Anda di halaman 1dari 9

CHAPTER 6

OBLIGASI

6.1. PENDAHULUAN
Obligasi berbeda dengan saham. Saham memberikan hak kepemilikan, sedang
obligasi tidak memberikan hak tersebut tetapi lebih sebagai surat utang. Saham tidak
memberikan bunga, sedangkan obligasi memberikan bunga. Karena mendapatkan bunga
tetap maka obligasi termasuk dalam investasi dengan pendapatan tetap, bukan berarti nilai
investasinya tidak akan berkurang bahkan pada kenyataannya nilai investasinya dapat
berkurang dari nilai investasi awal.

6.2. DEFINISI OBLIGASI


Obligasi (bond) dapat difeninisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar
kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Sehingga dari
pengertiannya obligasi merupakan kewajiban jangka panjang yang nilai utangnya
ditentukan di surat hutang dan mempunyai lama waktu pelunasan yang sudah ditentukan.
Bunga obligasi adalah tetap.

6.3. KODE OBLIGASI


Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode dengan tujuan membedakan setiap
obligasi, dan kepentingan pencarian dan organisasi data untuk menunjukkan
karateristiknya. Contoh kode obligasi di BES :
A A A A B B B C C D E F G
Keterangan :
AAAA = singkatan nama perusahaan penerbit obligasi
BBB = kode untuk nomer obligasi yang diterbitkan
CC = suku bunga
D = tipe dari obligasi yaitu B (bonds), C (convertible bonds), W (bonds with
warrants), T (medium term notes), Y (money market), dan M (miscellaneous).
E = tipe dari suku bunga, F (fixed rate), Z(zero rate / discount), dan V (variabel
dapat berupa floating rate, revenue sharing, fixed and floating rate, dan
lainnya.

1
FG = kode dari scriptless.

6.4. OBLIGASI SERI DAN TERMIN


Obligasi dapat berupa :
1. Serial Bond (obligasi seri), adalah suatu kelompok obligasi yang obligasi-obligasinya
akan jatuh tempo berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo pada
periode berikutnya setelah satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo.
2. Term Bond (obligasi termin), adalah obligasi-obligasi yang jatuh tempo bersamaan
waktunya.

6.5. MACAM-MACAM OBLIGASI


Berikut ini jenis obligasi ditinjau dari penerbitnya:
6.5.1. Obligasi Pemerintah
Merupakan surat hutang yang dikeluarkan ketika pemerintah membutuhkan dana
untuk pembangunan. Mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya
bedanya penerbitnya pemerintah bukannya pihak swasta.

6.5.2. Municipal Bond


Adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, seperti misalnya
pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten. Digunakan untuk membiayai modal
pembangunan infrastruktur.

6.5.3. Obligasi Perusahaan


Adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta dengan
nilai utang dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa
kupon yang sudah ditentukan. Obligasi ini dilindungi dengan bond indenture yaitu janji
perusahaan mematuhi semua ketentuan kepada trustee (bank yang mewakili pemilik
obligasi).

6.6. PASAR OBLIGASI


Obligasi diperdagangkan di pasar modal, khususnya di pasar obligasi. Di Indonesia,
obligasi diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta ( BEJ ).

2
6.7. NILAI OBLIGASI
6.7.1. Nilai Maturiti Obligasi
Nilai maturity obligasi adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi
jatuh tempo. Nilai ini mewakili nilai nominal atau nilai par atau nilai tampang.

6.7.2. Nilai Pasar Obligasi


Nilai pasar obligasi adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat
tertentu.

6.7.3. Nilai Intrinsik atau Nilai Fundamental


Nilai intrinsik atau nilai fundamental adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu
obligasi. Berikut ini memperkirakan nilai intrinsik obligasi pada saat tertentu :
NO* = K1 K2 … Kn NJTn
( 1+i )1 (1 + i )2 (1 + i )n (1 + i )n

Keterangan:
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
i = suku bunga diskonto yang digunakan
Kt = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n
NJTn = nilai jatuh tempo
Untuk nilai kupon yang konstan yaitu K1=K2=K3….= Kn = K, maka rumusnya :

Obligasi dapat berupa coupon bond dan pure obligasi bond. Coupon bond adalah
obligasi yang membayarkan bunga obligasi untuk setiap periode tertentu. Sedangkan pure
discount bond merupakan obligasi yang tidak membayar kupon. Jika obligasi tidak
membayar kupon nilai intrinsik dapat diperkirakan dengan rumus:

3
6.8. LIKUIDITAS OBLIGASI
Likuiditas atau disebut juga marketability dari suatu obligasi menunjukkan seberapa
cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya.
Salah satu pengukuran likuiditas obligasi adalah rentang permintaan-penawaran (bid-ask
spread) yang menunjukkan perbedaan antara nilai permintaan tertinggi investor mau
menjual dan penawaran terendah debitor mau membeli.

6.9. HASIL OBLIGASI


6.9.1. Hasil Sekarang
Current yield diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi
saat ini.
Contoh: Obligasi yang jatuh tempo pada 27 Oktober 2008, membayar kupon sebesar
13,375% pada hari ini dijual dengan harga 89,25 poin. Hasil sekarang obligasi tersebut
sebesar Rp133,750 / Rp892,500 = 14,896 %

6.9.2. Hasil Sampai Maturity


Yield to maturity adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga pasar
sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Untuk obligasi yang membayar kupon YTM
dapat dinyatakan dalam rumus :
NO = K1 K2 … Kn NJTn
( 1+YTM )1 (1 +YTM )2 (1 + YTM )n (1 + YTM )n
Keterangan :
YTM = yield to mature
NO = nilai pasar sekarang dari obligasi
Untuk nilai kupon yang konstan yaitu K1=K2=K3….= Kn = K, maka rumusnya :

6.9.3. Hasil Sampai Ditarik


Yield to call adalah return dari obligasi sekarang sampai dengan tanggal obligasi
ditarik kembali. Perbedaan dengan YTM adalah jika YTM waktu obligasi adalah sekarang
sampai jatuh tempo, sedang yield to call waktu obligasi adalah dari sekarang samapai
kemungkinan ditarik.

4
6.10. HAK TARIK
Hak tarik atau provisi tarik adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya
pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Beberapa keuntungan dengan adanya
hak ini adalah:
1. Utang perusahaan dapa dikurangi sewaktu-waktu.
2. Obligasi dengan kupon tinggi dapat dihentikan.
3. Menyediakan opsi tarik kepada perusahaan dengan gratis.
Obligasi yang memiliki hal tarik merugikan investor, sehingga harga obligasi ini akan
lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak memiliki hak tarik.

6.11. RENTANG HASIL


Rentang hasil (yield spread) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM) yang
dijanjikan dengan YTM suau obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai
kupon dan waktu maturiti yang sama. Premium gagal adalah perbedaan antara YTM
dijanjikan dengan YTM diharapkan. Premium risiko adalah perbedaan antara YTM
diharapkan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal yang mempunyai nilai kupon dan
waktu maturiti yang sama.

6.12. RISIKO OBLIGASI


Obligasi memiliki risiko walaupun tidak sebesar risiko pada saham. Risiko tersebut
adalah kemungkinan obligasi tidak terbayar. Risiko tersebut tercantum dalam bound rating
yaitu simbol-simbol atau karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk menunjukkan
risiko dari obligasi. Berikut ini peringkat obligasi:
Peringkat Keterangan
AAA Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga dan membayar
kembali prinsipal
AA Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar
kembali prinsipal
A Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar
kembali prinsipal tetapi lebih rentan terhadap kondisi-kondisi yang berubah.
BBB Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga-bunga dan membayar
kembali prinsipal. Lebih rentan dari A
BB, B, CCC, Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-bunga dan
CC, C membayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi
dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi.
D Gagal ( default ). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal
tertunggak.

5
+ atau - Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif didalam suatu katagori.

6.13. TEOREMA PENILAIAN OBLIGASI


Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara harga
obligasi akibat perubahan suku bunga, maturiti, dan nilai kupon. Harga obligasi akan
berubah dengan berubahnya suku bunga dan lamanya maturiti yang dapat dilihat dari hasil
pasar. Hasil pasar (market yield) adalah hubungan antara perubahan suku bunga terhadap
harga obligasi.
Berikut ini lima teorema tentang hubungan antara harga-harga obligasi dengan hasil-
hasilnya, teorema ini dikenalkan oleh Malkiel (1962) dan dikenal dengan Malkiel’s bond
theorems:
Teorema 1 : Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar
(market yield).
Seperti halnya hubungan suku bunga dengan harga saham, hubungan suku bunga dengan
harga obligasi dengan bunga tetap adalah berlawanan arah, semakin meningkatnya suku
bunga, semakin menurunnya harga obligasi.
Teorema 2 : Dengan maturiti konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan
harga obligasi dengan basis persentasi lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan
harga obligasi.
Teorema ini menunjukkan dengan maturiti konstan, persentasi perubahan harga obligasi
akan lebih besar untuk penurunan suku bunga dibandingkan untuk peningkatan suku bunga
yang sama besarnya.
Teorema 3 : Untuk suatu perubahan suku bungan yang tertentu, besarnya
perubahan harga obligasi akan berhubungan positip dengan waktu
maturiti, yaitu semakin lama maturitinya, semakin besar perubahan
harga obligasinya.
Teorema 1 dan 2 menunjukkan keadaan maturiti yang konstan, teorema 3 menunjukkan
bagaimana jika maturiti berubah. Teorema ini menunjukkan bahwa untuk perubahan suku
bunga tertentu, perubahan atau volatiliti harga obligasi jangka panjang akan lebih tinggi
dibandingkan dengan untuk obligasi jangka pendek.
Teorema 4 : Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturiti obligasi
dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun
(increases at a diminishing rate) sejalan dengan meningkatnya maturiti.

6
Teorema 5 : Persentase perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga
akan lebih kecil jika kupon lebih tinggi.

Kesimpulan Teorema :
1. Kaitannya dengan suku-bunga
a. Harga obligasi berhubungan terbalik dengan suku bunga pasar,
b. Penurunan suku bunga lebih sensitif terhadap obligasi dibandingkan dengan
kenaikkan suku bunga.
2. Kaitannya dengan maturiti
a. Besarnya perubahan harga obligasi berhubungan positip dengan waktu maturity
b. Perubahan harga obligasi tersebut terjadi dengan tingkat menurun sejalan dengan
meningkatnya maturiti.
3. Kaitannya dengan tingkat kupon
Besarnya persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga
berhubungan terbalik dengan tingkat kupon.

Implikasi Terhadap Investor


1. Jika suku bunga dapat diprediksi dan diekspektasi, maka investor seharusnya membeli
obligasi jika suku bunga diekspektasi akan turun.
2. Untuk dapat memperoleh hasil maksimum pengaruh turunnya suku bunga terhadap
harga obligasi, maka investor seharusnya membeli obligasi yang mempunyai maturiti
yang lama.
3. Jika investor harus membeli obligasi padahal suku bunga diekspektasikan akan naik,
sebaiknya investor memberli obligasi yang mempunyai maturiti yang pendek.

6.14. DURASI OBLIGASI


Durasi (duration), didefinisikan sebagai pengukur dari umur hidup ekonomis dari
suatu obligasi dengan mempertimbangkan semua bentuk dan besarnya aliran kas
keseluruhan dari obligasi sampai jatuh temponya. Durasi dihitung dengan rata-rata
tertimbang maturiti dari aliran-aliran kas obligasi dengan basis nilai sekarang. Durasi dapat
dikatakan sebagai discounted payback period dari investasi dari suatu obligasi, yaitu rata-
rata tahun investor obligasi dapat memperoleh kembali investasinya dari nilai-nilai kupon
dan prinsipal yang diperoleh dari obligasi.

7
6.15. SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI DARI PERUBAHAN SUKU BUNGA
Mengestimasi nilai obligasi setiap saat merupakan hal yang penting. Nilai obligasi
setiap saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga obligasi dari harga
sebelumnya. Dengan mengetahui perubahan harga obligasi maka nilai obligasi sekarang
dapat dihitung.
Persentase perubahan harga obligasi dapat dihitung dengan rumus:

Notasi:
P = perubahan harga obligasi
P = harga dari obligasi
D = durasi dari obligasi
i = suku bunga sebelum berubah
i = perubahan suku bunga
Rumus persentase perubahan harga obligasi ini dipengaruhi secara positip oleh durasi
obligasinya dan secara negatif oleh perubahan suku bunga. Hubungan negatif antara
perubahan harga obligasi dengan perubahan suku bunga ditunjukkan oleh tanda (-) di
rumus.
Hubungan antara perubahan harga obligasi dengan perubahan suku bunga
diasumsikan linear. Walaupun pada kenyataan hubungan ini tidak sepenuhnya linear, tetapi
sedikit cembung, sehingga hubungan nilai keduanya digunakan tanda mendekati sama
dengan.

6.16. IMUNISASI
Imunisasi adalah strategi investasi di obligasi yang menyamakan durasi dari obligasi
atau portofolio obligasi dengan waktu lamanya investasi untuk menghilangkan risiko
perubahan suku bunga. Misalnya investor akan menginvestasikan dananya selama dua
tahun karena di akhir tahun kedua dia membutuhkan kembali dana tersebut. Untuk maksud
ini, imunisasi dapat dilakukan oleh investor dengan menginvestasikan dananya ke suatu
obligasi yang mempunyai durasi yang sama dengan periode investasinya, yaitu selama dua
tahun.
Risiko suku bunga (interest-rate risk) adalah kerugian penurunan nilai obligasi
disebabkan suku bunga naik dan harus menjualnya dengan harga yang lebih rendah.

8
Sedangkan Risiko Investasi adalah risiko kerugian kenaikkan nilai obligasi disebabkan
suku bunga turun dengan investasi kembali yang lebih mahal, karena harus membeli
obligasi yang lebih tinggi nilainya, atau kerugian menginvestasikan obligasi dengan bunga
rendah.

Anda mungkin juga menyukai