Anda di halaman 1dari 12

RESUME PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI, PENDEKATAN MODUL

Portfolio Management
Kelas MM Reguler Yogyakarta Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Nama Diva Tertia Almira (484123) Dosen Prof. Jogiyanto Hartono, Akt.,M.B.A., Ph.D, CMA

Kelas MBA 78 Finance Tanggal Jumat, 6 May 2022

Modul 11 - Konsep Obligasi

Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo
dengan bunga tetap jika ada. Obligasi ada yang membayar bunga tetap, mengambang dan tidak
membayar bunga. Mayoritas obligasi ini memberikan bunga tetap sehingga sering disebut fixed
income asset. Tetapi yang dimaksud dengan pendapatan tetap adalah bunga yang tetap bukan hasil
investasinya karena bergantung dengan naik turunnya harga obligasi di pasar. Obligasi yang tercatat di
pasar modal memiliki kode untuk membedakan dengan obligasi lain. Kode obligasi terdiri dari
singkatan nama perusahaan penerbit diikuti oleh nomor obligasi yang diterbitkan dan informasi
lainnya. Beberapa contoh kode obligasid apat dilihat pada tabel di bawah.

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi yang membayar kupon) dan pure discount bond
(obligasi tidak membayar bunga, sehingga dijual dengan harga diskon) . Kupon adalah bunga yang
dibayarkan oleh obligasi untuk suatu periode tertentu, umumnya setengah atau satu tahun. Bunga
tersebut dapat berbentuk bunga tetap atau variabel yang berdasarkan suku bunga BI’s 7 days repo
(dulu bernama SBI). Obligasi dapat berupa serial bond (kelompok obligasi yang akan jatuh tempo
secara berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo periode berikutnya setelah satu atau
lebih obligasi lainnya jatuh tempo) dan term bond (obligasi yang jatuh tempo bersamaan waktunya)
atau kombinasi keduanya. Terdapat berbagai macam obligasi ditinjau dari penerbitnya, yaitu:
1. Obligasi Pemerintah
Pemerintah juga membutuhkan dana dengan meminjam secara jangka panjang kepada
masyarakat. Obligasi ini memiliki sifat yang sama dengan korporasi namun diterbitkan oleh
pemerintah sehingga dianggap lebih aman. Berikut adalah beberapa jenis obligasi pemerintah
a. Surat Utang Negara (SUN)
Surat berharga berupa surat pengakuan hutang dalam mata uang rupiah dan valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah sesuai dengan
masa berlakunya. Pembayaran bunga dan pokok dibayarkan dari APBN dengan
nominal 1 juta per lembarnya. SUN diterbitkan untuk membiayai defisit
pembelanjaan, menutup kas jangka pendek dan mengelola portofolio utang negara.
Terdapat dua jenis SUN yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka
waktu sampai 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Lalu terdapat
obligasi negara (ON) yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto. SUN dengan suku bunga variabel (kode BV atau VR)
membayar bunga variabel sesuai SBI 3 bulan dan dibayarkan pada tanggal 25.
Sedangkan suku bunga tetap membayar bunga yang nilainya tetap sampai dengan
jatuh tempo di tanggal 15.
b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk
Surat berharga negara berdasarkan prinsip syariah dalam mata uang rupiah maupun
asing. Terdapat beberapa seri dan variasi, yaitu:
i. Ijarah Fixed Rate memiliki suku bunga tetap. Akad yang dapat digunakan
untuk penerbitan sukuk adalah akad ijarah, mudharabah, musyarakah dan
istishna. Pada sukuk ini yang digunakan adalah sukuk Ijarah.
ii. Sukuk Negara berbasis proyek
iii. Sukuk Dana Haji Indonesia dari penempatan Dana Haji dan Dana Abadi
Umat oleh Departemen Agama
iv. SPN Syariah yang berjangka waktu tidak lebih dari 12 bulan
c. Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi yang diterbitkan negara dan dijual kepada warga negara Indonesia melalui
perantara dengan jangka waktu 3 - 5 tahun dan minimal pembelian 5 juta sampai 3
miliar rupiah. Terdapat pula pengembangan berupa Surat Berharga Ritel Online
dengan jatuh tempo dua tahun yang memiliki pemesanan minimal 1 juta - 3 miliar.
d. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel
Sukuk negara ritel dijual kepada individu warga negara Indonesia melalui agen
dengan nilai nominal kecil. Sukuk Ritel dikelola menggunakan prinsip syariah yang
tidak mengandung unsur riba judi dan ketidakjelasan.
2. Municipal Bonds
Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah seperti pemerintah provinsi, kota dan
kabupaten untuk pembiayaan modal jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit dan lainnya.
3. Obligasi Korporasi
Surat utang jangka panjang yang dikeluarkan perusahaan swasta dengan nilai utang yang
dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon.
Obligasi korporasi biasanya dilindungi dengan bond indenture (janji perusahaan penerbit
obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak tertentu yang
dipercaya). Obligasi perusahaan adalah sekuritas senior berarti memiliki prioritas pembayaran
di atas saham preferen dan biasa apabila terjadi kebangkrutan atau likuidasi. Obligasi
perusahaan dapat dijamin dengan surat-surat hipotik seperti tanah dan tidak dijamin
(debenture). Obligasi juga dapat berupa obligasi termin dan seri atau kombinasi keduanya.
Obligasi korporasi juga dapat mengeluarkan obligasi sukuk dalam bentuk syariah ijarah.

Terdapat beberapa cara untuk menilai obligasi yaitu berdaasrkan nilai maturity, nilai pasar dan
nilai intrinstik. Penjelasan setiap nilai dari obligasi tersebut, yaitu:
1. Nilai Maturiti atau Nilai Jatuh Tempo
Nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi akan jatuh tempo. Nilai ini juga
mewakili nilai nominal atau par atau nilai tampang dari obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya
sudah ditentukan seperti 1 juta rupiah.
2. Nilai Pasar
Nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal tertentu, tabel di bawah adalah contoh
kutipan nilai pasar obligasi di NYSE. Sebagai contoh adalah obligasi ATT 8.80s05 yang
diterbitkan oleh perusahaan AT&T yang membayarkan kupon 8,8% setahun yang dibayar
setengah tahunan yang akan jatuh tempo di tahun 2005. Hasil sekarang dari obligasi adalah
9,5% yang didapatkan dari nilai kupon sekarang dibagi harga pasarnya ($88,00/$927,50). Di
hari tersebut jumlah transaksi sebanyak 260 volume obligasi dengan nilai pasar $927,5
sehingga penutupan obligasi turun sebesar $5 atau -½ poin dari hari sebelumnya.

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

3. Nilai Intrinsik atau Nilai Fundamental


Perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi yang tidak mungkin dihitung dengan tepa hanya
diperkirakan.

Likuiditas obligasi atau marketability menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual
obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukurannya adalah rentang
permintaan - penawaran (bid-ask spread atau bid-offer spread) yang menunjukan perbedaan antara
nilai permintaan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah dealer mau membeli.
Obligasi yang aktif diperdagangkan akan cenderung mempunyai bid-ask spread yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang tidak aktif diperdagangkan.

Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika memiliki pilihan untuk membayar obligasinya
pada nilai par sebelum jatuh tempo. Hak obligasi ini disebut dengan hak tarik atau hak provisi tarik.
Beberapa keuntungan yang didapatkan penerbit dari hak ini yaitu: 1) Utang dapat dikurangi apabila
aliran kas perusahaan tersisa, 2) Obligasi kupon tinggi dapat diganti dengan obligasi dengan kupon
lebih rendah jika bunga menurun, 3) Menyediakan sinyal baik bahwa perusahaan memiliki aliran kas
yang tersedia 4) Menyediakan opsi tarik kepada perusahaan dengan gratis. Kebalikannya untuk
investor, obligasi yang mempunyai call provision merugikan investor sehingga harganya akan lebih
rendah dibandingkan obligasi tanpa hak tarik. Opsi ini sebenarnya sama dengan opsi tarik (call
option), sehingga harga obligasi dengan call provision adalah nilai obligasi tanpa call provision
dikurangi dengan nilai call option.

Peringkat obligasi adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk
menunjukan resiko dari obligasi. Risiko obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak terbayar dan
peringkat ini digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi. Di Indonesia, terdapat beberapa peringkat
obligasi yang diakui oleh OJK sesuai dengan tabel di bawah. Setiap perusahaan pemeringkat memiliki
jenis kode sendiri.
Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Peringkat obligasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori peringkat obligasi sebagai
berikut, yaitu:
● Investment grade securities yang memiliki kemampuan membayar bunga dan prinsipal kuat.
● Non - Investment grade securities yang speklatif dalam kemampuan pembayaran bunga dan
prinsipalnya. Obligasi dalam kategori ini juga disebut obligasi sampah atau junk bonds karena
memiliki risiko default yang tinggi.
Kedua kategori obligasi tersebut dirangkum pada tabel di bawah.

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Modul 12 - Valuasi Obligasi

Memahami nilai intrinsik dan membandingkannya dengan nilai pasar dapat digunakan untuk
menilai apakah obligasi tersebt overvalued atau undervalued (atau diskon). Selain itu investor juga
perlu memahami hasil-hasil obligasi yang terkait dalam nilai intrinstik ini. Nilai intrinsik adalah
perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai intrinsik obligasi kupon yaitu obligasi yang
membayar bunga atau kupon pada saat-saat tertentu yang dapat diperkirakan menggunakan rumus di
bawah.
Untuk nilai kupon yang konstan, maka rumus di atas juga dapat dituliskan menjadi rumus sebagai
berikut, yaitu:

Obligasi diskon murni merupakan obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga dijual
dengan harga diskon. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat
tertentu dapat diperkirakan dengan rumus di bawah.

Beberapa pengukuran dapat digunakan untuk mengukur hasil atau yield dari suatu obligasi.
Ketiga jenis pengukuran tersebut diantaranya, yaitu:
1. Hasil sekarang atau Current Yield
Hasil ini diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini
2. Hasil Sampai Maturiti atau Yield to Maturity (YTM)
Tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai
jatuh tempo. Untuk obligasi yang membayar kupon, YTM dapat dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut:
● Menghitung YTM untuk suku bunga kupon variabel dapat dihitung dengan cara
trial-and-error dengan menyamakan nilai pasar sekarang dari obligasi dengan nilai
sekarang aliran-aliran kas. Nilai YTM adalah nilai dari internal rate of return (IRR)
yang juga dapat dihitung menggunakan perintah excel IRR()
● Menghitung YTM untuk Suku Bunga Kupon Tetap yang dapat dihitung
menggunakan rumus di bawah.

Nilai YTM ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus nilai sekarang, trial and
error dan rumus pendekatan. Rumus YTM pendekatan diuraikan dalam formula di
bawah.

● Menghitung YTM untuk Obligasi tanpa Kupon seperti pure discount bond dapat
dinyatakan dengan rumus di bawah.

3. Hasil sampai ditarik atau Yield to Call


Return dari obligasi dari sekarang sampai dengan tanggal obligasi ditarik kembali

Rentang hasil adalah perbedaan antara YTM yang dijanjikan dengan YTM suatu obligasi
bebas gagal yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturiti yang sama. Premium gagal adalah
perbedaan hasil dari YTM dijanjikan dengan YTM diharapkan. Premium risiko adalah perbedaan
antara YTM diharapan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal yang memiliki waktu maturitas yang
sama. Hubungan-hubungan tersebut diilustrasikan pada gambar di bawah.
Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

YTM diinginkan (Y) dapat dihitung dengan suatu rumus sebagai berikut:

Modul 13 - Teorema Obligasi

Teorema Malkiel (1962) menjelaskan bagaimana hubungan antara tingkat suku bunga pasar,
lama maturity dan tingkat bunga deposito atau tingkat kupon. Teorema ini mempunyai implikasi yang
penting untuk investor dalam keputusannya membeli atau menjual obligasi. Untuk menjelaskan
teorema obligasi lebih jelas, akan digunakan ilustrasi suatu obligasi dengan tingkat kupon sebesar
14% setahun dengan nilai par 1 juta. Harga obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga
pasar dan lamanya maturity. Hasil pasar menunjukkan hubungan antara perubahan suku bunga pasar
terhadap harga obligasi. Jika suku bunga pasar tidak berubah (sama dengan tingkat kupon 14%), maka
harga obligasi tidak berubah sebesar 1 juta untuk semua waktu maturitas yang digambarkan pada garis
lurus pada gambar di bawah. Jika suku bunga pasar turun menjadi 12% atau 10% maka harga obligasi
akan naik untuk semua waktu maturity dan harga obligasi akan mengarah turun ke nilai par nya dan
sebaliknya. Pada saat maturitu, semua obligasi akan bernilai sama yaitu nilai parnya.
Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Malkiel juga memperkenalkan lima teorema tentang hubungan antara harga-harga obligasi
dengan hasilnya yang disebut Malkiel’s Bond Theory. Kelima teori tersebut, yaitu:
1. Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar (market yield)
Terdapat hubungan negatif atau berlawanan arah antara suku bunga pasar dengan harga
obligasi yaitu semakin meningkatnya suku bunga pasar maka semakin menurun harga
obligasi. Secara matematis, dapat dilihat dari rumus valuasi nilai intrinsik obligasi dimana
suku bunga pasar berada sebagai denominator. Secara logika, dengan meningkatnya suku
bunga pasar maka tabungan akan semakin menarik sehingga investor akan menjual obligasi
dan membuat tabungan. Karena supply obligasi meningkat dan menariknya produk tabungan
maka penerbit obligasi harus menjual obligasi dengan harga diskon. Sebaliknya jiga suku
bunga pasar menurun, investor hanya mau menjual obligasinya dengan premium untuk
mengkompensasi kerugian suku bunganya.
2. Dengan maturitas konstan, penurunan suku bunga pasar akan menaikkan harga obligasi
dengan basis presentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan suku bunga
pasar yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi. Pengaruh perubahan
suku bunga pasar lebih besar terhadap kenaikkan harga dibandingkan penurunan harga
obligasi. Perubahan obligasi ini tidak simetris dan terlihat pada gambar di bawah.
Melengkungnya kurva lebih besar untuk penurunan suku bunga pasar dibandingkan dengan
kenaikan suku bunga pasar.

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi
3. Untuk suatu perubahan suku bunga pasar tertentu, besarnya perubahan harga obligasi akan
berhubungan positif dengan maturity, yaitu semakin lama amturitinya, semakin besar
perubahan harga obligasinya. Maka terdapat hubungan positif antara lama maturity dengan
harga obligasi. Perubahan atau volatilitas harga obligasi jangka panjang akan lebih tinggi
dibandingkan dengan obligasi jangka pendek.
4. Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan volatilitas
harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun sejalan dengan tingkatnya
maturity. Hubungan lama maturity dengan harga obligasi yang meningkat dengan tingkat
menurun.
5. Persentase perubahan harga obligasi akibat perubahan suku bunga pasar akan lebih
kecil jika tingkat kupon lebih tinggi. Terdapat hubungan negatif antara tingkat kupon
dengan harga obligasi. Teorema ini menunjukkan obligasi yang mempunyai tingkat kupon
berbeda akan mengalami perubahan harga obligasi yang berbeda dengan perubahan suku
bunga pasar yang sama. Perubahan harga obligasi akan lebih rendah jika tingkat kuponnya
lebih tinggi dan sebaliknya. Teorema ini tidak berlaku untuk obligasi yang mempunyai waktu
maturity hanya satu tahun atau tidak memiliki jatuh waktu yang disebut dengan perpetuity.

Dari teorema-teorema tersebut maka dapat diringkas sebagai berikut, yaitu:


● Suku bunga pasar
○ Harga obligasi berhubungan terbalik dengan suku bunga pasar
○ Penurunan suku bunga pasar lebih sensitif terhadap harga obligasi dibandingkan
dengan kenaikan suku bunga pasar
● Maturiti
○ Besarnya perubahan harga obligasi berhubungan positif dengan waktu maturitas
○ Perubahan harga obligasi tersebut terjadi dengan tingkat menurun sejalan dengan
meningkatnya lama maturitas
● Tingkat Kupon
○ Besarnya persentase perubahan harga obligasi akibat perubahan suku bunga pasar
berhubungan terbalik dengan tingkat kupon

Teorema ini menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan memiliki implikasi yang
penting, yaitu:
1. Jika suku bunga pasar dapat diprediksi maka investor seharusnya membeli obligasi jika suku
bunga pasar diekspektasi turun dan sebaliknya
2. Untuk memperoleh hasil maksimum dari turunnya suku bunga pasar, maka investor
seharusnya membeli obligasi yang memiliki maturity lama dan tingkat kupon rendah
3. Jika investor harus membeli obligasi padahal suku bunga diekspektasi naik, sebaiknya
investor membeli obligasi dengan maturitas pendek dan tingkat kupon tinggi.

Modul 14 - Durasi Obligasi

Maturitas mengukur umur hidup obligasi tapi tidak mengukur hidup ekonomisnya, Untuk
mengukur umur hidup ekonomis diperlukan pengukuran durasi. Durasi adalah pengukur dari umur
hidup ekonomis dari suatu obligasi dengan mempertimbangkan semua bentuk dan besarnya aliran kas
keseluruhan dari obligasi sampai jatuh tempo. Obligasi dengan durasi sama akan bereaksi dengan cara
yang sama dibandingkan dengan obligasi dengan maturitas sama. Hal ini terjadi karena durasi
mempertimbangkan pola dan besarnya aliran kas keseluruhan. Durasi dihitung dengan rata-rata
tertimbang maturitas dari aliran kas obligasi dengan basis nilai sekarang. Durasi dapat diartikan
sebagai discounted payback period dari investasi suatu obligasi.

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Terdapat dua obligasi, obligasi pertama berumur 3 tahun dengan kupon tahunan sebesar
50,000 yang akan dilunasi di tahun ketiga. Obligasi kedua berumur yang sama dengan kupon 50,000
namun akan dilunasi di tahun kedua. Aliran kas tersebut diilustrasikan pada gambar di atas, terlihat
bahwa obligasi kedua akan lebih cepat dilunasi sehingga memiliki durasi yang lebih pendek.

Konsep durasi diperkenalkan pertama kali oleh Macaulay di tahun 1938 dan untuk
menghitung durasi, digunakan formula sebagai berikut:

Mengestimasi nilai obligasi saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga
obligasi dari harga sebelumnya. Dengan mengetahui perubahan harga obligasi, maka nilai obligasi
sekarang dapat dihitung. Persentase perubahan tersebut dapat dihitung dengan rumus di bawah.
Perubahan persentase harga obligasi ini dipengaruhi secara positif oleh durasi obligasinya dan negatif
oleh perubahan suku bunga. Hubungan antara perubahan harga obligasi dengan suku bunga dianggap
linear meskipun kenyataannya sedikit cembung sehingga tidak menggunakan tanda “=”.

Imunisasi adalah strategi investasi di obligasi yang menyamakan durasi dari obligasi atau
portofolio obligasi dengan waktu lamanya investasi untuk menghilangkan risiko perubahan suku
bunga. Strategi imunisasi dapat diilustrasikan pada kasus dimana seorang investor memiliki dana
menganggur dan membutuhkan aliran kas masuk sebesar 1 juta rupiah di akhir aun kedua. Terdapat
beberapa alternatif untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:
1. Investor membeli obligasi yang durasinya tidak sama dengan lama periode investasinya. Jika
investor membeli obligasi ini dan obligasi jatuh tempo lima tahun lagi maka dia harus
menjualnya pada akhir tahun kedua. Suku bunga pada akhir tahun kedua ini dapat naik atau
turun. Jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun dan investor mengalami risiko
kerugian karena menjualnya dengan harga lebih rendah (risiko suku bunga). Jika suku bunga
turun maka harga obligasi akan naik dan investor mengalami keuntungan kenaikan nilai
obligasi.
2. Investor membeli obligasi dengan kupon sebesar 16% setahun dibayar tengah tahunan, suku
bunga sekarang adalah 20% setahun. Jika suku bunga turun, maka investor harus membeli
kembali obligasi yang lebih tinggi nilainya atau kerugian karena menginvestasikan ke obligasi
dengan tingkat bunga yang lebih rendah (reinvestment rate risk). Sebaliknya, jika suku bunga
naik, harga obligasi akan turun dan investor mengalami keuntungan. Tabel di bawah
merupakan rangkuman keuntungan kerugian obligasi akibat perubahan suku bunga

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Karena suku bunga ke depan tidak pasti, maka kedua alternatif investasi tersebut berpotensi
merugikan investor. Untuk menghilangkan kerugian tersebut, maka kerugian dapat diimunisasikan.
Imunisasi dapat dilakukan dengan menginvestasikan ke suatu obligasi yang mempunyai durasi sama
dengan lama periode investasinya. Namun yang menjadi permasalahannya tidak mudah mencari suatu
obligasi yang lama durasinya sama persis dengan lama periode investasinya. Oleh karena itu,
imunisasi biasanya dilakukan dengan membentuk portofolio obligasi yang durasinya sama dengan
periode investasi. Rumus durasi portofolio dapat dihitung dengan formula sebagai berikut.
Dengan formula tersebut akan dihasilkan imunisasi terhadap perubahan suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai