OBLIGASI
6.1. PENDAHULUAN
Obligasi berbeda dengan saham. Saham memberikan hak kepemilikan, sedang
obligasi tidak memberikan hak tersebut tetapi lebih sebagai surat utang. Saham tidak
memberikan bunga, sedangkan obligasi memberikan bunga. Karena mendapatkan bunga
tetap maka obligasi termasuk dalam investasi dengan pendapatan tetap, bukan berarti nilai
investasinya tidak akan berkurang bahkan pada kenyataannya nilai investasinya dapat
berkurang dari nilai investasi awal.
1
FG = kode dari scriptless.
2
6.7. NILAI OBLIGASI
6.7.1. Nilai Maturiti Obligasi
Nilai maturity obligasi adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi
jatuh tempo. Nilai ini mewakili nilai nominal atau nilai par atau nilai tampang.
Keterangan:
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
i = suku bunga diskonto yang digunakan
Kt = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n
NJTn = nilai jatuh tempo
Untuk nilai kupon yang konstan yaitu K1=K2=K3….= Kn = K, maka rumusnya :
Obligasi dapat berupa coupon bond dan pure obligasi bond. Coupon bond adalah
obligasi yang membayarkan bunga obligasi untuk setiap periode tertentu. Sedangkan pure
discount bond merupakan obligasi yang tidak membayar kupon. Jika obligasi tidak
membayar kupon nilai intrinsik dapat diperkirakan dengan rumus:
3
6.8. LIKUIDITAS OBLIGASI
Likuiditas atau disebut juga marketability dari suatu obligasi menunjukkan seberapa
cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya.
Salah satu pengukuran likuiditas obligasi adalah rentang permintaan-penawaran (bid-ask
spread) yang menunjukkan perbedaan antara nilai permintaan tertinggi investor mau
menjual dan penawaran terendah debitor mau membeli.
4
6.10. HAK TARIK
Hak tarik atau provisi tarik adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya
pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Beberapa keuntungan dengan adanya
hak ini adalah:
1. Utang perusahaan dapa dikurangi sewaktu-waktu.
2. Obligasi dengan kupon tinggi dapat dihentikan.
3. Menyediakan opsi tarik kepada perusahaan dengan gratis.
Obligasi yang memiliki hal tarik merugikan investor, sehingga harga obligasi ini akan
lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak memiliki hak tarik.
5
+ atau - Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif didalam suatu katagori.
6
Teorema 5 : Persentase perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga
akan lebih kecil jika kupon lebih tinggi.
Kesimpulan Teorema :
1. Kaitannya dengan suku-bunga
a. Harga obligasi berhubungan terbalik dengan suku bunga pasar,
b. Penurunan suku bunga lebih sensitif terhadap obligasi dibandingkan dengan
kenaikkan suku bunga.
2. Kaitannya dengan maturiti
a. Besarnya perubahan harga obligasi berhubungan positip dengan waktu maturity
b. Perubahan harga obligasi tersebut terjadi dengan tingkat menurun sejalan dengan
meningkatnya maturiti.
3. Kaitannya dengan tingkat kupon
Besarnya persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga
berhubungan terbalik dengan tingkat kupon.
7
6.15. SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI DARI PERUBAHAN SUKU BUNGA
Mengestimasi nilai obligasi setiap saat merupakan hal yang penting. Nilai obligasi
setiap saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga obligasi dari harga
sebelumnya. Dengan mengetahui perubahan harga obligasi maka nilai obligasi sekarang
dapat dihitung.
Persentase perubahan harga obligasi dapat dihitung dengan rumus:
Notasi:
P = perubahan harga obligasi
P = harga dari obligasi
D = durasi dari obligasi
i = suku bunga sebelum berubah
i = perubahan suku bunga
Rumus persentase perubahan harga obligasi ini dipengaruhi secara positip oleh durasi
obligasinya dan secara negatif oleh perubahan suku bunga. Hubungan negatif antara
perubahan harga obligasi dengan perubahan suku bunga ditunjukkan oleh tanda (-) di
rumus.
Hubungan antara perubahan harga obligasi dengan perubahan suku bunga
diasumsikan linear. Walaupun pada kenyataan hubungan ini tidak sepenuhnya linear, tetapi
sedikit cembung, sehingga hubungan nilai keduanya digunakan tanda mendekati sama
dengan.
6.16. IMUNISASI
Imunisasi adalah strategi investasi di obligasi yang menyamakan durasi dari obligasi
atau portofolio obligasi dengan waktu lamanya investasi untuk menghilangkan risiko
perubahan suku bunga. Misalnya investor akan menginvestasikan dananya selama dua
tahun karena di akhir tahun kedua dia membutuhkan kembali dana tersebut. Untuk maksud
ini, imunisasi dapat dilakukan oleh investor dengan menginvestasikan dananya ke suatu
obligasi yang mempunyai durasi yang sama dengan periode investasinya, yaitu selama dua
tahun.
Risiko suku bunga (interest-rate risk) adalah kerugian penurunan nilai obligasi
disebabkan suku bunga naik dan harus menjualnya dengan harga yang lebih rendah.
8
Sedangkan Risiko Investasi adalah risiko kerugian kenaikkan nilai obligasi disebabkan
suku bunga turun dengan investasi kembali yang lebih mahal, karena harus membeli
obligasi yang lebih tinggi nilainya, atau kerugian menginvestasikan obligasi dengan bunga
rendah.