Anda di halaman 1dari 8

RESUME AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

“LIABILITAS JANGKA PANJANG”

RADEN AJENG DHEA NUR SAFITRI DIPONEGORO


2019310392
FA
BAB 14
HUTANG OBLIGASI
PEMBAHASAN BAB 14 :

I. HUTANG OBLIGASI
a. Pengertian hutang obligasi

Hutang Obligasi  salah satu produk hutang yang pembayaran atau pelunasannya
diberikan tenggat waktu yang cukup lama, atau bisa dibilang waktu pelunasan dan
pinjaman cukup lama.

Waktu pelunasan yang diberikan juga lumayan lebih lama bisa lebih dari satu tahun. Untuk
melunasi hutang jangka waktu panjang, umumnya sebuah perusahaan akan menggunakan
aktiva lancar atau dengan memperhitungkan sebuah pendapatan yang diluar hutang jangka
waktu pendek. Dengan begitu dana yang dipinjam mungkin bisa bernilai besar, tetap saja
untuk waktu pelunasannya juga harus sesuai dengan perhitungan waktunya.

Para ahli ada yang mengatakan bahwa pengertian obligasi adalah suatu jenis surat utang
berharga atau bersertifikat dengan tanda pengakuan utang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan atau pemerintah kepada pihak pemberi pinjaman atau investor. Artinya, pihak
penerbit obligasi adalah pihak yang berutang, sedangkan pihak pemegang saham adalah
pihak yang melakukan piutang.

Biasanya, obligasi diterbitkan oleh perusahaan yang memerlukan pinjaman modal dari pihak
luar perusahaan. Pinjaman ini memiliki tenor atau jangka waktu yang berbeda-beda, mulai
dari 5 hingga 30 tahun.

b. Jenis – jenis hutang obligasi


i. Hutang Obligasi
Obligasi memiliki banyak sekali jenis yang dibedakan menjadi beberapa kategori,
yakni berdasarkan penerbitnya, sistem pembayaran bunganya, dan berdasarkan
jenis serta karakteristiknya. Selain itu, jenis obligasi juga terbagi berdasarkan tolak
ukur yang dimanfaatkan. Namun, secara umum jenis-jenis obligasi yang harus
Anda ketahui adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan Nominalnya
Dilihat berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua, yaitu:

 Obligasi Konvensional, adalah suatu surat utang yang memiliki


jumlah nominal yang sangat besar, yaitu sekitar 1 miliar rupiah per
slotnya.
 Obligasi Ritel, adalah surat utang yang memiliki jumlah nominal
yang kecil, seperti 1 juta rupiah saja.

2. Obligasi Berdasarkan Penerbitnya


Jika dilihat berdasarkan penerbitnya, maka obligasi akan terbagi menjadi
tiga, yaitu:

 Corporate Bonds
Corporate bonds adalah salah satu jenis obligasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan tertentu seperti pemerintah atau BUMN ataupun
Swasta dengan kurun waktu 1 tahun. Contohnya PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. dengan kode INDF menerbitkan surat obligasi seharga
Rp 2 Triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga yang tetap dengan
kurun waktu lima tahun.

 Government Bonds
Government bond adalah jenis obligasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Jenis obligasi ini pertama kali diterbitkan di Indonesia
pada bulan Agustus tahun 2006. Namun, obligasi pemerintah
Indonesia pun terbagi lagi menjadi empat bagian, yaitu, obligasi
negara ritel Indonesia atau ORI, Sukuk Ritel, Saving Bond Ritel atau
SBR dan Sukuk Tabungan atau ST.

 Municipal Bonds
Municipal bonds adalah jenis obligasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah untuk mendanai proyek pembangunan yang
berhubungan dengan kepentingan publik.

3. Berdasarkan Pembayaran Bunga

Berdasarkan pembayaran bunga, obligasi terbagi menjadi empat jenis,


yaitu:

 Zero Coupon Bond


Zero Coupon Bond adalah jenis surat utang tanpa bunga dan tidak
akan memberikan kupon secara berkala. Pada umumnya, para investor
akan mendapatkan nilai keuntungan dari selisih harga jual diskonto
dan harga awal surat utang tersebut diperjualbelikan. Jenis obligasi ini
juga memiliki tenor yang berbeda-beda, dari mulai 1 tahun hingga 10
tahun.

 Obligasi Kupon
Obligasi kupon adalah surat utang yang mampu memberikan bunga
ataupun kupon secara berkala kepada para investornya. Kupon
tersebut akan mewakili suatu nominal tertentu sesuai kesepakatan
yang terjalin antara pihak penerbit obligasi dan pihak investor.

 Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap


Obligasi kupon tetap adalah jenis obligasi yang menawarkan tingkat
suku bunga dengan nilai yang tetap hingga jatuh tempo pada utang
tersebut sudah tiba.

 Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang


Jenis obligasi ini akan menawarkan kupon yang mampu berubah
nilainya berdasarkan indeks pasar uang yang sedang berlaku. Di
dalamnya terdapat kupon batas minimal yang berarti kupon pertama
yang pertama kali ditetapkan yang akan menjadi nilai besaran kupon
minimal yang berlaku hingga jatuh tempo.

4. Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil


Berdasarkan imbal hasil, Obligasi terbagi menjadi dua, yaitu:

 Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pihak
tertentu guna mendapatkan suatu pinjaman sebagai tambahan modal
dengan disertai bunga atau imbal hasil kepada pihak investor dalam
jangka waktu tertentu.

 Obligasi Syariah
Obligasi syariah adalah surat utang yang memberikan suatu imbal
hasil berbentuk uang sewa yang nilai perhitungannya diukur dengan
berasaskan prinsip syariah islam dan tidak memiliki kandungan unsur
riba. Imbal hasil ini akan dibayarkan secara berkala dalam periode
waktu tertentu.

c. Penilaian dan Akuntansi Hutang Obligasi


Penerbitan dan pemasaran obligasi kepada publik tidak terjadi dalam
semalam. Biasanya membutuhkan waktu berminggu- minggu sampai
berbulan – bulan. Hal pertama yang dilakukan oleh perusahaan penerbit
yaitu mengatur penjamin emisi yang akan membantu memasarkan dan
menjual obligasi.
Menghitung jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi
setiap periode
= Tarif x Nilai nominal Obligasi
Menghitung jumlah bunga yang tercatat sebagai beban bunga untuk
penerbit obligasi
= Tarif Pasar x Nilai obligasi yang tercatat

- Jika Market Interest Rate > Stated Rate = Diskon


- Jika Market Interest Rate = Stated Rate = Nilai Pari
- Jika Market Interest Rate < Stated Rate = Premium
Jurnal ketika Obligasi diterbitkan berdasarkan Nilai Pari :
Ketika Penentuan penerbitan tanggal Obligasi
Kas XXX
Hutang obligasi XXX
Ketika mengakui bunga yang harus dibayarkan
Beban Bunga XXX
Hutang Bunga XXX
Ketika Obligasi dibayarkan/Dilunasi
Hutang Bunga XXX
Kas XXX
Jurnal ketika Obligasi diterbitkan berdasarkan Diskon :
Ketika Penentuan penerbitan tanggal Obligasi
Kas XXX
Hutang Obligasi XXX
Ketika mengakui bunga yang harus dibayarkan
Beban Bunga XXX
Hutang Bunga XXX
Hutang Obligasi XXX
Ketika Obligasi dibayarkan/Dilunasi
Hutang Bunga XXX
Kas XXX

d. Metode Bunga – Efektif


o Penyesuaian = Untuk biaya tersebut dicatat sebagai biaya obligasi selama umur
obligasi melalui proses yang disebut amortisasi.
o Prosedur yang diperlukan untuk amortisasi adalah metode bunga efektif (Juga
disebut amortisasi nilai sekarang).
o Obligasi ketika Diskon = jumlah yang dibayarkan pada saat jatuh tempo lebih dari
jumlah penerbitan.

II. HUTANG WESEL JANGKA PANJANG


a. Perbedaan antara Wesel bayar saat ini dan Wesel bayar jangka Panjang

wesel bayar jangka pendek adalah wesel bayar yang diharapkan dibayar oleh
perusahaan dalam satu tahun atau siklus operasi — mana saja yang lebih lama. Surat
wesel bayar jangka panjang memiliki substansi yang mirip dengan obligasi karena
keduanya memiliki tanggal jatuh tempo tetap dan memiliki tingkat bunga tersurat
maupun implisit. Namun, uang kertas tidak diperdagangkan semudah obligasi di
pasar sekuritas publik yang terorganisir. Perusahaan kecil mengeluarkan uang kertas
sebagai instrumen jangka panjang mereka. Perusahaan yang lebih besar
mengeluarkan kedua catatan jangka panjang dan obligasi. Akuntansi untuk catatan
dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel dihargai sebesar nilai sekarang dari
bunga masa depan dan arus kas pokoknya. Perusahaan mengamortisasi setiap diskon
atau premi selama umur wesel, seperti halnya file diskon atau premi obligasi.
Perusahaan menghitung nilai sekarang dari sebuah catatan menarik, mencatat
penerbitannya, dan mengamortisasi setiap diskonto atau premium dan bunga akrual
dengan cara yang sama yang mereka lakukan untuk obligasi.

b. Situasi pembayaran notes khusus

Terkadang, perusahaan mungkin menerima properti, barang, atau jasa sebagai


imbalan atas wesel bayar. Ketika menukar instrumen utang dengan properti, barang,
atau jasa dalam transaksi yang ditawar yang dilakukan secara wajar, tingkat bunga
yang disebutkan dianggap wajar kecuali:
1. Tidak ada suku bunga yang dinyatakan, atau
2. Tingkat bunga yang dinyatakan tidak masuk akal, atau
3. Jumlah nominal instrumen utang yang dinyatakan berbeda secara material dari
harga jual tunai saat ini untuk item yang sama atau serupa atau dari nilai wajar
instrumen utang saat ini.
Dalam keadaan ini, perusahaan mengukur nilai sekarang dari instrumen hutang
dengan nilai wajar dari properti, barang, atau jasa atau dengan jumlah yang mendekati
nilai wajar wesel. Jika ada tidak ada tarif yang disebutkan bunga, jumlah bunga
adalah selisih antara nilai nominal wesel dan nilai wajar properti

III. HUTANG WESEL HIPOTEK


a. Pembahasan hutang wesel hipotek

Wesel Bayar Hipotek adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang
disebut hipotek yang menggadaikan hak atas properti sebagai jaminan pinjaman.
Wesel bayar hipotek sering digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada
korporasi. Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotek, di
mana jumlah nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada
diskonto atau premi yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh
pemberi pinjaman, maka jumlah total yang diterima oleh peminjam kurang dari
jumlah nilai nominal wesel. Poin menaikkan suku bunga efektif diatas yang
ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu poin adalah 1% dari nilai nominal wesel.
DAFTAR PUSTAKA

- E-BOOK Keiso Weygandt Warfield – Accouting Intermediate – IFRS EDITION

Anda mungkin juga menyukai