dengan teori Liquidity of Preference, membagi tiga motif pemegangan uang, yaitu:
1) Transaction motive, yaitu motif untuk keperluan pembayaran suatu transaksi
perdagangan.
2) Precautionary motive, yaitu motif untuk berjaga-jaga bila ada keperluan yang mendadak,
3) Speculative motive, yaitu motif untuk melakukan spekulasi agar diperoleh keuntungan
yang tinggi.
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
stiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan. Dalam pelaksanaannya tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening
yang disebut dengan rekening koran. Melihat sifatnya yang dapat diambil setiap saat dnegan
menggunakan banyak media, yaitu cek, kuitansi, kartu ATM, dan bilyet giro, serta fungsinya
sebagai sarana mempercepat proses pembayaran transaksi perdagangan, maka produk ini
cenderung ditawarkan dalam memenuhi motif untuk keperluan pembayaran transaksi
perdagangan.
Deposito (time deposits) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikan-
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
5
pihak ketiga (pemilik dana) dengan bank yang bersangkutan, jangka waktu tersebut
umumnya adalah jangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Dengan
adanya perjanjian jangka waktu tersebut, bank mempunyai kepastian kapan dana akan
ditarik, sehingga bank dapat menggunakan dana deposito tersebut untuk keperluan
pemberian kredit atau investasi jangka pendek lainnya yang menghasilkan uang. Sebelum
jatuh tempo, pokok deposito tidak dapat diambil, namun demikian dalam praktek sehari-hari
banyak bank yang memberikan kelonggaran untuk mencairkan pokok deposito sebelum jatuh
temp dengan dikenakan pinalti/denda. Pada umumnya bunga deposito bank di dalam negeri
ditetapkan dengan memperhatikan suku bunga deposito bank-bank di luar negeri, selisih
inflasi antara dalam negeri dengan luar negeri di mana bank yang dimaksud berada dan
depresiasi nilai rupiah terhadap mata uang asing, misalnya dollar Amerika Serikat.
Tabungan (saving) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing
bank. Syarat-syarat yang ditetapkan oleh bank tersebut pada umumnya menyangkut frekuensi
pengambilan dan jumlah maksimal yang dapat diambil, misalnya setiap saat, seminggu
sekali, atau sebulan sekali. Media yang digunakan untuk pengambilan seperti kuitansi, kartu
ATM, dan sebagainya. Akhir-akhir ini masalah freskuensi pengambilan tabungan tidak
dibatasi banyaknya, namun demikian untuk pengambilan di ATM (Automatic Teller
Machine) banyak bak mengadakan pembatasan maksimal pengambilan dalam satu hari
sebesar Rp. 700.000,00 s.d Rp. 2 juta. Dengan pembatasan nominal pengambilan tersebut,
bila pengambilan telah mencapai jumlah yang ditetapkan, maka pengambilan di ATM tidak
dapat lagi dilakukan pada hari tersebut. Sedangkan bila pengambilan belum mencapau
jumlah tersebut, maka dapat dilakukan berulang-ulang sampai mencapai batas maksimal.
Pembatasan pengambilan di ATM dimaksudkan untuk memberikan perlindungan, baik
kepada nasabah maupun bank sendiri terhadap penyalahgunaan kartu ATM oleh bukan
pemiliknya.
Dana masyarakat yang ada di bank dan belum tercakup dalam ketiga dana diatas
adalah titipan yang merupakan fasilitas kemudahan yang diberikan bank kepada nasabahnya
yang belum memiliki rekening simpanan. Jenis dana titipan yaitu transfer yang belum
diambil, yang berarti transfer yang alamat penerimanya adalah perorangan dan tidak
6
menunjuk ke suatu rekening di bank, selama transfer tersebut belum diambiloleh
penerimanyaoleh bank di buku dalam rekening titipan. Kemudian setoran pajak, karena
ketentuannya mengharuskan pelimpahan pajak ke kas negara yang dilakukan seminggu dua
kali, maka sebelum dana tersebut dilimpahkan ke kas negara dibuku sebagai titipan. Setoran-
setoran untuk nasbah tertentu yang diikat dengan suatu perjanjian kerjasama, misalnya dalam
perjanjiannya mengharuskan bank melakukan bank melakukan pelimpahan ke rekening
nasabah setiap awal bulan, maka selama setoran tersebut belum dilimpahkan ke rekening
yang dimaksud terlebih dahulu dibuku sebagai titipan. Contoh untuk hal terakhir ini adalah
setoran SPP, setoran SIM, setoran denda tilang, dan sebagainya. Dalam neraca bank,
rekening-rekening titipan ini dimasukan dalam pos kewajiban yang segera harus dibayarkan.
Dalam operasional bak, dana-dana yang bersifat titipan ini jumlahnya banyak dan
merupakan dana yang tidak berbunga / berbiaya. Oleh karena sifatnya yang hanya sebagai
titipan, maka pencairannya tergantung permintaan dari pemilik dana tersebut. Dengan
demikian dana ini tidak dapat diharapkan dapat mengendap dalam jangka waktu yang lama.
Namun deminikian sesuai dengan pengalaman bank, akan diperoleh saldo minimum yang
tetap mengendap, sehingga dapat dipinjamkan oleh bank.
Semua kegiatan bank dalam rangka menghimpun dana akan tercatat dalam neraca
bank pada sisi pasiva. Oleh karena itu, untuk melihat hasil usaha bank dalam menghimpun
dana masyarakat serta melihat struktur komposisi pendanaan bank (funding base) dan
perkembangannya dapat dilihat pada neraca bank sisi pasiva.
Prinsip 5C
Cara yang dipergunakan oleh suatu bank dalam mengurangi risiko kredit tersebut
adalah dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap calon nasabah yang akan
7
diberikan kredit. Analisis tersebut mencakup 5C, yaitu Character, capital, capacity condition
economy, dan collateral.
Macam Kredit
Jenis- jenis kredit dalam bisnis perbankan sangat banyak, namun demikian kredit-
kredit tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pengelompokkan kredit berdasarkan cirri dan tuan penggunaannya, antara lain kredit
modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. Kredit konsumtif dimaksudkan untuk
8
membiayai kebutuhan yang bersifat konsumtif, misalnya untuk membeli rumah, membeli
mobil, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan konsumtif lainnya. Sedangkan kredit modal
kerja yaitu dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dan kredit investasi
yaitu dana yang dipergunakan untuk melakukan investasi usaha atau perluasan usaha.
2) Pengelompokkan kredit berdasarkan cara pelunasannya, antara lain kredit dengan
angsuran tetap, kredit dengan plafond menurun setiap periode tertentu dan kredit dengan
plafond tetap.
3) Pengelompokkan kredit berdasarkan jangka waktu, antara lain kredit jangka pendek,
kredit jangka menengah dan kredit jangka panjang.
4) Pengelompokkan kredit berdasarkan besarnya fasilitas kredit, antara lain kredit kecil,
kredit menengah dan kredit besar.
5) Pengelompokkan kredit berdasarkan bentuk kredit, antara lain berbentuk persekot, dan
kredit berbentuk rekening Koran.
Kemudian penyaluran kredit tersebut dapat diarahkan ke beberapa sektor ekonomi, antara
lain:
Dari berbagai sektor ekonomi tersebut pada umumnya bank sudah mempunyai
pengalaman sektor apa yang paling menguntungkan untuk dibiayai. Semua kegiatan bank
dalam rangka menyalurkan dana akan tercatat dalam neraca bank pada sisi aktiva.
9
2.4 Fungsi Melancarkan Pembayaran Perdagangan Dan Peredaran Uang
Fungsi bank dalam melancarkan pembayaran transaksi perdagangan dapat terlaksana
karena bank mempunyai jasa- jasa bank. Jasa- jasa tersebut dapat dibedakan menurut pihak-
pihak yang berkepentingan, yaitu nasabah saja atau nasabah dan bank. Bank dalam fungsi
melancarkan pembayaran transaksi perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu perdagangan
dalam negeri dan perdagangan luar negeri.
10
disebabkan oleh kendala-kendala sebagai berikut: kendala geografis, kendala hukum dan
politik, kendala bahasa, kendala mata uang dan kendala risiko suatu Negara.
Pembayaran transaksi perdagangan luar negeri pada umumnya menggunakan dua cara
yaitu: pembayaran dengan letter of credit dan pembayaran tanpa letter of credit.
Pembayaran tanpa letter of credit terdiri dari:
a) Advance payment, yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada
penjual sebelum barang diterima/dikapalkan.
b) Open account, yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual
setelah barang diterima/dikapalkan
c) Collection, yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual
setelah pembeli menerima tagihan dari penjual.
d) Consigment, yaitu cara pembayaran dilakukan setelah barang terjual. Dalam hal ini
tidak ada penjual maupun pembeli, karena barang hanya dititipkan pada suatu pihak
di luar negeri.
Pembayaran transaksi perdagangan tanpa letter of credit tersebut diselesaikan oleh bank
di dalam negeri dengan cara mengirimkan instruksi kepada bank korespondennya untuk
membayarkan sejumlah uang tertentu kepada eksportir atas beban rekening bank di
dalam negeri yang dibuka di bank koresponden diluar negeri, selanjutnya bank
koresponden tersebut yang akan meneruskan rekening penjual/ eksportir di luar negeri.
Pembayaran dengan letter of credit yang lazim berlaku dalam perbankan terdiri dari:
e) Payment, yaitu pembayaran kepada penjual/ eksportir dilakukan oleh bank pembayar
diluar negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka letter of credit di dalam negeri pada
saat eksportir menyerahkan dokumen- dokumen yang didminta dalam letter of credit
tersebut. Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayar adalah bank koresponden yang
memelihara rekening atas nama bank di dalam negeri. Selanjutnya setelah melakukan
pembayaran kepada eksportir, bank pembayar mendebit / membebankan sejumlah
uang yang dibayarkan atas beban rekening bank di dalam negeri. Pada saat
melakukan pembukuan bank koresponden menginformasikan kepada bank partnernya
di dalam negeri bahwa dananya telah didebit sesuai dengan jumlah dalam letter of
credit dan kemudian mengirimkan dokumen-dokumen ekspor tersebut ke bank dalam
11
negeri. Seterimanya dokumen tersebut, bank di dalam negeri meneruskan dokumen
tersebut kepada importir dan selanjutnya importir mengambil barangnya dipelabhan
dan pada saat penyerahan dokumen, bank mendebit jumlah nilai impor beserta biaya-
biaya yang timbul dari transaksi tersebut atsa beban rekening importir. Dengan
demikian transaksi pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh bank.
f) Negotiation, yaitu pembayaran kepada penjual/ eksportir dilakukan oleh bank diluar
negeri yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahan
dokumen-dokumen dari eksportir. Pengambil alihan tersebut dimungkinkan bila
dalam letter of credit tersebut tidak menyebutkan bank pembayar tertentu.
Pembayaran kepada eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen-
dokumen ekspor kepada opening bank yang disertai dengan tagihan besarnya nilai
pembayaran yang telah dilakukan dan memberikan instruksi kepada bank di dalam
negeri agar pembayaran tersebut dialamatkan kepada rekening negotiating bank di
luar negeri. Seterimanya dokumen dan penagihan tersebut, bank di dalam negeri
(opening bank) memerintahkan bank korespondennya di luar negeri agar
memindahkan sejumlah dananya sesuai letter of credit atas beban rekeningnya kepada
rekening negotiating bank. Saat yang bersamaan opening bank memberitahukan ke
importir (pembeli) bahwa dokumen importirnya telah sampai, dan bank kemudian
mendebit rekening importir sejumlah nilai importir beserta biaya-biaya yang timbul
dari transaksi tersebut. Dengan demikian pembayaran transaksi perdagangan luar
negeri telah diselesaikan oleh bank.
g) Acceptance, yaitu pembayaran kepada penjual/ eksportir dilakukan dengan
mengaksep wesel berjangka oleh bank diluar negeri. Jangka waktu pembayaran wesel
tersebut misalnya 60 hari, 90 hari atau 360 hari. Dengan wesel berjangka yang telah
disepakati tersebut, eksportir (penjual) dapat menggunakannya untuk mendapatkan
refinancing dengan jalan mendiskontokan ke pasar uang atau ke banknya. Pada saat
jatuh tempo, wesel tersebut akan ditagihkan oleh pemegang wesel ke bank yang
melakukan akseptasi sejumlah nominal nilai wesel. Pada saat melakukan pembayaran
tersebut, bank yang mengakseptasi wesel melakukan penagihan ke bank di dalam
negeri. Seterimanya dokumen penagihan, bank dalam negeri memerintahkan bank
12
korespondennya di luar negeri agar memindahkan dananya sejumlah tertentu di atas.
Dengan demikian, pembayaran perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
Dalam penyelesaian pembayaran transaksi perdagangan luar negeri ini sangat dibutuhkan
saling kepercayaan antara pihak- pihak yang terlibat, yaitu antara eksportir, importir,
bank pembuka letter of credit, bank yang melakukan pembayaran, bank yang melakukan
negosiasi, bank yang mengakseptasi wesel dan sebagainya. Oleh Karena itu, agar masing-
masing ppihak mempunyai kepastian dan kepercayaan untuk melakukan pembayaran
transaksi perdangan luar negeri, maka disusunlah suatu pedoman pelaksanaan
perdagangan luar negeri yang berlaku secara internasional, yaitu Uniform Custom and
Practice For Documentary Credit (UCPDC) yang dikeluarkan oleh International
Chambers of Commerce. Dengan menundukkan diri pada ketentuan tersebut, maka pihak
yang terlibat terikat dengan hukum perdagangan internasional. Sedangkan, apabila dalam
letter of credit tidak menyebutkan menundukkan diri dengan UCPDC tersebut pada
umumnya akan dilakukan konfirmasi kembali ke opening bank atau menolak melayani
letter of credit tersebut.
13
waktu, suku bunga, cara pengembalian dana, resiko yang dihadapi bank, serta keamanan bagi
masing-masing pihak. Secara sederhana perbedaaan tersebut dapat dirangkum sebagai
berikut.
Pemilihan posisi oleh manajemen bank tergantung pada hal-hal sebagai berikut:
14
1) Perkiraan arah perkembangan tingkat suku bunga
2) Tingkat keyakinan manajemen terhadap prakiraan tersebut
3) Hasrat bank untuk mengambil risiko jika tindakan yang diambil keliru
PDN= (aktiva + rekening adm. aktiva) – (pasiva + rekening administrative pasiva) X 100%
modal bank
15
pengembangan apa yang akan dipilih. Ada empat pilihan kesempatan dalam
mengembangkan pasar, yaitu sebagai berikut:
1) penetrasi pasar,yaitu memasarkan produk yang telah ada untuk pasar sekarang.
2) pengembangan produk, yaitu mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan
pasar yang telah ada.
3) pengembangan pasar, yaitu memasarkan produk yang telah ada untuk memenuhi
kebutuhan pasar baru yang akan dikembangkan.
4) diverifikasi produk, yaitu mengembangkan produk baru untuk memenuhi pasar baru.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan rencana strategi pemasaran bank.
Dalam hal ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan, antara lain:
1) Segmentasi pasar, yaitu mengelompokan pasar yang bersifat heterogen menjadi satu-
satunya pasar yang bersifat heterogen.
2) Menetapkan pasar sasaran, yaitu memilih pasar yang paling menguntungkan dari
beberapa satuan pasar yang telah dikelompokan tersebut, misalnya segmen pasar pegawai
negeri, segmen pasar buruh pabrik, dan sebagainya.
3) Menentukan posisi pasar, yaitu mengidentifikasikan posisi pesaing yang telah ada di
pasar untuk dapat menentukan posisi sendiri.
4) Strategi memasuki pasar, yaitu memilih strategi yang akan digunakan dalam memasuki
pasar, misalnya bekerjasama dengan bank lain, mengembangkan produk sendiri,
pembelian bank yang sudah ada, dan sebagainya.
5) Mengembangkan bauran pemasaran, yaitu memilih instumen-instrumen yang dapat
dipergunakan bank dalam menarik minat masyarakat. Ada empat instrumen yang dapat
dipergunakan, yaitu: produk, harga, promosi dan tempat.
16
6) Timing strategy, yaitu memilih waktu yang tepat dalam melakukan pemasaran produk
bank, misalnya menjelang hari raya lebaran ditawarkan kredit pemilikan mobil, pada saat
pengambilan pensiun ditawarkan kredit untuk para pensiunan, dan sebagainya
Dalam melakukan pemasaran sudah tentu berkaitan dengan biaya yang dianggarkan
dan tujuan yang hendak dicapai. Agar dengan biaya yang ada dapat memenuhi semua tujuan
bank, maka diperlukan pennyusunan rencana pemasaran. Kegiatan ini lebih banyak bersifat
pada pengorganisasian seluruh potensi yang dimiliki bank dalam pemasaran untuk mencapai
target yang telah ditetapkan dengan batasan anggaran yang tersedia.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi Bank
Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam
pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai, karena
pembangunan sangat memerlukan tersedianya dana. Fungsi utama bank yaitu bank sebagai
lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan, sebagai lembaga yang
menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, dan sebagai lembaga yang
melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang.
Fungsi Menghimpun Dana
Dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari, bank harus mempunyai dana agar dapat
memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank ,
pemerintah, Bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat di dalam negeri.
Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank. Dana
dari pemerintah, diperoleh bank antara lain apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh
pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan
proyek-proyek pemerintah. Dana dari Bank Indonesia dapat diperoleh bank, antara lain
apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan kredit-
kredit kepada usaha-usaha yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan, misalnya Kredit
Usaha Tani , kredit pengadaan pangan dll. Dana dari masyarakat di dalam negeri yang
diperoleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.
Dana masyarakat ini merupakan mayoritas dari seluruh dana yang dihimpun oleh bank dan
merupakan sumber dana utama yang diandalkan oleh bank dalam kegiatan sehari-hari.
Fungsi Menyalurkan Dana (Kredit)
Dana yang dihimpun oleh bank tersebut harus disalurkan kembali ke masyarakat dalam
bentuk kredit. Dengan demikian bank harus mampu menempatkan dana tersebut dalam
bentuk penempatan yang paling menguntungkan. Oleh karena itu bank harus berhati-hati
dalam menempatkan dana dalam bentuk kredit. Cara yang dipergunakan oleh suatu bank
18
dalam mengurangi risiko kredit tersebut adalah dengan melakukan analisis berdasarkan
prinsip 5C.
Fungsi Melancarkan Pembayaran Perdagangan Dan Peredaran Uang
Fungsi bank dalam melancarkan pembayaran transaksi perdagangan dapat terlaksana karena
bank mempunyai jasa- jasa bank. Bank dalam fungsi melancarkan pembayaran transaksi
perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar
negeri.
Manajemen Operasi Bank
semua fungsi harus berjalan pada saat bersamaan dan saling kait-mengkaitkan untuk
mencapai tujuan bank, untuk mencapai profitabilitas yang cukup dan mempertahankan
kepercayaan masyarakat dengan menjaga posisi likuiditas tetap aman. Agar tujuan tersebut
tercapai bank menerapkan manajemen pengelolaan bank dengan menggunakan ilmu
manajemen aset dan kebijakan.
Kegiatan Pemasaran Bank
Kegiatan pemasaran bertujuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar
produk dan jasa bank sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga produk dan jasa bank
dapat terjual dengan sendirinya.
3.2 Saran
Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun
dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Apabila suatu bank ingin mempertahankan
nasabahnya, maka bank harus melakukan kegiatannya sesuai dengan fungsinya dan tujuan
yang diinginkannya.
19
SOAL DAN JAWABAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21