Anda di halaman 1dari 20

Artikel Ilmiah

Analisa Perhitungan dan Penilaian


Obligasi

Ditujukan Untuk Dosen Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Yananto Mihadi Putra, SE, M.si

Disusun oleh :

Diah Anggun Pratiwi

(43219010083)

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2020
ABSTRAK

Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara.
Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek
seperti satu tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun.
Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang
tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol. Obligasi mempunyai ciri
pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.

Menurut konvensi yang berlaku di Indonesia, surat utang dengan tenor di atas
5 tahun disebut obligasi, meskipun surat hutang bertenor 3 tahun yang diterbitkan
perusahaan pembiayaan dicatat dan dipasarkan sebagai obligasi. Kebanyakan
obligasi di Indonesia bertenor 5 tahun dan 30 tahun paling panjang.

Obligasi menjadi tawaran menarik perusahaan dan pemerintah untuk


pendanaan karena obligasi memiliki jatuh tempo panjang dan relative murah, karena
merupakan hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal).
LITERATUR TEORI

Menurut Jogiyanto

Pengertian obligasi (bond) adalah suatu kontrak pinjaman yang


mengharuskan untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga
pinjaman dalam kurun waktu tertentu yang telah disepakati oleh pihak yang
bersangkutan.

Menurut Frank J. Fabozzi

Obligasi adalah salah satu jenis utang atau surat pengakuan hutang suatu
perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nominalnya.
Penghasilan yang diperoleh dari obligasi adalah berupa tingkat bunga yang akan
dibayar oleh perusahaan penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.

Menurut Rowland

Obligasi perusahaan adalah sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang


menjanjukan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang pada tanggal jatuh
tempo dengan pembayaran bunga secara periodik.
I. PENDAHULUAN
Ada banyak jenis investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada
umumnya terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing.
Jenis-jenis investasi tersebut umumnya bersamaan dengan investasi keuangan
sebagai mitra dalam mengelola investasi tersebut. Di antara produk investasi
tersebut, obligasi merupakan produk yang memiliki tingkat resiko paling rendah, dan
cenderung lebih stabil. Obligasi adalah surat utang pasar modal yang memuat
perjanjian (kontrak) kesediaan emiten (perusahaan/ institusi penerbit obligasi) untuk
melakukan pembayaran secara tetap kepada investor dan mengembalikan pokok
pinjaman/ hutang pada akhir periode perjanjian.

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga
dengan nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit
obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah.

ll. PEMBAHASAN
Pengertian Obligasi

1. Menurut Jogiyanto
Pengertian obligasi (bond) adalah suatu kontrak pinjaman yang
mengharuskan untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan
bunga pinjaman dalam kurun waktu tertentu yang telah disepakati oleh pihak
yang bersangkutan.
2. Menurut Frank J. Fabozzi
Obligasi adalah salah satu jenis utang atau surat pengakuan hutang
suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar
nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi adalah berupa tingkat
bunga yang akan dibayar oleh perusahaan penerbit obligasi pada saat jatuh
tempo.
3. Menurut Rowland
Obligasi perusahaan adalah sekuritas yang diterbitkan oleh
perusahaan yang menjanjukan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah
uang pada tanggal jatuh tempo dengan pembayaran bunga secara periodik.

Menurut konvensi yang berlaku di Indonesia, surat utang dengan tenor di atas
5 tahun disebut obligasi, meskipun surat hutang bertenor 3 tahun yang diterbitkan
perusahaan pembiayaan dicatat dan dipasarkan sebagai obligasi. Kebanyakan
obligasi di Indonesia bertenor 5 tahun dan 30 tahun paling panjang.

Obligasi menjadi tawaran menarik perusahaan dan pemerintah untuk


pendanaan karena obligasi memiliki jatuh tempo panjang dan relative murah, karena
merupakan hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal).

Jenis Obligasi

Menurut Tandelilin ada beberapa jenis obligasi perusahaan yang memiliki


karakteristik berbeda.

1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)


Pengertian obligasi dengan jaminan adalah obligasi yang diterbitkan
perusahaan menggunakan jaminan suatu asset (real). Hal ini untuk
mengantisipasi bila perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka
pemegang obligasi berhak mengambil alih asset tersebut.
2. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond)
Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa
menggunakan suatu jaminan asset (real) tertentu.
3. Obligasi konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham
pada perusahaan dengan harga yang telah ditetapkan. Sehingga pemegang
obligasi memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari selisih
penjualan dan pembelian saham.
4. Obligasi yang disertai Warrant
Obligasi yang disertai warrant adalah memberikan hak kepada
pemegang saham untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah
ditentukan.
5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
Obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang memberikan
pembayaran bunga. obligasi tanpa kupon biasanya ditawarkan pada harga di
bawah nilai parinya (ada discount) sehingga investor mendapat keuntungan
dari nilai perbedaan harga pasasr dan nilai pari obligasi saat obligasi tersebut
dibeli.
6. Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang adalah obligasi yang
memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan menggunakan
kupon yang dihitung sebesar persentase tertentu dari suku bunga deposito
atau bisa juga dikombinasikan dengan suku bunga tetap.
7. Putable Bond
Putable Bond adalah jenis obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sebelumwaktu jatuh
tempo dan sesuai dengan nilai par.
Putable bond akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi
jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan atau harga obligasi yang turun,
maka pemegang obligasi boleh meminta pelunasan perusahaan, tujuannya
agar pemegang obligasi dapat menginvestasikan kembali dananya dengan
tingkat bunga yang sesuai denga tingkat bunga pasar yang berlaku.
8. Junk Bond
Junk Bond adalah jenis obligasi yang memberikan keuntungan (kupon)
yang tinggi, namun juga mengandung resiko yang tinggi pula. Junk
Bond diterbitkan oleh perusahaan yang bersiko tinggi atai oleh perusahaan
yang ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisi.
9. Sovereign Bonds
Sovereign Bonds adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu
negara dengan mata uangnya sendiri namun dijual di negara lain
menggunakan mata uang negara tersebut.

Penerbitan dan Tahapan Membeli Obligasi

Penerbitan Obligasi :

Penerbit obligasi sangat luas sekali hampir setiap badan hukum dapat
menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara
penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan obligasi biasanya terdiri
atas :

1. Lembaga supranasional seperti Bank Investasi Eropa atau Bank


Pembangunan Asia.
2. Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang
negaranya maupun obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang
biasa disebut dengan obligasi internasional soveregeign.
3. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta special purpose vechiles
adalah perusahaan yang didirikan dengantujuan khusus guna menguasai
aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa
disebut efek beragung aset.

Tahapan Obligasi :

a. Membuka Rekening.
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi
adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang
menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan
pengalaman, tim yang solid baik trader/dealer ataupun riset serta fee yang
kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda
mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan
aktual.
b. Pahami Produk Obligasi.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk
informasi yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya
sendiri, potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal
ini dapat diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada
bagian riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau
melalui internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secara lengkap,
diharapkan investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga
mempermudah pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di
mana Anda ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat
maksimal dalam mencapai rencana yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis.
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa
yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan
seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belakang
serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi
yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi
sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin
dibeli. Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada
trader atau broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan
pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.
e. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan
pembelian obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor
individu untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang
menawarkan satuan bernilai Rp50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat
pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan
sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran.
Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa
mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.
f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi.
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke
rekening perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka
Anda sebagai pembeli tinggal menunggu proses atas transaksi tersebut.
Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan
sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara
elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun
sudah scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh
bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank
bersangkutan akan memungut biaya tertentu.

Contoh Dan Rumus Perhitungan Obligasi

Bagi hasil obligasi adalah pendapatan obligasi yang dapat didapat dari hasil
obligasi dan bunga obligasi. analisis perhitungan obligasi untuk menentukan imbalan
atas investigasi obligasi bisa  menggunakan beberapa ukuran yield, diantaranya
yaitu :

a. Nominal Yield Dan Current Yield

Nominal yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan


pada pemegang obligasi. Tingkat bunga kupon dinyatakan sebagai
presentrase nilai nominal.

Current Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga


pasar obligasi.
b. Yield To Maturity (YTM)

Yield To Maturity (YTM) adalah tingkat return majemuk yang akan


dikembalikan dan diterima investor jika pembeli obligasi pada harga pasar
saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo. Yield To
Maturity adalah ukuran yield yang umum digunakan karena yield ini
mencerminkan return dengan tingkat bunga majemuk (compounded rate of
return) yang diharapkan investor, jika dua asumsi yang disyaratkan itu bisa
terpenuhi.

Untuk memperoleh nilai yang paling mendekari, maka digunakan persamaan


berikut ini:
c. Yield To Call (YTC)

Yield to call (YTC) adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli


kembali (callable). obligasi ini membolehkan emiten untuk bisa melunasi atau
membeli kembali obligasi yang sudah diterbitkannya dari tangan investor yang
memegang obligasi tersebut (sebelum jatuh tempo). biasanya obligasi yang
mempunyai peluang besar untuk dilunasi sebelum jatuh tempo adalah
obligasi yang dijual pada harga premi, contohnya: obligasi kuponnya tinggi
dan mempunyai harga pasar diatas nilai parinya.

Rumus YTC sebagai berikut:

YTC dihitung sama dengan perhitungan YTM, dengan catatan variable nilai
pari diganti dengan cell price sehingga bentuk persamaannya seperti berikut:

d. Realized (horizon) Yield


Realized (horizon) yield atau yield yang terealisasi adalah tingkat return
harapan investor dari sebuah obligasi, bila obligasi tersebut dijual kembali
oleh investor sebelum jatuh temponya. selain itu, yield yang terealisasi
(horizon) dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang bisa
diperoleh investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu.
rumus yield terealisasi adalah sebagai berikut:

Menghitung yield yang terealisasi yang mendekati juga digunakan perhitungan


yang sama dengan perkiraan YTC dan YTM dengan persamaan sebagai berikut:

Ukuran yield Kegunaan

Nominal Yield Mengukur tingkat kupon


Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang
Yield To Maturity Mengukur tingkat return harapan jika obligasi disimpan sampai
(YTM) waktu jatuh temponya.

Mengukur tingkat return harapan untuk dilunasi (callI) sebelum


Yield To Call (YTC)
jatuh tempo.

Realized (horizon)
Mengukur tingkat retur
Yield
Kegunaan masing-masing yield dapat kita lihat seperti di dalam table.

Perdagangan Obligasi Perusahaan di pasar Modal Indonesia

Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas


memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan. Semua
obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar investor dapat
mengukur atau memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi dengan
membeli obligasi tertentu (Darmadji dan Fakhruddin).
Untuk pasar modal inonesia sendiri banyak perusahaan yang bergerak dalam
pemebrian peringkat suatu obligasi, diantaranya adalah PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) dan Moody's Investors Service dan lainnya. Peringkat obligasi
hanya menjadi acuan bagi investor dalam menilai suatu obligasi tetapi tidak
menjamin ketika suatu obligasi dengan peringkat AAA akan berjalan lancar.

Kategori dan definisi peringkat obligasi adalah sebagai berikut :

a. AAA adalah Efek hutang yang berisiko investasi paling rendah dan


berkemampuan paling baik untuk membayar bunga dan pokok utang dari
seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
b. AA adalah Efek hutang yang berisiko investasi sangat rendah dan
berkemampuan sangat baik untuk membayar bunga dan pokok utang dari
seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan tidak
mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan yang merugikan.
c. A adalah Efek hutang yang berisiko investasi rendah dan berkemampuan baik
untuk membayar bunga dan pokok utang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan, dan hanya sedikit dipengaruhi oleh
perubahan keadaan yang merugikan.
d. BBB adalah Efek hutang yang berisiko investasi cukup rendah dan
berkemampuan cukup baik dalam membayar bunga dan pokok utang dart
seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, meskipun
kemampuannya tersebut cukup peka terhadap perubahan keadaan yang
merugikan.
e. BB adalah Efek hutang yang masih berkemampuan untuk membayar bunga
dan pokok utang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang
diperjanjikan, namun berisiko investasi cukup tinggi, dan sangat peka
terhadap perubahan keadaan yang merugikan.
f. B adalah Efek hutang yang berisiko investasi sangat tinggi dan
berkemampuan sangat terbatas untuk membayar bunga dan pokok utang dari
seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang dijanjikan.
g. CCC adalah Efek hutang yang tidak berkemampuan lagi untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya.
h. D adalah Efek hutang yang macet atau perusahaan yang sudah berhenti
berusaha.

Penilaian Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara.
Jangkawaktu obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek yaitu satu tahun,
ada juga yang jangka panjang yaitu 30 tahun. 

Bahkan ada yang namanya obligasi consol, yakni obligasi yang jangka waktu


jetuh temponya tidak terbatas. Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang
bersifat tetap untuk setiap periodenya.

Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut:

1. Nilai nominal (Par Value)


Nilai nominal adalah harga yang tercantum pada surat
obligasi. Nilai tersebutmencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh
penerbit obligasi pada saat jatuh tempo. Misalnya suatu obligasi
mempunyai nilai nominal sebesar 1 jutarupiah, maka pada saat jatuh tempo
pemegang obligasi akan menerima uang pengembalian sebesar 1 juta rupiah
(diluar bunga)
2. Kupon tingkat bunga
Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase
berdasarkannilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
Misalnyasuatu perusahaan menerbitkan obligasi dengan kupon tingkat bunga
sebesar20% yang akan dibayarkan setiap tahun selama 10 tahun. Pemegang
obligasiakan memperoleh pembayaran bunga sebesar 20% X Rp. 1 juta =
Rp.200.000,00 setiap tahun selama 10 tahun. Periode pembayaran
akanditentukan oleh pihak penerbit obligasi, misalnya setiap 1 tahun sekali
atau 6 bulan.
3. Jatuh tempo
Jangka waktu atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan
dalamsatuan tahun. Pada saat jatuh tempo penerbit obligasi mempunyai
kewajibanuntuk melunasi pemegang obligasi sebesar nominalnya.

Penilaian Obligasi Berdasarkan Aliran Kas

Nilai suatu obligasi bias dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan


diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi.

Contoh:Suatu obligasi memiliki nominal sebesar Rp. 1 juta, dengan kupon bunga
sebesar20% dibayarkan setiap tahun, jangka waktu 10 tahun. Misalkan
tingkatkeuntungan yang disyaratkan untuk obligasi tersebut adalah 20%.

Tingkat keuntungan asset bebas risiko dan premi risiko tergantung dari
beberapafactor sebagai berikut ini:

1. Premi maturity
Jangka waktu ( jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan
tingkatkeuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi jatuh tempo, akan
semakin tinggitingkat keuntungan yang disyaratkan.2.
2. Premi kebangkrutan
Perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi
akanmeningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Sebagai
contoh,
missal perusahaan menerbitkan obligasi. Setelah menerbitkan obligasi, perus
ahaan melakukan pinjaman lagi dengan jumlah yang sangat besar, sehingga
menaikan tingkat utangnya. Semakin tinggi utang, akan semakin tinngi
kemungkinan kebangkrutannya, sehingga tingkat keuntungan yang
disyaratkan akan meningkat.
3. Premi likuiditas
Semakin likuid suatu asset, semakin rendah tingkat keuntungan yang
disyaratkan.Misalnya setelah menerbitkan obligasi, tiba-tibaterjadi krisis
moneter yang akanmengakibatkan kesulitan likuiditas. Dalam situasi ini
tingkat keuntungan yangdisyaratkan akan meningkat.4.
4. Premi inflasi
Secara umum, jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal juga
akanmeningkat, termasuk tingkat bunga investasi bebas risiko. Tingkat bunga
nominal bias dituliskan sebagai berikut:
Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + inflasi
Misal, setelah perusahaan menerbitkan obligasi, tingkat inflasi meningkat.
Dengan demikian tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, dan
mengakibatkankenaikan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi
tersebut.Kembali ke contoh diatas, misal tingkat keuntungan yang disyaratkan
untukobligasi tersebut (kd) pada tahun berikutnya (tahun kesatu) berubah
menjadi

Strategi Investasi Obligasi

            Menurut Eduardus tendelin (2010;176) Dalam pengelolaan portofolio obligasi


ada tiga pendekatan, yaitu pasif, aktif dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut
atau strategi imunisasi. Pemilihan strategi yang akan digunakan sangat tegantung
kepada preferensi risiko, pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari
investasi yang ingin dicapai oleh investor.

 Strategi Pengelolaan pasif

            Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode yang termasuk kategori pasif


berdasar pada asumsi bahwa pasar obligasi berbentuk efisiensi semi kuat – jadi
harga obligasi sekarang, dipandang merefleksikan semua informasi yang tersedia
untuk publik secara kuat. Jadi obligasi dirasakan memiliki nilai yang layak di pasar,
memberikan return (hasil) yang setaraf dengan risiko yang terlibat. Sebagai
tambahan kepercayaan bahwa obligasi individu tidak salah dihargai (mispriced),
investor pasif juga percaya bahwa usaha untuk meramalkan tingkat bunga , secara
umum tidak berguna.

            Menurut Eduardus tendelin (2010;176-177) Strategi pasif didasari pemikiran


bahwa pasar dalam kondisi yang efisien, sehingga harga-harga sekuritas di pasar
sudah ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai instrinsiknya. Investor yang
menganut strategi pasif, tidak secara aktif mencari kemungkinan-kemungkinan
strategi perdagangan tertentu yang bisa menghasilkan return abnormal. Oleh karena
strategi pasif didasari oleh asumsi bahwa harga obligasi sudah ditentukan secara
fair maka strategi pasif menggunkan informasi-informasi yang ada sekarang, bukan
informasi-informasi yang bersifat estimasi.

            Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio


obligasi adalah strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing)
pasar.

1. Beli dan simpan. Investor yang mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia
berniat  untuk tidak aktif melakukan perdagangan. Investor tersebut secara hati-
hati memilih obligasi yang akan dibentuk dalam portofolionya dan investor tidak
berusaha memperdagangkan obligasi tersebut untuk mendapatkan return yang
lebih tinggi, sehingga factor penting dalam strategi beli dan simpan adalah
pemilihan obligasi yang sesuai dengan kebutuhan investor.
2. Mengikuti indeks pasar. Investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan
abnormal karena harga obligasi sudah mencerminkan semua informasi yang
ada. Kondisi tersebut menyebabkan tidak ada satupun investor mampu
mendapatkan return yang lebih besar dari return pasar, sehingga investor akan
membentuk porofolio yang sesuai dengan kinerja pasar.

Strategi Imunisasi

            Menurut Eduardus tendelin (2010;177-178) Strategi imunisasi adalah strategi


yang berusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan
cara saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko
harga dan risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari
hubungan yang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya semakin
rendah tingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan risiko
riinvestasi merupakan risiko yang berasal dari ketidakpastian mengenai tingkat
investasi terhadap kupon yang akan diterima dimasa yang akan datang.

            Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi


obligasi dengan horizon investasi. Horizon investasi adalah lamanya waktu yang
diinginkan investor untuk tetap mempertahankan investasi obligasinya.

            Ada beberapa variasi strategi imunisasi antara lain strategi durasi dan
strategi manuritas. Perbedaan kedua strategi tersebut terletak pada waktu
manuritasnya. Strategi manuritas akan berusaha menyamakan waktu manuritas
dengan horizon investasi. Sedangkan strategi durasi tidak memperhatikan waktu
manuritas tetapi hanya akan berusaha menyamakan durasi dengan horizon
investasi. Kedua strategi tersebut  sering disebut dengan strategi penyesuaian
horizon.

Menurut william F.Sharpe (1997 ; 12) Imunisasi dilakukan dengan menghitung


durasi arus keluar yang dijanjikan dan kemudian menginvestasikan
portofolio  obligasi yang memiliki durasi yang sama. Dalam melakukan hal tersebut,
teknik ini memanfaatkan pengamatan bahwa durasi portofolio obligasi sama dengan
rata-rata tertimbang durasi  obligasi individu  di portofolio.

 Masalah dengan imunisasi yaitu :

1. Risiko default dan call yaitu imunisasi didasarkan pada asumsi bahwa obligasi
tidak akan default dan di call sebelum jatuh tempo jadi obligasi diasumsikan
bebas risiko call dan default. Konsekuensinya, jika obligasi portofolio menjadi
default stau di call, portofolio tidak akan kebal.
2. Pergeseran tidak paralel berganda di kurva yield yang tidak horizontal yaitu
imunisasi (dan durasi) juga didasarkan pada asumsi bahwa kurva yield horzontal
dan tiap pergeserannya adalah paralel dan akan terjadi sebelum pembayaran
diterima dari obligasi yang di beli.
3. Penyeimbangan ulang yaitu merujuk pada penjualan sebagian sekuritas yang
dimiliki dan menggantinya dengan sekuritas lain sehingga durasi portofolio
sesuai dengan durasi arus kas keluar yang dijanjikan.

Strategi aktif

            Menurut William F.sharpe (1997;1) Metode aktif manajemen portofolio


obligasi didasarkan pada asumsi bahwa pasar obligasi sangat tidak efisien , oleh
karena itu memberi investor peluang untuk memperoleh return di atas rata-rata.  Jadi
manajemen aktif didasarkan pada kemampuan manajer portofolio untuk
mengidentifikasi obligasi yang salah dihargai atau menentukan saat yang tepat
untuk membeli atau menjual di pasar obligasi dengan meramalkan tingkat bunga
secara akurat.

            Menurut Eduardus tendelin (2010;178-179) Perbedaan antara strategi pasif


dan aktif dapat dilihat dari data yang diperlukan. Jika pada strategi pasif, data yang
diperlukan sudah diketahui pada saat melakukan analisis (tingkat bunga, maturitas,
kualitas, dan YTM) tetapi pada strategi aktif data diperlukan belum diketahui dengan
pasti karena sifatnya masih estimasi.

1. Mengestimasi perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan


mempengaruhi harga obligasi denga arah terbalik , artinya jika tingkat bunga
mengalami kenaikan maka harga obligasi akan mengalami penurunan. Begitu
juga sebaliknya, jika terjadi penurunan tingkat bunga maka harga obligasi
akan naik.
2. Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer
portofolio obligasi berusaha menyesuaikan perubahan lingkungan yang terjadi
dengan melaksanakan apa yang disebut dengan bond swaps, yaitu suatu
strategi pengelolaan aktif yang berusaha untuk meningkat tingkat return
portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi adanya kesalahan penetapan
harga pada suatu obligasi di pasar.
Oleh karena perkembangan pasar modal yang sedemikian pesat maka
banyak teknik-teknik pengelolaan portfolio obligasi aktif baru juga
bermunculan seperti misalnya interest rate swaps, yaitu sebuah kontrak
antara dua pihak untuk saling menukarkan aliran kas berdasarkan sekuritas
yang bebeda.

III. KESIMPULAN
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan
hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman
(Pemodal).

Obligasi kini menjadi alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan modal


dalam jumlah yang besar tanpa harus melalui syarat syarat yang rumit ketika akan
meminjam dana ke bank Karena dalam obligasi ini penjualannya akan dipublikasikan
dan dijual kepada investor langsung. Pada dasarnya ini obligasi adalah surat tanda
utang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh modal. Secara umum
obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo antara 10 sampai 30 tahun, namun ada
juga obligasi yang memiliki jangka waktu jatuh tempo antara 7 sampai 10 tahun.
Sedangkan bunga atau kupon yang diberikan bagi pemegang obligasi ini stabil
berbeda dengan pemegang saham yang cenderung berfluktuatif. Sedangkan bagi
perusahaan dengan adanya obligasi dan saham prefern ini memberikan
perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga dan deviden
untuk saham prefern dan obligasi yang komulatif ini merupakan pengurang pajak.
Dilihat dari segi kepemilikannya pemegang obligasi ini disebut sebagai kreditur,
serta obligasi ini memiliki jatuh tempo. Konsekuensinya lain penggunaan obligasi ini
adalah ketidakmampuan membayar bunga dapat mengakibatkan kebangkrutan
sedangkan ketidakmampuan membayar dividen tidak berakibat apa apa.

Dalam obligasi juga terdapat bond indenture ini adalah dokumen legal yang
digunakan untuk melindungi pemegang obligasi. Maksud adanya bond indenture ini
supaya ketika obligasi telah dikeluarkan, misal jangka waktu 30 tahun, maka
manajer dapat bertindak untuk menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham. Dengan demikian pemegang obligasi khawatir
jangan jangan kepentingan dia terkorbankan hanya karena manajer ingin
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Oleh karena itu dalam bond
indenture ini dimuat secara spesifik tentang jenis utang, cara pembayaran, dan
berbagai batasan atau persyaratan yang diajukan oleh pemegang obligasi atau
kreditur.
Daftar Pustaka

Putra, Y. M., (2017). Perencanaan Keuangan Jangka Panjang. Modul Kuliah


Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

http://dedisuselopress.blogspot.co.id/2015/11/obligasi-dan-penilaian-obligasi.html

http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/obligasi-pengertian-jenis-jenis-rumus-dan-
perhitungan/

http://ekonomi.kabo.biz/2012/03/peringkat-obligasi.html

https://www.academia.edu/5653809/Penilaian_Obligasi

Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE.


Jogjakarta.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, “ Pasar Modal di Indonesia:


Pendekatan Tanya Jawab”, edisi 2, Jakarta, Salemba Empat, 2006.

Anda mungkin juga menyukai