Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PERHITUNGAN DAN PENILAIAN

OBLIGASI

Lita Marina Handayani

NIM. 43219010111

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana


Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat 11650

ABSTRAK

Obligasi merupakan salah satu instrument yang sering digunakan dalam berinvestasi di
pasar modal. Artikel ini berisi bagaimana analisa obligasi menggunakan metode Yield
To Maturity (YTM). Obyek dalam artikel ini meliputi, Definisi Obligasi, Jenis Obligasi,
Kode Obligasi, Obligasi Seri dan Termin, serta Perhitungan Obligasi. Dari artikel ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan individu, investor, serta perusahaan dalam
memperhitungkan dan menganalisa nilai obligasi serta resikonya.
Kata Kunci : Instrumen Obligasi, Investor, Yield To Maturity (YTM), dan analisa

PENDAHULUAN

Instrumen yang sering digunakan dalam berinvestasi dalam pasar modal yakni
instrumen surat kepemilikan yang dikenal dengan saham dan instrumen surat hutang
yang dikenal dengan obligasi. Di antara kedua jenis instrumen tersebut, investasi dalam
pasar obligasi saat ini mulai mengalami peningkatan perdagangan dari tahun ke tahun.
Walaupun demikian, perkembangannya masih cukup lambat jika dibandingkan dengan
saham. Hal ini disebabkan oleh tidak optimalnya kondisi pasar obligasi yang digunakan
oleh pelaku pasar modal serta terbatasnya pemahaman terkait instrumen obligasi di
berbagai kalangan masyarakat luas.
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga
dengan nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit
obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah.

Utang pemerintah kepada masyarakat yang diberikan melalui penerbitan obligasi


jauh lebih baik daripada utang pemerintah kepada Bank Indonesia yang berasal dari
pencetakan utang baru, karena pencetakan uang baru dapat berakibat fatal yaitu
jatuhnya nilai rupiah. Namun demikian, penerbitan obligasi ini membutuhkan
persyaratan berupa pendapatan yang stabil bagi penerbit obligasi (bondissuer).
Pendapatan yang stabil ini adalah syarat mutlak agar obligasi dapat dilunasi dan harga
obligasi akan diterima baik oleh pasar. Perusahaan yang menggunakan dana obligasi
untuk membiayai bidang usaha yang sifat pendapatannya tidak stabil atau terpengaruh
oleh siklus ekonomi, akan terancam gagal dalam melunasi kupon dan/atau pokok nilai
obligasinya.

LITERATUR TEORI

1) Definisi Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan
dana bagi perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik
modal untuk melakukan penempatan dananya. Obligasi merupakan bentuk
pengakuan hutang dari penerbit obligasi (issuer) kepada pemegang obligasi
dimana penerbit obligasi wajib untuk membayar kupon dan nilai pokok (par)
obligasi sesuai dengan waktu yang telah disyaratkan dalam obligasi tersebut.
Jangka waktu obligasi ini pada umumnya lebih panjang dari pinjaman yang
diperoleh dari perbankan sehingga bagi issuer yang mempunyai proyek
berjangka panjang, pendanaan melalui penerbitan obligasi menjadi lebih sesuai.
Bagi investor yang menanamkan dananya pada obligasi tidak perlu harus
menunggu sampai suatu obligasi jatuh tempo, apabila di tengah periode obligasi
ingin mencairkan dananya investor bisa menjual obligasi tersebut kepada
investor lain dengan tingkat harga tertentu yang disepakati. Di sini akan timbul
risiko apabila harga jual yang disepakati ternyata lebih rendah dari harga jualnya
setelah ditambah penghasilan dari kupon.
Selain sektor swasta, sektor pemerintah juga menjadikan instrument
obligasi sebagai salah satu alternatif penghimpunan dana untuk mendukung
kinerja pemerintah. Dengan demikian masyarakat luas mendapatkan kesempatan
untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung berjalannya pemerintahan
disamping masyarakat mendapatkan keuntungan dari kupon yang telah
ditetapkan. Penerbitan obligasi pemerintah saat ini sudah berkembang pesat
sehingga menjadi alternatif utama penghimpunan dana masyarakat yang
ditujukan untuk mendanai program-program pemerintah. Target investor juga
mengalami peningkatan tidak hanya masyarakat dalam satu negara tetapi telah
menjangkau masyarakat internasional.

2) Jenis Obligasi

Menurut Tandelilin ada beberapa jenis obligasi perusahaan yang memiliki


karakteristik berbeda.

1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)

Obligasi dengan jaminan adalah obligasi yang diterbitkan perusahaan


menggunakan jaminan suatu asset (real). Hal ini untuk mengantisipasi bila
perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak
mengambil alih asset tersebut.

2. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond)


Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa
menggunakan suatu jaminan asset (real) tertentu.
3. Obligasi konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham
pada perusahaan dengan harga yang telah ditetapkan. Sehingga pemegang
obligasi memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari selisih
penjualan dan pembelian saham.
4. Obligasi yang disertai Warrant
Obligasi yang disertai warrant adalah memberikan hak kepada
pemegang saham untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah
ditentukan.
5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
Obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang memberikan
pembayaran bunga. obligasi tanpa kupon biasanya ditawarkan pada harga di
bawah nilai parinya (ada discount) sehingga investor mendapat keuntungan
dari nilai perbedaan harga pasasr dan nilai pari obligasi saat obligasi tersebut
dibeli.
6. Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang adalah obligasi yang
memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan menggunakan
kupon yang dihitung sebesar persentase tertentu dari suku bunga deposito
atau bisa juga dikombinasikan dengan suku bunga tetap.
7. Putable Bond
Putable Bond adalah jenis obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sebelumwaktu jatuh
tempo dan sesuai dengan nilai par.
 Putable bond akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi jika
tingkat bunga pasar mengalami kenaikan atau harga obligasi yang turun,
maka pemegang obligasi boleh meminta pelunasan perusahaan, tujuannya
agar pemegang obligasi dapat menginvestasikan kembali dananya dengan
tingkat bunga yang sesuai denga tingkat bunga pasar yang berlaku.
8. Junk Bond
Junk Bond adalah jenis obligasi yang memberikan keuntungan (kupon)
yang tinggi, namun juga mengandung resiko yang tinggi pula. Junk
Bond diterbitkan oleh perusahaan yang bersiko tinggi atai oleh perusahaan
yang ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisi.
9. Sovereign Bonds
Sovereign Bonds adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara
dengan mata uangnya sendiri namun dijual di negara lain menggunakan mata
uang negara tersebut.
3) Kode Obligasi
Obligasi yang tercatat di pasar modal di beri kode. Kode obligasi ini
dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi lain, utnuk
kepentingan pencarian dan organisasi data di komputer dan untuk menunjukkan
karakteristik dari obligasinya. Misalnya untuk pasar modal Bursa Efek Surabaya
(BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang 12 karakter. Kode obligasi ini
adalah sebagai berikut:
a) AAAA          : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi
b) BBB              : kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan
c) CC                 : suku bunga (jika mempunyai beberapa suku bunga)
dan  opsi-opsi turunan.
d) D                   : tipe obligasi, yaitu B (Bonds), C (Convertible
Bonds), W(Bonds With Warrants), T (Medium Term Notes, Y (Money
Market), dan  M (Miscellaneous).
e) E                   : tipe dari suku bunga, yaitu F (Fixed
Rate), Z (Zero Rate/Discount) dan V (Variable dapat
berupa Floating  Rate, Revenue sharing,  fixed and floating  rate,,  dll)
f) FG                 : Kode dari scriptless. (Jogiyanto, 2014:184)
4) Obligasi Seri dan Termin
Jogiyanto (2014,185) mengidentifikasikan bahwa obligasi (bond) dapat
berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau
kombinasi keduanya. Serial bond (obligasi seri) adalah suatu kelompok obligasi
yang obligasi-obligasinya akan jatuh tempo berurutan, yaitu satu atau lebih
obligasi akan jatuh tempo periode berikutnya setelah satu atau lebih obligasi
lainnya jatuh tempo (misalnya setiap satu tahun, setiap dua tahun dan
seterusnya). Term bond (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh
tempo bersamaan waktunya. misalnya adalah obligasi yang diterbitkan oleh
Bank BP I pada tahun 2003 dengan kode BABP01XXBFTW. Obligasi ini akan
jatuh tempo bersamaan pada tanggal 25 April 2006.

5) Rumus Perhitungan Obligasi

Bagi hasil obligasi adalah pendapatan obligasi yang dapat didapat dari hasil
obligasi dan bunga obligasi. analisis perhitungan obligasi untuk menentukan
imbalan atas investigasi obligasi bisa  menggunakan beberapa ukuran yield,
diantaranya yaitu :

1. Nominal Yield Dan Current Yield

Nominal yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang


dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat bunga kupon dinyatakan
sebagai presentrase nilai nominal.
Penghasilan Bunga Tahunan
Tingkat Kupon=
Nilai Nominal

Current Yield  adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan


harga pasar obligasi.

P enghasilan Bunga Tahunan


Current Yield=
Harga Pasar Obligasi

2. Yield To Maturity (YTM)

Yield To Maturity (YTM) adalah tingkat return majemuk yang akan


dikembalikan dan diterima investor jika pembeli obligasi pada harga pasar
saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo. Yield To
Maturity adalah ukuran yield yang umum digunakan karena yield ini
mencerminkan return dengan tingkat bunga majemuk (compounded rate of
return) yang diharapkan investor, jika dua asumsi yang disyaratkan itu bisa
terpenuhi.
Untuk memperoleh nilai yang paling mendekati, maka digunakan
persamaan berikut ini:

3. Yield To Call (YTC)

Yield to call (YTC) adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa
dibeli kembali (callable). obligasi ini membolehkan emiten untuk bisa
melunasi atau membeli kembali obligasi yang sudah diterbitkannya dari
tangan investor yang memegang obligasi tersebut (sebelum jatuh tempo).
biasanya obligasi yang mempunyai peluang besar untuk dilunasi sebelum
jatuh tempo adalah obligasi yang dijual pada harga premi, contohnya:
obligasi kuponnya tinggi dan mempunyai harga pasar diatas nilai parinya.
Rumus YTC sebagai berikut:

YTC dihitung sama dengan perhitungan YTM, dengan catatan variable


nilai pari diganti dengan cell price sehingga bentuk persamaannya seperti
berikut:

4. Realized (horizon) Yield

Realized (horizon) yield atau yield yang terealisasi adalah tingkat return
harapan investor dari sebuah obligasi, bila obligasi tersebut dijual kembali
oleh investor sebelum jatuh temponya. selain itu, yield yang terealisasi
(horizon) dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang bisa
diperoleh investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu.
rumus yield terealisasi adalah sebagai berikut:
Menghitung yield yang terealisasi yang mendekati juga digunakan
perhitungan yang sama dengan perkiraan YTC dan YTM dengan persamaan
sebagai berikut:

Ukuran Yield Kegunaan

Normal Yield Mengukur tingkat kupon

Currrent Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang

Mengukur tingkat return harapan jika


Yield To Maturity (YTM) obligasi disimpan sampai waktu jatuh
temponya

Yield To Call (YTC) Mengukur tingkat return harapan untuk


dilunasi (Call) sebelum jatuh tempo

Realized (horizon) Yield Mengukur tingkat retur

6) Analisa dan Penilaian Obligasi


“FR 040 jatuh tempo 15 Sept 2025 coupon 11% harga 144,5%, ytm 5,946%,
mana yg lebih bagus sekarang (dengan mengabaikan risiko gagal bayar), saya
tetap memegang FR ini atau menjualnya/menggantinya dgn obligasi corporate
dgn ytm yg lebih besar, dan apa pertimbangannya?”
“dibeli pada harga 99,25 tgl 27-8-2009, harga diatas adalah harga saat ini,
target returnnya ndak ada, akan diganti dengan obligasi Bank Nagari harga
saat ini 106,25, kupon 9,875 ytm 7,52 jatuh tempo 13-1-2016, tersedia di pasar,
dapat fasilitas bebas pajak”
Asumsi :
a) Pembelian Obligasi Bank Nagari tidak menyalahi ketentuan investasi pada
pihak terafiliasi. Dalam hal ini boleh tidak membeli obligasi dari perusahaan
terafiliasi (perusahaan induk) dan batasan nominal yang diperbolehkan
sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dana pensiun.
b) Obligasi Bank Nagari yang akan dibeli selanjutnya akan dicatat
menggunakan metode pembukuan Hold to Maturity (Dipegang hingga
jatuh tempo)
c) Obligasi FR040 dibeli dengan metode pembukuan Mark to Market
(mengikuti harga pasar)
d) Asumsi ke dua Obligasi FR040 dibeli dengan metode pembukuan Hold
to Maturity
e) Nominal investasi di Obligasi sebelumnya katakanlah Rp 10 Milliar
f) Rating obligasi FR adalah AAA dan Rating Obligasi Bank Nagari adalah A
(BSBR06)
g) Simulasi di atas membandingkan profit loss terhadap perusahaan hingga 13
Januari 2016 (Jatuh tempo Obligasi Bank Nagari)
h) Diasumsikan jika terjadi transaksi obligasi akan dijual dan kemudian dibeli
kembali pada 18 Januari 2013
Berdasarkan analisa di atas, simulasi yang pertama adalah Obligasi FR040
dibeli dan kemudian dicatat dengan metode mark to market. Untuk
menjawab hal ini, saya menambahkan lagi beberapa asumsi dan data:
1. Suku bunga tidak mengalami perubahan hingga 2016
2. Harga Obligasi FR040 pada harga pasar hari ini 18 Januari 2013 adalah
144.5 (Sesuai dengan data BEI)
Sisa
Imba Nominal Nilai Tanggal
Kode Waktu
No Harga l (Miliar (Miliar Kupon Jatuh
Efek Jatuh
Hasil Rp) Rp) Tempo
Tempo
1 FR0058 118,650,00 6,54 2,650 3,144 8,250,00 19,42 15 Jun
2032
2 FR0061 113,000,00 5,22 260,000 293,800 7,000,00 9,33 15 Mei
2022
3 FR0047 136,000,00 0,00 4,700 6,392 10,000,00 15,08 15 Feb
2028
4 FR0065 103,750,00 6,29 10,000 10,375 6,625,00 20,33 15 Mei
2033
5 FR0040 144,500,00 0,00 3,200 4,624 11,000,00 12,67 15 Sep
2025
3. Suku bunga yang berlaku menggunakan asumsi Yield Curve dari IBPA
(Sebetulnya ada banyak sumber, Infovesta, Bloomberg, Reuters juga
dapat menyediakan informasi ini). Per 17 Januari 2013

Dengan asumsi di atas maka perbandingan antara kedua keputusan dalam


persentase sebagai berikut:
Bandingkan jika membeli obligasi Bank Nagari, maka keuntungan yang
akan diperoleh sebagai berikut:

Simulasi perhitungan kedua adalah mengasumsikan obligasi FR040


dibeli dan kemudian dicatat dengan pendekatan Hold to Maturity.
Dengan cara ini, malahan keuntungan yang diperoleh lebih tinggi karena
obligasi dibeli pada yield di atas 11%.

Kesimpulan dari hasil analisis di atas adalah sebagai berikut:

 Dengan menggunakan asumsi FR040 dicatat dengan metode mark to


market atau dengan cara Hold to Maturity, secara persentase
keuntungan lebih menguntungkan jika anda tetap menyimpan obligasi
FR040 dibandingkan menjualnya dan membeli obligasi Bank Nagari
 Asumsi FR040 dengan metode pembukuan mark to market dapat
berubah bila terjadi kenaikan yield / suku bunga yang disebabkan bisa
disebabkan karena valuasi obligasi yang dianggap terlalu mahal, inflasi
meningkat karena faktor banjir dan lainnya, maka harga FR040 bisa
mengalami penurunan harga yang lebih dalam dibandingkan harga
prediksi di atas.
 Memang, godaan terbesar adalah merealisasikan capital gain dari
FR040 yang sudah mencapai 45.6% (beli 99.25 harga pasar 144.5).
Namun yang harus dipertimbangkan adalah bahwa YTM ketika anda
membeli obligasi ini adalah sebesar 11.1%. Dengan memegang obligasi
ini hingga jatuh tempo, maka anda mendapatkan kepastian untung
11.10% hingga tahun 2025. Sementara jika anda merealisasikan
keuntungan 45.6% sekarang dan mendapat pengganti dengan YTM
7.49% hingga 2016, tentu anda juga harus memikirkan apa yang harus
dilakukan dari 2016 – 2025 setelah obligasi tersebut jatuh tempo. Tentu
tidak mudah lagi untuk mendapatkan obligasi dengan Yield 11% seperti
obligasi yang anda punya saat ini
 Kecuali posisi dana pensiun anda dalam kondisi RKD di bawah 100%
sehingga membutuhkan realisasi profit untuk mendongkrak return, saya
tidak menyarankan anda melakukan aksi tersebut.

KESIMPULAN

Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana bagi
perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik modal untuk
melakukan penempatan dananya. Obligasi merupakan bentuk pengakuan hutang dari
penerbit obligasi (issuer) kepada pemegang obligasi dimana penerbit obligasi wajib
untuk membayar kupon dan nilai pokok (par) obligasi sesuai dengan waktu yang telah
disyaratkan dalam obligasi tersebut. Jangka waktu obligasi ini pada umumnya lebih
panjang dari pinjaman yang diperoleh dari perbankan sehingga bagi issuer yang
mempunyai proyek berjangka panjang, pendanaan melalui penerbitan obligasi menjadi
lebih sesuai.

Selain sektor swasta, sektor pemerintah juga menjadikan instrument obligasi


sebagai salah satu alternatif penghimpunan dana untuk mendukung kinerja pemerintah.
Dengan demikian masyarakat luas mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif
dalam mendukung berjalannya pemerintahan disamping masyarakat mendapatkan
keuntungan dari kupon yang telah ditetapkan.

Berdasarkan metode yang digunakan dalam analisa adalah dengan metode mark
to market atau dengan cara Hold to Maturity, secara persentase keuntungan lebih
menguntungkan jika anda tetap menyimpan obligasi FR040 dibandingkan menjualnya
dan membeli obligasi Bank Nagari. Namun, dengan metode pembukuan mark to market
dapat berubah bila terjadi kenaikan yield / suku bunga yang disebabkan bisa disebabkan
karena valuasi obligasi yang dianggap terlalu mahal, inflasi meningkat karena faktor
banjir dan lainnya, maka harga FR040 bisa mengalami penurunan harga yang lebih
dalam dibandingkan harga.

Penting yang terpenting dan harus dipertimbangkan adalah bahwa YTM ketika
anda membeli obligasi ini adalah sebesar 11.1%. Dengan memegang obligasi ini hingga
jatuh tempo, maka anda mendapatkan kepastian untung 11.10% hingga tahun 2025.
Sementara jika anda merealisasikan keuntungan 45.6% sekarang dan mendapat
pengganti dengan YTM 7.49% hingga 2016, tentu anda juga harus memikirkan apa
yang harus dilakukan dari 2016 – 2025 setelah obligasi tersebut jatuh tempo. Tentu
tidak mudah lagi untuk mendapatkan obligasi dengan Yield 11% seperti obligasi yang
anda punya saat ini

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2017). Analisa Perhitungan dan Penilaian Obligasi. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.

<https://www.academia.edu/35442746/PAPER_BAB_IV_PENILAIAN_OBLIGASI>[
Diakses 30, Maret 2020]

<http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/136218-T%2028120-Analisa%20faktor-faktor-
Tinjauan%20literatur.pdf>[Diakses, 30 Maret 2020]

<https://id.scribd.com/doc/46017741/ANALISIS-OBLIGASI>[Diakses, 30 Maret 2020]

<http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2013/01/18/studi-kasus-keputusan-jual-beli-
obligasi/>[Diakses, 30 Maret 2020]

<http://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/obligasi-dan-penilaian-
obligasi.html>[Diakses, 30 Maret 2020]

Anda mungkin juga menyukai