Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN II

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA


IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, ACARA DAN PENGALAMAN,
SERTA HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
WIDIYANTI C1B020003
TIRANI RODHOTUL JANNAH C1B020033
FAISHAL TRI ADITAMA C1B020094
LINA AZZA LIA C1B020111

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mengelola Komunikasi
Massa: Iklan, Promosi Penjualan, Acara dan Pengalaman, Serta Hubungan Dengan
Masyarakat”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Larisa Pradisti, S.E., M.Si. dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran II. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana mengelola komunikasi
massa dalam Manajemen Pemasaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Larisa Pradisti, S.E., M.Si., selaku dosen
mata kuliah Manajemen Pemasaran II yang telah memberikan tugas ini. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 25 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

II
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara mengembangkan dan mengelola program iklan?
2. Bagaimana cara memutuskan media dan mengukur efektivitas?
3. Bagaimana cara mempromosikan penjualan?
4. Apa yang dimaksud hubungan masyarakat?
I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengelola program iklan.
2. Untuk mengetahui cara memutuskan media dan mengukur efektivitas.
3. Untuk mengetahui cara mempromosikan penjualan.
4. Untuk mengetahui cara membangun hubungan masyarakat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Mengembangkan Dan Mengelola Program Iklan


Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. iklan bisa menjadi cara yang
efektif dari segi biaya untuk mendistribusikaan pesan, baik dengan tujuan membangun
preferensimerek atau mendidik orang. Dalam mengembangkan progarm iklan manajer
pemasaran harus selalu mulai denganmengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli
lalu mereka dapat mengginakan limakeputusan utama,yang dikenal dengan “Lima M”
(mission ,money ,message ,media, messurement).
A. Menentukan Tujuan
Tujuan iklan harus mengalir dari keputusan sebelumnya tentang pasar sasaran,
positioning, merek,dan program pemasaran. Tujuan iklan/sasaran iklan adalah tugas
komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa
tertentu dalam jangka waktu tertentu.Tujuan iklan dapat diklasifikasikan menurut
apakah tujuanya baik untuk menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan
ataumemperkuat.
a) Informative advertising (iklan informative) bertujuan menciptakan kesadaran
merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada.salah satu
iklan paling diingat yang pernah dibintangi pemain rugby,australia jacko adalah
iklan baterai energizer.
b) Persusive advertising (iklan persuasive) bertujuan menciptakan kesukaan,
preferensi, keyakinan, dan pembelian produk atau jasa.beberapa iklan persuasif
menggunakan iklan komparatif,yang membuat perbandingan eksplisit tentang
atribut dua merek atau lebih.miller lite merebut pangsa pasar dari budlite dengan
menggunakan bahwa bud lite mempunyai karbohidrat yang lebih tinggi.
c) Reminder advertising (iklan pengingat) bertujuan menstimulasikan pembelian
produk ulang produk dan jasa. Iklan coca cola empat warna yang manal
dimajalah dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar membeli cocacola.
Iklan penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan
pilihan tepat.iklan mobil sering menggambarkan pelanggan yang puas sedang
menikmati fitur khusus.
d) Reinforcement advertising (iklan Penguat) Tujuan iklan harus muncul dari
analisis mendalam tentang situasi pemasaran saat ini.jika kelas produk sudah
dewasa,perusahaan adalah merangsang lebih banyak penggunaan.jika kelas
produk baru perusahaan bukan pemimpin pasar tetapi merek itu lebih baik
darimerek pesaing.

2
B. Memutuskan Anggaran Iklan
Meskipun iklan diperlakukan sebagai beban lancar, iklan sebenarnya merupakan
sebagian investasi dalam pembentukan ekuitas merek dan loyalitas pelanggan.ketika
perusahaan menghabiskan $5 juta untuk peralatan modal, perusahaan dapat
memperlakukan peralatan sebagai aset yang akan disusutkan.
Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan anggaran adalah sebagai berikut :
• Tahap dalam siklus hidup produk .
Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar guna membangun
kesadaran dan mengupayakan pelanggan mencobanya. Merek-merek yang sudah
mapan biasanya didukung anggaran iklan yang lebih rendah, sebanding dengan
penjualannnya
• Pangsa pasar dan basis konsumen.
Merek berpangsa pasar tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit
pengeluaran iklan, dengan hanya sekian persen dari penjualan, guna
mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan
ukuran pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar.
• Persaingan dan kerumunan.
Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan pengeluaran iklan
yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran untuk didengar.
Bahkan, gangguan yang sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing
dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan yang lebih besar.
•Frekuensi iklan.
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan merek
tersebut kepada konsumen mempunyai dampak penting terhadap anggaran iklan.
•Kemampuan dan penggantian
Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman ringan)
memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Iklan juga
berperan penting jika suatu merek dapat menawarkan manfaat atau ciri fisik yang
unik.
C. Mengembangkan Kampanye Iklan
Dalam merancang dan mengevaluasi kampanye iklan pemasar menerapkaan seni
dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan strategi pesan atau memosisikan iklan
apa yang ingin dikomunikasikan iklan tentang merek dan strategi kreatifnya
bagaiamna iklan mencerminkan klaim merek.
a) Pesan dan Evaluasi
Pembentukan dan evaluasi pesan-saat ini banyak iklan mobil memiliki
kesamaan mobil dikendarai dengan kecepatan tinggi dijalan pegunungan yang

3
berkelok kelok dan melintas gurun.ikloan yang baik biasanhya memfokuskan
diri pada satu atau dua proporsi penjualan inti. sebagai bagian
menyempurnakan positioning merek, pengiklanan harus mengadakan riset
pasar untuk menetukandaya tarik yang paling berhasil bagi pemirsa
sasaran,kemudian menyiapkan penjelasan singkat kreatif yang umumnya
mencakup alasan dua halaman.
b) Kreatifitas pengembngan dan pelaksanaan
Pengembangan kreatif dan pelaksanaan dampak iklan tidak hanya bergantung
pada apa yang dikatakanya tetapi sering kali lebih penting bagaimana iklan itu
menyampaikanya. iklan media cetak-media cetak menawarkan kelengkapan
yang berlawanan dengan media siaran. Karena pembaca dapat mebggunakan
media cetak selama apapun yang mereka inginkan, majalah dan surat kabar
dapat memberikan informasi produk yan lebih rinci dan mengomunikasikan
pencitraan pengguna dan kegunaan dengan efektif.
c) Hukum dan sosial
Masalah hukum dan sosial pengiklanan dan agensi mereka harus yakin bahwa
iklan tidak melanggar norma sosial dan hukum. Pembuat kebijakan publik
membentuk badan hukum dan regulasi yang substansial untuk mengatur iklan.

II.2 Memutuskan Media Dan Mengukur Efektivitas


Pemilihan media (media selection) adalah proses menemukan media yang paling
efektif biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada
pemirsa sasaran.
A. Memutuskan Jangkauan, Frekuensi, Dan Dampak
B. Memilih Jenis Media Utama
Perencana media harus mengetahui kasapsitas jenis media iklan utama untuk
menghantarkan jangkauan, frekuensi dan dampaknya. Perencana media membuat
pilihannya dengan mempertimbangkan variabel-variabel barikut ini:

 Kebiasaan pemirsa media sasaran


Media sosial dan televisi menjadi pilihan yang paling efektif untuk
menjangkau remaja.
 Karakteristik produk
Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk demonstrasi, visualilasi,
penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna. Sebagai contoh jika ingin
mengiklankan suatu produk pakaian untuk model maka akan lebih baik jika
menggunakan media majalah namun jika ingin mengiklankan produk seperti
kamerea atau produk elektronik maka akan lebih baik menggunakan media
televisi karena akan menampilkan ketajaman gambar yang lebih baik.
 Karakteristik pesan
Batas waktu dan kandungan informasi akan mempengaruhi pilihan media.
 Biaya

4
Biaya pada jenis media seperti televisi sangatlah berbeda maka dari itu harus
selektif dalam memepertimbangkannya.
Pada hakikatnya pemilihan media yang akan digunakan akan llebih baik jika
memperhatikan kondisi dari keuangan yang sedang dialami produsen, ini
dikarenakan biaya untuk produksi iklan tidaklah murah dan pemilihan media yang
tepat sangatlah penting.
C. Alternatif Opsi Iklan
Ada banyak yang mempengaruhi pemilihan opsi iklan salah satunya biaya
iklan pada televisi mahal. Maka dari itu pemasar mencari media alternatif seperti
berikut ini :
1. Iklan tempat. Iklan tempata atau iklan luar rumah merupakan kategori luas
yang mengcakup banyak bentuk kreatif dan tak terdugauntuk meraih
perhatian konsumen. Alasannya adalah pemasar lebih baik menjangkau orang
di tempat mereka bekerja atau ruang public yang biasa dilewati atau tempat
berkumpul orang banyak.
2. Ruang publik. Pengiklan menempatkan iklan di tempat yang tak biasa misal
di film, pesawat terbang, ruang kelas, arena olahraga, hotel, serta tempat
publik lainnya.
3. Papan iklan. Papan iklan menjadi pilihan karena lebih bisa dibaca konsumen
sasaran karena penempatannya juga strategis seperti di tepian jalan raya dan
disitulah banyak orang lalu-lalang. Disamping juga papan iklan sudah dibuat
digital, berwarna, bersuara, dan muncul gerakan.
4. Penempatan produk. Penempatan produk yang dimaksud ialah adanya iklan di
acara/program televisi atau iklan yang menempel diprogram acara tv.
5. Titik pembelian. Dalam titik pembelian adalah bagaimana iklan tersebut ada
di tempat-tempat yang biasa ada orang bertransaksi semisal di lantai
swalayan, mall, atm, dan lain-lain.
6. Mengevaluasi media alternative. Sekarang iklan dapat muncul hampir dimana
saja ketika konsumen mempunyai waktu beberqapa menit atau bahkan detik
untuk menarik perhatiannya untuk membaca iklan yang kita tampilkan.
D. Memilih Sarana Media Khusus
Dalam mengambil pilihan, perencana harus bergantung pada layanan
pengukuran yang memberikan perkiraan ukuran pemirsa, komposisi, dan biaya
media. Ukuran pemirsa memiliki beberapa kemungknan ukuran sebagai berikut:

 Sirkulasi. Jumlah unit fisik yang membawa iklan.


 Pemirsa. Jumlah orang yang yang menyaksikan iklan yang kita sediakan atau
biasa disebut sebagai target sasaran konsumen.
 Pemirsa efektif. Jumlah orang dengan karakteristik pemirsa sasaran yang
terpapar kendaraan tersebut.
 Pemirsa yang terpapar iklan efektif. Jumlah orang dengan karakteristik
pemirsa sasaran yang benar-benar melihat iklan.

5
E. Memutuskan Penentuan Waktu Dan Alokasi Media
Dalam memilah media, pengiklan menghadapi masalah penentuan jadwal makro
dan mikro. Masalah penentuan jadwal makro meliputi penentuan jadwal iklan dalam
hubungannyadengan musim dan siklus bisnis. Misalkan 70% penjualan produk
terjadi diantara juni hingga September.
Pola paling efektif tergantung pada tujuan komunikasi yang berhubungan dengan
sifat produk, pelanggan sasaran, saluran distribusi, dan faktor pemasar lain. Dalam
meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih diantara kontinuitas,
konsentrasi, bersela, dan berdenyut;
1. Kontinuitas. Berarti paparan muncul secara konsisten sepanjang periode
tertentu. Biasanya pengiklan menggunakan iklan berkelanjutan dalam situasi
pasar yang semakin luas dengan barang yang sering dibeli dan kategori pembeli
yang didefinisikan dengan ketat.
2. Konsentrasi. Memerlukan pembelanjaan semua uang untuk iklan dalam satu
periode. Ini masuk akan bagi produk dengan satu musim penjualan atau hari
libur yang terkait.
3. Bersela. Memerlukan iklan untuk satu periode, diikuti oleh periode tanpa iklan,
diikuti oleh periode kegiatan iklan kedua. Bersela berguna bila dana yang kita
miliki terbatas, siklus pembelian relative jarang atau barang bersifat musiman.
4. Berdenyut. Adalah iklan berkelanjutan dengan tingkat bobot rendah yang
diperkuat secara periodik oleh gelombang kegiatan yang lebih berat. Berdenyut
menggunakan kekuatan iklan berkelanjutan dan sela untuk menciptakan strategi
penentuan jadwal yang disepakati.
F. Mengevaluasi Efektivitas Iklan
Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi sebauah
iklan yaitu pengaruh potensial terhadap kesadran, pengetahuan, atau preferensi.
Mereka juga ingin mengukur pengaruh penjualan iklan.
Riset pengaruh komunikasi, yang biasa disebut pengujian duplikat, berusaha
menentukan apakah iklan berkomunikasi secara efektif. Pemasar harus
melaksanakan pengujian ini sebelum iklan ditempatkan pada media dan setelah iklan
itu dicetak atau disiarkan. Ada 3 metode :
1. Uji portofolio. Meminta konsumen melihat atau mendengarkan portofolio iklan.
Konsumen lalu dimnta mengingat semua iklan dan kandungannya, dibantu atau
tak dibantu oleh pewawancara. Tingkat ingatan mengindikasikan kemampuan
iklan untuk mennjol dan membuat pesannya diingat dan dipahami.
2. Uji laboratorium. Pengujian ini mengukur kekutan untuk mendapatkan perhatian,
tetapi tidak mengungkapkan apapun tentang dampak terhadap kepercayaan, sikap,
atau maksud. Pemasar juga melakukan riset pengaruh penjualan seperti ingin
mengetahui dampak penjualan atas iklan yang sudah ada. Periset berusaha
mengukur dampak penjualan melalui analisis data historis dan eksperimental.
Pendekatan historis melibatkan korelasi masa lalu dengan pengeluaran iklan masa

6
lalu menggunakan teknik statistik yang canggih. Periset lain menggunakan desain
eksperimental untuk mengukur dampak penjualan iklan.
3. Uji portofolio. Meminta konsumen melihat atau mendengarkan portofolio iklan.
Konsumen lalu dimnta mengingat semua iklan dan kandungannya, dibantu atau
tak dibantu oleh pewawancara. Tingkat ingatan mengindikasikan kemampuan
iklan untuk mennjol dan membuat pesannya diingat dan dipahami.

II.3 Promosi Penjualan


Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah sebagai
kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh
konsumen atau pedagang. Jika iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi
penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencangkup alat
untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga,
cinderamata, hadiah, dan lain sebagainya); promosi perdagangan (potongan harga, dana
iklan dan pajangan, dan barang gratis); serta promosi bisnis dan tenaga penjualan
(pameran dan konvensi perdagangan, dan iklan khusus).
A. Tujuan
Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan. Sampel gratis
merangsang konsumen untuk mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis
bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer.
Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru
untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk
menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi
penjualan yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi
menghasilkan tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit
kenaikan permanen dalam pangsa pasar.
B. Iklan versus Promosi
Saat ini promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan
yang efektif, lebih banyak manajer yang dikualifikasi untuk menggunakan alat
promosi penjualan, dan para manajer berada dalam tekanan yang lebih besar untuk
meningkatkan penjualan saat ini. Akan tetapi, ada bahaya dalam membiarkan iklan
memberikan terlalu banyak keleluasaan pada promosi, karena iklan umumnya
membangun kesetiaan merek. Para produsen harus menemukan cara mengatasi
kekusutan itu, misalnya dengan menawarkan nilai tebusan kupon yang lebih besar
atau menggunakan pameran atau demonstrasi di tempat penjualan yang lebih
dramatis.
C. Keputusan-keputusan Utama
Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan
tujuan, memilih alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian program
tersebut, mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan mengevaluasi hasilnya.

7
a. Menetapkan tujuan
Tujuan-tujuan promosi penjualan di peroleh dari tujuan promosi yang lebih luas,
yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan
untuk produk tersebut bagi komsumen. Tujuannya meliputi upaya mendorong
pembeliaan unit-unit yang berukuran lebih besar, menciptakan pengujian produk
di antara non-pemakai, dan menarik orang yang beralih merek dari pesaing. Bagi
Pengecer tujuanya meliputi upaya membujuk pengecer menjual jenis produk baru
dan mempunyai tingkatan yang lebih tinggi, mendorong pembelian di luar musim,
mendorong penyediaan produk-produk terkait, mengimbangi promosi pesaing,
membangun kesetiaan merek, dan memperoleh pintu masuk ke gerai-gerai eceran
baru. Bagi tenaga penjualan tujuannya meliputi upaya mendorong dukungan
terhadap produk atau model baru, mendorong pencariaan calon pelanggan yang
lebih banyak, dan merangsang penjualan di luar musim.
b. Memilih alat promosi konsumen
Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi
penjualan, kondisi persaingan dan efektifitas biaya masing-masing alat. Kita dapat
membedakan antara promosi produsen dan promosi pengecer.
c. Memilih alat promosi perdagangan
Prosedur-prosedur menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola promosi
perdaganggan.
d. Memilih alat promosi bisnis dan promosi tenaga penjualan
Perusahaan-perusahaan menghabiskan milyaran dana untuk alat-alat promosi
bisnis dan promosi tenaga penjualan. Alat tersebut di gunakan untuk
mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi
imbalan kepada mereka, dan memotivasi tenaga penjualan untuk bekerja lebih
keras.
e. Mengembangkan program
Dalam merencanakan program promosi penjualan, pemasar makin
menggabungkan beberapa media kedalam suatu konsep kampanye total.
f. Pra-pengujian, implementasi, pengendaliaan, dan evaluasi program
g. Walaupun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan
pengalaman, seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat
tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode
penyajian tersebut efisien. Untuk mengevaluasi program di atas, produsen dapat
menggunakan tiga metode, data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen.

III.4 Acara dan Pengalaman


Dengan menjadi bagian dari saat relevan yang special dan lebih personal dalam
kehidupan konsumen, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas dan
memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar sasaran.
A. Tujuan Acara
Pemasar melaporkan sejumlah alasan mengapa mereka mensponsori acara:

8
1) Untuk mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
Pelanggan dapat ditargetkan secara geografis, demografis, psikografis, atau
perilaku sesuai acara-acara khusus. Contoh : Salah satu merek produk PT.
Djarum, L.A Light Cool Break mensponsori konser musik di Universitas
Semarang dengan melibatkan artis ternama “Bondan Feat2Black” untuk
menonjolkan produk dan sampel di antara pemirsa sasarannya, yaitu pria
berusia 18 tahun keatas.

2) Untuk meningkatkan kesadaran nama perusahaan atau produk. Pensponsoran


sering menawarkan paparan yang mendukung pada sebuah merek atau kondisi
yang perlu untuk membangun pengenalan merek dengan memilih secara
terampil pensponsoran, aktivitas atau acara khusus. Contoh : susu Anlene
Program “Jalan sehat 10.000 langkah Anlene”, me- rupakan ajang kampanye
untuk melawan penyakit osteo- porosis dan bertujuan untuk membangun
kesadaran, mem- bangun pengakuan merek, & meningkatkan ingatan merek
terhadap konsumen.

3) Untuk menciptakan atau mengukuhkan persepsi konsumen tentang asosiasi citra


merek. Acara-acara khusus itu sendiri memiliki asosiasi yang membantu
menciptakan atau menguatkan asosiasi merek. Contoh : Djarum Coklat memilih
untuk mensponsori tour konser musik “Extraligi” bersama salah satu band
ternama di indonesia yaiu SLANK dengan tour 25 kota.

4) Untuk meningkatkan dimensi citra perusahaan. Pensponsoran dilihat sebagai


sarana untuk meningkatkan persepsi bahwa perusahaan itu disukai, bergengsi,
dan lain-lain, sehingga konsumen akan percaya pada perusahaan dan
menyenanginya dalam pilihan produk kemudian. Contoh : Coca-cola menjadi
sponsor pertandingan sepak bola piala dunia dan digunakan sebagai sarana
meningkatkan kesadaran merek internasional serta meningkatkan konsumsi dan
volume produknya terhadap masyarakat (konsumen).

5) Untuk menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan. Perasaan yang


ditimbulkan oleh sebuah peristiwa yang menyenangkan bisa juga secara tidak
langsung mengaitkan merek. Contoh : Samsung menggunakan situs-situs seperti
MySpace dan YouTube untuk memperluas kepribadiannya secara online dan
menciptakan Web pribadinya sendiri (www.samsung.com) sebagai tempat
sentral untuk informasi produk mereka yang bisa diunduh.

6) Untuk mengungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu sosial.


Pemasaran yang berkaitan dengan maksud sosial terdiri dari pensponsoran yang
mencangkup hubungan perusahaan dengan organisasi nirlaba dan kegiatan amal.
Contoh : Djarum Super Dengan melakukan konser amal "Malam Peduli Anak
Indonesia", Djarum super memberikan bantuan pendidikan kepada Yayasan Tri
Kusuma Bangsa untuk anak-anak kurang mampu melalui penyelenggaraan

9
sekolah gratis, yang bertujuan untuk menjadikannya tonggak penting dalam
program pemasaran mereka (CSR).

7) Untuk menghibur klien utama atau mengimbali karyawan kunci. Banyak cara
khusus mencangkup acara perkemahan keakraban yang mewah dan layanan atau
aktivitas special lainnya yang hanya tersedia untuk para sponsor dan para tamu
mereka. Contoh : Adira Finance adalah pemain jasa perkreditan barang mewah
seperti mobil, motor, prabot rumah tangga, dll. Dengan menggunakan
pemberian sponsor Gathering makan bersama serta wisata kepada pelanggan
bisnis, ber- tujuan untuk menghibur dan menimbulkan kegairahan di an- tara
karyawan, serta membangun kontak bisnis yang berharga.

8) Untuk memungkinkan peluang perdagangan atau promosi. Banyak pemasar


berhubungan dengan kontes atau undian, perdagangan dalam toko, tanggapan
langsung, atau aktivitas pemasaran lain pada sebuah acara khusus. Contoh :
Susu Zee melakukan peluang promosi untuk pro- duknya dengan menggunakan
pemberian sponsor mereka di acara TV terkenal yang banyak masyarakat
mengenalnya yaitu didalam acara “Indonesia Mencari Bakat”.

B. Keputusan Pemberian Sponsor Utama


Pengembangan acara khusus yang berhasil disponsori mencangkup pemilihan
peristiwa yang tepat, merancang program pensponsoran yang optimal untuk acara
khusus, dan mengukur efek pensponsoran.

1) Memilih Peluang Untuk Acara Khusus. Tujuan pemasaran dan strategi


komunikasi yang sudah ditetapkan untuk merek harus dicapai dengan acara
khusus. Audiens yang menjadi sasaran acara khusus harus cocok dengan pasar
sasaran merek. Acara khusus harus memiliki cukup kesadaran, memiliki citra
yang diinginkan dan mampu menciptakan efek yang diinginkan pada pasar
sasaran. Contoh : Coca Cola menggunakan pemberian sponsor mereka di acara
American Idol (mengaitkan kontes atau undian dengan sebuah acara).

2) Merancang Program Pensponsoran. Sponsor dapat secara strategis


mengidentifikasi satu peristiwa dalam sejumlah cara, termasuk spanduk, tanda
dan program. Contoh : Jamba Juice menambahkan sejumlah pelari yang
mengenakan kostum pisang pada pemberian sponsornya untuk perlombaan lari.

3) Mengukur kegiatan pensponsoran. Seperti humas, pengukuran acara-acara khusus


itu sulit. Ada dua pendekatan dasar untuk mengukur dampak kegiatan
pensponsoran:

Metode sisi penawaran yang berfokus pada potensi paparan merek dengan
menilai luasnya liputan media. Metode sisi permintaan berfokus pada paparan
yang dilaporkan konsumen. Contoh: Pemasar mensurvei penonton acara untuk
mengukur ingatan atas sponsor acara tersebut.

10
C. Menciptakan Pengalaman

Pemasaran pengalaman yang tidak hanya mengkomunikasikan fitur dan


manfaat, tetapi juga menghubungkan produk atau jasa dengan pengalaman unik dan
menarik. Idenya bukanlah menjual sesuatu, namun menunjukan bagaimana sebuah
merek dapat memperkaya kehidupan pelanggan.

Contoh menciptakan pengalaman : Perusahaan Crayola mensponsori tur perusahaan


yang bagus dan menarik jutaan pengunjung setiap tahun.

II.5 Hubungan Masyarakat


Perusahaan tidak hanya berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok,
dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat
yang berkepentingan. Hubungan masyarakat meliputi berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
Sebagian besar perusahaan mempunyai departemen hubungan masyarakat yang
mengamati sikap masyarakat dala organisasi serta mendistribusi informasi dan
komunikasi untuk membangun itikad baik dengan cara melaksanakan lima fungsi
berikut:
1. Hubungan pers
Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi tersebut dari sudut yang paling
positif.
2. Pemberitaan produk
Mensponsori upaya untuk memberitakan produk-produk tertentu.
3. Komunikasi korporat
Meningkatkan pemahaman tentang organisasi tersebut melalui komunikasi internal
dan eksternal.
4. Lobi
Berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna
mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan.
5. Pemberian saran
Memberikan nasihat kepada manajemen mengenai masalah-masalah publik dan
posisi serta citra perusahaan pada masa-masa yang menyenangkan dan krisis.
A. Memasarkan Hubungan Masyarakat
Banyak perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR –
marketing public relations) untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan
citra perusahaan atau produk.MRP berfungsi mengamankan ruang editorial di media
cetak atau siaran untuk mempromosikan atau “memuji” produk, jasa, ide, tempat,
orang atau organisasi. MPR memegang peranan penting dalam tugas-tugas berikut:

 Membantu peluncuran produk-produk baru,


 Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang,
 Membangun minat terhadap kategori produk,

11
 Memengaruhi kelompok sasaran tertentu.
 Membela produk yang telah menghadapi masalah public
 Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-
produknya.
Alat-Alat Utama Dalam Pemasaran Hubungan Masyarakat
Ada banyak alat pemasaran yang dapat digunakan dalam membangun
hubungan masyarakat, antara lain:
1. Publikasi. Perusahaan sangat bergantung pada bahan (laporan tahunan brosur,
artikel, buletin, majalah, audiovisual) yang dipublikasikan untuk menjangkau dan
mempengaruhi pasar sasaran.
2. Acara. Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan
perusahaan lain dengan mengatur acara khusus (konferensi, seminar acara,
pameram, dll) yang menjangkau pasar sasaran.
3. Pemberian Sponsor. Perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama
perusahaan mereka dengan mensponsori acara-acara tertentu.
4. Berita. Salah satu tujuan utama profesional humas adalah menemukan ata
menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produk, dan orang yang
membuat media siaran pers.
5. Pidato. Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menghadapi pertanyaan
dari media atau berbicara di pertemuan asosiasi dagang atau penjualan dapat
membangun citra perusahaan.
6. Layanan Masyarakat. Perusahaan dapat membangun itikad baik dengan
menumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal.
7. Media Identitas. Perusahaan memerlukan idenitas visual yang ingin diakui publik
sepeti logo perusahaan, seragam, bangunan, dll
B. Keputusan-keputusan Utama dalam Humas Pemasaran
Ketika mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR,
manajemen harus menetapkan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-pesan dan
sarana humas, melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
1. Menetapkan tujuan pemasaran. MPR dapat membangun kesadaran dengan
menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk,
jasa, orang, organisasi, atau gagasan.MPR dapat menurunkan biaya promosi
karena MPR menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan
iklan media.
2. Memilih pesan dan sarana. Manajer-manajer MPR harus mengidentifikasi atau
mengembangkan cerita-cerita yang menarik untuk disampaikan tentang produk
tersebut. Gagasan-gagasan humas meliputi kegiatan menjadi tuan rumah konveksi
akademis besar-besaran, mengundang pembicara pakar atau selebriti, dan
mengembangkan konferensi pers. Masing-masing kegiatan adalah peluang untuk
mengembangkan banyak cerita yang ditujukan kepada audiens yang berbeda-
beda.

12
3. Melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya. Ukuran efektifitas MPR
termudah adalah jumlah paparan yang dimiliki media tersebut. Ukuran yang lebih
baik adalah perubahan kesadaran, pemahaman, atau sikap terhadap produk yang
dihasilkan kampanye MPR. Tujuan peblisitas adalah jangkauan, bukan frekuensi,
sehingga lebih berguna mengetahui jumlah paparan yang tidak diduplikasi.

13
STUDY KASUS

Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Han Indotama Perkasa Dalam


Memperkenalkan Brand Minuman Han Dynastea
Komunikasi yang dilakukan setiap perusahaan tentu berbeda-beda dan memiliki keunikan
tersendiri. Kegiatan komunikasi penting untuk dilakukan perusahaan agar dapat
mempengaruhi tingkat penjualan serta kesadaran masyarakat akan produk yang ditawarkan.
Semakin baik kegiatan komunikasi dalam promosi yang dilakukan, maka semakin
meningkatnya minat beli konsumen akan produk tersebut.
Salah satu perusahaan yang baru berdiri dan menciptakan sebuah brand minuman yang
sedang naik daun ini adalah PT. HAN INDOTAMA PERKASA. PT. HAN INDOTAMA
PERKASA membawahi anak perusahaan yaitu brand minuman HAN Dynastea dengan
menciptakan inovasi baru produk minuman olahan modifikasi teh yang berdiri sejak tahun
2018 dan diproduksi di Jakarta. HAN Dynastea memilih produk minuman teh dengan paduan
keju karena melihat banyaknya peminat konsumen yang menyukai minuman-minuman hits
jaman sekarang. Ini juga karena masyarakat lebih meminati minuman dengan rasa yang unik
dan kemasan menarik untuk dapat di posting di media sosial. Dengan ini perusahaan juga
mendapat keuntungan promosi secara tidak langsung melalui media sosial yang kemudian
produk akan lebih diketahui masyarakat.
Dengan strategi komunikasi yang dilakukan seperti melalui customer yang mempublikasi
foto produk minuman HAN Dynastea dimedia sosial membantu dalam meningkatkan tingkat
kesadaran serta minat beli akan produk dari HAN Dynastea. Promosi dalam penjualan ini
adalah kegiatan atau materi yang bertindak sebagai ajakan dan memberikan nilai tambah
untuk konsumen dan kelompok franchise. Ada sebagian pihak yang melihat promosi sebagai
pelengkap dari periklanan dan penjualan pribadi karena ini menyatukan keduanya, yang
menjadikan masing-masing lebih efektif lewat penjualan. Meski demikian, dalam
kenyataannya, promosi penjualan lebih dari sekedar pelengkap.
Penerapan Komunikasi Pemasaran Bauran di PT. HAN INDOTAMA PERKASA
dalam Membangun Brand Han Dynastea
Beberapa kegiatan komunikasi pemasaran bauran yang dilakukan Han Dynastea
untuk mencapai tujuannya yaitu berusaha untuk membangun dan memperkenalkan brand
produk minumannya. Internet menjadi salah satu peran penting membantu kerja orang lebih
cepat, mudah dan dapat menjangkau. Dari internet kemudian kita mengenal kegiatan
publikasi yang sering digunakan melalui sosial media. Sosial media yang tidak lagi asing
didengar hampir pada semua kalangan menggunakannya. Dalam kegiatan komunikasi
pemasaran pada Han Dynastea tidak terlepas dari publikasi melalui sosial media yang
berperan besar.
a. Periklanan (advertising). Kegiatan untuk memperkenalkan brand dari Han Dynastea
tidak terlepas dari iklan-iklan melalui sosial media misalnya melalui Instagram
(han.dynastea) seperti menampilkan foto dari menu varian produk minumannya

14
b. Pemasaran langsung (direct marketing). Pada Han Dynastea pemasaran langsung
tersebut dilakukan seperti melalui insta ads (aplikasi fitur dari Instagram yang dapat
menjangkau market atau customer baru), brosur (informasi yang disebarkan serta
penawaran tentang produk), iklan promo dari aplikasi gojek (adanya gambar promo
yang menarik dari produk yang bertujuan untuk memasarkan Han Dynastea serta
menarik pembeli), ketika hadirnya menu baru dari Han Dynastea (memberi free tester
produk menu baru kepada customer kemudian meminta feedback). Pemasaran ini
dilakukan tentu bertujuan untuk memasarkan produk kepada marketnya.
c. Promosi penjualan (sales promotion). Han Dynastea juga tidak terlepas dari kegiatan
berbagai macam promosi. Promosi tersebut seperti memberi diskon pada harga
produk seperti buy one get one free, promo buy two get three, promosi melalui undian
berhadiah emas antam dua gram, even-even tertentu seperti hari valentine Han
Dynestea membagikan bunga Penjualan personal (personal selling)
d. Pemasaran interaktif (interactive marketing). Pemasaran Interaktif (interactive
marketing) dalam Han Dynastea yaitu memilih internet kemudian melalui sosial
media sebagai jalurnya dalam memperkenalkan dan memberi informasi tentang apa
saja yang ditawarkan dari Han Dynastea. Pemasarannya seperti melalui Instagram, go
food, grab food, media massa elektronik. Pemasaran interaktif ini juga dipilih oleh
Han Dynastea karena sangat berperan penting dalam upaya memperkenalkan brand
minumannya melalui beberapa aplikasi yang aktif pada saat ini atau juga melalui
media-media yang dapat meliput.

Merek dari Brand Minuman Han Dynastea


Han Dynastea menggunakan sebuah logo unik yang bertujuan untuk dijadikan tanda
pengenal dari brand mereka. Logo ini juga digunakan sebagai identitas brand minuman Han
Dynastea. Han Dynastea memilih logo visual, sedangkan gambar pada logo nya sendiri yaitu
Han yang dijadikan mascot seorang anak muda yang bersifat ceria dan hidup di dalam
kerajaan yang memiliki sumber daya teh sangat baik lalu, juga kerajaan tersebut terkenal
dengan keahliannya dalam meracik produk teh. Sehingga dengan logo Han tersebut menjadi
salah satu poin penting sebagai suatu daya tarik pembeli.
Brand Awareness pada Han Dynastea
Han Dynastea memilih sebuah merek nama dan gambar logo yang menjadi
identitasnya melalui sebuah desain yang menarik. Mengingat adanya sebuah merek dan logo
akan berperan besar dalam daya tarik tersendiri bagi pembeli. Dengan demikian memiliki
merek dan logo yang unik dapat mempermudah pembeli untuk lebih sadar dan mengingat
akan produk minuman dari brand Han Dynastea.
Dengan berkembangnya brand Han Dynastea seperti memiliki cabang di dalam kota maupun
luar kota yaitu Tangerang, Jakarta Utara, Bandung, Surabaya dan Makassar melalui franchise
ini selain meningkatnya nilai jual dari produk namun dengan franchise produk yang
ditawarkan lebih mudah untuk dijalankan. Karena melalui franchise juga membantu dalam
tingkat brand awareness akan suatu brand seperti lokasi store nya yang tersebar di beberapa

15
tempat. Dengan demikian, ketika konsumen memiliki tingkat kesadaran akan suatu brand
Han Dynastea
Simpulan
Dalam kegiatan penjualan produk minumannya Han Dynastea menggunakan strategi push
and pull dalam memperkenalkan brand minuman Han Dynastea. Untuk membangun suatu
image yang baik Han Dynastea melakukan suatu kegiatan melalui komunikasi pemasaran
seperti memberi pelayanan yang baik kepada customer, menawarkan menu dari varian
produk minuman Han Dynastea, dan memberikan reward melalui member khusus pada
pelanggan. Han Dynastea juga menggunakan logo yang khas dan menarik sebagai tanda
pengenal dari merek brand minumannya. Brand awareness pada Han Dynastea yaitu seperti
memilih merek, logo, iklan-iklan dan promosi-promosi mengenai brand minumannya.
Pemanfaatan sosial media untuk memperkenalkan dan memperkuat brand Han Dynastea di
masyarakat

16
BAB III

PENUTUP

Simpulan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bertujuan menciptakan
kesadaran merek menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan menstimulun konsumen
untuk membeli produk. Pemilihan media (media selection) adalah proses menemukan media
yang paling efektif biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan
kepada pemirsa sasaran. Perencana media harus mengetahui kasapsitas jenis media iklan
utama untuk menghantarkan jangkauan, frekuensi dan dampaknya. Perencana media
membuat pilihannya dengan mempertimbangkan variabel-variabel.
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah sebagai
kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh
konsumen atau pedagang. Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-
orang baru untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk
menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan
yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan
tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan permanen
dalam pangsa pasar.
Perusahaan tidak hanya berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok,
dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berkepentingan. Hubungan masyarakat meliputi berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Sebagian
besar perusahaan mempunyai departemen hubungan masyarakat yang mengamati sikap
masyarakat dala organisasi serta mendistribusi informasi dan komunikasi. Ketika
mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR, manajemen harus
menetapkan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-pesan dan sarana humas, melaksanakan
rencana dan mengevaluasi hasilnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler , Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management : 13th Edition. Inggris : Pearson
Education.

18

Anda mungkin juga menyukai