Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
“Direct, Online, Social Media, and Mobile Marketing”

Dosen Pengampu :
Bapak Rahmad Cahyadi

OLEH KELOMPOK 3
KELAS I

NAMA KELOMPOK :

1. Claudia Friskarensky Soumokil (2019310385)


2. Raden Ajeng Dhea Nur Safitri Diponegoro (2019310392)
3. Febri Novita Ardani (2019310394)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


STIE PERBANAS
SURABAYA
DIRECT AND DIGITAL MARKETING

Pemasaran langsung merupakan kegiatan pemasaran yang menghubungkan langsung produsen


dengan konsumen yang ditargetkan secara interaktif. Selain mampu membangun hubungan,
pemasar langsung juga berguna untuk mencari tahu tanggapan konsumen mengenaik perusahaan
secara langsung dan terukur.  

Misalnya adalah Amazon.com yang berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui situs web
mereka dan juga melalui aplikasi seluler Amazin dengan tujuan untuk membantu mereka
menemukan dan membeli barang yang mereka inginkan.

A. The New Direct Marketing Model

Pemasaran langsung juga dikategorikan sebagai salah satu elemen dari promosi sekaligus
melakukan pendekatan untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen. Meski demikian,
sebagian besar perusahaan masih menggunakan pemasaran langsung sebagai cara tambahan
dalam menjual produknya. Sears atau Macy misalnya, menjual sebagian barang dagangan
mereka secara offline, tapi mereka juga menjual melalui surat langsung dan katalog online.

Dalam penerapan pemasaran langsung, situs web sebaiknya menyediakan informasi tentang
berbagai model, perbandingan kompetitif, lokasi pembiayaan, dan posisi dealer terdekat.
Beberapa perusahaan besar, seperti Amazon, eBay, Priceline, Netflix, dan GEICO telah mencoba
menerapkan pemasaran langsung. Amazon.com merupakan contoh yang telah berhasil dan
meraih sukses besar dalam penerapan pemasaran langsung.

B. Growth and Benefits of Direct Marketing

Menurut Direct Marketing Asociation, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menghabiskan


biaya hampir 163 milliar US Dollar pada pemasaran langsung dan pemasaran digital.
Dampaknya adalah penjualan direct marketing mencapai angka 2 triliun US Dollar.

 Keuntungan Bagi Pembeli

Pemasaran langsung mampu memberikan rasa nyaman, kemudahan, dan privasi bagi
pembelinya. Pemasar langsung juga tidak pernah tutup. Pembeli juga tidak perlu pergi ke toko
untuk mencari produk yang diinginkan. Pelanggan dapat berbelanja online kapan saja dan di
mana saja. Pemasaran langsung memberikam akses untuk pembeli ke berbagai jenis produk.
Berbagai pilihan produk juga tersedia yang hampir tidak terbatas jumlahnya. Tidak ada toko fisik
yang dapat menyediakan akses yang praktis ke pilihan produk yang luas.

Channel pemasaran langsung juga memberikan akses kepada pembeli berbagai informasi
komparatif tentang perusahaan, produk, dan pesaing. Pemasaran juga mampu menciptakan
hubungan yang langsung bersifat langsung dan interaktif antara pembeli dan penjual melalui
telepon atau melalui situs web penjual. Pemasaran langsung memberi konsumen kendali yang
lebih besar, misalnya adalah konsumen dapat memutuskan katalog mana yang ingin mereka
kunjungi.

 Keuntungan Bagi Penjual

Bagi penjual, pemasaran langsung merupakan alat yang tepat untuk membangun hubungan
dengan pelanggan. Belakangan ini, pemasaran langsung juga dapat menargetkan kelompok kecil
pembeli, bahkan pelanggan individu. Selain itu, pemasaran langung, melalui situs internet
misalnya, seringnya lebih hemat biaya dan meningkatkan efisiensi. Beberapa kegiatan juga dapat
berlangsung lebih cepat, misalnya dalam hal pemrosesan pesanan, penanganan inventaris, dan
pengiriman barang.  Pemasaran langsung yang diterapkan oleh Amazon.com dan Netflix
misalnya, menghindari biaya pemeliharaan toko dan biaya terkait sewa, asuransi, dan utilitas.
Pemasaran langsung juga fleksibilitasnya yang lebih besar.  Misalnya dalam hal penyesuaian
terhadap harga dan program atau dalam hal membuat penawaran langsung.

Untuk menjangkau pasar yang sulit dijangkau menggunakan saluran pemasaran tradisional,
penjual dapat merancang strategi pemasaran langsung memanfaatkan media sosial, email, dan
seluler untuk melakukan promosi. Bahkan, melalui pemasaran langsung, penjual kecil pun
berpeluang untuk memasarkan produknya ke pasar global.

C. Customer Databases

Basis data pelanggan akan sangat berguna dalam hal-hal berikut:

 Identifikasi kelompok pleanggan, mulai dari yang paling loyal dan bernilai tinggi, hingga
pelanggan yang hanya sekali melakukan transaksi.
 Membuat segmen pelanggan yang terperinci berdasarkan informasi geografis, demografi,
perilaku, atau bahkan minat pribadi.
 Meningkatkan efisiensi pemasaran dengan menyingkirkan tindakan yang tidak efisien,
misalnya mengeluarkan biaya untuk melakukan pengenalan produk kepada mereka yang
hampir dipastikan tidak akan tertarik.
 Menciptakan loyalitas pelanggan yang efektif dengan memberikan feedback yang tepat
untuk pembelian yang dilakukan berulang-ulang.
 Meningkatkan layanan terhadap pelanggan dengan tujuan meningkatkan interaksi dengan
pelanggan

FORM DIRECT AND DIGITAL MARKETING

MARKETING, THE INTERNET, AND THE DIGITAL AGE

Digital era memberikan tantangan baru untuk para marketer dalam menciptakan customer value,
merangkul konsumen, dan membangun hubungan dengan konsumen. Penggunaan dari wahana
digital juga semakin lama semakin berkembang. Hal ini pastinya membawa dampak yang cukup
signifikan pada gaya hidup masyarakat. Contohnya, orang-orang sekarang lebih suka berbelanja
online ketimbang datang langsung ke toko. Untuk menyesuaikan kondisi pasar akibat digital era,
sebagian besar perusahaan sekarang mulai memasarkan produknya secara online juga. Bahkan,
beberapa perusahaan hanya secara online. Akibatnya, munculah jenis direct marketing lainnya,
yaitu digital and social media marketing.

Ada juga yang disebut dengan Omni-channel retailing, saat pelanggan bisa menggunakan lebih
dari satu channel penjualan seperti toko fisik, e-Commerce/internet, mobile (m-Commerce),
social Commerce, dan lain lain untuk melakukan riset, membeli, mendapatkan dan
mengembalikan atau menukar barang dari peritel, terlepas dari channel penjualan yang
digunakan. Berbeda dengan multichannel yang memang samasama memiliki channel penjualan
yang banyak namun tidak terintegrasi.

Digital and social media marketing dibagi menjadi 3:


1. Online Marketing
2. Social Media Marketing
3. Mobile Marketing

Ketiganya merujuk pada pemasaran via internet. Dikarenakan media sosial dan mobile marketing
karakteristik yang unik maka pembahasan akan dipisahkan.

ONLINE MARKETING

Salah satu bentuk dari direct digital and social media marketing adalah online marketing, sebutan
yang mengacu pada kegiatan pemasaran yang dilakukan via internet dengan menggunakan
website, online advertising and promotions, email marketing, online video, dan blogs.

A. Website and Branded Web Communities

Marketing Website adalah website yang didesain untuk merangkul para konsumen dan
memotivasi mereka untuk akhirnya melakukan pembelian atau marketing outcome lainnya.
Sebaliknya, terdapat Brand Community Website yang melakukan lebih dari hanya sekadar
menjual produk. Tujuan utama mereka justru untuk mepresentasikan brand content yang mampu
merangkul para konsumennya dan menciptakan customer-brand community. Biasanya mereka
membuat konten mengenai brand information, videos, blogs, dan aktivitas yang mampu
mengembangkan hubungan dengan konsumen. Contohnya Sephora’s beauty talk site yang
menjadi wahana bagi para pengunjung websitenya untuk saling berinteraksi mengenai dunia
seputar kecantikan.

Setelah website dibuat, maka tantangan selanjutnya adalah strategi agar orang-orang
mengunjungi website tersebut. Perusahaan biasanya mempromosikan website mereka melalui
offline print, iklan broadcast, dan iklan atau link pada laman lain. Namun, kembali lagi, agar
pengunjung tidak membuang atau acuh dengn website kita, maka website harus dibuat useful.

B. Online Advertising

Karena konsumen cenderung menghabiskan waktu online, perusahaan mulai memindahkan


budget pemasaran mereka ke online advertising. Online advertising yang telah menjadi media
promosi utama memiliki bentuk iklan seperti display ads dan search related ads.

 Online display ads adalah iklan yang muncul di layar pengguna internet dan biasanya
berhubungan dengan informasi yang pernah dicari.
 Search-related ads adalah iklan yang muncul di atas atau bersamaan dengan hasil
pencarian di laman pencarian.

C. Email Marketing

Email mempersilahkan para marketer untuk mengirimkan pesan yang lebih menjurus pada target,
personalized, dan cenderung bertujuan untuk membangun hubungan. Namun, terdapat dampak
negatif pada email marketing, yaitu spam, iklan yang tidak diinginkan dan bersifat mengganggu
penerima email. Untuk mEngatasi hal ini, perusahaan menggunakan permission-based email
marketing, yaitu dengan mengirim email tertentu pada orang-orang yang setuju untuk dikirimkan
email sehingga email yang dikirimkan memang mengandung informasi yang dibutuhkan oleh
konsumen.

D. Online Video

Iklan lainnya dapat berupa video yang diunggah pada laman online seperti youtube, vines, dan
lain-lain. Marketer memiliki harapan bahwa video iklan yang mereka buat bisa menjadi viral.
Viral marketing adalah versi digital dari word-of-mouth marketing.
E. Blogs

Blogs adalah forum online dimana orang dan perusahaan dapat mengunggah pikiran mereka dan
konten lainnya dengan topik yang lebih narrow. Bisa mengenai politik, baseball, brands, atau tv
series. Biasanya para blogger menggunakan sosial media untuk mempromosikan blog mereka.

SOCIAL MEDIA AND MOBILE MARKETING

Social Media Marketing

Jaringan sosial online independen dan komersial tempat orang berkumpul untuk bersosialisasi
dan berbagi pesan, pendapat, gambar, video, dan konten lainnya. Sebagian besar pemasar
sekarang mengendarai gelombang media sosial yang sangat besar. Menurut sebuah survei, 92
persen perusahaan AS sekarang mengklaim bahwa pemasaran media sosial penting
untuk bisnis mereka.23 Menariknya, sama seperti pemasar sekarang belajar bagaimana
menggunakan media sosial untuk melibatkan pelanggan, media sosial sendiri sedang belajar
bagaimana membuat mereka komunitas platform yang cocok untuk konten pemasaran, dengan
cara yang menguntungkan pengguna media sosial dan merek. Sebagian besar media sosial,
bahkan yang paling sukses, masih menghadapi masalah monetisasi: Bagaimana mereka dapat
secara menguntungkan memanfaatkan potensi pemasaran dari komunitas besar mereka untuk
menghasilkan uang tanpa mengusir pengguna yang setia.

Pemasar dapat terlibat dalam media sosial dengan dua cara: Mereka dapat menggunakan media
sosial yang ada atau mereka dapat mengaturnya sendiri. Menggunakan media sosial yang ada
tampaknya yang paling mudah. Dengan demikian, sebagian besar merek — besar dan kecil —
telah mendirikan toko di sejumlah situs media sosial. Banyak perusahaan yang mencantumkan
situs web mereka pada akun sosial media merekaseperti, Coca-Cola, Nike, Victoria's Secret
Chicago Bulls, US Forest Service, dll. Mereka menggunakan media sosial seperti, Facebook,
Google+, Twitter, YouTube, Flickr, Instagram, atau sosial lainnya. Media sosial semacam itu
dapat menciptakan komunitas merek yang substansial.

Lebih dari 100 juta orang telah mengakses media sosial. Meskipun jejaring media sosial besar
dan menarik ini meraih sebagian besar tajuk utama dan media sosial berbasis minat juga telah
muncul. Jejaring sosial online ini melayani kebutuhan komunitas yang lebih kecil dari orang-
orang yang berpikiran sama, menjadikan mereka kendaraan ideal bagi pemasar yang ingin
menargetkan kelompok minat khusus. Setidaknya ada satu jaringan media sosial untuk hampir
semua minat, hobi, atau grup. Contohnya adalah Goodreads (jejaring sosial yang diperuntukan
untuk orang yang memiliki hobi membaca dan diskusi), Birdpost.com (jejaring sosial yang
diperutukan untuk orang yang menyukai berbagai jenis burung), dll.

Ada beberapa keuntungan menggunakan media sosial dalam pemasaran antara lain:

1. Media sosial yang ditargetkan dan bersifat pribadi — memungkinkan pemasar membuat
dan berbagi konten merek yang disesuaikan dengan konsumen individu dan komunitas
pelanggan. Media sosial bersifat interaktif, membuatnya ideal untuk memulai dan
berpartisipasi dalam percakapan pelanggan dan mendengarkan umpan balik pelanggan.
2. Media sosial sangat cepat dan tepat waktu. Mereka dapat digunakan untuk menjangkau
pelanggan kapan saja, di mana saja dengan konten pemasaran yang tepat waktu dan
relevan mengenai kejadian dan aktivitas merek. Pemasar zaman sekarang sekarang dapat
menonton apa yang sedang tren dan membuat konten yang cocok.
3. Media sosial bisa sangat hemat biaya. Meskipun membuat dan mengelola konten media
sosial bisa mahal, banyak media sosial gratis atau murah untuk digunakan. Dengan
demikian, pengembalian investasi media sosial sering tinggi dibandingkan dengan media
tradisional yang mahal seperti televisi atau cetak.
4. Mungkin keuntungan terbesar dari media sosial adalah keterlibatan dan kemampuan
berbagi sosial mereka. Media sosial sangat cocok untuk menciptakan keterlibatan dan
komunitas pelanggan — untuk membuat pelanggan terlibat dengan merek dan satu sama
lain. Lebih dari saluran lainnya, media sosial dapat melibatkan pelanggan dalam
membentuk dan berbagi konten, pengalaman, informasi, dan gagasan merek.

Ada beberapa tantangan menggunakan media sosial dalam pemasaran antara lain:

1. Banyak perusahaan masih bereksperimen dengan cara menggunakannya secara efektif


dan hasilnya sulit untuk diukur.
2. Jaringan sosial semacam itu sebagian besar dikendalikan oleh pengguna. Para pemasar
tidak bisa begitu saja memasuki interaksi digital konsumen - mereka perlu mendapatkan
hak untuk berada di media sosial.

Integrated Social Media Marketing (Pemasaran Media Sosial Terpadu)

Sebagian besar perusahaan besar sekarang merancang upaya media sosial skala penuh yang
menyatu dengan dan mendukung elemen lain dari strategi dan taktik konten pemasaran merek.
Lebih dari melakukan upaya yang tersebar dan mengejar "Suka" dan tweet, perusahaan yang
menggunakan media sosial berhasil mengintegrasikan berbagai media yang beragam untuk
menciptakan berbagi sosial, keterlibatan, dan komunitas pelanggan yang terkait dengan merek.

Mengelola upaya media sosial suatu merek dapat menjadi tugas besar. Mengelola dan
mengintegrasikan semua konten media sosial itu tidak mudah, tetapi hasilnya sepadan dengan
investasi. Misalnya, tim media sosial Sturbucks terhubung dengan penggemarnya melalui 30
akun di 12 platform sosial yang berbeda. Pelanggan dapat dan benar-benar terlibat dengan
Starbucks hingga puluhan juta secara digital, tanpa pernah menginjakkan kaki di toko. Lebih dari
sekadar menciptakan keterlibatan dan komunitas online, kehadiran media sosial Starbucks juga
mendorong pelanggan ke toko-tokonya. Misalnya, dalam promosi media sosial besar pertamanya
enam tahun yang lalu, Starbucks menawarkan kue gratis dengan pembelian minuman pagi hari.
Hal tersebut membuat satu juta orang pergi ke Starbucks. Kepala pemasaran digital global
Starbucks berkata bahwa media sosial tidak hanya tentang menarik dan menceritakan kisah serta
menghubungkan, tetapi mereka dapat memiliki dampak material pada bisnis.

Mobile Marketing

Pesan pemasaran, promosi, dan konten lainnya dikirimkan ke konsumen yang sedang bepergian
melalui perangkat mobile mereka. Pemasaran seluler menampilkan pesan-pesan pemasaran,
promosi, dan konten pemasaran lainnya yang dikirimkan kepada konsumen yang sedang
bepergian melalui perangkat seluler mereka. Pemasar menggunakan pemasaran seluler untuk
melibatkan pelanggan di mana saja, kapan saja selama proses pembelian dan pembangunan
hubungan.

Perkembangan teknologi membuat semua hal menjadi praktis. Salah satu hasil dari
perkembangan teknologi adalah munculnya telepon pintar. Telepon pintar memiliki banyak fitur
dan aplikasi didalamnya. Kebanyakan orang menyukai ponsel mereka dan sangat bergantung
pada mereka. Menurut sebuah penelitian, hampir 90 persen konsumen yang memiliki ponsel
pintar, tablet, komputer, dan TV akan melepaskan semua layar lainnya sebelum menyerahkan
ponsel mereka.

Bagi konsumen, smartphone atau tablet dapat menjadi teman belanja yang praktis. Ini dapat
memberikan informasi produk saat bepergian, perbandingan harga, saran dan ulasan dari
konsumen lain, dan akses ke penawaran instan dan kupon digital. Satu studi baru-baru ini
menemukan bahwa 90 persen pembeli yang menggunakan ponsel pintar telah menggunakan
telepon mereka saat berbelanja. Maka, tidak mengherankan, lebih dari 42 persen dari semua
pembelian e-commerce dilakukan pada perangkat seluler. Hal tersebut dibuktikan dengan total
pengeluaran iklan seluler di Amerika Serikat melonjak. Ini tumbuh 66 persen tahun lalu saja dan
akan lebih dari dua kali lipat selama empat tahun ke depan. Pengeluaran iklan seluler
diperkirakan akan melampaui pengeluaran iklan TV pada tahun 2020.
Perusahaan menggunakan pemasaran seluler untuk merangsang pembelian langsung, membuat
belanja lebih mudah, memperkaya pengalaman merek, atau semua ini. Ini memungkinkan
pemasar memberi konsumen informasi, insentif, dan pilihan pada saat mereka menyatakan minat
atau ketika mereka kemungkinan besar akan membuat pilihan pembelian. Misalnya, Macy
membangun promosi "Brasil: A Magical Journey"; baru-baru ini di sekitar aplikasi telepon
pintar. Promosi tersebut menampilkan pakaian dari desainer Brasil dan pengalaman dalam toko
yang merayakan budaya Brasil. Hal tersebut membuat pelanggan belajar mengenai kebudayaan
Brazil melalui tur perjalanan Virtual.

Sebagian besar pemasar telah membuat situs online seluler mereka sendiri, yang dioptimalkan
untuk ponsel dan penyedia layanan seluler tertentu. Yang lain telah membuat aplikasi seluler
yang berguna atau menghibur untuk melibatkan pelanggan dengan merek mereka dan membantu
mereka berbelanja. Misalnya, aplikasi Benjamin Moore Color Capture memungkinkan
pelanggan mengambil foto objek berwarna-warni, lalu mencocokkannya dengan salah satu dari
3.500 warna cat Benjamin Moore. 

Seperti bentuk pemasaran langsung lainnya, perusahaan harus menggunakan pemasaran seluler
secara bertanggung jawab atau berisiko membuat marah konsumen yang sudah lelah.
Kebanyakan orang tidak ingin diganggu secara teratur oleh iklan, jadi pemasar harus pintar
tentang bagaimana mereka melibatkan orang pada perangkat seluler. Kuncinya adalah
memberikan informasi yang benar-benar berguna dan penawaran yang akan dibuat konsumen
ingin terlibat. Secara keseluruhan, pemasaran langsung digital — online, media sosial, dan
pemasaran seluler — menawarkan janji besar dan banyak tantangan di masa depan. Bagi
sebagian besar perusahaan, pemasaran media digital dan sosial hanya akan tetap menjadi satu
pendekatan penting ke pasar yang bekerja berdampingan dengan pendekatan lain dalam bauran
pemasaran yang terintegrasi penuh.

TRADITIONAL DIRECT MARKETING FORMS

Jauh sebelum era internet dimulai, perusahaan-perusahaan telah mengenal pemasaran melalui
berbagai media yang saat ini sering disebut sebagai traditional direct marketing. Bentuk-bentuk
umum dari pemasaran ini diantaranya adalah face-to-face personal selling, direct-mail
marketing, catalog marketing, telemarketing, direct-response television (DRTV) marketing,
dan Kiosk marketing. Walaupun, saat ini perkembangan pemasaran melalui internet lebih
signifikan, traditional direct marketing ini masih tetap berkembang dan digunakan perusahaan
untuk menunjang marketing melalui internet tersebut. 

 Face-to-face Personal Selling

Face-to-face personal selling merupakan bentuk pemasaran dengan melakukan penawaran


langsung kepada pelanggan. Penawaran bentuk ini bersifat sangat persuasive karena dilakukan
dengan face-to-face. Salah satu contoh dari face-to-face personal selling adalah pemasaran pada
produk asuransi yang menggunakan agen-agen pemasar untuk melakukan penawaran langsung
kepada calon-calon konsumennya. Bentuk pemasaran ini dapat dianggap sebagai salah satu
bentuk pemasaran yang efektif untuk menarik pelanggan, tapi disisi lain memberikan beban
biaya pemasaran yang sangat besar untuk menggaji setiap agen yang dipekerjakan.

 Direct-mail Marketing

Dijaman surat-menyurat masih sangat populer, direct-mail marketing ini menjadi salah satu
bentuk pemasaran yang paling diminati perusahaan. Pemasaran ini dilakukan dengan
mengirimkan surat yang berisi penawaran, pengumuman, atau pengingat dari sebuah produk
yang langsung dikirimkan ke alamat-alamat konsumen. Perusahaan yang memilih menggunakan
bentuk pemasaran ini memiliki mailing list yang sangat selektif berisi daftar calon konsumen
potensial. Hal tersebut dilakukan untuk menekan biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan.
Keuntungan dari penggunaan bentuk ini adalah perusahaan akan lebih fleksibel dalam
melakukan pemasaran karena dapat menyesuaikan dengan konsumen yang dipilih dan juga
perusahaan kan lebih mudah dalam melakukan pengukuran hasil pemasaran. Namun, juga
terdapat satu tantangan yaitu sering kali surat-surat yang dikirimkan tersebut tidak dibaca karena
terlalu sering dikirimkan, sehingga dianggap sebagai “surat sampah” oleh konsumen.

 Catalog Marketing

Pemasaran melalui katalog merupakan pemasaran yang dilakukan dengan membuat sebuah buku
cetak yang berisi gambaran mengenai produk lengkap dengan berbagai informasinya, seperti
ukuran, warna, harga, dan mekanisme pemesanannya. Saat ini, sudah banyak beredar katalog-
katalog digital yang lebih praktis dan menarik, seperti katalog digital IKEA yang memungkinkan
konsumen untuk mendesain produk yang mereka inginkan. Selain lebih praktis dan menarik,
bentuk ini juga menekan biaya pemasaran karena tidak memerlukan biaya pencetakan dan
pengiriman; serta dapat memuat penawaran yang hampir tak terbatas. Diluar penggunaan katalog
digital yang semakin meningkat, katalog konvensional yang berbentuk cetak ternyata juga masih
banyak digunakan oleh perusahaan karena dinilai dapat menciptakan hubungan emosional
dengan konsumen dan mendorong penjualan online.

 Telemarketing

Bentuk ini memiliki konsep yang hampir sama dengan direct-mail marketing, hanya saja
dilakukan dengan media yang berbeda, yaitu dengan menggunakan telepon. Perusahaan akan
melakukan pemasaran dengan melakukan telepon-telepon yang menawarkan produknya lengkap
dengan berbagai informasi penunjang kepada nomor-nomor konsumen yang dianggap potensial.
Kendala dari penggunaan bentuk ini adalah peraturan pemerintah setempat seperti aturan do-not-
call yang ada di Amerika. Peraturan tersebut muncul akibat dari banyaknya telepon-telepon
pemasaran yang dianggap terlalu berlebihan dan mengganggu privasi.

 Direct-response Television (DRTV)

Terdapat dua bentuk DRTV yang paling sering digunakan yaitu direct-response television
advertising dan interactive TV (iTV) advertising. Dua bentuk iklan tersebut memungkinkan
adanya interaksi langsung dengan konsumen yang identik dengan pembawa iklan yang sangat
persuasive. Contoh bentuk ini yang sering kita jumpai adalah iklan Jaco alat-alat kesehatan. 

 Kiosk Marketing

Kiosk marketing merupakan bentuk pemasaran yang dilakukan dengan menempatkan mesin-
mesin informasi dan pemesanan kecil pada lokasi tertentu, seperti bandara, hotel, kampus, atau
juga pada toko-toko besar. Salah satu bentuk kiosk marketing ini adalah vending machine yang
banyak ditemui dinegara-negara maju seperti Jepang.

Public Policy Issues in Direct and Digital Marketing

Terdapat beberapa isu yang terkait dengan pemasaran secara direct ataupun digital. Isu paling
umumnya adalah penipuan dan pelanggaran privasi. Penipuan sebenarnya sering kali dilakukan
oleh pihak-pihak “nakal” yang mengatasnamakan perusahaan kemudian membuat dan
menyampaikan sebuah informasi yang menyesatkan konsumen, seperti penipuan pada undian
hadiah. Selain itu, terdapat bentuk lain, yaitu phising, merupakan bentuk penipuan yang
dilakukan dengan membuat akun email atau telepon palsu dengan tujuan mengelabuhi konsumen
untuk mau memberikan data-data pribadinya secara sukarela, seperti password atm atau nomor
pin dari media sosial pribadi konsumen. Menyangkut isu tersebut, pemerintah telah berupaya
mengeluarkan beberapa peraturan yang mengatur tentang tata cara periklanan, privasi konsumen,
dan lain-lain. Salah satu contoh aturan yang diterapkan oleh pemerintah Amerika adalah
aturan do-not-call.

Anda mungkin juga menyukai