DISUSUN OLEH :
WIDIYANTI C1B020003
TIRANI RODHOTUL JANNAH C1B020033
FAISHAL TRI ADITAMA C1B020094
LINA AZZA LIA C1B020111
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mengelola Komunikasi
Massa: Iklan, Promosi Penjualan, Acara dan Pengalaman, Serta Hubungan Dengan
Masyarakat”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Larisa Pradisti, S.E., M.Si. dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran II. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana mengelola komunikasi
massa dalam Manajemen Pemasaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Larisa Pradisti, S.E., M.Si., selaku dosen
mata kuliah Manajemen Pemasaran II yang telah memberikan tugas ini. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara mengembangkan dan mengelola program iklan?
2. Bagaimana cara memutuskan media dan mengukur efektivitas?
3. Bagaimana cara mempromosikan penjualan?
4. Apa yang dimaksud hubungan masyarakat?
I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengelola program iklan.
2. Untuk mengetahui cara memutuskan media dan mengukur efektivitas.
3. Untuk mengetahui cara mempromosikan penjualan.
4. Untuk mengetahui cara membangun hubungan masyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Memutuskan Anggaran Iklan
Meskipun iklan diperlakukan sebagai beban lancar, iklan sebenarnya merupakan
sebagian investasi dalam pembentukan ekuitas merek dan loyalitas pelanggan.ketika
perusahaan menghabiskan $5 juta untuk peralatan modal, perusahaan dapat
memperlakukan peralatan sebagai aset yang akan disusutkan.
Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan anggaran adalah sebagai berikut :
• Tahap dalam siklus hidup produk .
Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar guna membangun
kesadaran dan mengupayakan pelanggan mencobanya. Merek-merek yang sudah
mapan biasanya didukung anggaran iklan yang lebih rendah, sebanding dengan
penjualannnya
• Pangsa pasar dan basis konsumen.
Merek berpangsa pasar tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit
pengeluaran iklan, dengan hanya sekian persen dari penjualan, guna
mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan
ukuran pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar.
• Persaingan dan kerumunan.
Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan pengeluaran iklan
yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran untuk didengar.
Bahkan, gangguan yang sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing
dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan yang lebih besar.
•Frekuensi iklan.
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan merek
tersebut kepada konsumen mempunyai dampak penting terhadap anggaran iklan.
•Kemampuan dan penggantian
Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman ringan)
memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Iklan juga
berperan penting jika suatu merek dapat menawarkan manfaat atau ciri fisik yang
unik.
C. Mengembangkan Kampanye Iklan
Dalam merancang dan mengevaluasi kampanye iklan pemasar menerapkaan seni
dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan strategi pesan atau memosisikan iklan
apa yang ingin dikomunikasikan iklan tentang merek dan strategi kreatifnya
bagaiamna iklan mencerminkan klaim merek.
a) Pesan dan Evaluasi
Pembentukan dan evaluasi pesan-saat ini banyak iklan mobil memiliki
kesamaan mobil dikendarai dengan kecepatan tinggi dijalan pegunungan yang
3
berkelok kelok dan melintas gurun.ikloan yang baik biasanhya memfokuskan
diri pada satu atau dua proporsi penjualan inti. sebagai bagian
menyempurnakan positioning merek, pengiklanan harus mengadakan riset
pasar untuk menetukandaya tarik yang paling berhasil bagi pemirsa
sasaran,kemudian menyiapkan penjelasan singkat kreatif yang umumnya
mencakup alasan dua halaman.
b) Kreatifitas pengembngan dan pelaksanaan
Pengembangan kreatif dan pelaksanaan dampak iklan tidak hanya bergantung
pada apa yang dikatakanya tetapi sering kali lebih penting bagaimana iklan itu
menyampaikanya. iklan media cetak-media cetak menawarkan kelengkapan
yang berlawanan dengan media siaran. Karena pembaca dapat mebggunakan
media cetak selama apapun yang mereka inginkan, majalah dan surat kabar
dapat memberikan informasi produk yan lebih rinci dan mengomunikasikan
pencitraan pengguna dan kegunaan dengan efektif.
c) Hukum dan sosial
Masalah hukum dan sosial pengiklanan dan agensi mereka harus yakin bahwa
iklan tidak melanggar norma sosial dan hukum. Pembuat kebijakan publik
membentuk badan hukum dan regulasi yang substansial untuk mengatur iklan.
4
Biaya pada jenis media seperti televisi sangatlah berbeda maka dari itu harus
selektif dalam memepertimbangkannya.
Pada hakikatnya pemilihan media yang akan digunakan akan llebih baik jika
memperhatikan kondisi dari keuangan yang sedang dialami produsen, ini
dikarenakan biaya untuk produksi iklan tidaklah murah dan pemilihan media yang
tepat sangatlah penting.
C. Alternatif Opsi Iklan
Ada banyak yang mempengaruhi pemilihan opsi iklan salah satunya biaya
iklan pada televisi mahal. Maka dari itu pemasar mencari media alternatif seperti
berikut ini :
1. Iklan tempat. Iklan tempata atau iklan luar rumah merupakan kategori luas
yang mengcakup banyak bentuk kreatif dan tak terdugauntuk meraih
perhatian konsumen. Alasannya adalah pemasar lebih baik menjangkau orang
di tempat mereka bekerja atau ruang public yang biasa dilewati atau tempat
berkumpul orang banyak.
2. Ruang publik. Pengiklan menempatkan iklan di tempat yang tak biasa misal
di film, pesawat terbang, ruang kelas, arena olahraga, hotel, serta tempat
publik lainnya.
3. Papan iklan. Papan iklan menjadi pilihan karena lebih bisa dibaca konsumen
sasaran karena penempatannya juga strategis seperti di tepian jalan raya dan
disitulah banyak orang lalu-lalang. Disamping juga papan iklan sudah dibuat
digital, berwarna, bersuara, dan muncul gerakan.
4. Penempatan produk. Penempatan produk yang dimaksud ialah adanya iklan di
acara/program televisi atau iklan yang menempel diprogram acara tv.
5. Titik pembelian. Dalam titik pembelian adalah bagaimana iklan tersebut ada
di tempat-tempat yang biasa ada orang bertransaksi semisal di lantai
swalayan, mall, atm, dan lain-lain.
6. Mengevaluasi media alternative. Sekarang iklan dapat muncul hampir dimana
saja ketika konsumen mempunyai waktu beberqapa menit atau bahkan detik
untuk menarik perhatiannya untuk membaca iklan yang kita tampilkan.
D. Memilih Sarana Media Khusus
Dalam mengambil pilihan, perencana harus bergantung pada layanan
pengukuran yang memberikan perkiraan ukuran pemirsa, komposisi, dan biaya
media. Ukuran pemirsa memiliki beberapa kemungknan ukuran sebagai berikut:
5
E. Memutuskan Penentuan Waktu Dan Alokasi Media
Dalam memilah media, pengiklan menghadapi masalah penentuan jadwal makro
dan mikro. Masalah penentuan jadwal makro meliputi penentuan jadwal iklan dalam
hubungannyadengan musim dan siklus bisnis. Misalkan 70% penjualan produk
terjadi diantara juni hingga September.
Pola paling efektif tergantung pada tujuan komunikasi yang berhubungan dengan
sifat produk, pelanggan sasaran, saluran distribusi, dan faktor pemasar lain. Dalam
meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih diantara kontinuitas,
konsentrasi, bersela, dan berdenyut;
1. Kontinuitas. Berarti paparan muncul secara konsisten sepanjang periode
tertentu. Biasanya pengiklan menggunakan iklan berkelanjutan dalam situasi
pasar yang semakin luas dengan barang yang sering dibeli dan kategori pembeli
yang didefinisikan dengan ketat.
2. Konsentrasi. Memerlukan pembelanjaan semua uang untuk iklan dalam satu
periode. Ini masuk akan bagi produk dengan satu musim penjualan atau hari
libur yang terkait.
3. Bersela. Memerlukan iklan untuk satu periode, diikuti oleh periode tanpa iklan,
diikuti oleh periode kegiatan iklan kedua. Bersela berguna bila dana yang kita
miliki terbatas, siklus pembelian relative jarang atau barang bersifat musiman.
4. Berdenyut. Adalah iklan berkelanjutan dengan tingkat bobot rendah yang
diperkuat secara periodik oleh gelombang kegiatan yang lebih berat. Berdenyut
menggunakan kekuatan iklan berkelanjutan dan sela untuk menciptakan strategi
penentuan jadwal yang disepakati.
F. Mengevaluasi Efektivitas Iklan
Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi sebauah
iklan yaitu pengaruh potensial terhadap kesadran, pengetahuan, atau preferensi.
Mereka juga ingin mengukur pengaruh penjualan iklan.
Riset pengaruh komunikasi, yang biasa disebut pengujian duplikat, berusaha
menentukan apakah iklan berkomunikasi secara efektif. Pemasar harus
melaksanakan pengujian ini sebelum iklan ditempatkan pada media dan setelah iklan
itu dicetak atau disiarkan. Ada 3 metode :
1. Uji portofolio. Meminta konsumen melihat atau mendengarkan portofolio iklan.
Konsumen lalu dimnta mengingat semua iklan dan kandungannya, dibantu atau
tak dibantu oleh pewawancara. Tingkat ingatan mengindikasikan kemampuan
iklan untuk mennjol dan membuat pesannya diingat dan dipahami.
2. Uji laboratorium. Pengujian ini mengukur kekutan untuk mendapatkan perhatian,
tetapi tidak mengungkapkan apapun tentang dampak terhadap kepercayaan, sikap,
atau maksud. Pemasar juga melakukan riset pengaruh penjualan seperti ingin
mengetahui dampak penjualan atas iklan yang sudah ada. Periset berusaha
mengukur dampak penjualan melalui analisis data historis dan eksperimental.
Pendekatan historis melibatkan korelasi masa lalu dengan pengeluaran iklan masa
6
lalu menggunakan teknik statistik yang canggih. Periset lain menggunakan desain
eksperimental untuk mengukur dampak penjualan iklan.
3. Uji portofolio. Meminta konsumen melihat atau mendengarkan portofolio iklan.
Konsumen lalu dimnta mengingat semua iklan dan kandungannya, dibantu atau
tak dibantu oleh pewawancara. Tingkat ingatan mengindikasikan kemampuan
iklan untuk mennjol dan membuat pesannya diingat dan dipahami.
7
a. Menetapkan tujuan
Tujuan-tujuan promosi penjualan di peroleh dari tujuan promosi yang lebih luas,
yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan
untuk produk tersebut bagi komsumen. Tujuannya meliputi upaya mendorong
pembeliaan unit-unit yang berukuran lebih besar, menciptakan pengujian produk
di antara non-pemakai, dan menarik orang yang beralih merek dari pesaing. Bagi
Pengecer tujuanya meliputi upaya membujuk pengecer menjual jenis produk baru
dan mempunyai tingkatan yang lebih tinggi, mendorong pembelian di luar musim,
mendorong penyediaan produk-produk terkait, mengimbangi promosi pesaing,
membangun kesetiaan merek, dan memperoleh pintu masuk ke gerai-gerai eceran
baru. Bagi tenaga penjualan tujuannya meliputi upaya mendorong dukungan
terhadap produk atau model baru, mendorong pencariaan calon pelanggan yang
lebih banyak, dan merangsang penjualan di luar musim.
b. Memilih alat promosi konsumen
Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi
penjualan, kondisi persaingan dan efektifitas biaya masing-masing alat. Kita dapat
membedakan antara promosi produsen dan promosi pengecer.
c. Memilih alat promosi perdagangan
Prosedur-prosedur menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola promosi
perdaganggan.
d. Memilih alat promosi bisnis dan promosi tenaga penjualan
Perusahaan-perusahaan menghabiskan milyaran dana untuk alat-alat promosi
bisnis dan promosi tenaga penjualan. Alat tersebut di gunakan untuk
mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi
imbalan kepada mereka, dan memotivasi tenaga penjualan untuk bekerja lebih
keras.
e. Mengembangkan program
Dalam merencanakan program promosi penjualan, pemasar makin
menggabungkan beberapa media kedalam suatu konsep kampanye total.
f. Pra-pengujian, implementasi, pengendaliaan, dan evaluasi program
g. Walaupun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan
pengalaman, seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat
tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode
penyajian tersebut efisien. Untuk mengevaluasi program di atas, produsen dapat
menggunakan tiga metode, data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen.
8
1) Untuk mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
Pelanggan dapat ditargetkan secara geografis, demografis, psikografis, atau
perilaku sesuai acara-acara khusus. Contoh : Salah satu merek produk PT.
Djarum, L.A Light Cool Break mensponsori konser musik di Universitas
Semarang dengan melibatkan artis ternama “Bondan Feat2Black” untuk
menonjolkan produk dan sampel di antara pemirsa sasarannya, yaitu pria
berusia 18 tahun keatas.
9
sekolah gratis, yang bertujuan untuk menjadikannya tonggak penting dalam
program pemasaran mereka (CSR).
7) Untuk menghibur klien utama atau mengimbali karyawan kunci. Banyak cara
khusus mencangkup acara perkemahan keakraban yang mewah dan layanan atau
aktivitas special lainnya yang hanya tersedia untuk para sponsor dan para tamu
mereka. Contoh : Adira Finance adalah pemain jasa perkreditan barang mewah
seperti mobil, motor, prabot rumah tangga, dll. Dengan menggunakan
pemberian sponsor Gathering makan bersama serta wisata kepada pelanggan
bisnis, ber- tujuan untuk menghibur dan menimbulkan kegairahan di an- tara
karyawan, serta membangun kontak bisnis yang berharga.
Metode sisi penawaran yang berfokus pada potensi paparan merek dengan
menilai luasnya liputan media. Metode sisi permintaan berfokus pada paparan
yang dilaporkan konsumen. Contoh: Pemasar mensurvei penonton acara untuk
mengukur ingatan atas sponsor acara tersebut.
10
C. Menciptakan Pengalaman
11
Memengaruhi kelompok sasaran tertentu.
Membela produk yang telah menghadapi masalah public
Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-
produknya.
Alat-Alat Utama Dalam Pemasaran Hubungan Masyarakat
Ada banyak alat pemasaran yang dapat digunakan dalam membangun
hubungan masyarakat, antara lain:
1. Publikasi. Perusahaan sangat bergantung pada bahan (laporan tahunan brosur,
artikel, buletin, majalah, audiovisual) yang dipublikasikan untuk menjangkau dan
mempengaruhi pasar sasaran.
2. Acara. Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan
perusahaan lain dengan mengatur acara khusus (konferensi, seminar acara,
pameram, dll) yang menjangkau pasar sasaran.
3. Pemberian Sponsor. Perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama
perusahaan mereka dengan mensponsori acara-acara tertentu.
4. Berita. Salah satu tujuan utama profesional humas adalah menemukan ata
menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produk, dan orang yang
membuat media siaran pers.
5. Pidato. Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menghadapi pertanyaan
dari media atau berbicara di pertemuan asosiasi dagang atau penjualan dapat
membangun citra perusahaan.
6. Layanan Masyarakat. Perusahaan dapat membangun itikad baik dengan
menumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal.
7. Media Identitas. Perusahaan memerlukan idenitas visual yang ingin diakui publik
sepeti logo perusahaan, seragam, bangunan, dll
B. Keputusan-keputusan Utama dalam Humas Pemasaran
Ketika mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR,
manajemen harus menetapkan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-pesan dan
sarana humas, melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
1. Menetapkan tujuan pemasaran. MPR dapat membangun kesadaran dengan
menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk,
jasa, orang, organisasi, atau gagasan.MPR dapat menurunkan biaya promosi
karena MPR menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan
iklan media.
2. Memilih pesan dan sarana. Manajer-manajer MPR harus mengidentifikasi atau
mengembangkan cerita-cerita yang menarik untuk disampaikan tentang produk
tersebut. Gagasan-gagasan humas meliputi kegiatan menjadi tuan rumah konveksi
akademis besar-besaran, mengundang pembicara pakar atau selebriti, dan
mengembangkan konferensi pers. Masing-masing kegiatan adalah peluang untuk
mengembangkan banyak cerita yang ditujukan kepada audiens yang berbeda-
beda.
12
3. Melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya. Ukuran efektifitas MPR
termudah adalah jumlah paparan yang dimiliki media tersebut. Ukuran yang lebih
baik adalah perubahan kesadaran, pemahaman, atau sikap terhadap produk yang
dihasilkan kampanye MPR. Tujuan peblisitas adalah jangkauan, bukan frekuensi,
sehingga lebih berguna mengetahui jumlah paparan yang tidak diduplikasi.
13
STUDY KASUS
14
b. Pemasaran langsung (direct marketing). Pada Han Dynastea pemasaran langsung
tersebut dilakukan seperti melalui insta ads (aplikasi fitur dari Instagram yang dapat
menjangkau market atau customer baru), brosur (informasi yang disebarkan serta
penawaran tentang produk), iklan promo dari aplikasi gojek (adanya gambar promo
yang menarik dari produk yang bertujuan untuk memasarkan Han Dynastea serta
menarik pembeli), ketika hadirnya menu baru dari Han Dynastea (memberi free tester
produk menu baru kepada customer kemudian meminta feedback). Pemasaran ini
dilakukan tentu bertujuan untuk memasarkan produk kepada marketnya.
c. Promosi penjualan (sales promotion). Han Dynastea juga tidak terlepas dari kegiatan
berbagai macam promosi. Promosi tersebut seperti memberi diskon pada harga
produk seperti buy one get one free, promo buy two get three, promosi melalui undian
berhadiah emas antam dua gram, even-even tertentu seperti hari valentine Han
Dynestea membagikan bunga Penjualan personal (personal selling)
d. Pemasaran interaktif (interactive marketing). Pemasaran Interaktif (interactive
marketing) dalam Han Dynastea yaitu memilih internet kemudian melalui sosial
media sebagai jalurnya dalam memperkenalkan dan memberi informasi tentang apa
saja yang ditawarkan dari Han Dynastea. Pemasarannya seperti melalui Instagram, go
food, grab food, media massa elektronik. Pemasaran interaktif ini juga dipilih oleh
Han Dynastea karena sangat berperan penting dalam upaya memperkenalkan brand
minumannya melalui beberapa aplikasi yang aktif pada saat ini atau juga melalui
media-media yang dapat meliput.
15
tempat. Dengan demikian, ketika konsumen memiliki tingkat kesadaran akan suatu brand
Han Dynastea
Simpulan
Dalam kegiatan penjualan produk minumannya Han Dynastea menggunakan strategi push
and pull dalam memperkenalkan brand minuman Han Dynastea. Untuk membangun suatu
image yang baik Han Dynastea melakukan suatu kegiatan melalui komunikasi pemasaran
seperti memberi pelayanan yang baik kepada customer, menawarkan menu dari varian
produk minuman Han Dynastea, dan memberikan reward melalui member khusus pada
pelanggan. Han Dynastea juga menggunakan logo yang khas dan menarik sebagai tanda
pengenal dari merek brand minumannya. Brand awareness pada Han Dynastea yaitu seperti
memilih merek, logo, iklan-iklan dan promosi-promosi mengenai brand minumannya.
Pemanfaatan sosial media untuk memperkenalkan dan memperkuat brand Han Dynastea di
masyarakat
16
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bertujuan menciptakan
kesadaran merek menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan menstimulun konsumen
untuk membeli produk. Pemilihan media (media selection) adalah proses menemukan media
yang paling efektif biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan
kepada pemirsa sasaran. Perencana media harus mengetahui kasapsitas jenis media iklan
utama untuk menghantarkan jangkauan, frekuensi dan dampaknya. Perencana media
membuat pilihannya dengan mempertimbangkan variabel-variabel.
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah sebagai
kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh
konsumen atau pedagang. Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-
orang baru untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk
menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan
yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan
tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan permanen
dalam pangsa pasar.
Perusahaan tidak hanya berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok,
dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berkepentingan. Hubungan masyarakat meliputi berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Sebagian
besar perusahaan mempunyai departemen hubungan masyarakat yang mengamati sikap
masyarakat dala organisasi serta mendistribusi informasi dan komunikasi. Ketika
mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR, manajemen harus
menetapkan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-pesan dan sarana humas, melaksanakan
rencana dan mengevaluasi hasilnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler , Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management : 13th Edition. Inggris : Pearson
Education.
18