OLEH KELOMPOK 4
KELAS: MAKSI 24A
1. Definisi Obligasi
Obligasi dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar
kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Nilai utang dari
obligasi ini dinyatakan di dalam surat utangnya. Obligasi memiliki jatuh tempo, berarti
mempunyai lama waktu pelunasannya.
2. Kode Obligasi
Kode obligasi diperlukan ntuk membedakan obligasi dengan jenis yang lain,
kepentingan pencarian, organisasi data di komputer dan menunjukan karakterisitk
obligasinya.
Contoh: AAAABBBCCDEFG. Keterangan:
1) AAAA : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi
2) BBB : kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan
3) CC : suku bunga
4) D : tipe obligasi
5) E : tipe dari suku bunga
6) FG : kode dari sriptless
4. Macam-Macam Obligasi
Ditinjau dari penerbit obligasi ada tiga jenis yaitu sebagai berikut.
1) Obligasi Pemerintah
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Obligasi pemerintah sendiri
terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
- Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka
Program Rekapitalisasi Perbankan.
- Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
1
- Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat
dibeli secara ritel
- Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah"
atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai
defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
5. Pasar Obligasi
Obligasi diperdagangkan di pasar modal khususnya pasar obligasi. Di
Indonesia obligasi diperdagangkan di Burse Efek Surabaya (BES).
6. Nilai Obligasi
Ada tiga jenis yaitu:
1) Nilai Maturiti (maturity value) atau nilai jatuh tempo merupakan nilai yang
dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Nilai ini juga mewakili
nilai nominal atau nilai par (par value) atau nilai tampang (face value).
2) Nilai pasar obligasi merupakan nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal
pada saat tertentu.
3) Nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai fundamental (fundamental value)
merupakan perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi, yang tidak mungkin
dihitung dengan tepat.
Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) merupakan obligasi yang
membayar kupon (bunga yang dibayar oleh obligasi tiap setengah tahun atau tahunan)
dan pure discount bond (obligasi dengan diskon murni) merupakan obligasi yang tidak
membayar kupon sehingga obligasi dijual dengan harga diskon, maka nilai intrinsiknya
hanya sebesar nilai jatuh tempo obligasi.
2
7. Likuiditas Obligasi
Marketability menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya
tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukurannya memakai
rentang permintaan-penawaran (bid-ask spread) yang menunjukkan perbedaan antara
nilai permintaan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah dealer mau
membeli.
8. Hasil Obligasi
Hasil dari obligasi beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi nilai
pasar obligasi saat ini.
2) Hasil sampai maturity (yield to maturity/YTM) merupakan tingkat return dari
obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh
tempo. YTM dapat diperoleh dengan mencari tingkat diskonto yang
menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar
sekarang dari obligasi. Hasil sampai ditarik
3) Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return obligasi dari sekarang sampai
dengan tanggal obligasi ditarik kembali. Perbedaan YTC dengan YTM (yield to
maturity) terletak pada perbedaan waktu dari obligasi, karena kalau YTM waktu
obligasinya adalah dari sekarang sampai jatuh tempo.
9. Hak Tarik
Hak tarik atau provisi tarik (call provision) adalah hak penerbit obligasi untuk
membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo.
Keuntungan bagi penerbit obligasi dengan adanya hak ini adalah sebagai berikut.
1) Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas perusahaan
tersisa.
2) Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti dengan
obligasi lainnya yang memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun.
3) Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menunjukkan bahwa
perusahaan menguntungkan sehingga banyak aliran kas tersedia.
4) Menyediakan opsi tarik (call option) kepada perusahaan dengan gratis.
3
Obligasi yang memiliki call provision memiliki harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai call provision, karena
merugikan investor.
YTM dijanjikan
(Y)
Premium gagal
Rentang YTM diharapkan
Hasil (Y’)
Premium
Risiko YTM obligasi bebas gagal dengan kupon
dan maturiti yang sama
0%
4
BBB Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga dan
membayar kembali prinsipal.Bahkan lebih rentan terhadap kondisi-
kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan obligasi-obligasi
peringkat A.
BB, B, Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-
CCC,CC,C bunga dan membayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat
terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari
spekulasi
D Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali
prinsipal tertunggak.
+ atau - Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam suatu
kategori
5
5) Teorema 5 : Persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku
bunga akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi. Teorema ini tidak berlaku
untuk :obligasi dengan waktu maturiti hanya satu tahun dan yang tidak
mempunyai jatuh waktu.
6
akan bereaksi dengan cara yang sama akibat perubahan dari suku bunga
dibandingkan dengan obigasi-obligasi yang mempunyai lama maturiti yang sama
tetapi berbeda durasinya. Maturiti hanya menunjukkan waktu pembayaran aliran kas
obligasi terakhir jatuh tempo, tanpa mempertimbangkan pola dan besarnya aliran kas
secara keseluruhan, sedangkan durasi mempertimbangkan dua hal tersebut.
15. Imunisasi
Imunisasi (immunization) merupakan strategi investasi di obligasi yang
menyamakan durasi dari obligasi atau fortofolio obligasi dengan waktu lamanya
investasi untuk menghilangkan risiko perubahan suku bunga. Risiko suku bunga
(interest-rate risk) adalah risiko kerugian penurunan nilai obligasi yang disebabkan
suku bunga naik dan harus menjualnya dengan harga yang lebih rendah. Risiko
investasi kembali (reinvestment- rate risk) adalah risiko kenaikan nilai obligasi
disebabkan suku bunga turun, dengan investasi kembali yang lebih mahal karena
harus membeli obligasi yang lebih tinggi nilainya atau kerugian karena
menginvestasikan ke obligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Imunisasi dimaksudkan untuk menghilangkan efek tidak menguntungkan akibat
terjadinya perubahan suku bunga yaitu sebagai berikut.
a. Jika suku bunga naik, sehingga harga obligasi turun, efek terhadap harga
obligasi merugikan jika dijual, tetapi efek terhadap investasi kembali
menguntungkan.
b. Jika suku bunga turun, sehingga harga obligasi naik, efek terhadap investasi
kembali merugikan karena harus membeli kembeli obligasi, tetapi efek terhadap
harga obligasi menguntungkan jika dijual.