Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT. Tuhan Seluruh Alam, atas berkah kesehatan dan
Keridhaan-Nya, usaha kami segenap tim penyusun makalah ini dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengelola komunukasi massa “

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dr. Sinarwaty, SE.,M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran II yang membimbing kami
dalam mengerjakan tugas ini. Kami juga mengucapkanterimakasih kepada teman-
teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kamimenjelaskan tentang Mengelola
Komunikasi Massal: Iklan, Promosi Penjualan, Acara dan Pengalaman, serta
Hubungan Masyarakat.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Kendari, 26 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iklan adalah suatu pesan tentang barang/jasa (produk) yang dibuat oleh
prosedur/pemrakasa yang disampaikan lewat media (cetak, audio, elektronik)
yang ditujukan kepada masyarakat. Iklan tidak hanya meliputi perusahaan bisnis,
tetapi juga amal, nirbala, dan pemerintah.

Promosi penjualan merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dan


konsumen antara perusahaan dan konsumen sebagai usaha untuk mempengaruhi
konsumen dalam kegiatan dan kebutuhannya. Untuk menciptakan dan
memelihara keunggulan pembeda dari apa yang ditawarkan pesaing maka
sebagian besar produk dan merek yang berhasil akan membutuhkan promosi
penjualan yang dilakukan dengan menggunkan alat-alat promosi.

Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk


mempromosikan atau melindung citra perusahaan atau produk individual. Banyak
perusahaan menggunakan pemasaran hubungan masyarakat untuk mendukung
dalam proosi dan pembentukan citra korporat atau prduk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Jenis-jenis komunikasi massal ?


2. Apa yang dimaksud dengan iklan ?
3. Apa yang dimaksud promosi penjualan ?
4. Apa yang dimaksud acara dan pengalaman ?
5. Apa yang dimaksud hubungan masyaarakat ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertiankomunikasi massal


2. Dapat mengetahui pengertian iklan
3. Dapat mengetahui pengertian promosi penjualan
4. Dapat mengetahui pengertian acara dan pengalaman
5. Dapat mengetahui pengertian masyaarakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengiklanan

Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan,


barang ,atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus di bayar. lklan dapat
merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan baik untuk
membangun profesi atau mendidik orang. Tugas departemen iklan adalah :

1. mengajukan anggaran
2. mengembangkan strategi iklan
3. menyetujui iklan dan kampanye
4. menaggani iklan melalui surat langsung

Dalam mengembangkan program iklan manager-manager pemasaran harus selalu


mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembelian. Kemudian
mereka dapat mengambil kelima keputusan dalam mengembangkan program
iklan yang di kenal dengan " 5 M" Mission yaitu:

1. Mission (misi), apakah tujuan iklan tersebut.


2. Money (uang), berapa banyak yang dpaat dibelanjakan.
3. Message (pesan), pesan apa yang seharusnya disampaikan.
4. Media (media), media apa yang seharusnya digunakan.
5. Measurement (ukuran), bagaimana hasilnya seharusnya dievaluasi.

A. Menentukan Tujuan lklan


Tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-kcputusan sebelumnya mengenai
pasar sasaran pemosisian pasar, dan program pernasaran. Tujuan (sasaran) Iklan
merupakan suatu tugas kornunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus di
peroleh pada audies tertentu dalam kurun waktu tertentu pula. Tujuan iklan dapat
di golongkan menurut apakah sasarannya untuk rneninformasikan, membujuk,
mengingat, dan memperkuat.
 Iklan informatif.
Dimaksudkan untuk menciptakn kesadraan dan pengetahuan tentang
produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
 Iklan persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan
pembelian suatu produk atau jasa.
 Iklan pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
 Iklan penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah
melakukan pilihan yang tepat.

B. Memutuskan Anggaran Iklan


Walaupun iklan diperlukan sebagai pengeluaran lancar, sebagian dianraranya
adalah investasi yang mcnarnbah aktiva tidak berwujud yang disebut ekuitas
merek. Ada lima factor khusus yang harus dipertimbangkan pada saat anggaran
iklan:
 Tahap dalam siklus hidup produk.
Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar guna
membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan mencobanya.
Merek-merek yang sudah mapan biasanya didukung anggaran iklan
yang lebih rendah, sebanding dengan penjualannya.
 Pangsa pasar dan basis konsumen.
Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan ukuran pasar,
diperlukan pengeluaran yang lebih besar. Akan lebih mudah
menjangkau konsumen suatu merek yang sudah digunakan secara luas
daripada untuk menjangkau konsumen merek berpangsa kecil.
 Persaingan dan gangguan.
Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dna pengeluaran
iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran
untuk didengar. Bahkan gangguan yang sederhana pun dari iklan yang
tidak langsung bersaing dengan merek tersebut akan menyebabkan
kebutuhan iklan yang lebih besar.
 Frekuensi iklan.
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan
merek tersebut kepada konsumen mempunyai dampak penting terhadap
anggaran kita.
 Daya subtitusi produk.
Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman ringan)
memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda.
Iklan juga berperan penting jika suatu merek dapat menawarkan
manfaat atau ciri fisik yang unik.
C. Mengembangkan Kampanye lklan
Dalarn merancang dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, penting untuk
membedakan strategi pesan atau mencntukan posisi dari sebuah iklan (apa yang
diupayakan untuk disampaikan oleh iklan tentang iklan) dari strategi kreatifnya
(bagaimana iklan mcngeksprcsikan tuntutan merek). Untuk mengembangkan satu
strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah yaitu: menghasilkan pesan
dan evaluasi, mengernbangkan dan pelaksanaan yang kreatif dan tinjauan
tanggung jawab sosial.
 Melahirkan dan mengevaluasi pesan
Sebuah iklan yang baik biasanya berfokus pada satu atau dua proposisi
penjualan inti. Begitu mereka menemukan satu daya tarik yang efektif,
para pengiklan harus mempersiapkan satu rangkuman ide kreatif.
 Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif
Dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang dikatakan, namun
sering lebih penting tentang bagaimana dikatakan. Biasanya pengiklan
menyiapkan pernyataan strategi teks (copy strategy statement_ yang
menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan.
 Iklan televisi
Dari perspektif pembangunan merek, iklan tv memiliki dua kekuatan
yaitu (1) ia dapat menjadi sarana efektif yang menunjukkan secara
langsung atribut-atribut produk dan menjelaskan secara persuasif
manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen. (2)
iklan tv dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis
memotret pengguna dan gambaran penggunaan kepribadian merek, dan
hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut.
 Iklan cetak
Dua media cetak (majalah dan surat kabar) memiliki banyak
keuntungan dan kerugian yang sama. Walaupun surat kabar tepat
waktu, majalah umumnya lebih efektif dalam membangun pengguna
dan gambaran pengguna. Elemen-elemen format seperti ukuran, warna
dan ilustrasi akan mempengaruhi dampak iklan dan juga biayanya.
 Iklan radio
Radio adalah medium yang menyerap 96% dari semua orang Amerika
berusia 12 tahun ke atas mendengar radio setiap hari dan rat-rata selama
lebih dari 20 jam seminggu. Kerugian yang jelas dari radio adalah tidak
adanya gambar visual dan sifat konsumen yang relatif pasif dalam
mengolah hasilnya.
 Kajian tanggung jawab sosial
Pengiklan dan agen-agen iklannya harus memastikan bahwa iklan tidak
melampaui norma sosial dan hukum. Secara sosial, pengiklan juga
harus berhati-hati untuk tidak menyakiti hati kelompok etnik, minoritas
ras, atau kelompok kepentingan khusus.

D. Menetapkan Media dan Mengukur Efektifitas


Tugas pengiklanan adalah memilih media untuk menyampaikan suatu
pesan. Tahap-tahapnya adalah memutuskan jangkauan yang
diinginkan, frekuensi, dan dampaknya memilih di antara jenis-jenis
media utama memilih sarana media khusus memutuskan waktu
media yang tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis.
Kemudian hasil-hasil keputusan tersebut dievaluasi.

E. Memutuskan Jangkauan, Frekuensi dan Dampaknya

Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif


untuk menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan
kepada audiens sasaran. tugas berikutnya adalah mengetahui berapa
banyak paparan. Pengarauh paparan terhadap kesadaran audiens
bergantung pada jangkauan, frekuensi, dan darnpak paparan terscbut:

1. Jangkauan (R). Jumlah orang atau keluarga yang berbeda yang terpapar
pada jadwal media tertentu setidaknya sekali dalam kurun waktu tertentu.

2. Frekuensi (F). Jumlah waktu dalam kurun waktu tertentu ketika orang
atau keluarga rata-rata terpapar pada pesan tersebut,

3. Dampak (I). Nilai kualitatif paparan mclalui media tertentu.

Hubungan antara jangkauan, frekuensi , dan dampak dijelaskan dalam konsep-


konsep berikut :

1. Jumlah total paparan (E). Jangkauan dikalikan dengan frekuensi rata-


rara, yaitu E = R X F. Ukuran ini sebagai nilai peringkat kotor (GRJ'-
gross rating point).
2. Jumlah paparan tertimbang (WE). Ini adalah jangkauan dikalikan
dengan frekuensi rata-rata dikalikan dengan dampak rata-rata, yaitu
WE = R X F X I.

Perencanaan media harus memikirkan kombinasi jangkauan, frekuensi, dan


dampak yang paling berbiaya efektif. Jangkauan paling berperan ketika
meluncurkan produk-produk baru, merek di antara dua merek lain, perluasan
merek terkenal, atau merek yang jarang dibeli.
Frekuensi paling berperan penting jika terdapat pesaing yang kuat, sesuatu yang
rumit yang harus di ceritakan, penolakan konsumen yang tinggi, atau siklus
pembelian yang sering.

Memilih diantara Jenis-Jenis Media Utama

Perencanaan media harus mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk


menghasilkan jangkauan, frekuensi, dan dampak. Perencana media menentukan
pilihan mereka di antara kategori media dengan mempertimbangkan variable
berikut:

1. Kebiasaan media audiens sasaran, Radio dan televise adalah media


yang paling efektif untuk menjangkau remaja.
2. Ciri-ciri pesan. Ketepatan waktu dan isi informasi akan mempcngaruhi
pilihan media
3. Biaya, Mcmpertimbangkan biaya yang paling efektif perseribu paparan
Pilihan iklan alternatif

Lama sekali televisi menjadi medium yang dominan. Biaya iklan televisi telah
naik lebih cepat dari pada biaya media lain. Banyak pemasar mencari media iklan
alternatif.
 Place advertising disebut iklan di luar rumah. Para pemasar itu lebih
baik menjangkau orang di lingkungan lain, seperti di mana mereka
bekerja, bermain, dan tentu saja berbelanja. Ada beberapa pilihan yang
tersedia termasuk papan reklame, ruang publik, tempat produk, dan titik
pembelian.
 Billboards.Papan reklame sudah ditransformasikan selama bertahun-
tahun dan sekarang menggunakan grafik yang diproduksi secara digital
dan berwarna, dengan latar belakang suara, gerakan dan gambar yang
luar biasa bahkan tiga dimensi.
 Ruang publik Pengiklan memasng iklan cetak dan iklan tv tradisional di
tempat yang tidak biasa seperti bioskop, penerbangan, dan ruang
tunggu, juga ruang kelas, arena olahraga, kantor danelevator hotel, serta
tempat-tempat umum lainnya.
 Penempatan produk Penempatan produk dapat dikombinasikan dengan
promosi khusus untuk mempublikasikan produk ikutan. Beberapa
perusahaan mendapatkan penempatan produk tanpa biaya dengan
memasok produk mereka kepada perusahaan filam.
 Pajangan dan peragaan di tempat pembelian Daya tarik dari iklan ini
terletak dalam fakta bahwa sejumlah studi menunjukkan bahwa di
banyak kategori produk, konsumen membuat banyak keputusan merek
final mereka di toko.

E. Mengambil Keputusan Mengenai Waktu dan Alokasi Media


Dalam memilih media, pengiklan menghadapi masalah makro penjadwalan
maupun mikro penjadwalan. Masalah makro-penjadwalan mencakup
penjadwalan iklan tersebut dalam kaitannya dengan musim dan siklus bisnis.
Masalah mikro-penjadwalan memerlukan pengalokasian pengeluaran iklan
dalam kurun waktu singkat untuk memperoleh dampak yang maksimurn.

Pola yang paling efektif bergantung pada tujuan komunikasi tersebut dalarn
kaitannya dengan sifat produk, konsumen sasaran, saluran distribusi, dan factor-
faktor pernasaran lainnya. Pola waktu seharusnya mempertimbangkan tiga faktor
yaitu perputaran pembeli frekuensi pernbelian dan tingkat kelupaan.

Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih diantara


kesinambungan, konsentrasi, kenaikan, dan keberdenyutan iklan.
1. Kesinambungan dicapai dengan menjadwalkan paparan secara merata
sepanjang periode tertentu.
2. Konsentrasi memerlukan penggunaan semua dana iklan dalam satu
periode.
3. Kenaikan berkala. Memerlukan iklan untuk suatu periode, diikuti masa
kekosongan tanpa iklan, diikuti periode kedua kegiatan iklan
4. Pola denyut. Adalah iklan yang berkesinambungan dengan tingkat bobot
rendah yang diperkuat secara berkala oleh gelombang kegiatan yang
lebih berat.
Mengevaluasi Efektivitas Iklan
Perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran
efektivitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi
suatu iklan.
Riset dampak komunikasi berupaya menentukan apakah suatu iklan
berkomunikasi efektif. Dengan disebut juga penguji naskah riset tersebut dapat
dilakukan sebelum iklan dimasukkan ke media dan setelah dicetak atau disiarkan.
Ada tiga metode utama pra-pengujian iklan dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini;

1. Apakah pesan utama yang anda dapatkan dari iklan ini?


2. Menurut anda, apa yang mereka inginkan anda ketahui, yakini atau
lakukan.
3. Seberapa besar kemungkinan iklan ini akan mempengaruhi anda untuk
melakukan tindakan yang disiratkan?
4. Apa saja yang berhasil dengan baik dan apa yang tidak berhasil dengan
baik dalam iklan ini?
5. Bagaimana persaan anda tentang iklan ini?
6. Dimana tempat terbaik menjangkau anda dengan iklan ini?

Riset dampak penjualan, Dampak iklan pada penjualan umumnya lebih sulit
diukur dari pada dampak iklan pada komunikasinya. Pcnjualan dipengaruhi
banyak faktor, seperti fitur produk, harga, ketersediaan, dan juga tindakan
pesaing. Makin sedikit atau makin banyak terkendali faktor- faktor lain ini, makin
mudah mengukur dampak iklan pada penjualan. Dampak penjualan, paling mudah
diukur dalam situasi permasaran langsung dan paling sulit diukur untuk iklan
pembentukan citra merek atau perusahaan. Perusahaan-perusahaan umumnya
tertarik untuk mengetahui apakah mereka mengeluarkan terlalu banyak atau
terlalu sedikit dana untuk iklan.

2.2 Promosi Penjualan

Promosi penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah


berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang
di rancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh komsumen atau pedagang. Kalau iklan menawarkan
alasan untuk membeli, promosi penjualan rnenawarkan insentif untuk membeli.
Promosi penjualan mcncakup alat untuk promosi konsumen, promosi
perdagangan, dan tenaga penjualan

A.Tujuan

Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan tertentunya. Promosi


penjualan sering menarik orang-orang yang beralih rnerek, yang terutama mencari
harga murah, nilai-nilai yang baik, hadiah. Promosi penjualan yang di gunakan
di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan
penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan permanen
dalam pangsa pasar. Selain peralihan merek, komsumen bisa terlibat dalam
penimbunan barang, pembelian lebih awal dari biasanya (akselerasi pembelian)
atau membeli jumlah ekstra. Namun Penjualan bisa kemudian menimbulkan
kemerosotan pasca-promosi. Bagi para pengecer, promosi bisa menigkatkan
penjualan kategori kornplernenter (promosi adukan kue bisa mcmbantu
mendorong penjualan lapisan kue) juga menyebabkan pelanggan beralih toko.
Para pemasar juga bisa memanfaatkan promosi penjualan untuk mencapai tujuan
pemasaran.

Iklan versus Promosi

Beberapa faktor menyumbang kepada pertumbuhan yang cepat ini khususnya


dalam pasar komsumen.
1. Sekarang promosi lebih di terima oleh menajemen puncak sebagai
alat penjualan yang efektif
2. Lebih banyak manager yang di kualifikasi untuk mengunakan alat
promosi penjualan
3. Para manager produk berada dalam tekanan yang lebih besar untuk
meningkatkan penjualan sekarang ini
4. Jumlah merek telah menigkat
5. Para pesaing sering menggunakan promosi
6. Banyak merek terlihat serupa
7. Konsumen semakin berorientasi harga
8. Perdaganggan menuntut lebih banyak transaksi dari prosedur

Persaingan harga sering di gunakan oleh merek kecil untuk memperluas


pangsanya, namun kurang efektif bagi pemimpin kategori yang pertumbuhannya
terletak dalam perluasan kategori. Hasilnya banyak perusahaan barang kemasan
konsumen merasa bahwa mereka di paksa untuk menggunakan lebih banyak
penjualan dari pada yang mereka inginkan. Mereka menyalahkan terlalu banyak
penggunaan promosi perjualaan untuk mengurangi kesetiaan merek,
meningkatkan kepekaan harga konsumen, penipisan citra mutu merek, dan
berfokus pada perencanaan pemasaraan jangka panjang.

B. Keputusan-Keputusan Utama

Dalam menggunakan promosi penjualan perusahaan harus menetapkan tujuan-


tujuannya memilih alat, menggembangkan program, melakukan pra penggujian
program tersebut, mengimplementasikan dan mengefaluasi hasilnya.

1. Menetapkan tujuan

Tujuan-tujuan promosi penjualan di peroleh dari tujuan promosi yang Iebih


luas, yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang
dikembangkan untuk produk tersebut bagi komsumen. Tujuannya meliputi upaya
mendorong pembeliaan unit-unit yang berukuran lebih besar, menciptakan
pengujian produk di antara non-pemakai, dan menarik orang yang beralih merek
dari pesaing. Bagi Pengecer tujuanya meliputi upaya membujuk pengecer
menjual jenis produk baru dan mempunyai tingkatan yang lebih tinggi,
mendorong pembelian di luar musim, mendorong penyediaan produk-produk
terkait, mengimbangi promosi pesaing. Membangun kesediaan merek. dan
memperoleh pintu masuk ke gerai-gerai eceran baru. Bagi tenaga penjualan
tujuannya meliputi upaya mendorong dukungan terhadap produk atau model baru,
mendorong pencariaan calon pelanggan yang lebih banyak, dan merangsang
penjualan di luar musim.

2. Memilih alat promosi konsumen

Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi


penjualan, kondisi persaingan dan efektifitas biaya masing-masing alat. Kita dapat
membedakan antara promosi produsen dan promosi pengecer.

3. Memilih alat promosi perdagangan

Prosedur-prosedur menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola promosi


perdaganggan

4. Merniiih alat promosi bisnis dan promosi tenaga penjualan

Perusahaan-perusahaan menghabiskan milyaran dana untuk alat-alat promosi


bisnis dan promosi tenaga penjualan. Alat tersebut digunakan untuk
mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi
imbalan kepada mereka, dan memotivasi tenaga penjualan untuk bekerja lebih
keras.

5. Mengembangkan program

Dalam memutuskan menggunakan intensif tertentu, pemasar mempunyai


beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

6. Pra-pengujian, implementasi, pengendaliaan, dan evalunsi program


Walaupun sebagian besar promosi penjualan di rancang berdasarkan
pengalaman, seharusnya dilakukan pra- pengujian untuk menentukan apakah
alat tersebut tepat, besarnya intensif tersebut optimal dan metode penyajian
tersebut evisien.

2.3 Acara dan Pengalaman

Menjadi bagian dari saat releven yang lebih spesial dan lebih personal dalam
kehidupan komsurnen, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat mernperluas
dan mcmperdalam hubungan peusahaan dengan pasar sasaran. Atmosfer
merupakan "lingkungan yang di kemas" yang menciptakan atau mengkukuhkan
kecenderunggan ke arah produk.

A. Tujuan acara

1. Untuk Mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya


hidup
2. Untuk menigkatkan kesadaran nama perusahaan atau produk
3. Untuk menciptakan atau mengkukuhkan persepsi konsumen tentang
asosiasi citra merek
4. Untuk merugkatkan dimensi citra perusahaan
5. Untuk menciptakan pengalaman dan pembangkitan perasaan
6. Untuk menggungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu
sosial
7. Untuk menghibur klaien utama atau menggimbali karyawan kunci
8. Unuk memungkinkan peluang perdaganggan atau promosi

B. Keputusan utama
Pengembangan acara khusus yang berhasil disponsori mencakup pemilihan
peristiwa khususnya yang tepat, merancang program persponsoran yang optimal
untuk acara khusus, dan mengukur efek pensponsoran.

Memilih peluang untuk Acara khusus Acara khusus harus memiliki cukup
kesadaran, memiliki citra yang diinginkan dan mampu menciptakan efek yang
diinginkan pada pasar sasaran.

Acara khusus yang ideal adalah acara khusus (1) yang audiensnya sangat
cocok dengan pasar sasaran yang diinginkan (2) yang menghasilkan perhatian
yang sangat menyenangkan (3) yang unik tetapi tidak membebani banyak sponsor
(4) yang memungkinkan dirinya melayani kegiatan pemasaran (5) yang
mencerminkan atau meningkatkan citra merek.

Merancang program pensponporan,untuk mendapatkan dampak yang berarti,


para sponsor umumnya mendukung aktivitas semacam itu dengan sampel,
hadiah, iklan, promosi eceran dan pemberitaan.

Mengukur kegiatan pensponporan, Ada dua pendapatan dasar untuk mengukur


dampak kegiatan pensponsoran (1) metode sisi pasokan yang berfokus pada
pontensi paparan merek dengan menilai luasnya liputan media (2) metode sisi
permintaan berfokus pada paparan yang di laporkan konsumen.

2.4 Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat (public relation) meliputi berbagai program yang


dirancang untuk mernprornosikan atau rnelindungi citra perusahaan atau masing-
masing produknya. Kebanyakan perusahaan memiliki departemen hubungan
rnasyarakat yang memantau sikap masyarakat organisasi tersebut dan
membagikan informasi dan komunikasi untuk membangun kehendak yang baik.

Hubungan Masyarakat Pemasaran

Banyak perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR -


marketing public relation) untuk langsung rnendukung promosi dan pernbentukan
citra perusahaan atau produk. MPR memegang peran penting dalam tugas-tugas
berikut :

1. Membantu peluncuran produk - produk baru.


2. Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang.
3. Membangun minat terhadap kategori produk.
4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
5. Membela produk yang telah menghadapi rnasalah public.
6. Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam
produk-produknya.

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan


pelanggan, pemasok, dan penyalur melainkan juga harus berhubungan dengan
sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Humas meliputi berbagai
program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan
atau masing-masing produknya dengan cara melaksanakan lima fungsi berikut :

1. Hubungan pers. Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi


tersebut dari sudut yang paling positif.
2. Hubungan produk. Mensponsori upaya untuk memberitakann produk-
produk tertentu.
3. Komunikasi korporat. Meningkatkan pemahaman tentang organisasi
tersebut melalui komunikasi internal dan eksternal.
4. Lobi. Berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat
pemerintah guna mendukung atau menggagalkan peraturan dan
perundang-undangan.
5. Pemberian saran. Memberikan nasihat kepada manajemen mengenai
masalah-masalah publik dan posisi dan citra perusahaan pada masa-masa
yang menyenangkan dan krisis.
Keputusan-keputusan utama dalam humas pemasaran. Keputusan utama yang
harus dibuat mencakup;
1. Menetapkan tujuan pemasaran.
2. Memilih pesan dan sarana.
3. Melaksanakan rencana dan mengevluasi hasilnya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iklan adalah segala bentuk penyajian non-pribadi dan promosi gagasan,


barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Pengiklan
tidak hanya mencakup perusahaan bisnis, tetapi juga lembaga amal, nirlaba, dan
pemerintah yang memasang iklan untuk masyarakat umum. Promosi penjualan
terdiri atas berbagai jenis koleksi alat-alat insentif, sebagian besar jangka pendek,
yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang lebih
cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan
meliputi alat untuk promosi konsumen, promosi perdagangan, dan promosi bisnis
dan promosi tenaga penjualan (pameran dan konvensi dagang, kontes bagi
perwakilan penjualan, dan iklan barang khusus). Dalam menggunakan promosi
penjualan, suatu perusahaan harus menetapkan tujuannya, memilih alat,
mengembangkan program, menguji program tersebut terlebih dahulu,
mengimplementasikann dan mengendalikannya, dan mengevaluasi hasilnya.

Acara khusus (event) dan pengalamnan merupakan sarana untuk menjadi


bagian dari momen spesial dan lebih relevan secara personal dalam hidup
konsumen. Keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas dan
memperdalam hubungan sponsor dengan pasar sasarannya, namun hanya jika
dikelola secara tepat. Hubungan masyarakat (humas) mencakup berbagai jenis
program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan
atau masing-masing produknya. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan
hubungan masyarakat pemasaran (MPR-marketing public relation) untuk
mendukung departemen pemasaran dalam promosi perusahaan atau produk dan
penciptaan citra. MPR dapat mempengaruhi kesadaran masyarakat dengan biaya
yang jauh lebih kecil daripada biaya iklan, dan sering jauh lebih dapat dipercaya.
Alat-alat utama humas adalah penerbitan, acara, berita, ceramah, kegiatan-
kegiatan layanan masyarakat, dan media identitas.

3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di


atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami megharapkan masukan, dan kritik dari teman-teman untuk kesempurnaan
dari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler Philip dan Kevin Lane Keller.(2008).”Manajemen Pemasaran”.


New Jersey : PT Indeks

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid
II. Edisi ke-13. Jakarta: Erlangga

Pratama Fidya Arie (2016). “Management Finance & Marketing”.


Yogyakarta : K MEDIA

Anda mungkin juga menyukai